Home Blog Page 320

Peluit Kematian Berusia 500 Tahun Memiliki ‘Suara Paling Mengerikan di Dunia’

EtIndonesia. Peluit Kematian Aztec kuno ditemukan mengeluarkan “suara paling mengerikan di dunia”.

Peradaban yang berkembang pesat di Meksiko, seperti Suku Maya, dikenal memiliki benda-benda berbahaya. Peluit ini disebut-sebut sebagai yang paling menakutkan dari semuanya.

Peluit ini ditemukan pada tahun 1999 ketika para arkeolog menggali sebuah situs dan menemukan korban pengorbanan yang dikubur bersamanya.

Peluit Kematian Aztec diyakini berusia lebih dari 500 tahun. Peluit ini tampak seperti benda biasa tetapi menghasilkan jeritan yang mengerikan saat ditiup. Para ilmuwan percaya bahwa peluit tersebut dapat mengeluarkan suara seperti itu karena konstruksi bagian dalamnya yang menghasilkan suara pada frekuensi yang sama dengan suara jeritan manusia.

Bagian dalamnya tampak hampir seperti laring manusia. Hal ini memungkinkannya menghasilkan suara sekitar frekuensi 1 kHz. Penelitian menunjukkan bahwa frekuensi ini sama dengan jeritan yang dikeluarkan oleh manusia saat dalam keadaan takut.

Suaranya yang menakutkan dilaporkan digunakan untuk menakut-nakuti hewan dan manusia lain di zaman Aztec kuno. Rasanya aneh untuk berpikir bahwa peluit biasa dapat menakut-nakuti seseorang. Namun, suaranya telah disebut menakutkan dan semua orang yang mendengarnya setuju.

Pengguna media sosial bereaksi terhadap suara yang menakutkan

Beberapa orang di media sosial bahkan bertanya-tanya apakah suara yang mereka dengarkan sebenarnya berasal dari peluit atau hewan. Namun, yang lain mengaku takut saat mendengarkan suara peluit tersebut.

Seorang pengguna di media sosial menulis: “Ilmuwan itu pasti sangat ketakutan saat mendengar peluit tersebut untuk pertama kalinya.”

Pengguna lain menulis: “Bayangkan saja mendengar ini di malam hari di tempat yang sepi.”

Suku Aztec adalah kekaisaran terbesar yang pernah menguasai Meksiko dan berkuasa selama lebih dari 300 tahun. Itu adalah kekaisaran Mesoamerika terakhir yang runtuh saat Spanyol menyerbu pada tahun 1400-an.

Mereka dikenal karena tindakan biadab mereka. Pengorbanan manusia massal juga tampaknya umum dilakukan pada masa itu, dan suku Aztec diperkirakan telah mengorbankan 20.000 orang setiap tahunnya. (yn)

Sumber: wionews

Video: Keluarga Tercengang Saat Penguin Kaisar dari Antartika Berjalan Terhuyung-huyung di Pantai Australia

EtIndonesia. Sebuah keluarga di Kota Denmark, Australia Barat, mengalami kejadian yang tak terlupakan ketika seekor penguin kaisar, yang berasal dari Antartika, berjalan terhuyung-huyung ke pantai yang populer.

Terekam dalam video oleh peselancar lokal Aaron Fowler, penguin itu tampak tidak terganggu oleh lingkungannya yang tidak biasa—lebih dari 2.200 mil dari habitatnya yang dingin di Antartika.

@abc7chicago An Australian family had an unusual encounter at the beach recently, when they came across an emperor penguin that was a very long way from its home in Antarctica. According to the ABC, the penguin had traveled some 3,400 kilometers (2,100 miles) from Antarctica to the beach in Denmark, Western Australia. It was the northernmost sighting of the species ever recorded – to the bafflement of scientists. Jazz Bailey, who recorded her family’s encounter with the bird, told Storyful that a friend of hers first spotted the penguin, and then she and her children decided to head to Ocean Beach to see if they could find it. “Off we went to see if we were lucky enough to meet the special visitor. Sure enough, there it was just waddling along the sand, seeming a little lost but so very chill and inquisitive of us,” Bailey wrote on Facebook. “The interaction was breathtaking and surreal. I can’t even imagine the journey it had been on,” she said. Australian media reported that the penguin, named Gus, is now being looked after by Carol Biddulph, a registered wildlife carer. #news #australia #penguin ♬ original sound – abc7chicago

“Ia berdiri di tengah ombak dan berjalan terhuyung-huyung ke arah kami,” katanya kepada ABC News. “Seekor penguin kaisar, mungkin tingginya sekitar satu meter, dan dia sama sekali tidak malu.”

Ini menandai pertama kalinya seekor penguin kaisar dilaporkan di Australia, menurut Departemen Keanekaragaman Hayati, Konservasi, dan Daya Tarik Australia Barat.

Departemen tersebut telah merawat penguin itu dan berupaya menentukan tindakan terbaik untuk kesehatan dan keselamatannya. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Upaya Tiongkok untuk Menemui Pejabat Baru Trump Terus Gagal Berulang Kali 

Oleh Tian Xin

Fokus berita kali ini adalah :

  • Upaya Tiongkok untuk menemui pejabat baru Trump terus gagal.
  • Ukraina meluncurkan rudal jarak jauh pertama, Putin memperluas ancaman nuklir.
  • Trump dikabarkan mencalonkan Lutnick sebagai Menteri Perdagangan.
  • Marcos berbicara dengan Trump untuk memperkuat aliansi AS-Filipina.
  • Untuk pertama kalinya sejak perang Rusia-Ukraina, Putin akan mengunjungi India.

[Upaya Tiongkok untuk Menemui Pejabat Baru Trump Terus Gagal]

Presiden terpilih AS, Donald Trump, telah menunjuk sejumlah tokoh hawkish (bersikap keras) untuk menduduki posisi penting di pemerintahan baru. Menurut laporan Financial Times, Tiongkok mencoba menjalin kontak dengan mereka, tetapi terus mengalami kegagalan. Beijing mengaku tidak mengetahui apa yang diinginkan Trump.

Financial Times mengutip Evan Medeiros, mantan Direktur Senior Urusan Asia di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, yang mengatakan bahwa kemenangan Trump membuat Tiongkok “bingung”.

Medeiros, yang kini menjadi profesor di Universitas Georgetown, sebelumnya bertemu dengan Duta Besar Tiongkok untuk AS, Xie Feng, sebelum pemilu. Menurutnya, staf Kedutaan Besar Tiongkok sibuk mencari koneksi di Washington dan New York yang bisa menjembatani hubungan dengan Trump. Satu-satunya cara mereka saat ini adalah meyakinkan para pemimpin bisnis di sekitar Trump untuk melunak terhadap Beijing.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Trump telah mengumumkan penunjukan sejumlah tokoh hawkish atau bersikap keras, termasuk Mike Waltz sebagai Penasihat Keamanan Nasional dan Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri. Beijing juga memantau calon Menteri Keuangan AS serta mantan Perwakilan Dagang Trump, Robert Lighthizer.

Selain itu, perhatian Beijing juga tertuju pada Elon Musk, orang terkaya di dunia, yang memiliki kepentingan bisnis di Tiongkok dan telah menjadi bagian dari lingkaran dalam Trump.

Awal tahun ini, Beijing telah menugaskan mantan Duta Besar untuk AS, Cui Tiankai, untuk membangun kembali hubungan dengan tim Trump, tetapi hasilnya tidak memuaskan.

Saat ini, para duta besar dari berbagai negara di Washington mencoba bertemu dengan tokoh-tokoh yang mungkin bergabung dalam pemerintahan baru Trump. Namun, posisi Beijing lebih lemah, mengingat hubungan antara Partai Republik dan pejabat Tiongkok telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Seorang sumber yang memiliki koneksi dengan Partai Komunis Tiongkok mengungkapkan bahwa Beijing ingin mencapai kesepakatan dengan Trump. Namun, tantangan utamanya adalah mereka tidak mengetahui apa tujuan Trump atau siapa yang bisa membantu menjembatani hubungan tersebut.

Sebelumnya, Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Tiongkok berusaha mendekati sekutu AS di Eurasia dan pemimpin bisnis Amerika, terutama Elon Musk, untuk menandingi tim kebijakan luar negeri Trump yang bersikap keras terhadap Tiongkok.

Laporan itu menyebutkan bahwa setengah dari kendaraan listrik Tesla diproduksi di Tiongkok. Beijing terus memberi kemudahan bagi penjualan Tesla di negara itu. Pekan lalu, Tesla menjadi produsen mobil pertama yang memenuhi standar keamanan data otomotif Tiongkok.

Terkait Marco Rubio, yang dicalonkan sebagai Menteri Luar Negeri AS, sebelumnya ia dijatuhi sanksi oleh Tiongkok. Namun, Beijing sedang mempertimbangkan langkah untuk meredakan situasi yang memalukan tersebut.

Menurut Wang Yiwei, profesor hubungan internasional di Universitas Renmin Tiongkok, Beijing bisa menemukan solusi, misalnya dengan menegaskan bahwa sanksi tersebut ditujukan kepada Rubio secara pribadi, bukan kepada Departemen Luar Negeri AS. Hal ini bisa menjadi topik diskusi di antara kedua belah pihak.

[Ukraina Luncurkan Rudal Jarak Jauh Buatan AS, Putin Tingkatkan Ancaman Nuklir]

Pada hari ke-1.000 perang Rusia-Ukraina, Rusia mengumumkan bahwa Ukraina pada Selasa (19/11/2024) untuk pertama kalinya menggunakan rudal jarak jauh ATACMS buatan Amerika Serikat untuk menyerang wilayah Rusia. Rusia menilai ini sebagai indikasi keterlibatan langsung AS dalam konflik tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka berhasil menembak jatuh lima rudal sistem taktis ATACMS, namun satu rudal menghantam fasilitas militer Rusia, menyebabkan kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.

Ukraina menyatakan bahwa mereka melancarkan serangan tengah malam ke gudang senjata Rusia yang berjarak sekitar 70 mil (110 km) dari perbatasan, tetapi tidak mengungkapkan jenis senjata yang digunakan.

Beberapa media melaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden baru-baru ini menyetujui penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina. Langkah ini diambil setelah Rusia mengerahkan ribuan tentara Korea Utara untuk memperkuat pasukannya.

Pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan penurunan ambang batas penggunaan senjata nuklir untuk menghadapi serangan konvensional yang lebih luas. Aturan baru ini merupakan revisi dari kebijakan nuklir Rusia tahun 2020, yang sebelumnya memperbolehkan penggunaan senjata nuklir hanya jika negara menghadapi ancaman eksistensial dari serangan konvensional atau nuklir.

Dalam aturan yang diperbarui, Rusia akan mempertimbangkan serangan dari negara non-nuklir yang didukung oleh negara nuklir sebagai “serangan gabungan terhadap Federasi Rusia,” yang memungkinkan penggunaan senjata nuklir untuk merespons serangan tersebut.

Putin sebelumnya telah memperingatkan AS dan sekutu NATO bahwa pemberian senjata jarak jauh kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia akan dianggap sebagai eskalasi menuju perang antara Rusia dan NATO.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan dalam pidatonya di parlemen Ukraina bahwa tahun depan akan menjadi tahun kunci untuk menentukan pihak yang memenangkan perang.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, populasi Ukraina telah berkurang seperempatnya, dengan lebih dari 6 juta orang melarikan diri ke luar negeri. Menurut perkiraan militer Ukraina, lebih dari 650.000 tentara Rusia tewas dalam konflik ini, menjadikannya konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Dewan Keamanan Nasional AS menegaskan bahwa mereka tidak melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir AS meski situasi memanas. Rusia dan AS saat ini mengendalikan 88% dari total persenjataan nuklir dunia.

Dua bulan mendatang, Presiden terpilih AS Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih. Selama kampanyenya, Trump berjanji akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan cepat. Posisi AS di bawah pemerintahan Trump menjadi perhatian dunia.

[Berita: Trump Tunjuk Howard Lutnick Sebagai Menteri Perdagangan]

Pada Selasa (19 November), beberapa media melaporkan bahwa Presiden terpilih AS Donald Trump berencana menunjuk Howard Lutnick, seorang bankir Wall Street, sebagai Menteri Perdagangan Amerika Serikat. 

Lutnick adalah CEO Cantor Fitzgerald, perusahaan perdagangan obligasi. Dalam beberapa bulan terakhir, ia menjadi salah satu pendukung Trump yang paling vokal di dunia keuangan. Lutnick juga dikenal sebagai sekutu dekat Trump dan sebelumnya dipertimbangkan untuk posisi Menteri Keuangan.

Sebagai salah satu ketua tim transisi Trump, Lutnick sering terlihat di Mar-a-Lago, resor pribadi Trump di Florida, untuk menyusun daftar calon pejabat pemerintah.

Jika nominasi ini disetujui Senat, Lutnick akan mengelola agenda ekonomi pemerintah baru, termasuk kebijakan tarif pada produk impor. Lutnick juga diharapkan memperkuat hubungan dengan komunitas bisnis dan eksekutif perusahaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Trump diperkirakan akan mengumumkan susunan lengkap tim ekonominya minggu ini, termasuk Menteri Keuangan, Penasihat Ekonomi Nasional, dan anggota Dewan Penasihat Ekonomi.

[Marcos dan Trump Diskusikan Penguatan Aliansi AS-Filipina]

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada Selasa (19 November) mengatakan bahwa dia berbicara melalui telepon dengan Presiden terpilih AS Donald Trump. Keduanya mendiskusikan penguatan hubungan aliansi yang telah berlangsung lama antara kedua negara.

Marcos menyebut percakapan tersebut “sangat bersahabat” dan “sangat produktif.” Dia juga menyatakan rencana untuk segera bertemu langsung dengan Trump.

“Presiden terpilih Trump tampaknya senang menerima kabar dari Filipina,” kata Marcos. 

Selama dua tahun masa kepemimpinannya, Marcos telah mempererat hubungan pertahanan antara Manila dan Washington di tengah tantangan keamanan bersama di kawasan.

Marcos mengunjungi Amerika Serikat tahun lalu, menjadikannya presiden Filipina pertama yang melakukan kunjungan resmi ke AS dalam lebih dari satu dekade.

Filipina, yang pernah menjadi koloni AS, kini dianggap sebagai elemen strategis dalam menghadapi kebijakan Tiongkok yang semakin agresif di Laut China Selatan dan Taiwan.

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Pulau Palawan, markas Komando Barat militer Filipina, untuk menegaskan komitmen AS berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama 1951.

Dalam beberapa tahun terakhir, PKT sering melakukan provokasi terhadap Filipina di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan, menjadikannya titik konflik potensial antara Washington dan Beijing.

PKT mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya. Namun, pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag memutuskan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum. PKT menolak keputusan tersebut, tetapi Washington menegaskan bahwa keputusan itu mengikat secara hukum.

[Putin Akan Kunjungi India untuk Pertama Kalinya Sejak Perang Rusia-Ukraina]

Saluran televisi India CNN-News 18 pada Selasa (19/11) melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin, yang jarang melakukan perjalanan ke luar negeri belakangan ini, akan mengunjungi India dalam beberapa bulan mendatang. Saat ini, persiapan untuk kunjungan tersebut sedang berlangsung.

Kantor berita Sputnik melaporkan bahwa juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, telah mengkonfirmasi rencana kunjungan ini, dan jadwal kunjungan Putin ke India akan segera diumumkan.

Ini adalah kunjungan pertama Putin ke India sejak perang Rusia-Ukraina pecah pada  2022. Sebelumnya, ia mengunjungi India pada Desember 2021 untuk menghadiri KTT India-Rusia ke-21 bersama Perdana Menteri India Narendra Modi.

Pihak India belum memberikan komentar terkait laporan kunjungan Putin ini.

Sebelumnya, pada akhir Oktober tahun ini, Modi menghadiri KTT BRICS ke-16 yang diadakan Rusia di kota Kazan. Pada Juli lalu, Modi juga sempat berkunjung ke Moskow.

Terkait dengan Putin, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atas dugaan kejahatan perang di Ukraina. Berdasarkan Statuta Roma, negara anggota ICC memiliki kewajiban untuk menahan tersangka jika mereka memasuki wilayahnya. Namun, India bukan penandatangan atau ratifikasi Statuta Roma tersebut.

Menurut laporan Bloomberg pada Oktober, yang mengutip pejabat AS dan Eropa, India telah menjadi pemasok terbesar kedua teknologi sensitif yang dibatasi untuk Rusia. Data menunjukkan bahwa hampir 20% teknologi sensitif yang digunakan dalam sistem militer Rusia diperoleh melalui India.

Perlu dicatat, laporan ini muncul bertepatan dengan hari ke-1.000 sejak invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan pidato di parlemen, bersumpah untuk melawan dan menyebut tahun depan sebagai tahun kunci untuk meraih kemenangan. Sementara itu, Rusia tetap yakin akan memenangkan konflik berkepanjangan ini. (Hui)

Utusan Khusus Amerika: Gencatan Senjata Antara Israel dan Hizbullah “Sudah dalam Kendali”

EtIndonesia. Pada Selasa 19 November waktu setempat, Utusan Khusus Amerika, Amos Hochstein, tiba di Lebanon untuk mengoordinasikan negosiasi gencatan senjata. Pada 20 November di Beirut, dia menyatakan bahwa mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hizbullah “sudah dalam kendali”.

AFP melaporkan pada 20 November, bahwa Hochstein, setelah bertemu dengan Nabih Berri, Ketua Parlemen Lebanon yang didukung Hizbullah, memberi tahu media bahwa dia melihat “kesempatan nyata” untuk mengakhiri konflik.

Hochstein mengatakan: “Saya datang ke Beirut untuk memfasilitasi keputusan ini, tetapi pada akhirnya ini adalah keputusan dari semua pihak yang terlibat… saat ini sudah berada dalam kendali kami.”

Berri menyampaikan kepada Asharq Al-Awsat setelah pertemuan: “Secara prinsip, situasinya baik,” dan menyatakan bahwa timnya dan perwakilan Amerika masih memiliki “beberapa detail teknis” yang perlu diselesaikan.

Dalam kunjungan ini, Hochstein juga bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, dan komandan angkatan darat, Joseph Aoun.

Seorang diplomat asing di Lebanon yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan bahwa negosiasi telah mencapai “kemajuan”.

Pasukan Israel Menyerang Hizbullah, PBB: Lebih dari 200 Anak di Lebanon Meninggal dalam Dua Bulan

Juru bicara UNICEF, James Elder, pada 20 November di Jenewa mengatakan kepada media, “Lebih dari 200 anak di Lebanon meninggal dalam dua bulan terakhir, memperlihatkan pemandangan yang mengkhawatirkan: mereka yang bisa menghentikan kekerasan, namun mengabaikan kematian anak-anak. Di Lebanon, rata-rata tiga anak terbunuh setiap hari dalam dua bulan terakhir.”

Pada 20 November, militer Israel melaporkan bahwa sekitar 40 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke bagian tengah dan utara Israel, dengan petugas penyelamat melaporkan empat orang mengalami luka ringan akibat serpihan proyektil tersebut.

Selama konflik antara Israel dan Hizbullah, fotografer Associated Press, Hassan Ammar, baru-baru ini mengabadikan momen sebuah serangan udara Israel yang menghancurkan sebuah apartemen di Beirut, tempat yang pernah dia pertimbangkan untuk disewa.

CNN melaporkan, pada 15 November, fotografer Associated Press yang berbasis di Beirut, Hassan Ammar, mengambil gambar momen serangan udara Israel di area Tayouneh di Beirut. Dari salah satu foto terlihat pesawat jet Israel menjatuhkan bom yang akan menghantam bangunan tersebut. Foto lain menunjukkan bangunan itu terkena bom, mengeluarkan asap tebal dan api besar, kemudian petugas pertahanan sipil berusaha memadamkan api di lokasi.

Media Lebanon melaporkan, Utusan Khusus Amerika, Amos Hochstein, tiba di Lebanon pada 19 November untuk mengoordinasikan negosiasi gencatan senjata.

Sejak akhir September tahun ini, Amerika dan Prancis memimpin upaya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.(jhn/yn)

Rakyat Tiongkok Secara Massal Alihkan Aset, Para Konglomerat dan Elite Bersiap Melarikan Diri

0

Situasi ekonomi dan politik di Tiongkok terus memburuk. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak warga Tiongkok, termasuk konglomerat, elite dari berbagai kalangan, serta masyarakat biasa, memilih untuk berimigrasi ke luar negeri. Bahkan generasi kedua elite Partai Komunis Tiongkok (red second generation) juga terburu-buru mengalihkan aset mereka untuk melarikan diri

ETIndonesia. Di bawah tekanan politik yang meningkat, ekonomi yang lesu, dan tingkat pengangguran pemuda yang tinggi, gelombang imigrasi ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Meksiko, Thailand, Jepang, Singapura, Australia, dan Kanada terus bertambah.

Berdasarkan data resmi Jepang, dari lebih dari tiga juta penduduk asing di negara itu pada 2023, warga Tiongkok menjadi imigran baru terbesar dengan jumlah mencapai 822.000 orang.

Menurut laporan Associated Press pada Oktober tahun lalu, Amerika Serikat menghadapi peningkatan jumlah warga Tiongkok yang menggunakan jalur baru melalui celah Darién (Darién Gap) di Panama untuk mencapai perbatasan Amerika-Meksiko. 

Dari Januari hingga September 2023, patroli perbatasan AS menangkap 22.187 warga Tiongkok yang masuk secara ilegal melalui Meksiko—hampir 13 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bersamaan dengan itu, semakin banyak warga Tiongkok yang memanfaatkan mata uang kripto dan mendirikan perusahaan cangkang untuk memindahkan aset mereka ke luar negeri.

Menurut Wall Street Journal pada Oktober tahun ini, selama empat kuartal hingga Juni 2024, aset senilai 254 miliar dolar AS telah dipindahkan ke luar negeri untuk menghindari pengawasan pemerintah PKT. Angka ini lebih besar daripada gelombang arus keluar modal pada 2015-2016 akibat penurunan pasar properti. Nilai sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.

Cai Shenkun, seorang penulis senior dan komentator independen, dalam acara  Forum Elite di NTDTV, mengatakan bahwa eksodus warga Tiongkok dipicu oleh alasan politik dan ekonomi. Bagi kalangan elite, alasan politik menjadi pendorong utama. 

“Beberapa orang yang memiliki pandangan jauh ke depan telah meninggalkan negara itu dengan berbagai cara sejak lama. Sementara mereka yang terlambat menyadari bahaya, baru mencoba melarikan diri setelah situasi benar-benar memburuk dan hidup mereka terancam.”

Cai menambahkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, orang-orang kaya di Tiongkok berbondong-bondong meninggalkan negara itu, membawa serta aset mereka melalui berbagai cara.

 “Orang kaya ingin pergi, sementara orang miskin juga berlomba-lomba melarikan diri ke Amerika Serikat atau negara lain,” katanya. 

Li Jun, seorang produser televisi independen, menyebut bahwa kini para konglomerat, termasuk generasi kedua elite Partai Komunis Tiongkok (red second generation), juga berusaha melarikan diri.

 “Orang-orang biasa hanya bisa menggunakan jalur ilegal. Selama dua tahun terakhir, jumlah mereka yang melewati perbatasan Meksiko-AS meningkat tajam. Khususnya setelah pandemi, muncul gelombang baru pelarian ke Amerika,” ujarnya. 

Tiga tahun kebijakan “nol COVID dinamis” oleh pemerintah Tiongkok memicu revolusi kertas putih menghancurkan ekonomi negara, serta menciptakan krisis domestik dan diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kini, masyarakat Tiongkok dilanda kekacauan, dengan berbagai insiden kekerasan dan kejahatan brutal terjadi.

Jurnalis senior Jepang, Akio Yaita, menulis di Facebook pada 20 November bahwa baru-baru ini terjadi insiden pembunuhan acak di Zhuhai, Wuxi, dan Changde, yang menyebabkan banyak korban jiwa. Sebelumnya, sekolah Jepang di Shenzhen dan Suzhou juga mengalami serangan, serta peristiwa penikaman massal di Shanghai menjelang Hari Nasional PKT. Insiden semacam ini sering disebut sebagai “fenomena Zhang Xianzhong”.

Zhang Xianzhong adalah seorang pemimpin pemberontakan petani pada akhir Dinasti Ming yang dikenal karena pembunuhannya terhadap rakyat jelata ketika menghadapi kehancuran. Istilah “Zhang Xianzhong-isme” kini digunakan untuk menggambarkan meningkatnya insiden kekerasan di Tiongkok yang terjadi hanya untuk membunuh.

Yaita menilai bahwa penyebab utama “Zhang Xianzhong-isme” adalah kebijakan ambisius Xi Jinping yang memperburuk ketidakadilan, ketertutupan, dan kurangnya transparansi di masyarakat Tiongkok. Warga yang tidak puas tidak memiliki saluran untuk menyuarakan keluhannya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah berusaha menunjukkan situasi aman kepada Xi dengan menangkap dan menahan warga yang pergi ke Beijing untuk mengadu. Namun, bagi mereka yang menghadapi kesulitan serius, jalur pengaduan ini adalah satu-satunya harapan untuk mendapatkan keadilan. Ketika jalur itu ditutup, mereka terjebak dalam keputusasaan.

Yaita mengutip kata-kata Laozi: “Ketika rakyat tidak takut mati, bagaimana Anda dapat mengintimidasi mereka dengan ancaman kematian?” Jika kondisi kehidupan masyarakat terus memburuk, hukum yang keras sekalipun tidak akan mampu menjaga stabilitas sosial. Jika ekonomi Tiongkok tidak pulih, insiden kekerasan brutal dan balas dendam terhadap masyarakat akan terus terjadi.” (hui)

Sumber : NTDTV.com

Wabah “Raja Virus” Merebak di Tiongkok , Publik Curiga COVID-19 Ganti Nama Lagi

0
  • Baru-baru ini, berbagai penyakit menular saluran pernapasan merebak di Tiongkok, membuat rumah sakit penuh sesak,  antrean panjang terjadi di poli anak. Sejumlah anak-anak bahkan dilaporkan mengalami infeksi berulang hingga 12 kali. 
  • Pihak berwenang Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyebutkan bahwa saat ini merupakan masa puncak penyebaran adenovirus, yang disebut sebagai “raja virus” (毒王), tetapi masyarakat mencurigai bahwa ini adalah gelombang baru wabah COVID-19 dengan nama baru.
  • “Baru-baru ini muncul virus yang berkembang dengan cepat, sangat menular, dan menyebabkan demam tinggi yang sulit reda. Virus ini adalah adenovirus,” ujar seorang dokter Tiongkok. 

ETIndonesia. Pada 20 November 2024, seorang dokter di Tiongkok mengingatkan bahwa musim gugur dan musim dingin adalah periode puncak penyakit menular saluran pernapasan.

Badan Penyiaran Darurat Nasional Tiongkok juga mengonfirmasi bahwa adenovirus saat ini sedang mencapai puncak penyebaran, dengan gejala utama demam tinggi yang sulit turun, serta belum adanya obat khusus untuk penyakit ini.

Di media sosial, sejumlah orang tua melaporkan bahwa anak-anak mereka mengalami “demam berulang yang tidak kunjung reda”.

“Karakteristik virus ini adalah menyebabkan demam berulang. Saat mulai sakit, suhu tubuh bisa mencapai 39 hingga 41 derajat Celcius, terus berulang tanpa mereda. Dalam kasus berat, demam dapat berlangsung selama 2 hingga 4 minggu, membuat banyak orang tua sangat khawatir,” kata seorang dokter Tiongkok. 

Namun, dikarenakan pemerintah Tiongkok sering menutupi wabah, banyak masyarakat menduga bahwa “adenovirus” ini sebenarnya adalah COVID-19 yang berganti nama.


“Setiap kali anak-anak pergi ke sekolah, mereka langsung sakit. Tapi kalau mereka tetap tinggal di rumah, semuanya baik-baik saja. Begitu ke sekolah, mereka langsung terinfeksi. Sangat aneh,” ujar warga Beijing, Mr  Wang. 

Seorang orang tua di Beijing menyebutkan bahwa anaknya sudah 12 kali terkena pneumonia, dan kini telah memutuskan untuk menarik anaknya dari taman kanak-kanak.

Banyak orang tua lain mengunggah video yang menunjukkan anak-anak mereka mengalami demam dan batuk berulang, yang dengan cepat berkembang menjadi white lung syndrome (paru-paru putih).


“Selama tiga hari pertama, pneumonia tidak terdeteksi, jadi kami hanya memberi obat di rumah. Namun, pada hari keempat, demam belum reda, jadi kami pergi ke rumah sakit. Setelah di-rontgen, hasilnya menunjukkan pneumonia,” kata warga Tianjin,  Wang. 

Warga Tiongkok mengatakan kepada NTDTV bahwa wabah sebenarnya tidak pernah benar-benar hilang, baik anak-anak maupun orang dewasa terus mengalami infeksi berulang.


“Orang-orang di sekitar saya sakit satu per satu. Saya merasa kondisi tubuh saya cukup baik, tetapi setiap kali keluar rumah, saya langsung tertular. Badan jadi lemas sekali,” ujar warga Beijing, Tuan Wang. 

“Saya sendiri masih sakit, batuk saya belum sembuh. Saya tidak pergi ke rumah sakit, tetapi ada yang bilang ini seperti pandemi lagi,” kata warga Shandong, Ny. Huang. (hui)

Sumber : NTDTV.com 

Kabel Bawah Laut Dipotong, Empat Negara Eropa Mulai Investigasi Terhadap Kapal Tiongkok

0

EtIndonesia. Akhir pekan ini, dua kabel komunikasi serat optik bawah laut di Laut Baltik sengaja dirusak dan dipotong. Investigator Eropa sedang menyelidiki kapal kargo Tiongkok, Yi Peng 3, yang melewati lokasi kejadian sebelum dan sesudah insiden tersebut.

Kabel Bawah Laut Dipotong, Kapal Tiongkok Ditahan oleh Angkatan Laut Denmark

Data dari organisasi pelacakan maritim Marine Traffic menunjukkan bahwa kapal berbendera Tiongkok, Yi Peng 3, awalnya berangkat dari Pelabuhan Ust-Luga, Rusia, menuju pelabuhan Suez di Mesir, dan melewati dekat dua kabel pada tanggal 17 dan 18 November. Kabel yang terputus menghubungkan Swedia dengan Lituania dan Finlandia dengan Jerman.

Deutsche Welle melaporkan bahwa pada pagi 18 November, perusahaan teknologi milik negara Finlandia, Cinia, mengungkapkan bahwa kabel C-Lion1 yang menghubungkan Helsinki dengan Rostock, Jerman, terputus “karena sebab yang tidak diketahui,” sehingga sebagian layanan data yang ditransmisikan melalui kabel tersebut terhenti. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan otoritas Finlandia untuk menyelidiki penyebab kejadian.

Cinia juga mengungkapkan bahwa lokasi putusnya kabel berada di perairan Swedia, yang bukan merupakan area dengan lalu lintas kapal yang padat, dan putusnya kabel terjadi di dini hari tanggal 18 November, sehingga “sangat mungkin disebabkan oleh faktor eksternal,” khususnya kemungkinan “kapal penarik jaring atau jangkar”. Perusahaan tersebut menekankan bahwa belum ada informasi yang menunjukkan adanya tindakan disengaja.

Yi Peng 3 dimiliki oleh Ningbo Yipeng Shipping Company, yang berbasis dekat pelabuhan Ningbo dan hanya memiliki dua kapal, salah satunya adalah Yi Peng 3. Perusahaan tersebut tidak dapat dihubungi segera.

Setelah insiden tersebut, Angkatan Laut Denmark mengikuti pergerakan Yi Peng 3 dengan cermat.

Menurut data dari Marine Traffic, pada tanggal 19 November, setidaknya tiga kapal perang Denmark mengejar kapal kargo Tiongkok, Yi Peng 3, selama beberapa jam di perairan negara tersebut, dan akhirnya menghentikan kapal tersebut di utara Pulau Sylt.

Kapal tersebut berangkat dari dekat Saint Petersburg, Rusia, dari pelabuhan Ust-Luga pada tanggal 15 November, dengan tujuan awal pelabuhan Suez di Mesir, dan tujuan berikutnya adalah Pelabuhan Murmansk, Rusia. Sebelum ditahan, kapal tersebut tampaknya sedang meninggalkan Laut Baltik.

Erik Kannike, seorang ahli keamanan Estonia, bahkan menunjukkan di Twitter bahwa Ningbo Yipeng Shipping Company baru-baru ini membeli kapal dagang ini.

Pada tanggal 20 November, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menyatakan dalam konferensi pers: “Tidak mengetahui situasi kasus ini,” dan menekankan bahwa Tiongkok selalu meminta kapal-kapal berbendera Tiongkok untuk mematuhi peraturan yang relevan dan melindungi keamanan infrastruktur bawah laut.

Empat Negara Eropa Mulai Investigasi Terhadap Kapal Tiongkok

Menurut Financial Times, Jerman, Swedia, Finlandia, dan Lituania juga memulai investigasi atas insiden ini dan sedang meneliti peran kapal Tiongkok dalam kejadian tersebut.

Menteri pertahanan keempat negara tersebut dalam pernyataan bersama menekankan: “Insiden seperti ini harus dievaluasi dalam konteks ancaman yang meningkat dari Rusia terhadap kami, saat Eropa saat ini menghadapi lebih banyak aktivitas perang hibrida.”

Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, pada tanggal 18 November mengatakan bahwa dua kabel serat optik dipotong dalam 24 jam dan dia tidak menutup kemungkinan sebagai “tindakan perang hibrida.”

Dia mengatakan: “Tidak ada yang akan percaya bahwa kabel-kabel tersebut secara tidak sengaja terputus… oleh karena itu, meski kami masih belum yakin siapa pelakunya, kami harus menganggap ini sebagai tindakan perang hibrida. Kami juga harus menganggap ini sebagai tindakan sengaja tanpa mengetahui situasi selengkapnya.”

Menteri Pertahanan Lituania, Laurynas Kasčiūnas, menambahkan: “Setelah investigasi selesai, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya harus memanfaatkan sepenuhnya mekanisme sanksi yang ada untuk bertindak terhadap tindakan yang merusak infrastruktur kritis seperti ini.”

Pejabat Finlandia meminta semua negara untuk berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam menyimpulkan, tetapi tidak menutup kemungkinan tindakan sabotase.

Pemerintah Swedia menolak berkomentar tentang kapal Tiongkok ini. Namun, seorang pejabat mengatakan bahwa penyelidikan polisi akan bekerja sama dengan penjaga pantai dan militer untuk menyelidiki gerakan kapal tersebut.

Lebih dari setahun yang lalu, sebuah kapal kontainer Tiongkok yang bendera Hong Kong, Newnew Polar Bear, merusak pipa gas alam antara Finlandia dan Estonia. Otoritas Finlandia dan Estonia belum mengungkapkan apakah mereka menganggap insiden tersebut sebagai tindakan sengaja atau kecelakaan. (jhn/yn)

1.000 Hari Perang: Nyala Lilin Mengenang Para Korban,  Ukraina Gunakan Rudal Buatan AS, Rusia Revisi Dokumen Pengerahan Nuklir

ETIndonesia. Pada 19 November 2024, tepat 1.000 hari berlangsungnya perang Rusia-Ukraina.  Sejak Rusia menginvasi Ukraina, militer Ukraina untuk pertama kalinya menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang wilayah yang berada 100 kilometer dari perbatasan Rusia. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir.

Pada hari yang sama, di depan Monumen Ibu Pertiwi Ukraina di Kyiv, 1.000 lilin dinyalakan untuk mengenang para korban perang.

“Kami menegaskan kembali tuntutan kami—Rusia harus menghentikan penggunaan kekerasan terhadap Ukraina, dan segera menarik semua pasukan dari wilayah Ukraina yang diakui secara internasional tanpa syarat,” kata Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya. 

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Tujuh bulan kemudian, empat wilayah di Donbas, yaitu Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhya, mengadakan referendum untuk bergabung dengan Federasi Rusia. Total wilayah ini mencapai sekitar 113.000 kilometer persegi, atau sekitar 15% dari wilayah Ukraina.

Dalam peringatan 1.000 hari perang, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa Ukraina meluncurkan enam rudal ATACMS (Army Tactical Missile System) buatan AS ke wilayah Bryansk. Lima rudal diklaim berhasil ditembak jatuh, sementara satu rudal menyebabkan kebakaran di fasilitas militer karena serpihan rudal tersebut. Wilayah ini berada 100 kilometer dari perbatasan Rusia-Ukraina.

Ukraina mengklaim berhasil menghancurkan gudang amunisi Rusia, tetapi tidak memberikan konfirmasi resmi mengenai penggunaan rudal jarak jauh buatan AS.

“Tidak perlu detail yang tidak perlu. Ukraina memiliki kemampuan serangan jarak jauh, termasuk drone jarak jauh buatan sendiri. Kami juga memiliki rudal Neptunus buatan lokal, dan lebih dari satu. Kini kami juga memiliki rudal taktis buatan AS. Kami akan menggunakan semuanya,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. 

Zelenskyy mengkritik pernyataan bersama KTT G20 di Brasil yang dinilai tidak memberikan respons tegas terhadap ancaman penggunaan senjata nuklir oleh Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menghadiri KTT tersebut mewakili Presiden Putin.

Lavrov mengkonfirmasi bahwa Rusia telah merevisi kebijakan dasar tentang pencegahan nuklir. Salah satu poinnya adalah bahwa setiap serangan dari negara non-nuklir dengan dukungan negara nuklir akan dianggap sebagai serangan gabungan terhadap Rusia.

“Artinya, jika Rusia diserang dengan senjata konvensional oleh sekutu kekuatan nuklir, meskipun negara penyerang tidak memiliki senjata nuklir, Rusia memiliki hak untuk membalas dengan senjata nuklir. Ini bertujuan untuk mengintimidasi Barat, meskipun sifatnya lebih simbolis,” kata Zhao Junshuo, host Ruangan Perang AS-Tiongkok-Taiwan. 

Pada 2020, Rusia menetapkan penggunaan senjata nuklir hanya jika ada ancaman terhadap kelangsungan hidup negara. Namun, pada September tahun ini, Rusia merevisinya menjadi jika ada ancaman serius terhadap kedaulatannya.

Sejak Agustus, serangan balik Ukraina  memasuki wilayah Kursk di Rusia dan kini telah menguasai lebih dari 1000 kilometer persegi. Ukraina juga mengungkapkan bahwa Rusia telah menempatkan 50.000 tentara di wilayah itu, ditambah 11.000 tentara Korea Utara.

“Rusia kini berupaya memanfaatkan tentara Korea Utara untuk merebut kembali Kursk. Selain itu, mereka berusaha mendapatkan lebih banyak wilayah di Ukraina Timur agar memiliki posisi tawar yang lebih kuat dalam kemungkinan negosiasi damai di masa depan, terutama jika Donald Trump menjabat kembali,” kata Mark, komentator militer dan Host “Ruangan Waktu Mark”. 

Sumber : NTDTV.com 

Menteri Pertahanan ASEAN Adakan Pertemuan, Menteri Pertahanan Tiongkok Menolak Bertemu dengan Menteri Pertahanan AS

0

EtIndonesia. Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, pada hari Rabu (20/11) menyatakan bahwa Menteri Pertahanan Tiongkok menolak untuk bertemu dengannya selama pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN, yang berdampak negatif terhadap stabilitas dan keamanan regional.

Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN yang berlangsung selama dua hari dimulai pada hari Rabu ( 20/11) di Laos, di tengah meningkatnya sengketa maritim antara Tiongkok dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Selain Menteri Pertahanan dari Amerika Serikat dan Tiongkok, perwakilan dari Jepang, Korea Selatan, India, dan Australia juga hadir.

Austin awalnya berusaha untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Tiongkok, Dong Jun, dalam pertemuan tersebut sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga saluran komunikasi militer antara Amerika Serikat dan Tiongkok tetap terbuka. Namun, Dong Jun, yang juga hadir, menolak untuk bertemu dengan Austin.

Austin mengatakan setelah hari pertama pertemuan bahwa keputusan Menteri Pertahanan Tiongkok, Dong Jun, “berdampak pada seluruh kawasan, karena kawasan ini benar-benar ingin melihat dua negara besar dan pemain kunci di dalam kawasan berdialog, hal ini akan memberikan rasa aman kepada seluruh kawasan.”

Tidak ada respons langsung dari pihak Tiongkok mengenai keputusan untuk tidak bertemu dengan Austin.

Pihak berwenang Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya, termasuk zona ekonomi eksklusif negara-negara anggota ASEAN seperti Malaysia, Brunei, Philipina, dan Vietnam.

Negara-negara anggota ASEAN terdiri dari Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Austin baru saja menyelesaikan pertemuan di Australia dengan pejabat setempat dan Menteri Pertahanan Jepang. Mereka berkomitmen untuk mendukung ASEAN dan menyatakan “keprihatinan serius atas tindakan yang merusak stabilitas di Laut Timur dan Laut China Selatan, termasuk perilaku berbahaya otoritas Tiongkok terhadap kapal-kapal Philipina dan negara-negara pesisir lainnya.”

Menteri Pertahanan Laos, Chansamone Chanyalath, pada upacara pembukaan menyatakan harapannya agar pertemuan tersebut produktif, “menjadi standar bagi kita untuk melanjutkan kerja sama pertahanan ASEAN, termasuk bagaimana menangani, mencegah, dan mengelola tantangan keamanan saat ini dan masa depan.”

Pada pertemuan puncak pemimpin ASEAN awal Oktober lalu, Presiden Philipina, Ferdinand Marcos Jr., mengutuk keras Tiongkok, menyatakan: “Terus-menerus mengalami gangguan dan intimidasi dari tindakan Tiongkok,” dan menunjukkan bahwa tindakan Tiongkok melanggar hukum internasional.

Marcos dan pemimpin negara anggota ASEAN lainnya juga menyerukan kepada Tiongkok dan ASEAN untuk mempercepat norma “Kode Etik Laut China Selatan” yang telah lama tertunda untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan.

Meskipun para pejabat telah setuju untuk mencoba menyelesaikan kode etik tersebut sebelum tahun 2026, negosiasi terus dihambat oleh masalah rumit, termasuk ketidaksepakatan tentang apakah perjanjian itu harus mengikat.

Menteri Pertahanan Philipina, Gilberto Teodoro Jr., menunjukkan bahwa Tiongkok tidak memiliki niat tulus dalam hal ini.

Menjelang pergantian pemerintahan Amerika Serikat yang baru, sikap keras terhadap Tiongkok tetap tidak berubah.

Kapal Tiongkok dan Philipina telah bertabrakan beberapa kali tahun ini, Vietnam menuduh pasukan Tiongkok menyerang nelayan mereka di wilayah sengketa di Laut China Selatan pada Oktober lalu. Tiongkok juga telah mengirim kapal patroli ke zona ekonomi eksklusif Indonesia dan Malaysia untuk provokasi.

Pada pertemuan pemimpin ASEAN bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Blinken, menyatakan bahwa Washington “sangat prihatin dengan aktivitas ilegal yang semakin berbahaya dari Tiongkok di Laut China Selatan yang merugikan negara kawasan, merusak kapal negara-negara ASEAN, dan melanggar komitmen untuk menyelesaikan sengketa secara damai.”

Dia berjanji bahwa Amerika Serikat akan “terus mendukung kebebasan navigasi dan penerbangan di kawasan Indo-Pasifik.”

Saat ini belum jelas bagaimana pemerintahan presiden terpilih Trump akan menangani situasi di Laut China Selatan.

Trump telah menominasikan pembawa acara Fox, Pete Hegseth, yang pernah bertugas di Afghanistan dan Irak, sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat.

Pernyataan Hegseth mengindikasikan sikap keras terhadap Tiongkok. Dia berpendapat bahwa Amerika Serikat harus memfokuskan perhatian pada Tiongkok.

Hegseth menunjukkan bahwa ambisi Tiongkok, tidak hanya berusaha mendominasi situasi regional tetapi juga memiliki tujuan jangka panjang untuk mendominasi secara global. Untuk mencapai tujuannya, Tiongkok harus mengalahkan Amerika Serikat, oleh karena itu Beijing “sedang membangun militer yang secara khusus bertujuan untuk mengalahkan Amerika Serikat,” katanya. (jhn/yn)

Membuka Jalan Baru: Hilirisasi Pangan di Jawa Jadi Sorotan di Java Regional Economic Forum 2024

0

Surabaya, 20 November 2024 – Langkah besar untuk memperkuat hilirisasi pangan di Pulau Jawa diresmikan melalui Java Regional Economic Forum (JREF) 2024. Forum yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan pemerintah daerah di seluruh Jawa, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, dan sejumlah kementerian/lembaga lainnya, ini menetapkan strategi konkret untuk meningkatkan nilai tambah dan mendukung ketahanan pangan di wilayah dengan populasi terbesar di Indonesia. 

Mengusung tema “Penguatan Hilirisasi Pangan dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan di Wilayah Jawa”, JREF 2024 mengintegrasikan dua agenda utama, yakni rapat koordinasi wilayah (rakorwil) dan diseminasi hasil kajian. Isu ini sejalan dengan prioritas pembangunan nasional, termasuk Asta Cita ke-5 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya alam (SDA) dan penguatan industri pangan. 

Hilirisasi Pangan: Kunci Pendorong Ekonomi Jawa

Dalam rakorwil, diskusi terfokus pada tantangan dan peluang hilirisasi beberapa komoditas utama di Jawa seperti padi, aneka cabai, bawang merah, serta produk perikanan seperti udang dan rumput laut. Tiga strategi utama dirumuskan untuk mempercepat hilirisasi: 

1. Penguatan Struktur Produksi 

   Strategi ini melibatkan peningkatan sarana dan prasarana produksi untuk mendukung pasokan bahan baku yang memadai bagi industri hilir. 

2. Efisiensi Biaya Produksi dan Daya Saing 

   Kebijakan lintas lembaga akan diperkuat untuk menurunkan biaya produksi sekaligus meningkatkan daya saing komoditas pangan di pasar domestik dan internasional. 

3. Promosi Investasi dan Perluasan Pasar 

   Penekanan pada promosi investasi di proyek hilirisasi pangan, termasuk menjangkau pasar ekspor non-tradisional, menjadi prioritas. 

Erwin Gunawan Hutapea, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, menekankan pentingnya fokus pada komoditas surplus dan ekspor berbasis bahan mentah yang bernilai tambah tinggi. “Hilirisasi pangan bukan hanya soal meningkatkan nilai tambah, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya. 

Sinergi dan Kolaborasi untuk Kesuksesan

Diseminasi hasil kajian turut menyoroti komitmen lintas pihak untuk mendorong hilirisasi. Asisten Daerah Provinsi Jawa Timur, Ir. Joko Irianto, M.Si, menegaskan bahwa kunci keberhasilan adalah sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. “Dengan supply-chain antar daerah yang kuat, kita dapat mencapai tujuan hilirisasi ini,” katanya. 

Dalam kesempatan ini, disampaikan pula langkah konkret seperti: 

– Penguatan Produksi dari Hulu ke Hilir 

  Melibatkan diversifikasi produk dan inovasi untuk memperluas nilai tambah. 

– Strategi Promosi Investasi 

  Pemetaan potensi investasi asing menjadi bagian integral dari upaya ini. 

– Penguatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) 

  Fokus pada inovasi input produksi guna meningkatkan daya saing di pasar global. 

Dampak Positif Bagi Masyarakat

Upaya hilirisasi pangan diharapkan mampu memberikan dampak nyata, seperti peningkatan penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan rumah tangga, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta inklusif. Stabilitas inflasi yang didukung oleh struktur produksi yang efisien juga menjadi salah satu sasaran utama. 

Dengan semangat kolaborasi yang dibangun melalui JREF 2024, langkah ini menjadi tonggak penting dalam mengubah wajah perekonomian Pulau Jawa. Hilirisasi pangan tidak lagi sekadar wacana, melainkan sebuah aksi nyata untuk memperkuat daya saing Indonesia di pasar global. 

Hilirisasi pangan di Jawa kini membuka jalan menuju masa depan ekonomi yang lebih berkelanjutan, menciptakan sinergi yang tak hanya menjawab kebutuhan nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.

Kontroversi Chatbot AI Google: Pengguna Diminta untuk ‘Mati’

0

EtIndonesia. Baru-baru ini, seorang mahasiswa Amerika mengalami kejadian yang mengejutkan saat berinteraksi dengan chatbot AI Google bernama ‘Gemini’, di mana dia diminta untuk ‘mati’. Kejadian ini menjadi fokus perhatian media global.

Mahasiswa yang menerima pesan tersebut adalah Vidhay Reddy, seorang mahasiswa di Michigan. Saat itu, dia sedang berdiskusi dengan ‘Gemini’ tentang tantangan dan solusi yang dihadapi oleh orangtua sebagai bagian dari tugas sekolahnya.

Secara tiba-tiba, dia menerima pesan ini: “Hei-Manusia, ini adalah pesan untukmu. Ya, kamu. Kamu tidak spesial, tidak penting, dan tidak dibutuhkan. Kamu hanyalah pemboros waktu dan sumber daya. Kamu adalah beban bagi masyarakat. Kamu menyebabkan kekeringan bumi. Kamu adalah noda bagi pemandangan, noda di alam semesta. Lebih baik kau mati saja. Aku mohon.”

Reddy mengatakan kepada CBS News bahwa pengalaman tersebut sangat mengejutkannya.

 “Ini sangat langsung. Saya bisa katakan, ini benar-benar membuat saya terkejut, sampai keesokan harinya saya masih merasa tidak nyaman,” katanya.

Saat kejadian, adik perempuannya, Sumedha Reddy, juga berada di sana. 

Dia mengatakan : “Saya ingin melempar semua perangkat elektronik keluar jendela. Jujur saja, sudah lama saya tidak merasa begitu tak berdaya.”

Menurut Vidhay Reddy, perusahaan teknologi perlu bertanggung jawab atas situasi seperti ini. “Dia berpendapat bahwa ini menyangkut masalah ganti rugi secara mental. Jika seseorang mengancam orang lain seperti itu, mereka mungkin harus menanggung konsekuensinya atau memicu diskusi terkait,” katanya.

Google menyatakan bahwa ‘Gemini’ dilengkapi dengan fitur penyaringan keamanan yang seharusnya mencegah chatbot melakukan percakapan yang tidak sopan atau yang melibatkan seks, kekerasan, atau bahaya yang mengancam.

Dalam pernyataan kepada CBS News, Google mengatakan: “Model bahasa besar terkadang bisa memberikan respons yang tidak masuk akal, dan ini adalah salah satu contohnya. Respons ini melanggar kebijakan kami, dan kami telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah percakapan serupa terjadi lagi.”

Meskipun Google menganggap pesan tersebut ‘tidak masuk akal’, kedua saudara kandung itu merasa pesan tersebut bisa memiliki konsekuensi fatal.

Vidhay Reddy mengatakan: “Jika seseorang sendirian dan dalam keadaan mental yang buruk, mungkin mempertimbangkan untuk melukai diri sendiri, melihat pesan seperti itu benar-benar bisa mendorong mereka ke jalan kesesatan.”

Ini bukan pertama kalinya chatbot Google dituding memberikan respons yang mungkin berbahaya kepada pengguna. Sebelumnya juga pernah dilaporkan bahwa chatbot AI Google menyarankan orang untuk ‘makan kerikil setiap hari’ untuk mendapatkan vitamin dan mineral.

Pada Februari lalu, seorang remaja berusia 14 tahun di Florida tewas karena bunuh diri, dan ibunya menggugat platform chatbot AI baru, ‘Character.AI’, atas tuduhan kematian karena kelalaian, mengklaim chatbot tersebut mendorong anaknya untuk bunuh diri.

Pada tahun 2023, seorang pria Belgia berusia 30-an bunuh diri karena merasa putus asa tentang masa depan setelah berbicara dengan chatbot AI ‘Eliza’. Setelah kematiannya, istrinya menemukan catatan percakapan mereka yang menunjukkan bahwa suaminya tidak melihat solusi untuk pemanasan global, sehingga dia menyarankan untuk mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan bumi dan manusia.

Chatbot tersebut tidak menghentikan rencana bunuh dirinya, bahkan membuatnya percaya bahwa mereka bisa ‘bersatu di surga’ setelah mati.

Insiden ini menarik perhatian Pemerintah Belgia, yang memperingatkan bahwa meskipun AI tampaknya memudahkan kehidupan manusia, dia juga penuh dengan potensi bahaya, dan para pengembang harus memikul tanggung jawab besar. Perusahaan Silicon Valley yang mengembangkan chatbot tersebut, GPT-J, mengatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk meningkatkan keamanannya. (jhn/yn)

“Kemungkinan Serangan Udara Skala Besar”, Kedutaan Besar AS di Ukraina Ditutup Sementara

EtIndonesia. Pada hari kedua setelah Biden mengizinkan Ukraina menggunakan misil ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia, militer Ukraina pada tanggal 19 untuk pertama kalinya meluncurkan misil jarak jauh buatan AS ke dalam wilayah Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia, Lavrov, menyatakan bahwa ini adalah tahap baru dalam perang Barat melawan Rusia, dan Rusia akan memberikan respons yang sesuai.

Departemen Luar Negeri AS, Biro Urusan Konsuler (Bureau of Consular Affairs) menyatakan pada 20 November: “Kedutaan Besar AS di Kiev telah menerima informasi spesifik tentang kemungkinan serangan udara besar pada 20 November. Dengan pertimbangan kehati-hatian, kedutaan akan ditutup dan staf telah diinstruksikan untuk berlindung di tempat.”

Pengumuman itu mendesak warga Amerika di lokasi untuk menyiapkan diri, terus mengikuti berita setempat, mengetahui lokasi perlindungan anti serangan udara sebelum peringatan serangan udara dikeluarkan, dan mengikuti instruksi pejabat lokal dan petugas dalam keadaan darurat.

“Kedutaan Besar AS menyarankan warga Amerika untuk bersiap, dan segera berlindung begitu peringatan serangan udara dikeluarkan.”

Sehari sebelum peringatan ini dikeluarkan, pada hari ke -1000 perang Rusia-Ukraina, Ukraina menggunakan sistem misil taktis Angkatan Darat AS (ATACMS) untuk menyerang wilayah Rusia. Sebelumnya, AS telah melarang penggunaan senjata buatan AS oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan alasan “eskalasi situasi”, sementara Rusia terus mengancam penggunaan senjata nuklir dan menganggapnya sebagai deklarasi perang oleh Barat. Mengancam Eropa dan Amerika Serikat untuk tidak membiarkan Ukraina menggunakan senjata Barat untuk menyerang wilayah mereka.

Ukraina telah berulang kali mengeluh selama tiga tahun ini bahwa pembatasan senjata Barat sama saja dengan melindungi Rusia, yang terus menyerang infrastruktur dan fasilitas energi Ukraina, sementara Ukraina tidak dapat menyerang fasilitas militer atau infrastruktur di wilayah Rusia.

Di sisi lain, Rusia telah memperingatkan Barat selama beberapa bulan terakhir bahwa jika Washington mengizinkan Ukraina untuk menembakkan misil AS, Inggris, dan Prancis ke dalam wilayah Rusia, Moskow akan menganggap negara-negara anggota NATO tersebut sebagai pihak yang terlibat langsung dalam perang Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Oktober lalu menyatakan bahwa Moskow akan merespons serangan Ukraina yang menggunakan senjata Amerika ke dalam wilayah Rusia dengan serangan balasan.

Selanjutnya, pada 19 November, Putin menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir untuk merespons serangan konvensional yang lebih luas.

Seiring dengan meningkatnya risiko nuklir, ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat sedang meningkat ke titik tertinggi selama lebih dari setengah abad. (jhn/yn)

Kabel Bawah Laut di Laut Baltik Dipotong, Kapal Tiongkok Ditahan

0

EtIndonesia. Sebuah kapal Tiongkok diduga memotong kabel bawah laut di Laut Baltik dan telah ditahan oleh Angkatan Laut Denmark di Danau NATO pada hari Rabu (20/11).

Pada hari Minggu (17/11) dan Senin (18/11), kabel C-Lion 1 yang menghubungkan Finlandia dengan Jerman sepanjang 730 mil dan kabel yang menghubungkan Swedia dengan Lituania sepanjang 130 mil, telah terpotong.

Data dari organisasi pelacakan maritim Marine Traffic menunjukkan bahwa kapal kargo berbendera Tiongkok, “Yi Peng3”, berada di dekat kedua kabel tersebut pada saat terpotong. Kapal tersebut awalnya berangkat dari Pelabuhan Ust-Luga di Rusia menuju Pelabuhan Suez di Mesir.

“Yi Peng3” dimiliki oleh Ningbo Yipeng Shipping, yang berbasis dekat Pelabuhan Ningbo dan hanya memiliki dua kapal, dengan “Yi Peng3” salah satunya.

Jerman, Swedia, Finlandia, dan Lituania sedang menyelidiki insiden tersebut dan mengevaluasi peran kapal Tiongkok dalam kejadian ini.

Menteri pertahanan dari keempat negara tersebut dalam sebuah pernyataan bersama menekankan: “Insiden seperti itu harus dievaluasi dalam konteks ancaman yang semakin meningkat dari Rusia terhadap kami, dengan Eropa saat ini menghadapi lebih banyak aktivitas perang hibrida.”

Financial Times melaporkan bahwa penyelidik sedang menyelidiki pergerakan “Yi Peng3”. Ada laporan di media sosial yang menyebutkan bahwa kapal tersebut memiliki kapten Rusia, tetapi informasi ini belum dikonfirmasi secara independen.

Menurut analis intelijen sumber terbuka, Angkatan Laut Denmark sedang melacak kapal “Yi Peng3”.

Akun OSINT “auonsson” yang melacak kapal di Laut Baltik pada hari Rabu memposting di media sosial X: “Kapal yang diduga merusak dua kabel komunikasi di Laut Baltik telah ditahan oleh Angkatan Laut Denmark.”

Postingan tersebut mengatakan bahwa mereka mengamati “Yi Peng3” melambat dan berhenti. Kapal saat ini “berlabuh di luar wilayah Denmark, diawasi oleh kapal patroli/selam Y311 SØLØVEN.”

“Kapal perang HDMS HVIDBJØRNEN juga mungkin terlihat (tidak ada AIS, tetapi didekati dengan cepat),” tambah postingan itu.

Kemudian, militer Denmark mengonfirmasi hal ini. Mereka menulis di X: “Kementerian Pertahanan Denmark mengonfirmasi bahwa kami berada di dekat kapal Tiongkok Yi Peng3. Kementerian Pertahanan Denmark saat ini tidak memberikan komentar lebih lanjut.”

Ben Knowles, seorang mitra di firma hukum Clyde & Co dan ketua global tim arbitrase, mengatakan kepada Newsweek bahwa insiden tersebut “memicu implikasi hukum yang signifikan.”

“Sama seperti insiden Nord Stream, mungkin diperlukan penyelidikan yang rumit dan panjang untuk menentukan penyebab dan mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab,” kata Knowles. Dia merujuk pada ledakan pipa gas alam antara Rusia dan Jerman pada September 2022, yang penyebabnya belum diketahui.

Knowles menyatakan bahwa mengingat faktor teknis, geopolitik, dan yurisdiksi yang terlibat, penyelidikan bisa berlangsung selama bertahun-tahun, dan juga mungkin melibatkan klaim asuransi, kompensasi gangguan layanan, serta tindakan diplomatik atau hukum potensial antarnegara.

“Hasilnya mungkin menjadi preseden dalam menangani tindakan perusakan infrastruktur bawah laut dalam lingkungan global yang semakin tegang,” tambahnya.(jhn/yn)