Home Blog Page 32

Ukraina Mengirim Tim Negosiasi untuk Membahas Kesepakatan Mineral Baru dengan AS

EtIndonesia. Ukraina mengirim tim ke Washington minggu ini untuk membahas rancangan yang lebih luas untuk kesepakatan mineral dengan AS, kata wakil perdana menteri pada hari Senin (7/4).

“Kami bermaksud untuk menyelaraskan pemilihan proyek, kerangka hukum, dan mekanisme investasi jangka panjang,” kata Yulia Svyrydenko, yang juga menjabat sebagai menteri ekonomi negara tersebut.

“Saya yakin pekerjaan pada nota kesepahaman sebelumnya menunjukkan bahwa kedua tim mampu mencapai tujuan ini dan menyetujui persyaratan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak,” tambahnya.

Kesepakatan tersebut tetap menjadi topik hangat antara Kyiv dan Washington, dengan Presiden Trump yang ingin mendapatkan kembali miliaran yang diberikan dalam bentuk bantuan militer, dan anggota parlemen Ukraina khawatir akan kehilangan kendali atas sumber daya alam mereka sendiri.

Ukraina memiliki simpanan besar lebih dari 20 mineral yang dianggap penting oleh AS, termasuk titanium, litium, dan uranium, yang semuanya diperlukan untuk kemajuan di sektor militer, energi, dan tenaga nuklir.

Berdasarkan ketentuan saat ini yang didorong oleh AS, Ukraina akan mengalokasikan 50% dari pendapatan masa depan yang dihasilkan dari aset nasional utama — termasuk mineral, hidrokarbon, minyak, gas alam, dan sumber daya lainnya — ke dana bersama.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah berulang kali menyatakan bahwa dia bersedia menandatangani kesepakatan kerangka kerja kapan saja, dengan harapan dapat memenangkan hati Trump dan menyalakan kembali dukungan Amerika terhadap invasi Rusia.

Namun, kedua presiden gagal menandatangani kesepakatan tersebut setelah pertemuan yang membawa bencana di Ruang Oval pada bulan Februari. Setelah berminggu-minggu bungkam, AS mengirimkan draf kesepakatan baru yang telah diubah.

Kesepakatan baru tersebut lebih komprehensif, dengan kebocoran dokumen yang menunjukkan bahwa AS juga meminta hak atas gas dan minyak Ukraina, yang memicu kemarahan dari anggota parlemen Kyiv.

Karena kesepakatan baru tersebut membahas lebih jauh rincian perjanjian tersebut daripada draf sebelumnya, kesepakatan tersebut kemungkinan akan memerlukan ratifikasi oleh parlemen Ukraina.

Svyrydenko menekankan bahwa apa yang telah dibocorkan sejauh ini hanya mencerminkan kepentingan Amerika, dengan Kyiv bersiap untuk menjelaskan tuntutannya di Washington.

“Ini bukan versi final, ini bukan posisi bersama,” kata wakil perdana menteri. “Pada akhirnya, semuanya akan diputuskan melalui jalannya negosiasi.”

Sementara Svyrydenko menolak untuk menyatakan apa tuntutan Kyiv, dia mencatat bahwa tuntutan itu akan mencakup rincian tentang bagaimana AS dan Ukraina akan membuat dana bersama untuk melaksanakan proyek mineral bersama.

Saat ini masih belum jelas apa peran Ukraina dalam dana tersebut, sesuai dengan rancangan perjanjian AS yang baru.

Perjanjian kerangka kerja, yang tidak pernah ditandatangani, juga menyerukan agar pendapatan yang diperoleh dari dana bersama tersebut digunakan untuk membangun kembali Ukraina daripada jatuh di bawah kepemilikan langsung AS.(yn)

Petunjuk Baru dalam Misteri Lokasi Pendaratan Bahtera Nuh — Saat Para Ahli Bekerja Keras Memecahkan Teka-teki Alkitab

EtIndonesia. Sebuah tim peneliti mengklaim hampir memecahkan salah satu misteri terbesar Alkitab — tempat peristirahatan terakhir Bahtera Nuh.

Berbekal uji tanah dan pemindaian radar baru, kelompok yang dikenal sebagai Noah’s Ark Scans mengklaim semakin dekat untuk membuktikan bahwa kapal legendaris itu terkubur di pegunungan Turki timur — sekitar 30 kilometer selatan Gunung Ararat.

Target mereka? Sebuah formasi geologi sepanjang 538 kaki yang dikenal sebagai situs Durupinar — gundukan berbentuk perahu yang konon secara mengerikan mencerminkan dimensi bahtera yang dijelaskan dalam Kitab Kejadian.

Lokasi terpencil itu telah lama dikabarkan menyimpan sisa-sisa fosil perahu itu. Meskipun Bahtera Nuh merupakan pusat agama Kristen, Yahudi, dan Islam, keberadaannya masih belum terbukti.

Peneliti utama Andrew Jones mengatakan kepada The Sun bahwa meskipun penggalian skala penuh belum dimulai, tim tersebut sedang meletakkan dasar melalui serangkaian uji non-invasif dan analisis ilmiah.

“Lokasi tersebut terletak di aliran tanah aktif dengan musim dingin yang keras, jadi melindungi area tersebut adalah prioritas utama kami,” kata Jones.

“Selama beberapa tahun ke depan, mitra universitas Turki kami akan melakukan uji non-destruktif seperti pengambilan sampel tanah, pemindaian radar, dan metode lain untuk menentukan apakah struktur yang kami deteksi benar-benar buatan manusia atau sekadar formasi alami,” lanjut ilmuwan terkemuka tersebut.

Jones mencatat bahwa mereka akan “mempertimbangkan penggalian” hanya setelah mereka mengumpulkan bukti yang cukup dan menetapkan strategi pelestarian yang tepat.

Sampel tanah awal yang diambil oleh ahli geologi Turki Dr. Memet Salih Bayraktutan mengungkapkan beberapa hasil yang mengejutkan.

Tim mengumpulkan 22 sampel dari dalam dan sekitar “bahtera” yang diduga, lalu mengirimkannya ke Universitas Ataturk untuk dianalisis.

Para peneliti menemukan bahwa struktur yang diduga memiliki kadar pH yang lebih rendah, bahan organik yang lebih tinggi — dan lebih banyak kalium — di dalam dibandingkan dengan di luar formasi.

“Perubahan ini sesuai dengan kayu yang membusuk,” tim menjelaskan.

Petunjuk menarik lainnya? Rumput di dalam lokasi berbentuk perahu itu menguning dan memudar lebih awal di musim tersebut dibandingkan area di sekitarnya — sesuatu yang menurut para peneliti menunjukkan asal muasalnya buatan manusia, bukan alami.

Pemindaian radar penembus tanah (GPR) tahun 2019 terhadap formasi tersebut semakin memperparah api purba itu.

Dengan menggunakan pulsa radar frekuensi ganda, para peneliti mendeteksi bentuk persegi panjang sekitar 22 kaki di bawah permukaan — kemungkinan ruang yang terkubur atau elemen konstruksi.

“Kami juga berencana untuk mengambil sampel inti dari seluruh formasi, yang akan membantu kami memastikan apakah sudut siku-siku dan pola geometris yang kami lihat pada pemindaian GPR adalah struktur buatan manusia atau hanya formasi alami,” kata Jones.

Dia menambahkan bahwa sejauh ini, hasil mereka “mendukung” teori mereka.

“Uji tanah menunjukkan bahwa formasi ini bukan sekadar bagian dari aliran lumpur di sekitarnya — ini adalah objek yang berbeda,” lanjutnya.

Pemeriksaan ulang pemindaian radar bahkan mengisyaratkan adanya lorong dan ruang tengah di dalam formasi tersebut — detail yang membuat tim ingin menurunkan kamera melalui titik akses yang dibor tanpa mengganggu lokasi tersebut.

“Ini adalah cara mengintip ke masa lalu yang tidak invasif,” kata Jones tentang teknologi GPR. (yn)

Sumber: nypost

Bagaimana Anjing Memandang Dunia? Semuanya Berawal dari Hidung

EtIndonesia. Anjing sebagian besar merasakan dunia melalui aroma, mirip dengan cara manusia mengandalkan penglihatan. Kita tidak tahu banyak tentang bagaimana anjing mengartikan aroma, tetapi berkat penelitian terbaru, kita mungkin semakin dekat untuk memahami apa yang sebenarnya diketahui hidung anjing.

Anjing siap mendeteksi bau. Rata-rata hidung anjing memiliki lebih dari 10 juta reseptor aroma di hidungnya, dibandingkan dengan manusia, yang hanya memiliki sekitar 6 juta.

Hal ini membuat hidung anjing 10.000 kali lebih baik dalam mendeteksi bau daripada kita. Mereka dapat mendeteksi bau dalam jumlah yang sangat kecil. Misalnya, anjing pendeteksi forensik dapat mendeteksi 0,01 mikroliter bensin. Satu mikroliter adalah sepersejuta liter.

Manusia telah memanfaatkan kekuatan super penciuman anjing dalam sejumlah cara, yang tidak diragukan lagi berkontribusi pada hubungan mendalam yang telah kita jalin dengan sahabat anjing kita selama lebih dari 40.000 tahun hidup bersama.

Anjing masih bergabung dengan kita sebagai mitra berburu, mengendus makanan. Mereka bekerja bersama kita sebagai anggota penting tim pemberantasan kejahatan, menemukan zat terlarang, sebagai rekan medis untuk mendeteksi penyakit, dan sebagai mitra dalam upaya konservasi, menemukan spesies langka dan terancam punah.

Meskipun anjing banyak digunakan sebagai detektor bau alami, kita masih belum banyak menyadari bagaimana anjing mengartikan apa yang mereka cium dan bagaimana mereka memandang dunia tempat mereka tinggal.

Menjelajahi aktivitas otak anjing saat mereka terpapar bau tertentu dapat membantu mengidentifikasi bagian otak mana yang terkait dengan deteksi bau. Ini membantu para ilmuwan memahami apa yang dialami anjing, yang dapat membantu kita meningkatkan pemilihan dan pelatihan anjing pelacak.

Hingga saat ini, para ilmuwan membutuhkan peralatan mahal untuk mempelajari otak anjing dan metode penelitian yang mengharuskan anjing untuk tetap diam. Ini berarti kita kurang mengetahui tentang otak anjing pekerja aktif yang mungkin kesulitan untuk tetap diam dalam waktu lama.

Namun, kita tidak bisa begitu saja menerapkan data dari anjing yang dapat duduk diam karena ras anjing memiliki perbedaan dalam pelatihan dan keterampilan mengendus.

Mencium bau

Penelitian terbaru yang saya sebutkan di awal artikel ini menggunakan metode baru, murah, dan non-invasif untuk mengeksplorasi bagaimana otak anjing merespons bau. Para peneliti berpikir bahwa metode ini – yang dikenal sebagai analisis pola bintik AI – akan membantu kita mengidentifikasi bagaimana otak anjing bereaksi terhadap bau dan apa artinya bagi cara anjing memahami dan merespons dunia di sekitar mereka dalam penelitian mendatang juga.

Para peneliti mengembangkan sensor optik untuk menargetkan tiga area otak yang terlibat dalam diskriminasi bau anjing: amigdala, bulbus olfaktorius, dan hipokampus. Amigdala bertanggung jawab atas respons emosional terhadap rangsangan.

Bulbus olfaktorius terlibat dalam pemrosesan bau dan hipokampus terkait dengan pembentukan memori.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kamera digital beresolusi tinggi yang terhubung ke komputer, ditambah laser hijau. Cahaya laser, yang mampu menembus bulu anjing dan tulang tengkorak, diarahkan ke kepala empat anjing penelitian yang rileks dan ditutup matanya yang terpapar empat aroma berbeda: alkohol, mariyuana, mentol, dan bawang putih. Semua zat ini tampaknya membangkitkan respons penciuman yang serupa pada anjing.

Saat cahaya laser dipantulkan dari tiga area otak, kamera mendeteksi gangguan sebagai pola “bintik” yang berbeda. Kamera membuat rekaman selama lima detik, diulang empat kali untuk setiap aroma.

AI menganalisis perbedaan pola bintik dari berbagai area otak untuk membuat model tentang bagaimana area otak anjing merespons setiap aroma.

Bukan sekadar mengendus

Hasil penelitian menyoroti pentingnya amigdala untuk diskriminasi aroma anjing. Ini menunjukkan bahwa mungkin ada komponen emosional pada cara anjing merasakan lingkungannya. Deteksi rasa dan bau juga diketahui terkait dengan pembentukan memori dan keadaan emosional pada manusia.

Karena anjing tampaknya mengalami respons emosional terhadap aroma, metode dan pengalaman pelatihan mungkin perlu mempertimbangkan hal ini. Misalnya, anjing sering kali mengaitkan aroma khas operasi hewan dengan situasi yang kurang menyenangkan.

Anjing yang sedang dilatih untuk mendeteksi aroma mungkin juga akan mendapat manfaat dari berada dalam keadaan emosional yang positif saat mereka terpapar bau pelatihan.

Penelitian ini bahkan dapat membuka jalan untuk mengembangkan peralatan khusus guna mendeteksi dan menerjemahkan respons penciuman anjing. Peralatan bergerak yang bekerja cepat dapat memungkinkan kita untuk menafsirkan apa yang hidung anjing katakan kepada mereka secara langsung.

Ini tidak mengada-ada seperti kedengarannya. Jika Anda pernah menonton film Disney Up, Anda mungkin ingat Dug si anjing yang mengenakan kalung penerjemah gonggongan. Nah, para ilmuwan telah mengembangkan kalung sungguhan yang mengklaim dapat memberi tahu Anda apa arti vokalisasi anjing Anda.

Sulit untuk mengatakan seberapa akuratnya tanpa menganalisis data yang digunakan untuk melatih AI pada kalung tersebut, tetapi basis datanya terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya anjing yang menggunakan kalung tersebut. Jika kalung tersebut terbukti akurat, mungkin tidak lama lagi teknologi yang dapat dikenakan dapat memberi tahu kita dengan tepat apa yang dikatakan dan dicium oleh anjing kita.

Artikel ini ditulis oleh Jacqueline Boyd, Dosen Senior Ilmu Hewan, Universitas Nottingham Trent. (yn)

Sumber: sciencealert

Milisi di Irak yang Didukung Iran Siap Melucuti Senjata Menyusul Ancaman Trump

EtIndonesia. Beberapa kelompok milisi yang didukung Iran yang beroperasi di Irak akan melakukan demiliterisasi untuk pertama kalinya guna menghindari konflik dengan AS menyusul ancaman Presiden Trump terhadap proksi Teheran, kata pejabat senior Baghdad.

Sepuluh komandan senior dan pejabat Irak mendesak ibu kota untuk memulai proses pelucutan senjata dan pembubaran milisi yang beroperasi di Irak guna menghindari skenario terburuk dengan AS.

“Trump siap membawa perang bersama kita ke tingkat yang lebih buruk, kita tahu itu, dan kita ingin menghindari skenario buruk seperti itu,” kata seorang komandan Kataeb Hezbollah, milisi Syiah paling kuat yang beroperasi di Irak, kepada Reuters.

Komandan tersebut, bersama dengan para pemimpin kelompok al-Nujaba, Kata’ib Sayyid al-Shuhada, dan Ansar Allah al-Awfiya, telah bertemu satu sama lain dan pejabat di Baghdad untuk membahas upaya demiliterisasi.

Izzat al-Shahbandar, seorang politikus senior Muslim Syiah yang dekat dengan aliansi pemerintahan Irak, mengonfirmasi pertemuan antara para pemimpin milisi dan Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, dan menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai “sangat maju.”

“Faksi-faksi tersebut tidak bertindak keras kepala atau bersikeras untuk melanjutkan bentuk mereka saat ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa para militan “sepenuhnya menyadari” bahwa mereka dapat menjadi sasaran serangan udara AS seperti sesama militan yang didukung Iran di Yaman.

Para pemimpin milisi mengatakan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah memberi mereka restu untuk membuat keputusan apa pun yang perlu diambil guna menghindari konflik dengan AS.

Selain mengawasi demiliterisasi milisi, Sudani diduga menyerukan kepada sekitar 50.000 militan di seluruh Perlawanan Islam di Irak untuk meletakkan senjata mereka dan menyerahkan persenjataan mereka, yang meliputi rudal jarak jauh dan senjata antipesawat, menurut dua pejabat keamanan yang memantau aktivitas milisi.

Departemen Luar Negeri AS memuji pendekatan proaktif Irak saat mengendalikan milisi, menyerukan Baghdad untuk menyerap pasukan dan menjauhkan pengaruh Teheran.

Pasukan ini “harus menanggapi panglima tertinggi Irak dan bukan Iran,” kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.

Garda Revolusi menolak berkomentar tentang kemajuan di Irak.

Upaya demiliterisasi dilakukan saat AS berupaya untuk lebih mengisolasi Iran dan apa yang disebutnya “Poros Perlawanan,” yang telah mengalami pukulan telak menyusul penghancuran kepemimpinan Hamas dan Hizbullah oleh Israel di Gaza dan Lebanon.

Houthi di Yaman juga mengalami pukulan telak baru-baru ini di bawah serangan udara AS yang meluas bulan lalu, dengan Teheran juga kehilangan pijakannya di Suriah setelah jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad.

Ibrahim al-Sumaidaie, mantan penasihat politik Sudani, mengatakan kepada TV pemerintah Irak bahwa AS telah meningkatkan peringatannya sejak Trump kembali ke Gedung Putih, memberi tahu Baghdad untuk menanggapi ancaman tersebut dengan serius.

“Jika kami tidak mematuhinya dengan sukarela, kami mungkin akan dipaksa oleh pihak luar, dan dengan kekerasan,” katanya. (yn)

Misteri 400 Juta Warga Tiongkok: Di Mana Sebenarnya Populasi yang Hilang?

0

EtIndonesia. Sejak Tiongkok mencabut kebijakan nol-COVID pada akhir 2022, perbincangan mengenai jumlah penduduk negara raksasa ini telah menjadi topik panas yang kerap menimbulkan tanda tanya. Di tengah gejolak perubahan sosial dan ekonomi pasca-pandemi, sejumlah fenomena di ruang publik dan data yang tersebar menimbulkan misteri: apakah populasi Tiongkok yang resmi diklaim mencapai 1,4 miliar jiwa benar adanya?

Pemandangan Sunyi di Tengah Keramaian Kota

Pada Januari 2025, seorang pengguna internet mengungkapkan keheranannya saat berjalan di kawasan pejalan kaki Huaihai Road, Shanghai. Biasanya dikenal sebagai pusat kuliner dan aktivitas yang penuh semangat, kawasan tersebut tampak lengang saat musim belanja Tahun Baru Imlek. Malam yang seharusnya dipenuhi kerumunan kini nyaris sepi, bahkan restoran-restoran ternama juga terlihat minim pengunjung.

Dalam video yang diunggah di platform Douyin, situasi serupa terlihat di stasiun kereta bawah tanah pada pagi hari—jam sibuk yang biasanya dipenuhi penumpang, kini hanya menyisakan ruang kosong. Fenomena “tak ada orang” ini sempat memicu keprihatinan dan spekulasi mengenai pergerakan penduduk yang misterius.

Kekosongan di Pasar Properti dan Pergeseran Ekonomi

Tidak hanya di ruang publik, sektor properti di kota-kota besar seperti Shanghai, Beijing, Guangzhou, dan lainnya pun mulai menunjukkan tanda-tanda kekosongan. Pemilik toko yang dulunya selalu meramaikan kawasan pusat perbelanjaan kini harus menghadapi ruko kosong walaupun harga sewa telah diturunkan. Bahkan di kawasan strategis seperti Wanda Plaza di Anhui, banyak gerai penjual makanan dan usaha lainnya ditinggalkan, membawa pertanyaan mendasar: di mana perginya para penghuni?

Di sisi lain, para analis dan pengamat ekonomi mulai mengaitkan fenomena tersebut dengan data kependudukan. Menurut statistik resmi 2023, total penduduk Tiongkok tercatat mencapai 1,41 miliar jiwa, dengan sekitar 560 juta tinggal di kota besar dan sisanya di pedesaan dan kota kecil. Namun, ketimpangan antara keramaian di luar dan data resmi yang ada memunculkan dugaan adanya migrasi internal atau bahkan kesalahan dalam pencatatan penduduk.

Data yang Memicu Kontroversi

Sejumlah pendekatan telah dilakukan untuk memperkirakan jumlah penduduk Tiongkok secara lebih akurat. Beberapa poin penting yang mencuat antara lain:

  • Analisis oleh Ahli Demografi:
    Yi Fuxian, profesor tamu di University of Wisconsin, melakukan analisis mendalam atas data kependudukan periode 1991–2016. Menurutnya, pada tahun 2016 jumlah penduduk sebenarnya sekitar 1,28 miliar jiwa, berbeda lebih dari 100 juta dengan klaim resmi.
  • Kebocoran Data dan Peretasan:
    Pada Juli 2022, sebuah insiden peretasan yang melibatkan basis data Biro Keamanan Publik Shanghai mengungkap angka penduduk sebesar 970 juta jiwa. Data yang kemudian beredar di dark web ini memicu pertanyaan serius, terutama bila dibandingkan dengan angka resmi yang jauh lebih tinggi.
  • Perhitungan Melalui Konsumsi Garam:
    Sebelum pandemi, muncul pula perhitungan berdasarkan data produksi garam di Tiongkok. Dengan angka produksi garam konsumsi sekitar 6–7 juta ton dan analisis terhadap perilaku konsumsi, beberapa pihak menyimpulkan bahwa jumlah penduduk mungkin berada di kisaran 800–900 juta jiwa. Meskipun model ini masih kasar, pendekatan ini menarik perhatian karena memperhitungkan variabel yang fundamental dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak Pandemi dan Gejala Sosial

Tak bisa dipungkiri, pandemi COVID-19 telah meninggalkan dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan di Tiongkok. Setelah pencabutan kebijakan nol-COVID, terjadi lonjakan jumlah jenazah yang secara tidak langsung turut mencoreng persepsi akan jumlah penduduk.

Kondisi ekstrem terlihat pada rumah duka dan krematorium di berbagai wilayah—dengan laporan menyebutkan antrean panjang, kerja krematorium 8–10 kali lipat dibandingkan masa sebelum pandemi, dan data kematian yang melonjak drastis pada periode puncak pandemi. Selain itu, penurunan produksi garam mentah yang tercatat sejak tahun 2020 hingga 2022 mendukung hipotesis bahwa terjadi penurunan permintaan domestik seiring menurunnya jumlah penduduk aktif.

Spekulasi dan Harapan akan Keterbukaan Data

Banyak pihak mulai mempertanyakan akurasi data kependudukan yang dipegang oleh Pemerintah Tiongkok. Di tengah berbagai laporan dan analisis dari sumber lokal serta internasional—termasuk pernyataan dari mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang pada Maret 2023 menyatakan bahwa “Tiongkok hanya memiliki 900 juta penduduk”—muncul harapan agar pemerintah dapat melakukan transparansi lebih lanjut mengenai data kependudukan. Data semacam ini tidak hanya penting untuk perencanaan ekonomi, tetapi juga menjadi indikator utama kekuatan dan stabilitas sosial suatu negara.

Kesimpulan

Hingga saat ini, perbedaan antara angka resmi 1,4 miliar jiwa dan estimasi dari data lapangan serta analisis independen—yang berkisar antara 800 juta hingga 1,28 miliar jiwa—menandakan adanya misteri yang belum terpecahkan mengenai jumlah penduduk Tiongkok. Perdebatan ini didorong oleh kesenjangan antara tampaknya kehidupan kota yang sepi dan angka kependudukan yang besar, sekaligus adanya data bocor dan metode perkiraan yang beragam. Ke depan, transparansi serta verifikasi data melalui sensus nasional menjadi kunci untuk menjawab pertanyaan besar: Berapa sebenarnya jumlah penduduk Tiongkok?

Tiongkok Ditolak Akses Data! NIH AS Mendadak Tutup Akses Database Genetik Inti bagi Tiongkok, Rusia, dan Iran

EtIndonesia. Kantor Direktur National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat pada tanggal 2 April waktu setempat mengumumkan pembaruan kebijakan penting berjudul “Peningkatan Tindakan Keamanan untuk Akses Terkontrol NIH” di situs resminya. Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa mulai 4 April 2025, NIH akan menutup akses ke berbagai repositori data sensitifnya bagi institusi yang berbasis di negara-negara yang tergolong sebagai “negara yang menjadi perhatian”, termasuk Tiongkok, Rusia, dan Iran.

Database yang akan dibatasi mencakup dbGaP (platform database genotipe-fenotipe manusia), AnVIL (cloud platform untuk analisis data genom berskala besar), dan berbagai platform data penting lainnya. Selama ini, database tersebut telah menjadi fondasi penting untuk penelitian genom manusia, data fenotipe, dan berbagai studi penyakit. Para peneliti di seluruh dunia telah lama bergantung pada database ini dalam penelitian medis dan biologis.

Langkah pembatasan ini merupakan tindak lanjut dari aturan final yang telah diumumkan oleh Departemen Kehakiman AS, sebagai bagian dari implementasi Perintah Eksekutif No. 14117 yang dikeluarkan pada 28 Februari 2024. Perintah ini bertujuan untuk mencegah akses negara-negara tertentu terhadap data pribadi sensitif warga AS serta melarang transaksi data tertentu dengan individu atau entitas dari negara-negara tersebut. Aturan ini akan resmi berlaku mulai 8 April 2025.

Peneliti Tiongkok: Dampaknya Sangat Besar

Menanggapi keputusan mendadak AS ini, sejumlah pakar di Tiongkok yang bergerak di bidang genetika dan penelitian kanker menyatakan keprihatinan mereka. Mereka mengatakan bahwa database milik NIH sebelumnya dibuka secara gratis untuk semua peneliti global, dan telah mendorong kerja sama internasional di bidang-bidang medis mutakhir. Penutupan akses ini, menurut mereka, akan membawa dampak negatif terhadap kolaborasi global di bidang penelitian sains terdepan.

Seorang peneliti di bidang ilmu hayati mengatakan kepada First Financial Daily bahwa: “Ini berarti para peneliti di Tiongkok akan semakin sulit mendapatkan akses ke database global yang krusial. Hal ini pasti akan berdampak negatif pada perkembangan ilmu pengetahuan.”

Dia menambahkan, NIH adalah lembaga penelitian biomedis terbesar di dunia, dengan cakupan data yang sangat luas dan komprehensif.

Menurutnya, beberapa dokter klinis di Tiongkok sebenarnya sudah memprediksi kemungkinan adanya blokade semacam ini dari pihak AS sejak tiga hingga lima tahun yang lalu. Oleh karena itu, para pakar di bidang onkologi (penyakit tumor) sempat menyerukan pembentukan database nasional sendiri. Namun, upaya tersebut masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pendanaan dan manajemen.

“Saat ini, banyak data di dalam negeri masih sangat tersebar. Beberapa rumah sakit memiliki database biologi berskala kecil milik sendiri, namun belum ada mekanisme bersama. Sampai hari ini, Tiongkok juga belum memiliki platform database besar yang menyimpan contoh biologis penyakit seperti kanker,” ujarnya.

Sementara itu, seorang peneliti neurosains dari universitas di Amerika Serikat juga menyampaikan kekhawatirannya.

“Bagi proyek-proyek di Tiongkok yang masih ingin menggunakan database milik NIH di masa depan, terutama yang terkait dengan genetika manusia, kebijakan pembatasan baru dari AS ini jelas akan menimbulkan dampak nyata,” tuturnya. (jhn/yn)

Perang Dagang AS–Tiongkok ‘Jilid’ 2.0 Dimulai: Taiwan Hanya Punya Jalan Keluar Jika Memilih Amerika Serikat

EtIndonesia. Dalam kebijakan perdagangan global yang didorong oleh Presiden Donald Trump, Taiwan dikenai tarif tambahan sebesar 32%. Hal ini tentu saja memberikan tekanan besar terhadap perkembangan ekonomi Taiwan. Namun, karena keputusan tersebut sudah terjadi, Taiwan perlu mencari strategi untuk menghadapinya dan terus melangkah maju dalam aturan permainan baru ini.

Di tengah dorongan kebijakan perdagangan global Trump, Taiwan dikenai tambahan tarif sebesar 32%, yang jelas memberikan tekanan terhadap perekonomiannya. Namun, menghadapi kenyataan tersebut, Taiwan perlu bersikap proaktif dan mencari celah untuk bertahan serta berkembang di bawah tatanan baru ini.

Peluang yang Bisa Dimanfaatkan Taiwan

Pertama-tama, Taiwan masih memiliki beberapa keunggulan penting. Industri semikonduktor—yang menjadi inti kekuatan ekonominya—untungnya untuk saat ini belum terdampak langsung oleh tarif tambahan. Bahkan jika pada akhirnya dikenakan tarif, dampaknya diperkirakan tetap terbatas karena minimnya pesaing yang benar-benar sepadan. Selain itu, keputusan tarif kali ini diambil berdasarkan kalkulasi sistemik, bukan semata-mata kehendak pribadi Trump. Artinya, tantangan kali ini memiliki pola yang bisa dipetakan dan dianalisis.

Situasinya bisa dianalogikan seperti ujian masuk universitas yang tingkat kesulitannya meningkat. Selama semua peserta diuji dengan soal yang sama, maka siapa pun masih berpeluang lolos asalkan menemukan strategi yang tepat.

Langkah-langkah yang Bisa Ditempuh Taiwan

1. Menurunkan Tarif Impor dan Mendorong Masuknya Produk AS
Salah satu langkah yang bisa diambil Taiwan adalah menurunkan tarif impor—misalnya untuk produk otomotif. Saat pertama kali saya datang ke Taiwan, saya terkejut dengan mahalnya harga mobil buatan Jepang. Industri otomotif lokal Taiwan sendiri kurang kompetitif. Tarif impor yang tinggi hanya akan membuat harga mobil impor makin mahal, dan pada akhirnya, yang dirugikan adalah konsumen.

2. Meningkatkan Impor Energi dari AS
Taiwan sangat bergantung pada impor energi seperti minyak bumi dan gas alam. Mengalihkan sebagian besar impor energi ke Amerika Serikat tidak hanya memperkuat hubungan dagang bilateral, tetapi juga bisa membantu mengurangi surplus perdagangan Taiwan terhadap AS—yang kemudian dapat menjadi modal negosiasi untuk menurunkan tarif.

3. Percepat Transformasi Industri Tradisional ke Teknologi Tinggi
Industri-industri tradisional yang kini terkena dampak tarif sebenarnya sudah cukup lama menghadapi tekanan dari persaingan dengan Tiongkok, negara-negara Asia Tenggara, dan India. Pemerintah Taiwan perlu segera memperkuat subsidi dan insentif untuk mempercepat transformasi ini menuju sektor teknologi tinggi, sehingga daya saing keseluruhan bisa meningkat signifikan.

Yang menarik dan patut diperhatikan adalah saat Trump mengumumkan daftar negara yang dikenai tarif tambahan, dia secara eksplisit menyebut Taiwan sebagai sebuah “negara” (country). Hal ini sangat membesarkan hati dan pantas mendapat apresiasi. Sebaliknya, Tiongkok  yang juga dikenai tarif tambahan mengalami penurunan ekonomi dan bahkan mengancam akan membalas Amerika Serikat.

Selama ini, AS kerap menahan diri karena pertimbangan politik terhadap Beijing, namun Trump tampaknya memilih untuk secara langsung menghadapi Tiongkok. Kini, babak baru dari perang dagang AS–Tiongkok—jilid 2.0—sedang dimulai. Di tengah dinamika ini, satu-satunya jalan yang bisa membawa masa depan cerah bagi Taiwan adalah dengan secara tegas berpihak kepada Amerika Serikat. (jhn/yn)

Microsoft Akan Tinggalkan Pasar Tiongkok? PHK Massal di Shanghai WicreSoft, BGI Genomics Dilarang Gunakan Office

EtIndonesia. Baru-baru ini, media Jepang mengungkap bahwa Microsoft telah menghentikan penyediaan layanan—termasuk perangkat lunak perkantoran dan model bahasa AI—kepada BGI (Beijing Genomics Institute), perusahaan riset genetika asal Tiongkok. Di saat yang sama, rumor bahwa Microsoft akan menarik diri dari pasar Tiongkok juga ramai beredar di dunia maya.

 Microsoft Hentikan Layanan untuk BGI

Dalam laporan yang diterbitkan oleh Nikkei Asia, disebutkan bahwa Microsoft telah mulai menghentikan layanan email dan Office365 untuk perusahaan genetika BGI. Langkah ini mencakup penghentian akses ke berbagai aplikasi populer seperti Word, Excel, PowerPoint, Outlook, Teams, OneNote, dan OneDrive. Banyak karyawan BGI dikabarkan harus lembur hingga malam untuk membackup semua data mereka sebelum beralih ke perangkat lunak perkantoran lokal buatan Tiongkok, seperti WPS Office.

Tak hanya itu, Microsoft juga dikabarkan menyetop akses ke layanan AI seperti GitHub Copilot dan ChatGPT (yang dioperasikan oleh OpenAI) bagi karyawan BGI. Menurut laporan tersebut, salah satu kemungkinan alasan Microsoft mengambil langkah ini adalah karena BGI telah dimasukkan dalam daftar entitas terbatas oleh Departemen Pertahanan dan Departemen Perdagangan AS. Namun, hingga kini belum diketahui apakah pembatasan serupa akan diberlakukan terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok lainnya yang juga masuk dalam daftar tersebut.

Windows untuk Huawei Tak Diperpanjang

Dalam laporan terpisah yang dirilis oleh media Tiongkok “Observer”, disebutkan bahwa lisensi sistem operasi Windows yang diberikan kepada Huawei telah habis masa berlakunya, dan Huawei tidak lagi menerima perpanjangan lisensi dari Microsoft. Hal ini diperkirakan akan mendorong Huawei untuk sepenuhnya mengadopsi sistem operasi buatan dalam negeri, yang menandai langkah menuju “lokalisasi penuh” produk-produk mereka.

Isu PHK Massal di WicreSoft Picu Spekulasi

Seiring dengan merebaknya berita tentang penghentian layanan untuk BGI, cuplikan email internal dari Shanghai WicreSoft Co., Ltd.—perusahaan patungan antara Microsoft dan mitra lokal—juga menyebar luas di dunia maya. Dalam isi email disebutkan bahwa Microsoft akan menghentikan operasinya di Tiongkok per 8 April 2025. Beberapa netizen yang mengaku sebagai karyawan WicreSoft juga mengaku telah menjadi korban PHK.

Menanggapi rumor tersebut, Microsoft merilis pernyataan resmi yang menegaskan bahwa belum ada keputusan untuk keluar dari pasar Tiongkok. Pihak Microsoft juga menyerukan agar masyarakat tidak mempercayai laporan-laporan yang menyesatkan, serta meminta warga Tiongkok yang mengalami masalah terkait operasional WicreSoft untuk langsung menghubungi layanan pelanggan perusahaan tersebut.

Microsoft Sudah Kurangi Kehadiran di Tiongkok

Menurut Observer, sejak Mei tahun lalu Microsoft telah menutup beberapa fasilitas, termasuk laboratorium AI di Shanghai dan sejumlah toko resmi. Meskipun pendapatan Microsoft dari pasar Tiongkok hanya menyumbang sekitar 1,5% dari total global, banyak perusahaan Tiongkok masih sangat bergantung pada produk Microsoft, seperti sistem operasi Windows dan perangkat lunak perkantoran.

Selain itu, disebutkan pula bahwa pasar Tiongkok menyumbang hingga 25% dari pendapatan global OpenAI, yang menunjukkan masih kuatnya ketergantungan Tiongkok terhadap teknologi Amerika.

Menuju Dekade Lokalisasi Digital di Tiongkok?

Meski Microsoft membantah akan mundur dari pasar Tiongkok, realitas di lapangan menunjukkan bahwa hubungan ekonomi digital antara AS dan Tiongkok semakin renggang. Banyak pengamat menilai bahwa dalam beberapa tahun ke depan, aktivitas Microsoft di Tiongkok akan makin terbatas, dan Tiongkok kemungkinan besar akan mempercepat pengembangan teknologi lokal—baik di bidang perangkat lunak maupun perangkat keras—untuk menggantikan ketergantungan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi asing.(jhn/yn)

Makhluk Laut Raksasa yang Disangka Pulau oleh Para Pelaut

EtIndonesia. Dalam mitos kuno dan berbagai catatan sejarah, terdapat makhluk laut raksasa bernama Aspidochelone—disebut juga sebagai “kura-kura laut” karena bentuknya. Makhluk ini digambarkan sebagai seekor penyu laut raksasa atau paus kolosal, yang tubuhnya begitu besar hingga saat muncul ke permukaan air, punggungnya disalahartikan sebagai daratan atau pulau kecil. Banyak pelaut yang tertipu dan mengira telah menemukan pulau untuk beristirahat, padahal mereka tengah berdiri di atas makhluk hidup yang bisa kapan saja menyeret mereka ke dasar laut.

Bagaimana Aspidochelone Menjerat Mangsa

Dalam legenda, Aspidochelone digambarkan memiliki kemampuan mengeluarkan aroma manis yang menarik perhatian ikan-ikan laut. Ketika ikan-ikan tersebut mendekat, mereka pun tertelan ke dalam mulut makhluk ini tanpa menyadarinya. Fenomena ini menyerupai jebakan tanaman pemangsa, di mana mangsa tertipu oleh penampilan luar yang menenangkan.

Catatan Tertua: Physiologus

Makhluk ini pertama kali muncul dalam literatur kuno Physiologus, sebuah teks berbahasa Yunani dari abad ke-2 Masehi yang tak diketahui siapa penulisnya. Buku ini memuat berbagai kisah tentang binatang, termasuk makhluk-makhluk fantastis yang tak masuk akal. Dalam versi Physiologus, Aspidochelone disebut sebagai paus raksasa dengan kulit kasar menyerupai pasir. Ketika dia mengapung ke permukaan laut, para pelaut mengira itu adalah pulau. Mereka turun dari kapal, menancapkan pasak untuk menambatkan perahu, menyalakan api, dan mulai memasak. Namun, panas dari api membangunkan makhluk itu. Dia pun segera menyelam ke dasar laut, menenggelamkan kapal beserta seluruh awaknya sebelum mereka sempat menyadari apa yang terjadi.

Kisah dalam Surat Alexander kepada Aristoteles

Cerita serupa juga muncul dalam surat yang diklaim ditulis oleh Alexander Agung kepada Aristoteles, berisi kisah perjalanannya di India dan berbagai peristiwa ajaib yang dia alami. Dalam salah satu bagian, diceritakan bahwa pasukannya pernah mendarat di suatu “pulau”, yang kemudian setelah satu jam mereka menyadari bawah itu adalah tubuh makhluk laut raksasa. Mereka panik dan berteriak, tetapi sudah terlambat. Makhluk itu menyelam ke laut, menenggelamkan sebagian besar dari mereka, termasuk salah satu sahabat terdekat Alexander.

Cerita tentang “Ikan Berpasir” dalam Talmud

Dalam Talmud Babilonia, kitab panduan kehidupan Yahudi yang memuat berbagai aspek budaya dan kisah rakyat, terdapat kisah serupa. Seorang tokoh bernama Rabba bar Bar Hana menulis tentang pengalamannya saat berlayar di laut. Dia menceritakan bahwa mereka menemukan daratan berpasir yang ditumbuhi rerumputan, lalu memutuskan untuk memanggang ikan di sana. Ternyata, daratan itu adalah tubuh seekor ikan raksasa. Dalam puisi karya Samuel ibn Naghrillah, makhluk itu disebut sebagai Qorha, yang dalam bahasa Kurdi berarti “Bulan”.

Puisi Kuno tentang Monster Laut

Salah satu naskah tertua dalam literatur Inggris, yaitu “Exeter Book”, berisi kumpulan puisi alegoris tentang binatang. Dalam salah satu puisi tersebut, digambarkan makhluk laut raksasa yang sangat mengerikan. Berikut adalah penggalan puisi tersebut yang menggambarkan makhluk tersebut dalam gaya puitis:

“Kali ini, aku akan mengungkap sebuah kisah lewat puisi,
Tentang seekor ikan—monster laut yang luar biasa.
Banyak pelaut yang tak sengaja menemuinya,
Dan setiap perjumpaan berarti bahaya dan penderitaan.”

“Ia tampak seperti batu besar yang kasar,
Bagaikan tepi pantai yang dipenuhi alang-alang laut,
Dikelilingi oleh bukit pasir yang tenang.
Para pelaut percaya mereka menemukan pulau,
Lalu menambatkan kapal,
Dan dengan berani naik ke atasnya—
Tanpa menyadari,
Itu adalah mulut kematian yang menanti.”Meski kisah tentang Aspidochelone tergolong mitos, cerita-cerita ini memiliki pesan moral mendalam: jangan mudah tertipu oleh penampilan luar. Kisah ini mencerminkan ketakutan pelaut kuno terhadap lautan yang tak terduga, serta menggambarkan bagaimana alam bisa menjadi tempat yang indah sekaligus mematikan.(jhn/yn)

ICC Kembali Akan Tangkap Pemimpin Negara Pelaku Kejahatan? Penangkapan Duterte Jadi Preseden – CNN: “Dua Tokoh Ini” Juga Terancam…

EtIndonesia. Penangkapan Duterte atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan memunculkan kembali perdebatan publik mengenai apakah ICC benar-benar memiliki kemampuan untuk menindak tegas pelaku kejahatan internasional, termasuk para pemimpin negara. Banyak pakar menyatakan bahwa peristiwa ini menjadi tonggak penting yang membuka jalan bagi ICC untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin negara yang diduga melakukan kejahatan berat, termasuk Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Menurut laporan CNN, Rodrigo Duterte dicari oleh ICC karena dugaan keterlibatannya dalam operasi “perang melawan narkoba” yang brutal selama masa jabatannya sebagai presiden Philipina. Operasi tersebut menyebabkan lebih dari 6.000 kematian, dan memicu penyelidikan internasional. Meski ICC dapat mengeluarkan surat perintah penangkapan, pengadilan ini tidak memiliki kekuatan eksekusi secara langsung. Pelaksanaannya sangat bergantung pada kerjasama negara-negara anggota penandatangan Statuta Roma—yang menjadi dasar hukum pembentukan ICC.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa sejak berdiri pada tahun 2002, ICC telah mengeluarkan 60 surat perintah penangkapan terhadap pelaku kejahatan internasional. Namun, dari jumlah tersebut, 31 tersangka masih belum tertangkap hingga saat ini. Dari 29 orang yang telah ditangkap, hanya 11 yang benar-benar dijatuhi hukuman secara resmi. Meski begitu, penangkapan Duterte dinilai sebagai langkah yang sangat berbeda dari sebelumnya. Kali ini, penangkapan terjadi berkat kerjasama aktif dari pihak kepolisian Philipina dan berlangsung dengan cepat hingga proses pemindahan ke Den Haag.

Laporan CNN menilai bahwa penangkapan Duterte berpotensi menjadi preseden penting bagi tindakan serupa terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang juga dituduh melakukan kejahatan perang. 

Profesor Hukum Pidana Internasional dari Fakultas Hukum Internasional Universitas Peking di Shenzhen, Gregory Gordon, menyatakan kepada CNN:

“Penangkapan Duterte menjadi preseden penting. Publik kini bisa percaya bahwa ICC—sebagai simbol keadilan—memiliki kemampuan untuk menindak pemimpin negara yang telah melakukan kejahatan berat.”

Meski surat perintah penangkapan dari ICC tidak memiliki kekuatan hukum mutlak, kehadirannya tetap mampu memberikan tekanan serius terhadap tersangka. 

Leila Sadat, Profesor Hukum Internasional di Universitas Washington dan mantan Penasihat Khusus Kejahatan terhadap Kemanusiaan di ICC, menyebutkan contoh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut Sadat, meskipun Putin telah menjadi buronan ICC sejak Maret 2023 dan belum ditangkap hingga sekarang, ruang geraknya telah menjadi sangat terbatas:

“Kecuali dia benar-benar yakin akan mendapat kekebalan diplomatik, Putin praktis enggan keluar dari wilayah Rusia,” ujarnya.

Gregory Gordon pun sepakat dengan pernyataan Sadat. Dia menjelaskan bahwa selama Putin masih memegang kekuasaan penuh di Rusia dan tetap terlindungi oleh sistem yang ada, kemungkinan besar dia tidak akan bisa benar-benar dimintai pertanggungjawaban oleh ICC.

“Kecuali terjadi perubahan besar dalam situasi politik di Rusia—seperti yang terjadi di Filipina—yang membuat Putin menjadi rentan secara politik,” kata Gordon.

Meski begitu, Gordon menegaskan bahwa penangkapan Duterte bisa dianggap sebagai terobosan besar.

“Ini memberikan harapan bahwa ICC memang memiliki kapasitas untuk meminta pertanggungjawaban terhadap pemimpin negara atas kejahatan internasional,” ujar Gordon.(jhn/yn)

4 Tanda Awal Penyakit Parkinson: Waspada Sejak Usia 50 Tahun +


EtIndonesia. Penyakit Parkinson bukanlah kondisi yang datang secara tiba-tiba. Bahkan 10 hingga 20 tahun sebelum gejala utama muncul, tubuh kita sering kali sudah memberikan sinyal-sinyal peringatan. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang yang berusia di atas 50 tahun untuk memahami gejala awal yang mungkin mengindikasikan munculnya Parkinson. 

Berikut ini 4 tanda fisik yang patut diwaspadai:

1. Perubahan Tulisan Tangan

Apakah Anda merasa tulisan tangan Anda semakin kecil dan sulit terbaca, padahal sebelumnya normal dan rapi? Gejala ini dikenal sebagai mikrografia atau “gejala tulisan kecil” dan merupakan salah satu tanda awal paling umum dari Parkinson. Pada kondisi normal, ukuran tulisan tangan cenderung konsisten. Namun Parkinson memengaruhi kontrol otot halus di tangan, menyebabkan koordinasi memburuk sehingga tulisan menjadi semakin kecil tanpa disadari.

2. Kesulitan Memegang Benda Kecil

Ketika mencoba mengambil benda kecil seperti cincin atau koin, apakah tangan Anda justru makin sulit mengontrol gerakan semakin dekat ke objek? Atau bahkan tidak bisa mengambilnya sama sekali? Ini bisa menjadi peringatan. Penyakit Parkinson menyebabkan penurunan kekuatan dan koordinasi otot tangan, yang memicu tremor (gemetar) dan menyulitkan aktivitas yang membutuhkan gerakan presisi.

3. Penurunan Kelincahan Tangan

Tugas-tugas sederhana seperti mengikat tali sepatu atau mengancingkan baju yang dulu mudah, kini terasa sangat sulit dilakukan. Tangan tidak lagi selincah dulu, bahkan setelah dicoba berulang kali, gerakan tetap terasa lamban. Ini karena Parkinson mengganggu fungsi sistem saraf yang mengatur otot tangan, sehingga rentang gerak sendi menyempit dan respons otot melambat.

4. Gerakan Tubuh Menjadi Lambat

Jika Anda merasa gerakan tubuh semakin lambat dibandingkan teman sebaya, atau saat berjalan terasa seperti “menyeret kaki” dengan ayunan tangan yang tidak seimbang, Anda patut waspada. Parkinson sering menimbulkan bradikinesia atau perlambatan gerakan. Ciri khasnya adalah langkah kaki mengecil, sulit memulai atau menghentikan gerakan, serta hilangnya koordinasi dan kelenturan tubuh.

Gejala Non-Motor: Sinyal Awal yang Lebih Dini

Selain empat tanda fisik di atas, Parkinson juga sering menunjukkan gejala non-motor yang bahkan bisa muncul lebih awal dari gejala fisik. Beberapa di antaranya dapat muncul 10 hingga 20 tahun sebelumnya, seperti:

1. Gangguan Penciuman (Anosmia)

Sebanyak 80–90% penderita Parkinson mengalami penurunan fungsi penciuman. Ini ditandai dengan:

  • Kesulitan membedakan bau tertentu
  • Hanya bisa mencium aroma jika sangat kuat
  • Hilangnya kemampuan mengenali bau yang dulu familiar
    Biasanya terjadi pada kedua sisi hidung, dan umumnya lebih parah pada pria.


2. Gangguan Tidur

Ciri-cirinya adalah:

  • Gerakan fisik ekstrem saat tidur seperti menendang, melayangkan pukulan
  • Mengigau, berteriak, bahkan melukai pasangan tidur

Kondisi ini disebut REM Sleep Behavior Disorder dan sering kali menjadi tanda awal gangguan saraf seperti Parkinson.

3. Masalah Konstipasi (Susah Buang Air Besar)

Konstipasi bisa menjadi gejala awal yang muncul hingga 20 tahun sebelum gejala utama. Tanda-tandanya meliputi:

  • Frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali seminggu
  • Kesulitan mengejan, feses keras dan kering
  • Rasa tidak tuntas setelah buang air

Penyebabnya adalah Parkinson yang menyerang sistem saraf usus, memperlambat gerakan peristaltik.

4. Perubahan Emosi dan Psikologis

Sekitar 50% pasien Parkinson mengalami gejala depresi pada tahap awal. Gejalanya mencakup:

  • Suasana hati yang selalu murung
  • Kehilangan minat terhadap aktivitas
  • Rasa putus asa atau tidak bersemangat

Kondisi ini disebabkan oleh gangguan kadar dopamin dan neurotransmitter lain di otak.

Kesimpulan: Waspadai dan Tanggapi Sejak Dini

Apabila Anda atau orang terdekat mengalami satu atau beberapa gejala yang disebutkan di atas, jangan anggap remeh. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi untuk evaluasi lebih lanjut. Deteksi dini dan penanganan tepat sangat penting untuk menghambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup jangka panjang. (jhn/yn)

Korban Tewas Gempa  Myanmar Menjadi 3.471 Jiwa, Pengungsi Tidur di Tempat Terbuka Picu Kekhawatiran Wabah Kolera

EtIndonesia. Gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar akhir bulan lalu menimbulkan korban jiwa yang besar. Hingga kini, tercatat sebanyak 3.471 orang meninggal, 4.671 orang terluka, dan 214 orang masih dinyatakan hilang. 

Lembaga-lembaga penyelamat menyebutkan bahwa hujan yang terus-menerus di beberapa daerah bencana dalam beberapa hari terakhir dapat semakin mempersulit upaya penyelamatan. Badan bantuan PBB juga mengungkapkan kebutuhan mendesak akan tenda untuk menampung para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal.

Daerah yang terdampak gempa dihuni oleh sekitar 28 juta orang. Menurut laporan Central News Agency (CNA), banyak organisasi bantuan  memperingatkan bahwa curah hujan yang tidak biasa dan suhu ekstrem di Myanmar belakangan ini, dapat menyebabkan wabah kolera dan penyakit lainnya di kalangan para penyintas yang tinggal tanpa perlindungan.

Warga beristirahat di bawah kelambu di tanah di Mandalay, 4 April 2025. (SAI AUNG MAIN/AFP via Getty Images)

Tom Fletcher, kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), yang mengunjungi daerah bencana di Myanmar, menulis di platform media sosial X :  “Banyak keluarga tidur di luar rumah mereka yang hancur, terkena hujan dan angin, dan harus melihat mayat orang-orang terdekat mereka diangkat dari puing-puing. Warga sangat khawatir akan ada gempa susulan lainnya.”

Fletcher menambahkan,  “Kita perlu memberikan mereka tenda dan harapan agar mereka bisa membangun kembali kehidupan mereka yang hancur.”  Ia juga menekankan bahwa aksi yang kuat dan terkoordinasi adalah kunci untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa.

Sejak kudeta militer pada 2021 yang menggulingkan pemerintahan sipil pimpinan peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, junta militer Myanmar menghadapi banyak kesulitan dalam memerintah. Layanan dasar seperti ekonomi dan kesehatan mengalami kemacetan, dan gempa baru-baru ini semakin memperburuk situasi.

PBB menyatakan bahwa sejak kudeta militer, perang sipil di Myanmar semakin parah, menyebabkan lebih dari 3 juta orang mengungsi. Masyarakat secara umum menghadapi kerawanan pangan, dan lebih dari sepertiga populasi memerlukan bantuan kemanusiaan mendesak. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Orang-orang tidur di udara terbuka di tanah di Mandalay, 4 April 2025, setelah gempa bumi 28 Maret. (SAI AUNG MAIN/AFP melalui Getty Images)
Anak-anak tidur di tempat terbuka di tanah di Mandalay pada 4 April 2025, setelah gempa bumi pada 28 Maret. (Foto oleh SAI AUNG MAIN / AFP via Getty Images)

Pergantian Langka di Puncak Kepemimpinan Zhongnanhai, Analis: Setidaknya Empat Pukulan Besar bagi Xi Jinping

EtIndonesia. Menteri Organisasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) Li Ganjie dan Menteri Departemen Front Persatuan Shi Taifeng bertukar jabatan, dan pergantian posisi langka ini memicu sorotan luas. Menurut sejumlah analis, peristiwa besar ini berkaitan langsung dengan kepentingan pribadi Xi Jinping dan menandai sedikitnya empat pukulan besar terhadap dirinya.

Dalam rapat Politbiro pada 31 Maret, disebutkan perlunya “menormalkan sistem promosi dan degradasi bagi pejabat tinggi”.

Lalu, pada 2 April, media resmi Tiongkok mengkonfirmasi bahwa anggota Politbiro sekaligus Menteri Front Persatuan Shi Taifeng (68 tahun) dipindahkan menjadi Menteri Organisasi. Sementara Li Ganjie (60 tahun), yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Organisasi, dialihkan ke posisi Menteri Front Persatuan. Perombakan ini dianggap sangat tidak biasa dan mencerminkan semakin terbukanya konflik internal di kalangan elite PKT.

Hanya dalam waktu dua tahun sejak Kongres ke-20 PKT, Menteri Organisasi sudah diganti, memicu berbagai spekulasi. Wang Youqun, mantan pejabat di Komisi Disiplin Pusat PKT, dalam artikelnya di Epoch Times pada 5 April, menilai bahwa peristiwa ini “belum pernah terjadi dalam sejarah PKT”, sehingga pasti merupakan persoalan besar yang menyentuh langsung kepentingan Xi Jinping.

Wang merinci empat pandangan utama:

  1. Ini adalah pukulan terhadap kebijakan Xi dalam memilih dan mengangkat pejabat.
  2. Ini adalah pukulan lanjutan setelah kegagalan proyek “militerisasi politik” Xi.
  3. Ini menyusul menghilangnya orang kepercayaan utama Xi di militer, He Weidong.
  4. Ini bisa menjadi tanda kekuasaan Xi mulai dilucuti atau bahkan mendekati akhir masa jabatannya.

Sejak Kongres ke-20, Xi mengangkat sejumlah tokoh ke posisi kunci, termasuk Qin Gang (mantan Menlu), Li Shangfu (mantan Menhan), dan Li Ganjie (Menteri Organisasi). Namun, Qin dan Li Shangfu kemudian tersandung masalah besar. Kini, meski Li Ganjie tidak dicopot, tetapi dipindahkan dari posisi sentral, yang dinilai sebagai tamparan keras lain bagi Xi.

Dalam konteks militer, dua jenderal top yang mendukung proyek “militerisasi politik” Xi, yakni Zhang Yang dan Miao Hua, juga jatuh. Zhang bunuh diri saat diselidiki, sementara Miao Hua ditangkap akhir 2024. Hal ini disebut sebagai kegagalan besar proyek politik Xi dalam militer.

Dengan kekuatan militernya yang semakin lemah, pergantian tiba-tiba Li Ganjie — pejabat tinggi yang diangkat langsung oleh Xi — disebut sebagai pukulan yang mungkin fatal bagi Xi.

Sejak Pleno Ketiga (Juli 2024), rumor mengenai melemahnya kekuasaan Xi dan kembalinya pengaruh Zhang Youxia dalam militer terus beredar. Baru-baru ini, kabar menghilangnya Wakil Ketua Komisi Militer Pusat, He Weidong, juga menarik perhatian media internasional.

Washington Times bahkan mengutip pejabat Pentagon bahwa intelijen AS percaya He Weidong sudah dicopot. Ketika ditanya tentang kabar ini pada 27 Maret, juru bicara Kementerian Pertahanan PKT Wu Qian menjawab bahwa ia tidak memiliki informasi soal itu.

He terakhir terlihat di publik pada 11 Maret, saat menghadiri penutupan Kongres Rakyat Nasional. Setelah itu, beredar kabar bahwa ia ditangkap. Menyusul kemudian, juga beredar berita tentang penangkapan Komandan Komando Wilayah Timur Lin Xiangyang dan Komandan Pasukan Roket Wang Houbin.

Sebelumnya juga, sejumlah jenderal dari Grup Angkatan Darat ke-31 — seperti Qin Shutong, Wang Chunning, Han Weiguo, dan Zhao Keshi — dilaporkan sedang diselidiki. Menariknya, tidak satu pun dari kabar tersebut dibantah oleh otoritas resmi PKT.

Wang Youqun menyimpulkan bahwa pergantian mendadak posisi Menteri Organisasi mencerminkan eskalasi luar biasa dalam konflik internal elite PKT, hingga mencapai titik paling panas sejak Kongres ke-20. Dengan dipindahkannya Li Ganjie, kekuasaan Xi kini dikatakan telah jauh berkurang, nyaris dikosongkan, bahkan mungkin mendekati pemecatan.

Pada Januari lalu, Yuan Hongbing, seorang pakar hukum liberal yang mengasingkan diri di luar negeri, menyatakan di program Forum Elit bahwa lebih dari 600 jenderal yang berada di bawah Miao Hua akan menjadi target pembersihan, menandakan pukulan terberat terhadap Xi sejauh ini. Ia juga menambahkan bahwa loyalitas militer terhadap Xi semakin melemah.

Pada 6 April, komentator independen Cai Shenkun menyampaikan lewat media sosial pribadinya bahwa seseorang mengirimkan gambar yang mengindikasikan bahwa walaupun Xi Jinping tampaknya memegang kendali mutlak setelah Kongres ke-20, komposisi Komisi Militer ternyata tidak sepenuhnya dari kubu Xi. Xi lalu melancarkan kampanye antikorupsi demi mengontrol militer, tetapi lawan-lawan politiknya tidak tinggal diam. Setelah beberapa putaran pertarungan, kini semua sekutu Xi di militer telah tersingkir. Xi kemudian mencoba melancarkan serangan balasan pasca-Kongres Rakyat Nasional, namun apakah ia bisa merebut kembali kontrol militer sebelum Pleno Keempat masih harus ditunggu.

Cai juga mengungkapkan bahwa Pleno Keempat PKT paling lambat akan digelar pada Agustus tahun ini, dan topik utamanya adalah perombakan jabatan masa depan. Kini, berbagai rumor mengarah bahwa Xi akan dipaksa mundur dalam pleno tersebut, atau paling lambat saat Kongres ke-21. Bila itu benar, masa jabatan Xi yang tersisa bisa disebut sebagai “masa buangan politik”.

Ia menambahkan bahwa begitu Xi kehilangan kendali atas militer, terdepak dari panggung politik hanyalah masalah waktu. 

Sumber : NTDTV.com