UU “Tonggak Sejarah” Disahkan! Jerman Alami Perubahan Besar
EtIndonesia. Jerman baru saja menyetujui sebuah undang-undang penting yang secara resmi mengakhiri era kebijakan fiskal konservatif yang telah dianut selama beberapa dekade. Reformasi ini menandai dimulainya era belanja defisit bagi ekonomi terbesar di Eropa tersebut.
Pada hari Jumat,(21/3) waktu setempat, Bundesrat (Majelis Tinggi Parlemen Jerman) secara resmi mengesahkan UU reformasi “rem utang”, yang mengecualikan anggaran pertahanan yang melebihi 1% dari PDB Jerman dari pembatasan aturan “rem utang”. Selain itu, undang-undang ini juga menetapkan pendirian dana khusus sebesar €500 miliar untuk pembangunan infrastruktur.
Sebelumnya, pada 18 Maret, Bundestag (Majelis Rendah Parlemen) telah lebih dahulu menyetujui rencana ini. Koalisi partai konservatif pimpinan Friedrich Merz, yang diperkirakan akan menjadi kanselir berikutnya, dan koalisi Partai Hijau berhasil mencapai kesepakatan langka terkait kebijakan ini.
Bundesrat mengesahkan undang-undang ini dengan dukungan 53 suara, jauh melebihi ambang dua pertiga suara minimum sebanyak 46 suara. Pengesahan ini membuka jalan bagi Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier untuk menandatangani dan meresmikannya dalam Lembaran Negara Federal.
Tak lama setelah pengesahan, pasar merespons positif: harga obligasi pemerintah Jerman naik, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun turun mendekati level terendah dua minggu di angka 2,76%.
Reformasi Anggaran: “Tonggak Sejarah” dalam Kebijakan Fiskal Jerman
Sejak tahun 2009, Jerman menerapkan kebijakan fiskal ketat yang dikenal sebagai “rem utang”, membatasi defisit struktural tahunan pemerintah federal hanya sebesar 0,35% dari PDB, dan bahkan melarang pemerintah daerah (negara bagian) untuk menerbitkan utang baru. Meskipun kebijakan ini efektif mengendalikan utang publik, namun juga membatasi investasi jangka panjang, khususnya di bidang infrastruktur dan pertahanan.
Kini, melalui UU baru tersebut, Jerman:
- Mendirikan dana khusus €500 miliar yang akan digunakan dalam bentuk pinjaman untuk proyek infrastruktur dan perlindungan iklim;
- Mengecualikan pengeluaran di sektor pertahanan, perlindungan sipil, intelijen, dan keamanan siber dari batasan utang;
- Memberikan tambahan €100 miliar khusus untuk anggaran pertahanan;
- Memberikan kebebasan fiskal lebih besar kepada negara bagian (Länder) agar mereka dapat memenuhi kebutuhan investasinya masing-masing.
Pengaruh Ekonomi dari Kenaikan Anggaran Pertahanan
Kenaikan belanja pertahanan diperkirakan akan membawa efek ekspansi yang signifikan terhadap perekonomian. Analisis menunjukkan bahwa jika negara-negara Eropa menaikkan belanja pertahanannya dari 2% menjadi 3,5% dari PDB, maka pertumbuhan PDB kawasan Eropa secara keseluruhan bisa meningkat antara 0,9% hingga 1,5%.
Reformasi ini dianggap sebagai pergeseran kebijakan fiskal terbesar Jerman sejak Perang Dunia II, dan bisa menjadi preseden bagi negara-negara Uni Eropa lainnya untuk merombak strategi fiskal dan pertahanan mereka ke arah yang lebih fleksibel dan agresif.
Friedrich Merz: “Dunia Luar Menghargai Langkah Ini”
Berbicara di Forum Frankfurt-Berlin pada hari Jumat, Friedrich Merz menyatakan:“Jika Anda melihat dari luar Jerman, baik dari negara-negara di Eropa maupun di luar Eropa, tanggapan terhadap kesepakatan ini sangat positif dan luar biasa.”
Ledakan Anggaran Militer: Saham Industri Pertahanan Melambung
Setelah bertahun-tahun berada dalam cengkeraman pembatasan anggaran, Merz berjanji untuk meningkatkan belanja militer secara drastis. Dia juga mengatakan bahwa sebanyak mungkin kontrak pertahanan harus diberikan kepada produsen dari Eropa.
Hal ini menjadikan perusahaan-perusahaan seperti ThyssenKrupp, BAE Systems, dan berbagai produsen drone kecil sebagai pihak yang paling diuntungkan.
Pasar pun langsung merespons. Saham sektor pertahanan Eropa melonjak tajam. Saham ThyssenKrupp di pasar Eropa naik lebih dari 140% sejak awal tahun karena ekspektasi kenaikan kontrak militer.
Jerman Bangkit Kembali? Fokus Beralih ke Pembentukan Pemerintah Koalisi
Setelah disahkannya undang-undang ini, perhatian pasar kini tertuju pada proses pembentukan pemerintahan baru. Jika kesepakatan koalisi terbentuk, maka hal itu akan membuka jalan bagi Friedrich Merz untuk mendapatkan persetujuan Bundestag guna menggantikan Olaf Scholz sebagai Kanselir Jerman.
Ketua Asosiasi Industri Jerman (BDI), Tanja Gönner, mengatakan pada hari Kamis:
“Pemerintahan Jerman yang akan datang harus bisa mengembalikan perekonomian ke jalur pertumbuhan—dan itu akan membutuhkan sejumlah keputusan yang tidak populer. Menghindari reformasi struktural besar, penyusunan prioritas investasi yang jelas, dan penggunaan anggaran yang efisien bukanlah pilihan yang realistis.”
Tantangan Masih Ada: Mampukah Jerman Menyongsong Era Baru?
Setelah mengalami stagnasi ekonomi selama dua tahun terakhir, Merz telah berjanji akan menyelesaikan sejumlah masalah struktural, seperti tingginya biaya energi dan birokrasi yang berbelit-belit.
Namun pertanyaannya masih tetap” Apakah reformasi fiskal besar-besaran ini cukup untuk memulihkan posisi Jerman sebagai lokomotif ekonomi Eropa?
Jawabannya masih menunggu waktu. Tetapi satu hal sudah pasti: Jerman sedang mengalami perubahan besar yang akan mengubah wajah kebijakan fiskalnya selama beberapa dekade ke depan. (jhn/yn)
Dengar Pendapat Kongres AS: Ancaman Partai Komunis Tiongkok di Indo-Pasifik Meningkat
Komisi Peninjauan Ekonomi dan Keamanan AS-Tiongkok mengadakan dengar pendapat pada Kamis (20 Maret) dengan tema “Persimpangan Kompetisi: Tiongkok di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik”. Fokus utama diskusi adalah ekspansi militer dan ekonomi Tiongkok di Indo-Pasifik serta strategi respons AS. Para ahli memperingatkan bahwa persaingan antara AS dan Tiongkok semakin memaksa negara-negara Asia Tenggara untuk memilih berpihak pada salah satu kekuatan.
EtIndonesia. Kawasan Indo-Pasifik merupakan bagian inti dari strategi global AS. Dalam dengar pendapat Kongres tersebut, para ahli menyatakan bahwa partai komunsi Tiongkok (PKT) sedang berusaha merebut dominasi AS di Asia Tenggara.
Peneliti Wilson Center, Prashanth Parameswaran, mengatakan: “AS diakui sebagai pemimpin keamanan dengan aliansi yang kuat dan tak tertandingi. Namun dalam hal ekonomi, Tiongkok memiliki nilai perdagangan hampir dua kali lipat dari AS dan terus memperkecil kesenjangan dalam hal investasi perusahaan.”
Para ahli memperingatkan bahwa ini adalah pertempuran antara demokrasi dan otoritarianisme. Jika PKT mendominasi Indo-Pasifik, maka AS akan kehilangan pengaruh ekonomi global dan bahkan berisiko terputus dari jalur maritim serta rantai pasokan di belahan bumi timur.
Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik, Randall Schriver, menambahkan: “Mereka (PKT) menguasai jalur laut utama yang membentang dari Samudra Hindia hingga Pasifik Barat.”
Prashanth Parameswaran juga menekankan dampaknya terhadap masyarakat AS: “Ini akan membuat rakyat Amerika lebih miskin, lebih tidak aman, dan semakin terisolasi dari peluang global. Bayangkan jika negara-negara paling dinamis di dunia lebih menyerupai PKT daripada Amerika Serikat, dan orang-orang mulai melupakan peran AS, Australia, Jepang, dan sekutu lainnya dalam mempertahankan demokrasi, hak asasi manusia, serta kebebasan pers. Itu adalah skenario yang sangat mengkhawatirkan.”
Sebuah survei tahun 2024 menunjukkan bahwa dukungan negara-negara Asia Tenggara terhadap AS mengalami penurunan tajam. Sementara itu, Tiongkok semakin memperkuat pengaruhnya melalui perdagangan dan pembangunan infrastruktur, menjadikannya mitra dagang terbesar bagi negara-negara seperti Filipina dan Indonesia.
Selain itu, Tiongkok telah membantu Kamboja meningkatkan fasilitas pangkalan angkatan lautnya dan berencana membangun pelabuhan yang berpotensi digunakan untuk kepentingan militer di Malaysia.
Para ahli mendesak Washington untuk menerapkan strategi yang lebih komprehensif guna menekan Tiongkok di Asia Tenggara melalui pendekatan sektoral dan bertahap, sekaligus memperkuat kembali pengaruh AS di kawasan Indo-Pasifik. (Hui)
Laporan oleh Juliet Song, Yu Liang, dan Chi Xiao – dari Washington dan New York.
Inisiatif Belt and Road PKT Kembali Mengalami Kemunduran di Niger
EtIndonesia. Inisiatif Belt and Road (Sabuk dan Jalan) yang digagas oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) kembali menghadapi hambatan.
Menurut laporan Reuters, pemerintah Niger, negara di Afrika Barat, baru-baru ini mengusir tiga eksekutif senior perusahaan minyak Tiongkok, memerintahkan mereka untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam, serta mencabut izin operasional sebuah hotel mewah milik perusahaan Tiongkok di ibu kota.
Diketahui bahwa perusahaan milik negara Tiongkok telah menginvestasikan US$.4,6 miliar dalam industri perminyakan Niger.
Tahun lalu, mereka juga memberikan pinjaman minyak sebesar 400 juta dolar AS kepada pemerintah militer Niger. Jika pinjaman tersebut tidak dapat dikembalikan, kerugian yang dialami Tiongkok akan sangat besar. (hui)
Trump: Saya Mampu Menghentikan Putin
EtIndonesia. Presiden AS, Donald Trump diwawancarai oleh pendiri situs olahraga OutKick, Clay Travis, pada akhir pekan lalu. Dalam perbincangan tersebut, Trump membahas hubungannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia mengaku memahami Putin dan sedang berusaha menghentikan kelanjutan perang.
Trump Bicara Soal Putin dan Upaya Menghentikan Perang Ukraina
Situs olahraga Amerika OutKick pada 22 Maret memuat artikel wawancara eksklusif dengan judul bahwa sang pendiri, Clay Travis, menjalani akhir pekan yang lebih keren dari kebanyakan orang. Dia menghabiskan hari Jumat dan Sabtu sebagai bagian dari tim peliput Gedung Putih, dan pada Jumat malam menaiki pesawat kepresidenan Air Force One menuju New Jersey, lalu terbang ke Philadelphia untuk menghadiri Kejuaraan Gulat NCAA. Ini menjadikan OutKick sebagai situs olahraga pertama yang bergabung dalam press pool atau rombongan media resmi Gedung Putih.
Lebih dari itu, Clay Travis juga mendapat kesempatan istimewa untuk mewawancarai Presiden Trump secara langsung di dalam Air Force One.
Ketika Clay menanyakan hubungan Trump dengan Putin, Trump menjawab: “Saya sangat mengenalnya. Kami tidak pernah mengalami konflik besar karena rekayasa ‘Rusia, Rusia, Rusia’ itu.”
Trump melanjutkan: “Kami berdiskusi secara rasional. Yang saya inginkan hanyalah agar orang-orang tidak terus terbunuh. Mereka kehilangan 2.500 anak muda setiap minggu—baik dari pihak Rusia maupun Ukraina.”
Di dalam Air Force One, Trump mengatakan kepada Clay Travis: “Saya ingin melihat apakah kita bisa menghentikan terus bertumbangannya nyawa para tentara (di perang Rusia-Ukraina). Konflik semacam ini bisa memicu Perang Dunia Ketiga.”
Clay sempat menyinggung bahwa selama masa jabatan Trump sebelumnya, Putin tidak melakukan invasi terhadap Ukraina.
Trump menjawab :“Saat saya menjabat sebagai presiden, dia tidak menginvasi negara manapun.”
Trump juga mengatakan : “Saya rasa, selain saya, tak ada satu pun di dunia ini yang bisa menghentikan Putin. Dan saya percaya, saya memiliki kemampuan untuk menghentikannya.”
Trump kemudian menyoroti bahwa aksi militer Rusia di Georgia dan Krimea terjadi pada masa pemerintahan Presiden George W. Bush dan Barack Obama, sementara invasi ke Ukraina terjadi pada masa kepemimpinan Presiden Joe Biden.
Clay Travis juga bertanya apakah Trump akan menjadi kandidat utama penerima Hadiah Nobel Perdamaian bila berhasil menengahi perang Rusia-Ukraina.
Trump menjawab: “Saya rasa, kami layak mendapatkan penghargaan itu karena tiga sampai empat hal berbeda.”
Salah satu yang dia maksud adalah Abraham Accords, kesepakatan bersejarah yang berhasil dicapai selama masa pemerintahannya, di mana beberapa negara Arab seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020.
The Hill: Trump Ternyata Benar dalam Masalah Ukraina
Menariknya, dalam artikel opini yang diterbitkan oleh The Hill—sebuah media AS yang biasanya condong ke kiri dan cukup kritis terhadap Trump—pada 18 Maret, penulis Alan J. Kuperman mengatakan bahwa Trump benar dalam pandangannya tentang Ukraina.
Artikel tersebut berjudul “Sungguh Menyedihkan, Tapi Trump Benar Mengenai Ukraina”.
Alan J. Kuperman adalah pengajar program magister Studi Kebijakan Global dan juga pendiri serta koordinator awal Program Pencegahan Proliferasi Nuklir.
Dalam artikel tersebut, Kuperman menyampaikan tiga poin utama:
- Perang ini sebetulnya tidak perlu terjadi.
- Presiden Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berperan besar dalam memprovokasi dan memperbesar perang.
- Media Barat telah menyebarkan informasi yang menyesatkan.
Kuperman menulis: “Saya jarang setuju dengan Presiden Trump, tapi sebagian besar komentarnya yang kontroversial mengenai Ukraina belakangan ini ternyata benar. Selama lebih dari satu dekade, publik Barat dicekoki informasi palsu mengenai Ukraina. Sudah saatnya kita meluruskan tiga poin penting yang menjelaskan mengapa bukan hanya Putin, tetapi juga Zelenskyy dan Biden, yang turut bertanggung jawab atas meletus dan berlarutnya perang ini.”
Menurut Kuperman: “Biden memiliki andil besar dalam memicu dan memperpanjang perang ini. Pada akhir 2021, saat Putin memobilisasi pasukan di perbatasan Ukraina dan menuntut agar Perjanjian Minsk dijalankan, sudah sangat jelas bahwa jika Zelenskyy tidak mengalah, Rusia akan melakukan invasi, setidaknya untuk membentuk jembatan darat antara Donbas dan Krimea.”
Lebih lanjut, Kuperman menjelaskan: “Karena Ukraina saat itu sangat bergantung pada bantuan militer dari AS, seandainya Presiden Biden bersikeras agar Zelenskyy mematuhi tuntutan Putin, maka perang bisa saja dihindari. Namun, Biden justru menyerahkan keputusan kepada Zelenskyy dan menjanjikan bahwa AS akan ‘merespons dengan cepat dan tegas’ jika Rusia menyerang. Janji ini ditafsirkan Zelenskyy sebagai lampu hijau untuk menentang Putin.”
Kuperman menambahkan bahwa jika Trump saat itu yang menjadi presiden, kemungkinan besar dia tidak akan memberi ‘cek kosong’ seperti Biden. Dalam kondisi seperti itu, Zelenskyy tidak punya pilihan selain menjalankan Perjanjian Minsk guna menghindari perang.(jhn/yn)
Alien Benar-Benar Ada, Sebuah Film Dokumenter Undang 32 Pejabat Senior untuk Mengungkap Rahasia
EtIndonesia. Pertanyaan tentang keberadaan alien dan UFO telah lama menjadi misteri yang ingin dipecahkan banyak orang. Kini, sebuah film dokumenter terbaru dari Amerika Serikat berjudul “The Disclosure Age” (“Era Pengungkapan”) mengundang 32 pejabat senior militer dan intelijen AS untuk membongkar fenomena supranatural ini.
Kesaksian Pejabat dalam Dokumenter
Dalam dokumenter tersebut, beberapa pejabat memberikan pernyataan mengejutkan:
✅ “Manusia bukan satu-satunya kehidupan cerdas di alam semesta.”
✅ “Fenomena udara tak dikenal (UAP) memang ada, mereka telah berada di Bumi, dan mereka bukan manusia.”
Selama beberapa dekade, laporan tentang penampakan UFO terus bermunculan, terutama di sekitar fasilitas militer Amerika Serikat. Baru-baru ini, kasus serangan drone tak dikenal di pangkalan militer New Jersey dan Virginia semakin menyoroti isu tentang kehidupan luar angkasa.
Pada 13 November 2024, Kongres AS menggelar sidang dengar pendapat tentang UAP (Unidentified Aerial Phenomena). Beberapa tokoh penting yang hadir di antaranya:
- Laksamana Muda (Purn.) Tim Gallaudet
- Mantan Pejabat Departemen Pertahanan Luis Elizondo
- Mantan Wakil Direktur NASA Michael Gold
Mereka sepakat bahwa UAP adalah fenomena nyata.
Luis Elizondo, yang pernah menyelidiki UFO di Departemen Pertahanan AS, menegaskan:
🔹 “Saya ulangi sekali lagi, UAP itu nyata. Teknologi canggih yang bukan buatan AS atau negara lain telah mengawasi fasilitas militer sensitif di seluruh dunia.”
Lebih mengejutkan, Elizondo menyatakan bahwa alien memiliki rencana untuk menginvasi Bumi dan menunjukkan pola perilaku seperti persiapan militer sebelum perang.
Dalam dokumenter tersebut, ada juga klaim bahwa:
💥 “Pemerintah AS telah lama terlibat dalam perang rahasia dengan negara lain untuk merebut dan merekayasa balik teknologi pesawat luar angkasa yang bukan buatan manusia.”
Mayoritas Publik Percaya Pemerintah Menutupi Fakta UFO
Menurut survei YouGov 2024, 60% warga Amerika percaya bahwa pemerintah menyembunyikan informasi terkait UFO dan UAP dari publik.
Pada tahun 2024, Senator Chuck Schumer dan Mike Rounds mengusulkan Undang-Undang Pengungkapan UAP, yang bertujuan untuk mengungkap semua informasi rahasia terkait UAP.
Schumer berpendapat: 🛸 “Rakyat Amerika berhak mengetahui tentang teknologi tak dikenal, kecerdasan non-manusia, dan fenomena yang belum dapat dijelaskan.”
Namun, RUU tersebut akhirnya gagal disahkan dalam pemungutan suara. (hui)
📡 Laporan oleh Wang Ziyi, New Tang Dynasty Television (NTD News), Amerika Serikat
Sirene Yerusalem Meraung Hingga Rudal Ketiga Houthi dari Yaman Berhasil Ditembak Jatuh
EtIndonesia. Militer Israel mengumumkan bahwa pada 21 Maret 2025 laru malam, mereka berhasil mencegat sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman. Sementara itu, juru bicara militer kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran, Yahya Saree, mengklaim dalam siaran televisi pada 22 Maret dini hari bahwa mereka telah menembakkan rudal balistik ke arah Bandara Ben Gurion dekat kota Tel Aviv, kota terbesar kedua di Israel.
Saree menyebut serangan ini sebagai serangan ketiga kelompok Houthi terhadap Israel dalam 48 jam terakhir. Ia juga memperingatkan sektor penerbangan bahwa Bandara Ben Gurion “tidak lagi aman untuk perjalanan udara.”
Saree menegaskan bahwa serangan akan terus berlanjut selama operasi militer di Gaza belum dihentikan dan blokade belum dicabut.
Setelah rudal ditembakkan oleh kelompok Houthi, sirene peringatan merah berbunyi di seluruh Yerusalem dan daerah sekitarnya. Meski Israel berhasil mencegat rudal tersebut, serpihan rudal jatuh di dekat Hebron.
Sehari sebelumnya, militer Israel telah menembak jatuh dua rudal balistik lain yang ditembakkan oleh Houthi. Saat ini, situs resmi Bandara Ben Gurion menunjukkan operasional bandara tetap berjalan normal, dengan jadwal penerbangan yang tidak terganggu.
Menurut laporan Reuters, Saree juga mengklaim bahwa Houthi telah menyerang kapal induk USS Harry S. Truman di Laut Merah, meskipun tidak memberikan bukti yang mendukung pernyataannya.
Kelompok Houthi bersumpah untuk meningkatkan serangan mereka, termasuk menargetkan Israel, sebagai balasan atas serangan AS di awal bulan ini.
Sejak perang di Gaza meletus, kelompok Houthi terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah serta meluncurkan serangan terhadap Israel, mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina.
Sementara itu, AS menegaskan bahwa mereka akan menggunakan “kekuatan mematikan dan luar biasa” untuk menyerang kelompok pemberontak Yaman hingga mereka berhenti mengancam jalur pelayaran di Laut Merah. Seorang pejabat AS menyatakan bahwa operasi ini bisa berlangsung selama beberapa minggu.
Sumber : NTDTV.com
Kementerian Pertahanan AS Akan Lakukan Tes Poligraf untuk Selidiki Kasus Kebocoran Informasi Terkait Elon Musk
EtIndonesia. Menurut laporan CNN, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) saat ini tengah menyelidiki kebocoran informasi keamanan nasional yang baru-baru ini terjadi tanpa otorisasi. Dalam proses penyelidikan ini, pemerintah berencana menggunakan tes poligraf (alat pendeteksi kebohongan) sebagai bagian dari metode investigasi.
Kepala Staf Kementerian Pertahanan, Joe Kasper, menulis dalam sebuah memorandum yang dirilis pada hari Jumat (21/3) bahwa penyelidikan ini akan dimulai segera dan hasil akhirnya akan dilaporkan langsung kepada Menteri Pertahanan.
“Penggunaan alat poligraf dalam penyelidikan ini akan dilakukan sesuai dengan hukum dan kebijakan yang berlaku,” tulis Kasper. “Begitu pelaku kebocoran berhasil diidentifikasi, mereka akan segera dikenakan tuntutan pidana.”
Dugaan Bocoran Dimulai dari Laporan Terkait Elon Musk
Investigasi ini dipicu oleh laporan New York Times yang menyebutkan bahwa Elon Musk, kepala perusahaan teknologi DOGE, dijadwalkan menerima paparan rahasia mengenai rencana militer AS terkait kemungkinan perang dengan Tiongkok di Pentagon pada hari Jumat.
Namun, Presiden Donald Trump dengan tegas membantah laporan tersebut, menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menunjukkan rencana militer semacam itu kepada siapapun. Sejumlah pejabat Pentagon juga menepis laporan itu melalui media sosial, mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Meski begitu, Elon Musk memang benar-benar mengadakan pertemuan selama lebih dari satu jam dengan Menteri Pertahanan Pete Hegseth di Pentagon pada hari yang sama.
Pemerintah Perketat Penggunaan Poligraf untuk Cegah Kebocoran
Departemen Pertahanan bukan satu-satunya lembaga federal yang meningkatkan penggunaan tes poligraf untuk mengatasi kebocoran informasi.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, beberapa waktu lalu juga mengumumkan bahwa departemennya akan terus menggunakan alat pendeteksi kebohongan untuk mengidentifikasi pelaku kebocoran informasi rahasia.
“Kami telah mengidentifikasi dua orang di Departemen Keamanan Dalam Negeri yang membocorkan informasi operasi kami kepada pihak luar, dan hal ini telah membahayakan nyawa aparat penegak hukum,” ujar Noem dalam sebuah video yang diunggah di platform X (sebelumnya Twitter). “Kami berencana menuntut kedua orang ini dan meminta pertanggungjawaban mereka.”
Sementara itu, Departemen Kehakiman AS juga mengumumkan akan menyelidiki kebocoran informasi sensitif yang berkaitan dengan kelompok kriminal Venezuela, Tren de Aragua (TDA).
Wakil Jaksa Agung, Todd Blanche, menyatakan:“Kami tidak akan mentolerir kebocoran informasi yang dilakukan oleh oknum dalam pemerintahan demi tujuan politik, terutama jika informasi palsu itu digunakan untuk menjatuhkan agenda Presiden Trump, seperti yang dilakukan dalam laporan New York Times.”
Trump dan Musk Bantah Tuduhan Kebocoran, Serang New York Times
Presiden Trump dengan tegas mengatakan bahwa dia maupun pemerintahannya tidak pernah membocorkan informasi rencana militer AS terkait potensi konflik dengan Tiongkok kepada Elon Musk atau siapapun.
Elon Musk pun ikut angkat bicara di platform X, menyebut laporan New York Times sebagai “murni propaganda”.
“Selain itu, saya berniat menuntut para pejabat Pentagon yang telah membocorkan informasi palsu dan berbahaya itu kepada New York Times,” tegas Musk. “Mereka akan ditemukan dan dimintai pertanggungjawaban.”
Kebocoran Internal Bukan Hal Baru, Tapi Dampaknya Bisa Serius
Kasus kebocoran informasi di lembaga-lembaga pemerintah federal bukanlah hal yang asing. Dalam berbagai administrasi sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi.
Meski tes poligraf sering diragukan keandalannya dan tidak dapat dijadikan bukti di pengadilan, terutama di proses peradilan militer (sebagaimana diputuskan oleh Mahkamah Agung AS pada tahun 1998), teknik ini masih banyak digunakan oleh lembaga intelijen dan penegak hukum untuk menggali kebenaran.
Saat ini, penyelidikan yang dilakukan oleh Pentagon masih berlangsung. Hasil dari investigasi ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap kebijakan keamanan nasional ke depan, khususnya dalam hal pengelolaan informasi rahasia dan sistem keamanan internal di berbagai lembaga pemerintah.(jhn/yn)
Jerman Cegat Kapal Tanker ‘Armada Bayangan’ Rusia: 100.000 Ton Minyak Disita
EtIndonesia. Majalah Der Spiegel dari Jerman baru-baru ini mengungkap bahwa Pemerintah Jerman telah mengambil tindakan tegas terhadap sebuah kapal tanker yang mengangkut 100.000 ton minyak mentah asal Rusia. Kapal bernama “Eventin” tersebut bukan hanya dicegat, tetapi juga seluruh muatannya disita—senilai sekitar 40 juta euro.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Jerman untuk menghentikan upaya Rusia menyelundupkan minyak ke pasar global melalui ‘armada bayangan’, yang digunakan untuk menghindari sanksi internasional akibat perang di Ukraina.
Kronologi Penangkapan Kapal Tanker “Eventin”
Menurut laporan, kapal Eventin berlayar di bawah bendera Panama, dan berangkat dari pelabuhan Ust-Luga di Rusia, dengan tujuan akhir Mesir, melalui perairan Laut Baltik.
Namun, dalam perjalanan, kapal mengalami kerusakan mesin dan kehilangan daya gerak. Karena dikhawatirkan terjadi kebocoran minyak, kapal akhirnya ditarik ke wilayah perairan dekat pelabuhan Sassnitz, Jerman, untuk berlabuh darurat.
Sejak itu, kapal berada di bawah pengawasan ketat oleh Penjaga Pantai Jerman dan Polisi Federal selama 24 jam penuh.
Kapal Ini Bagian dari Armada Bayangan Rusia
Menurut informasi dari sumber-sumber internal, sejak akhir Februari lalu, Uni Eropa telah menetapkan kapal Eventin sebagai bagian dari ‘armada bayangan’ Rusia. Istilah ini merujuk pada sekelompok kapal tanker yang dioperasikan secara diam-diam oleh atau atas nama Rusia untuk menghindari sanksi minyak dari negara-negara Barat.
Melalui armada ini, Rusia berusaha tetap menjual minyaknya ke negara-negara pihak ketiga, dengan cara menyamarkan asal muatan, mematikan sistem pelacakan otomatis (AIS), dan menggunakan bendera negara lain.
Jerman Ambil Langkah Keras: Kirim Sinyal ke Moskow
Menghadapi strategi Rusia ini, Pemerintah Jerman memutuskan untuk bertindak keras. Pada hari Jumat, 21 Maret, pihak berwenang Jerman secara resmi menyita kapal Eventin dan seluruh muatan minyak mentah di dalamnya.
Langkah ini dinilai sebagai peringatan keras kepada Rusia, bahwa Jerman tidak akan membiarkan minyak Rusia mengalir secara ilegal melalui Laut Baltik dan merusak efektivitas sanksi internasional.
Implikasi Lebih Luas
Penyitaan ini menandai eskalasi besar dalam penegakan sanksi energi terhadap Rusia, dan menjadi preseden bagi negara-negara Uni Eropa lainnya untuk mengambil tindakan serupa. Hal ini juga menunjukkan bahwa perang energi global—yang selama ini berjalan di balik layar diplomasi—semakin mengemuka ke permukaan.
Dengan penangkapan kapal ini, Jerman mengirim pesan bahwa mereka siap menggunakan kekuatan hukum dan maritim untuk menghentikan ‘jalur gelap’ distribusi energi Rusia, bahkan ketika konflik Ukraina masih terus berlangsung. (jhn/yn)
Babak Baru dalam Nasib Rusia-Ukraina? Impian Zelenskyy untuk Bergabung dengan NATO Pupus, Ukraina di Ambang Perubahan
EtIndonesia. Pada 21 Maret, Steve Witkoff, utusan khusus untuk Ukraina dan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden AS, Donald Trump, mengungkapkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara garis besar telah mengakui bahwa Ukraina tidak dapat bergabung dengan NATO. Selain itu, Zelenskyy juga menyetujui untuk menggelar pemilu nasional yang sempat tertunda akibat konflik Rusia-Ukraina.
Pada hari yang sama, Trump mengatakan bahwa gencatan senjata penuh antara Rusia dan Ukraina akan segera tercapai, dan dia akan berdiskusi langsung dengan Zelenskyy terkait pembagian wilayah, termasuk wilayah timur dan selatan Ukraina yang kini dikuasai Rusia serta Semenanjung Krimea.
Dijadwalkan pada 24 Maret mendatang di Riyadh, Arab Saudi, kedua pihak—dengan mediasi Amerika Serikat—akan menggelar pembicaraan tentang perjanjian gencatan senjata parsial, yang mencakup isu-isu penting seperti energi, jalur kereta api, fasilitas pelabuhan, dan keamanan pelayaran di Laut Hitam.
Zelenskyy Terima Realita: Ukraina Tak Jadi Anggota NATO
Mengutip Reuters, seorang pejabat tinggi Pemerintah AS mengungkapkan bahwa pada 19 Maret, Trump berbicara dengan Zelenskyy selama satu jam melalui sambungan telepon. Dalam pembicaraan tersebut, mereka menyinggung perjanjian tambang dan mineral baru antara AS dan Ukraina, meski isu Krimea tidak dibahas secara langsung.
Zelenskyy sendiri menyampaikan bahwa Trump sempat menanyakan pandangannya mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, namun tidak membahas soal kepemilikan resminya.
Dalam kunjungannya ke Norwegia pada 20 Maret, Zelenskyy menjawab pertanyaan media dengan tegas mengatakan: “Semua pembangkit listrik tenaga nuklir yang berada di wilayah Ukraina adalah milik negara dan milik rakyat Ukraina. Jika kepemilikan pembangkit listrik Zaporizhzhia berpindah tangan, hal itu tidak hanya ilegal, tetapi juga akan mengganggu kelancaran operasionalnya.”
Sementara itu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mempercepat kerja sama dalam sektor logam tanah jarang dengan Ukraina dan mengatakan bahwa progresnya berjalan lancar. Dia juga menyampaikan optimismenya terhadap komunikasi terakhirnya dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina, dengan keyakinan bahwa gencatan senjata bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Kunci Damai: Ukraina Harus Melepas Cita-cita Menjadi Anggota NATO
Steve Witkoff menegaskan bahwa jika kesepakatan damai tercapai, maka Ukraina harus melepaskan aspirasinya untuk menjadi anggota NATO. Menurutnya, Zelenskyy dan para penasihat utamanya telah menerima kenyataan ini.
Perlu diketahui, Ukraina seharusnya menggelar pemilihan umum nasional pada tahun 2024, namun tertunda akibat status darurat militer. Trump sebelumnya mengecam Zelenskyy sebagai “diktator yang belum pernah dipilih melalui pemilu”.
Di sisi lain, negara-negara besar Eropa kini tengah menyusun rencana jangka menengah dan panjang (5–10 tahun) untuk mengambil alih peran pertahanan yang selama ini dijalankan Amerika, jika pada akhirnya AS benar-benar keluar dari NATO di masa mendatang.
Situasi di Medan Tempur: Rusia Unggul, Ukraina Tertekan
Di medan pertempuran, Rusia dilaporkan berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah Oblast Kursk, dengan pasukan Ukraina mengalami kekacauan saat melakukan penarikan mundur.
Seorang prajurit Ukraina, Artem Kariakin, mengatakan kepada BBC bahwa perintah mundur datang terlambat, yang menyebabkan pasukan kehilangan koordinasi. Meskipun drone Rusia melakukan serangan, evakuasi pasukan Ukraina tetap dilakukan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa dalam proses mundur, militer Ukraina meledakkan fasilitas gas alam Suja. Sementara itu, pada 20 Maret, drone Ukraina juga disebut menyerang fasilitas minyak Rusia, yang menurut Moskow melanggar kesepakatan penghentian serangan terhadap infrastruktur energi kedua pihak.
Namun, militer Ukraina membantah tuduhan tersebut, menyebut bahwa serangan itu adalah operasi yang dilakukan Rusia sendiri untuk menciptakan narasi propaganda. Ukraina menuduh ini adalah bagian dari kampanye disinformasi Moskow.
Penutup: Babak Baru dalam Konflik Rusia-Ukraina?
Isyarat bahwa Ukraina siap mundur dari aspirasi NATO, bersamaan dengan pembicaraan gencatan senjata dan pengaturan ulang wilayah, menandai pergeseran besar dalam dinamika konflik Rusia-Ukraina.
Jika kesepakatan tercapai dalam pertemuan di Riyadh pada 24 Maret, ini bisa menjadi langkah awal menuju stabilitas, meskipun dengan harga mahal berupa pengorbanan wilayah dan ambisi geopolitik.
Apakah ini tanda bahwa impian lama Ukraina akan tergusur oleh kenyataan baru geopolitik dunia? Atau, justru menjadi momen kebangkitan diplomasi global?
Jawabannya mungkin akan terungkap dalam beberapa pekan ke depan.(jhn/yn)
[Misteri Belum Terpecahkan] Personel Militer Ini di Luar Dugaan Menerima Informasi Misterius, Tanpa Sengaja Menyentuh UFO
Fu Yao
Pada 26 Desember 1980 pukul 03.00 dini hari, sebuah cahaya yang menyilaukan muncul di Hutan Rendlesham, Suffolk, Inggris. Prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat John Burroughs dan Sersan Penerbang Jim Penniston dari Angkatan Udara Amerika Serikat tidak menyangka jika cahaya ini bakal mengubah hidup mereka, karena mereka akan mengalami salah satu insiden UFO paling terkenal di Inggris, yakni Insiden Hutan Rendlesham.
Menyentuh UFO
Lokasi Hutan Rendlesham memang agak Istimewa, karena terdapat dua pangkalan angkatan udara di dekatnya. Satunya adalah Pangkalan Angkatan Udara Woodbridge yang pada saat itu digunakan oleh militer AS, dan yang lainnya adalah Pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Bentwaters.
Kabarnya ada rumor yang menyebutkan bahwa di kedua pangkalan itu tersimpan bahan nuklir, sehingga begitu terjadi perubahan dinamis di dekat Pangkalan Udara Woodbridge, meskipun hanya sedikit saja akan langsung menarik perhatian militer AS, karena saat itu sedang terjadi Perang Dingin, dan situasi antara dua kubu utama yakni AS dan Uni Soviet sedang tegang-tegangnya dan nyaris pecah konflik.
Pada saat itu, Prajurit AU-AS John Burroughs dan Sersan Mayor Bud Steffens sedang berpatroli di dekat gerbang timur pangkalan. Tugas semacam itu sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan militer mereka, tetapi mereka masih saja merasakan sesuatu yang aneh. Saat itu, atmosfernya seakan-akan dipenuhi oleh listrik statis, yang membuat mereka merasa tidak begitu nyaman.
Tiba-tiba, seberkas cahaya muncul di langit dan jatuh ke Hutan Rendlesham tidak jauh dari pangkalan, setelah itu diikuti oleh cahaya lainnya yang berkedip-kedip dalam berbagai warna: merah, kuning, biru, dan hijau, yang berubah-ubah secara konstan. Apakah itu berasal dari pesawat yang jatuh? Tetapi mengapa tidak terdengar suara benturan sebelumnya, dan mengapa sekelilingnya begitu sunyi? Karena bingung mereka jadi sedikit gugup. Bagaimanapun, saat itu sedang terjadi Perang Dingin, dan tidak seorang pun tahu apakah ini adalah ulah Uni Soviet. Karena kehati-hatian, mereka memutuskan untuk tidak menggunakan komunikasi radio yang tidak dienkripsi, tetapi memilih pergi ke pos penjagaan untuk melaporkan situasi tersebut.

Setelah menerima laporan tersebut, kapten penerbangan yang bertugas di Pangkalan Angkatan Udara Woodbridge, Sersan Jim Beniston, bergegas ke TKP bersama penerbang lainnya, Edward Cabansag. Mereka semua menduga bahwa itu adalah sebuah pesawat yang jatuh, jadi mereka menghubungi dua pangkalan angkatan udara terdekat dan Bandara Heathrow untuk menanyakan apakah mereka telah menerima laporan tentang kejadian kecelakaan pesawat, tetapi tidak ada tanda-tanda pesawat hilang di mana pun. Namun, 15 menit sebelum UFO yang memancarkan cahaya tersebut jatuh ke dalam hutan sempat tertangkap oleh radar. Lokasi terakhir dari UFO tersebut adalah di atas udara Pangkalan Woodbridge, lalu menghilang dari radar. Jadi, Jim Beniston dan rekannya mengikuti instruksi yang diberikan atasan dan masuk ke dalam hutan dengan berjalan kaki untuk mencermati secara lebih dekat.
Akan tetapi, begitu mereka melangkah keluar jalan raya menuju jalan setapak hutan, peralatan komunikasi mulai tidak berfungsi normal, seolah-olah ada pengacau atau hal lain yang mengganggu frekuensi. Radio masih berfungsi, tetapi jangkauan komunikasinya sangat pendek, dan tidak dapat digunakan lebih dari beberapa kaki.
Saat itu, mereka mendengar suara aneh dari hewan-hewan ladang di dekatnya, juga suara hewan-hewan liar di hutan yang terdengar seperti sedang panik. Padahal saat itu baru pukul 3 atau 4 dini hari. Apa yang terjadi dengan hewan-hewan itu? Jim Beniston di kemudian hari menuturkan, bahwa meski dirinya telah bertugas di pangkalan itu selama beberapa waktu, tetapi selama ini tidak pernah mendengar suara-suara aneh seperti itu, yang membuat bulu kuduknya berdiri.
Beberapa orang memilih menunggu lebih banyak orang tiba untuk bersama-sama masuk ke dalam hutan, tetapi Beniston dan Burroughs memutuskan untuk langsung mendatangi agar tidak membuang waktu.
Tidak lama setelah berjalan, keduanya sampai di sebuah ruang terbuka yang tidak besar. Dalam sekejap, cahaya yang sangat menyilaukan muncul di depan mereka, sampai tanpa sadar mereka menutup mata dengan kedua tangan. Butuh waktu lama bagi mereka untuk melihat lebih jelas dari mana datangnya cahaya itu, yang ternyata berasal dari sebuah kendaraan terbang.
Itu adalah sebuah kendaraan terbang berbentuk segitiga yang memiliki tinggi sekitar 3 meter dan lebar 3 meter, tidak terlihat dengan jelas apakah memiliki roda pendaratan. Beniston berjalan mendekat dengan rasa ingin tahu, ia menemukan bahwa kulit luar kendaraan terbang itu tampaknya terbuat dari kaca hitam buram tetapi licin. Dia memperhatikan bahwa ada beberapa simbol pada kulit luar kendaraan itu yang tampak seperti hieroglif kuno.
Saat Beniston semakin mendekat ke kendaraan terbang itu, ia merasakan udara dipenuhi dengan listrik statis. Bahkan kulitnya pun terasa seperti tersengat arus listrik. Dia ragu sejenak, lalu mengulurkan tangan untuk meraba kendaraan itu. Dia merasakan permukaan kulit luar kendaraan halus dan hangat, sementara hieroglifnya terasa kasar seperti amplas.
Tepat saat Beniston hendak mencermati lebih lanjut, kendaraan terbang segitiga itu tiba-tiba memancarkan cahaya yang lebih kuat dan mulai perlahan-lahan naik ke udara. Beniston melihat cahaya putih datang dari dalam kabin kendaraan, sementara di bagian atas kendaraan memancarkan sinar denyut kuat (Intense Pulsed Light) kemerahan, dan cahaya biru di bagian dasar. Kendaraan itu terbang makin tinggi dan makin tinggi, tetapi seluruh prosesnya tidak mengeluarkan suara. Keduanya lalu menuju tempat pendaratan kendaraan tersebut tetapi tidak menemukan jejak signifikan lainnya kecuali sebagian permukaan tanahnya yang mengalami deformasi.
Dalam perjalanan balik ke pangkalan, Jim Beniston merasa bahwa kejadian beberapa menit lalu merupakan sebuah pengalaman aneh yang belum pernah dijumpai dalam hidupnya. Sedangkan bagi Burroughs, yang terus mengikuti Beniston, tampak sedikit bingung. Bagaimana mungkin itu hanya beberapa menit? Jelas itu hanya beberapa detik. Aneh sekali. Namun hal-hal yang lebih aneh lagi masih akan menyusul.
Ketika mereka berdua berjalan keluar dari hutan dan tiba di jalan raya, mereka menjumpai Edward Cabansag dan beberapa prajurit lainnya, sekelompok orang yang tampak sedang panik. Setelah melihat mereka, seseorang melaporkan ke Pangkalan Angkatan Udara Woodbridge lewat alat komunikasi dengan mengatakan bahwa Beniston dan Burroughs telah ditemukan sehingga tim pencarian dan penyelamatan yang terbentuk sudah dapat dibubarkan. Beniston dan Burroughs sedikit bingung mendengar pembentukan tim SAR untuk mencari dirinya dan Burroughs. Apa yang telah terjadi? Mereka hanya pergi sebentar saja, karena mereka begitu dekat dengan UFO sehingga alat komunikasi mereka hanya selama beberapa menit saja tidak berfungsi.
Namun bagi yang lain, ceritanya benar-benar berbeda. Menurut mereka, 45 menit telah berlalu sejak Beniston dan Burroughs hilang dalam hutan. Sebuah benda bercahaya yang melayang di atas puncak pohon untuk beberapa saat kemudian menghilang seketika!
Sekitar pukul 5 pagi itu, wakil komandan Pangkalan AU Woodbridge, Letnan Kolonel Charles I. Halt (41) yang sempat dibuat cemas juga ikut datang ke TKP untuk meninjau. Pada saat itu ia sedikit kesal karena banyak orang di sana yang perhatiannya teralihkan oleh hal konyol itu, karena memang ia masih menepis anggapan bahwa UFO itu eksis di dunia.
Tak lama kemudian ia meninggalkan tempat usai memerintahkan seseorang untuk mencatatkan kejadian tersebut dalam logbook. Meskipun Letnan Kolonel Hart menganggap insiden UFO itu cerita konyol, tetapi pada pagi harinya, hampir semua orang di pangkalan telah mengetahui bahwa UFO telah mendarat di dekat sana.
Siang harinya, sekelompok orang kembali ke lokasi untuk melakukan pengukuran dan mengambil foto. Mereka menemukan tiga pola segitiga di tanah. Saat itu musim dingin dan tanahnya keras setelah membeku. Sehingga dapat dipastikan benda yang menyebabkan permukaan tanahnya mengalami deformasi itu pasti cukup berat. Setelah diperiksa lebih teliti, mereka juga menemukan tanda-tanda terbakar dan patahan dahan dari pohon-pohon di dekatnya.
Penampakan kedua
Penyelidikan tidak menemukan hal-hal yang spesifik, sehingga pada 26 dan 27 Desember dapat berlalu dalam suasana yang relatif damai dan menyenangkan. Bagaimanapun, Natal baru saja lewat, dan pangkalan menyiapkan makan malam penghargaan akhir tahun untuk bersantai dan dinikmati semua personel yang telah bergotong royong dan bekerja keras selama 1 tahun penuh.
Namun, UFO tampaknya tidak berpikir demikian. Selama makan malam berlangsung, seorang anggota staf yang bertugas melaporkan kepada Letnan Kolonel Hart bahwa benda aneh itu datang lagi.
Maka, Letnan Kolonel I Halt pun memimpin tim untuk menyelidiki jauh ke dalam hutan. Mereka membawa berbagai peralatan, bahkan penghitung Geiger untuk mengukur radiasi. Letnan Kolonel Halt memiliki kebiasaan membawa perekam mikro, dan ia menggunakannya untuk merekam seluruh proses investigasi secara langsung. Rekaman berikut adalah suara asli yang direkam oleh Letnan Kolonel Halt. Mari kita simak:
“Kami berada sekitar 150 meter dari lokasi kejadian. Segala sesuatu di sekitarnya kembali tenang dalam waktu singkat. Tidak diragukan lagi bahwa ada semacam cahaya aneh yang berkedip di sini.”
Tim investigasi menemukan lagi 3 lekukan di tanah. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, seharusnya di sinilah UFO mendarat. Namun yang mengejutkan semua orang adalah, dari lekukan tanah tersebut terdeteksi adanya radiasi.
“Lewat 7 kali tes di sepanjang garis tengah kami menemukan ledakan kecil yang tampaknya terjadi di sini, dan alat deteksi kami menunjukkan nilai radiasi yang sangat tinggi. Apakah itu titik pusatnya? Betul sekali. Itu adalah satu-satunya bagian tengah yang berbentuk besar”.
Mereka juga menemukan fenomena aneh pada pepohonan di sekitar lokasi kejadian. Bukan saja pohon-pohon di sekitarnya menjadi lebih muda warnanya, tetapi tanda-tanda unik seperti kerusakan pada batang pohonnya juga muncul.
“Semua lekukan itu terlihat seperti disebabkan oleh distorsi benda saat mendarat. Sepertinya ada sesuatu benda yang ditempatkan dan berputar di sana. Aneh sekali. Hai, ini Ari, apa yang terjadi? Aneh sekali.”
Seperti dugaan semua orang, pohon-pohon itu pun terkena radiasi. Gambar yang diambil lewat kamera termografis menunjukkan bahwa udara di area sekitar pendaratan, termasuk pepohonannya lebih panas dibandingkan dengan tempat lain.
Pada pukul 2 dini hari, orang-orang dalam kelompok itu juga mendengar raungan aneh dari binatang seperti yang didengar dan dituturkan oleh Jim Penniston ketika kendaraan terbang itu muncul. Selain itu secara bersamaan mereka juga melihat pancaran cahaya aneh.
“Kami mendengar suara-suara sangat aneh yang berasal dari para hewan ternak. Mereka sangat aktif dan membuat banyak suara gaduh. Saya baru saja melihat seberkas cahaya di sana. Di mana? Tepat di sana. Saya juga melihatnya. Tetapi apa itu? Maaf pimpinan, kami tidak berani memastikan”.
Sebuah benda bercahaya melayang di atas puncak pohon lalu bergerak zig-zag menerobos hutan. Kali ini, Letnan Kolonel Charles I. Halt menyaksikan sendiri fenomena aneh ini, dan ia memutuskan untuk menyelidikinya secara menyeluruh, jadi ia memimpin timnya untuk ketat mengikutinya dari belakang. Dan alat perekamnya mendapatkan serangkaian fenomena aneh. UFO aneh ini tampaknya tertarik terhadap Letnan Kolonel I. Halt dan para rekan satu timnya.
“Aneh. Sepertinya UFO itu sedang terbang ke arah ini. Ia lebih terang dari sebelumnya. Lagi mengarah ke sini. Pasti sedang mengarah ke mari, ia sedang menembak. Tidak diragukan lagi. Ini sangat aneh”.
“Kami melihat pancaran cahaya aneh di langit, ada tiga atau lima pancaran, dan kami melihat kilatan cahaya seperti lampu sorot, jadi jelas ada sesuatu yang tidak biasa”.
Semua orang dapat mendengar dengan jelas suara seruan Letnan Kolonel I. Halt dari rekaman, setelah seberkas cahaya dari udara itu menghantam tanah. Ia datang dari arah selatan. ia datang ke arah kita sekarang. Ini sangat luar biasa. Tampak seperti seberkas cahaya yang disorot ke tanah. Ini benar-benar luar biasa.
UFO itu berputar-putar di udara seolah sedang memindai sesuatu. Setelah itu, perekam milik Letnan Kolonel Halt tidak merekam apa pun lagi karena pita rekamannya habis, sementara UFO itu kembali menghilang dalam sekejap, juga sama seperti saat pertama kali muncul.
Dengan adanya kesaksian dari Letnan Kolonel I. Halt dan yang lainnya, pemerintah Inggris segera turun tangan melakukan penyelidikan. Mereka memeriksa saksi mata dan penduduk sekitar serta meninjau laporan polisi setempat. Tetapi pemerintah Inggris memilih untuk tetap bungkam, tidak merilis informasi apa pun tentang kejadian tersebut setelah beberapa proses awal. Mereka tidak menyangkal keberadaan UFO, namun juga tidak mengonfirmasinya. Mereka tampaknya telah memutuskan untuk membiarkan semuanya terlupakan seiring berjalannya waktu………
Akan tetapi, semua personel yang berada di Pangkalan AU Woodbridge malah menerima peringatan: ‘Dilarang membicarakan apa pun yang telah disaksikan.’ Hmm, ini memang agak mencurigakan.
Sebagian orang yang tidak percaya UFO dalam menanggapi “Insiden Hutan Rendlesham” mengatakan bahwa apa yang dilihat para prajurit itu kemungkinan besar hanyalah cahaya yang terpancar dari mercusuar Orfordness di kejauhan. Tetapi pernyataan ini tidak dapat meyakinkan mereka, karena Mercusuar Orfordness bukanlah bangunan baru. Katakanlah jika para perwira dan prajurit di pangkalan itu tidak familiar dengan cahaya mercusuar itu, juga tidak mungkin tidak tahu sama sekali, apalagi cahaya tersebut sempat menggemparkan. Selain itu, beberapa saksi mata dengan tegas menyatakan bahwa mereka melihat cahaya mercusuar dan cahaya UFO berada di sana pada saat yang sama, dan tidak sulit untuk membedakan cahayanya.
Steve Longero, seorang pensiunan tentara yang berada di lokasi penampakan UFO, kemudian memecah keheningan yang telah berlangsung selama lebih dari 3 dekade lamanya, dan menjelaskan apa yang dilihatnya. Ia mengatakan bahwa jika dilihat dari cara UFO itu melayang di udara dan menghilang seketika, hal itu menunjukkan bahwa objek terbang tersebut bukan berasal dari Bumi.
Ketika ditanya apakah cahaya yang dilihatnya adalah cahaya dari mercusuar, Steve Longero dengan tersenyum menjawab: “Saya rasa bukan”. Ia menjelaskan bahwa kecuali mercusuar tersebut bisa bergerak, dan bisa mengapung di udara. Lagi pula objek bercahaya itu berada sangat dekat dengan para perwira dan prajurit yang hadir di sana. ” Dan saat kami mendekati cahaya itu, cahaya itu tampaknya juga mendekat ke kami, setelah terbang ke depan lalu terbang mundur sedikit, objek itu tiba-tiba menghilang, persis seperti adegan dalam film fiksi ilmiah ‘Star Trek’.
Dampak dari penampakan UFO
Beberapa bulan setelah insiden tersebut, baik John Burroughs dan Jim Penniston dan lainnya mulai mengalami masalah kesehatan. Penglihatan John Burroughs mulai menurun, ia mengalami gangguan pada tenggorokannya, dan menderita penyakit jantung. Bertahun-tahun kemudian, seorang spesialis memberi tahu Burroughs bahwa gejalanya itu sering terjadi pada orang yang terpapar oleh radiasi tingkat tinggi. Saat itu, Burroughs baru teringat apa yang telah ia alami di Hutan Rendlesham.
Dia mencoba meminta catatan medisnya dari Angkatan Udara AS, tetapi permintaannya ditolak. Pada waktu itu, ia telah pensiun dari ketentaraan selama bertahun-tahun. Malahan selama beberapa waktu, militer AS menolak mengakui bahwa Burroughs pernah bertugas di Pangkalan AU Woodbridge.
Semua informasi tentang dirinya dianggap sangat rahasia. Dokter kemudian menentukan bahwa cedera Burroughs disebabkan oleh radiasi elektromagnetik non-ionisasi pita lebar. Jadi, militer tidak punya pilihan selain mengakui situasi tersebut secara terbuka. Pemerintah AS akhirnya juga mengakui bahwa para tentara tersebut menderita masalah kesehatan serius, dan beberapa dari mereka bahkan dinyatakan sebagai pasien disabilitas medis. Namun, banyak catatan medis Burroughs yang tetap dirahasiakan hingga hari ini.
Kondisi kesehatan Jim Penniston bahkan lebih janggal. Sejak ia mengamati UFO dari jarak dekat dan menyentuh badan pesawat dengan tangannya sendiri, ia merasa ada sesuatu yang salah. Dia akan merasa pusing, tidak kuat berdiri, dan di depan matanya sering muncul serangkaian angka 0 dan 1. Ia tidak tahu apa arti angka-angka itu, dan ia juga tidak yakin apakah dia sedang berhalusinasi. Tetapi angka-angka itu tampak jelas, jadi ia mulai mencatatnya dalam buku.
Ketika Penniston selesai mencatat semua angka itu, ia baru merasa kondisinya membaik, lalu menyimpan buku catatannya. Dan selama 30 tahun berikutnya, ia tidak lagi memikirkan hal itu. Ia benar-benar lupa mencatat semua angka nol dan satu tersebut hingga tahun 2010.
Saat itu, ia diwawancarai tentang “Insiden Hutan Rendlesham”. Selama wawancara, ia mengeluarkan buku catatannya untuk menunjukkan simbol-simbol yang pernah ia lihat di bagian luar pesawat UFO. Ketika ia membolak-balik buku catatannya, ia menemukan halaman yang ada catatan nomor. Saat itu ia tiba-tiba teringat bahwa dia masih menyimpan informasi yang disampaikan oleh UFO. Karena angka 0 dan 1 ini terlihat sangat mirip dengan kode biner komputer, maka mereka berencana mencari pakar komputer untuk membantu menguraikannya.
Untuk memastikan agar penafsiran itu tidak terpengaruh, maka mereka menyembunyikan semua informasi yang melatarbelakangi dan hanya menyebutkan sejumlah angka untuk melihat apakah memiliki arti.
Penafsiran para ahli ternyata telah mengejutkan semua orang.
Apakah informasi yang berasal dari masa depan?
Informasi biner tersebut berbunyi: “Eksplorasi umat manusia terus berlanjut demi kemajuan planet ini. Mata dari mata kalian. Tahun dimulai: 8100.”
Selain kalimat tersebut, kode biner juga memuat serangkaian koordinat bumi, termasuk Piramida Besar Giza di Mesir, Garis Nazca di Peru, Kuil Apollo di Yunani, Gunung Red Rock di Arizona, Amerika Serikat, dan (Gunung) Tai Shan di Tiongkok. Bahkan ada koordinat yang menunjuk ke pulau misterius, Hy-Brasil.
Jika Anda mencari Pulau Hy-Brasil di Google Maps sekarang, Anda akan menemukan bahwa koordinatnya adalah lautan luas. Menurut pelaut Eropa ratusan tahun lalu, itu adalah pulau hantu misterius dengan peradaban maju yang hanya terlihat satu hari setiap 7 tahun. Namanya berasal dari kata “Breasal”, yang berarti “raja tertinggi dunia” dalam bahasa Celtic.
Pendek kata, tempat-tempat yang diberikan dalam informasi Penniston semuanya penuh misteri dan kekuatan spiritual, serta bahkan diyakini sebagai gerbang ruang dan waktu.
Karena informasi ini memberikan sebuah angka tahun, yakni 8100, banyak ahli UFO percaya bahwa UFO dalam “Insiden Hutan Rendlesham” mungkin bukan dari planet asing, tetapi dari Bumi, dari Bumi di masa mendatang. Jadi mengapa mereka melakukan perjalanan kembali ke masa kita dari masa depan yang jauh?
Secara umum, ada dua dugaan utama. Pertama adalah untuk mencari atau menemukan kembali gen purba. Kehidupan di masa depan, karena beberapa alasan mungkin seperti penyuntingan gen atau polusi akibat perkembangan industri, sehingga menimbulkan masalah genetik yang tidak dapat diperbaiki, yang akhirnya mengancam kehidupan seluruh populasi.
Oleh karenanya dipandang perlu kembali ke masa lalu untuk mencari gen kuno dan asli yang belum dimodifikasi oleh manusia. Sedangkan alasan lainnya adalah untuk memantau pengembangan senjata nuklir manusia dan menghindari kehancuran bumi, sehingga UFO sering ditemukan di tempat-tempat di mana senjata nuklir disimpan.
Akan tetapi, tidak satu pun dari kedua dugaan tersebut yang terkonfirmasi. Hingga saat ini, “Insiden Hutan Rendlesham” masih menjadi misteri yang belum terpecahkan, dan baik para pendukung maupun penentang teori UFO, masing-masing masih terus mencari bukti-bukti yang mendukung pendapat mereka sendiri. Lantas bagaimana pendapat Anda tentang hal ini? (sin/whs)
Trump Menunjukkan Berita Palsu dari The New York Times: Perang Melawan PKT akan Dirahasiakan
EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (21 Maret) memberikan tanggapan tegas terhadap isu perang antara AS dan Partai Komunis Tiongkok. Ia menyatakan bahwa tidak akan ada pihak yang dapat melihat rencana perang potensial terhadap Partai Komunis Tiongkok (PKT). Trump juga mengecam media seperti The New York Times yang melaporkan berita tersebut.
“Presiden Trump pada hari Jumat menyebut media seperti The New York Times yang melaporkan bahwa miliarder Elon Musk akan mengunjungi Pentagon untuk membahas strategi perang AS-Tiongkok sebagai berita palsu. Trump menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan siapa pun melihat rencana perang potensial terhadap PKT, serta menyatakan bahwa jika perang benar-benar terjadi, AS sudah sepenuhnya siap,” demikian reporter Tao Ming dari Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump: “Kami tidak menginginkan perang dengan PKT, tetapi jika hal itu benar-benar terjadi, saya bisa memberitahu Anda bahwa kami telah sepenuhnya siap untuk menghadapinya. Namun, saya tidak ingin siapa pun melihat rencana-rencana tersebut.”
Sebelumnya, The New York Times melaporkan bahwa Pentagon berencana memberi Musk pengarahan rahasia tentang strategi perang, termasuk langkah-langkah yang akan diambil dalam konflik antara AS dan PKT. Hal ini menunjukkan bahwa peran Musk dalam kebijakan pemerintahan Trump semakin besar.
Menanggapi laporan ini, Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengatakan: “Tidak ada pembicaraan tentang rencana perang dalam pertemuan itu. Tidak ada rencana perang melawan PKT yang dibahas, dan tidak ada rencana rahasia apa pun. Itu bukanlah topik yang kami bicarakan di Pentagon. Berita ini hanya upaya untuk merusak hubungan antara Pentagon dan Musk.”
Trump juga secara khusus mengecam The New York Times atas penyebaran berita palsu.
Presiden AS Donald Trump: “The New York Times adalah institusi yang korup, karena menurut saya mereka sengaja… Mereka tahu bahwa laporan ini adalah kebohongan, dan tidak ada orang yang akan mempercayainya.”
Selain itu, Trump mengecam serangan terbaru terhadap showroom Tesla, menyebut para pelaku sebagai “teroris.”
Ia menegaskan bahwa serangan ini adalah bentuk protes terhadap CEO Tesla, Elon Musk, dan menyatakan bahwa pemerintahannya mungkin akan meminta FBI untuk menyelidiki insiden tersebut.
Reporter: “Trump juga menyatakan bahwa ia akan berdiskusi dengan Sekretaris Jenderal PKT, Xi Jinping, mengenai tarif perdagangan, namun ia tidak mengungkapkan waktu spesifik untuk pertemuan tersebut. Ia juga menekankan bahwa terdapat defisit perdagangan yang besar antara AS dan Tiongkok.”
Dilaporkan oleh Tao Ming dan Yixin, New Tang Dynasty Television, Gedung Putih, AS.
Rusia Gunakan Taktik Baru Serang Odesa, Stasiun Gas Alam Dibom – Rusia dan Ukraina Saling Menyalahkan
Militer Ukraina pada Jumat (21 Maret) melaporkan bahwa Rusia melancarkan serangan dengan 214 drone ke berbagai wilayah di Ukraina pada Kamis malam, dengan kota Odesa di Laut Hitam mengalami kerusakan parah. Para pakar militer menyebut bahwa Rusia menggunakan taktik serangan baru dalam serangan kali ini.
EtIndonesia. Pejabat Ukraina mengkonfirmasi bahwa pada Kamis (20 Maret) malam, Odesa mengalami salah satu serangan drone terbesar dalam tiga tahun perang. Rusia menyerang kota tersebut dalam beberapa gelombang, melukai tiga remaja, merusak infrastruktur, perumahan, serta toko-toko, dan menyebabkan banyak kebakaran.
Ina, pemilik bengkel mobil di Odesa: “Kami tidak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa berdiri di sana dan melihat semuanya terbakar.”
Para ahli militer mengungkapkan bahwa Rusia menggunakan drone kamikaze Shahed-136, yang dapat terbang lebih dari dua kilometer di udara. Selain itu, Rusia menerapkan taktik serangan baru yang membuat sistem pertahanan udara Ukraina semakin sulit melakukan intersepsi.
Analis militer Oleksandr Kovalenko: “Saat drone mendekati target, mereka mulai menukik dengan kecepatan tinggi. Kecepatan saat menukik bisa mencapai 80–90 meter per detik.”
Saat serangan udara terjadi, Presiden Ceko Petr Pavel kebetulan sedang berada di Odesa untuk bertemu dengan pejabat setempat. Pavel, yang dikenal sebagai pendukung Ukraina, bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat dan menyatakan bahwa Ceko bersedia mempertimbangkan untuk bergabung dalam aliansi sukarela yang dipimpin Inggris guna membantu mengamankan Ukraina pasca-gencatan senjata.
Ketika ditanya apakah PBB bisa menjadi opsi penjaga perdamaian di Ukraina, Zelenskyy menjawab dengan tegas: “Terus terang, PBB tidak akan melindungi kami dari pendudukan atau mencegah Putin kembali. Kami tidak menganggap PBB sebagai pengganti pasukan militer atau jaminan keamanan.”
Stasiun Gas di Rusia Terbakar, Rusia dan Ukraina Saling Menyalahkan
Sementara itu, pada Jumat, terjadi kebakaran hebat di stasiun pengukuran gas alam Sudzha, yang terletak di wilayah Kursk, Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina telah menembaki fasilitas tersebut dan melanggar perjanjian gencatan senjata sementara. Namun, militer Ukraina membantah tuduhan itu dan justru menuding Rusia sebagai dalang di balik serangan tersebut. Ukraina mengecamnya sebagai bagian dari “kampanye fitnah” Rusia.
Baru-baru ini, dengan mediasi AS, Ukraina dan Rusia secara prinsip telah menyetujui sebagian gencatan senjata. Namun, dengan meningkatnya eskalasi konflik, harapan akan gencatan senjata penuh semakin tipis, dan kedua belah pihak tampaknya memiliki interpretasi berbeda mengenai isi perjanjian.
Gedung Putih menyatakan bahwa gencatan senjata selama 30 hari ini mencakup perlindungan terhadap infrastruktur energi dan fasilitas penting lainnya. Namun, Rusia mengklaim bahwa mereka hanya akan berhenti menyerang infrastruktur energi, sementara Ukraina berharap agar jalur kereta api, pelabuhan, dan infrastruktur sipil lainnya juga dilindungi.
Pada Senin (24 Maret), pejabat AS akan bertemu dengan perwakilan Rusia dan Ukraina di Arab Saudi untuk membahas perjanjian damai. Presiden AS Donald Trump optimistis bahwa perang ini akan segera berakhir dan menyatakan bahwa perjanjian gencatan senjata penuh kemungkinan akan mencakup pembagian wilayah.
Presiden AS Donald Trump: “Saya percaya kita akan segera mencapai gencatan senjata penuh, lalu kita akan menandatangani perjanjian. Kami sedang merundingkan perjanjian ini, termasuk mengenai pembagian wilayah.”
Dilaporkan oleh Yi Jing, New Tang Dynasty Television