Home Blog Page 6

100 Hari Pemerintahan Trump: Kebijakan Perbatasan Catat Prestasi Menonjol

EtIndonesia. Pada Selasa 29 April 2025 menandai hari ke-100 masa jabatan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Secara umum diakui bahwa Trump telah membentuk kembali tatanan dunia. Pada  Senin 28 April, Gedung Putih secara khusus menyoroti pencapaian Trump dalam kebijakan perbatasan. Berikut laporan dari koresponden NTD dari Gedung Putih, Tao Ming.

 “Menjelang hari ke-100 masa jabatan baru Presiden Trump, Gedung Putih pada hari Senin (28 April) menyoroti keberhasilan Trump dalam kebijakan perbatasan. Mereka menyebutkan bahwa jumlah imigran ilegal dalam 100 hari pertama menurun drastis, dari lebih dari 180.000 orang pada periode yang sama di pemerintahan sebelumnya, menjadi hanya 9 orang—penurunan sebesar 99,99%,” demikian laporan Tao Ming.  

“Gedung Putih juga memberikan daftar panjang pelaku kriminal yang merupakan imigran ilegal. Di belakang kami berdiri puluhan papan informasi yang menampilkan foto-foto dan kejahatan berat seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan penculikan yang dilakukan oleh para imigran ilegal tersebut,” lanjutnya. 

Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt berkat  “Tidak diragukan lagi, 100 hari pertama Presiden Trump merupakan yang paling penting dan paling bersejarah di antara semua presiden dalam sejarah Amerika.”

Pada konferensi pers Senin, Levitt didampingi oleh Penasihat Keamanan Perbatasan Gedung Putih, Tom Homan.

 “Presiden Trump dan pemerintahannya telah mencetak keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal keamanan perbatasan,” ujarnya. 

Homan menyebutkan bahwa di bawah masa jabatan kedua Trump, perbatasan Amerika menjadi yang paling aman dalam sejarah. Saat pemerintahan Biden, jumlah imigran ilegal yang melintasi perbatasan sempat mencapai 15.000 orang dalam satu hari. Di bawah kebijakan baru Trump, kemarin hanya tercatat 178 orang.

Martha Llamas, seorang pengusaha berusia 50 tahun dan pendukung setia Trump, telah mulai mengoleksi barang-barang terkait Trump sejak 2015, dan telah menghabiskan puluhan ribu dolar.

 “Saya jatuh cinta padanya, saya sangat tersentuh dengan semua yang dia lakukan—seperti menonton sebuah film!,” ujarnya. 

Reporter NTD  “Pada Senin malam, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memperkuat penegakan hukum dan menindak kota-kota suaka yang tidak bekerja sama dengan otoritas imigrasi. Selasa ini, Trump akan mengunjungi negara bagian Michigan untuk memaparkan capaian-capaian pemerintahannya selama 100 hari terakhir.”

Laporan oleh Tao Ming dan Yixin dari Gedung Putih untuk NTD Television

Putin Umumkan Gencatan Senjata Tiga Hari di  Mei – Trump: Saya Inginkan Gencatan Senjata Permanen

Pada  Senin 28 April, Rusia tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata sementara selama tiga hari pada  Mei. Namun, Presiden AS Donald Trump berharap agar Rusia dan Ukraina mencapai gencatan senjata secara menyeluruh dan permanen, serta berharap kesepakatan damai bisa tercapai dalam dua minggu. Selain itu, pada  Sabtu sebelum menghadiri pemakaman Paus, Trump sempat melakukan pembicaraan pribadi selama 15 menit dengan Presiden Ukraina Zelensky, yang menjadi sorotan media besar sepanjang akhir pekan.

EtIndonesia. Kremlin pada  Senin 28 April secara tiba-tiba mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan gencatan senjata selama tiga hari, dari 8 hingga 10 Mei, bersamaan dengan perayaan peringatan 80 tahun kemenangan Perang Dunia II di Moskow.

Ini adalah kali kedua Putin mengumumkan gencatan senjata sementara, setelah sebelumnya gencatan senjata selama 30 jam di Hari Paskah. Sebelumnya, baik Rusia maupun Ukraina telah saling menuduh satu sama lain berulang kali melanggar kesepakatan, sehingga ruang lingkup gencatan senjata sangat terbatas.

Pengamat mencatat bahwa pengumuman sepihak Putin kali ini terjadi sehari setelah Presiden Trump menyampaikan kekecewaannya atas serangan Rusia yang terus berlanjut terhadap Ukraina.

“Saya ingin melihat apa yang akan dilakukan pihak Rusia, karena saya benar-benar terkejut dan kecewa – sangat kecewa – bahwa mereka masih membombardir tempat-tempat itu setelah pembicaraan berlangsung,” kata Trump. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda bahwa Rusia benar-benar berniat menghentikan perang.

“Pertempuran di garis depan setiap hari membuktikan bahwa Rusia sebenarnya sedang mencoba menipu dunia, menipu Amerika dan negara-negara lain, untuk memperpanjang perang ini,” ujarnya. 

Para analis menilai, pengumuman gencatan senjata oleh Putin sekali lagi adalah sinyal kepada Amerika bahwa Moskow masih memiliki keinginan untuk mencapai perdamaian. Namun, Amerika tampaknya mulai kehilangan kesabaran terhadap gencatan senjata yang rapuh ini. Gedung Putih pada hari Senin menyatakan bahwa Presiden Trump ingin melihat gencatan senjata permanen.

Juru bicara Gedung Putih Caroline Leavitt mengatakan : “Presiden telah dengan jelas menyatakan bahwa yang ia inginkan adalah gencatan senjata permanen – pertama-tama hentikan pembunuhan, hentikan konflik berdarah ini.”

Trump berharap Rusia dan Ukraina bisa menghentikan perang dan menandatangani perjanjian damai dalam dua minggu. Ia memberikan penilaian positif atas pertemuannya dengan Zelensky di Vatikan akhir pekan lalu.

“Itu adalah pertemuan yang luar biasa. Saya katakan, itu adalah kantor paling menakjubkan dan paling indah yang pernah saya lihat,” kata Trump. 

Rekaman menunjukkan bahwa sebelum menghadiri pemakaman Paus, Trump dan Zelenskyy duduk berdekatan dan berbicara secara pribadi selama sekitar 15 menit di dalam Basilika Santo Petrus, tanpa kehadiran para asisten.

Pengamat juga mencatat sebuah detail kecil: awalnya disiapkan tiga kursi karena Presiden Prancis Emmanuel Macron juga hadir. Setelah Trump berbicara sebentar dengan Macron, hanya Trump dan Zelenskyy yang melanjutkan pembicaraan tertutup berdua, sementara kursi ketiga segera disingkirkan.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz berkata : “Ia (Trump) memutuskan untuk menggunakan pendekatan ‘carrot and stick’ (imbalan dan tekanan), agar kedua pihak duduk di meja perundingan, melakukan negosiasi tidak langsung, demi mencapai hasil damai permanen dalam kerangka keamanan yang dipimpin Eropa.”

Selain itu, pada  Senin Korea Utara untuk pertama kalinya mengakui bahwa atas perintah Kim Jong-un, mereka telah mengirim pasukan untuk membantu Rusia dalam perang di Ukraina. Pejabat Ukraina menyatakan bahwa jumlah tentara Korea Utara, termasuk pasukan tambahan, mencapai sekitar 14.000 orang. (Hui)

Laporan oleh wartawan NTD, Yi Jing

Umat Manusia Mungkin Selangkah Lebih Dekat Menemukan Kehidupan Alien

EtIndonesia. Tim peneliti dari Universitas Cambridge menemukan petunjuk yang sangat menggembirakan saat mengamati sebuah planet ekstrasurya bernama K2-18b — sebuah planet yang mengorbit bintang lain dan berjarak sekitar 120 tahun cahaya dari Bumi. Mereka mendeteksi keberadaan senyawa kimia di atmosfer planet tersebut yang mungkin berhubungan dengan kehidupan.

Penemuan ini berdasarkan data atmosfer yang dikumpulkan oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA, dan merupakan kali kedua teleskop ini mendeteksi sinyal serupa di atmosfer K2-18b.

Planet K2-18b memiliki ukuran sekitar 2,5 kali lebih besar dari Bumi dan berjarak sekitar 700 triliun mil (setara 124 tahun cahaya) dari kita—jarak yang masih di luar jangkauan teknologi manusia saat ini. 

Melalui pengamatan presisi JWST, tim Cambridge berhasil menemukan tanda-tanda molekul yang berpotensi terkait dengan kehidupan. Molekul-molekul tersebut termasuk dimetil sulfida (DMS) dan dimetil disulfida (DMDS), yang di Bumi hanya diproduksi oleh mikroorganisme laut.

“Ini mungkin adalah bukti terkuat sejauh ini tentang kemungkinan adanya kehidupan luar angkasa,”  kata Dr. Nikku Madhusudhan, peneliti utama dari Institut Astronomi Universitas Cambridge.

Dia menambahkan bahwa meskipun temuan ini sangat menggembirakan, saat ini masih berada pada tahap awal dan belum bisa sepenuhnya menyingkirkan kemungkinan penjelasan lain.

“Kami membutuhkan lebih banyak data untuk konfirmasi. Namun saya cukup yakin, dalam satu atau dua tahun ke depan, kita mungkin dapat memastikan sinyal ini,” katanya.

 Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal The Astrophysical Journal Letters.

Jejak Kehidupan di Luar Bumi?

Dr. Madhusudhan menjelaskan bahwa dalam satu sesi pengamatan saja, beberapa gas kunci telah terdeteksi, dan konsentrasinya bisa mencapai ribuan kali lebih tinggi dibandingkan dengan Bumi. Ini bukan pertama kalinya JWST menemukan tanda-tanda semacam itu di atmosfer K2-18b, namun kali ini sinyalnya lebih kuat dan lebih jelas.

Jika gas-gas ini memang dihasilkan oleh aktivitas biologis, maka K2-18b mungkin bukan planet tandus, melainkan dunia laut yang penuh kehidupan.

Namun, semua ini belum pasti. Tingkat kepercayaan terhadap temuan ini saat ini berada pada tingkat “tiga sigma” (sekitar 99,7% akurat)—angka yang tinggi, namun belum mencapai standar ilmiah ketat “lima sigma” (sekitar 99,9999%) yang diperlukan untuk mengklaim sebuah penemuan.

Bahkan jika kelak mencapai lima sigma, itu belum berarti bukti pasti adanya kehidupan, karena gas-gas seperti DMS dan DMDS bisa saja dihasilkan melalui aktivitas geologis atau mekanisme non-biologis lainnya.

Oleh karena itu, tim peneliti kini bekerja sama dengan berbagai kelompok ilmiah di seluruh dunia untuk menguji apakah ada kemungkinan lain—non-biologis—yang dapat menjelaskan keberadaan molekul-molekul ini.

Lautan Besar atau Lautan Lava?

Beberapa tim riset memperkirakan bahwa atmosfer K2-18b hampir tidak mengandung amonia. Salah satu penjelasannya adalah bahwa amonia tersebut telah diserap oleh lautan cair, sehingga mendukung hipotesis bahwa planet ini mungkin memiliki lautan yang luas.

Namun, ada pula ilmuwan yang menduga permukaan K2-18b mungkin merupakan lautan lava yang sangat panas, yang tentu saja tidak ramah bagi kehidupan. Beberapa peneliti bahkan berpendapat bahwa K2-18b mungkin tidak memiliki permukaan padat sama sekali, melainkan merupakan miniatur planet gas raksasa seperti Neptunus kecil.

Struktur internal K2-18b masih menjadi bahan perdebatan sengit, karena semua data yang tersedia hanya berasal dari sinyal cahaya yang sangat lemah.

Antara Harapan dan Kewaspadaan

Profesor Chris Lintott, seorang astronom, mengungkapkan kekagumannya terhadap penelitian ini, namun mengingatkan semua pihak untuk tetap berhati-hati.

“Kita pernah beberapa kali berada dalam momen yang dianggap sebagai ‘terobosan besar’, namun bisa saja ini hanya bagian dari perjalanan panjang memahami alam semesta,” katanya.

Dr. Madhusudhan pun mengakui bahwa menjawab pertanyaan tentang keberadaan kehidupan lain di alam semesta masih penuh tantangan dan ketidakpastian. Namun ia yakin bahwa timnya sedang berada di jalur yang benar.

“Mungkin puluhan tahun dari sekarang, kita akan melihat kembali ke momen ini dan menyadari—ini adalah saat pertama kita benar-benar mendekati bukti kehidupan luar angkasa,” pungkasnya dengan penuh semangat. (jhn/yn)

Iwan Sunito: Dari Surabaya ke Sydney, Membangun Imperium Properti Bernilai Triliunan Rupiah 

Jakarta, 6 April 2025 – Kisah sukses Iwan Sunito, Founder One Global Capital, menjadi bukti nyata bagaimana seorang diaspora Indonesia bisa menaklukkan pasar properti Australia. Berawal dari candaan sang ayah yang mengirimnya ke Sydney pada 1984, pria kelahiran Surabaya ini kini mengelola portofolio properti bernilai hingga Rp25 triliun. Dalam refleksinya, Iwan mengungkap rahasia kesuksesannya: *”Australia mungkin tidak sempurna, tapi ini pilihan terbaik saya.”* 

Awal Mula: Nasihat Visioner Sang Ayah

Perjalanan Iwan dimulai ketika Handy Sunito, ayahnya, memintanya bersekolah di Sydney. Saat itu, Iwan sempat mengira sang ayah tidak ingin dia pulang ke Indonesia. Namun, nasihat Handy terbukti visioner: 

“Tidak peduli seberapa besar Surabaya, Sydney pasti lebih besar dalam ekonomi dan peluang.”

Iwan menempuh pendidikan di University of New South Wales (UNSW), meraih gelar Sarjana Arsitektur (1992) dan Master Manajemen Konstruksi (1993). Di kampus ini, ia memenangkan Eric Daniels Prize untuk Desain Hunian—pertanda awal bakatnya di dunia properti. 

Tantangan Adaptasi dan Awal Bisnis 

Beradaptasi di Australia tidak mudah. Iwan berbagi cerita lucu tentang kesalahpahaman bahasa, seperti mengira sapaan “G’day” sebagai perintah “go away”. Namun, hal ini justru mengajarkannya ketahanan. 

Pada 1996, Iwan memulai proyek pertamanya di Bondi Junction dengan membangun 54 unit hunian melalui Crown Group. Proyek kecil ini menghasilkan keuntungan Rp50 miliar dan menjadi fondasi bisnisnya. 

“Ayah mengingatkan saya untuk berpikir besar, tapi mulai dari yang kecil,” kenang Iwan. 

Strategi Sukses: “Buy Well, Add Value, Sell Well”

Pada 2004, Iwan menemukan formula investasi properti yang menjadi kunci kesuksesannya: 

1. Beli dengan Tepat: Memilih lokasi strategis seperti Newington, di mana investasi Rp20 miliar berkembang menjadi Rp400 miliar. 

2. Tambah Nilai: Inovasi desain dan fasilitas, seperti proyek Top Ryde City Living (2011) yang jadi salah satu yang terbesar di New South Wales. 

3. Jual dengan Baik: Timing pasar dan strategi pemasaran yang jitu. 

Pendekatan ini membawa Crown Group meraih penghargaan bergengsi, termasuk Property Person of the Year (2015) dan Apartment/Suites Hotel of the Year 2023 untuk SKYE Suites. 

One Global Capital: Melampaui Batas

Setelah meninggalkan Crown Group, Iwan mendirikan One Global Capital, yang mencatat pertumbuhan spektakuler: 

– One Global Resorts Green Square: Okupansi 99,5% dengan pendapatan naik Rp8 miliar dalam 6 bulan. 

– One Macquarie Park: Proyek hotel modular pertama di Sydney. 

– Rencana Ekspansi: Kolaborasi dengan Armani Group untuk penthouse eksklusif di Chatswood dan investasi di Sydney CBD. 

“Kepercayaan investor adalah aset terbesar. Mereka percaya karena kami konsisten selama 20 tahun,” tegas Iwan. 

Mengapa Australia? 

Setelah mengevaluasi pasar Asia Pasifik seperti Singapura dan Vietnam, Iwan memilih Australia karena: 

✅ Stabilitas Politik & Ekonomi 

✅ Mata Uang Kuat (AUD) 

✅ Pertumbuhan Properti Konsisten (nilai properti Sydney naik 2x setiap 10 tahun). 

✅ Lingkungan Bisnis Kondusif 

“Australia adalah tempat di mana mimpi kecil bisa menjadi besar,” ujarnya. 

3 Tips Investasi dari Iwan Sunito

Bagi pebisnis Indonesia yang ingin mencoba peruntungan di Australia, Iwan membagikan strateginya: 

1. Mulai dari Bidang yang Anda Kuasai 

   “Investasi harus dimulai dari passion, bukan sekadar ikut tren.” 

2. Cari Mitra Lokal yang Berpengalaman 

   “Jangan lawan kompetitor sendirian. Mereka paham pasar lokal lebih baik.” 

3. Bangun Kepercayaan Jangka Panjang

   “Seperti Warren Buffett bilang: jangan pernah bekerja dengan penipu, kontrak sekuat apa pun tak akan menyelamatkan Anda.” 

Refleksi: Terima Kasih untuk Sang Ayah

Kini, setelah 40 tahun di Sydney, Iwan menyadari kebijaksanaan ayahnya. Dari gaji Rp250 juta/tahun, ia kini mengelola triliunan rupiah. 

“Ayah benar: Australia tidak sempurna, tapi ini pilihan terbaik saya.”  

Somalia Larang Paspor Taiwan Masuk, Kementerian Luar Negeri Taiwan Kecam Pengaruh Tiongkok

EtIndonesia. Pemerintah Somalia baru-baru ini mengeluarkan pemberitahuan bahwa, berdasarkan Resolusi 2758 Majelis Umum PBB dan berpegang pada prinsip “Satu Tiongkok”, mulai tanggal 30 bulan ini, warga yang menggunakan paspor atau dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh Taiwan tidak diperkenankan memasuki atau transit di Somalia.

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Taiwan menyampaikan protes keras, menuduh Somalia bertindak di bawah hasutan Tiongkok dan salah menafsirkan resolusi PBB tersebut, serta berupaya menciptakan kesan seolah-olah Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok. Taiwan menuntut Somalia segera membatalkan keputusan tersebut.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada hari Selasa (29/4), Kemlu Taiwan mengungkapkan bahwa Otoritas Penerbangan Sipil Somalia (SCAA) pada 22 April telah memberitahukan bahwa Pemerintah Somalia, berdasarkan Resolusi 2758 Majelis Umum PBB, berpegang pada prinsip “Satu Tiongkok.”

Karena itu, semua operator penerbangan dan pihak terkait diberitahu bahwa mulai 30 April, semua paspor dan dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh Taiwan atau institusi terkait tidak lagi diakui untuk keperluan masuk atau transit di Somalia.

Kementerian Luar Negeri Taiwan dengan tegas memprotes tindakan Somalia yang, di bawah pengaruh Tiongkok, telah memberlakukan pembatasan atas kebebasan dan keselamatan perjalanan warga Taiwan. Taiwan juga menuntut Pemerintah Somalia segera mencabut pengumuman tersebut.

Kemlu Taiwan menegaskan bahwa Somalia telah salah menafsirkan Resolusi 2758 dan mengaitkannya secara keliru dengan prinsip “Satu Tiongkok,” dengan tujuan untuk menciptakan ilusi bahwa Taiwan berada di bawah kedaulatan Tiongkok. Taiwan mengecam keras tindakan tersebut dan menyampaikan bantahan resmi.

Kementerian Luar Negeri juga menyatakan bahwa pihaknya, bersama Kantor Perwakilan Taiwan di Republik Somaliland, sedang berkoordinasi dengan negara-negara dan organisasi internasional yang memiliki nilai-nilai demokrasi serupa, guna mengambil tindakan konkret untuk membatalkan kebijakan yang salah ini.

Lebih lanjut, Kemlu Taiwan menyerukan kepada seluruh warga Taiwan untuk menunda perjalanan ke Somalia dan Republik Somaliland hingga pemberitahuan tersebut dicabut, demi memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan.

Kemlu juga menjelaskan bahwa Republik Somaliland, yang telah mendeklarasikan kemerdekaannya sejak 1991, telah melaksanakan empat kali pemilihan presiden, dengan situasi politik yang stabil dan demokrasi yang terus berkembang.

Sebagai negara yang menjunjung nilai demokrasi dan kebebasan, Somaliland memiliki kedekatan nilai dengan Taiwan.

Namun, tindakan Pemerintah Somalia yang mengontrol wilayah udara Somaliland untuk menghalangi interaksi antarnegara demokratis dinilai sebagai tindakan kasar, dan telah memperburuk situasi di kawasan Tanduk Afrika.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menegaskan bahwa perkembangan selanjutnya dari kasus ini akan terus diinformasikan kepada publik.(jhn/yn)

Pemimpin Partai Konservatif Kanada Akui Kekalahan, Siap Bekerja Sama dengan Partai Liberal untuk Melawan Trump

EtIndonesia. Pemimpin Partai Konservatif Kanada, Pierre Poilievre, pada hari Selasa (28/4)  secara resmi mengakui kekalahannya dalam pemilihan federal dan berjanji akan bekerja sama dengan pemerintahan Partai Liberal untuk bersama-sama menghadapi ancaman perang dagang dan upaya aneksasi dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Menurut laporan AFP, Poilievre, dalam pidatonya di hadapan para pendukung di ibu kota Ottawa, menyatakan: “Kami akan selalu mengutamakan Kanada. Partai Konservatif, dengan tujuan bersama melindungi kepentingan nasional, akan bekerja sama dengan Perdana Menteri dan semua partai untuk mencapai perjanjian dagang baru yang dapat mengakhiri masalah tarif ini, sekaligus menjaga kedaulatan negara kita.”

Dalam pemilihan federal yang digelar pada hari Senin (28/4), Perdana Menteri Mark Carney berhasil mempertahankan posisinya. Namun, menurut prediksi CTV News, Partai Liberal diperkirakan tidak mampu membentuk pemerintahan mayoritas yang diinginkan Carney—sebuah posisi yang akan sangat membantu dalam perundingan tarif melawan Trump.

Di House of Commons Kanada yang memiliki 343 kursi, Partai Liberal perlu memenangkan setidaknya 172 kursi untuk membentuk mayoritas tanpa perlu dukungan dari partai-partai kecil. CTV melaporkan bahwa Partai Liberal saat ini unggul atau telah memenangkan 156 kursi, sementara Partai Konservatif menyusul ketat dengan 145 kursi. Provinsi British Columbia di bagian paling barat Kanada, yang merupakan wilayah pemungutan suara terakhir, diperkirakan akan menjadi penentu apakah Partai Liberal dapat membentuk pemerintahan mayoritas.

Presiden lembaga survei Angus Reid Institute, Shachi Kurl, mengatakan kepada Reuters bahwa kemenangan Liberal didorong oleh tiga faktor utama.

Menurut Kurl:  “Pertama adalah faktor ‘asal bukan Partai Konservatif sudah cukup’, kedua adalah isu tarif Trump, dan ketiga adalah pengunduran diri (mantan Perdana Menteri) Justin Trudeau… Hal ini mendorong banyak pemilih moderat kiri dan tradisional Liberal untuk kembali ke Partai Liberal.”

Trudeau, yang popularitasnya merosot tajam, mengundurkan diri pada bulan Maret lalu.

Mark Carney telah berjanji untuk mengambil sikap keras terhadap Washington dalam persoalan tarif dan menyatakan bahwa Kanada harus menginvestasikan puluhan miliar dolar untuk mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat. Partai Konservatif yang berhaluan tengah-kanan menunjukkan kekuatan mengejutkan dalam pemilu ini setelah lebih dari sembilan tahun pemerintahan Liberal.

Dalam sejarah politik Kanada, pemerintahan minoritas biasanya tidak bertahan lebih dari dua setengah tahun. Canadian Broadcasting Corporation (CBC) memperkirakan bahwa Partai Liberal akan tetap berkuasa, namun belum dapat memastikan apakah mereka akan membentuk pemerintahan mayoritas atau minoritas.

Sebelum pengunduran diri Trudeau dan ancaman tarif serta aneksasi dari Trump, pada Januari tahun ini, survei menunjukkan bahwa dukungan terhadap Partai Liberal tertinggal hingga 20 poin persentase. Hasil pemilu ini mencerminkan keberhasilan Partai Liberal membalikkan keadaan.

Ancaman Trump memicu gelombang nasionalisme di Kanada, mendongkrak popularitas Carney secara signifikan. Meski Carney merupakan sosok baru di dunia politik, dia sebelumnya pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Kanada (Bank of Canada) dan Bank Sentral Inggris (Bank of England), serta memimpin dua negara anggota G7 dalam kapasitas itu.

Trump kembali menjadi isu sentral dalam pemilu Kanada pekan lalu setelah dia mengumumkan bahwa dia mungkin akan mengenakan tarif 25% terhadap mobil buatan Kanada, dengan alasan bahwa Amerika “tidak membutuhkan mobil-mobil tersebut.”

Sebelumnya, Trump juga sempat menyatakan bahwa dia mungkin akan menggunakan “kekuatan ekonomi” untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 Amerika Serikat.

Carney menegaskan bahwa pengalamannya dalam mengelola isu-isu ekonomi menjadikannya pemimpin terbaik untuk berhadapan dengan Trump.

Sementara itu, krisis perumahan serta kekhawatiran pemilih mengenai biaya hidup dan tingkat kejahatan menjadi tema utama kampanye pemimpin Partai Konservatif, Pierre Poilievre.

Kemarin, Trump kembali menggunakan media sosial untuk menyerukan agar Kanada bergabung menjadi negara bagian ke-51 Amerika Serikat.

Dalam postingannya, Trump menulis: “Semoga rakyat Kanada mendapatkan yang terbaik. Pilihlah seorang pemimpin yang kuat dan cerdas, turunkan tarif pajak Anda setengahnya, tingkatkan kekuatan militer kalian hingga ke tingkat tertinggi dunia secara gratis, lipatgandakan skala produksi mobil, baja, aluminium, kayu, energi, dan semua sektor industri lainnya, serta hapuskan tarif dan pajak—semuanya, asalkan Kanada menjadi negara bagian ke-51 Amerika yang kita cintai. Garis batas buatan yang dibuat bertahun-tahun lalu, tidak akan lagi ada.” (jhn/yn)

Misi Militer Tak Terduga: Bertemu Makhluk Legendaris Philipina

EtIndonesia. Setelah pertempuran Marawi, seorang marinir Amerika Serikat bernama Jack (nama samaran) dikirim ke Philipina bagian selatan untuk bergabung dalam operasi gabungan melawan sisa-sisa kekuatan ISIS di pedalaman hutan.

Tugas mereka sederhana sekaligus berat: menatap tajuk hutan yang rapat dengan perangkat inframerah, mencari sekecil apa pun sumber panas, lalu mengarahkan serangan artileri secara presisi ke posisi musuh.

Pada hari itu, operasi telah berlangsung berjam-jam. Pesawat tempat Jack bertugas berputar di atas Pegunungan Basilan, pada ketinggian 12.500 kaki. Namun, di bawah mereka, hutan tetap sunyi—bahkan kilasan sumber panas pun hampir tak tertangkap.

Daun-daun lebat di bawah tampak seperti kaca yang dilapisi vaselin, membuat semua detail menjadi kabur. Hanya jika ada makhluk yang melintas di atas tajuk—seperti burung, monyet, atau bahkan helikopter—barulah sesuatu dapat terlihat jelas. Selain itu, semuanya bagai ilusi yang terendam dalam kabut abu-abu.

Jack, seorang operator kamera inframerah yang sudah sangat berpengalaman, duduk dengan bosan menatap layar monitor.

Iseng, dia bertanya kepada pilot apakah dia boleh merokok sebentar. Pilot mengizinkannya. Namun, baru beberapa hisapan, dia dipanggil kembali ke konsol, dengan nada suara yang mengandung ketegangan.

Awalnya Jack merasa sedikit terganggu, namun ketika kembali ke tempat duduknya dan melihat layar, seluruh tubuhnya langsung tegang.

Di layar, tampak sebuah bayangan hitam aneh bergerak dengan kecepatan tinggi melintasi puncak-puncak pohon.

Cara makhluk itu terbang tidak menyerupai burung; justru lebih mirip sesuatu yang memiliki selaput sayap besar dan tajam, meluncur di antara batas gelap malam dan rimbunnya hutan.

Jack segera mengatur filter inframerah untuk memperjelas gambar. Awalnya dia mengira itu hanya seekor burung besar. Namun, semakin fokus gambarnya, semakin aneh wujud yang terlihat: Makhluk itu memiliki kepala bundar, sayap melengkung tajam, dan celah di antara tubuh yang tampak seperti bagian kaki—namun tidak ada ekor. Gerakannya ringan sekaligus asing, sangat berbeda dari semua jenis burung yang pernah ia lihat.

Saat itu, komandannya bersuara: “Coba ukur ukurannya.”

Jack dengan cepat mengaktifkan pengukur jarak, mengambil tangkapan layar, lalu mengirimkan hasilnya ke pilot.

Hasil pengukuran membuat mereka berdua menahan napas: Panjang makhluk itu dari kepala hingga tubuh sekitar 2 meter, dengan rentang sayap mencapai sekitar 5,2 meter.


Mereka saling berpandangan, dan hanya satu kata yang langsung terlintas di benak mereka: “kelelawar”.

Tetapi ini jelas bukan kelelawar biasa. Makhluk itu tidak memiliki bulu, tidak memiliki ekor burung, dan hanya tampak dua sayap raksasa yang membelah kegelapan malam.

Pertemuan singkat itu meninggalkan kegelisahan yang dalam di hati Jack. Meski mereka akhirnya kembali fokus pada tugas utama menghadapi sisa-sisa pasukan ISIS, pengalaman malam itu terus menghantui pikirannya.

Karena penasaran, Jack dan pilot mulai mencari tahu lebih jauh. Mereka bertanya ke para kontraktor lokal di sekitar pangkalan—di kantin, di toko PX, di mana saja. Sebagian besar anak muda hanya tertawa dan menganggap mereka “kebanyakan begadang.” Namun, beberapa orang tua terlihat lebih serius. Dengan wajah berat, mereka berbisik tentang legenda setempat: makhluk yang disebut “Tiktik”—monster raksasa yang dikatakan terbang di malam hari.

Jack mendengarkan kisah-kisah itu, berusaha tersenyum, tapi batinnya tetap bergolak.

Dalam hatinya, dia bertanya-tanya: Mungkinkah malam itu, di atas hutan Philipina, dia benar-benar melihat sesuatu yang berada di batas antara dunia nyata dan dunia legenda? (jhn/yn)

Teknisi IT Korea Utara Ditangkap di Tiongkok karena Mencuri Rahasia Militer

EtIndonesia. Menurut laporan media Korea Selatan, baru-baru ini seorang teknisi teknologi informasi (IT) asal Korea Utara ditangkap di Tiongkok karena diduga mencuri teknologi militer Tiongkok. Kasus ini menjadi kejadian langka di mana Korea Utara, yang sering dituduh mencuri teknologi negara lain, kali ini justru menyasar salah satu sekutu utamanya, Tiongkok.

IT Korea Utara Curi Teknologi Militer Tiongkok

Mengutip sumber dari Korea Utara, kantor berita Yonhap melaporkan bahwa seorang teknisi IT bernama A, yang merupakan anggota organisasi di bawah Departemen Industri Militer Partai Buruh Korea, dikirim ke Shenyang, Tiongkok. A kemudian melarikan diri dari asrama tempat tinggalnya sambil membawa laptop dan akhirnya berhasil ditangkap oleh kepolisian Tiongkok.

Setelah penyelidikan, pihak kepolisian Tiongkok menemukan bahwa laptop milik A berisi banyak informasi rahasia terkait teknologi persenjataan militer Tiongkok. Dalam interogasi, A mengakui perbuatannya.

Sumber tersebut menambahkan bahwa setelah mendapat kabar penangkapan A, otoritas Korea Utara segera memerintahkan pemulangan seluruh teknisi IT Korea Utara yang bekerja di lokasi yang sama. Pyongyang tampaknya khawatir insiden ini akan mengungkap lebih banyak aktivitas pencurian teknologi oleh Korea Utara di Tiongkok.

Pihak berwenang Tiongkok belum mengungkap secara spesifik jenis teknologi yang dicuri. Namun menurut seorang pembelot Korea Utara yang mengetahui aktivitas teknisi Korea Utara di Tiongkok, informasi yang dicuri kemungkinan berkaitan dengan pengembangan drone.

Belakangan ini, Korea Utara memang gencar mengembangkan drone kecil dan sistem operasi drone berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari perang Rusia-Ukraina.

Departemen Industri Militer Korea Utara

Departemen Industri Militer Korea Utara adalah lembaga yang bertanggung jawab atas pengembangan kebijakan industri militer, termasuk program nuklir dan rudal, dan merupakan salah satu entitas yang dijatuhi sanksi oleh Dewan Keamanan PBB.

Berdasarkan penyelidikan pihak berwenang Korea Selatan dan Amerika Serikat, sudah berulang kali terungkap bahwa badan intelijen dan Kementerian Pertahanan Korea Utara mengoperasikan organisasi IT yang bertugas menghasilkan devisa melalui serangan siber dan pencurian teknologi militer.

Salah satunya adalah Biro 313, yang berada di bawah Departemen Industri Militer, dan telah dimasukkan ke dalam daftar sanksi oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada akhir tahun lalu.

Ribuan Teknisi IT Korea Utara Menyusup ke Perusahaan AS, 14 Orang Didakwa

Sebanyak 14 warga Korea Utara telah didakwa di Amerika Serikat karena menggunakan identitas palsu untuk menandatangani kontrak kerja sebagai teknisi IT dengan perusahaan-perusahaan AS. Mereka diwajibkan oleh Pemerintah Korea Utara untuk mengirimkan setidaknya 10.000 dolar AS per bulan dari pendapatan ilegal mereka guna mendukung program nuklir Pyongyang.

Direktur Kantor FBI di St. Louis, Ashley Johnson, dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa program ini melibatkan ribuan pekerja IT Korea Utara dan telah menghasilkan lebih dari 88 juta dolar AS dalam enam tahun terakhir untuk rezim Korea Utara.

Johnson menyatakan bahwa selain gaji, para pekerja ini juga mencuri informasi sensitif dari perusahaan-perusahaan Amerika atau memanfaatkan informasi yang dicuri untuk memeras uang dari korbannya. Korban-korban tersebut termasuk perusahaan AS yang tidak menyadari telah mempekerjakan agen Korea Utara, serta warga AS yang identitasnya telah dicuri.

Kasus ini kini ditangani oleh Pengadilan Federal di Kota St. Louis, Missouri. Keempat belas terdakwa menghadapi dakwaan penipuan telekomunikasi, pencurian identitas, pencucian uang, dan berbagai tuduhan lainnya. Sebagian besar terdakwa diyakini masih berada di Korea Utara. Jika dinyatakan bersalah, masing-masing dapat menghadapi hukuman penjara hingga 27 tahun.

Pada 12 Desember 2024, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan hadiah 5 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapan para tersangka.

Menurut laporan Associated Press, pada 18 Oktober 2023, FBI dan Departemen Kehakiman AS mengungkap bahwa ribuan teknisi IT Korea Utara yang dikontrak perusahaan-perusahaan AS telah mengalirkan jutaan dolar ke Korea Utara.Dana tersebut digunakan untuk mendukung program nuklir dan pengembangan rudal balistik Pyongyang.

Teknisi IT tersebut, yang berpura-pura sebagai pekerja lepas (freelancer), menggunakan metode kerja jarak jauh untuk menyamarkan identitas mereka. Sebagian besar dari mereka bermukim di Tiongkok atau Rusia.

Menurut agen khusus FBI St. Louis, Jay Greenberg, para teknisi ini menggunakan berbagai metode, termasuk membayar warga AS untuk meminjamkan jaringan Wi-Fi rumah mereka, sehingga tampak seolah-olah mereka bekerja dari dalam wilayah Amerika Serikat. Greenberg memperingatkan bahwa perusahaan mana pun yang merekrut freelancer mungkin saja telah tanpa sadar mempekerjakan agen Korea Utara.

Juru bicara FBI, Rebecca Wu, menegaskan: “Kami dapat mengatakan secara langsung bahwa sudah ada ribuan teknisi IT Korea Utara yang terlibat dalam operasi ini.”

Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa setiap tahun, para teknisi ini menghasilkan jutaan dolar untuk program pengembangan rudal Korea Utara. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan menyusup ke jaringan komputer perusahaan yang mempekerjakan mereka untuk mencuri data sensitif.

Pada Mei 2022, Departemen Luar Negeri AS, Departemen Keuangan, dan FBI pernah bersama-sama mengeluarkan peringatan bahwa Korea Utara mencoba memperoleh pekerjaan dengan menyamar sebagai warga negara lain.

Sejak Kim Jong-un berkuasa, Korea Utara memang semakin memperkuat pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi informasi. (jhn/yn)

Babi Hutan Masuk ke Stasiun TV Jiangsu, Tiongkok, Videonya Viral di Internet

0

Dalam beberapa video yang beredar, terlihat seekor babi hutan berlari melintasi jalan raya, lalu menerobos masuk melalui gerbang utama ke dalam kompleks Stasiun TV Jiangsu. Satpam yang melihat kejadian itu pun tak sempat mencegahnya. Babi hutan tersebut kemudian berlarian di sekitar halaman, sementara sekelompok petugas bersenjata lengkap berusaha menangkapnya, namun tampak kewalahan

EtIndonesia. Pada 27 April 2025, seorang karyawan Stasiun TV Jiangsu mengatakan kepada media Hongxing News bahwa babi hutan itu masuk melalui celah gerbang dan kemudian bersembunyi di area taman, sebelum akhirnya lari ke Jalan Danfeng di sebelahnya. Beruntung, tidak ada yang terluka. Karyawan lain juga menyebutkan bahwa mereka gagal menangkap babi hutan tersebut karena sudah keluar dari area stasiun.

Sebelumnya, berita tentang babi hutan masuk ke kampus Universitas Nanjing juga sempat menjadi trending. Jarak antara Kampus Gulou Universitas Nanjing dan Stasiun TV Jiangsu hanya beberapa ratus meter.

Kampus Gulou Universitas Nanjing terletak di kota tua Nanjing, hanya satu pemberhentian dari pusat kota, Xin Jie Kou. Menurut sebuah “Peringatan Persahabatan” yang dipasang, pada pukul 02.44 dini hari, seekor babi hutan memasuki kampus melalui Gerbang Kimia. Satpam mencari hewan tersebut selama beberapa jam, namun tidak menemukannya. Rekaman CCTV menunjukkan babi hutan itu sudah keluar dari kampus lewat Gerbang Tianjin Road pada pukul 03.00 pagi.

Seorang staf dari Dinas Kehutanan Kota Nanjing mengatakan bahwa pada 27 April dini hari, seekor babi hutan memang masuk ke kampus Universitas Nanjing dan sulit ditangkap. Pada sore hari, seekor babi hutan kembali terlihat di kompleks Stasiun TV Jiangsu dan diduga itu adalah babi yang sama. Kemungkinan besar hewan itu berasal dari Gunung Zijin.

Pada malam harinya, Stasiun TV Jiangsu melaporkan bahwa babi hutan tersebut sudah berhasil ditangkap dan akan dikirim ke Kebun Binatang Hongshan di Nanjing.

Peristiwa ini memancing banyak candaan dari warganet:

  • “Satpam: Harus daftar dulu… daftar dulu…; Babi: Minggir!”
  • “Babi: Biar saya sekalian jadi terkenal.”
  • “Babi: Kenapa kalian menghalangi saya? Saya mau ikut acara ‘Jika Kamu Adalah Satu-Satunya (Fei Cheng Wu Rao)’!”
  • “Babi hutan juga ingin siaran langsung.”
  • “Babi: Saya cuma mau ke stasiun TV, kenapa sampai segitunya?”
  • “Babi punya keluhan, ingin diekspos di TV.”

Menurut laporan polisi Nanjing, pada 27 April pukul 17.22, babi hutan itu terlihat memasuki taman hijau di persimpangan Jalan Jinxianghe dan Jalan Beijing Timur. Sekitar pukul 18.00, staf dari Kebun Binatang Hongshan datang, menenangkan babi hutan itu dengan bius, lalu membawanya ke kebun binatang. Babi tersebut memiliki panjang tubuh sekitar 1,1 meter dan berat sekitar 65 kilogram.

Berdasarkan data publik, jarak lurus antara Gunung Zijin dan Stasiun TV Jiangsu hanya sekitar 2 kilometer. Dalam beberapa tahun terakhir, populasi babi hutan di Gunung Zijin meningkat tajam, dan ada wisatawan yang mengaku pernah tertabrak babi saat mendaki. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

10 Negara Termasuk Taiwan Terancam Dibanjiri Produk Murah Tiongkok, Prancis Perketat Pengawasan Paket Kecil

Akibat tarif tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap produk Tiongkok, banyak eksportir Tiongkok kini berlomba-lomba mencari pasar alternatif. Produk-produk dari platform e-commerce Tiongkok juga terus membanjiri berbagai negara melalui pengiriman paket kecil yang mendapatkan pembebasan bea cukai. Banyak negara kini bersiap-siap menghadapi serbuan produk murah dari Tiongkok.

EtIndonesia. Amerika Serikat telah mengenakan tarif setinggi 145% terhadap produk Tiongkok, memengaruhi sekitar 20 juta pekerjaan terkait di Tiongkok. Banyak eksportir Tiongkok pun bergegas mencari pasar luar negeri baru untuk mengatasi kelebihan kapasitas produksi.

Menurut statistik, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor terbesar bagi Tiongkok, dengan nilai ekspor sekitar 500 miliar dolar AS tahun lalu, atau sekitar 15% dari total ekspor Tiongkok. 

Kini, dengan pesanan dari Amerika Serikat yang anjlok, Allianz menyebutkan bahwa Uni Eropa, Inggris, Vietnam, Taiwan, dan enam negara lainnya kemungkinan besar akan menjadi pasar pengganti untuk menyerap produk-produk Tiongkok yang sebelumnya ditujukan ke AS. Diperkirakan ekspor Tiongkok ke negara-negara tersebut bisa meningkat sekitar 6% per tahun.

Selain itu, pengiriman paket kecil dari Tiongkok dan Hong Kong ke Amerika Serikat sebelumnya telah dicabut dari fasilitas bebas bea, dan mulai 2 Mei, tarifnya akan naik hingga 120%. 

Hal ini membuat platform e-commerce Tiongkok seperti Shein dan Temu mengalami tekanan besar. Kini, negara-negara lain juga bersiap mengikuti langkah Amerika, guna mencegah serbuan paket dari Tiongkok.

Sebuah laporan Uni Eropa menunjukkan bahwa tahun lalu terdapat 4,6 miliar paket kecil yang masuk ke Eropa, dan 91% di antaranya berasal dari Tiongkok — artinya lebih dari 145 paket masuk setiap detik. 

Menteri Keuangan Prancis, Éric Lombard, menyatakan bahwa selain masalah persaingan, banyak barang tersebut tidak memenuhi standar Eropa, dan kondisi kerja para pekerjanya seringkali tidak sejalan dengan nilai-nilai Prancis. Pemerintah Prancis akan mengumumkan langkah konkret untuk menangani masalah paket dari Tiongkok pada 29 April.

oleh Lin Jiawei dan Li Yihong dari NTD Asia-Pacific Television

Korut Pertama Kali Konfirmasi Kim Jong-un Perintahkan Pengiriman Pasukan untuk Membantu Perang Rusia  di Ukraina

Pada  28 April, Korea Utara pertama kali mengonfirmasi bahwa pemimpin Kim Jong-un  memerintahkan pengiriman pasukan untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina, dan menyebutkan bahwa ini adalah kontribusi besar dalam pembebasan wilayah Rusia yang diduduki oleh Ukraina

EtIndonesia. Komite Militer Pusat Partai Pekerja Korea menyatakan bahwa keputusan Kim Jong-un untuk mengerahkan pasukan didasarkan pada “Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif” yang ditandatangani dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu.

Pada 26 April, Rusia untuk pertama kalinya mengkonfirmasi bahwa tentara Korea Utara telah bertempur bersama pasukan Rusia di wilayah Kursk. Sebelumnya, Moskow dan Pyongyang tidak mengkonfirmasi atau membantah hal tersebut.

Pejabat Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa mereka memperkirakan Korea Utara telah mengirimkan sekitar 14.000 tentara, termasuk 3.000 tentara tambahan untuk menggantikan pasukan yang terluka. Tentara Korea Utara, yang kekurangan kendaraan lapis baja dan pengalaman dalam pertempuran menggunakan drone, mengalami kerugian besar, dan kemudian dilakukan penyesuaian.

Rusia minggu lalu menyatakan bahwa tentara Ukraina telah dikeluarkan dari desa terakhir yang mereka kuasai di wilayah Rusia. Namun, Kyiv membantah klaim ini, menegaskan bahwa pasukan Ukraina masih beroperasi di wilayah Belgorod, Rusia.

Sumber : NTDTV.com 

Wanita di Tiongkok Saat Mencuci Udang Lobster Kecil Tak Sengaja Menemukan “Mutiara”

0

EtIndonesia. Seorang wanita di daratan Tiongkok, saat mencuci udang lobster kecil, secara tak sengaja menemukan banyak butiran mirip mutiara dari dalam kepala udang tersebut. Topik ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial pada 28 April.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang wanita di Fujian mencuci udang lobster kecil dan menemukan benda seperti mutiara dari setiap kepala udang. Jumlahnya lebih dari sepuluh butir, berwarna biru muda, dengan permukaan sangat halus.

Wanita itu terkejut dan berkata, “Astaga, ini plastik atau keramik. Aduh, menyeramkan sekali, ya ampun. Ternyata ini adalah mata si lobster kecil!” Ia lalu melemparkan butiran tersebut ke dalam baskom besi, terdengar suara benturan yang nyaring. 

Netizen Tiongkok ramai-ramai berkomentar:

  • “Itu bukan mata udang lobster kecil.”
  • “Belum pernah lihat, jadi nambah pengetahuan.”
  • “Pertama kali saya melihat hal seperti ini.”
  • “Apakah itu mutiara?”
  • “Kelihatannya agak menakutkan.”
  • “Saya juga tidak tahu itu apa, tapi memang menakutkan.”

Ada juga yang berkata:

  • “Dulu waktu saya mencuci lobster kecil juga menemukan benda seperti itu, lalu saya buang semuanya.”
  • “Benda apa itu, apakah berbahaya kalau dimakan?”

Beberapa orang menjelaskan:

  • “Itu adalah batu kalsium lobster, cukup berharga.”
  • “Itu batu kalsium yang terbentuk di tubuh lobster.”
  • “Kalau tidak tahu, orang bisa salah kira itu mutiara, padahal itu batu kalsium untuk membantu lobster kecil beradaptasi!”
  • “Lobster kecil sedang bersiap untuk ganti kulit, jadi mereka menyimpan kalsium.”

Berdasarkan data publik, batu kalsium lobster adalah struktur penyimpanan kalsium dalam tubuh lobster kecil dan jenis udang capit lainnya, biasanya terletak di bagian kepala dekat mata. Permukaannya halus, teksturnya keras seperti keramik. 

Sebelum lobster berganti kulit, mineral dari cangkang lama akan dipindahkan ke batu kalsium, membuat batu ini membesar. Setelah berganti kulit, mineral di dalam batu akan digunakan untuk membentuk cangkang baru, sehingga ukuran batu kalsium mengecil.

Karena waktu pergantian kulit berbeda-beda pada tiap individu, ada lobster kecil yang memiliki batu kalsium dan ada yang tidak. Ini adalah bagian dari siklus alami pertumbuhan hewan berkulit keras dan bukanlah akibat parasit atau penyakit.

Pakar mengingatkan, batu kalsium lobster ini tidak beracun dan tidak membahayakan jika tertelan, tetapi karena teksturnya keras, tidak disarankan untuk dimakan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Teror di Kashmir Picu Krisis: India Ancam Putuskan Aliran Air, Petani Pakistan Panik

EtIndonesia. Setelah serangan bersenjata yang menewaskan 26 orang di Kashmir yang dikuasai India pada 22 April, India bersumpah akan memutus pasokan air dari hulu Sungai Indus, memicu kepanikan di kalangan petani Pakistan.

Menurut laporan Reuters, Homla Thakur (40), seorang petani Pakistan, sedang menyemprotkan pestisida ke lahannya yang kering yang hanya berjarak satu jalan dari Sungai Indus. Pada tengah hari itu, permukaan air sungai sangat rendah.

“Jika mereka memutuskan aliran air, seluruh wilayah ini, bahkan seluruh negara, akan menjadi Gurun Thar,” ujarnya. 

Lahan pertanian Thakur, seluas hampir dua hektar, terletak di Latifabad, provinsi Sindh, Pakistan tenggara. Sungai Indus berasal dari Tibet, mengalir melewati Kashmir, dan terus ke Pakistan hingga bermuara ke Laut Arab di Sindh.

Thakur dan 15 petani Pakistan lainnya menyatakan kekhawatiran serupa, yang juga didukung oleh sejumlah pakar, terutama mengingat curah hujan yang semakin sedikit dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 22 April, serangan bersenjata di Kashmir yang dikuasai India menewaskan 26 warga sipil — serangan terhadap warga sipil terburuk dalam 25 tahun terakhir di wilayah itu. India menuduh keterlibatan warga Pakistan dalam serangan tersebut, mengecam dukungan Pakistan terhadap “terorisme lintas batas,” dan memberlakukan serangkaian tindakan diplomatik balasan, meski sebagian besar bersifat simbolis.

Pada 23 April, India untuk pertama kalinya menangguhkan pelaksanaan Perjanjian Air Sungai Indus (Indus Waters Treaty), yang ditandatangani India dan Pakistan pada tahun 1960 dengan mediasi Bank Dunia.

Perjanjian itu menjamin pasokan air bagi 80% lahan pertanian Pakistan. Namun kini, India mengumumkan akan menangguhkan pelaksanaan perjanjian itu “sampai Pakistan secara meyakinkan dan tidak dapat dibatalkan menghentikan dukungannya terhadap terorisme lintas batas.”

India menegaskan bahwa dari tiga pelaku bersenjata dalam serangan tersebut, dua di antaranya berasal dari Pakistan. Pakistan membantah keterlibatan tersebut, dan memperingatkan bahwa “setiap upaya untuk menghalangi atau mengalihkan aliran air Pakistan… akan dianggap sebagai tindakan perang.”

Karena perjanjian hanya mengizinkan India membangun pembangkit listrik tenaga air kecil tanpa bendungan besar di tiga sungai utama dan anak sungai yang dialokasikan untuk Pakistan, para pejabat dan pakar dari kedua negara sepakat bahwa India tidak dapat langsung menghentikan aliran air. Namun, perubahan dalam beberapa bulan ke depan dimungkinkan.

Menteri Sumber Daya Air India, Chandrakant Raghunath Paatil, melalui platform X menyatakan, “Kami akan memastikan bahwa tidak ada setetes pun air Sungai Indus yang mengalir ke Pakistan.”

Namun, Paatil tidak menjawab kekhawatiran yang muncul di Pakistan.

Dua pejabat pemerintah India yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa dalam beberapa bulan, India dapat mulai mengalihkan air ke lahan pertanian di dalam negeri melalui saluran, sambil merencanakan pembangunan bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air — proyek yang mungkin memerlukan waktu 4 hingga 7 tahun untuk diselesaikan.

Para ekonom memperingatkan bahwa kekurangan air tidak hanya akan mempengaruhi sektor pertanian, tetapi juga pembangkit listrik, dan bisa melumpuhkan perekonomian.

Vaqar Ahmed, ekonom dan kepala tim di perusahaan konsultan Inggris Oxford Policy Management, mengatakan bahwa Pakistan meremehkan ancaman India terhadap perjanjian air ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi telah berusaha untuk merundingkan ulang perjanjian tersebut. Kedua negara juga tengah bersengketa di Mahkamah Arbitrase Permanen di Den Haag terkait perbedaan tentang kapasitas penyimpanan air dua pembangkit listrik tenaga air, Kishenganga dan Ratle.

Pada 24 April, India mengirimkan surat kepada Pakistan, menyatakan bahwa sejak perjanjian itu ditandatangani, situasinya telah berubah, termasuk meningkatnya populasi dan kebutuhan akan lebih banyak energi bersih — salah satunya energi air.

Pakistan, dengan populasi 240 juta jiwa, mengandalkan tiga sungai utama dan anak sungainya yang dialokasikan berdasarkan perjanjian tersebut untuk mengairi lebih dari 16 juta hektar lahan pertanian, yakni sekitar 80% dari seluruh lahan pertanian negara itu. (Hui)

Disadur dari Central News Agency/Editor: Lu Yongxin

Sumber : NTDTV.com