Home Blog Page 39

Tiongkok Dipenuhi Proyek “Bangunan Rapuh”, Jembatan Baru Dibangun Langsung Miring

0

EtIndonesia. Baru-baru ini, setelah gempa kuat di Myanmar, sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun di Bangkok, Thailand, tiba-tiba runtuh. Kontraktor proyek tersebut adalah China Railway No.10 Bureau, sebuah perusahaan milik negara Tiongkok. Insiden ini memicu kritik luas, menyoroti bagaimana Tiongkok  mengekspor proyek-proyek berkualitas rendah atau yang dikenal sebagai “proyek bangunan rapuh” (豆腐渣工程, doufu zha gongcheng) ke luar negeri. Sementara itu, di dalam negeri Tiongkok sendiri, kasus serupa lebih sering terjadi dan semakin mengkhawatirkan.

Belakangan ini, sejumlah kasus proyek konstruksi bermasalah di Tiongkok kembali mencuat:

  • Sebuah jembatan baru di Jiangling, Jingzhou, Hubei, miring tak lama setelah diresmikan.
  • Pagar pembatas sungai di Chengdu, Sichuan, ternyata diisi dengan busa styrofoam.
  • Jalan tol di Quzhou, Zhejiang, mengalami retak dan ambles sebelum sempat dibuka.
  • Pembangunan jalur kereta cepat Chengdu-Dazhou-Wanzhou (Chengda-Wan) dilaporkan menggunakan bahan berkualitas rendah.

“Di Tiongkok, proyek bangunan rapuh ada di mana-mana. Penyebab utamanya adalah kontraktor yang ingin mengeruk keuntungan sebesar mungkin dengan memangkas biaya konstruksi, mencurangi material, dan melakukan sub-kontrak berlapis-lapis. Akibatnya, kualitas bangunan tidak dapat dijamin,” kata mantan pengacara Beijing, Lai Jianping. 

Pakar ekonomi Amerika Serikat, Huang Dawei, mengungkapkan beberapa faktor utama yang menyebabkan buruknya kualitas proyek konstruksi di Tiongkok:

  1. Kesalahan dalam desain – Proyek hanya didasarkan pada teori tanpa diuji secara praktis.
  2. Penerapan standar yang tidak akurat – Proses eksekusi sering kali hanya formalitas.
  3. Manipulasi dalam pengawasan dan inspeksi – Audit kualitas hanya dilakukan untuk memenuhi prosedur administratif.
  4. Pemotongan biaya dan penggunaan material berkualitas rendah – Proyek dikerjakan dengan biaya semurah mungkin tanpa memperhatikan keamanan.

Menurut analisis lebih lanjut, banyaknya proyek konstruksi bermasalah juga disebabkan oleh kurangnya mekanisme pertanggungjawaban.

Huang Dawei menjelaskan:  “Di negara-negara Barat, jika ada masalah dalam struktur bangunan, akan ada hukum yang memastikan pihak yang bertanggung jawab harus menanggung akibatnya. Namun, di Tiongkok, selama tidak terjadi kecelakaan besar, semuanya dianggap baik-baik saja. Jika terjadi insiden, pemerintah akan menyalahkan faktor ‘bencana alam’ atau ‘peristiwa langka’ untuk menghindari pertanggungjawaban.”

Selain itu, proyek konstruksi bermasalah juga terkait erat dengan korupsi dalam sistem pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Huang Dawei menambahkan:  “Sebagian besar proyek pembangunan di Tiongkok adalah proyek yang diberikan oleh pemerintah. Proyek-proyek ini penuh dengan manipulasi dan korupsi mulai dari proses tender, inspeksi, hingga penerimaan proyek. Demi keuntungan, mereka mengorbankan kualitas dan keselamatan konstruksi.”

Lai Jianping memperingatkan bahwa proyek bangunan rapuh ini ibarat bom waktu yang tersebar di seluruh Tiongkok:  “Baik itu gedung, jembatan, atau pabrik, semuanya bisa menjadi bencana kapan saja dan membahayakan nyawa masyarakat.”  (hui/asr)

Laporan oleh Li Yun & Qiu Yue, New Tang Dynasty Television

Gempa Myanmar : Suhu Tinggi di Episentrum  Menyebabkan Mayat Cepat Berbau, Penduduk Tidur di Jalanan

EtIndonesia. Pada 28 Maret, Myanmar bagian tengah diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,7. Pada  31 Maret, pemerintah militer mengumumkan bahwa jumlah korban tewas  mencapai 2.056 orang, dengan lebih dari 3.900 orang terluka.

Wilayah yang terkena dampak paling parah, termasuk kota Sagaing dan Mandalay (kota terbesar kedua di Myanmar), mengalami suhu mendekati 40°C. Di salah satu kuburan yang penuh dengan jenazah, bau mayat mulai menyengat. Organisasi bantuan mengatakan bahwa para penyintas sangat membutuhkan tempat penampungan, makanan, dan air bersih.

Tim peliputan dari NHK Jepang yang masuk ke Mandalay pada 31 Maret pagi melihat banyak bangunan runtuh. Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan mencari perlindungan di sebuah vihara. Diperkirakan lebih dari 1.000 orang berlindung di vihara tersebut.

Seorang pekerja dari Komite Penyelamatan Internasional (IRC) yang berada di Mandalay mengatakan kepada Reuters:  “Setelah mengalami ketakutan akibat gempa, warga kini khawatir dengan gempa susulan. Mereka hanya berani tidur di jalanan atau di ladang terbuka.”

“Namun, di berbagai kota dan desa, tempat yang aman sangat terbatas. Mereka sangat membutuhkan tenda. Bahkan jika rumah mereka tidak rusak, mereka tetap takut untuk tidur di dalamnya.”

IRC menambahkan bahwa timnya menemukan para korban sangat membutuhkan perawatan medis, air minum, dan makanan.

Menurut The Guardian, di kota Sagaing, dekat pusat gempa, jenazah mulai menumpuk di pemakaman.

“Mayat mulai berbau busuk sejak kemarin. Hari ini, kondisinya sudah tidak bisa digambarkan. Jenazah belum bisa dievakuasi keluar dari Sagaing, dan tim penyelamat pun belum tiba,” kata warga Sagaing berusia 20 tahun bernama Aye Moe. 

Aye Moe juga menjelaskan kondisi di Sagaing: “Mereka harus mengubur 10 mayat dalam satu liang lahat. Ketika tidak ada cukup ruang, jenazah dikirim ke Mandalay untuk dikremasi, tetapi di sana pun tidak cukup tungku kremasi.”

Di Mandalay, seorang warga mengatakan kepada Reuters bahwa masyarakat terpaksa menggali reruntuhan sendiri untuk mencari jenazah karena tidak ada cukup alat atau tim penyelamat.

Dia menambahkan: “Warga kembali ke rumah mereka di siang hari, tetapi mereka masih takut tidur di dalamnya pada malam hari. Semua orang tetap tidur di luar dan mulai jatuh sakit… Tanah yang terbakar matahari sepanjang hari menjadi terlalu panas untuk ditempati.” (hui/asr)

Trump Sebut Pemidanaan Pemimpin Ekstrem Kanan Prancis “Masalah Besar”, Mirip dengan Kasusnya

EtIndonesia. Presiden AS, Donald Trump mengatakan pada hari Senin (31/3) bahwa pemidanaan pemimpin ekstrem kanan Prancis, Marine Le Pen dan larangannya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2027 adalah “masalah yang sangat besar.”

Pengadilan Prancis pada hari Senin (31/3) melarang Le Pen untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2027 setelah dia divonis bersalah atas penggelapan.

“Itu masalah yang sangat besar,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin malam ketika ditanya tentang hukuman itu.

Para pembela hak asasi manusia telah membandingkan Le Pen dan Trump selama bertahun-tahun atas pandangan anti-imigrasi mereka dan retorika yang menuduh terhadap kaum minoritas.

Putusan pengadilan Prancis itu merupakan kemunduran bagi Le Pen, 56 tahun. Ketua partai National Rally (RN) itu adalah salah satu tokoh paling menonjol dari ekstrem kanan Eropa, dan calon terdepan dalam jajak pendapat untuk kontes Prancis 2027.

“Saya tahu semuanya tentang itu, dan banyak orang mengira dia tidak akan dihukum atas apa pun,” kata Trump.

“Tetapi dia dilarang mencalonkan diri selama lima tahun, dan dia adalah kandidat terdepan. Kedengarannya seperti negara ini (AS), kedengarannya sangat mirip dengan negara ini,” kata Trump, yang tampaknya merujuk pada kasus hukum yang dihadapi Trump sendiri sebelum dia menjabat.

Trump didakwa karena menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno, atas upaya untuk membatalkan hasil pemilu 2020 yang kalah, dan atas penyimpanan dokumen rahasia setelah masa jabatan pertamanya berakhir. Dia dihukum dalam kasus uang tutup mulut tersebut. Dia membantah melakukan kesalahan dalam semua kasus yang disebutnya bermotif politik.

Tuduhan federal terhadapnya dibatalkan setelah kemenangannya dalam pemilu 2024.

Dewan Tinggi Kehakiman Prancis dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, menyatakan keprihatinannya atas apa yang disebutnya sebagai “reaksi keras” yang dipicu oleh putusan tersebut setelah sekutu Le Pen di Prancis dan para pemimpin sayap kanan dari negara-negara Eropa mengutuknya.

“Ancaman yang ditujukan secara pribadi kepada hakim yang menangani kasus tersebut, seperti pernyataan oleh para pemimpin politik tentang manfaat penuntutan atau vonis, khususnya selama musyawarah, tidak dapat diterima dalam masyarakat yang demokratis,” katanya, sambil menyerukan moderasi.

Yang lain memuji putusan terhadap Le Pen, dengan mengatakan independensi peradilan dan supremasi hukum harus dihormati setelah hakim tersebut menghukumnya karena menyalahgunakan dana Uni Eropa untuk menguntungkan partainya.

Larangan jabatan publik selama lima tahun bagi Le Pen tidak dapat ditangguhkan melalui banding, meskipun dia akan tetap mempertahankan kursi parlemennya hingga masa jabatannya berakhir.
Dia juga menerima hukuman penjara empat tahun – dua tahun ditangguhkan dan dua tahun di antaranya akan dijalani di tahanan rumah – dan denda 100.000 euro, tetapi hukuman tersebut tidak akan berlaku hingga bandingnya selesai. (yn)

Tak Bisa Dipercaya! Saat Semua Orang Sibuk Menyelamatkan Korban Gempa, Militer Myanmar Malah Menyerang Pemberontak

Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7  mengguncang Myanmar pada 28 Maret, menyebabkan lebih dari 1.600 orang tewas. Namun, di saat rakyat sibuk menyelamatkan korban, militer Myanmar justru melanjutkan serangan udara terhadap kelompok pemberontak di dalam negeri.

EtIndonesia. Menurut laporan BBC, serangan udara terjadi hanya tiga jam setelah gempa, tepatnya pukul 15.30 di Naungcho, Negara Bagian Shan Utara, yang menyebabkan tujuh orang tewas.

Kelompok perlawanan demokratis melaporkan bahwa ledakan udara juga terjadi di Chang-U, barat laut Sagaing, yang merupakan pusat gempa bumi, serta di daerah dekat perbatasan Thailand.

PBB: “Serangan Militer Ini Sangat Mengejutkan dan Tak Dapat Diterima”

Tom Andrews, Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Myanmar, mengecam keras aksi militer ini.

“Ketika semua orang sibuk menyelamatkan korban gempa, militer justru masih menjatuhkan bom. Ini sungguh tak bisa dipercaya!” tegasnya.

Ia mendesak junta militer Myanmar untuk segera menghentikan semua operasi militer.

“Semua pihak yang memiliki pengaruh terhadap militer Myanmar harus memberikan tekanan lebih besar dan dengan jelas menyatakan bahwa tindakan ini tidak dapat diterima,” lanjutnya.

Sebagai respons, Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG)—pemerintahan sipil yang digulingkan junta—mengumumkan bahwa pasukan mereka akan menangguhkan serangan militer ofensif di wilayah terdampak gempa selama dua minggu, kecuali untuk aksi pertahanan diri.

Setelah gempa terjadi, laporan kerusakan mulai berdatangan dari Mandalay (kota terbesar kedua di Myanmar) serta ibu kota Naypyidaw yang berjarak 241 km dari pusat gempa.

Militer Myanmar menyatakan bahwa sejauh ini 1.644 orang telah dikonfirmasi tewas, dan banyak lainnya masih tertimbun di bawah reruntuhan.

Pada 2021, militer Myanmar melakukan kudeta, menggulingkan pemerintahan sipil, dan memicu gelombang demonstrasi besar-besaran.

Awalnya, perlawanan sipil terjadi melalui gerakan pembangkangan sipil, tetapi dengan cepat berkembang menjadi pemberontakan bersenjata. Kini, setelah empat tahun berlalu, Myanmar terjebak dalam perang saudara, dengan pertempuran sengit antara militer, kelompok etnis bersenjata, dan organisasi perlawanan rakyat.

Karena mengalami kekalahan di banyak medan pertempuran dan kehilangan wilayah yang luas, militer Myanmar semakin mengandalkan serangan udara untuk menekan perlawanan.

Menurut investigasi BBC, setelah hampir empat tahun berkuasa, militer Myanmar kini hanya mengendalikan kurang dari 25% wilayah negara.

Sementara itu, kelompok pemberontak etnis dan pasukan perlawanan kini menguasai sekitar 42% dari seluruh Myanmar.

Militer Myanmar juga dikenal sering melakukan serangan udara tanpa pandang bulu, yang telah menewaskan lebih dari 170 orang dalam satu serangan, termasuk banyak wanita dan anak-anak.

Organisasi hak asasi manusia PBB telah memperingatkan bahwa militer Myanmar telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyatnya sendiri.

Di saat rakyat Myanmar masih berduka akibat gempa, militer justru menambah penderitaan dengan serangan udara brutal.

Laporan oleh BBC & Central News Agency, Diterjemahkan oleh New Tang Dynasty Television

Gedung Tinggi di Bangkok Runtuh Seketika, Pakar Bangunan Ungkap Konstruksi Rapuh dari Perusahaan Tiongkok

  Gempa bumi dahsyat di Myanmar baru-baru ini mengakibatkan runtuhnya sebuah gedung bertingkat di Bangkok, Thailand, hanya dalam hitungan detik. Gedung tersebut tengah dalam proses pembangunan oleh perusahaan milik negara , China Railway No.10 Engineering Group (CREC 10). Insiden ini memicu dugaan bahwa proyek tersebut adalah “konstruksi abal-abal” dari Tiongkok yang sering disebut sebagai “proyek tahu busuk” (豆腐渣工程).

EtIndonesia. Pada 28 Maret, gempa berkekuatan magnitudo 7,7  mengguncang Myanmar. Lebih dari 1.000 km dari pusat gempa, di Bangkok, Thailand, sebuah gedung 30 lantai yang telah mencapai tahap topping-off tiba-tiba runtuh menjadi puing-puing dalam hitungan detik. Setidaknya puluhan orang tertimbun di bawah reruntuhan.

Bangunan tersebut adalah kantor baru Badan Pemeriksa Keuangan Thailand, yang memiliki tinggi 137 meter dan dirancang oleh Italian-Thai Development (ITD), dengan China Railway No.10 Engineering Group (CREC 10) sebagai kontraktor utama.

Fakta bahwa ini adalah satu-satunya gedung di Bangkok yang roboh akibat gempa menimbulkan kecurigaan besar. Banyak pihak mempertanyakan mengapa bangunan ini bisa runtuh begitu mudah, sementara gedung lainnya tetap berdiri kokoh.

Pakar Konstruksi: “Ini Masalah Serius, Jelas Ada Kesalahan Konstruksi”

Seorang pakar konstruksi senior asal Tiongkok, Zheng Gang, menegaskan bahwa runtuhnya gedung ini bukanlah hal normal.

“Perusahaan China Railway No.10 jelas bertanggung jawab. Ini pasti masalah kualitas konstruksi,” ujarnya.

Zheng menjelaskan bahwa sebuah gedung 30 lantai seharusnya bisa bertahan dari gempa berkekuatan magnitudo 7, sedangkan gempa di Bangkok akibat getaran dari Myanmar kemungkinan hanya sekitar magnitudo 6 atau kurang.

“Biasanya, konstruksi harus melewati beberapa tahap audit teknis. Jadi, kemungkinan besar masalah utama ada pada metode pengerjaan yang tidak memenuhi standar,” tambahnya.

Zheng mengungkap bahwa sering kali perusahaan Tiongkok  mengurangi kualitas material dan mempercepat proses pembangunan demi menghemat biaya dan meningkatkan keuntungan.

“Contohnya, pengecoran beton butuh waktu tertentu untuk mengeras, tetapi demi mengejar tenggat waktu, bekisting sering dilepas lebih awal. Ini membuat struktur bangunan tidak cukup kuat. Biasanya, agar bisa lolos inspeksi, pihak kontraktor menyuap tim pengawas,” ungkapnya.

Zheng bahkan menegaskan bahwa hampir semua proyek bangunan sipil di Tiongkok memiliki elemen “proyek tahu busuk”.

“Kecuali bangunan dengan tingkat keamanan tinggi seperti fasilitas militer atau politik, hampir 99,99% proyek konstruksi sipil di Tiongkok memiliki masalah ini. Hanya saja, tingkat keparahannya berbeda-beda,” katanya.

Fenomena “proyek tahu busuk” Tiongkok tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga di berbagai negara lain yang bekerja sama dengan Tiongkok dalam proyek “Belt and Road Initiative” (BRI).

Beberapa contoh proyek bermasalah yang melibatkan perusahaan Tiongkok antara lain:

PLTA Coca Codo Sinclair di Ekuador

  • Dibangun oleh China Three Gorges Corporation dengan biaya US$2,7 miliar dan selesai pada 2016.
  • PLTA Neelum-Jhelum di Pakistan
  • Dibangun oleh China Gezhouba Group dan China National Machinery Industry Corporation.

Pakar: “Perhatian Dunia Bisa Memaksa Tiongkok Berbenah”

Menurut Li Xin, mantan arsitek di Beijing Capital Engineering Company, meningkatnya perhatian internasional terhadap proyek-proyek bermasalah Tiongkok bisa memberi tekanan agar perusahaan Tiongkok meningkatkan standar mereka.

“Jika dunia menyoroti masalah ini, itu sebenarnya baik untuk rakyat Tiongkok sendiri. Perusahaan-perusahaan ini perlu mengevaluasi sistem manajemen mutu mereka. Jika tidak, mereka hanya akan merugikan diri sendiri,” kata Li.

Sebelum gempa, media Tiongkok sempat memberitakan pencapaian CREC 10 dalam proyek ini. Namun, setelah gedung runtuh, semua berita dan komentar terkait insiden ini langsung disensor.

Li menegaskan bahwa sensor ini sangat tidak wajar, karena di negara lain, insiden seperti ini pasti akan menjadi berita utama untuk meningkatkan kesadaran publik.

Hingga 30 Maret, operasi penyelamatan masih berlangsung. Laporan sementara mencatat 8 orang tewas, 12 orang berhasil diselamatkan, dan sekitar 30 orang masih tertimbun.

Jika bangunan ini sudah mulai digunakan sebagai kantor pemerintah, jumlah korban bisa jauh lebih besar. (hui/asr)

Laporan oleh Li Qian, Wawancara oleh Chang Chun, Editing oleh Gao Yu – New Tang Dynasty Television

Iran Tolak Negosiasi Langsung, Trump: “Jika Tidak Ada Kesepakatan Nuklir, Akan Dibombardir”

EtIndonesia.  Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan peringatan keras kepada Iran terkait program nuklirnya. Pada 30 Maret, Trump mengatakan bahwa jika Iran tidak mencapai kesepakatan dengan Washington, mereka akan menghadapi serangan udara serta dikenakan “tarif sekunder”. Ini merupakan pertama kalinya Trump memberikan pernyataan setelah Teheran menolak negosiasi langsung dengan AS.

“Jika Tidak Ada Kesepakatan, Akan Ada Serangan Seperti yang Belum Pernah Mereka Lihat,” ujarnya. 

Menurut Reuters, dalam wawancara telepon dengan NBC News, Trump mengonfirmasi bahwa pejabat AS dan Iran sedang berunding, namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Ia hanya menegaskan: Jika mereka tidak mencapai kesepakatan, akan ada serangan… jenis serangan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.”

Selain itu, Trump juga mengancam untuk memberlakukan tarif sekunder terhadap Iran, serupa dengan kebijakan yang ia terapkan empat tahun lalu.

Pada awal Maret, Trump mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, meminta agar Iran memulai negosiasi terkait perjanjian nuklir. Namun, Iran menolak proposal ini dan baru memberikan tanggapan pada 27 Maret.

Iran menyampaikan jawabannya melalui Kesultanan Oman, dengan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan: “Kami tidak akan melakukan negosiasi langsung dengan AS di bawah tekanan maksimal dan ancaman militer.”

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa meskipun Iran menolak perundingan langsung, pembicaraan tidak langsung masih berlangsung.

“Pemimpin tertinggi telah menegaskan bahwa negosiasi tidak langsung dapat tetap berlanjut,” kata Pezeshkian.

Dalam wawancara yang sama, Trump juga menyebutkan bahwa ia dapat mengenakan tarif sekunder kepada Rusia dan Iran. Pekan lalu, ia telah menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan penerapan tarif sekunder terhadap pembeli minyak dari Venezuela. (Hui)

(Laporan oleh Cheng Yiren – New Tang Dynasty Television)

Kata Sumber: Lebih dari 300 Pekerja Terjebak di Bawah Reruntuhan Gedung Pencakar Langit di Bangkok

EtIndonesia. Tanda-tanda kehidupan terdeteksi di reruntuhan gedung pencakar langit 30 lantai yang runtuh di Bangkok setelah gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 yang melanda negara tetangga Myanmar minggu lalu. Menurut angka resmi, sebanyak 74 orang dikhawatirkan masih terkubur di reruntuhan, namun, sumber mengatakan kepada NDTV bahwa jumlahnya bisa mencapai 300 hingga 400.

Sejauh ini, 13 jenazah telah dikeluarkan dari reruntuhan menara yang belum selesai dibangun, yang sedang dibangun untuk Kantor Audit Negara Thailand oleh perusahaan dari Tiongkok dan perusahaan konstruksi Thailand. Tim penyelamat melanjutkan upaya pencarian dan penyelamatan pada hari Selasa (1/4)untuk menemukan orang-orang yang terjebak tiga hari setelah gempa besar di Asia Tenggara yang menewaskan sedikitnya 2.000 orang.

Pejabat dan penduduk setempat, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada NDTV bahwa sebagian besar pekerja konstruksi yang terkubur di bawah reruntuhan berasal dari negara tetangga Myanmar, yang telah dilanda perang saudara selama empat tahun yang dipicu ketika militer menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada tahun 2021.

“Setidaknya 50-60 orang yang terjebak di reruntuhan adalah warga Burma. Myanmar adalah salah satu negara termiskin di Asia, dan banyak pekerja datang ke Bangkok untuk pekerjaan kasar,” kata mereka.

Sementara itu, otoritas Thailand telah mulai menyelidiki perusahaan yang didukung Tiongkok atas runtuhnya gedung pencakar langit tersebut, satu-satunya gedung di Bangkok yang hancur total akibat gempa besar. Pengawas antikorupsi Thailand sebelumnya telah melaporkan kepada otoritas kejanggalan yang ditemukannya dalam pembangunan gedung tersebut sebelum runtuh.

Sebuah laporan Reuters mengatakan bahwa pengujian telah menemukan bahwa material yang dikumpulkan di lokasi tersebut menunjukkan adanya baja di bawah standar di antara reruntuhan, yang telah dikirim untuk analisis lebih lanjut. Laporan tentang hal ini diharapkan akan tiba minggu ini.

Pembangunan gedung tersebut dimulai pada tahun 2020 dan dilaksanakan oleh perusahaan patungan antara Italian Thai Development PCL dan China Railway Number 10 (Thailand) Ltd, unit lokal dari China Railway Group milik negara Tiongkok.

Pembangunan telah terhenti cukup lama dan baru-baru ini dimulai kembali. Pemerintah telah mengancam akan membatalkan proyek tersebut pada bulan Januari karena adanya penundaan dan potensi jalan pintas.

Polisi Thailand pada hari Minggu (30/3) menahan empat warga negara Tiongkok, yang bekerja di perusahaan konstruksi tersebut, yang mencoba mengambil dokumen penting dari kantor mereka di lokasi keruntuhan.

Upaya Penyelamatan Sedang Berlangsung

Mesin pemindai dan anjing pelacak telah dikerahkan di gedung pencakar langit yang belum selesai tersebut, dan Wakil Gubernur Bangkok Tavida Kamolvej mengatakan tim penyelamat sedang mencari cara untuk mengakses area yang telah terdeteksi tanda-tanda kehidupan, tiga hari setelah gempa.

Peluang realistis untuk bertahan hidup berkurang setelah 72 jam, katanya, seraya menambahkan: “Kita harus mempercepat. Kita tidak akan berhenti bahkan setelah 72 jam.”

Di Myanmar tengah, tim penyelamat membebaskan empat orang, termasuk seorang wanita hamil dan seorang gadis, dari bangunan yang runtuh di Kota Mandalay dekat episentrum gempa bumi hari Jumat. (yn)

Gedung “Terbengkalai Berhantu” 49 Lantai di Bangkok Tetap Kokoh, Netizen Takjub: “30 Tahun Aman-Aman Saja”

Setelah gempa berkekuatan 7,7  mengguncang Myanmar, sebuah gedung perkantoran 33 lantai yang sedang dibangun di Bangkok oleh China Railway No.10 Bureau runtuh dalam sekejap. Namun, sebuah gedung terbengkalai 49 lantai di dekatnya, yang sudah ditinggalkan selama hampir 30 tahun, tetap berdiri kokoh tanpa kerusakan sedikit pun. Kejadian ini mengejutkan masyarakat setempat dan memicu diskusi panas di dunia maya.

EtIndonesia. Pada 28 Maret pukul 14:20, gempa berkekuatan magnitudo 7,7  mengguncang Myanmar. Di Bangkok, gedung 33 lantai yang sedang dibangun sebagai Kantor Audit Nasional Thailand, ambruk seketika, mengubur lebih dari seratus pekerja di bawah reruntuhan. Hingga 30 Maret, dilaporkan 10 pekerja tewas, 18 terluka, dan 77 masih hilang.

Gedung ini merupakan proyek gabungan antara perusahaan Tiongkok dan Thailand, dengan China Railway No.10 Bureau sebagai kontraktor utama. Bangunan ini baru saja menyelesaikan tahap atap dan sebelumnya diklaim sebagai “gedung perkantoran tertinggi di Thailand”. Namun, setelah insiden ini, otoritas Tiongkok langsung menyensor semua berita terkait, sementara media internasional mempertanyakan apakah bangunan ini merupakan proyek “rapuh” berkualitas buruk.

Yang lebih mengejutkan, tak jauh dari lokasi kejadian, sebuah gedung terbengkalai 49 lantai yang disebut “Sathorn Unique Tower”, tetap kokoh dan tak mengalami kerusakan akibat gempa.

Berdasarkan laporan media internasional, Sathorn Unique Tower awalnya dirancang sebagai kompleks apartemen mewah 49 lantai. Namun, proyek ini terbengkalai sejak krisis keuangan Asia tahun 1997, ketika pasar properti Thailand mengalami kehancuran dan menyebabkan pengembang kehabisan dana.

Meskipun sudah 90% selesai, proyek ini akhirnya dihentikan, dan hingga kini tidak ada investor yang bersedia melanjutkan pembangunan karena biaya yang terlalu tinggi. Selain itu, lokasi gedung ini dulunya merupakan tanah pemakaman, serta bayangannya menutupi kuil terdekat, membuatnya dianggap sebagai tempat “angker”. Akibatnya, berbagai kisah mistis bermunculan, menjadikan Sathorn Unique Tower sebagai “gedung hantu” paling terkenal di Bangkok.

Selain Sathorn Unique Tower, Baiyoke Tower II (gedung tertinggi ketiga di Bangkok) dan Elephant Building juga tetap utuh setelah gempa.

Terkait runtuhnya Kantor Audit Nasional, menurut laporan media Thailand Pattaya News, Perdana Menteri Srettha Thavisin telah memerintahkan penyelidikan darurat. Pemerintah akan memeriksa standar konstruksi, kepatuhan terhadap desain tahan gempa, serta kemungkinan adanya praktik korupsi yang menyebabkan kegagalan struktur. Ia juga menuntut agar laporan lengkap diserahkan sebelum 5 April. (Hui)

Laporan oleh Li Enzhen – New Tang Dynasty Television

Gempa Myanmar Berdampak pada Kamp Penipuan: Beberapa Orang Kabur Saat Kekacauan, Kondisi di Kamp KK Terungkap

Pada 28 Maret 2025, gempa berkekuatan 7,7 melanda Myanmar juga berdampak pada beberapa kamp penipuan di negara itu. Dilaporkan bahwa beberapa bangunan milik sindikat penipuan runtuh. Bahkan, ada orang yang memanfaatkan situasi untuk melarikan diri. Namun, Kamp KK di Myawaddy, yang terkenal dengan reputasinya yang buruk, tetap beroperasi seperti biasa. Para korban di dalamnya mengirimkan pesan penuh keputusasaan.

EtIndonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kamp penipuan didirikan di Myanmar, terutama di Myawaddy. Kamp KK menjadi terkenal karena terlibat dalam penculikan lintas negara, penipuan telekomunikasi, serta perdagangan manusia. Di dalamnya, banyak korban dari berbagai negara yang dipaksa melakukan kejahatan siber.

Pasca-gempa, banyak pihak berharap bahwa korban yang terjebak di dalam kamp dapat melarikan diri dalam kekacauan.

Menurut laporan dari EBC News, Sammy, Pelaksana Tugas Ketua Asosiasi Anti-Penipuan Internasional Taiwan, mengatakan bahwa ketika gempa terjadi, operasional di kamp penipuan langsung dihentikan, dan semua orang dievakuasi ke lapangan terbuka untuk berlindung. Saat itu, beberapa orang berhasil melarikan diri, bahkan mencuri uang perusahaan. Akibatnya, sindikat penipuan menawarkan hadiah untuk menangkap mereka. Secara keseluruhan, gempa ini memberikan dampak besar pada kamp-kamp penipuan di wilayah utara Myanmar.

Namun, berbeda dengan daerah lain, Kamp KK di Myawaddy, yang terletak lebih dari 800 km dari pusat gempa, tidak terdampak secara signifikan. Operasi penipuan tetap berjalan seperti biasa, membuat para korban yang berharap dapat melarikan diri merasa putus asa.

Sebuah organisasi kemanusiaan internasional dari Malaysia (MHO) mengungkapkan bahwa setelah gempa terjadi, mereka segera menghubungi seorang korban asal Tiongkok yang terjebak di Kamp KK. Setelah memastikan bahwa orang tersebut selamat, mereka mencoba menyusun rencana untuk menyelamatkannya. Namun, karena kamp ini tidak terdampak gempa, operasi penyelamatan menjadi semakin sulit.

 “Saya berharap kamp ini terkena gempa, supaya kami bisa kabur pulang… tapi ternyata tidak terjadi apa-apa,” ujar Korban tersebut mengungkapkan kekecewaannya. 

Menurut sumber yang mengetahui kondisi di dalam Kamp KK, meskipun terjadi guncangan ringan, hanya beberapa dinding kantor yang retak, dan tidak ada bangunan yang runtuh atau mengalami kerusakan serius. Pengawasan dan kontrol dari sindikat penipuan tetap ketat.

Lebih lanjut, kamp ini tidak bergantung pada infrastruktur umum Myanmar. Mereka menggunakan genset berbahan bakar minyak untuk listrik, suplai air secara bertahap, serta akses internet melalui Starlink yang disediakan dari luar negeri. Dengan kata lain, operasi penipuan di dalam kamp tetap berjalan normal.

Sementara itu, gempa besar yang melanda Myanmar menghancurkan Kota Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu dengan populasi lebih dari 1,7 juta orang. 

Ribuan bangunan runtuh, jumlah korban jiwa belum dapat dipastikan, dan banyak daerah mengalami pemadaman listrik serta gangguan komunikasi. Jalan-jalan yang rusak menghambat operasi penyelamatan, memaksa banyak warga untuk menggali reruntuhan dengan tangan kosong demi menyelamatkan korban atau mengambil jenazah. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Citra Satelit ISRO India Menunjukkan Kerusakan Setelah Gempa Bumi Mengguncang Myanmar

EtIndonesia. Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) telah merilis citra satelit kerusakan luas yang disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 yang melanda Myanmar dan mengguncang negara-negara tetangga pada hari Jumat (28/3).

Dengan menggunakan satelit pencitraan Bumi yang paling canggih, Cartosat-3, yang dapat membantu menghasilkan citra dengan resolusi kurang dari 50 sentimeter, ISRO telah berhasil mengambil foto dari ketinggian 500 kilometer di atas bumi. Citra tersebut menunjukkan bagaimana jembatan besar di atas Sungai Irrawaddy runtuh. Kerusakan di Universitas Mandalay dan runtuhnya Pagoda Ananda juga menjadi sorotan.

Menurut badan antariksa tersebut, Cartosat-3, yang diluncurkan pada tahun 2019, adalah satelit pencitraan bumi canggih generasi ketiga yang gesit. ISRO jarang merilis citra dari satelit yang sangat canggih ini.

Pusat Penginderaan Jauh Nasional, bagian dari ISRO, mengatakan citra Cartosat-3 pascabencana diperoleh pada hari Sabtu (29/3), di atas Kota Mandalay dan Sagaing di Myanmar. Selain itu, data Cartosat-3 yang diperoleh pada tanggal 18 Maret, yang mencakup area yang sama, dirujuk untuk analisis perubahan dan penilaian kerusakan. Kerusakan signifikan pada infrastruktur di kota Mandalay diamati.

Kerusakan yang terjadi pada kota Mandalay dan jembatan Ava.

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 melanda Myanmar pada hari Jumat, diikuti oleh gempa susulan yang kuat berkekuatan Magnitudo 6,4. Episentrumnya terletak pada kedalaman 10 km di dekat perbatasan Sagaing-Mandalay. Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, mencatat kerusakan parah.

Gempa bumi tersebut juga mengguncang ibu kota Myanmar, Naypyidaw, dan wilayah lainnya, yang mengakibatkan runtuhnya infrastruktur, jalan, dan bangunan tempat tinggal. Getaran tersebut tidak hanya terasa di Myanmar tetapi juga di negara-negara tetangga dan sejauh Chiang Mai dan wilayah utara Thailand, di mana beberapa tempat melaporkan kerusakan.

Citra satelit menunjukkan kerusakan signifikan pada infrastruktur di Kota Mandalay, dengan bangunan penting seperti Sky Villa, Pagoda Phayani, Pagoda Mahamuni, dan Pagoda Ananda, Universitas Mandalay, dan beberapa bangunan lainnya mengalami kerusakan total atau sebagian.

Di kota Sagaing, Pagoda Ma Shi Khana dan beberapa biara serta bangunan lainnya rusak.

Kerusakan yang terjadi di Kota Mandalay.

Seperti yang terlihat dari citra satelit, gempa bumi menyebabkan runtuhnya Jembatan Ava (InnWa) yang bersejarah di Sungai Irrawaddy, dekat Kota Inn Wa. Retakan di dataran banjir sungai Irrawaddy dengan likuifaksi terkait juga terlihat.

Dalam ringkasan penilaian kerusakannya, ISRO mengatakan Myanmar terletak di dekat batas konvergen lempeng India dan Eurasia, tempat Lempeng India bergerak ke utara menuju Lempeng Eurasia dengan kecepatan sekitar 5 cm per tahun.

Selain itu, Myanmar juga terletak di dekat beberapa zona patahan yang lebih kecil, seperti Sesar Sagaing, yang membentang melalui Myanmar bagian tengah. Sesar Sagaing merupakan sesar geser aktif yang signifikan yang mengakomodasi gerakan lateral antara blok lempeng India dan Eurasia. Gempa bumi hari Jumat kemungkinan terkait dengan pelepasan tekanan yang terakumulasi di sepanjang sesar Sagaing atau sesar-sesar pelengkapnya di wilayah tersebut.

India merupakan salah satu negara pertama yang menerbangkan tim penyelamat dan memberikan bantuan kepada Myanmar.(yn)

Thailand Selidiki Insiden Runtuhnya Gedung, 4 Pria Tiongkok Ditangkap Saat Menyusup untuk Mengambil Dokumen

Gempa bumi berkekuatan 7,7 yang mengguncang Myanmar juga berdampak di Bangkok, Thailand. Sebuah gedung 33 lantai yang sedang dibangun oleh perusahaan Tiongkok tiba-tiba runtuh. Menanggapi insiden ini, pemerintah Thailand telah membentuk komite investigasi, dan Perdana Menteri Srettha Thavisin menuntut penjelasan dari pihak terkait.

EtIndonesia. Dalam konferensi pers pada Sabtu (29 Maret), Perdana Menteri Srettha Thavisin mengatakan bahwa pemerintah, dengan bantuan komite konstruksi setempat, akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh bangunan serta menyelidiki penyebab runtuhnya gedung yang menewaskan setidaknya 8 orang.

 “Saya ingin menegaskan kembali bahwa hingga saat ini, situasi gempa bumi di Thailand telah kembali normal. Selanjutnya, setiap bangunan akan diperiksa oleh tim manajemen masing-masing,” ujarnya. 

Dia menegaskan bahwa gedung ini adalah satu-satunya bangunan di Bangkok yang runtuh akibat gempa bumi.

 “Di Bangkok, ada satu gedung yang runtuh, tetapi ini adalah satu-satunya yang mengalami kejadian tersebut. Gedung ini masih dalam tahap pembangunan, sementara bangunan lain di ibu kota tidak mengalami dampak yang sama,” ujarnya. 

Gedung yang runtuh ini adalah proyek pembangunan baru Kantor Auditor Negara Thailand, yang dibangun oleh anak perusahaan China Railway Engineering Corporation (CREC), yaitu China Railway No.10 Bureau Group.

Menurut laporan media Thailand, proyek pembangunan ini memiliki nilai kontrak sekitar 63 juta dolar AS. Perusahaan kontraktor, China Railway No.10 Bureau, sebelumnya dengan bangga mengklaim bahwa mereka menggunakan teknologi “slab tanpa balok”. Namun, ketika gempa bumi terjadi di Myanmar—meskipun berjarak ribuan kilometer dari Bangkok—gedung tersebut tetap tidak mampu bertahan dan runtuh.

Pada Minggu (30 Maret), tim penyelamat terus menggunakan alat berat, drone, dan anjing pelacak untuk mencari korban dalam masa krusial 72 jam pasca-insiden. Hingga saat ini, jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 11 orang, sementara 76 orang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Setelah insiden terjadi, lokasi reruntuhan telah dinyatakan sebagai zona bencana oleh pemerintah Bangkok. Siapa pun dilarang memasuki area tersebut tanpa izin. Namun, pada 29 Maret, empat pria asal Tiongkok kedapatan menyelinap ke lokasi dan mencoba mengambil 32 dokumen dari reruntuhan sebelum akhirnya ditangkap oleh polisi.

Polisi Bangkok mengungkapkan bahwa keempat pria tersebut adalah karyawan dari sebuah perusahaan konstruksi. Mereka telah dibebaskan sementara, tetapi 32 dokumen yang mereka bawa telah disita. Dokumen tersebut berisi informasi tentang kontraktor bangunan, dokumen teknik, dan instruksi konstruksi. Saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini. (Hui)

Menurut Laporan: Gempa Bumi Mematikan di Myanmar Melepaskan Energi “334 Bom Atom”

EtIndonesia. Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 yang menewaskan lebih dari 2000 orang di Myanmar telah melepaskan energi yang setara dengan lebih dari 300 bom atom, menurut seorang geolog terkemuka Amerika.

“Kekuatan yang dilepaskan oleh gempa seperti ini setara dengan 334 bom atom,” kata geolog Jess Phoenix kepada CNN.

Phoenix juga memperingatkan bahwa gempa susulan dari gempa bumi yang melanda Myanmar pada hari Jumat (28/3), “dapat berlangsung selama berbulan-bulan.” Dia mencatat bahwa hal ini akan terjadi karena lempeng tektonik India terus berbenturan dengan lempeng Eurasia di bawah Myanmar.

Geolog tersebut lebih lanjut mencatat bahwa mungkin ada hambatan dalam memahami sepenuhnya dampak bencana tersebut karena kehancuran di Myanmar hanya akan diperburuk oleh perang saudara di negara tersebut.

“Apa yang biasanya menjadi situasi sulit menjadi hampir mustahil,” katanya.

Operasi Penyelamatan Terus Berlanjut di Myanmar

Operasi penyelamatan terus berlanjut di Mandalay dan daerah lain di Myanmar setelah gempa bumi yang mematikan, tetapi harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat di reruntuhan memudar di tengah kondisi yang sulit — dengan suhu yang diperkirakan mencapai sekitar 40 derajat Celsius (104 Fahrenheit). Beberapa penduduk menghabiskan malam ketiga dengan tidur di tempat terbuka, sementara gempa susulan terus mengguncang kota Myanmar tengah yang berpenduduk lebih dari 1,7 juta orang selama akhir pekan.

Panas yang menyengat telah membuat petugas penyelamat kelelahan dan mempercepat pembusukan tubuh, yang dapat mempersulit identifikasi, kantor berita AFP melaporkan.

Kejadian menyedihkan terjadi di blok apartemen yang runtuh di kota terbesar kedua di Myanmar pada Minggu malam, ketika tim penyelamat mengira mereka telah menyelamatkan nyawa seorang wanita hamil yang terperangkap di bawah reruntuhan selama lebih dari 55 jam. Mereka mengamputasi kakinya untuk membebaskannya, tetapi setelah menariknya keluar, dia dinyatakan meninggal.

“Kami mencoba segalanya untuk menyelamatkannya,” salah satu responden medis mengatakan kepada AFP, tetapi dia telah kehilangan terlalu banyak darah akibat amputasi.

Sementara itu, para jamaah Muslim berkumpul di dekat masjid yang hancur di kota itu pada Senin pagi untuk melaksanakan salat Idul Fitri pertama, hari raya setelah bulan puasa Ramadan.

Gempa berkekuatan Magnitudo 7,7 pertama terjadi di dekat Mandalay pada Jumat sore, diikuti beberapa menit kemudian oleh gempa susulan berkekuatan Magnitudo 6,7. Gempa tersebut meruntuhkan bangunan, merobohkan jembatan, dan membuat jalan tertekuk, dengan beberapa kerusakan terparah terlihat di Myanmar bagian tengah.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah meluncurkan permohonan darurat pada Minggu untuk mendapatkan lebih dari 100 juta dolar guna membantu para korban.

Jaringan kemanusiaan terbesar di dunia mengatakan kebutuhan meningkat setiap jam karena meningkatnya suhu dan musim hujan yang mendekat meningkatkan risiko “krisis sekunder”.

Tantangan yang dihadapi negara Asia Tenggara dengan lebih dari 50 juta penduduk itu sangat besar bahkan sebelum gempa terjadi. Myanmar telah dilanda perang saudara selama empat tahun yang dipicu oleh kudeta militer pada tahun 2021.

Berbagai laporan telah muncul mengenai pertempuran sporadis bahkan setelah gempa bumi, dengan satu kelompok pemberontak mengatakan kepada AFP pada hari Minggu bahwa tujuh pejuangnya tewas dalam serangan udara segera setelah gempa bumi terjadi. Sebelum gempa bumi hari Jumat, sekitar 3,5 juta orang mengungsi akibat perang saudara yang berkecamuk, banyak yang berisiko kelaparan. (yn)

TikTok Kembali Menghadapi Larangan di AS, Tetapi Trump Mengatakan ‘Banyak’ Pembeli Siap

EtIndonesia. Presiden AS, Donald Trump kembali meremehkan risiko bahwa TikTok terancam dilarang di Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa dia tetap yakin akan menemukan pembeli untuk bisnis aplikasi tersebut di AS pada batas waktu hari Jumat (4/4).

Aplikasi berbagi video yang sangat populer itu, yang memiliki lebih dari 170 juta pengguna di Amerika, terancam oleh undang-undang yang disahkan dengan suara mayoritas tahun lalu dan memerintahkan TikTok untuk berpisah dari pemiliknya di Tiongkok, ByteDance atau menghadapi larangan di Amerika Serikat.

Termotivasi oleh keyakinan luas di Washington bahwa TikTok pada akhirnya dikendalikan oleh Pemerintah Tiongkok, undang-undang tersebut mulai berlaku pada tanggal 19 Januari, satu hari sebelum pelantikan Trump.

Tetapi presiden dari Partai Republik itu dengan cepat mengumumkan penundaan yang memungkinkannya untuk terus beroperasi; penundaan itu akan berakhir pada tanggal 5 April.

“Kami memiliki banyak pembeli potensial. Ada minat yang luar biasa terhadap TikTok,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One pada Minggu (30/3) malam.

“Banyak orang yang ingin membeli TikTok. Kami juga bertransaksi dengan Tiongkok, karena mereka mungkin ada hubungannya dengan itu,” katanya, seraya menambahkan. “Saya ingin TikTok tetap hidup.”

Setiap kesepakatan untuk melepaskan TikTok dari ByteDance akan memerlukan persetujuan Beijing, dan Trump mengatakan dia mungkin menawarkan pengurangan tarif pada Tiongkok sebagai cara untuk mendapatkan persetujuan Beijing atas penjualan tersebut.

Trump, meskipun dia mendukung pelarangan pada masa jabatan pertamanya, akhir-akhir ini menjadi pembela terbesar aplikasi tersebut, melihatnya sebagai alasan lebih banyak pemilih muda mendukungnya dalam pemilihan November.

Salah satu donatur politik utamanya, miliarder Jeff Yass, juga merupakan pemegang saham utama di perusahaan induk ByteDance.

ByteDance ikut serta?

Beberapa proposal untuk bisnis TikTok di AS telah muncul sejak undang-undang tersebut mulai disahkan Kongres tahun lalu.

Namun menurut media setempat, mengutip orang-orang yang terlibat dalam mencari solusi, perbaikan yang paling mungkin adalah dengan mengalihkan saham mereka ke perusahaan TikTok global independen yang baru oleh investor AS yang ada di ByteDance.

Investor AS tambahan akan dilibatkan untuk mengurangi proporsi investor Tiongkok. Trump pada satu titik mengatakan Pemerintah AS juga dapat mengambil saham melalui dana kedaulatan nasional yang baru diumumkan.

Dan Ives dari Wedbush Securities mengatakan kepada AFP bahwa dia yakin perusahaan cloud Oracle akan “memainkan peran utama” dalam kesepakatan semacam itu dan bahwa “ByteDance akan tetap mengendalikan dan memiliki algoritme” dan memiliki kursi dewan.

Sebagian besar aktivitas TikTok di AS sudah tersimpan di server Oracle, dan ketua eksekutif perusahaan, Larry Ellison, adalah sekutu lama Trump yang juga disebut-sebut sebagai pembeli aktivitas TikTok di AS pada masa jabatan pertama Trump.

Pengaturan tersebut akan bertentangan dengan semangat hukum, yang sebagian didasarkan pada premis bahwa algoritme TikTok dapat dijadikan senjata oleh Tiongkok untuk melawan kepentingan AS.

Namun, profesor Fakultas Hukum Universitas Richmond, Carl Tobias, mengatakan bahwa dia tidak memperkirakan akan ada pertentangan di Kongres yang dipimpin Partai Republik atau jika Trump memerintahkan perpanjangan batas waktu penjualan.

“Anggota parlemen hanya menyatakan sedikit pertentangan terhadap tindakan Trump (termasuk tindakan) yang oleh hakim federal dianggap melanggar Konstitusi atau undang-undang yang disahkan oleh Kongres,” katanya.

Proposal lainnya termasuk inisiatif yang disebut “The People’s Bid for TikTok,” yang diluncurkan oleh inisiatif Project Liberty milik taipan real estat dan olahraga Frank McCourt.

Perusahaan rintisan kecerdasan buatan Perplexity baru-baru ini menyatakan minatnya untuk membeli TikTok, seperti halnya usaha patungan yang melibatkan mega-selebriti YouTube, MrBeast.

Ketika batas waktu terakhir berlalu, pada bulan Januari, TikTok ditutup sementara di Amerika Serikat, yang membuat jutaan pengguna kecewa.(yn)

“Dia Punya Masalah Besar”: Trump Menuduh Zelenskyy Mencoba “Mundur” dari Kesepakatan Tanah Jarang

EtIndonesia. Presiden AS, Donald Trump mengklaim bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy berusaha menarik diri dari perjanjian mineral tanah jarang dengan Amerika Serikat.

Berbicara kepada wartawan di Air Force One pada hari Minggu (30/3), Trump memperingatkan bahwa jika Zelenskyy mencoba merundingkan kembali kesepakatan tersebut, dia akan menghadapi “masalah besar.”

“Saya pikir Zelenskyy, omong-omong, dia mencoba mundur dari kesepakatan tanah jarang, dan jika dia melakukannya, dia punya beberapa masalah, masalah besar,” kata Trump.

Perjanjian tersebut, yang diharapkan akan memberikan AS akses ke minyak, gas, dan sumber daya mineral Ukraina melalui dana investasi bersama, awalnya akan ditandatangani pada tanggal 28 Februari. Namun, penandatanganan tersebut ditunda setelah terjadi perselisihan di Gedung Putih, di mana Wakil Presiden AS, JD Vance dilaporkan mengkritik Zelenskyy karena tidak tahu berterima kasih.

Zelenskyy bersikeras melindungi keanggotaan Ukraina di UE

Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menerima perjanjian apa pun yang dapat membahayakan upayanya untuk bergabung dengan Uni Eropa.

“Tidak ada yang dapat membahayakan… keanggotaan Ukraina di UE yang dapat diterima,” katanya dalam konferensi pers di Kyiv pada hari Jumat.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha menegaskan kembali pendirian ini pada hari Minggu, dengan menyatakan: “Kami dapat melihat strategi Rusia ini dan tidak akan pernah menerima apa pun yang membuat Ukraina lemah atau tidak berdaya.”

“Sebaliknya, perdamaian yang nyata dan adil membutuhkan jaminan keamanan yang kuat dan jangka panjang untuk menjaganya,” tambahnya.

Ukraina Berupaya Mengubah Kesepakatan, Rusia Terlibat dalam Pembicaraan Mineral dengan AS

Menurut laporan Ukraina, draf terbaru perjanjian mineral tersebut mencakup ketentuan-ketentuan yang belum pernah dibahas sebelumnya, serta beberapa ketentuan yang telah ditolak oleh kedua belah pihak.

Bloomberg melaporkan bahwa Ukraina berupaya mengubah ketentuan yang mengharuskan AS untuk melakukan lebih banyak investasi sekaligus mengklarifikasi bagaimana dana rekonstruksi bersama akan berfungsi.

Sementara itu, media pemerintah Rusia melaporkan bahwa Moskow dan Washington telah memulai diskusi mengenai kerja sama mineral tanah jarang mereka sendiri.

“Logam tanah jarang merupakan area penting untuk kerja sama, dan kami tentu saja telah memulai diskusi mengenai berbagai logam tanah jarang dan proyek di Rusia,” kata Kirill Dmitriev, utusan Putin untuk kerja sama ekonomi dan investasi internasional.(yn)