Home Blog Page 52

Tiga Pantangan Minum Air bagi Lansia: Salah Minum Bisa Bikin Pembuluh Darah Rusak, Jantung Terancam!


EtIndonesia.
Air adalah sumber kehidupan. Bagi para lansia, minum air dengan cara yang tepat sangatlah penting demi menjaga kesehatan. Sayangnya, tidak sedikit orang lanjut usia yang minum air dengan cara yang salah — tanpa disadari, kebiasaan ini bisa memicu masalah serius pada pembuluh darah dan mempercepat terjadinya penyakit jantung serta pembuluh darah otak.

Perlu disadari bahwa tidak semua jenis air bisa diminum sembarangan, terlebih bagi orang yang sudah berusia lanjut. Cara minum air yang keliru bisa perlahan-lahan “menggerogoti” pembuluh darah tanpa disadari, hingga akhirnya memicu gangguan serius yang membahayakan nyawa.

Para dokter mengingatkan: lansia wajib menghindari tiga kebiasaan ini saat minum air, karena sangat berpengaruh terhadap kesehatan pembuluh darah, dan secara langsung berdampak pada kualitas hidup sehari-hari.

1. Jangan Minum Air dalam Jumlah Banyak Sekaligus

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan lansia adalah meminum air dalam jumlah besar sekaligus, terutama setelah berolahraga atau ketika merasa sangat haus. Banyak yang mengira bisa “mengejar ketertinggalan” asupan cairan dalam satu waktu.

Padahal, cara ini justru membahayakan pembuluh darah. Ketika air dikonsumsi dalam jumlah besar dalam waktu singkat, volume darah akan meningkat secara drastis. Akibatnya, tekanan pada dinding pembuluh darah pun meningkat tajam. Ini bisa mempercepat kerusakan pembuluh darah dan memicu komplikasi serius.

Khususnya bagi penderita hipertensi atau penyakit jantung, lonjakan cairan seperti ini sangat berisiko, bahkan bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah atau penurunan fungsi jantung.

Contoh kasus:

Seorang lansia punya kebiasaan minum air dalam jumlah banyak setelah makan siang dan makan malam karena merasa selama hari itu kurang minum. Namun, kebiasaan ini justru membuat tekanan darahnya jadi tidak stabil, dan jantungnya bekerja lebih berat. Setelah mendapat saran dari dokter, dia mulai membiasakan diri untuk minum sedikit demi sedikit tapi sering, dan hasilnya tekanan darahnya jadi lebih stabil serta tubuh terasa lebih ringan.

Kesimpulan:

Lansia sebaiknya tidak minum banyak sekaligus, melainkan minum secara bertahap dan rutin untuk menghindari beban berlebih pada pembuluh darah.

2. Jangan Tunggu Haus Baru Minum

Banyak orang berpikir, minumlah saat merasa haus. Namun pada lansia, rasa haus tidak sepeka saat muda. Tubuh bisa mulai kekurangan cairan tanpa memunculkan rasa haus.

Jika lansia hanya minum saat haus, mereka berisiko mengalami dehidrasi ringan berkepanjangan, yang menyebabkan darah menjadi lebih kental, aliran darah melambat, dan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah. Dalam jangka panjang, ini bisa memicu hipertensi dan pengerasan arteri (aterosklerosis).

Contoh kasus:

Seorang pria lansia jarang minum air. Dia hanya minum saat benar-benar merasa haus, bahkan kadang sehari hanya minum segelas atau dua gelas. Akibatnya, dia sering merasa pusing, lemas, bahkan sempat pingsan beberapa kali. Setelah diperiksa, diketahui bahwa darahnya terlalu kental dan aliran darah terganggu.

Setelah memperbaiki kebiasaan minum dan mulai minum air secara teratur meski tidak haus, kondisi tubuhnya membaik. Gejala pusing dan lemas pun berkurang.

3. Jangan Minum Air Terlalu Dingin atau Terlalu Panas

Banyak lansia menyukai air dingin saat cuaca panas dan air panas saat cuaca dingin. Namun, suhu air yang terlalu ekstrem (terlalu dingin atau terlalu panas) bisa memberi tekanan besar pada pembuluh darah.

Air dingin menyebabkan pembuluh darah menyempit secara tiba-tiba, sementara air panas memicu pelebaran pembuluh darah. Perubahan suhu mendadak ini mengganggu elastisitas pembuluh darah dan berisiko menyebabkan kerusakan atau bahkan pecahnya pembuluh darah, terutama bagi penderita hipertensi atau arteri yang sudah menua.

Contoh kasus:

Seorang pasien lanjut usia punya kebiasaan minum air es, terutama di pagi hari karena merasa segar. Namun suatu hari, dia mengalami nyeri dada dan sesak. Setelah diperiksa, dokter menemukan gejala awal iskemia jantung dan arteri yang mengeras. Setelah diberi tahu bahwa minum air dingin bisa jadi penyebabnya, dia mulai beralih ke air hangat-suam-suam kuku dan mulai merasa lebih nyaman.

Kesimpulan:

Suhu air minum sebaiknya dijaga pada kisaran suhu ruang atau hangat. Hindari air yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Tips Tambahan untuk Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah bagi Lansia

Selain pola minum yang baik, menjaga kesehatan pembuluh darah juga memerlukan gaya hidup sehat secara keseluruhan:

  • Kendalikan tekanan darah:
    Tekanan darah tinggi adalah musuh utama pembuluh darah. Lansia sebaiknya memantau tekanan darah secara rutin dan menjaga agar tetap stabil.
  • Jaga berat badan ideal:
    Obesitas memperburuk kondisi pembuluh darah dan meningkatkan risiko kolesterol tinggi serta penyumbatan arteri.
  • Perhatikan pola makan:
    Kurangi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol. Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan makanan tinggi serat.
  • Kelola stres dan istirahat cukup:
    Stres berlebihan, begadang, atau gangguan tidur bisa memengaruhi sirkulasi darah. Lansia perlu menjaga ketenangan mental dan pola tidur yang baik.

Kesimpulan

Kesehatan pembuluh darah adalah fondasi kesehatan tubuh secara keseluruhan, khususnya bagi lansia. Dari hal sederhana seperti minum air, bila dilakukan dengan cara yang salah, bisa berakibat fatal.

Mulailah dengan minum air secara rutin, sedikit demi sedikit, tidak menunggu haus, dan perhatikan suhu air.

Dipadukan dengan pola hidup sehat lainnya, langkah kecil ini bisa menjadi investasi besar untuk hidup yang lebih panjang, sehat, dan berkualitas. (jhn/yn)

Riyadh Bergemuruh: Negosiasi Rahasia Gencatan Senjata Rusia-Ukraina yang Mengguncang Peta Geopolitik Dunia!

EtIndonesia. Dalam upaya meredam ketegangan yang berkepanjangan, Ukraina dan Rusia dijadwalkan mengadakan negosiasi gencatan senjata pada tanggal 24 Maret 2025 di Riyadh, Arab Saudi. Meski pertemuan dilakukan secara tidak langsung, diplomasi intensif tengah berlangsung dengan peran mediasi dari Amerika Serikat melalui sistem shuttle diplomacy.

Dialog Terbuka Tanpa Pertemuan Langsung

Dalam mekanisme negosiasi kali ini, kedua pihak tidak akan bertatap muka secara langsung. Sebagai gantinya, diplomat Amerika Serikat menjadi perantara untuk menyampaikan syarat dan usulan secara bolak-balik. Diskusi teknis dimulai sejak sore hari tanggal 23 Maret, dengan perwakilan Ukraina dan AS melakukan pembicaraan intensif hingga malam hari, sebelum akhirnya perwakilan Amerika melanjutkan dialog dengan pihak Rusia.

Utusan khusus Trump, Jenderal Keith Kellogg, sebelumnya mengisyaratkan bahwa meskipun diskusi berlangsung di ruangan yang bersebelahan, durasi dan intensitas pembicaraan masih belum dapat diprediksi. Menurut laporan Kiev Independent, pertemuan kali ini difokuskan pada aspek teknis gencatan senjata, mulai dari cakupan fasilitas energi hingga potensi perluasan ke wilayah laut dan udara.

Posisi dan Strategi Masing-masing Pihak

Di pihak Ukraina, negosiasi dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov dan Wakil Kepala Kantor Presiden Barisha. Umerov dalam keterangan melalui media sosial menyatakan bahwa diskusi berjalan produktif dengan fokus pada isu-isu krusial, seperti perlindungan energi dan infrastruktur vital. Sementara itu, pihak Rusia diwakili oleh tokoh-tokoh penting seperti mantan diplomat sekaligus Ketua Komisi Hubungan Internasional Dewan Federasi, Grigori Karasin, serta penasihat Kepala Biro Keamanan Federal, Beseda. Sebelum pertemuan dimulai, Karasin menegaskan bahwa negosiasi ini diharapkan mampu menyelesaikan setidaknya satu persoalan strategis yang selama ini mengganggu stabilitas kawasan.

Kementerian Kremlin juga mengungkapkan bahwa pemulihan kesepakatan artefak Laut Hitam merupakan salah satu topik utama yang menjadi perhatian dalam perundingan antara Rusia dan Amerika. Menariknya, Bloomberg melaporkan bahwa Presiden AS, yang pada masa pemerintahan Trump, berharap tercapainya gencatan senjata sebelum perayaan Paskah.

Isu-Isu Strategis yang Menjadi Sorotan

Selain pembahasan teknis, negosiasi juga menyentuh beberapa isu strategis yang memiliki dampak jangka panjang. Mantan Kepala Akademi Strategi Politik dan Pertahanan Universitas Pertahanan Rusia, Jenderal Yuzongji, menyoroti persoalan Krimea. Meski gencatan senjata berhasil dicapai, masalah keamanan antara Ukraina dan Eropa dinilai masih memiliki tantangan tersendiri, terutama karena fokus kebijakan Amerika yang dinilai terlalu terpecah dan posisi Eropa yang relatif lemah.

Dalam sebuah wawancara dengan Global Strategy News, pendiri think tank geopolitik FACE di Wina, Velina Tchakarova, menganalisis bahwa tercapainya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina mungkin memakan waktu antara 3 hingga 6 bulan. 

Menurut Tchakarova, prioritas utama pemerintahan Trump lebih mengarah kepada Rusia dibandingkan Ukraina, dengan tujuan strategis untuk mengalihkan perhatian Rusia dari pengaruh Tiongkok Komunis. Dia bahkan memprediksi bahwa meskipun gencatan senjata berhasil, status wilayah seperti  Zaporizhzhia dan Kherson masih menjadi tanda tanya. Prediksinya, konflik antara kedua negara ini berpotensi berhenti selama 2 hingga 3 tahun, namun kemungkinan konflik baru menyala kembali hingga tahun 2028 atau 2030.

Diplomasi Multinasional dan Peran Eropa

Seiring dengan upaya gencatan senjata, dinamika geopolitik juga mencuat melalui rencana penempatan pasukan multinasional. Karena Amerika Serikat dinilai tidak turun tangan secara langsung, Eropa dituntut untuk mencari cara menghadapi ancaman Rusia. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengusulkan pembentukan aliansi sukarelawan yang akan menempatkan pasukan di Ukraina. Namun, informasi dari BBC yang mengutip pejabat diplomatik dan pertahanan menyebutkan bahwa jumlah pasukan multinasional ini diperkirakan hanya sekitar 20.000 personel—angka yang dianggap bersifat simbolis dan tidak memberikan dampak signifikan.

Rencana tersebut ternyata membuka peluang bagi Tiongkok. Sebuah laporan dari Deutsche Welle mengungkapkan bahwa seorang pejabat dari lingkup diplomatik Uni Eropa mengatakan, melalui diplomat Tiongkok di Brussels, bahwa tentara Tiongkok ingin bergabung dalam pasukan multinasional tersebut. Keterlibatan Tiongkok diharapkan dapat mendorong Rusia agar lebih menerima usulan penempatan pasukan di Ukraina. Namun, hal ini masih memunculkan kebingungan di kalangan pengamat internasional. Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, menyatakan bahwa dia tidak menganggap serius rencana pasukan multinasional tersebut, menyebutnya sebagai sikap simbolis yang pada dasarnya merupakan tipu muslihat.

Kesimpulan

Negosiasi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina menandai langkah diplomatik yang kompleks dengan melibatkan berbagai aktor global. Walaupun pembicaraan yang dilakukan secara tidak langsung menunjukkan adanya upaya untuk menyelesaikan persoalan secara teknis, sejumlah isu strategis—mulai dari perlindungan infrastruktur vital hingga sengketa wilayah seperti Krimea—masih menjadi tantangan utama. Di tengah dinamika ini, peran Eropa dan potensi keterlibatan Tiongkok menambah lapisan kompleksitas dalam skema geopolitik yang tengah berkembang, sehingga hasil akhir dari negosiasi ini akan sangat menentukan arah konflik di masa mendatang.

Tiongkok Dituduh Mengutip Pernyataan Palsu PM Jepang Shigeru Ishiba, Tokyo Ajukan Protes dan Minta Dihapus

EtIndonesia. Kontroversi terkait pernyataan yang diduga dipalsukan oleh pihak Tiongkok mengenai ucapan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba terus memanas. Pemerintah Jepang, pada Senin (24/3), menyatakan bahwa PM Ishiba memang telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada 21 Maret. Namun, mereka menegaskan bahwa pihak Tiongkok mengutip pernyataan yang tidak pernah diucapkan oleh Perdana Menteri, dan Jepang telah secara resmi mengajukan protes diplomatik serta meminta penghapusan pernyataan yang tidak benar tersebut.

Pertemuan antara PM Ishiba dan Menlu Wang Yi terjadi dalam rangka kunjungan Wang ke Jepang untuk menghadiri pertemuan ekonomi bilateral. Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok, disebutkan bahwa PM Ishiba “menghormati posisi yang dijelaskan oleh pihak Tiongkok “. Namun, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, PM Ishiba tidak pernah menyatakan hal tersebut.

Meskipun pernyataan Tiongkok tidak menjelaskan secara spesifik posisi mana yang dihormati oleh PM Ishiba, dalam pernyataan itu Wang Yi menyebut bahwa Jepang seharusnya berpegang pada prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam empat dokumen politik antara Tiongkok dan Jepang, termasuk Deklarasi Bersama Tiongkok -Jepang, serta menjalankan komitmen politik terkait sejarah dan isu Taiwan, demi menjaga landasan politik dan hukum dalam hubungan kedua negara.

Namun hingga berita ini ditulis, pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang mengandung kutipan kontroversial tersebut masih belum dihapus.

Jepang: Pernyataan Tiongkok Tidak Sesuai Fakta

Menteri Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, dalam konferensi pers hari Senin (24/3) mengatakan: “Kami telah mengajukan protes dan menuntut agar pernyataan yang tidak sesuai dengan fakta tersebut segera dihapus.”
 

“Sangat disayangkan bahwa pihak Tiongkok telah mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan kenyataan,” tambahnya.

Namun Hayashi tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai apakah pihak Tiongkok sudah memberikan tanggapan atas protes Jepang tersebut.

Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, dalam pertemuan dengan Wang Yi, PM Ishiba menyampaikan bahwa penting untuk mengatasi berbagai isu antara kedua negara, termasuk situasi di Laut China Timur, pembebasan warga negara Jepang yang ditahan di Tiongkok, serta penghapusan pembatasan impor produk laut dan pertanian Jepang.

Ketegangan Regional Meningkat

Kabar mengenai penyimpangan kutipan tersebut sudah lebih dulu dilaporkan oleh Nikkei selama akhir pekan, dan setelah pernyataan resmi Pemerintah Jepang pada Senin, media internasional seperti Bloomberg dan Reuters mulai menyorot isu ini.

Protes Jepang ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, terutama karena hubungan Jepang dan Taiwan yang kian erat. Jepang menolak tegas setiap upaya sepihak oleh Tiongkok untuk mengubah status quo di Selat Taiwan melalui kekerasan atau tekanan, dan mendukung partisipasi aktif Taiwan di berbagai organisasi internasional.

Hal ini juga ditegaskan kembali dalam pernyataan bersama antara PM Ishiba dan Presiden AS, Donald Trump pada Februari lalu.

Saat ditanya mengenai protes Jepang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, dalam konferensi pers hari Senin menyatakan :“Dalam hubungan antarnegara, saling menghormati posisi masing-masing adalah hal yang normal, bukan?”

Aktivitas Kapal Tiongkok di Sekitar Kepulauan Sengketa Meningkat

Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya, pada Sabtu (22/2), juga menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Wang Yi untuk membahas isu-isu sensitif antara kedua negara.

Dalam pernyataan resminya, Iwaya menyerukan penyelesaian damai atas isu Taiwan dan menegaskan kembali bahwa Jepang menolak segala bentuk tekanan untuk mengubah status quo.

Pada Senin, Iwaya juga menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya aktivitas kapal-kapal Tiongkok di perairan sekitar Kepulauan Senkaku (dikenal di Tiongkok sebagai Diaoyu), yang diklaim oleh Beijing sebagai wilayahnya, namun saat ini berada di bawah kontrol Jepang.

Selama akhir pekan, dua kapal Penjaga Pantai Tiongkok terdeteksi beroperasi di dalam perairan teritorial Jepang di sekitar pulau-pulau tak berpenghuni tersebut. Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, ini merupakan waktu tinggal terlama kapal Tiongkok di wilayah itu sejak Jepang menasionalisasi sebagian besar Kepulauan Senkaku pada September 2012 — melampaui rekor sebelumnya sekitar 80,5 jam.

Penjaga Pantai Jepang juga melaporkan bahwa pada akhir pekan lalu, empat kapal Tiongkok sempat memasuki wilayah laut Jepang, dan dua di antaranya baru meninggalkan wilayah itu pada Minggu malam (23/3).

Seorang anggota parlemen dari oposisi menilai tindakan Tiongkok yang memasuki wilayah Jepang bertepatan dengan waktu pertemuan kedua Menlu sebagai hal yang “sangat tidak pantas.”

Menteri Iwaya menjawab bahwa : “Meskipun pertemuan dengan Wang Yi berlangsung dalam suasana damai dan bersahabat, namun peristiwa seperti ini tetap disayangkan. Karena itu, kami akan menanganinya dengan tegas dan tenang.” (jhn/yn)

Israel Serang Gaza Selatan, Hamas Konfirmasi Pemimpin Politiknya Tewas

Kelompok militan Palestina, Hamas, pada 23 Maret mengonfirmasi bahwa serangan udara Israel di Gaza selatan  menewaskan pemimpin politiknya, Salah al-Bardaweel. Hingga kini, pejabat Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan ini.

EtIndonesia. Pada 23 Maret dini hari, militer Israel melakukan serangan presisi di Khan Younis, Gaza selatan, yang menewaskan Salah al-Bardaweel—seorang tokoh terkemuka Hamas sekaligus anggota Dewan Legislatif Palestina. Ia dan istrinya tewas saat berada di dalam sebuah tenda.

Bardaweel lahir pada Agustus 1959 di kamp pengungsi Khan Younis. Ia memiliki hubungan dekat dengan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang sudah meninggal dunia, serta Mohammed Deif, komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas. Keduanya juga berasal dari wilayah yang sama.

Sebagai anggota Biro Politik Hamas, Bardaweel merupakan figur penting dalam struktur organisasi Hamas. Ia pernah menduduki berbagai posisi tinggi dalam kelompok tersebut, termasuk beberapa kali menjabat sebagai anggota Biro Politik Hamas. Selain itu, ia berperan dalam mengatur kebijakan internal serta hubungan luar negeri Hamas.

Pada tahun 2005, Bardaweel pernah memimpin kantor media Hamas. Pada tahun 2009 ia terlibat dalam negosiasi tidak langsung dengan Israel terkait gencatan senjata. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Pelajar SMA Nekat Terobos Rumah Sakit Terbengkalai di Malam Hari, Tiba-tiba Suara Misterius Berbisik Memberi Peringatan

EtIndonesia. Kanada dikenal sebagai salah satu negara di dunia di mana banyak orang mempercayai—dan bahkan mengaku mengalami—peristiwa supranatural. Di Kota Edmonton, Provinsi Alberta, berdiri sebuah rumah sakit terbengkalai bernama Charles Camsell Hospital, yang diyakini sebagai salah satu tempat paling angker di Kanada.

Menurut catatan sejarah, Charles Camsell Hospital beroperasi antara tahun 1946 hingga 1996. Para mantan pasien yang pernah dirawat di sana mengenang bahwa di padang rumput di belakang rumah sakit tersebut terdapat banyak kuburan tak bernama, tempat peristirahatan terakhir pasien-pasien yang meninggal dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah orang menggunakan radar penembus tanah untuk mengeksplorasi area itu, dan laporan menunjukkan bahwa memang ditemukan sisa-sisa jenazah manusia di sana.

Karena sejarah kelam dan kisah-kisah menyeramkan yang menyelimuti tempat itu, rumah sakit ini kerap dijadikan lokasi ekspedisi oleh para pemburu misteri maupun program televisi bertema eksplorasi horor. Tempat seperti ini tentu menjadi magnet tersendiri bagi para remaja pencinta tantangan. Salah satu kisah paling menyeramkan terjadi pada sekelompok pelajar SMA yang mengalami pengalaman tak terlupakan di sana.

Kejadian ini berlangsung pada musim semi tahun 2016. Beberapa pelajar SMA yang tumbuh besar di kota sekitar sudah beberapa kali menjelajahi rumah sakit terbengkalai tersebut. Pada tahun itu, proses pembongkaran bangunan sedang berlangsung. Suatu malam, empat orang siswa nekat menyelinap masuk. Mereka memanjat tembok pagar di sekitar area rumah sakit, melintasi padang di belakang bangunan, dan berusaha menghindari petugas keamanan yang berjaga di lokasi, sebab jika tertangkap, mereka bisa ditahan atau didenda.

Selama proses penyusupan itu, mereka sesekali mendengar melodi aneh yang samar, mirip dengan musik yang biasa diputar di dalam lift. Saat akhirnya berhasil masuk ke dalam rumah sakit, mereka mendapati bahwa banyak akses sudah ditutup total oleh pemerintah daerah demi mencegah orang masuk. Bahkan jendela-jendela kecil pun telah disegel. Tidak ingin merusak properti, keempat remaja ini merasa kecewa dan memutuskan untuk segera keluar dan pulang.

Namun saat mereka berjalan berdampingan meninggalkan tempat itu, tiba-tiba mereka serentak berhenti. Sebab, mereka semua mendengar suara yang sama—suara seorang pria tua, terdengar lemah dan letih, berbisik lirih di telinga mereka: “Kalian tahu kalian tidak seharusnya berada di sini.”

Ucapannya membuat bulu kuduk mereka berdiri. Tiga dari mereka langsung panik dan lari sekencang-kencangnya. Namun satu orang remaja justru terpaku di tempat. Seluruh tubuhnya terasa dingin membeku, membuatnya tak mampu bergerak selama beberapa detik.

Lalu, suara itu kembali terdengar, kali ini dengan nada lebih tegas dan penuh peringatan: “Kalau aku jadi kamu, aku juga akan lari.”

Ucapan itu menyentaknya dan dia kembali sadar. Dia langsung berlari sekuat tenaga, bahkan melampaui teman-temannya yang lebih dulu kabur, melompati tembok pagar, dan akhirnya berhasil meninggalkan area rumah sakit.

Setelah kejadian itu, mereka sempat bertanya-tanya, mungkinkah suara itu berasal dari gelandangan yang tidur di padang rumput? Tapi kemudian mereka sadar, meski malam sudah larut, area di sekitar rumah sakit masih cukup terang karena diterangi oleh lampu jalan, lampu mobil yang melintas, serta cahaya dari rumah-rumah di kejauhan. Jadi, jika memang ada seseorang di sana, mereka pasti bisa melihatnya.

Anehnya, suara itu terdengar sangat dekat—seolah-olah berasal dari belakang mereka, atau bahkan langsung berbisik di telinga—namun tanpa wujud apa pun. Tak ada siapa pun di sekitar. Tak terlihat bayangan manusia. Hanya suara. Kehadiran yang tak tampak.

Melihat sejarah kelam rumah sakit itu, di mana banyak orang meninggal tanpa dikenang dan dikuburkan tanpa nama, tak tertutup kemungkinan bahwa roh seorang pria tua benar-benar hadir malam itu. Mungkin dia hanya ingin memperingatkan mereka—agar tidak berlama-lama di tempat berbahaya yang tak lama lagi akan dibongkar itu.(jhn/yn)

Kuil Yunlan Berusia Seribu Tahun di Korea Selatan Terbakar, Kebakarannya Menggemparkan 

EtIndonesia. Serangkaian kebakaran hutan besar terjadi di berbagai wilayah Korea Selatan. Salah satu yang paling tragis adalah kebakaran di kuil kuno Yunansa di Provinsi Gyeongsang Utara, yang telah berusia lebih dari 1.000 tahun dan kini hangus terbakar.

Sejak 21 Maret sore, kebakaran hutan melanda beberapa daerah, termasuk:

  • Sancheong-gun (Provinsi Gyeongsang Selatan)
  • Uiseong-gun (Provinsi Gyeongsang Utara)
  • Ulju-gun (Ulsan)
  • Gimhae (Provinsi Gyeongsang Selatan)

Pemerintah setempat menyatakan keadaan darurat di wilayah tenggara negara itu. Kebakaran telah menghanguskan 5.142 hektare hutan, setara dengan 7.205 lapangan sepak bola.

Hingga 23 Maret pukul 13.00, kebakaran di Sancheong-gun telah menyebabkan 4 orang tewas dan 6 lainnya luka-luka. Selain itu, 49 bangunan di Sancheong-gun dan Uiseong-gun hancur atau rusak, serta lebih dari 1.000 warga di daerah terdampak harus mengungsi.

Di antara bangunan yang terbakar, Kuil Yunansa, kuil Buddha bersejarah dari zaman Kerajaan Silla (57 SM – 935 M), juga terbakar habis pada 21 Maret.

Rekaman video yang beredar di internet menunjukkan kobaran api yang sangat besar dengan asap tebal membumbung tinggi, sementara para biksu terlihat berusaha menyelamatkan benda-benda berharga dari kuil tersebut.

Foto-foto yang diambil oleh media setempat memperlihatkan bahwa setelah kebakaran, kuil tersebut telah berubah menjadi puing-puing.

Menurut laporan Yonhap News Agency, kebakaran menyebabkan seluruh kompleks Kuil Yunansa musnah, dan hutan di sekitarnya juga mengalami kerusakan parah.

Bangunan utama yang hangus meliputi:

  • Balai Daeungjeon (Aula Utama Buddha)
  • Balai Samseonggak (Balai Tiga Dewa)
  • Dua asrama biksu
  • Ruang penyimpanan persembahan

Namun, para biksu berhasil menyelamatkan beberapa artefak berharga, yang telah dipindahkan ke museum sebelum api melahap bangunan tersebut. (Hui)

Apa yang Perlu Diketahui Tentang Meledaknya Aksi Protes Besar-besaran di Turkiye Setelah Penangkapan Wali kota Istanbul

EtIndonesia. Pengadilan Turkiye pada 23 Maret menahan Ekrem Imamoglu, Wali Kota Istanbul, bersama puluhan terdakwa lainnya dengan tuduhan korupsi.

Partai Republik Rakyat (CHP), partai oposisi terbesar di Turkiye tempat Imamoglu bernaung, mengecam penangkapan ini dan menyebutnya sebagai “kudeta politik” yang diatur oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Siapa Ekrem Imamoglu?

Imamoglu terpilih sebagai Wali Kota Istanbul pada tahun 2019 dan berhasil memenangkan pemilihan ulang tahun lalu. Politisi berusia 53 tahun ini menguasai kota terbesar dan pusat ekonomi Turki dengan populasi hampir 16 juta orang, menjadikannya saingan politik utama Erdogan.

Apa Tuduhan Terhadapnya?

Pada 19 Maret, Imamoglu ditangkap dengan tuduhan korupsi dan mendukung organisasi teroris. Tuduhan ini terkait dengan kesepakatan pemilu antara CHP dan partai pro-Kurdi, yang dituduh memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK)—organisasi yang dikategorikan sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turkiye.

Dokumen pengadilan yang diperoleh AFP pada 23 Maret menyebutkan bahwa Imamoglu ditahan atas tuduhan mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, suap, korupsi, pencatatan data pribadi secara ilegal, dan manipulasi tender.

Namun, pengadilan menegaskan bahwa meskipun ada dugaan kuat keterlibatan Imamoglu dalam mendukung organisasi teroris bersenjata, belum ada keputusan penahanan berdasarkan tuduhan tersebut, karena sudah ada penahanan terkait kejahatan finansial.

Imamoglu telah dicopot dari jabatannya sebagai Wali Kota Istanbul dan kini ditahan.

CHP Jadi Target Serangan Politik

Pada 19 Maret, sekitar 90 orang ditangkap, termasuk dua wali kota distrik di Istanbul, yang satu didakwa atas tuduhan korupsi dan lainnya atas tuduhan terorisme.

Keduanya merupakan anggota CHP, partai tertua di Turki yang didirikan oleh pendiri negara Mustafa Kemal Ataturk. CHP memiliki 134 kursi di parlemen, sedangkan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dipimpin Erdogan memiliki 272 kursi.

Pada pemilu lokal 2024, CHP memenangkan 35 dari 81 provinsi, 11 lebih banyak dari AKP. CHP juga menguasai kota-kota besar, termasuk Ankara, Izmir, Antalya, dan Bursa.

Momen Penangkapan yang Kontroversial

Penangkapan Imamoglu terjadi tepat sebelum dia dijadwalkan diumumkan sebagai calon presiden CHP untuk pemilu 2028.

Beberapa jam sebelum penangkapannya, Universitas Istanbul mencabut gelar akademiknya, yang bisa menjadi hambatan besar dalam pencalonannya. Konstitusi Turki mensyaratkan semua calon presiden harus memiliki gelar pendidikan tinggi.

Pada 2023, Imamoglu pernah dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara karena didakwa menghina anggota Komisi Pemilihan Umum Turki. Hukuman ini membuatnya tidak bisa maju sebagai kandidat oposisi dalam pemilu presiden tahun itu. Saat ini, ia masih mengajukan banding atas vonis tersebut.

Meskipun Imamoglu ditangkap, CHP tetap melanjutkan pemilihan pendahuluan pada 23 Maret. Mereka mengundang seluruh rakyat Turki, termasuk non-anggota partai, untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara, menjadikannya semacam referendum nasional.

Menurut Pemerintah Kota Istanbul, 15 juta orang ikut serta dalam pemilihan ini, dengan 13 juta di antaranya bukan anggota CHP.

Demonstrasi Terbesar Sejak tahun 2013

Penangkapan Imamoglu telah memicu gelombang protes terbesar di Turki sejak tahun 2013, ketika rakyat turun ke jalan menentang rencana pemerintah mengubah Taksim Square di Istanbul menjadi pusat perbelanjaan. Protes saat itu menjadi ancaman besar bagi kekuasaan Erdogan.

Pada 21 dan 22 Maret, ratusan ribu orang turun ke jalan di Istanbul. Unjuk rasa besar juga terjadi di Ankara, Izmir, dan kota-kota besar lainnya.

Menurut AFP, demonstrasi terjadi di setidaknya 55 dari 81 provinsi di Turkiye.

Para analis menilai bahwa protes ini tidak hanya berkaitan dengan Imamoglu, tetapi juga merupakan luapan kemarahan rakyat terhadap pemerintahan Erdogan.

Media sosial X melaporkan bahwa pemerintah Turkiye telah meminta mereka menutup lebih dari 700 akun yang terlibat dalam demonstrasi.

Bentrok dengan Aparat

Dalam berbagai aksi protes, demonstran bentrok dengan polisi anti-huru-hara. Aparat keamanan menggunakan semprotan merica, gas air mata, dan meriam air untuk membubarkan massa.

Di Ankara, polisi menggunakan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan pengunjuk rasa yang menuntut pembebasan Imamoglu. (hui)

Sumber: AFP, Central News Agency via NTDTV.com

Prediksi: Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Hanya Bertahan 2-3 Tahun, Perang Bisa Berlanjut hingga 2030

EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berharap dapat mendorong tercapainya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina sekitar masa Paskah tahun ini. Namun, menurut pendiri lembaga think tank geopolitik asal Wina, FACE, Velina Tchakarova, perang Rusia-Ukraina kemungkinan hanya akan berhenti sementara selama dua hingga tiga tahun, sebelum akhirnya kembali memanas dan berlanjut hingga tahun 2028 atau bahkan 2030.

Dalam wawancara eksklusif dengan Pemimpin Redaksi StratNews Global, Nitin A. Gokhale, Tchakarova menjelaskan bahwa Trump memang menginginkan adanya gencatan senjata dan akan memberi tekanan besar kepada semua pihak untuk mewujudkan keinginannya tersebut, bahkan dengan mengorbankan apa pun. Trump memang mengkampanyekan rencana perdamaian, namun pada akhirnya yang mungkin dicapai hanyalah penghentian sementara perang atau gencatan senjata.

Tchakarova berpendapat bahwa gencatan senjata adalah satu-satunya hasil realistis yang bisa dicapai dalam waktu dekat, karena baik Rusia maupun Ukraina masih memiliki niat kuat untuk terus berperang.

Dia memprediksi bahwa gencatan senjata kemungkinan besar akan tercapai dalam tiga hingga enam bulan ke depan. 

“Ukraina bukanlah prioritas utama pemerintahan Trump, namun Rusia,” katanya. “Pemerintahan Trump tidak menganggap Rusia sebagai tantangan strategis, tetapi lebih sebagai peluang untuk melemahkan aliansi ‘Naga-Bear’ (Dragonbear), yakni kerja sama strategis antara Tiongkok dan Rusia. Tujuannya adalah menarik Rusia menjauh dari Tiongkok. Dalam pandangan pemerintahan saat ini di AS, satu-satunya target strategis yang harus dihadapi secara ideologis, teknologis, ekonomi, dan militer hanyalah Tiongkok.”

Tchakarova juga memperkirakan bahwa Trump kemungkinan akan mengakui Krimea sebagai bagian dari wilayah Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri diperkirakan akan mencoba memanfaatkan momen itu untuk sepenuhnya menguasai wilayah Donbas, meskipun wilayah seperti Zaporizhzhia dan Kherson masih menjadi tanda tanya besar.

Lebih lanjut, Tchakarova menyatakan bahwa saat ini negara-negara Eropa sangat bergantung pada Ukraina sebagai garis pertahanan terakhir terhadap ancaman Rusia. Mereka memahami betul bahwa jika Ukraina sampai jatuh, Rusia bisa terdorong untuk menciptakan situasi yang akan menantang status keanggotaan negara-negara Baltik dan anggota NATO lainnya.

Tchakarova menilai bahwa Presiden Putin mungkin telah salah perhitungan dalam beberapa aspek, seperti kekuatan militer Rusia, respon dari Ukraina, dan reaksi negara-negara Eropa. Namun, dia menegaskan bahwa dalam konteks rivalitas sistemik antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Putin justru berada di posisi strategis yang cukup menguntungkan.

Tchakarova memprediksi bahwa perang Rusia-Ukraina akan mengalami jeda selama dua hingga tiga tahun, namun kemudian berlanjut hingga setidaknya tahun 2028 atau bahkan 2030. Panjang pendeknya konflik ini akan sangat bergantung pada kelincahan dan kemampuan militer Rusia di masa depan. (jhn/yn)

Istri Wakil Presiden AS Akan Pimpin Delegasi Kunjungi Greenland, Denmark Menyatakan Sikap

EtIndonesia. Presiden AS, Donald Trump kembali menunjukkan kekhawatirannya terhadap posisi strategis Greenland — wilayah otonomi di bawah Denmark — yang berpotensi jatuh ke tangan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Trump bahkan beberapa kali menyatakan minatnya untuk membeli pulau tersebut. Dalam perkembangan terbaru, Gedung Putih pada 23 Maret mengumumkan bahwa istri Wakil Presiden AS, Usha Vance, akan memimpin kunjungan delegasi tingkat tinggi ke Greenland pekan ini.

Delegasi AS Dipimpin Ibu Wakil Presiden, Akan Kunjungi Pangkalan Militer dan Acara Budaya

Pada pagi hari 24 Maret waktu Denmark, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz, Menteri Energi Chris Wright, serta Usha Vance akan melakukan kunjungan resmi ke Greenland.

Delegasi ini dijadwalkan meninjau Pangkalan Antariksa Pituffik, salah satu instalasi militer AS yang paling penting di kawasan Arktik. Gedung Putih menyebut bahwa mereka akan menerima paparan dari militer AS yang bertugas di sana, kemudian bersama Ibu Wakil Presiden mengunjungi situs-situs bersejarah serta menghadiri lomba balap kereta luncur anjing, acara budaya paling bergengsi di Greenland.

Namun, Penjabat Perdana Menteri Greenland, Múte B. Egede, menyatakan melalui Facebook pada malam 23 Maret bahwa para tamu dari AS tersebut tidak akan bertemu dengan Pemerintah Greenland.

Sementara itu, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menyampaikan bahwa dia “sangat serius” menanggapi kunjungan ini, mencerminkan sensitivitas geopolitik kunjungan tersebut.

Gedung Putih: Kunjungan Ini untuk Memperluas Kemitraan dan Hormati Otonomi Greenland

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan kesempatan untuk membangun kemitraan yang menghormati hak Greenland untuk menentukan nasib sendiri, sekaligus mendorong kerja sama ekonomi.

Hughes menambahkan bahwa kunjungan ini juga untuk memahami budaya, sejarah, dan masyarakat Greenland, serta menghadiri acara balap kereta luncur anjing yang disponsori oleh AS.

Ketertarikan AS pada Greenland: Dari Wacana Pembelian Hingga Persaingan Global

Perhatian Presiden Trump terhadap Greenland bukan tanpa alasan. Greenland bukan hanya wilayah strategis di antara Amerika Utara dan Eropa, namun juga menyimpan kekayaan sumber daya alam yang besar, termasuk logam tanah jarang, uranium, litium, dan kobalt. Semua komoditas ini sangat penting dalam industri teknologi modern, mulai dari ponsel pintar hingga mobil listrik.

Greenland juga terletak pada jalur terpendek antara Amerika Utara dan Eropa, yang menjadikannya krusial dalam sistem peringatan dini rudal balistik AS.

Pada tahun 2019, Trump sempat mengajukan wacana pembelian Greenland — sebuah ide yang dianggap aneh oleh banyak orang, namun sesungguhnya memiliki preseden historis. AS pernah membeli Louisiana dari Prancis, Alaska dari Rusia, dan Kepulauan Virgin dari Denmark. Nilai Greenland saat ini diperkirakan antara 12,5 hingga 77 miliar dolar AS.

Namun baik Denmark maupun pemerintah Greenland menolak gagasan penjualan pulau tersebut. Meski Greenland bukan negara merdeka, pulau itu memiliki otonomi yang luas dan mampu menentukan kebijakan internalnya tanpa campur tangan dari Kopenhagen, seperti saat Greenland keluar dari Uni Eropa pada tahun 1985, sementara Denmark tetap menjadi anggota.

Dukungan AS pada Budaya Lokal: Sponsor Lomba Kereta Luncur Anjing

Acara balap kereta luncur anjing di Sisimiut, yang akan dihadiri delegasi AS pada 29 Maret, merupakan salah satu acara budaya terbesar di Greenland.

Menurut laporan jurnalis Arktik dari DR Denmark, Martin Breum, panitia lomba sempat kehabisan dana sebelum akhirnya menerima bantuan besar dari Konsulat AS di Nuuk. Breum mengatakan bahwa secara resmi kehadiran AS dalam acara ini merupakan bentuk dukungan budaya.

“Tak ada yang benar-benar percaya itu satu-satunya alasan,” ujarnya. “Ini sebenarnya cara halus untuk mempererat hubungan Greenland dan Amerika Serikat.”

Greenland dan Arktik: Kunci Baru dalam Perebutan Pengaruh Global

Menurut peneliti senior dari Program Arktik Universitas Harvard dan Wilson Center, Andreas Østhagen, pentingnya Greenland bagi AS dapat dilihat dari tiga aspek:

  1. Keamanan Nasional – Greenland sangat penting bagi pertahanan wilayah Amerika Utara, terutama karena posisinya dekat dengan Alaska dan perbatasan udara Rusia di Selat Bering.
  2. Militerisasi Rusia di Arktik – Rusia telah meningkatkan aktivitas militer di sepanjang pantai Arktiknya, dari Norwegia hingga Kepulauan Aleut. Dengan mencairnya es Arktik, wilayah ini menjadi jalur strategis baru untuk perdagangan dan operasi militer.
  3. Peluang Jalur Perdagangan Baru – Rute Laut Utara (NSR) yang melintasi pantai Rusia bisa memangkas waktu pelayaran antara Asia dan Eropa hingga 40%, mengurangi ketergantungan pada Terusan Suez dan Terusan Panama.

Aktivitas Tiongkok di Arktik: Tantangan Serius bagi AS

Meski Tiongkok bukan negara Arktik, dalam kebijakan Arktik resminya pada tahun 2018, Beijing menyebut dirinya sebagai “negara dekat-Arktik”. Tiongkok telah berinvestasi besar dalam proyek eksplorasi sumber daya dan pengembangan rute perdagangan Arktik, yang menjadi bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan versi kutub, atau “Jalur Sutra Es.”

Bahkan pada tahun 2016, sebuah perusahaan Tiongkok sempat menjadi salah satu penawar dalam pelelangan bekas pangkalan angkatan laut di Greenland. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius di Washington.

Presiden Trump pun menyadari bahwa Greenland adalah medan strategis penting dalam kompetisi kekuatan besar abad ke-21, terutama melawan pengaruh Tiongkok yang semakin ekspansif di kawasan kutub utara.

Seperti yang diungkapkan analis strategi Thomas Fazi, perebutan pengaruh di Arktik saat ini telah menjadi bagian dari “The Great Game” baru di abad ke-21 — dan babak baru dari permainan itu sudah dimulai.(jhn/yn)

Pejabat Tinggi Biro Politik Hamas dan Istrinya Tewas dalam Serangan Udara Israel

EtIndonesia. Menurut informasi dari Hamas, Salah Al-Bardawil (65 tahun) dan istrinya tewas dalam serangan udara Israel yang terjadi di kamp pengungsian Al-Mawasi, dekat Khan Younis, Jalur Gaza.

Berdasarkan laporan dari AFP, Salah Al-Bardawil lahir pada 24 Agustus 1959 di kamp pengungsi Khan Younis. Dia bergabung dengan Hamas sejak organisasi tersebut didirikan pada tahun 1987, pernah menjabat sebagai juru bicara di Khan Younis, dan secara bertahap naik jabatan hingga akhirnya terpilih sebagai anggota Biro Politik Hamas pada tahun 2021.

Al-Bardawil dikenal sebagai tokoh keras yang menentang kerja sama keamanan antara Otoritas Palestina dan Israel. Dia secara terbuka menyerukan perlawanan bersenjata terhadap Israel. Dalam perjalanannya, dia beberapa kali ditangkap oleh pasukan keamanan Otoritas Palestina.

Menurut Hamas, pada tahun 1993 dia juga pernah ditangkap oleh pihak Israel dan menjalani interogasi selama 70 hari di penjara di Gaza serta di Kota Ashkelon, wilayah selatan Israel.

Militer Israel pada hari Minggu (23/3) mengonfirmasi bahwa mereka telah “mengeliminasi” Salah Al-Bardawil, yang mereka sebut sebagai “pejabat senior Biro Politik Hamas yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan militer.” Mereka menyatakan bahwa kematian Al-Bardawil merupakan “pukulan besar terhadap struktur organisasi dan kemampuan operasional Hamas.”

Al-Bardawil menjadi anggota Biro Politik Hamas ketiga yang tewas sejak Israel melanjutkan serangan udaranya ke Gaza pada hari Selasa. Dua tokoh sebelumnya yang terbunuh adalah Kepala Pemerintahan Hamas di Gaza, Essam al-Dalis, dan Yasser Harb.

Dalam pernyataan duka yang dirilis Hamas sebelumnya, turut disebutkan juga nama-nama tokoh penting lain yang tewas, yakni Jenderal Mahmoud Abou Watfa, Menteri Dalam Negeri Hamas, dan Bahjat Abou Sultan, Kepala Biro Keamanan Dalam Negeri.

AFP melaporkan bahwa sejak serangan berdarah Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang Gaza, banyak pemimpin Hamas yang tewas baik di dalam maupun luar wilayah Gaza. Hal ini secara signifikan telah melemahkan kekuatan organisasi tersebut. Namun demikian, bertolak belakang dengan tujuan perang yang dicanangkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu — yaitu untuk “menghancurkan Hamas” — kenyataannya Hamas belum sepenuhnya dilenyapkan.

Pemakaman dan Rentetan Serangan terhadap Tokoh Hamas

Pada 23 Maret, warga Palestina menghadiri pemakaman Salah Al-Bardawil dan istrinya di Khan Younis, Gaza bagian selatan. Kematian mereka menjadi bagian dari serangkaian pembunuhan tokoh-tokoh penting Hamas yang terus berlangsung.

Sebelumnya, pada 31 Juli 2024, pemimpin Hamas Ismaïl Haniyeh dilaporkan tewas dalam ledakan di Teheran yang diklaim sebagai serangan Israel. Posisinya kemudian digantikan oleh Yahya Sinouar, yang juga tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada 16 Oktober. Jabatan tersebut kemudian diteruskan oleh adiknya, Mohammed Sinouar.

Menurut beberapa sumber internal Hamas, Mohammed Hassan al-Amour — mantan pengawal pribadi Yahya Sinouar — juga tewas pada Sabtu malam kemarin dalam serangan Israel yang menyasar rumahnya di Khan Younis, Gaza selatan. (jhn/yn)

Pakar Mengemukakan Teori-teori Mengerikan Tentang Apa yang Terjadi pada Penerbangan MH370

EtIndonesia. Sudah 11 tahun sejak penerbangan Malaysia Airlines menghilang begitu saja, dengan banyak teori yang muncul dalam dekade tersebut.

Penerbangan MH370, yang membawa 239 orang dari Malaysia ke Tiongkok, hilang pada Maret 2014 karena hilang sama sekali dari radar penerbangan saat melintasi wilayah udara Vietnam.

Dua menit setelah pilot berkata ‘Selamat malam Malaysia tiga tujuh nol’, pesawat itu menghilang.

Teori konspirasi telah mencengkeram internet sejak saat itu, dengan cerita yang semakin misterius karena upaya pencarian yang ekstensif di lautan dari barat Australia hingga Asia Tengah tidak memberikan penjelasan yang nyata.

Pelacak pesawat militer Malaysia berhasil melacak MH370 secara kasar dan menyaksikannya berbelok tajam ke kiri kembali ke wilayah udara Malaysia sebelum terbang tujuh jam lagi ke tengah Samudra Hindia.

Diduga jet tersebut kehabisan bahan bakar dan jatuh ke perairan.

Pihak berwenang Australia mengatakan pada saat itu bahwa mereka memutuskan untuk menghentikan pencarian pada tahun 2017: “Meskipun telah berupaya keras menggunakan ilmu pengetahuan terbaik yang tersedia, teknologi mutakhir, serta pemodelan dan saran dari para profesional yang sangat terampil yang merupakan yang terbaik di bidangnya, sayangnya, pencarian tersebut belum dapat menemukan pesawat tersebut.

“Keputusan untuk menghentikan pencarian di bawah air tersebut tidak dianggap enteng atau tanpa kesedihan.”

Apa yang terjadi pada MH370 telah menjadi subjek dari banyak teori dan sekitar 150 buku, menurut Richard Godfrey, seorang pensiunan insinyur kedirgantaraan dan mengelola situs web tentang pencarian pesawat tersebut.

Berbicara kepada news.com.au, Godfrey mengatakan: “Berbagai teori berkisar dari yang aneh seperti MH370 diambil oleh alien, hingga yang bersifat konspirasi, seperti ada rencana yang melibatkan beberapa pemerintah dan agen dinas rahasia.”

Dia juga mengatakan ada lebih banyak rencana yang ‘jahat’, seperti MH370 diambil oleh Tiongkok, Rusia atau AS.

Namun Godfrey mengatakan kepada The Telegraph bahwa ‘sinyal radio hantu’ dan data historis Weak Signal Propagation Reporter (WSPR) mungkin membantu menentukan di mana pesawat itu menghilang.

Analisisnya sendiri terhadap sinyal tersebut membawanya ke radius pencarian kurang dari 20 mil, yang terletak sekitar 1.000 mil di sebelah barat Perth, Australia.

Namun, teori WSPR masih diragukan oleh pencipta pemancar, Profesor Joseph Taylor dari Universitas Princeton yang mengatakan data dari jaringan tersebut mungkin tidak dapat melacak pesawat tersebut.

Upaya pencarian baru kini sedang direncanakan dengan perusahaan eksplorasi maritim Inggris, Ocean Infinity, yang akan segera menandatangani kontrak dengan pemerintah Malaysia.

Menteri transportasi Malaysia Anthony Loke mengumumkan langkah tersebut dan mengatakan negara itu menantikan ‘keaktifan Ocean Infinity untuk mengerahkan kapal-kapal mereka’.

Eksplorasi bawah laut akan dilakukan di area dasar laut baru, yang mencakup sekitar 5.800 mil persegi.

Pencarian zona tertentu menggunakan transmisi WSPR.

Transmisi ‘bisikan’ ini dirancang untuk mengirim dan menerima transmisi berdaya rendah guna menguji kemampuan dan jangkauan antena yang digunakan oleh penggemar radio amatir.

Transmisi ini bekerja dengan mengirimkan ribuan pulsa radio berdaya rendah ke seluruh dunia setiap dua menit dan diperkirakan akan terganggu jika ada pesawat yang melintasinya, yang sedang digunakan saat MH370 menghilang.

Sementara itu, Oliver Plunkett, kepala eksekutif Ocean Infinity, mengatakan keputusan untuk melanjutkan pencarian adalah ‘berita bagus’.

“Kami berharap dapat berbagi informasi terbaru lebih lanjut di tahun baru setelah kami menyelesaikan detailnya dan tim siap berangkat,” katanya. (yn)

Sumber: unilad

Wanita di Tiongkok Meninggal Setelah Terjatuh dari Rumah Sakit Setelah Kesalahan Pencabutan Gigi Menyebabkan Rasa Sakit yang ‘Luar Biasa’

EtIndonesia. Seorang wanita di Tiongkok yang menderita sakit terus-menerus setelah gigi yang salah dicabut lalu dipasang kembali ditemukan meninggal setelah terjatuh dari atap rumah sakit.

Wanita berusia 34 tahun, bermarga Wu, dari Provinsi Anhui di Tiongkok timur, menjalani pencabutan gigi bungsu di Rumah Sakit Kota Anqing pada 12 Maret.

Rumah sakit yang didirikan pada tahun 1938 ini terkenal dengan departemen kedokteran giginya, dan merupakan fasilitas utama di kota tersebut.

Dokter secara keliru mencabut gigi yang sehat lalu secara paksa memasukkan kembali gigi yang dicabut secara salah itu ke tempatnya.

Saudara laki-laki Wu mengatakan kepada media Tiongkok daratan Jimu News bahwa dokter tersebut menggunakan kawat untuk mengikat gigi yang salah bersama dengan beberapa gigi lainnya.

“Selama satu setengah jam operasi, mereka tidak menggunakan anestesi, dan saudara perempuan saya menanggungnya,” tambahnya.

Akibatnya, gigi Wu rusak, wajahnya bengkak, dan dia tidak bisa makan, hanya bisa minum air putih selama berhari-hari. Rasa sakit itu juga membuatnya terjaga di malam hari.

Kakaknya mengatakan Wu telah melaporkan masalah itu ke pihak berwenang beberapa kali, tetapi tidak ada yang menanggapi.

Wu juga membagikan video yang penuh air mata di media sosial, menceritakan pengalaman menyakitkannya.

Dia mengatakan dokter tersebut meminta maaf setelah menyadari gigi yang salah telah dicabut tetapi kemudian menyangkal kesalahannya ketika dia kembali ke rumah sakit untuk menemuinya.

Wu menuduh dokter tersebut mengubah catatan medisnya untuk menghindari kesalahan dan menyarankan implan gigi untuk “menyelamatkan gigi”.

Dia juga mengatakan bahwa rumah sakit berulang kali memintanya untuk menghapus video tersebut.

Dalam video tersebut, Wu berkata: “Tidak ada yang benar-benar menanggapi insiden ini. Rumah sakit berbohong kepada saya dari awal sampai akhir, menyebabkan saya sangat menderita. Siapa yang akan menyelamatkan saya? Karena kerugian yang disebabkan oleh rumah sakit ini, saya akan mati di sini.”

Pada tanggal 17 Maret, Wu kembali ke rumah sakit untuk menegosiasikan masalah tersebut, tetapi kemudian jatuh dari lantai 11, yang mengakibatkan kematiannya.

Suami Wu mengatakan kepada China Newsweek bahwa polisi telah mengesampingkan segala tuntutan pidana.

Salah satu kerabat Wu mengatakan bahwa kesehatan fisik dan mentalnya secara umum baik.

“Wu telah berulang kali melaporkan masalah tersebut ke rumah sakit dan pihak berwenang, tetapi tidak ada tindakan apa pun. Hal ini menghancurkan pertahanan psikologisnya, dan dia mengatakan akan menggunakan kematian untuk membuktikan ketidakbersalahannya,” kata kerabat tersebut.

Keluarga Wu telah menolak tawaran rumah sakit sebesar 100.000 yuan sebagai kompensasi dan menuntut untuk melihat rekaman pengawasan dari atap yang runtuh.

Staf rumah sakit mengonfirmasi bahwa dokter yang terlibat telah diskors, dan bahwa komisi kesehatan dan polisi sedang menyelidiki masalah tersebut.

Seorang dokter gigi yang tidak terkait dengan insiden tersebut mengatakan bahwa pencabutan gigi yang salah disebabkan oleh kesalahan dalam penilaian dokter yang terlibat, yang jarang terjadi dan memenuhi syarat sebagai kecelakaan medis.

Pengacara Zhu Xue dari Firma Hukum Celue Beijing mengatakan bahwa jika dokter tersebut terbukti bertanggung jawab atas kecelakaan medis tersebut, rumah sakit akan bertanggung jawab atas ganti rugi perdata dan dapat menghadapi sanksi administratif.

Kisah tersebut telah menjadi berita utama di media sosial Tiongkok daratan, ditonton lebih dari 100 juta kali.

Seorang pengamat daring berkata: “Sakit gigi tidak tertahankan. Membayangkan situasi Wu saja sudah mengerikan.”

“Meskipun kematian bukanlah jawaban yang tepat, saya berharap hukum dapat membersihkan nama Wu,” kata yang lain. (yn)

Sumber: scmp

Seorang Wanita di AS Berhenti dari Pekerjaan Penuh Waktu untuk Mengelola Bus Penitipan Anjing

EtIndonesia. Pekerjaan impian seorang pecinta anjing ada, dan pekerjaan itu dimiliki oleh seorang wanita yang mengemudikan bus yang penuh dengan anak anjing yang bersemangat ke taman setiap hari.

Pemilik akun Tiktok K9 Konvoy Hope Mehlberg mengelola layanan transportasi penitipan anjing di Oconto, Wisconsin, AS.

Dia menjemput lebih dari dua lusin anjing sehari dan mengantar mereka ke sesi bermain harian mereka.

Mehlberg memberi tahu USA Today bahwa dia pernah menjadi pegawai pemerintah federal.

Namun, dia sekarang menjalankan bisnisnya sendiri dan mengelola konten di akun TikTok-nya yang memiliki satu juta pengikut.

Klip penitipan anjing menunjukkan rutinitas harian Mehlberg.

Anak-anak anjing menunggu di halte yang ditentukan, melompat-lompat ke atas dengan ekor bergoyang-goyang, dan bahkan saling menyapa sebelum menempati tempat mereka.

Klip viral layanan ini telah memikat hati di seluruh dunia, dengan satu video yang telah ditonton lebih dari 50 juta kali.

Baik pemilik anjing maupun pecinta hewan tidak akan pernah bosan dengan penumpang yang menggemaskan, yang berkendara dengan disiplin yang mengejutkan di bawah pengawasan pengemudi mereka.

@k9konvoy

⏱️➡️🏘️

♬ original sound – K9 Konvoy

Bagi Mehlberg, apa yang dimulai sebagai jalan-jalan santai untuk anjing segera berkembang menjadi operasi penuh waktu.

Dia menjadi penjaga anjing paruh waktu selama sekitar dua tahun untuk “orang tua hewan peliharaan” yang tinggal di sekitar wilayahnya.

Selama waktu ini, mantan pegawai pemerintah tersebut menjual mobilnya dan membeli mobil van untuk mengangkut anjing-anjingnya seiring bertambahnya jumlah kliennya.

Mehlberg memperoleh bus sekolah tersebut pada bulan Mei 2023, saat itulah dia berhenti dari pekerjaan utamanya dan memulai K9 Knovoy.

“Ini pekerjaan terbaik yang pernah saya miliki,” katanya, menjelaskan bagaimana dia beralih dari sekadar menuntun anjing dengan berjalan kaki menjadi menjalankan layanan transportasi hewan peliharaan yang diminati.(yn) 

Sumber: mustsharenews

Perang Saudara Kembali Meletus di Sudan Selatan, Jerman Umumkan Penutupan Sementara Kedutaan

EtIndonesia. Sudan Selatan, negara di Afrika Timur Laut, kembali dilanda perang saudara. Diduga pasukan yang setia kepada Wakil Presiden Riek Machar, bersama dengan sekutunya, menyerang wilayah timur laut negara tersebut, menyebabkan kematian beberapa warga sipil. Sebuah helikopter penyelamat milik PBB juga menjadi sasaran tembakan dalam operasi kemanusiaan. 

Menyikapi situasi ini, Kementerian Luar Negeri Jerman mengumumkan penutupan sementara Kedutaan Besar di ibu kota Juba.

Sudan Selatan, dengan populasi sekitar 12 juta jiwa, memperoleh kemerdekaan dari Sudan pada tahun 2011 tetapi sejak itu terus dilanda perang saudara berkepanjangan. 

Pada tahun 2020, Presiden Salva Kiir dan Wakil Presiden Riek Machar membentuk pemerintahan transisi, namun kini pemerintahan tersebut menghadapi ancaman runtuh.

Menurut laporan dari Jaringan Penyiaran Publik Jerman (ARD), pendukung Presiden Kiir menuduh pasukan Machar dan sekutunya menyerang pasukan pemerintah di wilayah timur laut Sudan Selatan. Sebagai tanggapan, pemerintah melancarkan serangan udara di negara bagian Upper Nile.

Serangan udara ini telah menewaskan beberapa warga sipil, sementara sebuah helikopter PBB yang sedang menjalankan misi penyelamatan juga ditembaki. PBB melaporkan bahwa sejak Februari lebih dari 50.000 warga telah mengungsi akibat pertempuran.

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyatakan dalam media sosial bahwa setelah bertahun-tahun mengalami “perdamaian yang rapuh,” Sudan Selatan kini kembali ke ambang perang saudara.

“Presiden Kiir dan Wakil Presiden Machar sedang menyeret negara ini ke dalam lingkaran kekerasan. Mereka bertanggung jawab untuk menghentikan pertumpahan darah yang tidak masuk akal dan menerapkan perjanjian damai,” ujarnya. 

Pada September 2018, Kiir dan Machar menandatangani perjanjian damai untuk mengakhiri konflik berkepanjangan, dan pada Februari 2020, mereka membentuk pemerintahan transisi sebagai langkah menuju perdamaian.

Menurut PBB, lebih dari 70% populasi Sudan Selatan membutuhkan bantuan kemanusiaan, dan lebih dari separuh penduduknya menghadapi kelangkaan pangan yang parah.

Perang saudara juga menyebabkan 1,6 juta orang mengungsi di dalam negeri, sementara 2,3 juta warga Sudan Selatan melarikan diri ke negara-negara tetangga.

Menurut Komite Penyelamatan Internasional (IRC), Sudan Selatan masuk dalam daftar 10 negara dengan ancaman kemanusiaan tertinggi di dunia, bersama dengan Sudan, Palestina, Myanmar, Suriah, Lebanon, Burkina Faso, Haiti, Mali, dan Somalia. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Pria Beijing Mengemudi Secara Ugal-ugalan di Pasar Sayur, Peringatkan akan Balas Dendam terhadap Pemerintah 

0

Seorang pria di Beijing, Tiongkok, menyeruduk pasar menggunakan mobil, menyebabkan beberapa orang tewas dan luka-luka. Video yang beredar di internet menunjukkan bahwa sebelum kejadian, pelaku sering mengeluhkan ketidakadilan aparat hukum (polisi, kejaksaan, dan pengadilan) serta mengancam akan membalas dendam terhadap pemerintah.

EtIndonesia.  Pada 18 Maret 2025, beberapa video di internet memperlihatkan kejadian tabrak lari di Distrik Shunyi, Beijing, tepatnya di dekat persimpangan Jalan Shunping dan Jalan Mubai. Insiden ini mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka, sementara pihak kepolisian segera menutup area kejadian.

Salah satu video yang direkam dari seberang jalan memperlihatkan sekelompok orang yang menyaksikan peristiwa tersebut. Mereka terdengar berdiskusi, menyebut bahwa pelaku mengemudikan mobil dengan sengaja menabrak orang di pasar.

“Dia menabrak di sini, lalu lari ke sana dan menabrak lagi,” ujar seorang saksi. “Dia menabrak berulang kali, ini pasti aksi balas dendam!”

Video lain memperlihatkan bahwa pelaku sebenarnya telah mengancam akan melakukan aksi kekerasan beberapa waktu sebelumnya. Dalam video tersebut, seorang pria berdiri di depan kantor pemerintah di Kota Yangzhen, berteriak:

“Pemerintah dan aparat hukum bertindak tidak adil! Saya akan membalas dendam pada masyarakat sebagai bentuk perlawanan terhadap hukum!”

Seorang petugas keamanan terlihat mendekatinya dengan senyum santai, seolah tidak menganggap serius ancaman tersebut.

Insiden ini memicu berbagai komentar dari netizen. Beberapa menganggap kejadian ini sebagai bukti kesewenang-wenangan otoritas di bawah Partai Komunis Tiongkok (PKT). Namun, ada juga yang mengkritik tindakan pelaku, mengatakan bahwa seharusnya ia melampiaskan kemarahan kepada pejabat, bukan warga sipil biasa.

Sejumlah netizen bahkan menilai bahwa insiden ini mencerminkan kondisi di Tiongkok yang semakin tidak stabil, dengan banyak orang yang merasa frustasi dan kehilangan harapan.

Menurut informasi dari warga setempat, pelaku diduga mengalami ketidakadilan dalam kasus penggusuran paksa. Ia menolak menerima kompensasi yang dianggap tidak layak, tetapi tetap menjadi korban penggusuran paksa oleh pemerintah.

Pelaku telah berulang kali menyuarakan keluhannya di platform media sosial Douyin (TikTok versi Tiongkok), bahkan sempat mengancam akan melakukan aksi balas dendam. Namun, pihak berwenang mengabaikan keluhannya.

Menurut laporan, pelaku telah mempersiapkan aksinya dengan matang. Ia lebih dulu bercerai dari istrinya dan memutus hubungan dengan anak-anaknya. Pada hari kejadian, ia mengunggah peringatan di Douyin sekitar 20 menit sebelum mulai menabrak orang.

Namun, setelah insiden terjadi, akun Douyin pelaku langsung diblokir, dan pemerintah berusaha membungkam berita tentang kejadian ini. (Hui)