Poin disini sepertinya paling aneh menurut tim mata ketiga. Sesosok malaikat turun ke bumi sambil membawa kunci besar, membuka sebuah lubang besar tak berujung, kemudian asap hitam tebal keluar dari lubang itu. Dan kali ini benar-benar celaka.
Virus di Tiongkok Berlipat Ganda, Menular Tanpa Kontak, Kematian Sejumlah Pejabat Tinggi
oleh Tang Rui dan Xiong Bin dari New Tang Dynasty TV
Gelombang baru wabah melanda Tiongkok, banyak orang terinfeksi, dan tingginya angka kematian pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT). Pada saat yang sama, bersamaan dengan liburan panjang Hari Nasional, virus demam berdarah juga menyebar di banyak daerah, menular tanpa kontak langsung dan rumah sakit penuh sesak dengan pasien.
Seorang warganet dari Tiongkok bernama Xiao Zhang mengatakan, “Sekarang saya tiba-tiba terjebak di tempat ini, hampir tidak bisa bergerak, tangga tidak bisa dinaiki, lift juga penuh sesak, jumlah orang terlalu banyak.”
Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shanghai menerbitkan pengumuman bahwa virus demam berdarah menyebar di berbagai daerah. Mereka memperingatkan jika gejala ditemukan selama perjalanan liburan, segera mencari perawatan medis setempat.
Sebelumnya, virus demam berdarah telah menyebar di banyak daerah seperti Guangdong dan Yunnan. Menurut data yang diumumkan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Guangdong, antara 16-22 September, ada 764 kasus baru di seluruh provinsi. Situasi sebenarnya tidak diketahui.
Seorang dokter di Tiongkok bernama Chun Xiao mengatakan, “Virus ini bisa menular meskipun tanpa kontak langsung, tidak ada obat khusus, dan juga tidak ada vaksin.”
Pada saat yang sama, virus COVID-19 juga menyebar dengan cepat di berbagai daerah. Warga melaporkan bahwa gelombang pandemi kali ini sangat ganas, banyak orang dewasa dan anak-anak terinfeksi.
Seorang dokter di Tiongkok, Xie Mindong, mengatakan, “Virus COVID-19 kembali menyebar, membuat banyak orang terkejut, banyak keluarga yang terinfeksi.”
Seorang warga Suzhou, Jiangsu, Wang Nyonya mengatakan, “Sekarang banyak yang mengalami demam dan flu, banyak virus yang menyebar. Cucu saya yang berusia 15 tahun terinfeksi virus. Saya sedang menjenguk cucu saya yang dirawat di rumah sakit, sudah dua hari. Sekarang rumah sakit penuh dengan orang, tidak ada tempat tidur, cucu saya bahkan dirawat di koridor.”
Beberapa warga dari berbagai daerah juga mengungkapkan bahwa gelombang pandemi kali ini sangat menular, ada peningkatan kasus kematian secara mendadak. Pemerintah menutupi peristiwa ini dan tidak melaporkannya.
“Virus ini mengalami perubahan dengan tingginya tingkat kematian. Ada yang tiba-tiba jatuh saat berjalan di jalanan dan tidak berhasil diselamatkan. Mereka lebih banyak berusia sekitar tiga puluh tahunan. Baru-baru ini, seorang rekan saya sedang makan, kemudian jatuh, dan tidak bisa diselamatkan. Ada aturan yang sangat ketat dari atasan, dokter tidak memberitahukan apa yang terjadi, ini sangat menakutkan,” ujar seorang warga Weihai, Shandong, bernama Yang.
Belakangan ini, tidak hanya warga biasa, tetapi juga pejabat tinggi PKT yang meninggal dalam jumlah besar. Pada September lalu, setidaknya 30 pejabat tinggi PKT meninggal dunia, termasuk beberapa pejabat tingkat provinsi dan kementerian serta jenderal militer, seperti mantan Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Shandong Wang Yuxi, mantan Direktur Kantor Urusan Pasca-Pensiun Komando Militer Chengdu Jenderal Xu Yong, dan mantan Sekretaris Komite Hukum dan Politik Pusat PKT Ren Jianxin. Mereka semua adalah anggota PKT.
Sejak awal pandemi, Pendiri Falun Gong, Master Li Hongzhi, dalam tulisannya yang berjudul “Rasional” telah memperingatkan: wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.
Master Li Hongzhi juga memberikan cara untuk menghindari bencana: Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan.” (Hui)
Kepala Pemerintahan Hamas Tewas, Gelombang Evakuasi dari Lebanon
Pada Kamis (3/10/2024), Israel mengumumkan bahwa pemimpin tertinggi Hamas tewas dalam serangan militer tiga bulan lalu. Sementara itu, seiring meningkatnya konflik antara Israel dan Hizbullah, banyak negara mulai mengevakuasi warga negara mereka dari Lebanon
Yi Jing dari New Tang Dynasty TV
Tentara Pertahanan Israel (IDF) pada Kamis mengumumkan bahwa tokoh tingkat tertinggi dari Biro Politik Hamas, Rawhi Mushtaha, tewas dalam serangan udara tiga bulan lalu.
Menurut IDF, Mushtaha bertanggung jawab atas kontrol sipil pemerintahan Hamas, serta terlibat dalam kegiatan terorisme terhadap Israel. Dia adalah salah satu tangan kanan pemimpin Hamas saat ini, Yahya Sinwar. Mereka bersama-sama membangun mekanisme keamanan keseluruhan Hamas.

Laporan militer menyatakan bahwa pada hari serangan, Mushtaha sedang bersembunyi di sebuah pangkalan bawah tanah yang dijaga ketat dan dilengkapi perlengkapan di bagian utara Gaza. Dua anggota senior Hamas lainnya juga tewas dalam serangan itu.
Pada Juli tahun ini, pemimpin tertinggi Hamas saat itu, Ismail Haniyeh, juga tewas dalam serangan di Iran.
Pada Kamis, Israel meningkatkan serangan terhadap kelompok militan Hizbullah. Ledakan terdengar di pusat kota Beirut dan pinggiran selatan, di mana markas Hizbullah di Dahiyeh dihancurkan.
Pada saat yang sama, fasilitas Hizbullah di bagian selatan Lebanon mengalami beberapa serangan udara. Gedung balai kota di Bint Jbeil menjadi target utama. Tentara Israel mengonfirmasi bahwa 15 anggota militan Hizbullah tewas di tempat.
Pada hari yang sama, IDF terus mendesak penduduk lebih dari 20 kota di selatan untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Diperkirakan bahwa pasukan darat Israel sedang merencanakan operasi lebih lanjut untuk melemahkan Hizbullah.
Dengan meningkatnya konflik antara Israel dan Hizbullah, banyak pemerintah negara-negara mulai membantu evakuasi warganya dari Lebanon.
Pada Kamis, lebih dari 400 warga Spanyol dievakuasi dari Lebanon dengan bantuan Kementerian Pertahanan. Amerika Serikat, Italia, Inggris, Kanada, Australia, Prancis, Jepang, Rusia, Yunani, dan negara lainnya juga membantu evakuasi warganya secepat mungkin.
Pemerintah Jerman termasuk yang pertama kali melakukan penerbangan evakuasi bagi warganya minggu ini, menerbangkan 111 orang dari Beirut ke Berlin pada 30 September. Kementerian Luar Negeri Jerman mengumumkan penerbangan kedua pada 2 Oktober, membawa 130 “warga negara Jerman yang sangat rentan” keluar dari negara itu.
Kementerian Luar Negeri Inggris menyewa penerbangan dari Lebanon untuk warganya pada 2 Oktober. Kemenlu Inggris mengatakan bahwa mereka akan menyewa penerbangan tambahan dari negara tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Pemerintah Australia juga mengorganisir penerbangan evakuasi pada 30 September dan 1 Oktober.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan penerbangan evakuasi tambahan dari Australia akan meninggalkan Lebanon pada 3 Oktober. Wong mengatakan bahwa pemerintah Australia telah memesan 500 kursi untuk dua penerbangan tambahan dari Lebanon ke Siprus, yang akan berangkat pada 5 Oktober.
Sementara itu, Bulgaria mengevakuasi 89 orang dari Lebanon pada 30 September. Penjabat Perdana Menteri Bulgaria Dimitar Glavchev mengatakan bahwa 61 warga Bulgaria meminta untuk dievakuasi pada perjalanan kedua pada 1 Oktober.
Minggu ini, Menteri Luar Negeri Spanyol, José Manuel Albares, mendesak sekitar 1.000 warga sipil Spanyol yang saat ini berada di Lebanon untuk meninggalkan negara itu.
Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles pada 3 Oktober mengumumkan bahwa pemerintahnya telah mengirimkan dua pesawat militer untuk mengevakuasi 350 warga negara Spanyol dari Lebanon. Kedua pesawat tersebut telah kembali ke Spanyol dengan para penumpangnya.
Ketika sebagian besar penerbangan dari Beirut dibatalkan, banyak orang memilih untuk meninggalkan Lebanon melalui jalur laut. Pada Kamis, ratusan orang tiba di Turkiye menggunakan kapal feri.
“Ini bukan bagian dari rencana hidup. Kami tidak berencana pergi, meninggalkan rumah, meninggalkan negara, tetapi ke mana lagi kami bisa pergi?,” kata seorang warga Lebanon yang tinggal di Ghana, Sami Al-Kin.
Pemerintah Siprus telah sepenuhnya mengaktifkan mekanisme yang memungkinkan warga negara asing yang dievakuasi dari Timur Tengah untuk melewati pulau itu dengan aman. (hui)
Israel Kembali Menewaskan Para Komandan Hizbullah, Negara-negara di Dunia Mengevakuasi Warga Negara Mereka dari Lebanon
Zhao Fenghua dan Yu Wei – New Tang Dynasty TV
Seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah, pada Kamis (3/10/2024), berbagai negara di dunia mulai menyelamatkan warga negara mereka dari Lebanon secara darurat.
Pada Kamis dini hari, militer Israel kembali melancarkan serangan udara presisi di Beirut, ibu kota Lebanon, dengan sebuah rudal yang menghantam sebuah gedung dekat pusat kota.
Sebuah gedung bertingkat di pinggiran selatan Beirut terbakar setelah dihantam rudal, mengeluarkan asap tebal.
“Semua telah diratakan. Tidak ada yang tersisa,” kata seorang warga selatan Beirut.
Pada hari yang sama, militer Israel merilis video operasi militer di selatan Lebanon, menyatakan bahwa mereka sedang melakukan “serangan terarah” untuk menghancurkan infrastruktur Hizbullah yang terlibat dalam kegiatan terorisme, dan menewaskan lebih banyak komandan Hizbullah.
“Tentara kami di Lebanon sedang menghancurkan semakin banyak (komandan) dan teroris Hizbullah. Setiap pertempuran berakhir dengan keunggulan militer kami,” ujar Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Herzi Halevi.
Pada hari itu, militer Israel memberitahukan kepada penduduk lebih dari 20 kota di perbatasan selatan Lebanon untuk segera mengungsi.
Pemerintah Lebanon menyatakan bahwa serangan udara Israel menyebabkan setidaknya tujuh orang tewas. Sebelumnya, militer Israel menyatakan bahwa delapan tentara mereka tewas dalam bentrokan di selatan Lebanon.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Kamis menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata dan menyelesaikan masalah melalui jalur politik.
“Hanya dalam waktu 24 jam terakhir, 28 tenaga medis telah kehilangan nyawa di Lebanon,” katanya.
Seiring dengan semakin meningkatnya konflik antara Israel dan Hizbullah, berbagai negara mulai menarik warganya dari Lebanon.
Pada Kamis siang, pesawat militer yang membawa 38 warga sipil Siprus dan 22 warga negara Yunani mendarat di “Larnaca” Siprus.
“Keadaan di Lebanon sangat buruk. Kami datang ke sini untuk merasa aman,” kata Warga sipil yang dievakuasi dari Lebanon, Nadine Zormorrod.
Warga sipil lainnya yang dievakuasi, Gigi Halifaleft: “Terutama minggu lalu, hari-hari sangat sulit. Ada bom, kami bisa mendengarnya, suaranya sangat keras dan menakutkan.”
Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Spanyol menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan dua pesawat untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon, dengan pesawat pertama yang membawa 200 warga Spanyol telah terbang menuju basis udara di dekat Madrid. Pemerintah Spanyol mendorong semua warga Spanyol untuk meninggalkan Lebanon dan akan membantu mereka dalam evakuasi.
Pada hari yang sama, lebih dari 300 warga sipil dari berbagai negara dievakuasi dengan kapal dari kota “Tripoli” di Lebanon, yang berhenti di pelabuhan Mersin, Turkiye. Selanjutnya, mereka melanjutkan perjalanan ke negara masing-masing.
Lembaga penyiaran milik pemerintah Jepang, NHK, melaporkan bahwa dua orang warga negara Jepang telah dievakuasi dari Lebanon ke Siprus dengan menggunakan kapal yang dipesan oleh pemerintah Jepang.
NHK melaporkan Pasukan Bela Diri Jepang mengirimkan dua jet angkut militer C-2 pada 3 Oktober. Pesawat-pesawat angkut tersebut dijadwalkan tiba di Yordania dan Yunani pada 4 Oktober sebagai antisipasi kemungkinan pengangkutan udara bagi 50 warga negara Jepang lainnya yang saat ini berada di Lebanon.
Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol pada 2 Oktober memerintahkan pesawat angkut militer untuk dikirim ke Timur Tengah untuk mengevakuasi warga Korea Selatan di seluruh wilayah tersebut. Dilaporkan ada sekitar 480 warga negara Korea Selatan yang tinggal di Israel, 130 orang di Lebanon, dan 110 orang di Iran.
Sebelumnya, pada Rabu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa sekitar 100 warga Amerika Serikat dan anggota keluarga mereka telah meninggalkan Lebanon dengan penerbangan komersial.
“Hari ini (Rabu), kami mengatur penerbangan dari Beirut ke Istanbul untuk membawa warga Amerika Serikat lainnya pergi,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller. (hui)
Mengapa Ada Umat Manusia
Versi audio:
Text selengkapnya:
Master Li Hongzhi adalah pendiri latihan spiritual Falun Gong. Latihan ini menggabungkan meditasi dan latihan lembut dengan filosofi moral yang berpusat pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Setelah Master Li memperkenalkan latihan ini kepada publik di Tiongkok pada awal tahun 1990-an, sekitar 100 juta orang mulai berlatih. Sejak saat itu, latihan ini menyebar ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia.
Master Li empat kali nominator Hadiah Nobel Perdamaian dan dinominasikan oleh Parlemen Eropa untuk Penghargaan Sakharov untuk Kebebasan Berpikir. Beliau juga merupakan penerima Penghargaan Kebebasan Beragama Internasional dari Freedom House.
Master Li memberi wewenang kepada The Epoch Times untuk menerbitkan artikelnya, “Mengapa ada Umat Manusia”, tertanggal 20 Januari 2023. Teks lengkapnya adalah sebagai berikut, diterjemahkan dari Bahasa Mandarin:
***
Mengapa Ada Umat Manusia
Pertama-tama menyapa Anda semua pada kesempatan Tahun Baru Imlek ini!
Tahun Baru seharusnya saya sampaikan ucapan Selamat Tahun Baru yang Anda suka dengar, tetapi bahaya yang saya lihat terus mendekati umat manusia selangkah demi selangkah. Untuk itu para Makhluk Ilahi meminta saya untuk memberikan beberapa patah kata yang hendak disampaikan kepada makhluk hidup di dunia, setiap kalimat adalah rahasia langit, tujuannya agar manusia mengenal fakta, dan memberikan kesempatan lagi kepada manusia agar terselamatkan.
Mengapa ada umat manusia, dari awal hingga akhir, alam semesta akan melalui empat tahapan proses panjang yaitu Terbentuk, Bertahan, Rusak, dan Musnah. Begitu alam semesta mencapai akhir dari proses “pemusnahan” terakhir, segala sesuatu dalam badan kosmik yang lebih besar, termasuk alam semesta tempat kita berada ini akan tercerai berai tak berwujud lagi dalam sekejap! Seluruh kehidupan akan musnah tak tersisa!
Kematian manusia hanyalah kemunduran dan penuaan tubuh secara permukaan, sedangkan jiwa sejatinya (diri sejati tidak mati dengan meninggalnya tubuh fisik) akan bereinkarnasi di kehidupan selanjutnya. Alam semesta mengalami proses Terbentuk, Bertahan, Rusak, Musnah, sedangkan manusia mengalami proses Lahir, Tua, Sakit, Mati, ini adalah hukum alam semesta, bahkan makhluk tingkat tinggi juga akan mengalami proses ini, hanya saja rentang waktunya sangat lama, dan Makhluk Ilahi yang lebih agung akan lebih lama lagi. Tidak ada rasa sakit dalam kehidupan dan kematian mereka, dan mereka selama prosesnya dalam keadaan sadar, ibaratnya seperti berganti pakaian luar saja. Dengan kata lain, biasanya kehidupan mereka tidak benar-benar mengalami kematian. Akan tetapi, ketika alam semesta dan kosmos tercerai berai pada tahapan terakhir Terbentuk, Bertahan, Rusak, Musnah, maka di dalam kehidupan juga tidak akan eksis lagi reinkarnasi, semua kehidupan dan materi akan lenyap, serta berubah menjadi debu, semuanya kembali ke ketiadaan. Pada saat ini manusia di dunia sedang mengalami tahap terakhir Pemusnahan dari Terbentuk, Bertahan, Rusak, Musnah. Segala sesuatu telah berubah menjadi lebih buruk di akhir zaman ini, seperti yang telah ditakdirkan, dan dengan demikian kehancuran sudah dekat, oleh sebab itu barulah masyarakat saat ini menjadi begitu kacau. Niat manusia jarang memiliki kebajikan, kacau, psikopat, pesta pora serta penyalahgunaan narkoba merajalela, banyak orang menganut ateisme dan segala fenomena kacau tumbuh subur, ini mutlak terjadi pada tahap akhir dari kosmos, dan tibalah kini saatnya!
Sang Pencipta menyayangi semua Makhluk Surgawi dan berbagai makhluk hidup yang baik dan mulia serta segala ciptaan indah dalam badan kosmik, oleh sebab itu pada awal tahapan “Rusak”, dibawalah sejumlah Makhluk Ilahi ke wilayah tanpa Makhluk Ilahi dari lapisan terluar tubuh kosmik (umumnya dikenal sebagai “yang berada di luar Alam Ilahi), dan menciptakan Bumi. Tetapi Bumi tidak dapat eksis secara mandiri, ia harus memiliki struktur kosmik yang terkorespondensi untuk membentuk suatu kehidupan dan sistem sirkulasi makhluk hidup agar dapat eksis. Untuk itu, Sang Pencipta, menciptakan sebuah ruang lingkup yang lebih luas di luar Bumi, yang oleh makhluk yang lebih tinggi disebut “Triloka (Tiga Alam)”. Bila penyelamatan akhir belum tiba waktunya, betapa pun tingginya tingkatan makhluk tingkat tinggi, tanpa persetujuan dari Sang Pencipta, Ia tidak diizinkan keluar atau masuk ke Triloka sekehendak hatinya. Dalam ruang lingkup Triloka terdapat tiga alam utama, lapisan tempat makhluk hidup di Bumi termasuk umat manusia ini disebut “Alam Keinginan”, di atas Alam Keinginan adalah alam kedua yang disebut “Alam Berbentuk”, dan di atasnya lagi adalah alam ketiga yang disebut “Alam Tanpa Bentuk”. Satu alam lebih tinggi dan lebih mulia dari alam lainnya, namun tidak satu pun yang dapat dibandingkan dengan sejumlah kerajaan surgawi yang berada di alam Ilahi dan di atas alam Ilahi. “Surga” yang biasa disebut oleh umat manusia, sesungguhnya berada di dalam alam Berbentuk dan alam Alam Tanpa Bentuk yang berada di dalam Triloka.
Karena di setiap Tiga Alam terdapat sepuluh alam di dalamnya, jika ditambahkan Tiga Alam itu sendiri, maka totalnya menjadi tiga puluh tiga alam. Manusia di Alam Keinginan, ini adalah tingkatan yang paling rendah, juga dengan lingkungan yang paling buruk. Hidup ini penuh derita dan singkat, dan yang paling mengerikan adalah tidak ada prinsip yang lurus, dalam alam semesta prinsip manusia adalah terbalik,(kecuali prinsip Dharma yang diajarkan oleh Makhluk Suci kepada manusia). Misalnya: Siapa pun yang menang dalam pertempuran akan menjadi penguasa, untuk wilayah yang direbut oleh kekuatan militer, atau bagi yang kuat untuk dianggap sebagai pahlawan, di mata Makhluk Ilahi semua itu bukanlah kebenaran, karena semuanya diperoleh dengan pembunuhan dan pengambilan paksa dari orang lain. Alam semesta dan makhluk tingkat tinggi tidak akan seperti itu, namun di dunia manusia hal itu adalah keharusan, dan boleh dilakukan, itulah prinsip dunia manusia, jika dibandingkan dengan prinsip alam semesta adalah “prinsip yang terbalik”, itu sebabnya agar bisa kembali ke surga maka manusia harus “berkultivasi” berdasarkan prinsip kesejatian. Ada orang yang hidupnya agak lebih baik daripada orang lain, lalu sudah merasa dirinya sangat baik, itu hanya membandingkan dirinya dengan orang lain di dunia ini, namun sebenarnya mereka hanya hidup di tengah tumpukan sampah alam semesta. Triloka dibangun pada lapisan terluar dari badan kosmik alam semesta, di mana partikel berupa molekul dan atom yang paling rendah, paling kasar, dan paling kotor tersusun. Di mata makhluk tingkat tinggi, di sinilah tempat sampah alam semesta dibuang. Itulah sebabnya, Tuhan memandang lapisan partikel molekul ini sebagai “tanah”, yang merupakan lapisan paling rendah, inilah makna asli dari perkataan dalam agama bahwa “Tuhan menciptakan manusia dari tanah”, yang sebenarnya adalah menggunakan materi pada tingkat yang terbentuk dari molekul ini untuk menciptakan manusia. Penciptaan manusia oleh Makhluk Ilahi adalah atas perintah Sang Pencipta, dan para Makhluk Ilahi yang berbeda diminta untuk menciptakan manusia dengan wujud yang berbeda menurut penampilan masing-masing, oleh sebab itu ada manusia kulit putih, kulit kuning, kulit hitam, dan ras lainnya, ini hanya perbedaan pada tampilan luarnya saja, jiwa-jiwa di dalamnya adalah pemberian dari Sang Pencipta, jadi semua manusia memiliki nilai-nilai yang sama. Tujuan Sang Pencipta meminta para Makhluk Ilahi menciptakan manusia adalah dipergunakan untuk menyelamatkan makhluk hidup termasuk para Makhluk Ilahi di alam semesta yang lebih besar. Lalu mengapa Sang Pencipta meminta para Makhluk Ilahi untuk menciptakan umat manusia di tengah lingkungan yang rendah dan begitu buruk ini? Karena di sinilah lapisan terendah alam semesta, adalah tempat yang paling menderita, namun menderita baru dapat berkultivasi, menderita baru dapat melenyapkan karma. Di tengah penderitaan, manusia masih dapat mempertahankan kebajikan, masih tahu cara bersyukur, menjadi seorang yang baik, inilah cara meningkatkan diri sendiri. Apalagi penyelamatan adalah proses dari bawah ke atas, dan harus dimulai dari tingkat yang paling bawah. Kehidupan di sini adalah penderitaan, antara manusia dengan manusia juga akan ada konflik kepentingan, dan lingkungan alam yang buruk, untuk bertahan hidup manusia harus menguras tenaga serta pikiran dan lain sebagainya, semuanya itu dapat memberikan kesempatan bagi kehidupan untuk meningkatkan diri, dan melenyapkan karmanya. Penderitaan pasti dapat melenyapkan karma, di tengah penderitaan dan konflik, jika seseorang masih dapat mempertahankan kebajikan maka ia akan mengumpulkan pahala, dan dengan demikian jiwa kehidupannya akan mendapatkan peningkatan.
Tiba di era modern ini ketika Sang Pencipta hendak menggunakan tubuh manusia untuk menyelamatkan makhluk hidup di alam semesta, sebagian besar kehidupan asli dalam tubuh manusia digantikan oleh “para makhluk tingkat tinggi” yang telah bereinkarnasi menjadi manusia. Karena tubuh manusia dapat melenyapkan karma di tengah penderitaan, dan pada saat yang sama di tengah kondisi tidak adanya prinsip yang lurus, jika dapat memegang teguh pada kebenaran yang diajarkan Tuhan, dan dapat mempertahankan kebajikan maka kehidupan itu akan memperoleh peningkatan. Masa akhir telah tiba, gerbang surgawi dari Triloka telah terbuka, dan Sang Pencipta telah memilih orang-orang seperti ini untuk diselamatkan.
Badan kosmik alam semesta dalam proses Terbentuk, Bertahan, dan Rusak, segala sesuatunya sudah tidak murni lagi, sudah tidak sebaik saat pertama kali terbentuk, sehingga akan menuju “Kemusnahan”. Artinya, segala sesuatu dalam badan kosmik mulai rusak, makhluk hidup sudah tidak sebaik semula, dan kehidupan mereka juga sudah tidak murni lagi, sudah memiliki karma, sehingga mereka akan musnah. Jenis dosa ini disebut “dosa asal” dalam agama. Untuk menyelamatkan badan kosmik alam semesta, Sang Pencipta meminta para Makhluk Ilahi dan para Penguasa Ilahi untuk turun ke dunia menjadi manusia di lingkungan ini, menderita, meningkat, dan melenyapkan dosa, membentuk kembali diri mereka sendiri, dan kemudian kembali ke Surga (karena Sang Pencipta pada saat menyelamatkan manusia juga membentuk kembali alam semesta). Badan kosmik alam semesta yang baru adalah benar-benar murni dan mulia, manusia dapat mempertahankan kebajikan di tengah lingkungan penuh derita ini, dalam menghadapi hantaman konsep modern, manusia dapat tetap berpegang pada konsep tradisional, di tengah hantaman ateisme dan teori evolusi, dan masih bisa percaya pada Tuhan, maka orang seperti ini telah mencapai tujuan terselamatkan kembali ke Kerajaan Surga. Segala fenomena kekacauan adalah pengaturan terakhir oleh para Makhluk Ilahi, tujuannya adalah untuk menguji makhluk hidup apakah layak untuk diselamatkan, di saat yang sama penderitaan juga dapat melenyapkan karma di dalam proses ini, segala sesuatunya dilakukan demi menyelamatkan manusia kembali ke alam Kerajaan Surga.
Maka artinya, hidup manusia di dunia ini bukan demi pencapaian sosial apa pun. Perjuangan dan kerja keras, serta memperoleh dengan menghalalkan segala cara dalam hidup, hanya akan membuat manusia menjadi buruk. Tujuan manusia datang ke dunia ini adalah untuk menghapus dosa dan karma mereka, serta untuk mencapai peningkatan spiritual yang signifikan. Manusia datang ke dunia adalah untuk diselamatkan. Mereka datang dan mengambil wujud manusia untuk menantikan Sang Pencipta menyelamatkan dirinya untuk kembali ke Kerajaan Surga mereka. Di dalam penantian, kehidupan demi kehidupan terus-menerus mengumpulkan pahala, inilah pula tujuan reinkarnasi manusia. Kekacauan dunia adalah demi membentuk semua makhluk. Namun, ada pula sebagian orang yang memohon pertolongan Tuhan dalam menghadapi kesulitan, tidak mendapatkan kepuasan lalu mulai membenci Tuhan, dan dengan demikian berjalan sampai ke taraf menentang Tuhan, bahkan menempuh jalan iblis dan menciptakan karma yang baru. Orang-orang seperti ini bergegas kembalilah, memohon pengampunan Tuhan, dan kembali ke jalan yang benar. Sebenarnya segala sesuatu dalam hidup manusia, pantas mendapatkannya atau tidak, semuanya adalah sebab akibat dari kebaikan dan keburukan yang telah dilakukan pada kehidupan sebelumnya yang menumbuhkan buah pada kehidupan setelahnya, berapa banyak pahala kebajikan yang dikumpulkan pada kehidupan sebelumnya akan menentukan berapa banyak keberuntungan yang diperoleh pada kehidupan ini atau kehidupan berikutnya. Jika Anda memiliki banyak pahala, maka di kehidupan berikutnya Anda mungkin dapat menukar pahala tersebut dengan memperoleh jabatan tinggi dan kemakmuran, mungkin juga memperoleh berbagai kekayaan dan kebahagiaan, termasuk apakah keluarga Anda bahagia, bahkan bagaimana dengan kondisi putra putri Anda. Inilah penyebab fundamental mengapa ada orang yang kaya, ada yang miskin, ada yang menjadi pejabat tinggi, dan ada yang tunawisma, ini tidak seperti kata-kata iblis yang dipropagandakan komunisme yang jahat tentang kesetaraan antara yang kaya dan yang miskin. Alam semesta ini sangat adil, jika makhluk hidup melakukannya dengan baik maka akan menuai kebaikan, jika melakukan kejahatan maka harus dibayar, tidak dibayar pada kehidupan kali ini akan dibayar pada kehidupan yang akan datang, ini adalah prinsip hukum (Dharma) alam semesta yang absolut! Surga, Bumi, Ilahi, dan Sang Pencipta memperlakukan manusia dengan belas kasih, Langit dan Bumi, seperti halnya manusia, adalah kreasi Sang Pencipta, Ia mutlak tidak akan hanya baik dengan kehidupan tertentu dan tidak baik dengan kehidupan lainnya. Alasan beberapa orang menjalani hidup bahagia dan yang lain tidak, semuanya karena imbalan dan pembalasan atas perbuatan masa lalu.
Manifestasi dari memperoleh dan kehilangan, di tengah realita akan terlihat seperti manifestasi yang normal di masyarakat, pada dasarnya adalah konsekuensi sebab akibat yang dilakukan oleh kehidupan itu sendiri. Tetapi ada atau tiada, dan mendapatkan atau kehilangan, manifestasinya di tengah masyarakat manusia adalah sejalan dengan kondisi sosial umat manusia, oleh karena itu manusia hidup di dunia ini tak peduli apakah Anda kaya atau miskin, Anda harus melakukan kebaikan, menahan diri dari perbuatan buruk, bersikap ramah, menjadi spiritual dan saleh, serta suka membantu orang lain.
Dengan demikian pahala akan terkumpul, dan akan ada berkah di kehidupan berikutnya. Dahulu orang tua di Tiongkok sering mengingatkan bahwa jangan mengeluh tentang kesulitan dalam hidup ini, lakukan lebih banyak perbuatan baik dan kumpulkan kebajikan, maka Anda akan baik-baik saja pada kehidupan selanjutnya, dengan kata lain jika Anda tidak melakukan kebaikan atau mengumpulkan pahala di kehidupan Anda sebelumnya, percuma saja Anda memohon bantuan Tuhan. Alam semesta ini memiliki prinsipnya sendiri, dan bahkan makhluk tingkat tinggi pun harus menaatinya. Jika melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan, maka mereka pun akan dihukum. Tidak sesederhana yang dipikirkan oleh manusia, haruskah Tuhan memberikan apa pun yang Anda inginkan? Prasyaratnya adalah bahwa seseorang harus mengumpulkan pahala pada kehidupan sebelumnya. Dan hal-hal yang datang kepada Anda adalah karena berkat dan pahala yang Anda miliki! Karena ini ditentukan oleh hukum alam semesta. Tapi dibicarakan dari akarnya, ini bukanlah tujuan fundamental dari pengumpulan pahala. Hidup di dunia banyak mengumpulkan pahala, adalah demi mendasari jalan bagi diri sendiri untuk kembali ke Surga, dan bukan untuk ditukarkan dengan kehidupan yang hanya bahagia sesaat di dunia!
Master Li Hongzhi
20 Januari 2023
Meteor dan Komet Menghujam Beijing, Analisis Berbicara Mengenai Perubahan Dinasti
oleh Luo Tingting/Wen Hui
Sejak awal tahun ini, Beijing telah mengalami tiga kali jatuhnya meteor, dan selama liburan “Hari Nasional”, sebuah komet melintas di atas langit Beijing. Beberapa analisis menunjukkan bahwa fenomena yang tidak menguntungkan ini mungkin menandakan akan terjadinya perubahan dinasti.
Tiga Meteor Jatuh di Beijing
Orang-orang Tiongkok kuno percaya pada “kesatuan antara langit dan manusia,” di mana setiap fenomena alam memiliki makna tertentu. Dari Maret hingga September tahun ini, Beijing telah mengalami tiga kejadian jatuhnya meteor.
Pada 4 Maret, di hari pertama sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT), dua meteor besar jatuh dari langit dan meledak, memancarkan cahaya hijau yang menyilaukan dan menerangi malam. Media resmi Tiongkok hampir tidak melaporkan peristiwa ini, tetapi video meteor yang jatuh menjadi viral di media sosial daratan Tiongkok.
Beberapa pengguna berkomentar, “Ini harus jatuh” dan “Segera ambil,” yang mengisyaratkan bahwa pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping, mungkin akan mundur atau mengalami nasib buruk.

Pada 20 September sekitar pukul 22:30, langit Beijing kembali dihiasi oleh sebuah meteor yang memancarkan cahaya biru-hijau, melintasi langit malam dengan cepat dan menerangi seluruh langit. Banyak orang-orang di Hebei, Tianjin, dan daerah lainnya juga melihat fenomena ini.
Meteor yang jatuh disebut meteorit. Pengamat isu terkini, Yang Ning, menulis bahwa dalam catatan kuno Tiongkok, banyak referensi tentang meteor dan meteorit. Dalam ajaran Taoisme, “melihat fenomena langit pada malam hari” digunakan untuk memprediksi kemakmuran dan kehancuran negara, serta mengantisipasi posisi raja dan isu-isu penting negara lainnya.
Pada Maret 1976, Tiongkok, khususnya Jilin, mengalami hujan meteorit yang langka. Tahun itu, tiga tokoh senior Partai Komunis Tiongkok, Zhou Enlai, Zhu De, dan Mao Zedong, meninggal dunia secara berturut-turut, dan juga terjadi gempa bumi Tangshan yang menewaskan puluhan ribu orang.
Yang Ning menunjukkan bahwa dari sudut pandang sejarah, apakah ketiga meteor yang jatuh di Beijing saat ini menandakan bahwa tokoh-tokoh besar dalam Partai Komunis Tiongkok akan menghadapi ajal?
Komet yang Melintas di Beijing Sekali Setiap 60.000 Tahun
Setelah meteor, Beijing kembali mengalami kemunculan komet. Pada 1 dan 2 Oktober, komet yang muncul setiap 60.000 tahun sekali, C/2023 A3 (Zijinshan-Atlas), melintas di atas langit Beijing.
Video yang dirilis oleh netizen dan media menunjukkan bahwa saat kemunculan komet, ada cahaya aneh di langit. Awalnya, hanya ada cahaya samar, tetapi semakin lama cahaya tersebut semakin kuat, dan komet yang memiliki ekor terlihat jelas melintas di atas kota Beijing.

Malam menjelang “Hari Nasional”, orang-orang di banyak tempat seperti Shenzhen dan Tibet juga melaporkan melihat komet ini melintasi langit. Diketahui bahwa antara 10 dan 12 Oktober, komet ini akan kembali melintas di atas langit Beijing.
Komet sering disebut “bintang sapu” karena ekornya yang bergetar dan kadang-kadang panjang. Dalam kitab kuno Tiongkok, komet biasanya disebut sebagai “bintang jinxing”, “bintang peong”, “bintang panjang”, atau disingkat “komet”. Meskipun orang modern memandang kemunculan komet sebagai fenomena astronomi yang menakjubkan, di zaman kuno, baik di Timur maupun di Barat, hal ini dianggap sebagai pertanda bencana besar.
Dalam kitab “Kaiyuan Star Divination” bagian ke-18 yang merujuk pada “Buku Bintang Shishi” dari Zaman Perang Negara, dikatakan: “Komet memiliki empat nama: satu nama bintang jinxing, dua nama bintang fu, tiga nama bintang sapu, dan empat nama bintang komet, bentuknya berbeda.”
Kemunculan komet hampir selalu dianggap sebagai pertanda malapetaka. Misalnya, bisa menandakan bahwa negara akan mengalami pemberontakan, jenderal akan tewas, raja negara akan meninggal, atau jenderal besar dalam negeri akan tewas, dan sebagainya.
Jika komet muncul panjang dan terlihat lama, ini menandakan bencana yang dalam, seperti kematian raja, kehilangan lima ibu kota, dan kebangkitan orang-orang biasa. Namun jika komet itu pendek dan cepat muncul, ini menandakan bencana yang dangkal.
Dalam catatan “Kitab Jin: Bagian Astronomi”, komet juga dianggap sebagai simbol pembersihan, yang menandakan penggantian dinasti.
Dalam kitab “Zuo Zhuan” juga dicatat: “Jadi, adanya komet di langit adalah untuk menghapus kotoran.” Artinya, untuk membersihkan segala kotoran.
Perlu dicatat bahwa pada saat komet melintas di atas langit Beijing pada 1 Oktober, terjadi gempa bumi lagi di Kabupaten Feidong, Anhui. Kabupaten Feidong telah mengalami serangkaian gempa sejak 18 September, dan banyak orang khawatir akan terjadi gempa bumi besar, sehingga banyak dari mereka tidak berani tidur di rumah dan memilih tidur di jalanan.
Ketika gempa bumi besar terjadi di Tangshan pada bulan Juli 1976, para ilmuwan menemukan bahwa saat itu komet mulai mendekati Bumi sejak bulan Juni, dan dari Juli hingga September, dalam waktu yang cukup lama, jaraknya sangat dekat dengan Bumi, hanya 0,125 hingga 0,3 unit astronomi.
Yang Ning: Komet Menandakan Bencana, Simbol Perubahan Dinasti
Pengamat isu terkini Yang Ning menganalisis bahwa kemunculan komet menandakan perang, pemberontakan, kematian raja, penyakit, wabah, banjir, gempa bumi, dan malapetaka lainnya. Saat ini, di daratan Tiongkok, wabah belum mereda, berbagai bencana muncul silih berganti, dan rumor tentang penyakit pemimpin Partai Komunis Tiongkok serta perubahan kekuasaan di dalam partai semakin beredar. Melihat meteor diikuti oleh kemunculan komet mungkin adalah pertanda bahwa lebih banyak malapetaka akan segera datang, dan ada perubahan nyata di internal Partai Komunis Tiongkok.
Selain itu, kemunculan komet juga merupakan simbol pembersihan dan penggantian dinasti. Yang Ning juga menyebutkan bahwa mungkin Beijing tidak lama lagi akan mengalami perubahan dinasti. (Hui)
Movenpick Hotel Surabaya City dan ISIK Membatik Menggunakan Bed Linen Reusable
Dalam perayaannya, Movenpick Hotel Surabaya City berkolaborasi bersama Ibu Smart Indonesia Kuat (ISIK) by Prita Foundation melakukan kegiatan gerakan membatik dengan bahan reusable bed linen dan mengangkat motif Beras Wutah khas Sidoarjo.
Tidak hanya membatik, ISIK juga menghiasi area Lobby Movenpick Hotel Surabaya City dengan dekorasi dari kain batik karya mereka dengan motif Beras Wutah khas Sidoarjo sebagai keunggulannya.
Motif Beras Wutah sangat terkait dengan melimpahnya sumber daya pangan, khususnya beras yang ditemukan di Sidoarjo. Simbol beras tersebut pun melambangkan ketenangan, kemakmuran, dan kekayaan yang melimpah.
“Kami sangat antusias merayakan Hari Batik melalui inisiatif KarnavALL Batik Indonesia. Perayaan ini juga menghubungkan tradisi dengan pengalaman kontemporer, memungkinkan para tamu kami berinteraksi dengan budaya Indonesia secara bermakna. Kami bangga mendukung komunitas lokal dan usaha kecil dan menengah, menampilkan keahlian mereka sekaligus menawarkan pengalaman yang unik dan berkesan bagi para tamu kami.” ujar Toat Edi Wijaya sebagai Cluster General Manager Mövenpick Hotel Surabaya City, Mercure Surabaya Manyar dan ibis Surabaya Tidar dalam sambutannya.
“Motif Beras Wutah dipilih karena memiliki arti yang sangat baik, yaitu ketenangan, kemakmuran, serta kekayaan yang berlimpah. Hal ini menjadi symbol dari harapan kami semua, bahwa terciptanya kemakmuran dan kekayaan yang terus berlimpah” tambahnya.
Dalam pengerjaannya, ISIK menggunakan bahan dasar bed linen reusable atau bahan linen bekas yang digunakan kembali, terlihat para wanita dari ISIK sangat mahir mengukir motif Beras Wutah khas Sidoarjo tersebut.
Menggunakan bed linen reusable ini juga selaras dengan salah satu program CSR (Corporate Social Responsibility) dari Movenpick Hotel Surabaya City, yaitu menggunakan kembali bahan bekas layak yang dapat diolah menjadi barang yang berguna dalam upaya mengurangi limbah dan dampak lingkungan.
Tidak ketinggalan, makanan dan minuman yang dihidangkan oleh Mövenpick Hotel Surabaya City pun menampilkan berbagai motif Batik dari Surabaya dan Jawa Timur mulai dari roll cake batik, praline batik dan bahkan minuman yang diberi sentuhan motif batik diatasnya.(zal)
Resmikan 7 Pos Lintas Batas Negara, Presiden Jokowi : Perbatasan Beranda Depan yang Wewakili Wajah Negara Kita
Timor Tengah Utara – Presiden Joko Widodo meresmikan beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di sejumlah wilayah di Indonesia, yang dipusatkan di PLBN Terpadu Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 2 Oktober 2024.
PLBN Terpadu lainnya yang diresmikan adalah PLBN Terpadu Serasan di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, PLBN Terpadu Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat, PLBN Terpadu Sei Nyamuk di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara, PLBN Terpadu Yetetkun di Kabupaten Bovendigoel Provinsi Papua Selatan, PLBN Terpadu Long Nawang di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, dan PLBN Terpadu Labang di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara.
Dalam sambutannya, Kepala Negara menegaskan pentingnya keberadaan PLBN sebagai representasi dari wajah Indonesia di mata dunia. Presiden menyampaikan bahwa perbatasan adalah beranda depan negara yang menunjukkan kemajuan bangsa.
“Perbatasan adalah beranda depan negara kita Indonesia yang mewakili wajah negara kita. Wajah negara kita itu ada di sini, di PLBN yang kita bangun,” ujar Presiden Jokowi dikutip dari rilis BPMI Setpres.
Presiden juga menekankan bahwa pembangunan PLBN juga merupakan upaya untuk menciptakan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah terluar Indonesia.
Selain berfungsi sebagai zona penyangga pertahanan negara, PLBN juga diharapkan dapat mengembangkan titik-titik ekonomi baru di kawasan perbatasan.
Sejak 2015, pemerintah telah membangun total 15 PLBN. Pada periode 2015-2019, sebanyak tujuh PLBN berhasil diselesaikan, sementara delapan PLBN lainnya dibangun pada periode 2020-2024.
“Tujuh pos lintas batas negara terpadu yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, di Kepulauan Riau, di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, di Papua Selatan, dengan total anggaran, total biaya 1,3 triliun rupiah, uang yang tidak sedikit,” ungkap Presiden.
Secara rinci, Presiden menyebutkan beberapa PLBN yang baru diresmikan, termasuk PLBN Terpadu Napan di Kabupaten Timur Tengah Utara, NTT, yang dibangun dengan anggaran 128 miliar rupiah, dan PLBN Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dengan anggaran Rp145 miliar. Selain itu, PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dibangun dengan biaya Rp224 miliar, sedangkan PLBN Sei Nyamuk dan PLBN Labang, keduanya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masing-masing menelan biaya Rp248 miliar dan Rp210 miliar.
“PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara dengan anggaran Rp243 miliar, dan yang ketujuh di Yetetkun di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel di Papua Selatan dibangun dengan anggaran biaya Rp127 miliar,” tutur Presiden.
Presiden Jokowi pun berharap, keberadaan PLBN terpadu ini tidak hanya meningkatkan pelayanan bagi masyarakat yang melintasi perbatasan, tetapi juga memperkuat keamanan wilayah perbatasan. Selain itu, ia juga berharap keberadaan PLBN dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan.
“Dan membuat masyarakat kita di perbatasan makin cinta dan bangga terhadap negara kita Indonesia,” ucap Presiden. (BPMI Setpres)
Oei Tiong Ham: Taipan Legendaris dan Warisannya di Semarang
Semarang – Ketika bertamu ke kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, banyak yang menarik dan memberikan kesan yang berbeda. Mulai gedungnya yang bercorak tempo dulu unik dan elegan. Selain itu juga pimpinan beserta staf menggunakan busana daerah Jawa melengkapi kesan humanis dan anggun. Serasa berada di zaman Jawa masa lampau, benar-benar istimewa.
“Gedung ini merupakan salah satu peninggalan Oei Tiong Ham seorang konglomerat peranakan yang sangat kaya. Tidak hanya di Semarang, namun juga di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Kisahnya lumayan melegenda. Dan gedung ini dikenal sebagai Istana Gergaji, karena berada di daerah Gergaji,” jelas Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Sumarjono saat menyambut saat menyambut awak media dari Jawa Timur, Kamis (3/10).

Jejak Bisnis yang Mendunia
Ketika Oei Tiong Ham adalah seorang pengusaha Tionghoa peranakan yang dikenal sebagai Raja Gula dari Semarang. Lahir pada 19 November 1866, Oei tumbuh menjadi konglomerat terkemuka di Hindia Belanda dan Asia Tenggara pada awal abad ke-20. Ia adalah pewaris perusahaan perdagangan Kian Gwan yang didirikan oleh ayahnya, Oei Tjie Sien. Dalam kepemimpinannya, Oei Tiong Ham memperluas bisnis keluarga menjadi konglomerasi multinasional, yang dikenal sebagai Oei Tiong Ham Concern (OTHC).
Di bawah kepemimpinan Oei Tiong Ham, OTHC berkembang pesat dan mendominasi industri gula, kapuk, karet, opium, serta perdagangan komoditas lainnya. Dengan strategi bisnis yang inovatif, seperti mengakuisisi pabrik gula dan ladang tebu, Oei Tiong Ham mengokohkan posisinya sebagai pengusaha paling berpengaruh di kawasan tersebut. Bahkan, ia menjadi salah satu pengusaha pertama yang memperkenalkan praktik manajemen modern di perusahaan-perusahaannya, seperti penggunaan kontrak hukum tertulis dan perekrutan tenaga profesional non-keluarga untuk posisi-posisi penting.

Keberhasilan Oei Tiong Ham tidak hanya terbatas pada Jawa dan Asia Tenggara. Perusahaannya memiliki cabang di kota-kota besar seperti Singapura, London, Amsterdam, dan New York. Pada tahun 1920-an, OTHC menjadi salah satu perusahaan terbesar di Asia Tenggara, dan Oei dijuluki sebagai “Rockefeller dari Asia” karena kekayaannya yang luar biasa, yang diperkirakan mencapai 200 juta gulden pada saat kematiannya.
Oei Tiong Ham di Semarang
Warisan Oei Tiong Ham di Semarang masih terasa hingga saat ini. Salah satu peninggalannya yang paling terkenal adalah **Istana Gergaji**, sebuah rumah mewah yang dibangun di kawasan Gergaji, Semarang. Rumah megah ini dahulu merupakan bagian dari kompleks yang sangat luas, mencakup 81 hektar tanah. Saat ini, sisa dari kawasan ini telah berkembang menjadi pusat perkantoran dan permukiman, termasuk area sekitar Simpang Lima.
Salah satu bangunan warisan Oei Tiong Ham yang masih berdiri megah adalah gedung yang kini digunakan sebagai kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah di Jalan Kyai Saleh, Semarang. Gedung ini resmi dibeli oleh OJK pada tahun 2018 setelah sebelumnya disewa sejak 2016. Bangunan cagar budaya ini telah direnovasi beberapa kali, dengan tetap mempertahankan keasliannya. Saat ini, selain berfungsi sebagai kantor OJK, gedung tersebut juga menjadi pusat edukasi dan layanan keuangan bagi masyarakat.
Kejayaan dan Kemunduran
Puncak kejayaan Oei Tiong Ham dicapai pada awal abad ke-20, namun warisannya mengalami masa sulit setelah kematiannya pada 1924. OTHC terus beroperasi di bawah kepemimpinan putra-putranya, namun pada 1960-an, aset-aset perusahaan di Indonesia disita oleh pemerintah. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan dan mendirikan PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Indonesia Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia untuk mengelola aset tersebut.
Oei Tiong Ham adalah simbol kejayaan dan inovasi dalam dunia bisnis Asia Tenggara. Meskipun jejak fisiknya seperti Istana Gergaji kini berubah fungsi, kontribusinya terhadap dunia bisnis dan ekonomi tetap abadi. Gedung-gedung peninggalannya, seperti yang kini digunakan oleh OJK di Semarang, menjadi pengingat akan warisan salah satu konglomerat terbesar dari Nusantara.