Home Blog Page 385

Rusia  Meraih Kemenangan Penting di Donbas, Apa Artinya bagi Perang?

Dalam dua bulan terakhir saja, pasukan Rusia yang bergerak cepat telah merebut beberapa posisi strategis di wilayah timur

Adam Morrow 

Lebih dari 2,5 tahun sejak Rusia menginvasi Ukraina timur, pasukan Moskow telah mengambil inisiatif di wilayah Donbas timur, yang mana penguasaan secara penuh tetap menjadi tujuan utama Rusia. Sementara itu, Kyiv terdesak dalam posisi bertahan dan terus menghadapi kekurangan secara serius terkait personil dan peralatan militer.

Dalam dua bulan terakhir saja, pasukan Rusia yang maju dengan cepat telah merebut beberapa posisi strategis di Donbas, menimbulkan pertanyaan: Apakah Rusia bersiap untuk memenangkan perang?

Ketika sebagian besar pengamat Barat mencatat bahwa Rusia membuat kemajuan yang stabil di Donbas, mereka  menepis gagasan tentang kemenangan Rusia yang segera di Ukraina.

“Saya tidak berpikir Rusia akan segera menang,” kata Robert Peters, seorang analis kebijakan pertahanan di The Heritage Foundation, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Washington, kepada The Epoch Times. 

“Tapi Ukraina juga tidak,” tambah Peters, yang sebelumnya bekerja sebagai analis kebijakan sipil di Departemen Pertahanan AS.

Senada dengan Matthew Bryza, mantan pejabat senior Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS.

“Rusia mungkin berada di ambang pencapaian signifikan di Donbas dengan merebut Pokrovsk,” katanya kepada The Epoch Times. 

“Tapi perang Rusia di Ukraina melalui aksi militer masih jauh dari selesai,” kata Bryza, yang duduk di dewan Jamestown Foundation, sebuah lembaga pemikir berbasis di Washington yang berfokus pada isu-isu kebijakan pertahanan.

“Sementara itu,” tambahnya, “Ukraina tampaknya bertekad untuk terus berperang, meskipun menghadapi kekurangan tenaga kerja yang serius.”

Kehilangan Wilayah di Donbas

Tujuh bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Rusia secara efektif mencaplok Donbas—yang terdiri dari Donetsk dan Luhansk—bersama dengan dua wilayah lainnya di tenggara Ukraina. Sekarang, Rusia menganggap keempat wilayah tersebut sebagai bagian dari wilayah Federasi Rusia.

Menurut perkiraan terbaru yang dikutip oleh Reuters, pasukan Rusia saat ini menguasai 60 persen wilayah Donetsk dan 98,5 persen wilayah Luhansk.

Sementara itu, Kyiv bertekad untuk merebut kembali wilayah yang hilang dengan kekuatan militer, termasuk wilayah Laut Hitam di Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Sejak awal Agustus, pasukan Rusia maju ke arah barat dengan kecepatan yang semakin meningkat di sepanjang garis depan Donetsk sepanjang 100 mil, merebut serangkaian posisi strategis dari pasukan Ukraina yang mundur. Mereka sekarang tampaknya siap merebut kota Pokrovsk, sebuah pusat transit penting Ukraina yang sering disebut dalam media Rusia sebagai “gerbang menuju Donetsk.”

Menurut Tim Ripley, seorang analis pertahanan terkemuka dari Inggris, Rusia menggunakan strategi yang sudah teruji oleh waktu di mana pasukan musuh dikepung sebelum dikerahkan ke dalam “kawah” yang tak terhindarkan.

Pasukan Rusia di Donbas, kata Ripley, “melakukan serangkaian operasi pengepungan untuk memaksa Ukraina mundur atau berisiko dikepung.”

“Setiap kali brigade Ukraina—sekitar 2.000 atau 3.000 tentara—dikepung, mereka harus mundur dan meninggalkan banyak peralatan,” katanya kepada The Epoch Times. “Hal ini terus berulang,” tambah Ripley, editor Defense Eye, sebuah layanan berita daring yang berfokus pada isu-isu keamanan, serta penulis buku Little Green Men: The Inside Story of Russia’s New Military Power.

Pada 3 Oktober, Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan angkatan bersenjata Kyiv, memerintahkan penguatan pertahanan di sekitar 40 persen wilayah Donetsk yang masih dikuasai oleh Ukraina.

Langkah ini diambil sehari setelah pasukan Ukraina mundur dari kota Vuhledar di Donetsk, yang menurut kementerian pertahanan Moskow sejak saat itu telah “dibebaskan” oleh pasukan Rusia.

Menurut komando militer timur Kyiv, mundurnya pasukan Ukraina bertujuan untuk menghindari pengepungan dan “melestarikan personel serta peralatan militer.” 

Jatuhnya Vuhledar hanyalah yang terbaru dalam serangkaian terobosan Rusia baru-baru ini.

Pemandangan satelit Vuhledar di tengah serangan Rusia di Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, pada 25 September 2019. 2024 Planet Labs Inc. via Reuters

Pada awal September, pasukan Rusia merebut desa Memryk di tenggara Pokrovsk, bersama dengan empat pemukiman terdekat lainnya. Seminggu kemudian, mereka dilaporkan mengambil kota Ukrainsk di Donetsk, diikuti dengan cepat oleh kota Makiivka di Luhansk yang bersebelahan.

Menurut Peters, garis depan di Donetsk “mengingatkan pada Perang Dunia Pertama,” dengan pasukan Ukraina secara bertahap kehilangan wilayah sebelum “berpindah ke garis pertahanan lainnya.” Peters menegaskan, “Kedua belah pihak mengalami banyak korban dengan keuntungan yang minimal.”

Sementara itu, serangan lintas batas Ukraina ke wilayah Kursk di barat Rusia, yang diluncurkan oleh Kyiv pada awal Agustus, sebagian besar gagal memperlambat kemajuan Rusia. Sejak pasukan Ukraina yang sangat dibutuhkan dipindahkan ke Kursk dari Donbas, beberapa analis Barat menyebut serangan lintas batas tersebut sebagai “kesalahan strategis.”

Ketika ditanya apakah ia setuju dengan penilaian ini, Bryza mengatakan, “Terlalu dini untuk mengatakan.” “Komentator Barat lainnya percaya bahwa serangan ke Kursk adalah langkah yang cerdas,” tambah Bryza.

Lebih jauh, ia menambahkan, serangan lintas batas “memberikan Kyiv beberapa leverage jika Moskow kini memutuskan untuk mengejar gencatan senjata.” 

Namun, Bryza melanjutkan, “Ada sedikit bukti bahwa [Presiden Rusia Vladimir] Putin bersemangat untuk negosiasi semacam itu, karena ia telah menempatkan ekonomi Rusia dalam keadaan siap perang, yang menunjukkan bahwa ia merencanakan operasi militer yang berkelanjutan.”

Angkatan Bersenjata 1,5 Juta Personil

Ukraina, dengan populasi sekitar 38 juta—kurang dari sepertiga populasi Rusia—juga terus berjuang dengan kekurangan tenaga kerja yang akut. Pada  Desember lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa militer Ukraina kemungkinan akan membutuhkan 500.000 rekruitmen baru untuk mencapai tujuan perang mereka.

Pada  April, ia menurunkan usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun, sementara laporan terbaru dari Layanan Penelitian Kongres AS menyebutkan bahwa usia rata-rata prajurit Ukraina adalah 40 tahun.

Keterangan gambar: Pasukan Ukraina berjalan kaki sejauh 9 kilometer menuju Ugledar dalam kondisi bersenjata lengkap.

Di Rusia, bulan lalu, Putin memerintahkan untuk meningkatkan ukuran angkatan bersenjata Rusia sebanyak 180.000 tentara—menjadi total keseluruhan 1,5 juta personel aktif. Ini adalah kali ketiga Rusia memperluas ukuran angkatan bersenjatanya sejak konflik dimulai pada awal 2022. 

Jika terwujud, langkah ini akan mengubah angkatan bersenjata Rusia menjadi yang terbesar kedua di dunia, hanya di belakang Tiongkok.

Menurut Peters, perbedaan besar dalam jumlah pasukan berarti Rusia akan “menang dalam perang kelelahan, pada akhirnya, karena mereka tidak keberatan mengalami korban jiwa.”

“Sekalipun begitu, seperti apa kemenangan itu?” tanyanya. 

“Tidak mungkin meliputi penyerapan seluruh Ukraina, atau bahkan [pemasangan pemerintah boneka pro-Rusia] di Kyiv.”

Sementara itu, menentukan angka korban sangat sulit, dengan kedua belah pihak melebih-lebihkan kerugian musuh sambil biasanya meremehkan kerugian mereka sendiri. 

Pada 4 Oktober, staf umum militer Ukraina menyebutkan bahwa jumlah total korban Rusia hampir mencapai 658.000 sejak konflik dimulai. Pada Februari, kementerian pertahanan Inggris memperkirakan jumlah tentara Rusia yang tewas atau terluka mencapai 350.000.

Sementara itu, kementerian pertahanan Rusia pada  April mencatat total korban Ukraina di bawah setengah juta sejak Moskow meluncurkan apa yang disebutnya sebagai “operasi militer khusus.” Zelenskyy pada bulan Februari memperkirakan jumlah kematian tentara Ukraina mencapai 31.000.

The Epoch Times tidak dapat secara independen memverifikasi angka korban yang dirilis oleh kedua belah pihak. Namun, sementara angka korban sulit ditentukan, setidaknya bagi pengamat luar, jumlah pasukan Rusia yang jauh lebih banyak menunjukkan bahwa Kyiv tetap “jauh dari kemenangan,” kata Peters.

“Saya tidak tahu seperti apa kemenangan Ukraina yang mencakup pembebasan total [wilayah yang dikuasai Rusia] yang tidak melibatkan penggunaan senjata nuklir Rusia,” katanya.

“Intinya,” kata Peters, “saya tidak melihat jalur kemenangan untuk kedua belah pihak dalam waktu dekat.” (asr)

Reuters berkontribusi dalam laporan ini.

Perkembangan Terbaru : Israel Melancarkan Serangan Udara Paling Ganas Hingga Saat Ini

EtIndonesia. Angkatan Udara Israel pada Minggu dini hari (6/10) terus melakukan serangan udara terhadap pinggiran selatan Beirut, yang dimulai sejak Sabtu malam. Serangan kali ini merupakan yang paling dahsyat sejak Israel meningkatkan serangan terhadap kelompok Hizbullah yang didukung Iran bulan lalu.

Menurut laporan Reuters, gelombang besar serangan udara Israel pada malam hari menggetarkan seluruh Kota Beirut. Dari jarak beberapa kilometer, warga bisa menyaksikan kilatan merah yang berasal dari ledakan yang berlangsung hampir 30 menit.

Saksi mata dan analis militer yang diwawancarai oleh stasiun televisi setempat mengatakan bahwa ini adalah serangan tunggal paling hebat yang pernah dilancarkan Israel terhadap Beirut.

Setelah fajar pada hari Minggu (6/10), Beirut diselimuti kabut asap tebal yang mengepul dari berbagai titik, dan jalan-jalan di pinggiran selatan kota dipenuhi puing-puing.

“Semalam adalah malam paling mengerikan selama ini. Bangunan di sekitar kami terus bergetar. Awalnya saya mengira itu gempa bumi. Ada puluhan serangan udara, kami bahkan tidak bisa menghitungnya, dan suara ledakan terdengar sangat keras,” kata Hanan Abdullah, seorang warga di kawasan Burj al-Barajneh, Beirut selatan, kepada Reuters.

Video yang beredar di internet menunjukkan jalan tol dari Bandara Beirut yang melewati pinggiran selatan menuju pusat kota dipenuhi lubang-lubang akibat serangan.

Militer Israel mengatakan bahwa Angkatan Udara Israel “melancarkan serangkaian serangan tepat sasaran terhadap gudang senjata dan infrastruktur milik kelompok teroris Hizbullah di daerah Beirut.”

Reuters melaporkan bahwa Pemerintah Lebanon belum segera mengumumkan fasilitas mana yang dihantam oleh rudal Israel atau kerusakan apa yang diakibatkan oleh serangan tersebut.

Serangan udara besar-besaran Israel terhadap Hizbullah akhir pekan ini terjadi menjelang peringatan satu tahun serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu di Israel selatan, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, yang kemudian memicu perang Israel-Hamas. Dalam setahun terakhir, Hizbullah telah meluncurkan roket hampir setiap hari ke wilayah utara Israel sebagai dukungan terhadap Hamas dalam pertempuran di Gaza, menyebabkan puluhan ribu warga Israel di perbatasan terpaksa mengungsi.

Serangan udara Israel di Lebanon dan penempatan pasukan darat yang menyeberang ke wilayah perbatasan Lebanon menargetkan para pemimpin dan militan Hizbullah yang didukung Iran. Pejabat Lebanon mengatakan bahwa serangan udara dan serangan darat Israel telah menewaskan ratusan orang, termasuk warga sipil, serta membuat 1,2 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Wilayah Dahieh di selatan Beirut, yang dianggap sebagai benteng penting Hizbullah, telah mengalami serangan udara besar-besaran dari Israel selama beberapa hari terakhir. Pada serangan 27 September lalu, militer Israel membunuh pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrullah. Namun, wilayah tersebut juga dihuni oleh ribuan warga Lebanon, pengungsi Palestina, dan Suriah.

Reuters mengutip seorang pejabat keamanan Lebanon pada Sabtu yang mengatakan bahwa pemimpin senior Hizbullah lainnya, Hashem Safieddine, yang diperkirakan akan menggantikan Nasrullah, telah hilang sejak Jumat lalu. Serangan udara Israel pada Kamis di sekitar Bandara Internasional Beirut diduga menargetkan Safieddine.

Pejabat keamanan Lebanon mengatakan bahwa militer Israel terus membombardir wilayah tersebut untuk mencegah tim penyelamat masuk ke area tersebut. Namun, Hizbullah belum memberikan komentar tentang nasib Safieddine.

Reuters mengatakan bahwa jika Safieddine terbunuh, hal itu akan menjadi pukulan besar bagi Hizbullah dan pendukungnya, Iran. Serangan udara Israel yang meningkat drastis dalam beberapa pekan terakhir di pinggiran selatan Beirut telah melemahkan kepemimpinan Hizbullah, dengan banyak pemimpin senior mereka yang tewas atau ditangkap.

Menjelang peringatan satu tahun perang Israel-Hamas, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada hari Minggu juga melanjutkan operasi pembersihan terhadap militan Hamas di Gaza.

Kantor berita pemerintah Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan bahwa serangan udara Israel pada Minggu pagi menghantam sebuah masjid dan sekolah yang menampung para tunawisma di Gaza, menewaskan 26 orang dan melukai 93 orang.

Setelah serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober tahun lalu, Israel segera memasuki Gaza dan melancarkan operasi balasan terhadap militan Hamas. Menurut statistik dari otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, operasi militer Israel telah menewaskan hampir 42.000 orang. Namun, Israel berpendapat bahwa di antara korban tewas tersebut terdapat ribuan militan Hamas.

Pada Selasa lalu, Iran menembakkan sekitar 200 rudal balistik ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran dan pembunuhan pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrullah, di pinggiran selatan Beirut oleh Israel. Namun, serangan rudal tersebut tidak menyebabkan kerusakan signifikan pada Israel.

Israel telah bersumpah untuk memberikan balasan yang akan memiliki “konsekuensi serius dan keras” terhadap Iran, tetapi bagaimana dan di mana serangan balasan itu akan dilancarkan belum diketahui. Dunia internasional khawatir bahwa konflik di Timur Tengah ini dapat meluas lebih jauh.(jhn/yn)

Sumber Militer Rusia : Pasukan Ukraina ‘Meninggalkan’ Posisi di Donetsk

Pekan lalu, pasukan Ukraina mundur dari kota Vuhledar di Donetsk untuk menghindari pengepungan oleh pasukan Rusia yang bergerak maju dengan cepat

oleh Adam Morrow

Pasukan Ukraina dilaporkan telah  “meninggalkan” posisi penting di dekat kota Selydove di wilayah Donetsk timur, lapor kantor berita negara Rusia, TASS, pada 7 Oktober 2024, mengutip “lingkaran pertahanan” resmi Rusia. 

“Di Tsukuryne, musuh telah meninggalkan posisi yang memiliki kepentingan khusus baik bagi komunitas ini maupun bagi Selydove,” kata sumber militer Rusia yang tidak disebutkan namanya.

Tsukuryne adalah pemukiman kecil yang terletak sekitar lima mil di selatan Selydove. 

The Epoch Times tidak dapat memverifikasi secara independen klaim sumber tersebut, yang muncul empat hari setelah Moskow mengumumkan penaklukan kota Vuhledar, sekitar 25 mil di selatan Selydove.

Pekan lalu, militer Ukraina mengonfirmasi penarikan pasukannya dari Vuhledar (Ugledar dalam bahasa Rusia) untuk “melindungi personel dan peralatan militer.” 

Jatuhnya Vuhledar, sebuah kota pertambangan batu bara yang terletak secara strategis, adalah salah satu dari serangkaian terobosan Rusia baru-baru ini di sepanjang garis depan Donetsk yang panjangnya sekitar 100 mil.

Pada pertengahan September, pasukan Rusia merebut kota Ukrainsk yang terletak tepat di tenggara Tsukuryne dan Selydove. Sejak Moskow meluncurkan invasi ke Ukraina pada 2022, penguasaan penuh atas wilayah Donbas timur, yang terdiri dari Donetsk dan Luhansk, tetap menjadi tujuan utama Rusia.

Menurut perkiraan yang dikutip oleh Reuters, pasukan Rusia saat ini menguasai 60 persen Donetsk dan 98,5 persen Luhansk. Mereka kini tampaknya siap untuk merebut Pokrovsk, sebuah pusat transit utama Ukraina yang terletak sekitar 50 mil di utara Vuhledar. 

Selydove dan pemukiman Tsukuryne yang berdekatan terletak di titik tengah antara Vuhledar dan Pokrovsk.

Pekan lalu, pejabat Ukraina mengatakan sekitar 80 persen infrastruktur energi penting di Pokrovsk telah dinonaktifkan atau dihancurkan oleh serangan Rusia yang berulang kali. 

“Musuh meninggalkan kita tanpa listrik, tanpa air, tanpa gas,” kata Serhiy Dobriak, kepala administrasi militer Pokrovsk yang ditunjuk Kyiv, dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Ia mengatakan pasukan Rusia saat ini berada sekitar empat mil di timur kota tersebut, yang terletak di persimpangan beberapa jalur jalan dan kereta api vital. 

Menurut Dobriak, sekitar 13.000 penduduk masih tinggal di kota tersebut, yang memiliki populasi sekitar 60.000 sebelum perang.

Moskow mengatakan pihaknya menggunakan senjata presisi untuk menghindari korban sipil, mengklaim bahwa semua serangan terhadap infrastruktur Ukraina memiliki tujuan militer murni.

Ukraina : Pangkalan Udara Diserang

Pada 7 Oktober pagi, pejabat di Kyiv mengatakan sebuah rudal hipersonik Rusia telah menghantam area dekat pangkalan udara Starokostiantyniv di wilayah Khmelnytskyi barat Ukraina. Angkatan Udara Ukraina, yang jarang mengungkapkan kerusakan pada target militer, tidak mengatakan apakah serangan tersebut telah merusak pangkalan udara.

Namun, menurut Serhiy Tyurin, gubernur wilayah Khmelnytskyi, serangan tersebut tidak merusak infrastruktur penting atau menyebabkan korban sipil. 

Sehari sebelum serangan yang dilaporkan, Menteri Pertahanan Belanda, Ruben Brekelmans, mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk memberikan serangkaian pesawat tempur F-16 baru kepada Ukraina.

Selama kunjungan ke Kyiv pada 6 Oktober, Brekelmans juga mengatakan bahwa Belanda akan menginvestasikan 400 juta euro (sekitar $440 juta) dalam produksi drone tempur canggih di Ukraina. 

Menurut menteri pertahanan Belanda, pengiriman pertama F-16 sudah beroperasi di wilayah udara Ukraina. Pengiriman berikutnya, katanya, akan dikirim ke Kyiv dalam “beberapa bulan mendatang” atau awal tahun depan.

Kyiv menjaga lokasi pesawat militernya sebagai lokasi rahasia yang dijaga ketat untuk melindunginya dari serangan rudal jarak jauh Rusia. Serangan Rusia yang dilaporkan dekat pangkalan udara tersebut didahului oleh serangan drone dan rudal pada sasaran di Kyiv, menurut pejabat militer Ukraina.

Pada  7 Oktober dini hari, pertahanan udara Ukraina menembak jatuh dua rudal balistik Kinzhal Rusia di atas ibu kota, kata para pejabat, dan puing-puing yang jatuh tidak menyebabkan korban jiwa atau kerusakan material secara signifikan. 

Kementerian pertahanan Rusia belum mengonfirmasi serangan rudal tersebut, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh The Epoch Times. (asr)

Pada Hari Ulang Tahun Putin, Media Penyiaran Resmi Pemerintah Terkena Serangan Siber Besar-besaran, Situs Web Lumpuh

EtIndonesia. Perusahaan media resmi Rusia yang memiliki dan mengelola stasiun televisi nasional utama, Perusahaan Penyiaran Televisi dan Radio Semua Negara Rusia (VGTRK), pada hari Senin (7/10) menjadi sasaran serangan siber besar-besaran. Seorang narasumber dari pemerintah Ukraina mengatakan bahwa peretas dari Kyiv yang melancarkan serangan tersebut.

Situs web VGTRK pada Senin pagi tidak dapat diakses, dan saluran berita Rusia-24 (Rossiya-24) tidak bisa diakses secara online.

Menurut laporan Reuters, ketika seorang wartawan dari Reuters mencoba mengakses siaran langsung situs web tersebut, muncul pesan “kesalahan” yang bertuliskan: “503 Layanan Tidak Tersedia. Tidak ada server yang tersedia untuk menangani permintaan ini.”

Juru bicara Kremlin Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan kepada media bahwa “Perusahaan media negara kita adalah salah satu media terbesar, dan infrastruktur digitalnya telah menghadapi serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Peskov juga menambahkan bahwa VGTRK sedang berupaya mengatasi dampak tersebut.

“Para ahli sedang bekerja keras untuk menemukan semua petunjuk guna memahami ke mana jejak orang-orang yang mengorganisir serangan siber terhadap infrastruktur penting ini mengarah,” ujarnya.

Perusahaan VGTRK mengatakan pada Senin pagi bahwa layanan daring mereka telah diserang sepanjang malam. Saluran televisi mereka menyajikan berita tentang perang di Ukraina kepada rakyat Rusia. Perusahaan tersebut memiliki dan mengelola beberapa saluran televisi, termasuk Rusia-1 dan Rusia-24, serta lebih dari 80 saluran televisi dan radio daerah.

Perusahaan itu belum segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Laporan mengatakan bahwa seorang narasumber dari Pemerintah Ukraina menyatakan bahwa peretas Ukraina bertanggung jawab atas insiden ini. Kejadian ini bertepatan dengan ulang tahun ke-72 Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan kepada Reuters: “Peretas Ukraina melancarkan serangan besar-besaran terhadap VGTRK untuk ‘mengucapkan selamat ulang tahun’ kepada Putin.”

Laporan menyebutkan bahwa Reuters tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

Situs berita milik negara Rusia, “Gazeta.ru” (juga dikenal sebagai “Koran Rusia”), mengutip seorang narasumber anonim yang mengatakan bahwa serangan siber itu menargetkan layanan daring dan internal VGTRK.

Narasumber itu mengatakan: “Siaran daring dan layanan internal keduanya lumpuh, bahkan internet dan telepon tidak dapat berfungsi. Sementara untuk memperbaiki hal ini akan memakan waktu lama.”

“Saya mendengar bahwa mereka (para peretas) menghapus semua konten di server, termasuk cadangan,” tambah narasumber tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, saat berbicara di Moskow, tidak menyebutkan siapa yang berada di balik serangan tersebut, tetapi kepada wartawan dia mengatakan bahwa media Rusia telah lama menjadi target apa yang dia sebut sebagai “Barat kolektif,” dan mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah bagian dari “perang hibrida.”

Zakharova juga menyatakan bahwa Moskow akan mengangkat masalah serangan siber ini di semua forum internasional, termasuk di UNESCO, lembaga PBB yang mempromosikan kebebasan berbicara.

Menurut laporan dari Moscow Times yang berbasis di Amsterdam, “Gazeta.ru” mengutip seorang narasumber anonim yang menyebutkan bahwa serangan ini adalah “yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Situs berita independen Fontanka.ru yang berbasis di St. Petersburg menyatakan, mereka telah memverifikasi bahwa beberapa pengguna internet tidak dapat mengunduh program Rusia-1 dan Rusia-24, namun siaran televisi digital tetap dapat berjalan tanpa gangguan.

Media berita independen Govorit NeMoskva mengutip pembaca yang melaporkan bahwa layanan daring dan internal VGTRK tidak dapat berfungsi dengan normal. Media tersebut mempublikasikan beberapa tangkapan layar yang menunjukkan pesan kesalahan 503 di situs web mereka.

Wartawan independen Rusia, Alexander Plyushchev, mengutip seorang narasumber yang mengatakan: “Sejak pukul 5 pagi, seluruh kompleks berita Rusia-1 sudah mengalami gangguan. Pusat kendali dan semua server lumpuh.”

VGTRK mengatakan kepada “Gazeta.ru” bahwa mereka tidak dapat memberikan komentar terkait serangan siber tersebut.(jhn/yn)

Lai Ching-te Menantang PKT, Sinyal Datangnya Waktu Terbaik Bagi Taiwan

Forum Elite

Selama Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 24 September, Presiden Taiwan Lai Ching-te mendapat kesempatan untuk menyampaikan pidato video pada pertemuan puncak tahunan organisasi nirlaba Concordia. 

Dalam pidatonya, Lai Ching-te kembali mengangkat isu tentang Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang dengan sengaja memutarbalikkan “Resolusi 2758 Majelis Umum PBB” (resolusi tentang pengakuan Beijing) dengan tujuan untuk secara paksa menekan ruang gerak Taiwan di komunitas internasional. 

Meskipun ini adalah pertemuan puncak organisasi-organisasi non-pemerintah PBB, tetapi pertemuan ini telah memberikan sinyal tertentu, yakni dukungan komunitas internasional terhadap partisipasi Taiwan dalam pemerintahan global berpotensi terus meningkat di masa mendatang.

PKT memutarbalikkan “Resolusi 2758 Majelis Umum PBB”, AS mendukung kembalinya Taiwan ke PBB

Produser TV independen Li Jun mengatakan dalam program “Forum Elite” di NTDTV, bahwa fokus yang paling menarik perhatian dari video pidato Presiden Lai Ching-te pada pertemuan puncak tahunan organisasi nirlaba Concordia adalah ia menekankan bahwa Taiwan yang demokratis dan Tiongkok yang otoriter tidak berafiliasi satu sama lain, ini adalah fakta obyektif yang mendapat pengakuan dari komunitas internasional sejak lama.

Li Jun menilai Presiden Lai telah mengambil langkah besar. Jika pandangan ini terus berkembang secara internasional, hal ini akan sangat merugikan Partai Komunis Tiongkok. Presiden Lai juga mengatakan bahwa PKT dengan niat jahat telah memutarbalikkan pemahaman tentang “Resolusi 2758 Majelis Umum PBB”, dan secara tidak patut menghubungkannya dengan prinsip satu Tiongkok.

Melalui kesempatan itu Lai menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Amerika Serikat dan Aliansi Trans-Parliamen untuk Kebijakan Tiongkok, yang mengambil tindakan nyata untuk menentang interpretasi salah dari PKT. Faktanya, Amerika Serikat, Australia, dan Belanda telah mengeluarkan beberapa resolusi dan percaya bahwa “Resolusi 2758” tidak melibatkan Taiwan. Harus dikatakan bahwa semakin banyak seruan mengenai hal ini di komunitas internasional.

Li Jun mengatakan bahwa selama beberapa hari terakhir saat Majelis Umum PBB bersidang, tiba-tiba muncul berita bahwa Partai Komunis Tiongkok melakukan uji coba peluncuran rudal antarbenua yang ditembakkan dari darat menuju Samudera Pasifik untuk pertama kalinya. Jelas berita ini mengejutkan komunitas internasional.

Beberapa pengamat militer menganalisis bahwa Partai Komunis Tiongkok mungkin telah meluncurkan rudal antarbenua “Dongfeng-41” yang berkecepatan Mach 26 langsung ke Samudera Pasifik. Padahal uji coba di waktu lalu dilakukan dengan menembakkan rudal dari laut menuju daratan Tiongkok. Saya rasa niat PKT mengungkapkan kemarahannya dan intimidasi sangatlah jelas.

Komentator politik Heng He mengatakan dalam “Forum Elit”, bahwa “Resolusi 2758” yang disinggung oleh Presiden Lai pada awalnya sangat kontroversial. Republik Tiongkok adalah anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, namun Republik Rakyat Tiongkok bukan. PKT kemudian ingin bergabung dengan PBB, namun pada akhirnya pendirian Amerika Serikat goyah.

Jadi menurut Heng He, ketika resolusi tersebut sedang disusun, karena Amerika Serikat memiliki pengaruh yang besar dalam penyusunannya, dan karena dalam proses penyusunan, mereka sama sekali tidak menyebut Taiwan atau Republik Tiongkok, sehingga  meninggalkan pertanyaan yang terus diperdebatkan selama beberapa tahun sesudahnya.

Pada saat itu, tidak ada kontroversi yang timbul, karena tidak ada pihak yang menyangka bahwa PKT menganggap “Resolusi 2758” sebagai semacam surat wasiat, dengan mengatakan bahwa Republik Rakyat Tiongkok adalah satu-satunya perwakilan dan PKT memiliki yurisdiksi atas Taiwan. Tidak ada pihak yang mengira masalah ini akan menjadi begitu serius di kemudian hari. Akibatnya, PKT kemudian menggunakan “resolusi 2758” untuk mendukung apa yang disebut prinsip satu Tiongkok.

Namun, jika resolusi itu dicermati ternyata tidak seperti itu maksudnya. Belakangan, ketika tuntutan masyarakat internasional terhadap PKT tidak lagi besar karena perbuatan PKT menyakitkan, dan ketika mereka secara bertahap melepaskan kebijakan diplomatik yang membuat konsesi politik. PKT memanfaatkan resolusi ini sebagai “senjata”. Memang “Resolusi 2758” hanya membicarakan mengenai kursi di PBB, dan kursi yang diwakili oleh pemerintahan Chiang Kai-shek digantikan oleh Republik Rakyat Tiongkok, tetapi resolusi itu tidak membahas soal kepemilikan Taiwan dan Republik Tiongkok.

Heng He mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir pemerintah AS telah melakukan sejumlah upaya dan langkah untuk mempromosikan kembalinya Taiwan ke kancah internasional. Sejak lama, PKT telah memonopoli hak untuk menafsirkan istilah satu Tiongkok, dan istilah yang sudah diputarbalikkan tersebut sering didengungkan oleh pihak PKT untuk mencapai kepentingannya. Setelah Trump berkuasa, situasi berangsur-angsur berubah.

Pada tahun-tahun terakhir kepemimpinan Trump, nada mulai berubah, PKT mulai menekankan bahwa kebijakan Satu Tiongkok dalam pemahaman AS adalah prinsip satu Tiongkok, yang secara umum diartikan bahwa prinsip tidak dapat diubah tapi kebijakan boleh berubah. Di sini terdapat pemahaman yang sangat berbeda. Setelah itu, upaya lain dimulai, yaitu memperjuangkan hak berbicara.

AS yang pada awalnya tidak mempermasalahkan hal itu, namun ketika mulai mempermasalahkan, AS hanya mengacu pada 3 komunike bersama, dan mengatakan bahwa 3 komunike bersama, Undang-Undang Hubungan Taiwan, dan 6 Jaminan merupakah sebuah kesatuan atau 1 paket, bukannya terpisah-pisah. Karena hanya 3 komunike bersama itu yang ditekankan PKT.

Mengapa Amerika Serikat menambahkan Undang-Undang Perlindungan Hubungan Taiwan ? Sebab hukum dalam negeri mengikat kebijakan luar negeri AS. Sedangkan 6 Jaminan telah diusulkan pada masa Presiden Reagan berkuasa, tetapi hanya Taiwan yang mempublikasikannya pada saat itu meski tidak secara internasional. Kemudian, secara bertahap mulai melakukan transisi yang relatif sulit untuk memperjuangkan status Taiwan di organisasi internasional.

Oleh karena itu, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan demokrasi dan agama, Amerika Serikat telah memulai pendekatan baru, dengan mendirikan beberapa forum atau pertemuan puncak demokrasi yang bukan merupakan organisasi internasional yang ada, serta mengundang Taiwan untuk berpartisipasi di dalamnya. Ini adalah salah satu langkah yang ditempuh.

Hal lainnya adalah setelah wabah COVID-19, karena PKT menyembunyikan epidemi ini, Taiwan mendorong untuk mengungkap masalah ini kepada WHO dan memberikan bantuan masker ke banyak negara di dunia. Pada saat itu, beberapa negara sudah tidak lagi memproduksinya, kecuali Tiongkok daratan. Karena itu secara bertahap Taiwan didorong untuk kembali berhubungan dengan beberapa organisasi yang berafiliasi dengan PBB. Misalnya : Organisasi Kesehatan Dunia.

Jadi, ini adalah sebuah proses yang kemudian terus berkembang hingga saat ini, bahkan mencapai kemajuan yang berarti. Hal ini disimpulkan dari resolusi PBB pada saat itu, PBB tidak menentukan status Taiwan, tidak mengatakan  Taiwan atau Republik Tiongkok seharusnya bagaimana.

Heng He mengatakan, selama periode ini, beberapa negara Eropa, seperti Lithuania, telah meningkatkan hubungannya dengan Taiwan. Oleh karena itu, ada berbagai kekuatan pendorong. Belakangan ini PKT semakin sering melakukan hal-hal yang keterlaluan, menimbulkan ketidakpuasan banyak negara, namun mereka tidak dapat menemukan cara lain untuk menghadapinya, sehingga mereka menjalin hubungan baru dengan Taiwan.

Meski bukan hubungan diplomatik formal, terutama di tingkat parlemen. Jadi ini merupakan fenomena yang tercipta karena dorongan dunia, bukan dorongan Amerika Serikat. Amerika Serikat bahkan bukan yang terdepan dalam tren ini. Namun karena hal ini sangat berpengaruh, semua orang juga akan memperhatikan apa yang dikatakan Amerika Serikat mengenai hal ini.

Heng He menilai yang paling menarik perhatian adalah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang kemudian mengatakan perlunya mendorong Taiwan untuk bergabung dengan PBB. Hal ini membuat PKT sangat marah. Karena Menteri Luar Negeri mewakili kebijakan luar negeri suatu negara.

Promosi global “Resolusi 2758” tidak melibatkan isu Taiwan, rencana PKT untuk mengisolasi Taiwan akan gagal

Heng He mengatakan, bahwa pemerintahan Biden pada dasarnya mewarisi kebijakan Tiongkok dari era Trump. Namun, karena ia termasuk golongan mapan, ia mengambil langkah demi langkah dan memiliki serangkaian metode untuk mempromosikan agendanya. PKT secara bertahap membentuk poros kuasi dengan Rusia, Iran, dan Korea Utara, yang semakin meningkatkan ancaman terhadap dunia bebas. Pada saat seperti ini dinilai penting untuk menonjolkan Taiwan. Saat ini tatanan internasional pascaperang yang dipimpin oleh Amerika Serikat sedang berhadapan dengan kekuatan poros yang berupaya melemahkan tatanan internasional. 

Oleh karena itu, dalam situasi ini, Taiwan telah menjadi garda terdepan dalam front nasional demokrasi liberal. Dalam hal ini, masyarakat di dunia bebas sudah semakin sadar. Meskipun masih banyak kepentingan yang tidak dapat dipisahkan dari Partai Komunis Tiongkok, namun menjamin keamanan Taiwan telah menjadi konsensus sebagian besar negara di dunia bebas. Meskipun mereka tidak berani menentang Partai Komunis Tiongkok secara langsung, tetapi mereka sudah dapat melakukan hal itu. 

Antony Blinken dalam proses penerapan kebijakan yang dicanangkannya, walau dengan nada bicara yang relatif lembut, namun pendekatannya relatif keras. Saya pikir kebijakan AS kini sudah lebih terarah. Baik kedua partai di AS, pemerintah dan rakyat AS pada dasarnya telah mencapai mufakat. Begitu pula Presiden Biden yang menarik diri dari kampanye Pemilu 2024 dalam pidato terakhirnya di PBB telah mengatakan semua yang perlu dia katakan tanpa menambahkan terlalu banyak retorika diplomatik.

Heng He juga mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri AS memiliki beberapa kebijakan untuk melindungi sekutu diplomatik Taiwan. Karena PKT menggunakan berbagai trik untuk menghalangi atau merusak hubungan antara Taiwan dengan sekutu diplomatiknya, dengan tujuan supaya sekutu diplomatik Taiwan semakin sedikit. Saya pribadi menganggap hal ini tidak terlalu penting, karena sebenarnya status diplomatik Taiwan cukup tinggi dan ia tidak bergantung pada negara-negara diplomatik tersebut.

Faktanya, status internasional Taiwan telah meningkat pesat dibandingkan 10 atau 20 tahun lalu. Sebaliknya status internasional PKT terus menurun. Meskipun nadanya semakin keras dan kekuatannya juga membaik, tetapi status PKT malahan tidak banyak meningkat. Oleh karena itu, menurut saya pribadi, ini tidak penting.

Yang penting sekarang ialah, semakin banyak negara di dunia mendukung Taiwan masuk PBB, Australia pertama-tama yang menolak status Taiwan sebagaimana yang ditentukan oleh “Resolusi 2758 PBB” lewat resolusi Senat Australia. Beberapa hari yang lalu, Parlemen Belanda juga mengesahkan rancangan undang-undang yang tidak mengakui definisi yang dijelaskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa ini, dan juga mengharuskan pemerintah Belanda untuk mempromosikan agenda ini ke Uni Eropa, yaitu menuntut Uni Eropa untuk memperjelas bahwa “Resolusi 2758 PBB” tidak melibatkan isu Taiwan.

Bagi Heng He, ini adalah peristiwa global, yang lebih penting daripada melindungi beberapa negara diplomatik di luar negeri. Karena jika hal ini dapat mencapai konsensus seluruh Uni Eropa dan Amerika Serikat, yaitu jika semua negara maju di dunia telah mencapai konsensus, atau jika mereka semua berani mengambil sikap, maka rencana PKT untuk menekan ruang gerak Taiwan akan sia-sia. 

Tiba Saatnya bagi Taiwan untuk memperjuangkan ruang gerak di kancah internasional

Pemimpin redaksi “The Epoch Times” Guo Jun mengatakan dalam “Forum Elit” bahwa peran Lai Ching-te yang semakin aktif di forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak terlepas dari dukungan Amerika Serikat. Sesungguhnya, masuknya RRT untuk menggantikan Republik Tiongkok sebagai negara anggota PBB dan menjadi anggota tetap Dewan Keamanan pada bulan Oktober 1971 juga tidak terlepas dari dukungan Amerika Serikat. Coba pikirkan.

Pada 9 Juli 1971,H. Kissinger diam-diam mengunjungi Tiongkok. Lalu pada Oktober Majelis Umum PBB mengadakan sidang pertemuan. Pada 15 November, PKT dan Amerika Serikat secara bersamaan mengumumkan bahwa Nixon akan secara resmi mengunjungi Beijing pada bulan Februari 1972.

Dari sini saja sudah cukup jelas menggambarkan. Selain itu, Amerika Serikat kemudian menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok dan meninggalkan hubungan diplomatik dengan Taiwan. Inilah sebabnya kedua Presiden Taiwan Chiang Kai-shek dan Chiang Ching-kuo, termasuk para pemimpin KMT lainnya di kemudian hari memiliki perasaan yang kuat bahwa mereka telah dikhianati oleh Amerika Serikat. Itulah salah satu sebabnya mengapa kubu Kuominntang Taiwan sekarang sangat tidak percaya terhadap Amerika Serikat.

Faktanya, Amerika Serikat masih memiliki beberapa gagasannya sendiri pada saat itu, seperti George Bush yang menjabat sebagai Duta Besar AS untuk PBB telah merencanakan beberapa proposal antara lain menyediakan 2 kursi untuk Tiongkok, atau Republik Tiongkok tetap di PBB dengan nama Taiwan, namun tidak satupun proposal itu mendapat persetujuan. Tentu saja ini juga akibat dari pemerintahan Kuomintang pada saat itu yang gencar menyuarakan “penolak berkompromi dengan pengkhianat (PKT)”.

Selain juga disebabkan oleh fakta bahwa Amerika Serikat tidak menggunakan seluruh kekuatannya untuk melakukan lobi. Sedangkan Nixon dan Kissinger tenggelam dalam kegembiraan mengenai perubahan strategis yang besar. Negara-negara besar (AS dan Uni Soviet) sedang “bergulat” dan menyia-nyiakan upaya. Sehingga isu Taiwan terabaikan.

Jadi, video pidato Lai Ching-te kali ini, termasuk video pidato mantan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada tahun 2022, tentu saja tidak terlepas dari manipulasi politik Amerika di baliknya. Karena mungkin sejak masa terakhir Trump, Kementerian Luar Negeri AS telah mempromosikan kebijakan untuk melindungi status Taiwan dan sekutu diplomatiknya di organisasi internasional. Hal ini termasuk mendorong Taiwan untuk bergabung dengan WHO dan organisasi internasional lainnya.

Kini Taiwan menekankan apa yang disebut strategi perisai silikon, yaitu strategi chip. Karena Taiwan menyumbang hampir 90% pasokan chip kelas atas dunia, setiap orang harus bergantung pada chip kelas atas yang diproduksi di Taiwan untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, jika Amerika Serikat ingin memastikan posisi terdepannya dalam persaingan teknologi, Amerika Serikat harus menjamin keamanan Taiwan. Negara-negara lain seperti Jepang dan banyak negara Eropa juga mengalami situasi serupa.

Guo Jun mengatakan bahwa beberapa tahun ke depan adalah waktu terbaik bagi Taiwan untuk memperjuangkan ruang gerak internasionalnya. Ada banyak faktor yang menyebabkan situasi ini. Faktor terbesar dan paling kritis adalah perpecahan Amerika Serikat dan Partai Komunis Tiongkok.

Sebenarnya masa paling berbahaya bagi Taiwan adalah pada tahun 1980an dan 1990an, karena pada saat itu Amerika Serikat menghentikan penjualan senjata ke Taiwan dan beralih ke kerja sama militer dengan Partai Komunis Tiongkok, termasuk berbagai kerja sama di bidang teknologi militer.

Akan tetapi, karena PKT sangat bergantung pada dukungan Amerika Serikat untuk pertumbuhan ekonomi, maka PKT melepaskan rencananya untuk melakukan reunifikasi secara paksa, sehingga semua pihak mempunyai waktu untuk bernapas. Pada akhir tahun 1990-an, Partai Komunis Tiongkok mulai menerapkan metode pemaksaan lunak, termasuk pemaksaan ekonomi dan mempersempit ruang gerak Taiwan di kancah internasional.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok ingin menantang hegemoni global Amerika Serikat dan membangun tatanan internasional baru, serta tidak mau mengikuti aturan internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat pasca PD II. Dalam keadaan seperti ini, konfrontasi antara Tiongkok dan Amerika Serikat tidak terhindarkan.

Amerika Serikat telah mengerahkan mekanisme keamanan Quad dan aliansi militer Inggris, AS, dan Australia di kawasan Asia-Pasifik, dan mekanisme ini kini sedang diperluas. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Kanada, bahkan NATO pun akan bergabung. Faktanya, Taiwan memainkan peran penting dalam aliansi militer atau aliansi semi-militer tersebut, hanya saja tidak dipublikasikan.

Oleh karena itu, dalam 10 tahun ke depan, dan mungkin 50 tahun terakhir, akan menjadi periode terbaik bagi Taiwan di lingkungan internasional. (Lin)

Sejumlah  Sektor Bisnis  di Berbagai Wilayah Tiongkok Menurun, Para Pemilik Memanfaatkan Liburan Panjang untuk Menjual peralatan dan Kabur

0

Zhang Qin dan Wang Yanqiao – NTD

Liburan panjang Hari Nasional Tiongkok “1 Oktober” belum berakhir, namun sudah beredar banyak video di internet yang menunjukkan bahwa berbagai bisnis di banyak wilayah Tiongkok terpuruk, pabrik-pabrik tutup, dan bos-bos pabrik yang memanfaatkan liburan untuk diam-diam menjual peralatan dan menghilang.

Seorang pekerja wanita berkata, “Bos telah diam-diam memindahkan semua mesin, mereka kabur. Semua peralatan kami sudah tidak ada lagi.”

Seorang pekerja pria menambahkan, “Aduh, bosnya kabur, lapor polisi. Tidak ada apa-apa lagi di pabrik. Kami sudah melaporkan ke polisi, cepat laporkan! Banyak pekerja belum menerima gaji mereka, dan bos kabur semalam.”

Setelah liburan, para pekerja kembali ke pabrik untuk bekerja, tetapi menemukan pabrik sudah kosong, dan gaji yang tertunda tidak dapat dicairkan. Mereka pun mengeluhkan keadaan ini dengan mengatakan, “Dunia ini sedang seperti apa?”

Selain itu, berbagai video yang menunjukkan bisnis sepi selama liburan “1 Oktober” juga beredar. Di kota-kota seperti Xiamen, Fujian; Dongguan, Guangdong; Sanya, Hainan; serta Shanghai, pusat perbelanjaan, kawasan komersial, pasar, dan tempat wisata terlihat sangat sepi.

Seorang warga Xiamen mengatakan, “Mereka bilang pasar saham melonjak dan orang-orang menghasilkan uang, jadi mereka akan keluar untuk berbelanja dan merangsang ekonomi. Namun, mari kita lihat pusat kota Xiamen, Panci Center, tidak ada orang di sini.”

Seorang warga Shanghai berkata, “Sekarang kita berada di Jinhongqiao di Shanghai. Lihat ini Jinhongqiao. Tidak ada orang, semuanya kosong. Sangat menakutkan, bukan?”

Warga Xiamen lainnya mengatakan, “Dunia telah berubah. Sekarang sudah pukul 4 lebih, tapi belum ada yang datang untuk membeli barang. Pada tahun-tahun sebelumnya, barang-barang biasanya hampir terjual habis pada saat ini.”

Seorang warga Suzhou berkomentar, “Pasar tahun ini, ini adalah pasar grosir sayuran. Lihat, tidak ada orang di sini.”

Di pusat kota sebuah kabupaten di Longnan, Gansu, suasananya lebih memprihatinkan. Banyak toko hampir bangkrut. Warganet berkomentar bahwa tahun ini adalah “1 Oktober yang paling menyedihkan dalam sejarah.”

Seorang warga Gansu mengatakan, “Ekonomi saat ini benar-benar terpuruk, terutama di kota-kota kecil seperti kami, situasinya semakin parah.”

Baru-baru ini, pemerintah Tiongkok menggelontorkan dana besar untuk mendorong kenaikan pasar saham, yang menyebabkan lonjakan besar dalam waktu singkat. Namun, Nomura Securities memperingatkan bahwa setelah kegilaan pasar saham, keruntuhan mungkin akan segera terjadi, yang berpotensi mengulang tragedi tahun 2015, karena saat ini ekonomi Tiongkok lebih rapuh dibandingkan sebelum pandemi. (Hui)

Kelompok Peretas Tiongkok  Menyerang Jaringan Telekomunikasi AS

Yan Feng dan Zhang Ruiqi – NTD

Sebuah Sumber melaporkan bahwa  kelompok peretas yang diduga terkait dengan pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT)  baru-baru ini menyusup ke jaringan tiga perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat. 

Dilaporkan NTD 6 Oktober 2024, sumber yang mengetahui situasi tersebut mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir atau bahkan lebih lama, para peretas mungkin telah mengakses informasi dari sistem permintaan penyadapan yang digunakan oleh pemerintah federal AS dengan izin pengadilan, yang berpotensi mendapatkan akses ke permintaan penyadapan. Ini merupakan resiko besar bagi keamanan nasional Amerika Serikat. 

Peretas juga memperoleh izin untuk mengakses arus lalu lintas internet dalam skala lebih besar. Penyedia layanan yang terkena dampak termasuk Verizon Communications, AT&T, dan Lumen Technologies.

Saat ini, pemerintah masih berusaha menentukan informasi apa saja yang mungkin telah diakses oleh para peretas.

Penyusupan besar-besaran ini dianggap sebagai celah keamanan yang berpotensi membawa konsekuensi yang menghancurkan. Serangan tersebut dilakukan oleh kelompok peretas PKT yang rumit bernama “Salt Typhoon.”

Saat ini, perusahaan terkait di AS dan departemen pemerintahan Federal belum memberikan komentar.

Pejabat AS telah memberitahukan kepada Komite Intelijen DPR AS dan Senat tentang aktivitas peretasan oleh PKT.

Pakar keamanan siber dari Microsoft dan Google sedang membantu penyelidikan ini.

Baru-baru ini, AS menghancurkan aktivitas jaringan zombie dari peretas PKT “Typhoon Linen.”

Pada Januari lalu, mereka juga membongkar kegiatan peretas PKT lainnya bernama “Volt Typhoon,” yang juga mencoba menyusup ke infrastruktur penting AS secara diam-diam. (Hui)

10 Kota di Tiongkok Menjadi Tempat  Protes Terbanyak Karena Masalah Ekonomi

0

Huang Yimei, Chang Chun, Gao Yu

Organisasi HAM luar negeri Freedom House yang membentuk China Dissent Monitor (CDM) merilis laporan penelitian tentang aksi protes di Tiongkok pada kuartal kedua tahun ini, yang mencantumkan sepuluh kota dengan aksi protes terbanyak karena masalah ekonomi. Sebanyak 6 kota di antaranya berada di Provinsi Guangdong dan Shenzhen menjadi kota dengan aksi protes terbanyak, setidaknya 306 insiden.

Daftar yang dirilis China Dissent Monitor (CDM) dari Freedom House menyebutkan sepuluh kota dengan protes terbanyak karena alasan ekonomi adalah Shenzhen, Xi’an, Sanya, Dongguan, Zhengzhou, Zhuhai, Qingdao, Zhongshan, Guangzhou, dan Huizhou.

Shenzhen menempati posisi pertama dengan setidaknya 306 insiden protes selama dua tahun terakhir. Xi’an menempati posisi kedua dengan 233 insiden protes dalam dua tahun terakhir.

“Provinsi Guangdong dan Jiangsu adalah dua provinsi dengan produksi GDP terbesar di Tiongkok. Jika protes karena masalah ekonomi di Guangdong sangat besar skalanya, ini menunjukkan dua hal. Pertama, ekonomi ekspor Tiongkok yang berbasis ke luar negeri mengalami pukulan berat. Kedua, situasi ini mencerminkan betapa sulitnya kondisi ekonomi di Tiongkok saat ini,” kata komentator politik di AS, Lan Shu.

Enam dari sepuluh kota yang disebutkan berada di Provinsi Guangdong. Menurut analisis, Guangdong memiliki banyak pekerja migran, dan peraturan administratif pemerintah terhadap mereka sangat ketat.

“Jika peluang kerja semakin berkurang, dan banyak perusahaan domestik Tiongkok yang ketika menutup bisnis mereka tidak memberikan kompensasi sesuai dengan peraturan tenaga kerja yang berlaku di Tiongkok, bahkan ada unit-unit yang belum melunasi gaji pekerjanya, hal ini tentu akan menimbulkan ketidakpuasan besar di kalangan pekerja dan memicu berbagai aksi protes,” ujar Mantan anggota Dewan Nasional Taiwan sekaligus analis politik, Huang Pengxiao.

China Dissent Monitor merilis aksi protes yang didokumentasikan dengan foto atau video mencakup insiden pemogokan pada 13 Juni 2024 di Zona Industri COFCO di Jalan Xin’an, Distrik Bao’an, Shenzhen. Pekerja memprotes keputusan perusahaan untuk memindahkan pabrik mereka ke Zhongshan, tetapi menolak untuk memberikan kompensasi kepada para pekerja.

“Di Tiongkok, fenomena penundaan pembayaran gaji adalah masalah  serius dan fenomena umum. Ada beberapa bos yang mengalami kegagalan rantai keuangan dan bangkrut, sehingga mereka juga kehilangan segalanya. Beberapa dari mereka terpaksa menunda pembayaran gaji, sementara yang lain menundanya dengan cara yang buruk. Ini adalah salah satu penyebab ketidakpuasan terbesar,” ujar Huang Pengxiao.

Freedom House memulai proyek penelitian sistematis untuk mengumpulkan, mengatur, dan menganalisis aksi protes di Tiongkok dua tahun lalu. Mereka telah mengumpulkan sampel protes dari 500 kota tingkat prefektur di Tiongkok dan melakukan penelitian mendalam tentang metode, karakteristik, dan penyebab protes, serta merilis laporan analisis secara berkala. Namun, masih banyak informasi yang tidak dapat diakses karena pengendalian opini publik yang ketat.

Lan Shu menambahkan  insiden aksi protes rakyat tidak akan dilaporkan kecuali mencapai skala tertentu. Jadi, jumlah protes yang didokumentasikan ini jauh lebih sedikit daripada jumlah sebenarnya.”

Huang Pengxiao juga menambahkan: “Karena Tiongkok sangat ketat dalam mengontrol penyebaran informasi, banyak informasi antar wilayah tidak dapat terhubung dengan efektif dan tidak dapat dihitung secara akurat.”

Komentar menunjukkan bahwa warga yang melakukan aksi protes, baik karena gaji yang tertunda atau masalah tempat tinggal, semuanya terkait langsung dengan kepentingan ekonomi dan keamanan hidup mereka, sehingga mereka terpaksa melakukan aksi protes.

“Fenomena semacam ini menunjukkan bahwa masalah ekonomi yang dihadapi Tiongkok saat ini tidak dapat disembunyikan. Tentu saja, ini adalah sesuatu yang sangat menyedihkan bagi banyak pekerja dan pegawai di Tiongkok. Masalah ini bukan hanya fenomena sementara atau insidental, tetapi mungkin merupakan masalah yang bersifat keseluruhan dan jangka panjang,” Huang Pengxiao menambahkan.

Komentar tersebut menyebutkan bahwa jika kondisi perekonomian di Guangdong  semakin parah, maka kondisi serupa di provinsi lain mungkin juga tidak jauh berbeda. (Hui)

Laporan Think Tank AS Mengungkap Peran Tiongkok dalam Mendorong Krisis Fentanil di AS

EtIndonesia. Pada September, Heritage Foundation merilis sebuah laporan yang mengungkapkan peran Partai Komunis Tiongkok (PKT) dalam mendorong krisis fentanil di Amerika Serikat. Laporan tersebut mengalihkan fokus dari Meksiko ke PKT sebagai pihak yang berkolusi, dan mengusulkan kebijakan untuk meminta pertanggungjawaban PKT.

Fentanil adalah obat sintetis golongan opioid yang kekuatannya 50 kali lebih kuat daripada heroin. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperkirakan bahwa pada tahun 2023, 108.000 orang Amerika tewas akibat overdosis obat, di mana hampir 75.000 (sekitar tiga perempat) disebabkan oleh opioid sintetis, terutama fentanil. Badan Antinarkoba Amerika Serikat (DEA) menyatakan bahwa fentanil adalah “ancaman narkoba paling mematikan yang pernah dihadapi Amerika Serikat.”

Robert Greenway, Direktur Pusat Keamanan Nasional Allison, menyatakan: “Antara tahun 2021 hingga 2023, jumlah orang Amerika yang tewas akibat opioid lebih banyak daripada jumlah gabungan warga Amerika yang tewas dalam Perang Dunia I, Perang Korea, dan Perang Vietnam. Sudah saatnya kita mengakui bahwa PKT adalah dalang dari krisis fentanil di Amerika.”

“Selama bertahun-tahun, PKT telah memperluas pasar fentanil mereka dengan memberikan pembiayaan dan sumber daya produksi kepada kartel-kartel kriminal di Meksiko, yang merugikan kepentingan AS. Meksiko dan PKT telah berulang kali menunjukkan kurangnya komitmen untuk menyelesaikan krisis ini. PKT bertanggung jawab langsung atas krisis ini, namun belum pernah menghadapi konsekuensinya.”

Andrew Harding, Asisten Peneliti dan juga penulis bersama laporan ini, menambahkan, : “Meskipun jaraknya jauh, Tiongkok — bukan Meksiko — adalah kekuatan utama di balik krisis fentanil Amerika.” 

“Bahan kimia dan kegiatan pencucian uang dari Tiongkok telah memberi keberanian kepada kartel-kartel kriminal Meksiko, yang berujung pada kematian warga Amerika.” 

“Serangan terbaru PKT terhadap AS ini mengonfirmasi bahwa PKT tetap menjadi lawan utama Amerika.”

Berikut adalah ringkasan dan rekomendasi dari laporan tersebut:

  • Perusahaan farmasi dan pemasok lain dari Tiongkok memanfaatkan pasar di darknet untuk menjual narkotika ilegal, termasuk banyak prekursor dan bahan kimia fentanil.
  • Jaringan pencucian uang dalam perdagangan fentanil menunjukkan bahwa peran PKT dalam krisis fentanil tidak hanya terbatas pada pelabuhan-pelabuhan di Meksiko, tetapi PKT sangat aktif di seluruh Meksiko bahkan di AS.
  • Amerika Serikat harus memimpin dalam menghadapi krisis fentanil, mengambil langkah-langkah untuk melindungi sistem perdagangan, keuangan, dan kesehatan, serta menggunakan badan intelijen dan penegak hukum AS untuk memerangi jaringan ilegal ini.

Krisis Fentanil Melanda Amerika Serikat

Gelombang keempat krisis opioid melanda setiap komunitas dan sudut di AS, dengan jumlah warga Amerika yang tewas akibat overdosis fentanil lebih banyak dari sebelumnya. Enam tahun lalu, pada tahun 2017, Kim Blake kehilangan putranya, Sean, di Burlington, Vermont akibat overdosis fentanil secara tidak sengaja. Saat itu Sean berusia 27 tahun.

Dalam sebuah blog yang ditulis pada tahun 2021 untuk mengenang putranya, Blake menulis: “Setiap kali saya mendengar kabar seseorang meninggal karena penyalahgunaan narkoba, hati saya semakin teriris.” 

“Satu lagi keluarga yang hancur. Mimpi dan perayaan hilang selamanya, tergantikan oleh kesedihan tak berujung.”

Pada tahun 2021, untuk pertama kalinya, jumlah orang yang meninggal akibat overdosis di seluruh AS melebihi 100.000 orang. Narkoba ini diproduksi dan dijual secara ilegal oleh kartel kriminal. Menurut DEA, sebagian besar fentanil ilegal yang ditemukan di AS diproduksi dengan bahan kimia dari Tiongkok dan diselundupkan melalui Meksiko.

Pada tahun 2010, kurang dari 40.000 orang di AS meninggal akibat overdosis narkoba, dan kurang dari 10% terkait dengan fentanil. Pada waktu itu, sebagian besar kematian disebabkan oleh penggunaan heroin atau ramuan obat opioid.

Peneliti dari Universitas California, Los Angeles (UCLA), baru-baru ini merilis sebuah studi yang menggambarkan perbandingan ini. Dengan menggunakan data dari CDC AS, mereka meneliti tren kematian akibat overdosis narkoba di AS antara tahun 2010 hingga 2021. Data tersebut dengan jelas menggambarkan bagaimana fentanil telah mendefinisikan ulang kematian akibat overdosis di Amerika selama dekade terakhir.

Hampir setiap sudut di Amerika, dari Hawaii hingga Alaska dan Rhode Island, telah terpengaruh oleh fentanil. Data menunjukkan bahwa peningkatan kematian akibat fentanil pertama kali muncul pada tahun 2015. Sejak saat itu, obat ini mulai menyebar di seluruh AS, dan angka kematian melonjak drastis.

Peneliti UCLA menemukan bahwa di negara bagian di Timur Laut AS, seperti Vermont dan Connecticut, tingkat kematian akibat penggunaan fentanil dan kokain sangat tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa di negara bagian seperti Alaska, Virginia Barat, Rhode Island, Hawaii, dan California, tingkat kematian akibat overdosis sangat tinggi.(jhn/yn)

Banjir Terburuk dalam 30 Tahun, Memakan Korban Jiwa  di Thailand Utara dan 2 Gajah Mati Terendam

NTD

Hujan deras yang terus-menerus mengguyur Thailand Utara menyebabkan banjir melanda tujuan wisata populer, Chiang Mai. Hingga kini, bencana tersebut telah menewaskan 3 orang dan 2 ekor gajah mati terendam. Para wisatawan terpaksa berjalan melewati air berlumpur untuk dievakuasi dari hotel, sementara toko-toko di pusat kota juga menutup operasinya.

Badan  Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand (DDPM) mengatakan pada  6 Oktober bahwa ketinggian air di 20 dari 76 provinsi di Thailand yang saat ini dilanda banjir telah sedikit menurun.

Di pusat kota Chiang Mai, orang-orang berjalan melewati air banjir berwarna coklat di pasar malam. Stasiun kereta api utama juga terendam air dan telah ditutup.

Pada 6 Oktober 2024, di Chiang Mai, warga mengarungi jalanan yang banjir. (STR/AFP melalui Getty Images)

Seorang pejabat Kesehatan Masyarakat, Saritdet Charoenchai, mengatakan bahwa banjir telah menyebabkan 3 orang meninggal dunia, termasuk seorang pria berusia 44 tahun yang tewas tersengat listrik dan seorang wanita berusia 33 tahun yang tewas akibat tanah longsor.

Ia juga menyebutkan bahwa karena tingginya permukaan air, belasan pusat medis telah ditutup. Bahkan, lebih dari 80 orang telah dipindahkan ke tempat pengungsian. 

Di kawasan perlindungan gajah di kota utara Chiang Mai, dua ekor gajah mati terendam akibat banjir yang cepat naik.

Thailand Utara mengalami banjir parah sejak akhir Agustus hingga awal September akibat hujan musiman yang diperparah oleh topan Yagi, khususnya di provinsi Chiang Rai dan Chiang Mai, yang mengalami banjir terburuk dalam 30 tahun terakhir.

Sebuah kelompok wisatawan Taiwan sempat terjebak di Hotel Marriott Chiang Mai, namun mereka telah berhasil kembali ke Taiwan dengan pesawat.

Untuk membantu warga pulih dari bencana, pemerintah Thailand pada 28 September mengalokasikan anggaran sebesar 3 miliar baht (sekitar 89,7 juta dolar AS). (Hui)

Pada 6 Oktober 2024, warga dan anjingnya muncul di jalan yang terendam banjir di Chiang Mai. (STR/AFP melalui Getty Images)

Pada 6 Oktober 2024, seorang warga mengarungi banjir di sebuah toko serba ada di Chiang Mai. (STR/AFP melalui Getty Images)

Tingkatkan Serangan Udara Terhadap Hizbullah, PM Netanyahu : Militer Israel Bertempur di 7 Front

Pada  Minggu (6/10/2024), Israel meluncurkan serangan udara secara besar-besaran terhadap markas Hizbullah di pinggiran ibu kota Lebanon, Beirut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Sabtu menyatakan bahwa Israel saat ini bertempur di tujuh front secara bersamaan

NTD

Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di pinggiran selatan Beirut sepanjang malam. Ledakan terdengar di seluruh ibu kota Lebanon, dengan bangunan terbakar dan ledakan menyebabkan kilatan merah dan putih yang dapat terlihat dari jarak beberapa kilometer.

Israel menyatakan bahwa Angkatan Udara Israel melancarkan  serangan yang ditargetkan pada fasilitas penyimpanan senjata dan infrastruktur organisasi  Hizbullah di wilayah Beirut.

Dalam operasi darat Israel di Lebanon selatan, mereka telah membunuh 440 pejuang Hizbullah dan menghancurkan 2.000 target Hizbullah.

Baru-baru ini, Israel juga berhasil mengeliminasi pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, dan kemungkinan juga calon penggantinya.

Pada Minggu dini hari, menjelang peringatan setahun serangan Hamas ke Israel, pasukan Israel juga melancarkan serangan udara di Gaza.

“Meskipun kami belum sepenuhnya menghilangkan ancaman, kami  secara signifikan mengubah jalannya perang dan mengubah keseimbangan perang,” ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Di sisi lain, pada  Sabtu (5 Oktober), militer Israel untuk pertama kalinya mengakui bahwa beberapa hari sebelumnya Iran telah menyerang pangkalan udara Israel di Nevatim dan Tel Nof. Namun demikian, pesawat tempur tidak mengalami kerusakan dan kedua pangkalan tersebut masih beroperasi secara normal.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, saat memeriksa pangkalan udara yang diserang oleh rudal Iran pada  Minggu, menyatakan bahwa “Iran tidak melemahkan” kemampuan angkatan udara Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu mengatakan bahwa Israel saat ini bertempur di tujuh front secara bersamaan, termasuk melawan Hizbullah, Hamas, pasukan Houthi di Yaman, “teroris” di Tepi Barat, serta milisi Syiah di Irak dan Suriah, dengan Iran sebagai dalang di balik ketujuh front ini. (hui)

Hakim Distrik AS : Google Harus Membuka Toko Aplikasinya

EtIndonesia. Hakim distrik AS pada hari Senin (7/10) membuat keputusan akhir yang mengharuskan Google, untuk membuka toko aplikasinya ke pasar pihak ketiga. Google telah menyatakan niatnya untuk mengajukan banding atas putusan yang mengarah pada perintah tersebut, dan meminta agar perintah tersebut dihentikan sementara selama proses banding.

Keputusan yang dikeluarkan oleh Hakim Distrik AS James Donato di San Francisco merinci perubahan yang harus dilakukan oleh Google, yang mengharuskan reformasi menyeluruh pada toko aplikasi Play, memberikan lebih banyak pilihan unduhan aplikasi bagi pengguna Android.
Perintah pengadilan ini menyusul putusan juri yang mendukung Epic Games, pencipta “Fortnite,” yang terjadi tahun lalu.

Putusan tersebut menyatakan bahwa praktik Google dalam distribusi aplikasi dan pembayaran dalam aplikasi bersifat monopoli. Sebagai bagian dari perintah pengadilan, Google dilarang untuk mencegah penggunaan sistem pembayaran dalam aplikasi pihak ketiga dan harus mengizinkan pengunduhan platform atau toko aplikasi Android pihak ketiga yang bersaing untuk jangka waktu tiga tahun.

Selain itu, Google dilarang melakukan pembayaran kepada produsen perangkat untuk melakukan pra-instalasi toko aplikasinya dan tidak boleh berbagi pendapatan Play Store dengan distributor aplikasi lainnya. Perintah ini bertujuan untuk mendorong persaingan yang lebih besar di dalam pasar aplikasi dengan menghilangkan eksklusivitas tertentu dan perjanjian bagi hasil yang telah ada.

Hakim juga memerintahkan pembentukan komite teknis yang terdiri dari tiga anggota, yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan perubahan dan menyelesaikan setiap sengketa yang mungkin muncul.
Google menyatakan akan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut dan meminta penangguhan larangan tersebut hingga hasil banding keluar.

Wakil Presiden Urusan Regulasi perusahaan, Lee-Anne Mulholland, mengatakan: “Kami berharap dapat melanjutkan untuk menyampaikan alasan kami dalam banding, dan kami akan terus memperjuangkan kepentingan terbaik para pengembang, produsen perangkat, dan miliaran pengguna Android di seluruh dunia.”

Untuk mempertahankan posisinya sebagai toko aplikasi satu atap, Google membayar pabrikan smartphone bagi hasil pendapatan sebagai imbalan agar Play Store menjadi satu-satunya pintu masuk eksklusif. Pengadilan mengungkapkan bahwa Google menghasilkan pendapatan yang sangat besar melalui toko aplikasi.

Google kalah dalam dua kasus antimonopoli dalam satu tahun. Pengadilan federal di Washington D.C. memutuskan pada bulan Agustus bahwa Google secara ilegal melakukan monopoli bisnis pencarian daring.

Raksasa teknologi ini menghadapi kasus federal ketiga bulan lalu karena posisi dominannya dalam iklan online yang menghadapi gugatan antimonopoli.(jhn/yn)

Memelihara Anjing Dapat Mempengaruhi Kesehatan Anda dalam Berbagai Cara

EtIndonesia. Anjing, dengan kesetiaan dan keragaman spesiesnya, telah menjadi sahabat manusia selama ribuan tahun. Dalam keseharian kita, mereka bukan hanya hewan peliharaan, tetapi juga mitra, penjaga, dan bahkan anggota keluarga.

Tetapi apakah anjing baik untuk kesehatan kita?

Kesehatan mental adalah alasan paling umum kedua yang disebutkan untuk memelihara anjing, setelah persahabatan. Dan banyak dari kita mengatakan kita “merasa lebih sehat” karena memelihara anjing – dan membiarkan mereka tidur di kamar tidur kita.

Berikut ini arti bagi kesehatan fisik dan mental kita untuk berbagi rumah (dan selimut) dengan anjing-anjing kita.

Apakah ada manfaat kesehatan fisik dari memelihara anjing?

Memelihara anjing dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dalam jangka panjang. Pada tahun 2019, tinjauan sistematis mengumpulkan bukti yang dipublikasikan selama 70 tahun, yang melibatkan hampir empat juta kasus medis individu. Ditemukan bahwa orang yang memelihara anjing memiliki risiko kematian akibat penyebab apa pun sebesar 24% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memelihara anjing.

Memelihara anjing dikaitkan dengan peningkatan aktivitas fisik. Hal ini menurunkan tekanan darah dan membantu mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung.

Ulasan tersebut menemukan bahwa bagi mereka yang memiliki masalah medis terkait jantung sebelumnya (seperti serangan jantung), tinggal bersama anjing mengurangi risiko kematian berikutnya hingga 35%, dibandingkan dengan orang-orang dengan riwayat yang sama tetapi tidak memiliki anjing.

Studi Inggris terbaru lainnya menemukan bahwa pemilik anjing dewasa hampir empat kali lebih mungkin memenuhi target aktivitas fisik harian dibandingkan mereka yang tidak memiliki anjing. Anak-anak di rumah tangga yang memiliki anjing juga lebih aktif dan terlibat dalam permainan yang lebih tidak terstruktur, dibandingkan dengan anak-anak yang keluarganya tidak memiliki anjing.

Paparan terhadap kotoran dan mikroba yang dibawa dari luar ruangan juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan lebih sedikit penggunaan antibiotik pada anak-anak kecil yang tumbuh bersama anjing.

Risiko kesehatan

Namun, anjing juga dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan fisik kita. Salah satu masalah kesehatan yang paling umum bagi pemilik hewan peliharaan adalah alergi.

Air liur, urin, dan bulu anjing (sel-sel kulit yang mereka lepaskan) dapat memicu reaksi alergi yang mengakibatkan berbagai gejala, mulai dari mata gatal dan hidung meler hingga kesulitan bernapas.

Sebuah meta-analisis terbaru mengumpulkan data dari hampir dua juta anak. Temuan penelitian menunjukkan bahwa paparan dini terhadap anjing dapat meningkatkan risiko terkena asma (meskipun tidak sebanyak memelihara kucing). Usia anak, seberapa banyak kontak yang mereka miliki dengan anjing, dan risiko masing-masing anak juga berperan.

Tergelincir, tersandung, dan jatuh merupakan risiko lainnya – lebih banyak orang jatuh karena anjing daripada kucing.

Memelihara anjing juga dapat membuat Anda terpapar gigitan dan cakaran yang dapat terinfeksi dan menimbulkan risiko bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Anjing juga dapat membawa penyakit zoonosis ke rumah Anda, termasuk kurap dan Campylobacter, penyakit yang menyebabkan diare.

Bagi mereka yang tidur bersama, risiko alergi dan tertular kurap meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kurang tidur, karena anjing bergerak-gerak di malam hari.

Di sisi lain, beberapa pemilik melaporkan merasa lebih aman saat tidur bersama anjing mereka, dengan manfaat emosional yang lebih besar daripada kemungkinan gangguan tidur atau terbangun dengan gigitan kutu.

Perawatan hewan dan praktik kebersihan yang tepat sangat penting untuk meminimalkan risiko ini.

Bagaimana dengan kesehatan mental?

Banyak orang tahu manfaat memelihara anjing tidak hanya bersifat fisik.

Sebagai teman, anjing dapat memberikan dukungan emosional yang signifikan untuk membantu meringankan gejala kecemasan, depresi, dan stres pascatrauma. Kehadiran mereka dapat memberikan kenyamanan dan tujuan bagi individu yang menghadapi tantangan kesehatan mental, dan kesepian.

Di taman anjing dan lingkungan sekitar Anda, anjing dapat memudahkan Anda untuk memulai percakapan dengan orang asing dan mendapatkan teman baru. Interaksi sosial ini dapat membantu membangun rasa memiliki komunitas dan mengurangi perasaan terisolasi secara sosial.

Bagi orang dewasa yang lebih tua, mengajak jalan-jalan anjing dapat menjadi intervensi kesepian yang berharga yang mendorong interaksi sosial dengan tetangga, sekaligus memerangi menurunnya aktivitas fisik.

Namun, jika Anda mengalami kesepian kronis, mungkin sulit untuk berinteraksi dengan orang lain selama berjalan-jalan. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa memelihara anjing dapat dikaitkan dengan berkurangnya kesepian. Orang-orang melaporkan suasana hati yang membaik – mungkin karena manfaat dari memperkuat ikatan dengan anjing mereka.

Apa saja kekurangannya?

Meskipun anjing dapat membawa kegembiraan yang luar biasa dan banyak manfaat kesehatan, ada juga kekurangan dan tantangannya. Tanggung jawab merawat anjing, terutama yang memiliki masalah perilaku atau kesehatan, bisa sangat membebani dan menimbulkan tekanan finansial.

Anjing memiliki rentang hidup yang lebih pendek daripada manusia, dan kehilangan teman yang disayangi dapat menyebabkan depresi atau memperburuk kondisi kesehatan mental yang ada.

Kecocokan gaya hidup dan kondisi perumahan juga memainkan peran penting dalam menentukan apakah memelihara anjing cocok untuk Anda.

Efek hewan peliharaan menunjukkan bahwa hewan peliharaan, sering kali anjing, meningkatkan kesehatan fisik dan mental manusia dalam segala situasi dan untuk semua orang. Kenyataannya lebih bernuansa. Bagi sebagian orang, memiliki hewan peliharaan mungkin lebih membuat stres daripada bermanfaat.

Yang penting, hewan yang tinggal bersama kita bukan sekadar “alat” untuk kesehatan manusia. Pemilik dan anjing dapat saling diuntungkan jika kesejahteraan dan kesejahteraan keduanya terjaga.(yn)

Sumber: sciencealert