Home Blog Page 33

Kongo dan Niger Kompak ‘Mengkhianati’ Tiongkok—Pertanda Bencana Baru Bagi Beijing?

EtIndonesia. Peta geopolitik investasi global kembali berguncang setelah Pemerintah Kongo secara resmi meninjau ulang perjanjian investasi raksasa senilai 7 miliar dolar AS dengan Tiongkok. Langkah berani ini diiringi pernyataan terbuka pemerintah Kongo bahwa mereka kini mengundang Amerika Serikat untuk turut berinvestasi, sebagai strategi menyeimbangkan dominasi ekonomi dan industri Tiongkok di negara tersebut.

Evaluasi Kritis: Kongo Tuntut Keadilan Ekonomi dari Tiongkok

Menurut laporan eksklusif dari Dabaikan Finance pada 27 Mei 2025, Pemerintah Kongo menyoroti bahwa selama ini proyek-proyek pertambangan dan infrastruktur yang didanai Tiongkok hanya memberikan manfaat besar bagi pihak Tiongkok. Sementara itu, kontribusi ekonomi bagi Kongo dinilai sangat minim—hanya berupa pajak dan sedikit pembagian laba. Akibat ketimpangan ini, Kongo tidak segan-segan menegosiasikan ulang seluruh kontrak dengan Tiongkok dan tengah membuka pintu lebar-lebar untuk investasi Amerika, termasuk di sektor pertambangan strategis seperti tembaga, kobalt, dan emas.

Pejabat Pemerintah Kongo menargetkan, kesepakatan kerja sama baru dengan Amerika bisa tercapai sebelum akhir Juni 2025. Upaya ini juga didorong oleh situasi dalam negeri, di mana pemerintah ingin memperkuat stabilitas ekonomi sekaligus mendukung penyelesaian konflik berdarah di perbatasan Rwanda yang telah berkecamuk selama 30 tahun.

Dominasi Tiongkok di Afrika Mulai Ditantang

Tiongkok selama dua dekade terakhir memang dikenal sebagai investor terbesar di Afrika, terutama dalam pembangunan infrastruktur, energi, dan penguasaan sumber daya mineral. Namun, di balik masifnya aliran dana investasi, negara-negara Afrika, termasuk Kongo, mulai mempertanyakan keadilan dan transparansi perjanjian tersebut.

Kondisi ini diperparah oleh tren deindustrialisasi di Amerika, sehingga sebagian besar hasil tambang dari negara-negara Afrika justru diekspor ke Tiongkok. Data menunjukkan, Tiongkok kini mengimpor hampir 80% komoditas tambang utama dari seluruh dunia. Sikap baru Kongo yang berbalik arah dan mulai berpihak pada Amerika diyakini berpotensi membuat seluruh investasi Tiongkok di negeri itu, senilai 7 miliar dolar AS, hangus begitu saja—sebuah pukulan telak bagi strategi “One Belt One Road” milik Beijing.

Tak heran, kebijakan Kongo ini langsung memicu kecemasan dan kemarahan di kalangan pejabat pemerintah Tiongkok, yang melihat keputusan tersebut sebagai sinyal awal efek domino pergeseran geopolitik di Afrika.

Niger, Tiongkok, dan Potensi Efek Domino di Afrika

Tidak hanya di Kongo, ketegangan serupa kini mengemuka di Niger. Berdasarkan laporan Radio France Internationale, Menteri Perminyakan Niger, Mahaman Moustapha Barke Bako, secara resmi mengirimkan surat kepada CEO perusahaan minyak Tiongkok yang beroperasi di negaranya. Dalam surat itu, Barke Bako menuntut agar seluruh agen, kontraktor, dan penyedia jasa yang bekerja sama dengan Tiongkok segera menghentikan semua operasi dan meninggalkan Niger sebelum akhir bulan.

Langkah tegas ini mengancam investasi Tiongkok senilai 4,6 miliar dolar AS yang sudah digelontorkan ke sektor minyak Niger. Chen Gong, pendiri lembaga riset Anbound di Tiongkok, menyebut di media sosial bahwa dana miliaran dolar tersebut besar kemungkinan tidak akan pernah kembali.

“Jika negara-negara Afrika mulai berani mengambil langkah terang-terangan seperti ini, efek domino akan sulit dihindari. Negara-negara lain bisa saja meniru kebijakan Kongo dan Niger, memaksa Tiongkok keluar dari berbagai proyek strategis,” ujarnya.

Pertanyaan besar pun mengemuka: Akankah militer Tiongkok turun tangan jika aset-aset nasional mereka di Afrika benar-benar dirampas secara masif? Situasi ini menjadi perhatian serius para analis geopolitik dunia.

Amerika Perkuat Sistem Pertahanan di Afrika dan Kutub Utara

Di tengah memanasnya kompetisi investasi di Afrika, Amerika Serikat juga mulai mengambil langkah-langkah strategis di bidang pertahanan dan keamanan. Menurut laporan Defense News, akhir Mei lalu militer Amerika Serikat untuk pertama kalinya mengerahkan sistem rudal pertahanan udara Stinger dan Avenger ke dua kawasan strategis: Arktik (Kutub Utara) dan Tunisia di Afrika.

Latihan Militer Besar di Arktik

Di wilayah Arktik, AS menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar perairan Norwegia, yang berfokus pada pengujian pertahanan terhadap serangan drone rendah dan rudal jelajah. Langkah ini secara kasat mata ditujukan untuk menghadapi ancaman dari Rusia, namun para analis percaya bahwa Amerika juga sedang mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan ekspansi strategis Tiongkok di kawasan udara Rusia bagian utara.

Avenger di Afrika: Respons atas Ekspansi Ekonomi Tiongkok

Di Afrika, sistem rudal Avenger Amerika ditempatkan di Tunisia—negara yang kini dianggap strategis dalam menghadapi pengaruh ekonomi dan teknologi Tiongkok di Benua Afrika. Penempatan sistem pertahanan ini dinilai sebagai sinyal tegas bahwa Amerika tidak hanya bersaing di bidang ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi militer dan keamanannya untuk mengimbangi dan, jika perlu, membendung penetrasi Tiongkok.

Para pengamat menilai, penempatan sistem pertahanan di dua wilayah vital secara bersamaan merupakan bagian dari skenario besar Amerika untuk menghadapi kemungkinan “benturan kepentingan” global. Langkah ini juga sejalan dengan rencana “Golden Dome” era Trump serta adopsi teknologi baru, seperti drone canggih dan jaringan satelit militer “kill chain”, yang telah diterapkan di kawasan Indo-Pasifik.

Kesimpulan: Peta Baru Persaingan Global di Afrika

Rangkaian peristiwa yang terjadi di Kongo dan Niger menunjukkan bahwa Afrika sedang memasuki babak baru dalam perebutan pengaruh global antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Keputusan Kongo yang secara terbuka menantang dominasi Tiongkok, serta langkah tegas Niger terhadap investasi minyak Tiongkok, berpotensi menciptakan efek domino di seluruh Benua Afrika.

Sementara itu, langkah Amerika memperkuat sistem pertahanan di Afrika dan Kutub Utara merupakan sinyal bahwa rivalitas kedua raksasa dunia ini akan semakin sengit, tidak hanya di bidang ekonomi tetapi juga pada aspek keamanan dan militer.

Bagaimana akhir dari drama geopolitik ini? Dunia tengah menunggu babak berikutnya, di mana Afrika bukan lagi sekadar “ladang investasi”, melainkan arena pertarungan utama kepentingan global abad ke-21.

Putin Nyaris Tewas Dibunuh? 46 Drone Ukraina Serang Helikopter Kepresidenan — Media Rusia Ungkap Fakta Mengejutkan

EtIndonesia. Di tengah kritik keras dari Presiden AS, Donald Trump terhadap serangan udara besar-besaran Rusia ke Ukraina, sebuah laporan dari situs televisi Rusia pada 25 Mei mengungkap kabar mengejutkan: Komandan pertahanan udara Rusia, Yuri Dashkin, mengungkap bahwa helikopter yang membawa Presiden Vladimir Putin menjadi target serangan drone berskala besar oleh militer Ukraina saat kunjungannya ke wilayah Kursk awal pekan ini.

Media Rusia: Helikopter Kepresidenan Putin Diserang oleh 46 Drone Ukraina di Dekat Garis Depan

Dalam wawancara eksklusif yang ditayangkan di saluran “Russia-1” pada 25 Mei, Yuri Dashkin menjelaskan bahwa ketika Presiden Putin melakukan kunjungan ke wilayah Kursk, helikopternya berada “tepat di pusat upaya pertahanan melawan serangan drone besar-besaran dari musuh.”

Pada malam 20 Mei waktu setempat, Putin mengunjungi wilayah Kursk dan meninjau lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk 2 di Kota Kurchatov. Ini adalah kunjungan pertamanya ke Kursk sejak wilayah tersebut direbut kembali oleh pasukan Rusia dari Ukraina.

Dashkin menjelaskan bahwa selama kunjungan tersebut, Ukraina meluncurkan serangan drone yang disebutnya sebagai “yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Dia menyebutkan bahwa pasukan pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh sebanyak 46 drone bersayap tetap yang diluncurkan oleh Ukraina.

“Pasukan pertahanan udara lokal harus melakukan dua tugas sekaligus: mempertahankan wilayah udara dan menjamin keselamatan helikopter Presiden di langit. Misi ini berhasil dituntaskan. Seluruh drone yang menyerang berhasil dihancurkan,” jelas Dashkin.

Menurut laporan media Rusia pada 25 Mei, tepat di hari yang sama — yang juga disebut sebagai momen krusial dalam negosiasi damai Rusia-Ukraina — pasukan Ukraina dikabarkan meluncurkan serangan drone mendadak terhadap Putin yang berada di dekat garis depan. Saat Putin tengah berdialog dengan pemuda lokal dan baru saja lepas landas dengan helikopter, militer Ukraina secara tiba-tiba mengerahkan drone kamikaze dan melakukan manuver berputar di jalur penerbangan presiden, dengan maksud melakukan serangan langsung terhadap pesawat kepresidenan.

Rusia Menuduh Ukraina Meningkatkan Skala Serangan Drone

Pihak Rusia menuduh bahwa dalam sepekan terakhir, Ukraina telah secara drastis meningkatkan intensitas serangan drone terhadap wilayah dalam negeri Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa sejak tanggal 20 hingga 23 Mei, pasukan Rusia telah berhasil mencegat sebanyak 764 unit drone Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia juga melaporkan bahwa skala serangan masih sangat tinggi. Pada tanggal 24 dan 25 Mei saja, ratusan drone lainnya berhasil dihancurkan.

Dalam laporan pagi hari tanggal 25 Mei, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap bahwa dari pukul 00:00 hingga 07: 00 waktu setempat, sistem pertahanan udara berhasil mencegat 110 drone Ukraina di berbagai wilayah, termasuk di wilayah Moskow dan Kursk.

Serangan Balasan: Rusia Luncurkan Serangan Udara Terbesar di Akhir Pekan

Pada 24 Mei, pihak Ukraina menuduh bahwa pasukan Rusia telah meluncurkan serangan udara mendadak pada malam 23 Mei hingga dini hari 24 Mei.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa dalam serangan tersebut, Rusia menembakkan hampir 70 rudal, termasuk 14 rudal balistik, serta mengerahkan hampir 300 unit drone.

Militer Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 245 drone Rusia. Di ibu kota Kiev saja, sistem pertahanan udara Ukraina berhasil mencegat enam rudal.

Disebutkan bahwa Rusia menggunakan jenis rudal “Iskander” dalam serangan kali ini. Rudal ini dikenal dengan kemampuan canggihnya karena dilengkapi sistem pengelabuan radar dan memiliki lintasan terbang yang tidak bisa diprediksi, tidak mengikuti jalur balistik standar, dan mampu bermanuver di udara.

Selain Kiev, pabrik penerbangan Antonov yang terletak di dekat ibu kota, serta sebuah kapal kargo militer dan gudang logistik, turut menjadi sasaran serangan brutal dari pasukan Rusia.(jhn/yn)

Tak Mau Jadi “Pembunuh Tanaman”? Pakar Berkebun Ajarkan Cara Menghindari 6 Kesalahan Umum

EtIndonesia. Merawat tanaman adalah aktivitas yang menyenangkan—tanaman yang tumbuh subur tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga menyegarkan hati. Namun, sebagian orang merasa bahwa merawat tanaman itu sulit. Tanaman mudah mati, dan akhirnya yang tersisa hanya rasa frustasi. Padahal, situasi ini bisa dihindari jika memahami beberapa pengetahuan dasar dalam berkebun.

Majalah Real Simple melaporkan bahwa menurut para ahli taman, penyebab utama kegagalan merawat tanaman biasanya berasal dari 6 kesalahan umum berikut, beserta cara untuk menghindarinya:

1. Memilih Tanaman yang Salah

Jika Anda ingin menanam bunga hortensia yang mekar indah di taman, tapi Anda sering bepergian selama 3–4 minggu dalam sebulan, maka impian itu mungkin tidak realistis.

Dr. Amy Enfield, ahli taman senior dari ScottsMiracle-Gro, mengatakan bahwa terkadang orang memilih tanaman yang tidak sesuai dengan gaya hidup dan lingkungan tempat tinggal mereka.
“Sebelum membeli tanaman, pikirkan berapa banyak waktu yang bisa Anda luangkan untuk merawatnya, serta perhatikan suhu, pencahayaan, dan kelembaban di rumah Anda.”

Untuk pemula, disarankan memilih tanaman yang mudah dirawat seperti lidah mertua, sirih gading, atau pothos.

2. Menggunakan Pot yang Salah

Dr. Enfield menyebutkan bahwa kesalahan umum dalam menanam tanaman dalam pot adalah menggunakan media tanah yang tidak sesuai, serta pot yang terlalu besar atau terlalu kecil.

Ia menyarankan untuk menggunakan pot yang diameternya hanya lebih besar 1–2 inci dari pot sebelumnya.

 “Misalnya, jika Anda membeli tanaman dalam pot 4 inci, maka gunakan pot berdiameter 5–6 inci.”

Jika pot dekoratif yang dibeli tidak memiliki lubang drainase, maka sebaiknya pindahkan tanaman ke dalam pot pembibitan, dan setiap kali menyiram, keluarkan tanaman dari pot dekoratif agar air berlebih bisa mengalir keluar.

3. Tidak Mengganti Pot

Tidak mengganti pot juga merupakan kesalahan umum. Seiring pertumbuhan tanaman, akar akan semakin padat dan sulit menyerap air dan nutrisi secara optimal.

Ciri-ciri tanaman yang butuh ganti pot: akar mulai tumbuh keluar dari lubang pot, tanaman tumbuh lambat, layu terus-menerus, atau air langsung mengalir keluar karena tanah terlalu padat.

Untuk sebagian besar tanaman dalam ruangan, ganti pot setiap 1–2 tahun sekali.

 “Waktu terbaik untuk mengganti pot adalah musim semi hingga awal musim panas, saat tanaman tumbuh paling cepat,” ujar Enfield.

4. Penyiraman Tidak Tepat

Penyiraman yang berlebihan adalah pembunuh utama tanaman dalam ruangan. Terkadang pemilik tanaman terlalu perhatian hingga menyiram terlalu sering.

Jika hal ini terjadi, biarkan tanah benar-benar kering dahulu. Jika tanaman sudah terlanjur layu, periksa akarnya—jika sudah busuk, potong bagian yang rusak dan ganti dengan tanah baru.

Sebaliknya, kekurangan air juga menjadi masalah umum. Tanaman bisa layu, ujung daun menguning, dan pertumbuhannya terganggu.
Saat menyiram, pastikan air mengalir hingga keluar dari lubang pot.

Jika tanah sudah sangat kering, Anda bisa merendam dasar pot dalam nampan berisi air selama maksimal satu jam, agar tanah menyerap air melalui lubang bawah.

5. Mengabaikan Kebutuhan Cahaya

Enfield menekankan bahwa banyak pemilik tanaman lupa memperhatikan kebutuhan cahaya tanaman.

 “Tanaman yang disebut tahan cahaya rendah bukan berarti bisa hidup tanpa cahaya sama sekali. Cahaya matahari langsung bisa membakar daun banyak tanaman dalam ruangan.”

Ia menyarankan untuk mempelajari kebutuhan cahaya tiap tanaman—apakah butuh cahaya langsung terang, cahaya terang tidak langsung, cahaya sedang, atau cahaya rendah.

6. Lupa Memberi Pupuk

Melupakan pemupukan adalah kesalahan besar, terutama untuk tanaman dalam pot, karena nutrisi di tanah terbatas dan perlu diisi ulang secara rutin.

 “Setiap musim semi, saya menambahkan kompos organik ke bedeng sayuran. Untuk tanaman dalam ruangan, saya memberi pupuk cair setiap dua bulan sekali, dicampur dengan air,” lata Kessler, seorang penggemar tanaman. 

Bagi yang sering lupa memberi pupuk, ia menyarankan menggunakan pupuk butiran yang larut perlahan dan bertahan lebih lama. (Hui)

Laporan oleh: Jin Jing – NTD

Misteri Bola Logam yang Jatuh di Kolombia: Jauh Melampaui Tingkat Teknologi Manusia Saat Ini 

EtIndonesia. Apakah kamu percaya pada keberadaan alien dan UFO? Dari jejak lingkaran tanaman yang misterius, citra kabur benda terbang di langit, hingga laporan penampakan di berbagai belahan dunia, keberadaan objek terbang tak dikenal (UFO) dan kemungkinan adanya peradaban luar bumi terus menjadi daya tarik global selama bertahun-tahun.

Baru-baru ini, sebuah bola logam misterius jatuh di dekat kota kecil Buga di Kolombia. Bola logam ini menarik perhatian luas karena permukaannya dihiasi dengan pola ukiran artistik yang tidak biasa. Peristiwa tersebut memicu kehebohan di kalangan warga setempat dan kembali memanaskan perdebatan global soal UFO dan kehidupan luar angkasa.

Bola Logam Misterius dengan Ukiran Simbol Kuno

Menurut laporan akun media sosial @Truthpolex, pada 2 Maret 2025, beberapa warga menyaksikan sebuah bola logam terbang tidak stabil di langit sebelum akhirnya jatuh ke tanah. Bola logam tersebut memiliki berat sekitar 2 kilogram. Warga yang menemukan bola ini melaporkan bahwa benda tersebut terasa sangat dingin saat disentuh, berbeda dengan logam biasa yang telah lama berada di luar ruangan.

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa bola tersebut memiliki struktur tiga lapis kulit luar tanpa sambungan las, dan di bagian dalamnya terdapat 18 bola kecil yang mengelilingi sebuah inti pusat. Dr. José Luis Velásquez, seorang ahli radiologi yang ikut memeriksa benda tersebut, menyatakan bahwa teknik pembuatan logam tanpa sambungan seperti ini “jauh melampaui kemampuan manufaktur manusia saat ini.”

Yang membuat bola ini semakin menarik perhatian adalah keberadaan simbol-simbol misterius di permukaannya, mirip dengan huruf-huruf rune Nordik kuno serta simbol-simbol dari peradaban Mesopotamia. 

Beberapa peneliti mencoba menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengurai makna simbol-simbol tersebut, dan mengklaim bahwa simbol-simbol ini mengandung pesan tentang “asal-usul kehidupan, siklus energi, dan transformasi kesadaran kolektif.” Bahkan, sebagian pihak menganggapnya sebagai bentuk peringatan terhadap krisis lingkungan global yang tengah dihadapi Bumi.

Di Balik Kehebohan, Muncul Juga Suara Skeptis

Meski penemuan ini menimbulkan decak kagum, banyak pihak juga menyuarakan keraguan. Dr. Julia Mossbridge, fisikawan dari University of San Diego sekaligus pendiri Institute for Love and Time, menyatakan bahwa bola tersebut bisa jadi hanyalah karya seni yang dibuat dengan sangat teliti, bukan artefak dari peradaban luar angkasa. Dia menekankan pentingnya bersikap skeptis dan tidak langsung menyimpulkan asal-usul benda tersebut tanpa bukti ilmiah yang kuat.

Faktanya, sejumlah organisasi seperti Proyek Galileo dan Aliansi Ilmiah untuk Studi Fenomena Udara Tak Terjelaskan (UAP) tengah berupaya meneliti kasus-kasus semacam ini dengan metode ilmiah yang ketat. Mereka berusaha mencari titik temu antara skeptisisme dan keyakinan untuk mengungkap kebenaran di balik fenomena misterius ini.

Pengingat dari Masa Lalu: Kasus “Mumi Alien” di Peru

Penemuan bola logam ini mengingatkan publik pada kasus “mumi alien” yang dipamerkan di Kongres Meksiko setahun lalu. Saat itu, dua jasad humanoid kecil diklaim sebagai makhluk luar angkasa berusia ribuan tahun. Namun, setelah dilakukan penelitian ilmiah selama tiga bulan, para ahli menemukan bahwa jasad-jasad tersebut sebenarnya adalah rakitan tulang manusia dan hewan yang dilapisi bahan khusus, lalu disusun sedemikian rupa agar terlihat seperti fosil kuno.

Karena adanya kasus-kasus rekayasa semacam itu di masa lalu, tidak mengherankan jika masyarakat kini lebih berhati-hati dalam merespons insiden bola logam misterius di Kolombia. Meski hingga kini belum ada kesimpulan resmi, struktur bola yang sangat aneh dan adanya ukiran menyerupai simbol kuno membuat sebagian orang tetap yakin bahwa benda ini kemungkinan merupakan bukti keberadaan teknologi non-Bumi.

Pentagon: Belum Ada Bukti Kontak dengan Alien

Pada tahun 2024 lalu, Pentagon dalam laporan resminya menyatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan bukti yang meyakinkan bahwa manusia pernah melakukan kontak dengan kehidupan luar angkasa. Untuk itu, Departemen Pertahanan AS mendirikan All-domain Anomaly Resolution Office (AARO), sebuah lembaga khusus yang bertugas mengumpulkan dan menyelidiki data terkait fenomena tak dikenal, termasuk UFO dan UAP (fenomena udara tak dikenal). Tujuannya adalah mencari penjelasan ilmiah yang dapat dipercaya atas berbagai misteri luar angkasa yang masih belum terpecahkan.(jhn/yn)

Menolong Orang Lain Ternyata Menyelamatkan Diri Sendiri — Kisahku di Malam Tragedi Tiananmen “6 Juni”

0

EtIndonesia. “Anak laki-laki itu mengangkat segumpal pakaian yang berlumuran darah dan berkata, ‘Ini semua darah.’ Aku terdiam tak bisa berkata-kata. Meski sepuluh hari sebelumnya aku sudah melihat tentara dan tank di pinggiran Beijing, aku tetap tak bisa membayangkan bahwa militer benar-benar menembaki rakyat sipil.”

Saat itu, gadis di sampingnya dengan penuh emosi menceritakan: “Tadi malam tank-tank masuk ke lapangan, tentara menembaki orang-orang. Kami tak tahu berapa banyak yang tewas.” 

Aku tak bisa mendengar lagi kelanjutan cerita mereka, tubuhku seperti membeku. Tanpa sadar aku kembali ke kamar dan jatuh terduduk di kursi.

Sejak kecil aku selalu diajari bahwa Partai dan pemerintah adalah pelayan rakyat. Bahkan peristiwa Tiananmen pada bulan April dulu pun dijelaskan sebagai perbuatan jahat “Kelompok Empat”. Partai tetap disebut “agung, mulia, dan benar”. Tapi saat itu, aku—mahasiswa baru yang baru menginjak dunia kampus—dilanda ketakutan luar biasa: apakah selama ini aku telah dibohongi?

Ketika kesadaran kembali, seluruh punggungku terasa dingin. Kupikir, seandainya tadi malam aku tidak pulang karena terlalu lelah, mungkin aku telah menemui ajal. Hidup dalam masa damai, kami para pemuda tidak pernah menyangka bahwa kematian bisa sedekat itu.

Malam Itu: Niat Membantu yang Tanpa Sadar Menyelamatkan Nyawaku

Tanggal 3 Juni 1989, mahasiswa di kampus Tsinghua sudah hampir habis. Sahabat dekatku, Dou Dou, hendak pulang ke rumah malam itu naik kereta. Tapi transportasi umum telah dihentikan; bus tidak beroperasi, dan jalur metro hanya berfungsi sebagian. Jalanan sepi dari manusia maupun kendaraan. Tak tahu di mana bisa dapat taksi.

Aku memutuskan saat itu juga untuk mengantarnya naik sepeda ke Stasiun Qianmen agar dia bisa naik metro ke stasiun kereta. Setelah itu aku berencana menginap di Lapangan Tiananmen. Aku memang terbiasa berkeliling Beijing naik sepeda karena tak suka berdesakan. Membawa Dou Dou yang bertubuh mungil juga terasa bukan masalah.

Setelah makan malam, kami mengobrol sepanjang jalan dan akhirnya tiba di Qianmen. Setelah menurunkannya, aku langsung melanjutkan perjalanan ke lapangan. Langit sudah gelap, dan jumlah orang serta tenda di lapangan jauh berkurang. Banyak mahasiswa sudah pulang. Pengeras suara mengumumkan kabar darurat militer.

Aku berjalan sebentar di lapangan dan merasa kakiku mulai lelah. Meski Dou Dou hanya seberat 40 kg, bersepeda lebih dari satu jam tetap melelahkan. Setelah menyelesaikan “misi”, tubuhku benar-benar terasa lunglai. Lapangan tampak cukup tenang malam itu. Aku pun berpikir untuk pulang ke kampus dan kembali keesokan pagi.

Sepeda kugowes pelan-pelan kembali ke asrama. Gedung asrama perempuan hampir kosong dan sangat sunyi. Di kamar, hanya ada aku seorang. Setelah mencuci muka, aku naik ke tempat tidur dan langsung tertidur lelap.

Jeritan Tengah Malam: “Jangan Tidur! Ada Pembunuhan!”

Dalam tidurku yang nyenyak, tiba-tiba terdengar suara perempuan menjerit: “Jangan tidur! Ada pembunuhan!” 

Awalnya kukira itu hanya mimpi, tapi suara jeritan terus terdengar. Aku akhirnya tersadar dan melompat turun dari ranjang tingkat. Koridor asrama panjang dan semua kamar terhubung satu sama lain.

Saat keluar kamar, beberapa gadis lain yang juga masih mengenakan piyama berjalan keluar dengan wajah mengantuk. Di tengah koridor berdiri sepasang mahasiswa, laki-laki dan perempuan, wajah mereka tampak sangat lelah—jelas mereka baru kembali dari Tiananmen.

Gadis itu dengan penuh semangat berkata: “Tadi malam tank-tank masuk ke lapangan. Tentara melepaskan tembakan. Kami tidak tahu berapa banyak yang tewas.” Anak laki-laki itu mengangkat seonggok pakaian yang basah darah dan berkata: “Ini semua darah.”

Aku membeku. Meski aku sendiri pernah melihat tentara dan tank di pinggiran Kota Beijing, aku masih tidak bisa percaya bahwa tentara benar-benar menembaki rakyat. Mereka terus bercerita, tetapi aku sudah tidak bisa mendengar apa pun. Aku kembali ke kamar dan jatuh terduduk di kursi.

Tak Ada Lagi Kata “Agung dan Mulia” di Hatiku

Sejak kecil, kami diajari bahwa Partai itu mulia, bahwa pemerintah mencintai rakyat. Peristiwa Tiananmen di bulan April pun dulu kami pikir hanyalah ulah para penghianat. Tapi malam itu, semua bayangan “kejayaan” itu runtuh dalam sekejap.

Aku mulai menyadari bahwa selama ini mungkin aku hanya hidup dalam kebohongan. Ketika akhirnya aku sadar sepenuhnya, aku merasa punggungku sedingin es. Kalau saja aku tak terlalu lelah malam itu dan memilih tetap di lapangan, mungkin aku tak akan bisa menceritakan kisah ini hari ini.

Hari-Hari Setelah Tragedi

Pada siang hari tanggal 4 Juni, versi resmi pemerintah menyatakan bahwa militer telah “membersihkan lapangan” dan “memadamkan kerusuhan kontra-revolusioner.” Dosen-dosen kami tak berkata apa pun, hanya memberi tahu bahwa pihak fakultas akan menyediakan mobil untuk membawa kami—mahasiswa dari luar kota—ke stasiun kereta secepatnya.

Pagi hari tanggal 6 Juni, aku dan empat mahasiswa lainnya naik mobil minibus kampus menuju Stasiun Metro Yonghegong. Katanya, hanya di situ metro masih beroperasi. Jalanan benar-benar sunyi, hanya mobil kami yang melintas.

Aku merasa gelisah, seakan belum sepenuhnya menyadari bahwa kami sedang “melarikan diri dari kematian”. Di tengah perjalanan, tiba-tiba terdengar suara seperti petasan. Seseorang di dalam mobil berteriak: “Itu suara tembakan!”

Sopir tidak berkata apa-apa. Dia langsung memutar balik arah dan mencari jalan lain. Di kejauhan terdengar lagi satu-dua letusan, lalu kembali senyap seperti mati. Suara tembakan itu membangunkanku dari semua penyangkalan: tragedi Tiananmen memang benar-benar terjadi.(jhn/yn)

PKT Tingkatkan Infiltrasi ke Luar Negeri, Gunakan Media Sosial untuk Pengaruhi Amerika Serikat

Selama bertahun-tahun, Partai Komunis Tiongkok (PKT)  menggunakan “pasukan lima mao” dan propaganda luar negeri untuk mempengaruhi komunitas Tionghoa di luar negeri melalui YouTube. Baru-baru ini, pengaruh tersebut bahkan mulai merambah ke ranah budaya berbahasa Inggris. 

Para komentator menilai bahwa PKT memanfaatkan kebebasan berbicara dan celah hukum di Amerika Serikat untuk menyusup, mengganggu, dan menyerang kelompok-kelompok seperti Falun Gong, aktivis demokrasi Tiongkok, pendukung Taiwan, dan masyarakat Tibet. Tujuan akhirnya adalah mengguncang tatanan dunia bebas dan memperluas penindasan hingga ke luar negeri

EtIndonesia.  Selama bertahun-tahun, PKT aktif di platform YouTube, membentuk sistem propaganda luar negeri dengan bantuan “pasukan lima mao” untuk mempengaruhi komunitas Tionghoa di luar negeri.

Zhou Ziding, pembawa acara program militer terkenal di YouTube “Exploration Time”:
“Strategi front persatuan PKT dimulai sejak masa perang saudara antara Nasionalis dan Komunis. Saat itu banyak intelektual diundang ke Yan’an oleh PKT. Beberapa disuap dengan uang, yang lain secara diam-diam bekerja untuk PKT. Sistem front persatuannya memiliki berbagai tingkatan, dan pola ini tetap digunakan hingga sekarang.”

Kini, PKT telah memperluas pengaruhnya ke wilayah berbahasa Inggris di YouTube, menyusup ke budaya berbahasa Inggris, menyebarkan kebohongan, dan mempromosikan propaganda mereka secara global. Para ahli menyebut bahwa upaya propaganda PKT untuk mempengaruhi masyarakat Amerika telah menjadi “semakin kompleks dan berbahaya.”

Zhou Ziding melanjutkan:  “Secara keseluruhan, perang propaganda besar-besaran oleh PKT ini telah menjadi kebijakan konsisten selama beberapa dekade. Hanya saja, dalam konteks meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Barat, propaganda ini akan semakin intens dan menjadi isu utama dalam hubungan Tiongkok-Amerika di masa depan.”

YouTuber terkenal Tim Pool pernah mengungkap bahwa PKT menggelontorkan uang besar untuk menyuap influencer internasional dan media Barat, agar menyerang Falun Gong dan Shen Yun Performing Arts di dunia maya.

Tim Pool:  “Waktu itu mereka menawarkan saya 200 dolar untuk mengunggah video seorang pria kulit putih yang mengkritik Falun Gong di saluran saya. Saya langsung menolaknya tanpa ragu, tapi banyak orang yang menerima tawaran semacam itu.”

Selain menekan kelompok kepercayaan Falun Gong, di media sosial AS PKT juga gencar menyebarkan fitnah terhadap aktivis demokrasi Tiongkok, pendukung Taiwan, serta aktivis Tibet dan Uighur.

Pengamat politik Lan Shu:  “Amerika Serikat adalah pemimpin dunia bebas Barat, dan kebijakannya terhadap Tiongkok sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan negara-negara Barat lainnya. Maka dari itu, PKT sangat agresif dalam mencemarkan, merusak, dan menyusupi semua kelompok oposisi di wilayah AS.”

Mark, blogger militer Amerika terkenal, mengatakan:  “Karena PKT telah melanggar hak asasi manusia dan melakukan berbagai tindakan tidak manusiawi, termasuk subsidi ekonomi tidak adil dan ekspansi ekonomi yang bersifat perampasan, hal ini telah banyak diungkap oleh media Barat. Masyarakat Barat sangat muak, termasuk kasus pencurian organ dan transplantasi paksa. Ini semakin membuka mata dunia bahwa PKT adalah organisasi jahat. Dalam situasi ini, PKT berusaha membalikkan citra buruk tersebut.”

Namun, sebagian besar konten propaganda berbahasa Inggris di YouTube yang mendukung PKT tidak mengungkap bahwa sumbernya berasal dari pemerintah PKT.

YouTuber Taiwan terkenal, “Ba Jiong”, tahun lalu bekerja sama dengan pihak lain memproduksi film dokumenter tentang bagaimana PKT menyusup melalui media sosial. Film ini menimbulkan dampak besar di Taiwan. Dalam wawancara dengan Epoch Times Taiwan, Ba Jiong menyatakan bahwa semua orang harus bangkit untuk mengungkap infiltrasi dan agenda propaganda PKT. (Hui)

Laporan oleh Tang Rui, wartawan NTD

Putin Serukan Pembatasan Terhadap Microsoft, Jerman, Inggris, Prancis dan AS Cabut Larangan Bantuan Rudal ke Ukraina

  • Perkembangan terbaru dalam konflik Rusia-Ukraina: Rusia meluncurkan serangan drone terbesar dalam sejarah terhadap Ukraina. Presiden AS Donald Trump mengecam keras serangan tersebut sebagai tindakan gila yang mengorbankan nyawa. Namun pada  Senin (26 Mei), Presiden Rusia Vladimir Putin justru menyerukan pembatasan operasi perangkat lunak Barat seperti Microsoft. 
  • Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan bahwa negara-negara Barat telah mencabut pembatasan jarak tembak untuk senjata bantuan ke Ukraina, yang kini diperbolehkan menyerang target militer di dalam wilayah Rusia. 
  • Media AS melaporkan bahwa Presiden Trump tengah mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, kemungkinan secepatnya minggu ini.

EtIndonesia. Perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut, kini hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat semakin memburuk. Pada 26 Mei, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa operasi perangkat lunak Barat seperti Microsoft dan Zoom seharusnya dibatasi di Rusia, karena menurutnya perusahaan-perusahaan tersebut merugikan kepentingan nasional Rusia.

 “Kita seharusnya membatasi mereka. Saya sepenuhnya setuju dan saya tidak malu mengatakannya, karena mereka mencoba membatasi kita, maka kita harus membalas mereka. Sesederhana itu,” kata presiden Rusia Vladimir Putin pada 26 Mei 2025. 

Di sisi lain, negara-negara Eropa mulai meningkatkan dukungannya terhadap Ukraina. Dalam sebuah wawancara, Kanselir Jerman Friedrich Merz menegaskan bahwa kini tidak ada lagi batasan jarak tembak untuk senjata bantuan ke Ukraina. Dengan demikian, Ukraina dapat melakukan serangan jarak jauh ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.


“Sekarang, tidak ada lagi batasan jarak tembak untuk senjata. Apa yang kami berikan kepada Ukraina—baik dari Inggris, Prancis, Jerman, maupun Amerika Serikat—tidak lagi memiliki batasan. Ini berarti Ukraina kini dapat mempertahankan diri, misalnya dengan menyerang fasilitas militer di dalam wilayah Rusia,” ujar Kanselir Jerman Friedrich Merz pada 26 Mei 2025. 

Pernyataan Merz kembali memunculkan perhatian publik terhadap kemungkinan Jerman akan menyediakan rudal jelajah Taurus yang memiliki jangkauan hingga 500 kilometer kepada Ukraina. 

Sebelum menjabat sebagai Kanselir, Merz pernah beberapa kali menyatakan kesediaannya untuk mengirimkan rudal Taurus. Namun sejak pecahnya perang, parlemen Jerman belum mencapai kesepakatan mengenai isu ini, dan hingga kini belum berhasil meloloskan paket bantuan tersebut. (Hui)

Laporan oleh Zhang Kexin dan Li Yihong, NTD Asia Pasifik

Longsor Besar Permafrost di Pegunungan Alpen Swiss, 300 Warga Dievakuasi Darurat

Kanton Valais di Swiss dikenal sebagai destinasi wisata terkenal. Pada 19–20 Mei 2025, terjadi longsoran besar berupa batuan dan permafrost (tanah beku permanen) di desa Blatten, Lembah Lötschental. Peristiwa ini mempercepat pergerakan gletser. Beruntung, seluruh 300 penduduk desa beserta ternak seperti sapi berhasil dievakuasi tanpa adanya korban jiwa.

EtIndonesia. Ketidakseimbangan kondisi tanah dan air melanda di daerah pegunungan Swiss yang membuat fenomena longsor besar semakin sering terjadi.  Ini  menjadi berita umum di Pegunungan Alpen dalam beberapa tahun terakhir. 

Penyebab awal bencana kali ini diduga karena kenaikan suhu yang mencairkan batuan dan tanah yang membeku secara permanen selama bertahun-tahun. Ketika daya ikat antar lapisan batu melemah, terjadilah longsoran besar, diperkirakan sekitar 1,5 juta meter kubik batuan meluncur ke bawah.

Batuan yang longsor tersebut jatuh ke Gletser Unterer Birch, mempercepat pergerakan gletser. Saat ini, gletser tersebut meluncur ke bawah dengan kecepatan sekitar 4,5 meter per hari, menyebabkan aliran lumpur dan batu di sekitar desa Blatten dan memaksa evakuasi total desa.

Situasi hingga hari ini masih genting. Gletser terus mengalami tekanan dan dapat runtuh sewaktu-waktu. Para ahli geologi dan tim penyelamat bencana alam sedang memantau situasi dengan ketat. 

 “Semua warga ingin pulang, tetapi kami hanya bisa kembali ke rumah jika ada jaminan keamanan yang diawasi oleh teknologi,” ujar Kepala Desa Blatten mengatakan kepada stasiun radio dan televisi Swiss pada 25 Mei. 

Dalam proses evakuasi darurat, rekaman pemindahan sapi-sapi Alpen menggunakan helikopter menjadi sorotan utama di pemberitaan. 

Sistem pemantauan dan peringatan dini bencana alam di pegunungan Swiss merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, industri, dan akademisi. Keberhasilan evakuasi tepat waktu warga desa kali ini berkat sistem peringatan dini yang berfungsi dengan baik. 

 “Menghadapi bencana alam yang semakin tak terduga, sistem pemantauan berbasis teknologi harus terus ditingkatkan,” ujar seorang insinyur sistem kepada stasiun televisi Swiss. (Hui/asr)

Dikutip dari Kantor Berita Sentral/Central News Agency

Melebihi Ambang Batas Hampir 8 Kali Lipat, Prancis Sita Mainan Boneka Impor dari Tiongkok yang Mengandung Racun

EtIndonesia. Bea Cukai Prancis wilayah Marseille pada hari Senin (26/5) mengumumkan bahwa mereka telah menyita sekitar 6.000 boneka mainan berbentuk domba impor dari Tiongkok. Boneka berbulu halus tersebut diketahui mengandung kadar logam berat berbahaya yang jauh melebihi batas aman yang ditetapkan Uni Eropa, sehingga dianggap berisiko terhadap kesehatan anak-anak.

Dalam pernyataan resminya, pihak bea cukai menjelaskan bahwa boneka-boneka ini sedianya akan dikirim ke sebuah perusahaan grosir mainan di wilayah Pyrénées-Atlantiques, Prancis, untuk kemudian didistribusikan lebih lanjut. Namun hasil pengujian menunjukkan bahwa mainan tersebut “sebenarnya mengandung risiko nyata terhadap kesehatan anak-anak.”

Kadar Logam Beracun Melebihi Batas Aman Uni Eropa

Insiden ini terjadi pada akhir Februari 2025 di kantor bea cukai Fos-sur-Mer, wilayah Bouches-du-Rhône. Saat melakukan pemeriksaan rutin terhadap sebuah kontainer, petugas bea cukai mencurigai adanya ketidaksesuaian terhadap peraturan keselamatan. Pemeriksaan fisik lanjutan serta uji laboratorium pun segera dilakukan.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa label tekstil pada boneka-boneka tersebut mengandung kromium heksavalen (Chrome VI) dalam kadar yang sangat tinggi—yakni hampir 8 kali lipat dari ambang batas maksimum yang diperbolehkan oleh regulasi Uni Eropa.

Kromium VI: Racun Karsinogenik yang Sangat Berbahaya

Bea Cukai Prancis menekankan bahwa kromium VI merupakan logam berat yang sangat beracun. Zat ini diketahui memiliki sifat karsinogenik (menyebabkan kanker), mutagenik (menyebabkan mutasi genetik), serta toksik terhadap sistem reproduksi. Anak-anak yang cenderung memasukkan mainan ke dalam mulut saat bermain menjadi kelompok yang paling rentan terhadap paparan zat ini.

Atas temuan ini, pihak berwenang memutuskan untuk menyita dan memusnahkan seluruh mainan tersebut guna mencegah dampak yang lebih luas terhadap masyarakat.

Fenomena Mainan Impor Berbahaya Terus Terjadi

Menurut statistik dari Bea Cukai Prancis, selama tahun 2024 saja, total 5,75 juta unit mainan, permainan, dan perlengkapan olahraga telah disita di seluruh Prancis. Sebagian besar penyitaan dilakukan karena alasan keselamatan produk, pemalsuan label, atau ketidaksesuaian dengan peraturan Uni Eropa.

Kasus ini sekali lagi menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap produk impor, khususnya yang ditujukan bagi anak-anak, serta urgensi transparansi dalam rantai distribusi global.(jhn/yn)

Ikuti Jejak Trump, Argentina Umumkan Keluar dari WHO dan Perkuat Kerja Sama Kesehatan dengan AS

EtIndonesia. Pemerintah Argentina secara resmi menyetujui keputusan untuk keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pengumuman ini bertepatan dengan kunjungan Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Robert F. Kennedy Jr., ke ibu kota Argentina, Buenos Aires. Dalam pernyataan resminya, Pemerintah Argentina juga menegaskan kembali komitmennya untuk mempererat kerja sama kesehatan dengan Washington

Menurut laporan dari AFP, keputusan Argentina ini mengikuti langkah yang diambil oleh Presiden AS, Donald Trump. Trump sebelumnya mengumumkan pada Januari bahwa Amerika Serikat akan keluar dari WHO. Sebulan kemudian, Presiden Argentina, Javier Milei turut mengumumkan keputusannya untuk mundur dari organisasi tersebut.

Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (27/5), pemerintahan Milei menyampaikan alasan di balik keputusan tersebut. 

Pernyataan itu berbunyi: “Rekomendasi WHO tidak sah karena tidak didasarkan pada sains, melainkan pada kepentingan politik dan struktur birokrasi yang enggan mengakui kesalahan sendiri.”

Pemerintah Argentina juga menyinggung ketidakpuasannya terhadap cara WHO menangani pandemi COVID-19. Argentina menuduh WHO menerapkan kebijakan “karantina gaya manusia gua” dan menilai pendekatan organisasi itu selama pandemi sebagai “bencana”.

Fokus Baru: Transparansi dan Kepercayaan dalam Sistem Kesehatan

Pengumuman ini dilakukan di tengah kunjungan Robert F. Kennedy Jr. yang tengah berdialog dengan Menteri Kesehatan Argentina, Mario Lugones. Keduanya bertemu untuk membahas pembentukan agenda kerja sama bilateral yang bertujuan meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik dalam sistem kesehatan.

Dalam pernyataannya, Mario Lugones mengatakan: “Kami dan Robert F. Kennedy Jr. memiliki keyakinan terhadap masa depan kerja sama global di bidang kesehatan. Kami berbagi visi yang sama untuk jalur yang akan ditempuh ke depan.”

Keputusan ini dipandang sebagai langkah tegas Presiden Milei untuk menyelaraskan kebijakan luar negerinya dengan arah politik pemerintahan AS, khususnya dengan tokoh-tokoh yang mengkritik lembaga kesehatan global seperti WHO. Di saat yang sama, Argentina berharap kemitraan strategis dengan AS di bidang kesehatan dapat membuka babak baru dalam pengelolaan sistem medis nasional yang lebih terbuka dan akuntabel.(jhn/yn)

Berapa Lama Lagi Biden Bisa Bertahan Hidup? Dokter Tidak Menyarankan Dua Jenis Terapi Ini

EtIndonesia. Pada hari Minggu, 18 Mei, kantor mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden secara resmi mengumumkan bahwa beliau telah didiagnosis mengidap kanker prostat, dan sel kankernya telah menyebar hingga ke tulang. Berdasarkan hasil medis, Biden memperoleh skor Gleason 9 (tingkat 5), yang menunjukkan bahwa kanker ini tergolong sangat agresif.

Terdiagnosis Kanker Prostat — Berapa Lama Lagi Biden Bisa Hidup?

Menurut laporan The New York Times, para ahli kanker prostat menyebut bahwa kondisi Biden cukup serius. Begitu kanker menyebar ke tulang (hal yang kerap terjadi), maka penyakit ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, dr. Judd Moul, seorang pakar kanker prostat dari Universitas Duke, menyatakan bahwa pria dengan kanker prostat yang telah bermetastasis “masih bisa hidup selama 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun, bahkan lebih lama.”

Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa langkah awal pengobatan kanker prostat adalah dengan menghentikan produksi hormon testosteron yang menjadi nutrisi utama pertumbuhan sel kanker. Dr. Moul mengatakan bahwa ketika dia memulai praktik sebagai dokter urologi pada tahun 1980-an, pengobatan dilakukan dengan cara mengangkat testis pria secara bedah. Kini, ada dua pilihan terapi non-bedah yang tersedia: salah satunya adalah obat suntik yang menghambat produksi testosteron dari testis, dan yang lainnya berupa obat oral dengan fungsi serupa.

Dr. Moul menyatakan bahwa dia kerap menangani pasien seusia Biden dengan diagnosis serupa. 

Dia menambahkan: “Dalam sepuluh tahun terakhir, tingkat kelangsungan hidup pasien meningkat hampir tiga kali lipat.”

Menurut laporan Associated Press, saat kanker prostat menyebar ke bagian tubuh lain, tulang adalah area yang paling sering terkena. Kanker metastatik (yang telah menyebar) jauh lebih sulit untuk diobati dibandingkan kanker yang masih lokal, karena pengobatan sulit menjangkau seluruh sel tumor dan mengeradikasinya secara menyeluruh.

Namun, karena kanker prostat tumbuh dengan bergantung pada hormon, seperti dalam kasus Biden, maka terapi penekanan hormon cenderung cukup efektif terhadap jenis tumor ini.

Dr. Matthew Smith dari Brigham Cancer Center di Massachusetts menyatakan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, efektivitas pengobatan terus mengalami peningkatan, dan kini pasien dengan kanker prostat metastatik bisa hidup hingga empat atau lima tahun lagi.

“Penyakit ini dapat dikendalikan, tapi tidak dapat disembuhkan,” kata dr. Smith. “Dalam kasus seperti ini, kebanyakan pasien pria akan menjalani pengobatan dengan obat-obatan, dan biasanya tidak disarankan untuk menjalani operasi atau radioterapi.”

Rekomendasi Dokter Prostat di Manhattan: Terapi Akupunktur

Seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat pria cenderung membesar secara bertahap, yang dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti sulit buang air kecil, sering buang air kecil, mendesak ingin buang air kecil, hingga rasa tidak tuntas setelah buang air kecil. Pengobatan medis Barat biasanya mengandalkan obat-obatan atau prosedur bedah, tetapi metode tersebut kerap disertai efek samping atau hanya menyasar gejala, bukan akar masalahnya.

Sebaliknya, terapi akupunktur dalam pengobatan tradisional Tiongkok (PTT), yang tidak melibatkan prosedur bedah dan tidak memiliki efek samping, kini semakin banyak diminati oleh pasien di seluruh dunia.

Di Klinik Prostat Manhattan, layanan PTT yang dijalankan oleh Klinik Yiyuan telah membantu banyak pasien dengan masalah prostat melalui terapi akupunktur. Metode ini bekerja dengan menyeimbangkan sirkulasi energi dan darah dalam tubuh, serta merangsang titik-titik akupunktur tertentu untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan prostat—sehingga secara menyeluruh membantu proses pemulihan kesehatan prostat.

Keunggulan terapi akupunktur antara lain:

1. Non-invasif dan Tanpa Efek Samping
Akupunktur bekerja dengan merangsang mekanisme pemulihan alami tubuh tanpa penggunaan obat, sehingga tidak menimbulkan efek samping atau risiko pasca-operasi.

2. Efektivitas Terbukti
Terapi ini tidak hanya mampu meredakan gejala, tetapi juga membantu memperbaiki kondisi kesehatan secara menyeluruh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko kekambuhan.

3. Pendekatan Holistik
Akupunktur tidak hanya berfokus pada pengobatan prostat, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas tidur, kondisi emosional, sirkulasi darah, dan sistem imun secara keseluruhan—memberikan manfaat bagi kesehatan jangka panjang pasien.(jhn/yn)

Mobil Seruduk Kerumunan Pesta Juara Liverpool, 47 Orang Terluka

Polisi Inggris menangkap seorang tersangka pria yang diyakini sebagai pengemudi di lokasi kejadian

Etindonesia. Sebanyak 47 orang termasuk empat anak-anak mengalami luka-luka setelah sebuah mobil menabrak kerumunan orang-orang dalam pesta juara  gelar Liga Premier Inggris, Liverpool pada  Senin (19/5/2025) waktu setempat, menurut laporan kepolisian Inggris.

Kepolisian Merseyside mengatakan mereka menerima laporan setelah pukul 18.00 sore waktu setempat bahwa “sebuah mobil  menabrak sejumlah pejalan kaki” di Water Street, pusat kota Liverpool, Inggris.

Polisi akhirnya menangkap seorang pria setelah mobil tersebut berhenti di tempat kejadian. Wakil Kepala Kepolisian Merseyside, Jenny Sims, mengatakan tersangka adalah pria kulit putih berusia 53 tahun yang berasal dari daerah Liverpool.

 “Penyelidikan secara menyeluruh sedang dilakukan untuk mengetahui keadaan yang menyebabkan tabrakan ini, dan sangat penting agar masyarakat tidak berspekulasi atau menyebarkan informasi yang keliru di media sosial,” ujar Sims dalam konferensi pers.

Dave Kitchin dari Layanan Ambulans North West mengatakan bahwa 27 orang dilarikan ke rumah sakit dengan luka-luka, sementara 20 lainnya dirawat di tempat kejadian. Di antara mereka terdapat empat anak-anak, salah satunya mengalami luka serius.

Seorang paramedis yang menggunakan sepeda tertabrak kendaraan tersebut namun tidak mengalami luka. Kitchin mengatakan beberapa korban datang sendiri ke rumah sakit setempat setelah insiden yang disebutnya sebagai “kejadian besar.”

Nick Searle, kepala petugas pemadam kebakaran di Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Merseyside, mengatakan empat orang terjebak di bawah kendaraan dan  berhasil diselamatkan.

 “Tim kami dengan cepat mengangkat kendaraan tersebut, mengeluarkan orang-orang dari bawahnya, dan menyerahkan mereka kepada rekan-rekan kami dari tim ambulans,” kata Searle kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa tim pemadam akan tetap berjaga di lokasi dalam beberapa hari ke depan.

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan sebuah minivan abu-abu dikelilingi oleh orang-orang dan polisi di jalur parade, sebelum kemudian menabrak kerumunan, mendorong orang-orang di sepanjang jalan hingga akhirnya berhenti dan dikepung oleh para fans liverpool. 

Harry Rashid, yang mengikuti parade bersama istri dan dua anaknya, mengatakan kepada Associated Press bahwa mobil tersebut melaju “sangat kencang.”

 “Awalnya, kami hanya mendengar suara pop, pop, pop saat orang-orang terpental dari kap mobil,” kata Rashid. Setelah mobil berhenti, kerumunan langsung mendekatinya dan mulai memecahkan jendela, lanjutnya.

“Tapi kemudian dia menekan pedal gas lagi dan langsung menabrak kerumunan lainnya, dia terus melaju,” ujarnya. “Itu mengerikan. Dan kamu bisa mendengar suara benturan saat dia melindas orang-orang.”

Saksi lain, Peter Jones, mengatakan kepada media bahwa kendaraan itu melewatinya sementara orang-orang berusaha mengejarnya untuk menghentikannya.

“Dia kemudian menabrak orang-orang, polisi dan tenaga medis berlari melewati kami, dan orang-orang dirawat di pinggir jalan,” kata Jones.

Polisi masih menyelidiki keadaan yang menyebabkan tabrakan tersebut. Sims meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan “rekaman yang mengganggu” dari insiden tersebut.

 “Yang bisa saya sampaikan adalah kami meyakini ini merupakan insiden yang terisolasi dan kami saat ini tidak mencari pelaku lain yang terkait dengan kejadian ini,” kata Sims. “Insiden ini untuk saat ini tidak diperlakukan sebagai aksi terorisme.”

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan melalui media sosial bahwa dirinya terus menerima pembaruan mengenai insiden yang terjadi.

 “Adegan yang terjadi di Liverpool sungguh mengerikan — doa dan pikiran saya bersama semua yang terluka atau terdampak,” ujar Starmer.

Para penggemar Liverpool menggelar parade yang merayakan keberhasilan tim mereka memenangkan Liga Premier musim ini untuk ke-20 kalinya — menjadi rekor juara terbanyak di liga Inggris.

Dalam pernyataannya, pemimpin dewan kota Liverpool, Liam Robinson, mengatakan bahwa insiden tersebut “telah mencoreng hari yang seharusnya menjadi momen penuh kegembiraan bagi kota ini.”

 “Sekali lagi, hati kami tertuju kepada semua yang terdampak,” kata Robinson. “Liverpool adalah kota yang memiliki sejarah kuat dalam hal kebersamaan dan saling mendukung di masa-masa sulit. Saya yakin hal itu akan kembali terlihat dalam beberapa hari dan minggu mendatang.”

Tim Liverpool dalam pernyataannya menyatakan bahwa mereka sedang berkomunikasi langsung dengan Kepolisian Merseyside terkait insiden ini, dan menambahkan: “Pikiran dan doa kami bersama semua pihak yang terdampak oleh insiden serius ini.”

Associated Press berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com 

Penggunaan Tabir Surya Berlebihan Sebabkan Wanita Patah Tulang Akibat Berguling di Tempat Tidur

EtIndonesia. Seorang wanita di Tiongkok dengan kekurangan vitamin D parah akibat penggunaan tabir surya berlebihan menderita patah tulang hanya karena berguling di tempat tidurnya.

Dokter di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional XinDu, di Chengdu, Tiongkok, baru-baru ini melaporkan kasus tidak biasa seorang wanita lokal berusia 48 tahun yang tampaknya menderita patah tulang hanya karena berguling-guling di tempat tidur. 

Menurut dr. Long Shuang, tes yang dilakukan di rumah sakit menunjukkan bahwa kadar vitamin D wanita yang tidak disebutkan namanya itu sangat rendah, yang telah mempercepat pengeroposan tulang dan menyebabkan timbulnya osteoporosis parah. 

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa pasien tersebut telah menghindari sinar matahari sejak kecil, jarang mengenakan kemeja lengan pendek dan selalu menggunakan tabir surya saat keluar rumah. 

Kasusnya disajikan sebagai peringatan bagi penggemar tabir surya lainnya yang mungkin menggunakannya secara berlebihan dan dengan demikian memengaruhi kesehatan tulang mereka.

“Tidak jarang melihat orang menutupi seluruh tubuh mereka dari kepala hingga kaki untuk melindungi diri dari sinar matahari. Itu sungguh tidak sehat,” kata Jiang Xiaobing, direktur Departemen Bedah Tulang Belakang Ortopedi di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Kedokteran Guangzhou. “Semua tulang di tubuh kita diperbarui setiap 10 tahun, tetapi sejak usia 30 tahun, kita mulai kehilangan massa tulang dengan laju 0,5 hingga 1% per tahun. Asupan kalsium yang rendah, kurangnya paparan sinar matahari, dan kekurangan vitamin D semuanya menghambat penyerapan kalsium.”

Meskipun tabir surya dan pelindung matahari secara umum memiliki manfaatnya sendiri, yaitu mengurangi risiko kanker kulit dan masalah kesehatan serius lainnya, beberapa orang melakukannya secara berlebihan dan dengan demikian membuka diri terhadap masalah lain. 

Karena sinar matahari sangat penting dalam membantu tubuh mensintesis vitamin D, yang pada gilirannya penting untuk kesehatan tulang dan penyerapan kalsium, menghindari paparan sinar matahari untuk jangka waktu yang lama dapat mengganggu kekebalan tubuh dan kesehatan tulang.

Kasus ekstrem yang disampaikan oleh dr. Long Shuang menjadi viral di media sosial Tiongkok, menyebabkan beberapa orang berspekulasi bahwa keinginan wanita Tiongkok untuk memiliki kulit cerah agar sesuai dengan norma sosial dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.(yn)

Sumber: odditycentral

Penggemar Memancing di Tiongkok Menggantung Hasil Tangkapan Besar di Mobil Saat Mengemudi, dan Didenda

EtIndonesia. Seorang pria di Tiongkok barat daya telah difilmkan dengan seekor ikan raksasa yang diikat di bagian belakang mobilnya sebagai piala, yang sangat menggembirakan para pengguna internet daratan.

Namun, polisi lalu lintas di Guigang, sebuah kota di wilayah otonomi Guangxi Zhuang, mengatakan mereka akan menghukumnya atas “perilaku buruknya”, situs web berita cqcb.com melaporkan.

Menurut klip video yang viral, pengemudi, yang identitasnya tidak dirilis dalam laporan tersebut, mengikat kepala dan ekor ikan ke bagian belakang mobilnya sebelum berkeliling kota pada tanggal 15 Mei.

“Ikan itu panjangnya sekitar satu meter dan diperkirakan beratnya lebih dari 30 kg,” seorang pria, bermarga Ji, yang menyaksikan kejadian tersebut, dikutip mengatakan.

“Dia mungkin menangkapnya di Waduk Pingtianshan di dekatnya,” tambah Ji.

Penggemar memancing itu kemudian mengatakan di media sosial bahwa tangkapannya beratnya 39,5 kg. Dia dan keluarganya memakannya di hari yang sama, dengan mengolah sebagian besar dagingnya menjadi bakso ikan, kata temannya kepada media.

Seorang petugas lalu lintas mengatakan mereka telah meminta pengemudi itu untuk datang ke kantor polisi guna menerima hukumannya.

“Perilaku buruknya pasti akan berdampak negatif kepada publik. Kami masih memutuskan apakah akan mengurangi poin dari SIM-nya atau mendendanya,” kata petugas itu.

Peraturan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Tiongkok menetapkan bahwa pengemudi tidak boleh menggantung benda yang panjangnya lebih dari 0,5 meter di bagian luar kendaraan mereka demi kepentingan keselamatan.

Pengguna internet daratan dibuat geli oleh cerita itu.

“Pria itu pasti tersanjung. Bagaimanapun, itu adalah ikan yang sangat besar. Mengapa tidak memamerkannya?” kata seorang netizen.

“Semua orang di Guangxi membicarakan ikan besar ini hari ini,” kata orang lain, menambahkan: “Seseorang mengatakan pengemudi itu, untuk berparade di jalan-jalan dengan ikannya, telah menghabiskan dua kali lipat bahan bakar.”

Pengemudi itu bukan satu-satunya orang di Tiongkok yang melakukan aksi seperti itu.

Pada tahun 2023, seorang pria di Provinsi Shandong timur dihukum karena menggantung ikan seberat sekitar 10 kg di mobilnya untuk pamer.

Polisi menjatuhkan denda sebesar 200 yuan dan pengurangan sembilan poin dari SIM-nya karena ikan tersebut menutupi plat nomornya.

Ketika petugas bertanya kepada pria tersebut mengapa dia menggantung ikan di mobilnya, dia menjawab: “Saya sangat senang. Ini menyenangkan.” (yn)

Sumber: scmp