Masoud Pezeshkian Memenangkan Pemilu Iran, Menggantikan Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Melanie Sun – The Epoch Times
Pihak berwenang pemilihan umum Iran mengumumkan pada 6 Juli bahwa Masoud Pezeshkian dari faksi “moderat” rezim telah memenangkan pemilihan presiden dalam pemilihan umum Republik Islam.
Pemilihan umum ini diadakan 50 hari setelah mendiang Presiden Ebrahim Raisi dari faksi konservatif Islam garis keras, yang didampingi oleh sejumlah pejabat, tewas dalam kecelakaan helikopter, meninggalkan wakil presiden pertamanya Mohammad Mokhber sebagai presiden sementara. Sebelum kecelakaan helikopter itu terjadi, pemilihan umum belum dijadwalkan hingga 2025.
Kepresidenan bukanlah posisi paling berkuasa dalam teokrasi Islam Iran. Sebagai kepala eksekutif dan pemimpin pemerintahan, presiden ditunjuk melalui pemilihan umum, tetapi yang mengawasi pasukan keamanan negara, ulama, peradilan, media, pendidikan, dan kebijakan luar negeri dan ekonomi adalah pemimpin tertinggi, atau Ayatollah Iran, yang tetap menjadi kepala negara, dan memegang jabatan kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin politik dan agama Republik Islam.
Berdasarkan konstitusi teokrasi Syiah Iran, pemimpin tertinggi juga memiliki hak masa jabatan seumur hidup. Negara diatur sesuai dengan hukum Islam atau Syariah.
Ebrahim Raisi yang berhaluan keras secara luas cenderung dianggap sebagai penerus Ayatollah Ali Khamenei yang berusia 85 tahun, setelah kematiannya, meninggalkan jabatan ahli waris terbuka terhadap pertarungan antara loyalis rezim garis keras dengan faksi moderat dan faksi reformis yang tetap setia pada sistem pemerintahan teokratis Iran.
Masoud Pezeshkian unggul dalam pemungutan suara dengan dukungan 53,6 persen (16,3 juta suara), sementara saingannya yang berhaluan garis keras Saeed Jalili dikatakan mendapat 44,3 persen dukungan (13,5 juta suara).
Saeed Jalili, 58 tahun, adalah negosiator nuklir utama Iran di bawah pemerintahan garis keras Presiden Mahmoud Ahmadinejad dari tahun 2007 hingga 2013. Mahmoud Ahmadinejad, setelah ia dilarang mencalonkan diri, mengatakan ia tidak lagi mendukung siapa pun calon dalam pemilihan umum.
Masoud Pezeshkian memposting di X setelah kemenangannya diumumkan, meskipun platform media sosial X dilarang di Iran.
“Rakyat Iran yang terkasih, pemilihan umum demi pemilihan umum telah berakhir dan pemilihan umum ini hanyalah permulaan kerja sama kita,” tulisnya.
“Jalan sulit di masa depan tidak akan mulus kecuali dengan adanya persahabatan, empati, dan kepercayaan anda. Saya mengulurkan tangan saya kepada anda dan saya bersumpah demi kehormatan saya bahwa saya tidak akan meninggalkan anda sendirian di jalan ini. Jangan tinggalkan saya sendiri.”
Jumlah Pemilih yang Rendah
Hasil akhir diumumkan setelah dua jam pemungutan suara diperpanjang sampai penutupan resmi pemungutan suara pada pukul 6 sore. Seperti yang terjadi pada pemilihan umum sebelumnya, pihak berwenang Iran memperpanjang pemilihan umum hingga tengah malam, sebagaimana diizinkan berdasarkan Konstitusi Islam.
Memuji apa yang disebutnya “jumlah pemilih yang tinggi” meskipun ada kampanye yang “direncanakan oleh musuh-musuh bangsa Iran untuk menimbulkan keputusasaan dan hilang harapan,” Ayatollah Khamenei mengucapkan selamat kepada Masoud Pezeshkian atas kemenangannya dan mengungkapkan harapannya agar presiden baru tersebut dapat melanjutkan kebijakan-kebijakan Ebrahim Raisi.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Iran, lebih dari 30 juta dari 61 juta pemilih yang memenuhi syarat memberikan suara pada pemilihan presiden putaran kedua. Ada sekitar 600.000 surat suara tidak sah, termasuk suara-suara protes yang menolak kedua calon presiden.
Tidak ada calon dalam putaran kedua, yang dipicu setelah putaran pertama pemungutan suara pada 28 Juni, mendapat lebih dari 50 persen suara. Pemungutan suara awal itu menghasilkan jumlah pemilih terendah dalam sejarah Republik Islam–—lebih dari 60 persen pemilih Iran abstain dari pemilihan umum yang dipercepat dari jadwalnya itu.
Jumlah pemilih di Iran menurun. Dukungan masyarakat terhadap kekuasaan ulama rezim terkikis di tengah meningkatnya ketidakpuasan di dalam negeri selama bertahun-tahun akibat kelesuan ekonomi dan tindakan keras keamanan yang telah membungkam perbedaan pendapat masyarakat di bawah rezim yang berkuasa.
Banyak negara, serta Perserikatan Bangsa-Bangsa, menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap rezim Iran, terkait dengan pendanaan nuklir dalam negeri serta program rudal dan organisasi teroris di wilayah tersebut.
Hanya 48 persen pemilih yang berpartisipasi pada pemilihan umum tahun 2021 yang mengusung Ebrahim Raisi berkuasa, dan jumlah pemilih mencapai 41 persen dalam pemilihan parlemen pada bulan Maret.
Siapa Masoud Pezeshkian?
Masoud Pezeshkian, 69 tahun, adalah seorang ahli bedah jantung terlatih yang lahir dari ayah yang berasal dari suku Azerbaijan dan ibu yang berasal dari suku Kurdi. Ia kehilangan istri dan salah satu anaknya dalam kecelakaan mobil yang terjadi pada tahun 1994. Ia membesarkan dua putra dan seorang putri sendirian, dan memutuskan untuk tidak menikahi lagi.
Ahli bedah tersebut menjabat sebagai Menteri Kesehatan di bawah pemerintahan mantan Presiden Mohammad Khatami dari tahun 2001 hingga 2005. Sejak tahun 2008, Masoud Pezeshkian telah lama aktif sebagai anggota parlemen dari Tabriz di barat laut Iran.
Masoud Pezeshkian mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2013 dan tahun 2021, tetapi akhirnya dilarang mencalonkan diri pada pemilihan umum tahun 2021 yang dimenangkan Ebrahim Raisi.
Calon presiden dan sertifikasi pemilihan umum disetujui oleh 12 anggota Dewan Wali, yang juga harus menyetujui semua undang-undang yang disahkan oleh parlemen.
Pemimpin tertinggi Iran yang tidak dipilih tetap memegang kendali penuh atas Dewan Wali, karena Pemimpin tertinggi Iran tetap bertugas menunjuk enam ahli hukum Islam. Enam ahli hukum Islam lainnya dicalonkan oleh pengadilan dan disetujui oleh parlemen.
Setelah hasil putaran kedua disetujui oleh Ayatollah Khamenei di hari-hari mendatang, Masoud Pezeshkian akan mengambil sumpah jabatan di hadapan parlemen di Teheran.
Saat berkampanye, Masoud Pezeshkian berjanji untuk mempromosikan pendekatan pragmatis faksi moderat terhadap kebijakan luar negeri yang menjadi ciri khas faksi moderat yang dijalankan oleh mantan Presiden Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri di masa pemerintahan Presiden Hassan Rouhani yaitu Mohammad Javad Zarif, yang di bawah kepemimpinannya Iran menandatangani perjanjian nuklir pada tahun 2015 dengan kekuatan dunia.
Ini adalah pakta yang ditarik oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun 2018, sebelum menerapkan kembali sanksi terhadap Iran. Tindakan ini menunjukkan Teheran memberi ancaman kepada dunia bahwa Teheran melanggar batasan perjanjian mengenai penelitian dan pengujian nuklir oleh Iran.
Masoud Pezeshkian mengatakan ia akan berusaha untuk menghidupkan kembali pakta nuklir tahun 2015, secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, bersama dengan Amerika Serikat, Eropa, Inggris, Rusia, dan Tiongkok. Ia juga berjanji mendorong liberalisasi dan pluralisme politik yang lebih besar, namun tetap mempertahankan reformasi yang sejalan dengan prinsip Republik Islam dan kerangka konstitusi Republik Islam.
Faksi-Faksi Politik Iran
Masoud Pezeshkian adalah satu-satunya calon di luar faksi konservatif garis keras di dalam politik Iran untuk melakukan pemungutan suara enam calon yang disetujui, setelah puluhan calon lainnya dilarang mencalonkan diri.
Suara-suara reformis yang tersisa di Iran berasal dari berbagai faksi yang bersaing yang umumnya bekerja dalam kerangka rezim, termasuk moderat, progresif, sentris, dan sayap kiri Islam.
Suara oposisi yang tersisa di Iran mencakup banyak ulama rezim yang telah aktif sejak lahirnya Republik Islam setelah revolusi anti-kapitalis pada tahun 1979: Mir Hussein Moussavi, mantan perdana menteri dan calon presiden; Mehdi Karroubi, mantan ketua Parlemen dan calon presiden; dan Mohammad Khatami.
Di antara berbagai presiden terdapat dua periode utama pembagian kekuasaan dengan kelompok garis keras rezim tersebut. Presiden moderat Mohammad Khatami mencari reformasi-reformasi politik dari tahun 1997 hingga 2005 untuk mewujudkan masyarakat sipil yang lebih kuat dan kebebasan pers yang lebih besar. Namun upaya Mohammad Khatami ditentang oleh Ayatollah Khamenei dan Pengawal Revolusi yang berkuasa. Kubu Mohammad Khatami mendukung Masoud Pezeshkian.
Periode perubahan kedua dipimpin oleh Hassan Rouhani yang moderat dari tahun 2013 hingga tahun 2021 yang warisannya adalah mendapatkan persetujuan Ayatollah Khamenei terhadap pakta nuklir.
Tanggapan Dunia
Para pemimpin Rusia, Pakistan, Suriah, dan Arab Saudi dengan cepat mengakui kemenangan yang diproklamasikan oleh Masoud Pezeshkian.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat juga mengakui penunjukan Masoud Pezeshkian namun menambahkan bahwa pihaknya tidak memandang pemilihan umum di Iran sebagai pemilihan umum yang bebas atau adil, dan bahwa kebijakan Amerika Serikat terhadap kebijakan Iran adalah tetap tidak berubah.
“Kami tidak berharap pemilihan umum ini akan membawa perubahan mendasar mengenai arahan Iran atau lebih menghormati hak asasi warga negara Iran,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
“Seperti yang dikatakan calon-calon presiden Iran itu sendiri bahwa kebijakan Iran ditentukan oleh pemimpin tertinggi.” (vv)
Koalisi Sayap Kiri Memenangkan Jumlah Kursi Terbanyak dalam Pemilihan Umum Prancis
Joseph Lord – The Epoch Times
Menurut proyeksi awal dari pemungutan suara putaran kedua untuk Majelis Nasional Prancis, koalisi sayap kiri New Popular Front diperkirakan akan memenangkan bagian kursi terbesar.
Namun, tidak satu pun dari tiga pesaing utama tersebut yang siap memenangkan mayoritas mutlak, memicu kebuntuan politik di Prancis.
Berbicara kepada para pendukungnya ketika hasil mulai terlihat, pemimpin sayap kiri Jean-Luc Mélenchon menyebut hasil tersebut sebagai “kemenangan besar”.
Jean-Luc Mélenchon menyebut kemenangan ini sebagai “sikap politik yang memungkinkan kita mendukung rakyat.”
Koalisi sayap kiri adalah hasil aliansi politik yang bersatu pada menit-menit terakhir pada 10 Juni setelah kemenangan Partai Reli Nasional di pemilihan-pemilihan umum Parlemen Eropa. Koalisi tersebut mencakup sebagian besar partai sayap kiri Prancis.
Proyeksi awal dari pemungutan suara putaran kedua, yang akan menentukan komposisi Majelis Nasional untuk sisa masa jabatan Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjukkan bahwa koalisi sentris Emmanuel Macro berada di belakang sayap kiri, di mana Partai Reli Nasional menempati posisi ketiga.
Menyusul hasill tersebut, Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal–—pemimpin faksi Emmanuel Macron di Majelis Nasional–—mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri.
Emmanuel Macron berkata bahwa ia akan “menunggu Majelis Nasional yang baru untuk mengatur dirinya sendiri” sebelum membuat keputusan apa pun mengenai pemerintahan baru.
Majelis Nasional dijadwalkan berkumpul dalam sesi penuh untuk pertama kalinya pada 18 Juli. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa Emmanuel Macron akan memastikan bahwa “pilihan kedaulatan rakyat Prancis akan dihormati.”
Pada putaran pertama pemungutan suara minggu lalu, Partai Reli Nasional sayap kanan yang populis, Marine Le Pen, tampaknya siap untuk mengambil mayoritas kursi di parlemen Prancis, memimpin di lebih dari separuh seluruh distrik pada putaran pertama.
Menyusul hasil putaran pertama, di mana Partai Reli Nasional memimpin dengan sekitar 34 persen suara, baik koalisi sayap kiri maupun sentris bersatu dalam upaya untuk mengalahkan sayap kanan, di mana lebih dari 200 calon di posisi ketiga berhaluan tengah dan sayap kiri menarik diri dari putaran kedua untuk mengkonsolidasikan suara anti-sayap kanan.
Namun, proyeksi masih menunjukkan bahwa kelompok sayap kanan akan menjauh dari pemilihan umum dengan perolehan kursi terbesarnya yang pernah terjadi di Majelis Nasional.
Berbicara mengenai hasil-hasilnya, Jordan Bardella–—anak didik politik Marine Le Pen yang berusia 28 tahun yang akan menjadi perdana menteri yang partainya menang—–mengatakan bahwa partainya “siap memikul tanggung jawabnya” sebagai salah satu dari tiga blok utama di Majelis Nasional.
Jordan Bardella mengecam manuver politik yang menyebabkan Partai Reli Nasional jauh dari harapan. Jumlah calon yang belum pernah terjadi sebelumnya memenuhi syarat untuk putaran kedua menyingkir untuk memungkinkan seorang lawan saling berhadapan dengan calon Partai Reli Nasional, yang meningkatkan peluang kekalahannya.
“Kami tidak menginginkan kekuasaan demi kekuasaan,” katanya.
Jordan Bardella mengatakan bahwa ia dan partainya “berniat untuk memulihkan keadaan yang sebenarnya dari negara ini untuk lebih kuat dari sebelumnya.”
“Saya akan berada di sana, untuk anda, bersama anda, sampai meraih kemenangan,” katanya.
Marine Le Pen telah berhadapan dengan Emmanuel Macron dalam dua pertandingan pemilihan presiden Prancis terakhir, dan ia saat ini disukai oleh banyak orang sebagai calon terdepan dalam pemilihan presiden Prancis tahun 2027.
Meskipun hasil akhir belum keluar, prospek sebuah parlemen yang terpecah dengan tidak adanya mayoritas tunggal meninggalkan banyak pertanyaan mengenai pemerintahan Prancis ke depannya. (vv)
Etna Gunung Berapi Tertinggi di Eropa Kembali Meletus Setelah 4 Tahun Non Aktif
oleh Li Qingyi
Gunung berapi tertinggi di Eropa, Gunung Etna di Sisilia, Italia kembali meletus setelah tidak aktif selama empat tahun.
Magma berwarna merah menyala terus menerus disemburkan dari kawah gunung ke langit dengan diringi suara gemuruh yang mengerikan, dan memecah keheningan dan menerangi langit malam di sekitarnya. Saat fajar, gunung berapi tersebut sudah tidak lagi meletus, tetapi langit masih diselimuti asap hitam yang pekat dan abu yang beterbangan.
Ini adalah Gunung berapi Etna yang berada di Sisilia. Kawah “Volakin” pada gunung berapi tersebut semakin menunjukkan intensif kegiatannya pada minggu ini. Gunung tersebut telah meletus pada 2 Juli bersama dengan gunung berapi lain di dekatnya, Stromboli. Pada Minggu (7 Juli) dini hari, Gunung Etna kembali meletus.
Wisatawan dari berbagai tempat bergegas datang ke Sisilia minggu ini untuk menyaksikan letusan gunung berapi yang spektakuler.
Pada ketinggian 3.330 meter di atas permukaan laut, Gunung Etna adalah gunung berapi aktif tertinggi di Eropa. Gunung ini telah meletus berkali-kali dalam beberapa dekade terakhir, namun letusannya sangat dahsyat, memuntahkan sejumlah besar lava dan abu dari kawahnya.
Gunung Etna adalah gunung berapi dengan letusan terpanjang di dunia, yang terjadi pada tahun 425 SM. (sin)
Death Valley California Bersuhu di Atas 53°C, 10% Populasi Amerika Serikat Terkena Peringatan Suhu Panas
NTD
Suhu udara di beberapa bagian barat Amerika Serikat telah meningkat ke tingkat yang membahayakan. Gelombang panas yang telah memecahkan beberapa rekor di seluruh Amerika Serikat masih terus berkecamuk pada Minggu (7 Juli). Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat (National Weather Servive. NWS) mengeluarkan “peringatan panas ekstrem” tingkat tertinggi kepada 36 juta orang, setara dengan 10% populasi AS. Suhu udara di Amerika Serikat bagian timur sampai saat ini juga masih panas dan lembap.
“Central News Agency” mengutip laporan Bryan Jackson, ahli meteorologi di NWS memberitakan bahwa suhu tinggi di puluhan lokasi di Amerika Serikat Bagian Barat dan barat laut pacific telah menyamai atau bahkan memecahkan rekor sebelumnya.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Taman Nasional Death Valley di California timur mencatat suhu tinggi sebesar 53,3°C pada 6 dan 7 Juli.
Seorang turis tewas karena terkena suhu tinggi pada 6 Juli, dan satu orang lagi dirawat di rumah sakit. Kedua turis tersebut adalah bagian dari kelompok pengendara sepeda motor beranggotakan enam orang yang berencana melintasi Badwater Basin di tengah cuaca panas terik.
Beberapa orang mengunjungi Badwater Basin dekat Furnace Creek di Taman Nasional Death Valley saat gelombang panas melanda California Selatan pada 7 Juli 2024. (Etienne Laurent/AFP/Getty Images)
2 orang turis sedang berjalan di bawah sinar matahari di Badwater Basin dekat Furnace Creek di Taman Nasional Death Valley selama gelombang panas melanda California Selatan pada 7 Juli 2024. (Etienne Laurent/AFP/Getty Images)
Pihak Taman Nasional Death Valley memperingatkan bahwa ketidaknyamanan dan cedera yang disebabkan oleh panas ekstrem akan terakumulasi secara bertahap dan dapat berkembang selama satu atau beberapa hari.
Namun kenaikan suhu tidak menghalangi pengunjung Death Valley. Chris Kinsel dari Las Vegas mengatakan saat mengunjungi Badwater Basin bahwa ia dan istrinya biasanya mengunjungi Taman Nasional Death Valley pada musim dingin, pada saat itu Death Valley masih hangat, namun mereka datang pada bulan Juli ini ke salah satu tempat terpanas di dunia adalah impian mereka.
Di Oregon, Amerika Serikat bagian barat, petunjuk suhu di atas 37,8°C dapat dilihat di mana-mana, dan banyak rekor lokal telah dipecahkan, misalnya suhu di Salem pada 7 Juli mencapai 39,4°C, memecahkan rekor tahun 1960 yang tercatat sebesar 37,2°C.
Panas yang lebih ekstrem diperkirakan masih dapat terjadi dalam beberapa waktu ke depan, seperti suhu udara di Furnace Creek di Death Valley yang mungkin mencapai 54,4°C pada pekan ini.
Rekor resmi suhu tertinggi di Bumi adalah 56,67°C yang tercatat di Death Valley pada Juli 1913, namun dibantah oleh beberapa ahli yang mengatakan bahwa rekor suhu tertinggi sebenarnya adalah 54,4°C yang terdeteksi di Death Valley pada Juli 2021. (sin)
Drone Hizbullah Menyerang Target Pangkalan Intelijen Israel, Memicu Kebakaran Hebat
NTD
Pertempuran lintas batas antara kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah dan pasukan Israel terus berlangsung. Hizbullah mengatakan pada 7 Juli bahwa mereka telah melancarkan serangan terhadap pangkalan intelijen militer Israel di puncak Dataran Tinggi Golan dengan menggunakan pesawat tak berawak.
Hizbullah mengatakan bahwa angkatan udara mereka telah menyelesaikan “operasi terbesar” dengan mengirimkan beberapa skuadron drone secara beruntun untuk menyerang pusat pengintaian militer Israel di Gunung Hermon, dan mengklaim telah menghancurkan sistem pemantauan tersebut yang memicu kebakaran hebat.
Hizbullah juga mengklaim bahwa serangan drone tersebut dilancarkan sebagai pembalasan atas tewasnya seorang agen Hizbullah dalam serangan oleh militer Israel di sekitar 100 kilometer dari perbatasan di Lebanon timur pada 6 Juli.
Militer Israel mengatakan bahwa sebuah drone jatuh di ruang terbuka di kawasan Gunung Hermon, tetapi tidak menimbulkan korban di darat. Dua pernyataan militer lainnya menyebutkan, bahwa setelah sirene di Dataran Tinggi Golan berbunyi, sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat beberapa “target udara” yang melintasi perbatasan dari Lebanon.
Kantor Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa Menhan Gallant telah memeriksa pasukan di Gunung Hermon pada 7 Juli pagi.
Pada 4 Juli 2024, sebuah mobil melaju di kawasan yang dilalap asap akibat kebakaran setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan menghantam kawasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. (Jalaa Marey/AFP/Getty Images)
Sebelumnya, pada 4 Juli, Hizbullah melakukan pemboman dengan drone terhadap 8 pangkalan militer Israel, dan menembakkan lebih dari 200 roket sebagai pembalasan terhadap Israel atas terbunuhnya komandan senior Hizbullah.
Tentara Israel mengatakan bahwa sebagian besar (peluru artileri dan sasaran udara) telah ditembak jatuh, yang kemudian menyebabkan kebakaran hebat di beberapa daerah di utara negara itu.
Ini adalah insiden terbaru di mana pertempuran lintas batas terus meningkat dan memicu kepanikan global. Sejak Hamas yang didukung Iran menyerang Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang di Jalur Gaza, sekutunya, Hizbullah, hampir setiap hari saling baku tembak dengan tentara Israel. (sin)
Kaum Muda Tiongkok Kini Memilih Berhenti Berkerja Tanpa Pertimbangan, Bosan dengan Kehidupan 2 Titik dalam Segaris
oleh Lin Yan
Kaum muda Tiongkok sudah bosan dengan kehidupan kerja berintensitas tinggi yang “2 titik dalam segaris”, kini mereka memilih untuk berhenti bekerja tanpa pertimbangan lebih jauh. “2 titik dalam segaris” tak lain adalah rute perjalanan antara rumah dengan tempat kerja yang harus ditempuh setiap hari.
Ada banyak diskusi hangat tentang berhenti bekerja tanpa pertimbangan di media sosial daratan Tiongkok “Weibo”. Misalnya, ada yang bertanya : “Berapa banyak uang simpanan sebaiknya dimiliki sebelum berhenti bekerja ?”, “Tiga hal penting yang perlu dipikirkan sebelum berhenti bekerja”, “20 pekerjaan yang perlu dicoba setelah berhenti bekerja”, dan lain sebagainya. Berhenti bekerja yang dimaksudkan di sini adalah resign dari pekerjaan secara tiba-tiba tanpa mempertimbangkan ada tidaknya pekerjaan berikutnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, karena harus berjibaku dengan jam kerja yang panjang dan upah yang rendah, membuat kaum muda Tiongkok menggunakan media sosial untuk berbagi pemikiran mereka tentang hidup, pekerjaan, dan arti kehidupan manusia.
“Mendapatkan pekerjaan yang layak di perusahaan teknologi besar adalah impian umum bagi generasi muda yang lulus dari universitas elit”, kata Jenny Chan, seorang profesor sosiologi dari Universitas Politeknik Hongkong kepada reporter “Business Insider”.
Namun, agar bisa sukses di industri teknologi Tiongkok yang penuh dengan kesulitan, Anda perlu mencurahkan seluruh waktu dan energi Anda untuk mencapainya. Ini akhirnya yang mengaburkan batasan antara kepentingan pekerjaan dengan keluarga, katanya.
Laurence Lim, pendiri “Cherry Blossoms Intercultural Branding”, sebuah perusahaan konsultan pemasaran di New York, juga mengatakan kepada “Business Insider”, bahwa kemerosotan ekonomi dan budaya perusahaan telah membuat generasi muda Tiongkok merasa bahwa mereka hanya dijadikan roda penggerak dalam mesin perusahaan besar.
“Mereka sering merasa kecewa dan kehilangan semangat,” kata Laurence Lim.
Hal terpenting dalam hidup bukanlah bekerja
Perasaan monoton dan letih berlebihan membuat sebagian kaum muda benar-benar sulit untuk beradaptasi dengan keadaan. Akhirnya mereka memposting di Internet video dirinya yang resign tanpa pertimbangan, dengan harapan bisa beradaptasi dan menyesuaikan sikap diri mereka melalui pergi “mengungsi” ke tempat jauh untuk jangka waktu tertentu, alias keluar dari kenyataan.
Dalam kolom diskusi di Weibo dengan tag “Seorang perawat muda yang sudah 6 tahun bekerja di rumah sakit tersier tiba-tiba meninggalkan pekerjaannya”, seorang dokter menulis begini : “Silakan saja pergi jika memang tidak lagi mau bekerja. Pergilah ! Bahkan saya sendiri juga termasuk yang bertindak serupa. Saya merasa seperti akan mati jika saya tidak melakukannya. Setelah berhasil pergi dunia terasa lebih luas. Saya percaya tidak akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain jika aku memiliki pengalaman kerja di rumah sakit tersier”.
Banyak diskusi tentang berhenti bekerja tanpa pertimbangan di Weibo. Salah satu netizen mengatakan bahwa dia memilih berhenti bekerja karena terdorong keinginan untuk sementara waktu bisa keluar dari kondisi tertekan.
“Dalam dua tahun terakhir, gaji saya dinaikkan setiap enam bulan, tapi pendapat saya tetap berupa, hal terpenting dalam hidup saya bukanlah bekerja”, tulisnya.
Dia membagikan rencananya setelah meninggalkan pekerjaannya, yakni belajar bahasa Inggris, berolahraga, menjadi koki yang baik, dan berwisata untuk “melihat semua pemandangan indah yang belum pernah saya jumpai”.
Seperti kalimat yang cukup populer di Internet : “Selagi sudah melepaskan pekerjaan dan punya waktu, temukan kembali saat-saat indah di masa lalu yang hilang dirampas oleh pekerjaan !”
“Saya tidak tahu apakah hidup saya akan lebih baik setelah saya berhenti bekerja tanpa banyak pertimbangan. Tetapi saya tahu bahwa jika saya tetap begitu, tidak berani berubah, maka hal-hal yang tidak berani saya lakukan ketika saya berusia 28 tahun akan menyertai saya sampai tua”, tulis orang tersebut. “Hidup ini singkat dan tidak ada waktu yang lebih baik daripada sekarang”.
Pandangan masyarakat Tiongkok terhadap tindakan berhenti bekerja tanpa pertimbangan
Berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi muda sekarang lebih cenderung mempertanyakan status quo karier mereka melalui media sosial dan mendapatkan empati.
Sebelum fenomena berhenti bekerja tanpa pertimbangan ini, kaum muda Tiongkok banyak yang memilih “Tang ping” (tren yang disebut sebagai penentangan terhadap penekanan masyarakat Tiongkok untuk kerja keras). Saat ini, muncul kata kunci populer baru di Internet – “Gai Liuzi”. Ini adalah istilah dialek Timur Laut yang digunakan untuk menertawakan diri sendiri yang tidak memiliki rencana dalam hidup kecuali menjalankan rutinitas keseharian.
“Ini adalah cerminan dari sikap santai generasi muda sekarang yang bangga dengan kemampuan mereka melepaskan diri dari hiruk pikuk tradisional demi menikmati hidup”, kata Laurence Lim.
Namun prospek pekerjaan bagi kaum muda di Tiongkok saat ini memang tidaklah bersahabat. Menurut data dari Biro Statistik Nasional Tiongkok, tingkat pengangguran pemuda usia 16 hingga 24 tahun pada Desember 2023 adalah sebesar 14,9%, tingkat pengangguran pemuda usia 25 hingga 29 tahun adalah 6,1%, dan tingkat pengangguran penduduk usia 30 hingga 59 tahun adalah 3,9%.
Oleh karena itu, di media sosial, kita juga dapat menemui postingan dari para senior yang menegur generasi muda agar tidak bertindak gegabah berhenti bekerja tanpa pertimbangan.
“Dalam masyarakat seperti Tiongkok saat ini, tidak banyak peluang untuk melakukan trial and error dan menyia-nyiakan peluang dalam kehidupan individu”, demikian bunyi salah satu postingan. (sin)