Home Blog Page 316

Tindakan Rusia sama dengan Aksi Bunuh Diri?

0

EtIndonesia. Invasi Rusia ke Ukraina memicu sanksi dari negara-negara Barat, dan ketergantungan Eropa pada gas alam Rusia menjadi senjata penting bagi Moskow. Namun, seiring beralihnya Eropa ke negara-negara lain untuk membeli gas alam, pendapatan gas alam Rusia pada lima bulan pertama tahun ini menurun tajam sebesar 45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Para ahli berpendapat bahwa Rusia telah kehilangan statusnya sebagai eksportir gas alam utama secara permanen.

Deutsche Welle melaporkan bahwa sejak 50 tahun yang lalu di era Perang Dingin, Rusia telah secara stabil menyuplai gas alam ke Eropa, tetapi invasi Putin ke Ukraina tahun lalu memicu sanksi Barat, dan otoritas Moskow mengubah kebijakan sebelumnya dengan menjadikan gas alam sebagai senjata. Sebelum invasi, lebih dari sepertiga kebutuhan gas alam Ukraina berasal dari Rusia.

Gazprom, perusahaan gas alam Rusia, secara sepihak memutus pipa gas Nord Stream 1 yang menuju ke berbagai negara Eropa. Empat minggu kemudian, pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 yang paralel sama-sama mengalami kerusakan parah akibat ledakan, yang sampai saat ini masih teka-teki.

Pada akhir Agustus tahun lalu, harga gas alam Eropa melonjak hingga mencapai rekor baru lebih dari 343 euro per MWh.

Namun, musim dingin tahun lalu yang tidak terduga hangat membuat Eropa tidak perlu mengonsumsi terlalu banyak gas alam, dan dengan tambahan pasokan gas alam dari AS, Norwegia, dan Qatar menggantikan gas alam Rusia, memungkinkan Eropa menghindari krisis energi.

Simone Tagliapietra, ahli energi dari think tank Eropa Bruegel Institute, menyebutkan, bahwa : “Strategi Rusia secara keseluruhan adalah menghancurkan diri sendiri dan gagal total.”

“Kremlin berpikir bahwa dengan menggunakan gas alam sebagai senjata melawan Uni Eropa akan memaksa Uni Eropa segera mengurangi dukungan mereka terhadap Ukraina, tetapi ternyata ini adalah kesalahan total.”

Pada tahun 2022, ekspor gas alam Rusia ke Eropa melalui pipa menurun hampir 60%, memaksa Gazprom untuk mengurangi produksinya sebesar 20%. Dan diperkirakan akan terus menurun tahun ini.

Tagliapietra menyebutkan : “Rusia telah kehilangan posisinya sebagai eksportir gas alam utama di dunia, dan telah kehilangan status itu selamanya.”

Gas alam tidak sefleksibel minyak dalam menemukan pasar pengganti, dan sebagian besar infrastruktur ekspor gas alam Rusia dirancang untuk melayani pembeli Eropa. Mengalihkan rute ke Tiongkok dan pelanggan lain di Timur membutuhkan investasi besar dalam hal pipa, pengolahan cair, dan pabrik regasifikasi.

Mikhail Krutikhin, analis energi Rusia, mengatakan: “Jika Presiden Rusia Putin berencana membangun pipa menuju Tiongkok dengan kapasitas sama dengan yang menuju Eropa, dia harus menunggu beberapa dekade.” 

Dia menambahkan, saat ini Tiongkok tidak memiliki keinginan untuk membeli lebih banyak gas alam dari Rusia.

Perang gas alam Moskow telah menyebabkan Uni Eropa mencari pemasok baru dan mempercepat transisi ke energi hijau, yang secara permanen telah merusak posisi Rusia sebagai pemasok gas alam terpenting Eropa.

Krutikhin mengatakan: “Meskipun Rusia dapat menawarkan gas alam dengan harga sangat rendah di masa depan, orang Eropa akan ingat bahwa itu bisa sewaktu-waktu melanggar kesepakatan karena alasan politik.”

“Tidak mungkin mengandalkan tanda tangan dan kontrak yang ditandatangani oleh pejabat Rusia. Rusia tidak layak dipercaya,”imbuhnya.(jhn/yn)

Indosat Transformasi Layanan Pascabayar, IM3 Platinum Diperkenalkan sebagai Standar Baru Telekomunikasi

0

Surabaya – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui brand IM3 resmi meluncurkan transformasi layanan pascabayar dengan identitas baru bernama IM3 Platinum pada senin (25/11). Langkah ini ditujukan untuk memperkuat pengalaman pelanggan melalui integrasi teknologi canggih dan layanan personal berbasis manusia.

Transformasi tersebut menjadikan IM3 Platinum sebagai layanan telekomunikasi dengan pendekatan premium yang menawarkan kemudahan dan efisiensi bagi pengguna yang dikenal sebagai “Progression Seekers” – individu atau keluarga yang terus berorientasi pada pengembangan diri dan kemajuan.

Fitur Utama IM3 Platinum

Layanan baru ini mengusung konsep “Simple, Next Level”, menghadirkan fitur-fitur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang mengutamakan kenyamanan dan performa telekomunikasi. Berikut adalah beberapa fitur utama:

  1. Platinum Network
    IM3 Platinum menawarkan koneksi jaringan yang diklaim luas, stabil, dan bebas hambatan. Pelanggan dapat menikmati jalur prioritas untuk memastikan pengalaman telekomunikasi optimal, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional.
  2. Platinum Assistance
    Fitur ini menggabungkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dengan interaksi manusia yang responsif. Layanan pelanggan melalui call center di nomor 185 memastikan respons maksimal dalam 30 detik tanpa perantara mesin penjawab.

Selain itu, pelanggan dapat mengakses portal Platinum SmartASK, yang didukung AI untuk menjawab pertanyaan dengan cepat melalui aplikasi myIM3. Layanan prioritas juga tersedia melalui Platinum Official WhatsApp, memungkinkan pelanggan menyampaikan keluhan atau pertanyaan secara langsung dan otomatis.

  • Paket Inovatif
  1. Platinum Family: Solusi pengelolaan biaya telekomunikasi untuk keluarga dengan fitur kuota bersama hingga lima anggota keluarga. Harga mulai dari Rp 80 ribu per bulan untuk 50GB.
  2. Platinum SATU: Paket 1 terabyte data untuk profesional dan pengusaha, memungkinkan koneksi tanpa batas. Paket ini dibanderol Rp 1 juta untuk satu tahun.

IM3 Platinum juga menghadirkan layanan eksklusif di semua gerai IM3 melalui Platinum Corner. Di sini, pelanggan mendapatkan jalur antrian khusus, fasilitas makanan dan minuman, serta pelayanan langsung dari Platinum Assistant.

Fahd Yudhanegoro, EVP Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan bahwa transformasi ini adalah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.

“Kami memahami pelanggan Indonesia membutuhkan layanan yang mendukung kemajuan hidup mereka. IM3 Platinum menghadirkan Platinum Network dan Platinum Assistance, yang menggabungkan teknologi AI dengan pendekatan personal untuk memberikan kenyamanan maksimal. Kami optimis ini akan menjadi standar baru dalam layanan pascabayar di Indonesia,” ungkapnya.

Yudhanegoro juga menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan misi Indosat untuk menghadirkan layanan digital kelas dunia yang menyatukan keluarga serta memberdayakan masyarakat.

Menuju Era Baru Layanan Pascabayar

Melalui peluncuran IM3 Platinum, Indosat Ooredoo Hutchison tidak hanya ingin memperluas layanan, tetapi juga mendefinisikan ulang apa yang disebut sebagai pengalaman premium di sektor telekomunikasi. Dengan memanfaatkan teknologi terkini dan pendekatan yang humanis, layanan ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pelanggan modern untuk terus terkoneksi secara efisien dan nyaman.

Pelanggan yang mencari pengalaman telekomunikasi lebih baik, baik untuk kebutuhan pribadi, keluarga, maupun profesional, kini memiliki opsi baru yang lebih canggih melalui IM3 Platinum.

Setelah Trump Menjabat, Bagaimana Dia Akan Memberantas Geng Venezuela di Amerika Serikat?

EtIndonesia. Baru-baru ini, aktivitas kriminal Tren de Aragua di AS telah menarik perhatian. Organisasi kriminal ini berasal dari penjara di Venezuela dan telah meresap ke AS memanfaatkan gelombang imigran Venezuela dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut statistik, lebih dari 800.000 imigran Venezuela telah memasuki AS dalam empat tahun terakhir, termasuk ratusan anggota geng tersebut.

Menurut laporan dari New York Post, pada Januari 2024, karena Pemerintah Venezuela menolak menerima penerbangan deportasi dari AS, pemerintahan Biden terpaksa menghentikan upaya untuk mendeportasi para pelaku kriminal dan anggota geng tersebut, menyebabkan banyak orang berbahaya tertahan di dalam negeri AS.

Masalah rumit ini akan diwariskan kepada Presiden terpilih Trump, yang juga berkaitan dengan apakah dia dapat memenuhi janji kampanyenya untuk deportasi besar-besaran.

Tom Homan, yang ditunjuk oleh Trump sebagai kepala urusan perbatasan, menyatakan bahwa pemerintahan baru nanti memiliki berbagai cara untuk memaksa Venezuela memulai kembali program deportasi, termasuk meningkatkan sanksi dan membekukan bantuan. Tahun lalu, AS telah memberikan bantuan 209 juta dolar kepada Venezuela.

Homan mengatakan: “Trump pernah berhasil meyakinkan El Salvador untuk menerima anggota geng MS-13, serta meyakinkan Meksiko untuk menyetujui program ‘Tetap (tinggal) di Meksiko’. Saya percaya dia juga bisa mencapai kesepakatan dengan Presiden Venezuela.”

Belakangan ini, Venezuela telah menjadi salah satu sumber imigran terbesar ke AS. Di bawah rezim komunis Presiden Nicolás Maduro, korupsi dan kehancuran ekonomi telah memaksa jutaan orang Venezuela meninggalkan tanah air mereka.

Pemerintahan Biden memberikan status perlindungan sementara kepada orang Venezuela, yang tidak hanya melindungi mereka dari deportasi tetapi juga mempercepat proses persetujuan izin kerja, yang jelas akan meningkatkan motivasi mereka untuk menyelundup ke AS.

Situasi infiltrasi geng sangat serius.

Tren de Aragua memanfaatkan kesempatan, dengan anggota geng menyamar sebagai pengungsi untuk mengajukan suaka. Untuk menghindari dikenali oleh petugas penegak hukum perbatasan, banyak anggota bahkan tidak lagi menato tanda khas geng mereka.

Ron Vitiello, yang menjabat sebagai kepala Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) selama masa jabatan pertama Trump, menyatakan bahwa geng ini baru masuk ke dalam perhatian lembaga penegak hukum setelah Biden menjabat.

Vitiello menuturkan: “Dari data Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai sebelum 2021, tidak ada catatan penangkapan satu pun anggota Tren de Aragua. Ini sangat mengejutkan. Saya telah bekerja di departemen pemerintah selama 34 tahun dan baru mendengar tentang organisasi ini setelah saya pensiun pada tahun 2021, ketika mereka mulai beraksi di New York.”

Saat ini, organisasi kriminal yang berasal dari penjara di Venezuela ini telah berakar di 16 negara bagian AS, dan anggotanya telah melakukan beberapa kejahatan serius, termasuk pembunuhan kejam terhadap Laken Riley, seorang mahasiswa keperawatan di Georgia. 

Karena adanya larangan deportasi, meskipun penegak hukum mengidentifikasi anggota geng ini sebagai ancaman bagi masyarakat, mereka tidak dapat dideportasi kembali ke negara mereka. 

Beberapa anggota geng yang ditangkap karena pelanggaran ringan kemudian dibebaskan dan melakukan kejahatan kekerasan yang lebih serius. 

Sebagai contoh, Niefred Serpa-Acosta, berusia 20 tahun, ditangkap oleh ICE karena pencurian berulang dan dibebaskan pada 17 Juli. Hanya sebulan kemudian, dia kembali muncul di berita karena terlibat dalam sebuah perampokan bersenjata di sebuah apartemen di pinggiran Aurora, Colorado.

Menurut sumber internal Departemen Keamanan Dalam Negeri, sebelum Serpa-Acosta dibebaskan oleh ICE, dia telah mengakui bahwa dia adalah anggota Tren de Aragua dan memiliki tato simbolis geng pada tubuhnya.

Menurut laporan Wall Street Journal, sebelum Januari tahun ini, Venezuela hampir setiap minggu menerima penerbangan deportasi dari Amerika Serikat. Namun, ketika administrasi Biden-Harris menerapkan sanksi baru terhadap negara tersebut, proses deportasi terhenti.

Tiga Solusi yang Mungkin

Sekarang, solusi untuk memulihkan deportasi kriminal Venezuela menjadi masalah yang harus dihadapi Trump. Berikut adalah beberapa solusi yang mungkin diterapkan :

  1. Meningkatkan Sanksi dan Mencabut Bantuan

Wes Tabor, yang pernah mengepalai kantor DEA di Caracas pada tahun 2012, menyarankan untuk menggunakan “tindakan komersial” untuk “menekan secara ekonomi” pada negara kaya minyak ini, memaksa mereka untuk memulai kembali kerja sama deportasi.

Tabor mengatakan: “Di bawah sikap keras Trump, Venezuela tidak memiliki pilihan lain. Jika Trump membuat langkah pertama dengan mencoba bernegosiasi secara rasional dan pemerintahan Maduro tidak menanggapi dengan baik, maka Trump pasti akan menggunakan semua cara yang mungkin untuk menghancurkan mereka secara ekonomi.”

  1. Deportasi Paksa Anggota Geng

Daniel Di Martino, seorang pengamat Venezuela dan peneliti di Manhattan Institute, menyebutkan bahwa meskipun ada banyak tantangan, Trump masih bisa mempertimbangkan deportasi paksa anggota geng ini tanpa persetujuan Pemerintah Venezuela.

“Amerika Serikat memiliki preseden serupa. Dalam menghadapi masalah Haiti, Penjaga Pantai AS pernah mengirim orang kembali ke pantai Haiti tanpa persetujuan Pemerintah Haiti,” kata Di Martino.

Operasi ini mungkin dilakukan dengan cara mengirimkan deportee ke wilayah Karibia atau Kolombia terlebih dahulu, kemudian mengatur kapal untuk membawa mereka ke pantai Venezuela.

  1. Kerja Sama dengan Negara Ketiga

Sebuah alternatif lain adalah membayar negara lain untuk menerima imigran yang dideportasi.

John Fabbricatore, mantan kepala kantor ICE di Denver, mengatakan bahwa Trump bisa mencoba bernegosiasi dengan negara seperti Kolombia dengan imbalan bantuan dan hubungan ekonomi untuk kerja sama.

Namun, karena Kolombia saat ini sudah menampung sekitar 3 juta pengungsi Venezuela, meminta mereka untuk menerima orang-orang dengan catatan kriminal mungkin tidaklah mudah.

Kesimpulan dari pendekatan ini akan sangat bergantung pada kemampuan diplomasi dan kekuatan ekonomi AS untuk memaksa atau membujuk negara lain untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah kriminal transnasional ini. (jhn/yn)

Cita Mellisa: Pimpinan Kantor BEI Perwakilan Jawa Timur dan Inspirasi Bagi Perempuan Karir

0

Pasar modal adalah dunia yang penuh tantangan dan peluang. Dalam lingkup ini, nama Cita Mellisa bersinar sebagai pemimpin Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur. Tidak hanya memimpin dengan visi yang kuat, ia juga menginspirasi banyak perempuan dengan kemampuannya menyeimbangkan peran sebagai seorang profesional, ibu, dan istri.

Awal Mula: Dari Lulusan Muda hingga Bursa Efek

Perjalanan karir Cita dimulai pada tahun 2006 ketika ia lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang, dengan prestasi yang membanggakan. Saat itu, ia menghadiri acara job fair di kampusnya. “Saya melamar ke beberapa perusahaan seperti Pertamina, PLN, dan Bursa Efek Indonesia,” kenangnya. Awalnya, ia tidak pernah terpikir untuk bekerja jauh dari keluarganya di Malang. Namun, pada Agustus 2006, ia menerima panggilan wawancara dari BEI di Jakarta.

Dukungan dari orang tua menjadi kunci keputusan besarnya untuk merantau. Pada 1 Januari 2007, ia resmi memulai karirnya di BEI. “Saya langsung diberi tugas untuk melakukan edukasi ke daerah-daerah, meskipun saat itu saya benar-benar belum punya pengalaman,” ungkapnya. Ia keliling Indonesia, termasuk ke wilayah yang belum memiliki kantor perwakilan BEI, untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Pengalaman ini, katanya, membentuk pondasi kuat untuk perjalanan karirnya.

Berpindah ke Surabaya dan Tantangan Baru

Pada 2011, setelah lima tahun bekerja di Jakarta, Cita mengajukan pindah ke Surabaya. “Bekerja di Surabaya memberi perspektif baru. Meskipun kota besar, dinamika bisnisnya berbeda dengan Jakarta,” jelasnya. Di Surabaya, ia tidak hanya fokus pada edukasi calon investor, tetapi juga mendampingi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Menurutnya, UKM memiliki potensi besar untuk berkembang dan bahkan masuk ke pasar modal.

“Saya membantu UKM menjadi lebih profesional, bertemu mentor, dan memahami struktur bisnis yang kokoh,” katanya. Usahanya membuahkan hasil, dengan semakin banyak UKM di Jawa Timur yang mulai memahami pentingnya manajemen keuangan dan kesiapan menuju pasar modal.

Peran Ganda Sebagai Pemimpin dan Ibu

Sebagai seorang perempuan karir, Cita menghadapi tantangan yang tidak sedikit, terutama dalam menyeimbangkan kehidupan profesional dan keluarga. Tawaran karir lebih tinggi di Jakarta sempat datang, namun ia memilih untuk tetap di Surabaya demi keluarga. “Saya percaya, karir bisa dibangun di mana saja, tapi keluarga tetap yang utama,” ujarnya.

Dalam kesehariannya, ia memastikan tetap ada waktu untuk suami dan anak-anaknya meskipun jadwal kerjanya padat. “Keluarga adalah sumber energi saya. Dukungan mereka membuat saya bisa menjalani pekerjaan ini dengan semangat. Dekat dengan keluarga membuat saya lebih tenang dalam bekerja. Ibu saya dan mertua, suami mendukung dan membantu saya dalam menjalankan tugas sebagai istri dan ibu bagi putri-putri saya yang mulai dewasa,” tambahnya.

Keputusannya untuk tetap di Surabaya membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari kecepatan karir, tetapi juga bagaimana seseorang mampu menjalani hidup yang seimbang.

Misi Besar: Edukasi Pasar Modal

Cita tidak hanya fokus pada pekerjaannya di internal BEI, tetapi juga memiliki misi besar untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Ia menyadari masih banyak yang tertipu investasi bodong karena minimnya pengetahuan. Oleh karena itu, ia aktif mengedukasi masyarakat tentang risiko dan manfaat investasi yang benar.

“BEI adalah institusi yang menjual jasa, bukan produk. Tugas kami adalah memberikan informasi yang benar agar masyarakat memahami investasi yang sehat,” jelasnya. Baginya, melihat orang lain terbantu melalui edukasi adalah kebahagiaan tersendiri yang tidak dapat diukur dengan materi.

Tidak hanya itu, Cita juga memfasilitasi para pengusaha agar siap membawa perusahaan mereka ke level berikutnya, termasuk go public. Baginya, pasar modal adalah sarana penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah seperti Jawa Timur yang memiliki banyak potensi bisnis.

Prinsip Kepemimpinan: Adaptasi dan Empati

Sebagai seorang pemimpin, Cita percaya bahwa kunci utama dalam membangun hubungan kerja yang baik adalah empati dan kemampuan beradaptasi. “Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Sebagai pemimpin, kita harus bisa memahami dan menghargai perbedaan itu,” tuturnya. Ia selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, di mana setiap orang merasa dihargai.

Baginya, perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan profesional. Oleh karena itu, ia mengadopsi prinsip fleksibilitas untuk menghadapi berbagai dinamika yang muncul. “Pemimpin harus bisa beradaptasi dengan situasi apa pun dan tetap menjaga hubungan baik dengan semua orang,” tegasnya.

Motivasi dan Inspirasi

Semangat Cita tidak hanya berasal dari keluarganya, tetapi juga dari orang-orang yang ia temui dalam perjalanannya. “Ketika saya melihat informasi yang saya sampaikan bermanfaat bagi orang lain, itu adalah kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan apa pun,” ungkapnya. Ia merasa bahwa pekerjaannya tidak hanya tentang angka atau target, tetapi tentang dampak yang ia berikan kepada masyarakat.

Pengalaman bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang juga menjadi motivasi besar baginya untuk terus belajar dan berbagi. Ia ingin generasi muda, terutama perempuan, melihat bahwa mereka bisa sukses di dunia profesional tanpa harus mengorbankan nilai-nilai keluarga.

Kesimpulan: Inspirasi yang Membumi

Selama lebih dari 17 tahun karirnya, Cita Mellisa telah menunjukkan bahwa kesuksesan adalah hasil dari kerja keras, komitmen, dan kemampuan untuk menjaga keseimbangan. Sebagai Kepala BEI Jawa Timur, ia tidak hanya fokus pada tugasnya, tetapi juga memberi dampak nyata melalui edukasi keuangan dan pendampingan UKM.

Hal lain yang menginspirasi adalah Cita yang berkantor di Surabaya dan tinggal di Malang setiap hari masih bisa mondar-mandir Surabaya – Malang setiap hari dengan transportasi umum. “Bagi saya bertemu dan mengamati orang-orang berbeda setiap hari dapat menjadi inspirasi bagi saya. Healing dengan cara lain. Dan saya dari kantor menuju ke halte atau sebaliknya sekitar 1 kilometer dengan berjalan kaki, ini menjadikan saya lebih sehat.” Jelasnya ringan. Suatu kebiasaan yang patut ditiru, karena dengan berjalan kaki menyehatkan fisik juga melancarkan kinerja otak.

Di tengah kesibukannya, ia tetap menjadi ibu yang hadir dan istri yang mendukung keluarganya. Dengan semangat yang tak pernah padam, ia terus membuktikan bahwa perempuan bisa memainkan banyak peran sekaligus. Cita Mellisa adalah bukti nyata bahwa dedikasi, empati, dan kebijaksanaan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan sejati.

Mantan Panglima Ukraina: Robot Bisa Menyebabkan Perang Rusia-Ukraina Terhenti

EtIndonesia. Duta Besar Ukraina untuk Inggris, Valerii Zaluzhnyi, baru-baru ini menyatakan bahwa kemunculan robot di medan perang dapat menyebabkan perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung terhenti. Mantan panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina ini juga mengklaim ada alasan untuk percaya bahwa Perang Dunia III telah dimulai tahun ini.

Pengaruh Robot dalam Perang Rusia-Ukraina

Menurut laporan dari Ukrainska Pravda, Newsweek, dan Reuters, sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada Februari 2022, Rusia dan Ukraina sangat bergantung pada drone untuk melacak musuh dan menyerang target militer.

Dalam wawancara dengan situs berita Ukraina, Ukrainska Pravda, Duta Besar Ukraina untuk Inggris, Valerii Zaluzhnyi, memperingatkan bahwa teknologi robot yang terlibat dalam perang Rusia-Ukraina memiliki risiko.

Zaluzhnyi mengatakan: “Ketika robot mulai muncul dalam jumlah besar di medan perang, para tentara tidak akan bisa bergerak leluasa di medan perang… ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan robot menyebabkan kekacauan. Kami tidak bisa mendekati Rusia, dan sebaliknya, orang Rusia juga tidak bisa bergerak dengan cara yang sama.”

Dia memprediksi bahwa situasi garis depan perang Rusia-Ukraina mungkin memerlukan beberapa tahun untuk mencapai terobosan besar.

Pada malam 23 November, Newsweek menghubungi Pemerintah Rusia secara online dan Kementerian Luar Negeri Ukraina via email untuk mendapatkan komentar terkait. 

Pada malam 20 November, mantan panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina, Zaluzhnyi, menghadiri upacara penghargaan the “Ukrainian Truth 100” di Kyiv.

Dalam acara tersebut, Zaluzhnyi menyatakan bahwa Perang Dunia III telah dimulai tahun ini. 

Zaluzhnyi, mengatakan: “Saya percaya, pada tahun 2024 kita bisa berasumsi bahwa Perang Dunia III telah dimulai. Karena tentara Ukraina bukan hanya melawan tentara Rusia. Ukraina menghadapi tentara dari Korea Utara.  Sementara drone bunuh diri buatan Iran juga sedang secara terbuka membunuh warga sipil Ukraina. (Tentara Rusia) menembakkan misil buatan Korea Utara ke Ukraina, mereka mengumumkannya secara terbuka. Amunisi buatan Tiongkok juga meledak di Ukraina, dan komponen buatan Tiongkok digunakan dalam misil Rusia.”

Zaluzhnyi percaya bahwa banyak ahli militer secara umum menganggap perkembangan ini sebagai awal dari perang dunia. Dia mendesak para pemimpin global untuk mengenali situasi dunia dan mengambil tindakan tegas.

 Zaluzhnyi mengatakan: “Sesuatu yang kita nantikan telah terjadi. Tapi saya ingin menekankan, Tuhan tidak hanya memberi kesempatan kepada Ukraina, tetapi juga kepada dunia, agar kita memiliki waktu untuk membuat pilihan yang tepat.”

Mantan panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina itu menambahkan: “(Sekutu Ukraina) masih memiliki kemungkinan untuk menghentikannya di wilayah Ukraina. Namun entah kenapa, mitra kami tidak ingin memahami ini. Sudah jelas, Ukraina sudah memiliki terlalu banyak musuh.” 

Dia berpikir bahwa Ukraina dapat bertahan hidup dengan teknologi, tetapi masih belum jelas apakah mereka dapat memenangkan perang melawan tentara Rusia secara mandiri.

Situasi Terkini Perang Rusia-Ukraina

Seiring dengan memasuki musim dingin ketiga perang Rusia-Ukraina, Moskow telah mencari dukungan militer dari Pyongyang dengan meminta pengiriman pasukan Korea Utara.

Pada tanggal 23 Oktober, pejabat Pemerintah Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah mengirimkan pasukan ke Rusia. Namun, perwakilan Korea Utara di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Oktober lalu menyatakan bahwa laporan mengenai pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia adalah “rumor yang tidak berdasar.”

Pada 18 November pekan lalu, Sabrina Singh, Wakil Juru Bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengatakan kepada wartawan bahwa sekitar 11.100 pasukan Korea Utara mungkin telah memasuki wilayah Kursk di Rusia yang berdekatan dengan perbatasan utara Ukraina.

Pada tanggal 22 November, Andrii Kovalenko, Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina mengatakan melalui platform media sosial Telegram bahwa beberapa pasukan Korea Utara telah bergerak ke selatan menuju wilayah Belgorod di Rusia.

Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memberi wewenang kepada pemerintah Kyiv untuk menggunakan rudal yang disediakan oleh Amerika Serikat untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia, dan menyetujui permintaan berbulan-bulan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang memungkinkan pasukan Ukraina menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia.

Penasehat Keamanan Nasional Korea Selatan menyatakan bahwa sebagai imbalan atas dukungan pasukan Korea Utara, Rusia telah menyediakan rudal anti-udara dan peralatan militer kepada Pyongyang. 

Pada tanggal 22 November, dalam laporan berita yang disiarkan oleh stasiun televisi SBS, Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengungkapkan bahwa Rusia telah menyediakan teknologi militer canggih kepada Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rezim Kim Jong-un, khususnya di sekitar wilayah Pyongyang. (jhn/yn)

Dokter dari Taiwan Membantu Menjahit Celah Sebesar Bola Pingpong di Hidung Gadis Kecil dari Philipina

EtIndoneisa. Seorang gadis berusia 4 tahun dari Philipina bernama Hope, ditemukan menderita kelainan langka kraniofasial kongenital saat lahir. Celah di sisi kanan hidungnya cukup besar sehingga cukup untuk memasukkan bola pingpong. Melihat kondisi anaknya saat lahir, orangtua Hope sangat terpukul, tetapi mereka tetap berharap dan percaya bahwa suatu hari nanti putrinya bisa sembuh, sehingga mereka memberinya nama “Hope”.

Dari tahun lalu hingga tahun ini, keluarga Hope telah menunggu pengobatan dari “Tim Medis Sukarela dengan Cinta Kasih” dari Taiwan selama dua tahun berturut-turut, dan berkat tangan terampil dari tim dokter asal Taiwan, Hope akhirnya memiliki wajah yang utuh dan bersedia tersenyum di depan orang banyak.

Ibunya mengucapkan terima kasih dengan penuh rasa syukur: “Terima kasih atas hadiah indah dari Taiwan!”

Perawatan medis Taiwan tidak hanya terkenal secara internasional, tetapi kebaikan orang-orang Taiwan juga telah menyebar ke berbagai penjuru dunia! 

Pada tanggal 18-21 November lalu, The Noordhoff Craniofacial Foundation  bekerja sama dengan tim Pusat Kraniofasial Rumah Sakit Chang Gung Taiwan, termasuk: Dokter bedah plastik Luo Lunzhou, Dokter Huang Huifen, Dokter anestesiologi Luo Qiaofen dari Koo Foundation Sun Yat-Sen Cancer Center, dan tim medis serta yayasan yang berjumlah 10 orang, bekerja sama dengan tim medis Noordhoff Craniofacial Foundation dari Philipina dan “Tim Medis Sukarela dengan Cinta Kasih”, membantu pasien dengan cacat kraniofasial kongenital. 

Menurut data statistik, layanan medis sukarela kali ini telah membantu 20 pasien di wilayah Mindanao, Philipina, untuk menjalani operasi dan rekonstruksi terkait, memulihkan senyum mereka.

Pada layanan medis sosial kali ini, ada 4 pasien dengan kelainan kraniofasial langka. Pasien dengan gejala langka ini memiliki tingkat kesulitan operasi yang lebih tinggi, dan waktu operasinya dua kali lipat dari operasi perbaikan celah bibir.

Salah satu pasien adalah gadis berusia 4 tahun, Hope. Orangtuanya mengatakan bahwa saat pemeriksaan kehamilan, mereka tidak tahu bahwa anak mereka memiliki kondisi seperti ini, dan baru mengetahui ada celah di hidung dan pipi kanan putrinya yang hampir sebesar bola kecil saat dia lahir. 

Mereka sangat terkejut dan sedih saat melihatnya, dan tidak berdaya. Namun, mereka yakin bahwa karena anak mereka datang ke dunia ini, pasti ada keajaiban dan harapan, sehingga mereka memberi nama anak mereka “Hope”, yang berarti harapan, sambil berharap suatu hari nanti putrinya bisa bertemu dengan dokter dermawan yang dapat menyembuhkannya.

Dan ajaib, Tuhan seakan mendengar do’a tulus mereka yang selalu berusaha, akhirnya pada tahun 2023 Hope menantikan kedatangan “Tim Medis Sukarela dengan Cinta Kasih” dari Taiwan. 

Anggota tim medis sukarela mengenang Hope saat itu yang sangat takut pada kerumunan orang dan selalu menghindar dari kamera, enggan difoto, dan tidak pernah tersenyum. 

Setahun telah berlalu, pada tahun 2024 ini saat Hope bertemu lagi dengan “Tim Medis Sukarela dengan Cinta Kasih”, dia tidak lagi menghindari kamera, bahkan terlihat sangat menantikan dan bersemangat, tersenyum malu-malu, dan tidak lagi menghindari lensa kamera, membuat anggota tim medis sukarela sangat terharu.

Tahun ini Hope melanjutkan operasi rekonstruksi tahap kedua untuk membuat wajahnya lebih sempurna. 

Pada hari sebelum operasi adalah ulang tahun Hope yang ke-4, dan ibunya berkata dengan penuh rasa haru: “Terima kasih Taiwan telah memberikan hadiah ulang tahun yang indah untuk putri saya!” 

Hope sendiri dengan berani mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada staf yayasan, meski usianya masih belia, tapi dia sangat matang dalam berpikir, langsung menyatakan impiannya menjadi dokter suatu hari nanti. 

Dia sambil tersenyum manis, berkata: “Terima kasih dokter, karena telah membuat saya bisa tersenyum seperti orang lain, saya berharap  bisa menjadi dokter yang hebat di masa depan dan membantu banyak orang.”

Hope yang baru berusia 4 tahun juga tahu akan rasa syukur dan keinginan untuk membalas budi, membuat semua orang terharu dan kagum padanya. 

Orangtuanya bangga padanya, meskipun putri mereka lahir berbeda, tetapi mereka yakin bahwa dengan cinta kasih, segala kekurangan bisa diatasi, dan mereka berharap Hope selalu optimis, penuh harapan, dan tumbuh sehat serta bahagia.

Orangtua Hope juga berulang kali berterima kasih kepada tim medis sukarela Taiwan, tidak hanya karena keahlian mereka dalam memperbaiki celah di wajah putrinya, tetapi juga karena membantu menyembuhkan luka batin ayah ibu Hope sebagai orangtua, keputus-asaan dan ketidakberdayaan yang pernah membayangi di masa lalu, kini telah ‘dijahit’ sempurna dari setiap operasi yang dijalani putrinya.

Seperti yang diketahui, The Noordhoff Craniofacial Foundation telah membantu banyak anak-anak dengan cacat kraniofasial kongenital, termasuk bibir sumbing, mikrotia, dan jenis kraniofasial lainnya, memberikan perawatan medis menyeluruh termasuk aspek fisik, psikologis, dan sosial. 

Sejak tahun 1998, layanan yayasan telah menyebar ke berbagai negara, memulai “Program Bantuan Internasional untuk bibir sumbing dll, membantu negara-negara termasuk Mongolia, Myanmar, Kamboja,Philipina, Tiongkok, Laos, Republik Dominika, Indonesia, dan Vietnam, tidak hanya membantu pasien kraniofasial miskin mendapatkan operasi gratis tetapi juga secara terbuka membagikan keahlian medis, melatih personel medis kraniofasial dari 23 negara, total 183 personel medis kraniofasial, dan membantu mendirikan tim kraniofasial di 13 rumah sakit. 

Layanan medis sukarela di Philipina kali ini juga melibatkan kerjasama dengan dokter bedah plastik Philipina, dr. Bernard Tansipek dan dr. Dax Carlo Pascasio, yang turut melakukan operasi. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa keahlian medis bisa melewati batas negara dan cinta bisa terus disebarkan. 

Dr. Luo Lunzhou, dokter bedah plastik dari Pusat Kraniofasial Rumah Sakit Chang Gung Taiwan, mengatakan: “Melihat ‘Tim Medis Sukarela dengan Cinta Kasih’ telah menanamkan akar yang dalam di Philipina selama 25 tahun dan menjadi lebih matang dan stabil, mulai dari membangun tim medis yang lengkap di Manila hingga sekarang di Davao, berharap di masa depan bisa terus bekerja sama dengan Noordhoff Craniofacial Foundation untuk menyalin model layanan internasional ini ke negara-negara dengan fasilitas medis yang kurang maju, terus menyebarkan cinta kasih.”

Asal Usul Layanan Medis Sukarela The Noordhoff Craniofacial Foundation di Pjilipina

Dari 110 juta penduduk Philipina, satu dari 600 orang menderita celah / cacat bibir, dengan sekitar 4.400 bayi baru dengan cacat bibir lahir setiap tahun. The Noordhoff Craniofacial Foundation telah beoperasi di Philipina selama 25 tahun, menyediakan bantuan medis dan warisan teknis. 

Sejak kunjungan pertama pendiri dr. Luo Huifu ke Philipina untuk layanan medis sukarela pada tahun 1999, hingga kini telah meng-akumulasi 14 kali layanan sukarela, telah melakukan operasi rekonstruksi gratis kepada 371 pasien kraniofasial di Philipina, mengisi kekurangan kemanusiaan melalui layanan medis. Selain itu, Yayasan Kraniofasial Luo Huifu bekerja sama dengan tim medis Chang Gung Taiwan  telah melatih dan memberi dukungan kepada 11 tenaga medis Philipina ke Taiwan untuk mempelajari teknologi medis terbaru, termasuk 8 ahli bedah, 1 ahli anestesiologi, dan 2 ahli terapi wicara. 

Setelah kembali ke negaranya, mereka setiap tahun membantu sekitar 400 pasien miskin mendapatkan operasi gratis dan secara simultan mempromosikan perawatan medis dan program dukungan psikososial, termasuk tindak lanjut kunjungan, menyediakan suplemen nutrisi, subsidi transportasi, pendidikan kesehatan, pendidikan publik, dan grup dukungan orang tua. 

Dengan bantuan Yayasan Kraniofasial Luo Huifu Taiwan, tim medis Philipina mendirikan The Noordhoff Craniofacial Foundation atau Yayasan Kraniofasial Luo Huifu Philipina pada tahun 2006, menyediakan perawatan medis kraniofasial lengkap dengan model Taiwan di Philipina. (jhn/yn)

Amerika Serikat Akan Batalkan Status Perlakuan Istimewa bagi Tiongkok, Mempercepat Penarikan Perusahaan Asing

0

EtIndonesia. Di tengah penurunan ekonomi Tiongkok yang berlanjut, peningkatan konfrontasi antara AS dan Tiongkok, serta kembalinya Trump ke Gedung Putih yang akan meningkatkan tarif signifikan terhadap Tiongkok, perusahaan-perusahaan top internasional berbondong-bondong meninggalkan Tiongkok dan memilih basis produksi lain. 

Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan AS-Tiongkok baru-baru ini mengusulkan pembatalan Hubungan Dagang Normal Permanen dengan Tiongkok di antara rekomendasi kebijakannya. Analis berpendapat bahwa langkah ini akan mempercepat laju penarikan perusahaan asing dari Tiongkok.

Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan AS-Tiongkok pada 19 November 2024 menyampaikan kepada Kongres laporan tahunan 2024, pertama kali mengusulkan termasuk pembatalan Hubungan Dagang Normal Permanen (PNTR) dengan Tiongkok. Implementasi kebijakan ini mungkin benar-benar mengubah lanskap persaingan ekonomi dan teknologi antara AS dan Tiongkok.

Status Hubungan Dagang Normal Permanen, yang dulu dikenal sebagai status “negara paling disukai atau Most Favoured Nation (MFN)”,  yaitu barang impor dari Tiongkok menikmati perlakuan paling disukai yang diberikan oleh AS dalam hal tarif dan pembatasan lainnya.

Sejak bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 2001, Tiongkok telah menikmati status PNTR. Namun, USCC berpendapat bahwa Tiongkok tidak memenuhi janjinya untuk membuka pasar dan bersaing secara adil, dan telah merusak sistem perdagangan internasional melalui pembatasan akses pasar, pencurian hak kekayaan intelektual, pemberian subsidi negara, dan koersi ekonomi

Dengan terpilihnya Trump sebagai Presiden AS berikutnya, beberapa perusahaan asing dan institusi keuangan mempertimbangkan untuk meninggalkan Tiongkok. Wall Street Journal mengutip CEO Breville, Jim Clayton, mengatakan bahwa kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS menyiratkan bahwa barang konsumsi dari Tiongkok akan menghadapi risiko tarif yang lebih tinggi dari AS. Oleh karena itu, mereka mengantisipasi pemindahan lebih banyak produksi dari Tiongkok dan peningkatan stok di AS.

Seiring dengan kebijakan “America First” Trump yang akan kembali ke Gedung Putih, Xi Jinping selama pertemuan APEC tahun ini dengan Biden menyatakan kesiapannya untuk menjaga komunikasi dengan pemerintahan baru AS, memperluas kerjasama, dan mengelola perbedaan; Xi juga menyatakan dalam diskusi tertutup APEC bahwa mereka harus bersatu dalam menghadapi tantangan geopolitik, unilateralisme, dan proteksionisme yang meningkat.

Ekonom yang berbasis di AS, David Huang, mengatakan kepada the Epoch Times bahwa jika AS mencabut status perlakuan khusus terhadap perdagangan dengan Tiongkok dan secara signifikan meningkatkan tarif, hal itu akan “meningkatkan biaya produksi perusahaan asing di Tiongkok secara drastis, mengurangi keuntungan secara signifikan, bahkan menyebabkan kerugian.” Untuk menghindari tarif tinggi dan menjaga stabilitas rantai pasokan, beberapa perusahaan mungkin memindahkan kapasitas dan rantai pasokan mereka ke AS, India, Asia Tenggara, dan tempat lain.

David Huang menambahkan bahwa langkah AS ini akan memberikan dampak pada rantai pasokan barang sehari-hari. Saat ini, tidak ada negara lain yang dapat menggantikan Tiongkok dalam produksi barang sehari-hari, peralatan rumah tangga, dan furnitur. Bagaimana cara mengatasinya adalah masalah yang perlu dihadapi.

Setidaknya 17 perusahaan top internasional meninggalkan Tiongkok atau mengurangi kapasitasnya tahun ini

Seiring dengan peningkatan sanksi terhadap Tiongkok oleh AS dan Eropa dan terus menurunnya ekonomi Tiongkok, perusahaan asing semakin mempercepat penarikan mereka dari Tiongkok. Sejak Februari hingga September saja, setidaknya 17 perusahaan top internasional telah mengumumkan penutupan pabrik mereka di Tiongkok atau merampingkan operasinya. Kembalinya Trump ke Gedung Putih juga mempercepat penarikan perusahaan asing dari Tiongkok.

Pada September tahun ini, raksasa teknologi AS Cisco memangkas 300 karyawan di Dalian, yang merupakan pemutusan hubungan kedua tahun ini; anak perusahaan Grup Toyota, Hino Motors, mengumumkan penghentian produksi mesin diesel di Tiongkok, dengan pabrik mesin Shanghai Hino berhenti berproduksi pada 30 September. Grup Volkswagen Jerman memutuskan untuk menutup pabrik di Nanjing yang memproduksi Passat dan Skoda tahun depan.

Pada Agustus lalu, pabrik kedua Honda di Wuhan, milik perusahaan patungan, berhenti beroperasi sepenuhnya, dan mem-PHK 2.500 karyawan; IBM AS tiba-tiba mengumumkan pemutusan hubungan lebih dari seribu orang, dan menutup departemen R&D terkait; Konica Minolta Jepang mengumumkan pabrik di Wuxi akan berhenti beroperasi sepenuhnya tahun depan, diperkirakan akan mem-PHK lebih dari 1.300 orang; Liebherr Swiss akan menutup pabrik bisnis beton di Xuzhou; Canon Jepang mulai melakukan pemutusan hubungan lunak di pabrik Suzhou.

Pada Juli lalu, Nippon Steel Corporation Jepang keluar dari perusahaan patungan dengan Baosteel Shanghai; KATO Jepang secara resmi keluar dari pasar Tiongkok, membubarkan pabrik patungan di Kota Kunshan; Microsoft mengumumkan penutupan semua toko lisensi offline di Tiongkok, hanya menyisakan toko online resmi dan toko unggulan JD.

Pada Juni 2024, Nissan Motor Jepang mengumumkan penutupan pabrik produksi di Kota Changzhou; perusahaan suku cadang otomotif Yazaki Jepang menutup pabrik produksi di Kota Shantou.

Pada Mei 2024, perusahaan teknologi AS Kingland membubarkan perusahaan perangkat lunak Dalian Jinlan, mem-PHK lebih dari 160 karyawan; tim R&D AI Microsoft di Tiongkok ditarik kembali ke AS.

Pada April lalu, departemen SAP Jerman di Shanghai melakukan pemutusan hubungan, diperkirakan akan berlanjur sampai kuartal pertama tahun depan. Pada Februari tahun ini, Bridgestone Corporation Jepang menutup pabrik produksi di Shenyang, mem-PHK lebih dari 1.200 karyawan.

Pada bulan yang sama, Isetan Mitsukoshi Holdings Limited Jepang menutup dua toko di Tianjin, dan pada Juni menutup Isetan Meilongzhen di Shanghai. Saat ini, perusahaan tersebut hanya memiliki toko Renheng Isetan di Tianjin di Tiongkok.

David Huang berpendapat bahwa ini baru permulaan, dan seiring dengan terus berlanjutnya perang dagang AS- Tiongkok dan perlambatan ekonomi Tiongkok, akan mendorong lebih banyak perusahaan asing untuk meninggalkan Tiongkok.

Berbagai Alasan Penarikan Modal Asing dari Tiongkok

Chi Hung Kwan, peneliti senior di Nomura Capital Market Research Institute di Jepang, baru-baru ini menulis bahwa banyak perusahaan di AS, Jepang, dan Eropa mengurangi ketergantungan mereka terhadap Tiongkok untuk mengatasi risiko geopolitik yang meningkat, mempercepat penarikan modal dari Tiongkok. Perusahaan-perusahaan ini mengadopsi strategi “teman bisnis,” yaitu memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara sekutu saat kembali ke pasar domestik. Kebijakan keamanan ekonomi yang diterapkan oleh berbagai pemerintah juga mendukung tren ini.

Menurut Chi Hung Kwan, alasan utama penarikan perusahaan asing dari Tiongkok adalah perubahan lingkungan investasi.

Ada tujuh faktor utama seperti berikut :

Peningkatan konfrontasi AS- Tiongkok; perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok; peningkatan biaya produksi di Tiongkok; penguatan atas peraturan keamanan oleh Tiongkok; persaingan ketat dengan perusahaan lokal Tiongkok; restrukturisasi rantai pasokan global; dan meningkatnya sentimen anti-asing di Tiongkok.

Artikel tersebut menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah mengeluarkan serangkaian peraturan yang terkait dengan keamanan informasi untuk memperkuat kontrol, yang membentuk pembatasan pada operasi perusahaan asing, terutama bagi perusahaan teknologi informasi. Selain itu, melalui “Made in China 2025” dan langkah lainnya, Tiongkok mengembangkan industri domestik sambil mengurangi ketergantungan pada investasi asing dan juga mengurangi insentif pajak dan lainnya bagi perusahaan asing.

Karena Tiongkok telah lama mengimplementasikan pendidikan “nasionalisme,” ini menyebabkan meningkatnya sentimen anti-asing di Tiongkok, dan pernah terjadi beberapa insiden penyerangan terhadap orang asing, seperti pembunuhan seorang pelajar Jepang di Shenzhen pada September lalu, dan serangan terhadap empat guru AS di Jilin pada Juni 2024. Bagi perusahaan asing, memastikan keamanan karyawan asing dan keluarga mereka telah menjadi tantangan baru.

Chi Hung Kwan menyatakan dalam artikel tersebut bahwa karena berbagai faktor ini, banyak perusahaan asing sedang mempertimbangkan kembali strategi operasi mereka di Tiongkok, termasuk penarikan modal. Dalam konteks ini, negara-negara ASEAN dan ekonomi baru seperti India menjadi tujuan investasi alternatif untuk menggantikan Tiongkok.

David Huang juga menyatakan bahwa kebijakan Tiongkok yang rumit dan berubah-ubah adalah faktor penting lainnya yang menyebabkan perusahaan asing meninggalkan Tiongkok. Kebijakan Tiongkok “seringkali berkaitan dengan kebutuhan politiknya dan preferensi pribadi para pemimpinnya. Perubahan ini sulit untuk dipahami dari perspektif ekonomi Barat yang rasional,” sehingga  membuat perusahaan asing khawatir tentang keamanan dan prospek pengembangan masa depan mereka, sehingga mereka harus mengurangi investasi mereka di Tiongkok.

Kemana Perginya Perusahaan Internasional yang Meninggalkan Tiongkok?

Kemana perginya perusahaan internasional top yang meninggalkan Tiongkok memindahkan produksi dan modal mereka?

Sebuah survei oleh Bain and Company menyebutkan bahwa di antara 166 manajer perusahaan top dunia yang disurvei, 69% menyatakan mereka sedang memindahkan kapasitas produksi mereka keluar dari Tiongkok, naik 14 poin persentase dari 55% pada tahun 2022.

Tempat investasi baru yang dipilih oleh perusahaan-perusahaan ini adalah: Sub-benua India, Amerika Serikat dan Kanada, Asia Tenggara, Eropa Barat, dan Amerika Latin. Di antaranya, yang pindah ke Sub-benua India mencapai 39%, Amerika dan Kanada 16%, Asia Tenggara 11%, Eropa Barat 10%, dan Amerika Latin 8%. Hasil survei juga menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan yang “mengalir kembali” produksi dan operasi ke negara asal mereka, atau ke negara “nearshore/tetangga.”

Mengenai tren tujuan investasi baru perusahaan internasional ini, David Huang menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan ini memilih India terutama karena banyak kebijakan insentif dan struktur populasi India yang rasional yang dapat menyediakan tenaga kerja yang melimpah. Amerika Utara sangat solid dalam hal kebijakan, peraturan, dan keuangan, terutama bagi perusahaan yang terutama menargetkan pasar Eropa dan Amerika, sehingga menarik beberapa perusahaan untuk “mengalir kembali” setelah Trump menjabat. Situasi di Asia Tenggara mirip dengan India. Eropa Barat memiliki kebijakan moneter dan peraturan ekonomi yang stabil, yang juga disukai.

Ketidakpastian geopolitik dan biaya operasional yang meningkat adalah alasan utama untuk pindah keluar dari Tiongkok. Bagi 39% perusahaan AS yang menjadi subyek survei, Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang disahkan oleh Kongres AS pada tahun 2022 juga merupakan faktor yang mendorong perusahaan untuk “mengalir kembali ke negara asal.”

David Huang menyatakan bahwa penyesuaian kebijakan ekonomi AS terhadap Tiongkok tidak hanya membuat biaya produksi di Tiongkok meningkat, tetapi juga ada risiko keamanan politik. Dalam situasi ini, perusahaan internasional tentu saja akan memilih negara dengan keamanan politik, hukum dan peraturan, serta perpajakan yang relatif stabil. Dia menuturkan, dapat diperkirakan bahwa “dalam beberapa tahun mendatang, tren perusahaan asing yang meninggalkan Tiongkok mungkin akan semakin meningkat.” (jhn/yn)

Abaikan Peringatan IAEA, Iran Mempercepat Program Nuklirnya! Mengaktifkan Mesin Sentrifugal Baru, Stok Uranium yang Diperkaya Meningkat ke Tingkat Senjata 

0

EtIndonesia. Belakangan ini, Iran memperluas program nuklirnya, mengabaikan kritik dari masyarakat internasional dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), meningkatkan stok uranium yang diperkaya ke tingkat hampir mendekati senjata nuklir.

Pada Jumat (22/11), menurut laporan dari Associated Press yang mengutip agensi berita nasional Iran (IRNA), pemerintah Iran mengumumkan bahwa mereka sedang mengaktifkan “sejumlah besar dan berbagai jenis mesin sentrifugal baru yang canggih”; “mengambil langkah-langkah untuk melindungi kepentingan nasional dan mengembangkan lebih lanjut energi nuklir untuk tujuan damai.”

Pada hari Selasa (19/11), IAEA mengeluarkan laporan rahasia yang menyatakan bahwa cadangan uranium yang diperkaya Iran terus meningkat, dan sebagian sudah mendekati tingkat senjata. Per 26 Oktober 2024, Iran memiliki lebih dari 182 kg uranium yang diperkaya hingga kemurnian 60%, jumlahnya meningkat 17 kg dari Agustus. Sementara itu, total stok uranium yang diperkaya telah mencapai lebih dari 6.600 kg. Uranium yang diperkaya 60%, hanya memerlukan satu langkah pemrosesan teknis untuk mencapai tingkat senjata (Nuklir) 90%.

Rafael Grossi, Direktur Jenderal IAEA, menyatakan bahwa jika Iran memilih untuk lebih memperkaya uranium mereka, dengan jumlah uranium yang mereka miliki saat ini, cukup untuk membuat beberapa senjata nuklir, ini membuat dunia internasional khawatir.

Pada hari Kamis (21/11), IAEA mengeluarkan resolusi yang menginstruksikan Iran untuk segera memperbaiki kerja sama dengan badan tersebut. Mereka juga mengeluarkan pernyataan yang mendesak Iran untuk bekerja sama sepenuhnya dengan badan tersebut dan meminta “penilaian menyeluruh terhadap bahan nuklir Iran yang mungkin ada atau digunakan tapi belum dilaporkan.”

Namun, Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan pada hari yang sama, menyatakan bahwa resolusi tersebut diambil “di bawah tekanan dan ketegasan dari tiga negara Eropa dan Amerika Serikat” dan memperingatkan bahwa ini dapat memicu “reaksi yang relevan dari Iran.”

Pejabat Iran menekankan bahwa program nuklir mereka hanya untuk tujuan damai dan bersikeras bahwa negaranya memiliki hak untuk mengembangkan teknologi nuklir. Namun, terkait permintaan IAEA untuk mengembalikan sebagian pemantauan dan menyediakan data fasilitas nuklir yang tidak diungkapkan, Iran belum memberikan respons.

Dengan meningkatnya ketegangan militer antara Israel dan Iran, kedua negara saling menuduh merusak stabilitas regional. Dan seiring kembalinya Trump ke Gedung Putih pada Januari mendatang, juga membawa ketidakpastian baru terhadap hubungan AS-Iran. Trump dikenal dengan sikap kerasnya terhadap Iran selama masa jabatan pertamanya, termasuk keluar dari kesepakatan nuklir 2015 dan kembali menerapkan sanksi berat, yang sangat merugikan ekonomi Iran. Kini, arah kebijakan AS terhadap Iran kembali menjadi perhatian.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel secara terbuka mendukung IAEA dan mengutuk Iran, mengajak masyarakat internasional untuk mengambil langkah lebih keras untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir oleh Iran; namun, Iran membalas dengan tuduhan bahwa tindakan Israel memiliki motif politik, dan menekankan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan IAEA, tetapi tidak akan menerima permintaan apa pun yang melebihi “batas hak mereka.”

Meskipun Iran sebelumnya telah melunak, berjanji “tidak akan lagi meningkatkan stok uranium yang diperkaya 60% dan lebih lanjut,” IAEA masih menyatakan sikap hati-hati terhadap janji Iran.

Pada awal November 2024, saat Grossi mengunjungi Tehran, Iran mengizinkan lebih banyak inspektur internasional masuk ke fasilitas nuklir mereka. Namun, diplomat memperingatkan bahwa jika IAEA mengeluarkan resolusi yang mengutuk Iran dalam pertemuan dewan yang diadakan minggu ini di Wina, ini mungkin memicu tindakan balasan dari Tehran.

Di sini lain, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memperingatkan bahwa Iran mungkin hanya membutuhkan beberapa minggu untuk mencapai “terobosan nuklir,” dan tanpa pencegahan yang efektif, kestabilan regional di Timur Tengah bisa semakin terganggu. Pertemuan dewan IAEA yang akan segera diadakan sangat penting dalam menentukan arah masa depan program nuklir Iran, yang pastinya akan mempengaruhi dinamika global.

Selain menghadapi tekanan internasional, Iran juga berada dalam dilema domestik dan ekonomi yang memperumit keputusan mereka mengenai program nuklir. Di satu sisi, mereka berusaha meyakinkan dunia tentang tujuan damai dari program nuklir mereka, sementara di sisi lain, mereka terus menghadapi sanksi yang membatasi ekonomi mereka.

Sebagai tanggapan atas tekanan dan kemungkinan sanksi tambahan, Iran mungkin harus mempertimbangkan untuk membuka lebih banyak dialog dengan IAEA dan masyarakat internasional untuk membuktikan transparansi dan keseriusan mereka dalam mengelola program nuklir secara aman. Hal ini tidak hanya untuk menghindari eskalasi konflik, tetapi juga untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara yang mungkin dapat membantu dalam pemulihan ekonomi mereka.

Dengan banyaknya variabel dan kepentingan yang saling bertentangan, masa depan program nuklir Iran tetap tidak pasti, dan komunitas internasional harus tetap waspada dan proaktif dalam menanggapi setiap perkembangan baru. Sesi mendatang di dewan IAEA akan menjadi momen kritis dalam menentukan seberapa efektif komunitas global dapat mengelola tantangan proliferasi nuklir ini. (jhn/yn)

Heboh!: Rusia Rekrut Lagi Tentara Asing dari Yaman dan Korea Utara, Trump Siap Mediasi Perdamaian

EtIndonesia. Penasihat Keamanan Nasional untuk pemerintahan Donald Trump mendatang, Mike Waltz, mengeluarkan desakan keras kepada Rusia dan Ukraina untuk segera duduk di meja perundingan guna mencari solusi damai. Sumber internal mengungkapkan bahwa presiden terpilih AS, Donald Trump tengah serius mempertimbangkan penunjukan utusan khusus untuk menangani konflik Rusia-Ukraina, mantan Duta Besar AS untuk Jerman dan mantan Direktur Intelijen Nasional selama pemerintahan Trump, Richard Grenell sebagai kandidat potensial.

Dorongan untuk Perundingan Damai

Dalam wawancaranya dengan Fox News, Waltz menegaskan: “Kita harus mengakhiri masalah ini secara bertanggung jawab. Kita harus memulihkan pencegahan dan perdamaian, dan harus mencapainya sebelum konflik meningkat, bukan merespons peningkatan konflik.”

Dia menambahkan bahwa Presiden Trump telah sangat jelas dalam pendiriannya bahwa konflik ini harus diakhiri. 

“Kita perlu membahas siapa yang akan duduk di meja perundingan, dalam bentuk perjanjian atau gencatan senjata, bagaimana membawa kedua belah pihak ke meja perundingan, dan apa kerangka kesepakatannya,” ujarnya.

Waltz juga menyatakan bahwa dia telah berdiskusi dengan Penasihat Keamanan Nasional Sullivan mengenai pentingnya kerja sama erat antara administrasi Trump dan Biden untuk mencegah pihak musuh mengambil keuntungan dari situasi politik saat ini.

Rekrutmen Tentara Bayaran oleh Rusia

Laporan dari Financial Times pada tanggal 24 November 2024 mengungkapkan bahwa Moskow melalui jaringan misterius telah merekrut ratusan tentara bayaran dari Yaman sejak Juli untuk dikirim ke medan perang Ukraina. Diplomat AS menilai langkah ini sebagai indikasi keinginan Kremlin untuk memperluas konflik ke wilayah baru, termasuk Timur Tengah, sekaligus menyoroti hubungan erat Rusia dengan Iran dan proxy-nya di kawasan tersebut.

Tentara yang direkrut dari Yaman yang menuju Rusia mengungkapkan kepada Financial Times bahwa mereka awalnya dijanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi dan bahkan kewarganegaraan Rusia. Namun, dengan bantuan perusahaan terkait Houthi, mereka dipaksa masuk ke unit militer Rusia dan ditempatkan di garis depan Ukraina.

Blogger militer dari Visegrad menyatakan bahwa ratusan personel bersenjata Houthi telah bergabung dengan militer Rusia, memperkuat ancaman terhadap stabilitas Eropa.

Selain tentara bayaran dari Yaman, laporan Reuters menyebutkan bahwa tentara Korea Utara juga telah memasuki Eropa, dengan sekitar 12.000 personel terlibat dalam operasi militer Rusia di wilayah Kursk melawan pasukan Ukraina.

Serangan Siber dan Ancaman dari Rusia

Di sisi lain, Pat McFadden, menteri senior Inggris yang bertanggung jawab atas keamanan nasional mengeluarkan peringatan keras pada Konferensi Pertahanan Siber NATO di London tanggal 25 Oktober mengenai potensi serangan siber dari Rusia. Dalam pidatonya, McFadden menyebutkan bahwa Moskow mungkin akan meluncurkan serangan siber yang dapat menargetkan perusahaan-perusahaan Inggris, menyebabkan pemadaman listrik massal, serta menyebut aktivitas peretas yang diberi kekebalan hukum oleh Kremlin.

Peningkatan agresivitas Rusia di bidang siber telah menjadi perhatian utama dalam kebijakan keamanan Barat. Serangan siber sebelumnya telah menargetkan media, perusahaan telekomunikasi, institusi politik, dan infrastruktur energi Inggris, menimbulkan kekhawatiran akan potensi serangan lebih lanjut yang dapat mengguncang stabilitas negara-negara Barat.

Kekuatan Militer Ukraina dan Dukungan AS

Ukraina juga melaporkan kemajuan signifikan dalam konflik, dengan pukulan besar terhadap sistem pertahanan Rusia di wilayah Kursk yang berhasil melumpuhkan stasiun radar S-400. Sistem S-400 merupakan salah satu sistem pertahanan udara paling canggih milik Rusia, mampu mendeteksi ancaman dari jarak lebih dari 400 kilometer. Tanpa radar ini, efektivitas sistem pertahanan udara Rusia menjadi sangat terbatas.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan bahwa Presiden Putin mengakui pentingnya operasi di Kursk bagi nasib “operasi militer khusus” Rusia. 

“Kehilangan kendali atas wilayah Kursk telah menggoyahkan stabilitas rezim Putin. Putin belum pernah mengalami kerugian seperti di Kursk sebelumnya,” ujar Zelenskyy kepada media Eropa Timur Nexta.

Menurut laporan Reuters, setelah Amerika Serikat menyediakan rudal ATACMS kepada Ukraina, Pemerintah AS kini mempertimbangkan untuk menyediakan rudal JASSM, yang memiliki jangkauan lebih dari tiga kali lipat dibandingkan rudal taktis ATACMS. Rudal JASSM ini mampu mencapai 50 wilayah di Rusia, termasuk ibu kota Moskow, industri militer di wilayah barat, basis nuklir, dan pangkalan militer, yang jika berhasil dikirimkan ke Ukraina, akan menjadi ancaman serius bagi Rusia.

Pernyataan Senator Lindsey Graham

Di tengah dinamika ini, Senator Republik AS Lindsey Graham menyatakan kepada Fox News bahwa presiden terpilih AS,  Trump akan mencapai kesepakatan dengan Ukraina yang memanfaatkan mineral tanah jarang Ukraina untuk memperkaya kekayaan Amerika Serikat. 

“Ini adalah kesepakatan yang baik bagi Ukraina dan AS,” ujar Graham, menyoroti potensi keuntungan ekonomi dari sumber daya strategis Ukraina.

Tingkatkan Ketegangan antara Rusia dan Barat

Pekan lalu, Rusia menembakkan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru bernama “Oreshnik” ke Ukraina, dengan Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia akan terus menguji rudal ini dalam pertempuran. Langkah ini semakin memperburuk gesekan antara Rusia dan negara-negara Barat, terutama Inggris, yang kini semakin khawatir akan kemungkinan peningkatan serangan siber dan langkah nonmiliter lainnya dari Moskow.

Pidato dan peringatan McFadden menunjukkan bahwa perilaku agresif Rusia di bidang siber telah menjadi isu penting dalam kebijakan keamanan Barat. Dalam konteks situasi internasional yang semakin kompleks saat ini, bagaimana menghadapi ancaman siber ini akan menjadi tantangan kunci dalam periode mendatang.

Kesimpulan

Konflik Rusia-Ukraina terus berkembang dengan keterlibatan aktor internasional yang semakin kompleks. Langkah-langkah diplomatik yang diusulkan oleh pemerintahan Trump, upaya Rusia merekrut tentara bayaran dari Yaman dan Korea Utara, serta ancaman siber dari Moskow menciptakan dinamika yang penuh tantangan bagi komunitas internasional. Dengan potensi penunjukan utusan khusus dan dukungan militer yang semakin meningkat bagi Ukraina, masa depan konflik ini tetap tidak pasti dan membutuhkan perhatian serta upaya diplomatik yang intensif dari semua pihak terkait.

Gempar Pernyataan Wapres Filipina Sara Duterte Soal Rencana Pembunuhan Presiden Ferdinand Marcos Jr, Pengamanan Istana Diperketat

0

ETIndonesia. Terkait pernyataan mengejutkan Wakil Presiden Filipina Sara Duterte yang mengancam akan menyewa pembunuh untuk mengejar Presiden Ferdinand Marcos Jr., Kantor Komunikasi Kepresidenan Filipina (PCO) mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka menyatakan bahwa Pengawal Istana telah mengambil tindakan segera untuk merespons ancaman terhadap keselamatan presiden.

Sara Duterte adalah putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte. Menurut laporan Central News Agency, pada Jumat  (2211/2024) malam, Sara dalam konferensi pers virtual menyatakan bahwa ia telah memerintahkan seorang pembunuh untuk mengejar Presiden Marcos, Ibu Negara Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Filipina Martin Romualdez jika dirinya menjadi korban pembunuhan.

Romualdez, yang merupakan sepupu Presiden Marcos, disebut Sara sebagai penghalang dalam karier politiknya dan berupaya menyingkirkannya.

Pada Sabtu (23 November), Kantor Komunikasi Kepresidenan Filipina mengeluarkan pernyataan resmi. Dalam pernyataan itu, Menteri Sekretaris Kantor Kepresidenan telah memerintahkan Pengawal Istana untuk mengambil “tindakan segera yang tepat” terkait ancaman tersebut.

Pernyataan itu menekankan bahwa ancaman terhadap keselamatan presiden tidak bisa dianggap enteng, terutama karena ancaman tersebut diungkapkan secara terbuka.

Sara Duterte, seperti ayahnya Rodrigo Duterte, dikenal karena pernyataan dan tindakannya yang tegas. Pada Oktober lalu, ia pernah mengancam akan menggali dan membuang jenazah mendiang Presiden Ferdinand Marcos Sr. ke Laut China Selatan jika keluarga Marcos terus melawannya secara politik.

Hubungan antara keluarga Marcos dan Duterte sebelumnya harmonis. Bahkan, pada 2022, Ferdinand Marcos Jr. dan Sara Duterte berpasangan dalam pemilu presiden dan wakil presiden. Namun, hubungan kedua keluarga itu memburuk dengan cepat setelah pemilu.

Para pengamat politik menilai bahwa perbedaan pandangan politik terkait hubungan dengan Amerika Serikat dan Tiongkok, serta ketidakcocokan dalam pembagian kepentingan politik, menjadi penyebab utama konflik antara kedua keluarga ini. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Putin Ancam Produksi Massal Rudal Oreshnik, Respons NATO Menjadi Sorotan

Rusia meluncurkan rudal balistik hipersonik jarak menengah terbaru,  Oreshnik (pohan hazel) ke wilayah Dnipro di Ukraina, sementara pasukan Rusia terus maju di kawasan Donbas, membuat Kyiv dalam tekanan besar. Bagaimana NATO akan merespons situasi ini menjadi perhatian internasional.

ETIndonesia. Setelah Rusia meluncurkan rudal hipersonik barunya, parlemen Ukraina membatalkan agenda yang telah dijadwalkan karena meningkatnya ancaman serangan.

“Saya ingin menambahkan, saat ini tidak ada alat di dunia yang mampu melawan rudal ini, dan tidak ada sistem yang bisa mencegatnya. Saya tekankan sekali lagi, kami akan terus menguji sistem terbaru ini,” kata Putin. 

Putin mengumumkan rencana untuk memproduksi massal rudal Oreshnik dan menambahkannya ke dalam persenjataan pasukan strategis Rusia.

Sementara itu, Gedung Putih baru-baru ini mengubah kebijakan terhadap Ukraina dengan mengizinkan penggunaan sistem rudal taktis darat (ATACMS) untuk menyerang wilayah Rusia, serta menyetujui penggunaan ranjau anti-personel buatan AS. Inggris juga memberikan lampu hijau untuk penggunaan rudal “Storm Shadow.”

Kremlin menyatakan bahwa penggunaan rudal Oreshnik adalah respons terhadap serangan Ukraina dengan rudal buatan Inggris dan AS ke wilayah Rusia.

Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia, Sergei Karakayev, menegaskan bahwa rudal Oreshnik memiliki jangkauan yang mencakup semua target di Eropa dan mampu membawa hulu ledak nuklir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut langkah Rusia ini sebagai eskalasi lebih lanjut dalam perang setelah melibatkan tentara Korea Utara. Ia berencana mengadakan dialog darurat dengan NATO pada 26 November mendatang.

Analis Militer Mark, dari Program “Mark Space-Time : Jika NATO ingin meningkatkan respons, mereka dapat menempatkan senjata nuklir di Polandia atau memperkuat latihan militer dan penempatan senjata di perbatasan dengan Rusia, seperti di Finlandia dan Norwegia. Hal ini akan memberikan tekanan besar pada Rusia.”

Di medan perang Ukraina timur, pasukan Rusia dilaporkan maju dengan kecepatan tercepat dalam dua tahun terakhir. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah merebut beberapa desa di wilayah Donetsk, termasuk Dalne dan Novodmytrivka. Bahkan, pasukan Rusia dilaporkan hanya berjarak 6 mil dari kota strategis Pokrovsk. Namun, pihak Ukraina belum mengkonfirmasi laporan ini.

Mark, Analis Militer mengatakan : “Saat ini, jumlah peralatan mekanis Rusia semakin sedikit. Namun, mereka membayar Korea Utara untuk mengirimkan tentara dalam jumlah besar untuk melakukan serangan manusia. Dalam situasi ini, Ukraina berada di bawah tekanan besar. Oleh karena itu, di wilayah timur Ukraina, pasukan mereka terus mundur sedikit demi sedikit. Inilah salah satu alasan utama Gedung Putih akhirnya mengizinkan penggunaan ranjau anti-personel buatan AS di Ukraina.”

Menurut analisis, pasukan elit dan peralatan Ukraina terjebak dalam perebutan wilayah Kursk Rusia, sehingga tidak dapat membantu garis depan di Donbas. Hal ini dapat menyebabkan keruntuhan cepat di medan perang Ukraina timur.

“Tidak menutup kemungkinan bahwa AS akan secara bertahap membuka akses untuk lebih banyak senjata taktis atau peralatan yang dapat menghentikan serangan pasukan Rusia,” ujar Shen Ming-shih, Peneliti dan Direktur Institut Keamanan dan Pertahanan Nasional Taiwan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

1.000 Hari Perang : Ukraina Gunakan Rudal AS-Inggris, Rusia Balas dengan Rudal Baru

ETIndonesia. Minggu ini, pada peringatan 1.000 hari perang Rusia-Ukraina, Ukraina menggunakan senjata jarak jauh buatan AS dan Inggris untuk menyerang wilayah Rusia. Sebagai balasan, Rusia meluncurkan “rudal hipersonik baru” ke Ukraina. 

Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menguji lebih banyak rudal serupa dan memproduksinya secara massal. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa skala dan tingkat kekejaman perang ini telah meningkat secara signifikan dan mendesak masyarakat internasional untuk memberikan tanggapan tegas.

Pada 19 November, tepat 1.000 hari sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Hari itu, di depan monumen ikonik Kyiv, “Patung Ibu Pertiwi Ukraina,” 1.000 lilin dinyalakan untuk mengenang para korban perang.


“Kami kembali menegaskan tuntutan kami agar Rusia menghentikan penggunaan kekerasan terhadap Ukraina, segera menarik seluruh pasukan dari wilayah Ukraina yang diakui secara internasional, tanpa syarat,” ujar Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya. 

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Tujuh bulan kemudian, referendum digelar di empat wilayah timur Ukraina, yaitu Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia, untuk bergabung dengan Federasi Rusia. Wilayah tersebut mencakup sekitar 113.000 kilometer persegi, atau sekitar 15% dari total wilayah Ukraina.

Pada 19 November, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa Ukraina meluncurkan enam rudal sistem “Army Tactical Missile System” (ATACMS) buatan AS ke wilayah Bryansk di Rusia. Lima rudal berhasil ditembak jatuh, sementara satu rudal menyebabkan kerusakan dan memicu kebakaran di fasilitas militer. Bryansk terletak sekitar 100 kilometer dari perbatasan Ukraina.

20 November 2024 Dini Hari:

Di Kyiv, ibu kota Ukraina, suara sirene serangan udara meraung tanpa henti. Saksi mata merekam operasi sistem pertahanan udara Ukraina. Menurut pejabat yang mengetahui situasi ini, untuk pertama kalinya Ukraina menggunakan rudal jelajah Inggris “Storm Shadow” untuk menyerang wilayah Rusia.


“Kami adalah perencana yang hebat. Kami merencanakan, bertahan, dan membalas dengan segala cara yang memungkinkan,” ujar Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov. 

Pemerintah Biden baru-baru ini melonggarkan batasan penggunaan ATACMS oleh Ukraina dan menyetujui penggunaan rudal Storm Shadow yang berbasis teknologi Amerika. Rudal ini diluncurkan dari pesawat tempur, memiliki jangkauan dan bobot hulu ledak dua kali lipat lebih besar dibanding ATACMS yang diluncurkan dari darat.

Baik pemerintah AS maupun Inggris sebelumnya menyatakan bahwa persetujuan penggunaan senjata jarak jauh untuk menyerang Rusia merupakan respons terhadap pengerahan pasukan Korea Utara di garis depan Kursk.

Seorang pejabat AS juga mengungkapkan bahwa Biden telah menyetujui pengiriman ranjau mematikan ke Ukraina untuk menghalangi kemajuan pasukan darat Rusia di Ukraina timur.

“Rusia sekali lagi telah menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. 

Zelenskyy mengkritik pernyataan bersama KTT G20 di Brasil karena tidak memberikan tanggapan tegas terhadap ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir.

21 November, dini hari:

Beberapa ledakan terjadi di wilayah Dnipro, Ukraina tengah, kemungkinan besar disebabkan oleh serangan rudal balistik antarbenua.

Putin mengklaim bahwa serangan itu adalah tanggapan Moskow atas penggunaan pertama senjata jarak jauh AS dan Inggris oleh militer Ukraina.

“Dalam kondisi pertempuran, Rusia menguji sistem rudal jarak menengah terbaru, yang membawa hulu ledak hipersonik non-nuklir,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Putin menyebut rudal baru ini sebagai sistem rudal balistik jarak menengah hipersonik (MRBM) “Oreshnik” yang dapat menyerang target dengan kecepatan 10 Mach (2,5-3 km per detik). Ia juga menyatakan bahwa sistem pertahanan udara modern tidak dapat mencegatnya.

Putin memperingatkan bahwa lebih banyak rudal serupa akan diuji dan diproduksi secara massal.

22 November:

Penilaian pertama Ukraina terhadap rudal baru menunjukkan bahwa kecepatan maksimum rudal tersebut melebihi 13.000 km/jam. Waktu tempuh dari peluncuran hingga mencapai target di kota Dnipro hanya sekitar 15 menit.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa rudal ini membawa enam hulu ledak, masing-masing dilengkapi dengan enam sub-amunisi. Rekaman serangan yang beredar secara online menciptakan kengerian yang mendalam.

Parlemen Ukraina membatalkan jadwal yang direncanakan karena meningkatnya ancaman serangan.

Zelenskyy menyatakan bahwa perang ini telah meningkat secara signifikan dalam skala dan kekejamannya, mendesak masyarakat internasional untuk merespons dengan keras. Ia dijadwalkan mengadakan dialog darurat dengan NATO pada 26 November.

“Jika NATO ingin meningkatkan tanggapannya, mereka dapat menyebarkan senjata nuklir ke Polandia. Mereka juga dapat meningkatkan latihan militer atau penyebaran senjata nuklir di Finlandia, Norwegia, atau wilayah perbatasan lainnya dengan Rusia, yang akan memberikan dampak lebih besar terhadap Rusia,” pengamat militer Mark Space. 

Seorang juru bicara NATO menyatakan bahwa peluncuran rudal baru Rusia tidak akan mempengaruhi jalannya perang atau mengubah dukungan NATO terhadap Ukraina.

Swedia telah berjanji memberikan bantuan militer senilai 25 miliar krona Swedia, atau sekitar 2,2 miliar dolar AS, kepada Ukraina. (hui)

Sumber : NTDTV.com 

Trump Pilih Brooke Rollins untuk Memimpin  Kementerian Pertanian AS, Siapakah Dia? 

Departemen ini memiliki 100.000 pegawai dan anggaran yang diusulkan sebesar $25 miliar untuk tahun fiskal 2025

ETIndonesia. Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump  menunjuk Brooke Rollins untuk memimpin U.S. Department of Agriculture (USDA) atau Departemen Pertanian Amerika Serikat dalam pemerintahannya.

“Komitmen Brooke untuk mendukung petani Amerika, mempertahankan swasembada pangan Amerika, dan memulihkan kota-kota kecil yang bergantung pada pertanian di Amerika tak ada duanya,” kata Trump dalam pernyataan yang mengumumkan nominasi tersebut pada 23 November.

Rollins, yang berasal dari keluarga petani di Glen Rose, Texas, memiliki latar belakang kuat di bidang pertanian. Ia aktif dalam organisasi Future Farmers of America dan 4H, serta mempelajari pengembangan pertanian di Texas A&M University.

Rollins sebelumnya bekerja di Dewan Penasihat Ekonomi Trump pada 2016. Ia juga menjabat di pemerintahan pertama Trump sebagai direktur Dewan Kebijakan Domestik Gedung Putih, direktur Kantor Inovasi Amerika, dan asisten untuk inisiatif strategis. Setelah masa jabatan pertama Trump, Rollins menjadi presiden dan CEO dari America First Policy Institute.

“Sebagai Menteri Pertanian berikutnya, Brooke akan memimpin upaya melindungi petani Amerika, yang benar-benar menjadi tulang punggung negara kita,” ujar Trump.

Rollins menyampaikan rasa terima kasihnya atas nominasi tersebut melalui unggahan di media sosial X pada Sabtu. “Ini akan menjadi kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk berjuang demi petani Amerika dan komunitas pertanian di negara kita,” tulisnya.

Saat ini, USDA dipimpin oleh Tom Vilsack, mantan gubernur Iowa yang juga menjabat pada era pemerintahan Obama.

USDA dan Peran Pentingnya

Situs web USDA menyatakan bahwa agensi ini “memberikan kepemimpinan dalam pangan, pertanian, sumber daya alam, pengembangan pedesaan, nutrisi, dan isu-isu terkait berdasarkan kebijakan publik, ilmu pengetahuan terbaik yang tersedia, dan manajemen yang efektif.”

USDA memiliki tanggung jawab luas, mulai dari keamanan pangan, kebijakan ekspor pertanian, hingga kesejahteraan hewan dan pelabelan nutrisi. 

Melalui Layanan Kehutanan AS, USDA juga mengelola lebih dari 193 juta hektar lahan, sekitar seperempat dari lahan yang berada di bawah otoritas pemerintah federal. Selain itu, USDA mengawasi program asuransi tanaman pemerintah federal dan mencakup the National Institute of Food and Agriculture, pusat penelitian terkait pertanian.

Trump juga  mengisyaratkan fokus pada defisit perdagangan pertanian AS, yang kemungkinan akan berdampak pada kebijakan USDA, terutama melalui Layanan Pertanian Asing. 

Agenda47 Trump juga menyoroti kaitan antara diet dan penyakit kronis, sehingga kebijakan nutrisi atau masalah lain yang terkait dengan pertanian dan pasokan pangan mungkin akan diperdebatkan lebih lanjut.

USDA juga diperkirakan akan bekerja sama dengan Robert F. Kennedy Jr. dalam inisiatif Make America Healthy Again, setelah Kennedy ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat.

“USDA, sayangnya, telah dikuasai oleh kepentingan pertanian besar,” kata Kennedy dalam sebuah video pada tahun 2023.

UU Pertanian Menanti

Permintaan anggaran sebesar $25,1 miliar dari USDA yang akan datang lebih tinggi $2,2 miliar, atau 8,7 persen, dibandingkan rencana pengeluaran tahun fiskal sebelumnya.

Permintaan pendanaan tahunan departemen ini dimasukkan ke dalam Farm Bill lima tahunan, sebuah omnibus besar yang sering disebut sebagai anggaran pemerintah federal yang paling kompleks dan membingungkan.

Farm Bill lima tahunan saat ini, yang ditandatangani Trump pada 2018, diperpanjang selama setahun pada November 2023. Undang-undang tersebut sebenarnya telah berakhir pada September, sementara beberapa program memiliki tanggal akhir definitif pada akhir Desember.

Meyakinkan Kongres untuk segera mengadopsi Farm Bill lima tahunan akan menjadi tujuan paling mendesak bagi menteri pertanian baru. Para legislator yang mewakili negara bagian agraris kemungkinan besar akan setuju.

Dalam acara kampanye Trump di Wisconsin menjelang Hari Pemilu, Perwakilan Derrick Van Orden (R-Wis.) mengatakan kepada The Epoch Times bahwa Farm Bill akan menjadi prioritas utamanya jika terpilih kembali.

“Kita punya waktu hingga 1 Januari untuk menyelesaikan sesuatu, atau industri pertanian kita akan mengalami pukulan terbesar yang pernah ada,” katanya.

Farm Bill hanya mengotorisasi pendanaan wajib berdasarkan estimasi multiyear sebagai dasar alokasi tahunan. UU ini tidak mencakup pengeluaran diskresioner.

Menurut ringkasan anggaran tahun fiskal 2025 setebal 125 halaman dari USDA, permintaan per tahun aktualnya adalah $213,3 miliar, dengan program Farm Bill wajib sebesar $181,7 miliar dan $31,6 miliar dalam pendanaan diskresioner. Ini adalah peningkatan sebesar 6,84 persen, atau $2,16 miliar, dibandingkan level fiskal 2024.

Farm Bill yang terhenti, diadopsi pada 2024 oleh DPR AS tetapi tidak pernah dibahas di Senat, merinci pengeluaran sebesar $1,46 triliun dalam 10 tahun ke depan, dengan rata-rata $22,5 miliar dalam pengeluaran diskresioner tahunan, $3 miliar lebih sedikit daripada yang diotorisasi Farm Bill 2018, dan $9 miliar lebih sedikit dari permintaan USDA untuk fiskal 2025.

Rollins juga harus menangani biaya tenaga kerja yang menurut para petani kecil dan keluarga menyebabkan mereka keluar dari bisnis, serta menghentikan percepatan hilangnya lahan pertanian akibat pembangunan.

Ada 544.000 lahan pertanian lebih sedikit di Amerika Serikat dibandingkan pada 1980, dan lebih dari 151 juta hektar lahan yang sebelumnya digarap kini tidak lagi menghasilkan tanaman komersial, menurut USDA.

Masalah lain yang akan dihadapi menteri pertanian baru termasuk perdebatan tentang “harga referensi” untuk membantu petani ketika harga pasar jatuh di bawah level target, pengelolaan USDA terhadap Commodity Credit Corporation, dan apakah akan secara permanen memasukkan pendanaan konservasi satu kali dari Inflation Reduction Act 2022 ke dalam Farm Bill.

Sumber : Nathan Worcester, John Haughey dan Ryan Morgan/The Epoch Times