Kementerian Pertahanan AS Akan Lakukan Tes Poligraf untuk Selidiki Kasus Kebocoran Informasi Terkait Elon Musk
EtIndonesia. Menurut laporan CNN, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) saat ini tengah menyelidiki kebocoran informasi keamanan nasional yang baru-baru ini terjadi tanpa otorisasi. Dalam proses penyelidikan ini, pemerintah berencana menggunakan tes poligraf (alat pendeteksi kebohongan) sebagai bagian dari metode investigasi.
Kepala Staf Kementerian Pertahanan, Joe Kasper, menulis dalam sebuah memorandum yang dirilis pada hari Jumat (21/3) bahwa penyelidikan ini akan dimulai segera dan hasil akhirnya akan dilaporkan langsung kepada Menteri Pertahanan.
“Penggunaan alat poligraf dalam penyelidikan ini akan dilakukan sesuai dengan hukum dan kebijakan yang berlaku,” tulis Kasper. “Begitu pelaku kebocoran berhasil diidentifikasi, mereka akan segera dikenakan tuntutan pidana.”
Dugaan Bocoran Dimulai dari Laporan Terkait Elon Musk
Investigasi ini dipicu oleh laporan New York Times yang menyebutkan bahwa Elon Musk, kepala perusahaan teknologi DOGE, dijadwalkan menerima paparan rahasia mengenai rencana militer AS terkait kemungkinan perang dengan Tiongkok di Pentagon pada hari Jumat.
Namun, Presiden Donald Trump dengan tegas membantah laporan tersebut, menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menunjukkan rencana militer semacam itu kepada siapapun. Sejumlah pejabat Pentagon juga menepis laporan itu melalui media sosial, mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Meski begitu, Elon Musk memang benar-benar mengadakan pertemuan selama lebih dari satu jam dengan Menteri Pertahanan Pete Hegseth di Pentagon pada hari yang sama.
Pemerintah Perketat Penggunaan Poligraf untuk Cegah Kebocoran
Departemen Pertahanan bukan satu-satunya lembaga federal yang meningkatkan penggunaan tes poligraf untuk mengatasi kebocoran informasi.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, beberapa waktu lalu juga mengumumkan bahwa departemennya akan terus menggunakan alat pendeteksi kebohongan untuk mengidentifikasi pelaku kebocoran informasi rahasia.
“Kami telah mengidentifikasi dua orang di Departemen Keamanan Dalam Negeri yang membocorkan informasi operasi kami kepada pihak luar, dan hal ini telah membahayakan nyawa aparat penegak hukum,” ujar Noem dalam sebuah video yang diunggah di platform X (sebelumnya Twitter). “Kami berencana menuntut kedua orang ini dan meminta pertanggungjawaban mereka.”
Sementara itu, Departemen Kehakiman AS juga mengumumkan akan menyelidiki kebocoran informasi sensitif yang berkaitan dengan kelompok kriminal Venezuela, Tren de Aragua (TDA).
Wakil Jaksa Agung, Todd Blanche, menyatakan:“Kami tidak akan mentolerir kebocoran informasi yang dilakukan oleh oknum dalam pemerintahan demi tujuan politik, terutama jika informasi palsu itu digunakan untuk menjatuhkan agenda Presiden Trump, seperti yang dilakukan dalam laporan New York Times.”
Trump dan Musk Bantah Tuduhan Kebocoran, Serang New York Times
Presiden Trump dengan tegas mengatakan bahwa dia maupun pemerintahannya tidak pernah membocorkan informasi rencana militer AS terkait potensi konflik dengan Tiongkok kepada Elon Musk atau siapapun.
Elon Musk pun ikut angkat bicara di platform X, menyebut laporan New York Times sebagai “murni propaganda”.
“Selain itu, saya berniat menuntut para pejabat Pentagon yang telah membocorkan informasi palsu dan berbahaya itu kepada New York Times,” tegas Musk. “Mereka akan ditemukan dan dimintai pertanggungjawaban.”
Kebocoran Internal Bukan Hal Baru, Tapi Dampaknya Bisa Serius
Kasus kebocoran informasi di lembaga-lembaga pemerintah federal bukanlah hal yang asing. Dalam berbagai administrasi sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi.
Meski tes poligraf sering diragukan keandalannya dan tidak dapat dijadikan bukti di pengadilan, terutama di proses peradilan militer (sebagaimana diputuskan oleh Mahkamah Agung AS pada tahun 1998), teknik ini masih banyak digunakan oleh lembaga intelijen dan penegak hukum untuk menggali kebenaran.
Saat ini, penyelidikan yang dilakukan oleh Pentagon masih berlangsung. Hasil dari investigasi ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap kebijakan keamanan nasional ke depan, khususnya dalam hal pengelolaan informasi rahasia dan sistem keamanan internal di berbagai lembaga pemerintah.(jhn/yn)
Jerman Cegat Kapal Tanker ‘Armada Bayangan’ Rusia: 100.000 Ton Minyak Disita
EtIndonesia. Majalah Der Spiegel dari Jerman baru-baru ini mengungkap bahwa Pemerintah Jerman telah mengambil tindakan tegas terhadap sebuah kapal tanker yang mengangkut 100.000 ton minyak mentah asal Rusia. Kapal bernama “Eventin” tersebut bukan hanya dicegat, tetapi juga seluruh muatannya disita—senilai sekitar 40 juta euro.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Jerman untuk menghentikan upaya Rusia menyelundupkan minyak ke pasar global melalui ‘armada bayangan’, yang digunakan untuk menghindari sanksi internasional akibat perang di Ukraina.
Kronologi Penangkapan Kapal Tanker “Eventin”
Menurut laporan, kapal Eventin berlayar di bawah bendera Panama, dan berangkat dari pelabuhan Ust-Luga di Rusia, dengan tujuan akhir Mesir, melalui perairan Laut Baltik.
Namun, dalam perjalanan, kapal mengalami kerusakan mesin dan kehilangan daya gerak. Karena dikhawatirkan terjadi kebocoran minyak, kapal akhirnya ditarik ke wilayah perairan dekat pelabuhan Sassnitz, Jerman, untuk berlabuh darurat.
Sejak itu, kapal berada di bawah pengawasan ketat oleh Penjaga Pantai Jerman dan Polisi Federal selama 24 jam penuh.
Kapal Ini Bagian dari Armada Bayangan Rusia
Menurut informasi dari sumber-sumber internal, sejak akhir Februari lalu, Uni Eropa telah menetapkan kapal Eventin sebagai bagian dari ‘armada bayangan’ Rusia. Istilah ini merujuk pada sekelompok kapal tanker yang dioperasikan secara diam-diam oleh atau atas nama Rusia untuk menghindari sanksi minyak dari negara-negara Barat.
Melalui armada ini, Rusia berusaha tetap menjual minyaknya ke negara-negara pihak ketiga, dengan cara menyamarkan asal muatan, mematikan sistem pelacakan otomatis (AIS), dan menggunakan bendera negara lain.
Jerman Ambil Langkah Keras: Kirim Sinyal ke Moskow
Menghadapi strategi Rusia ini, Pemerintah Jerman memutuskan untuk bertindak keras. Pada hari Jumat, 21 Maret, pihak berwenang Jerman secara resmi menyita kapal Eventin dan seluruh muatan minyak mentah di dalamnya.
Langkah ini dinilai sebagai peringatan keras kepada Rusia, bahwa Jerman tidak akan membiarkan minyak Rusia mengalir secara ilegal melalui Laut Baltik dan merusak efektivitas sanksi internasional.
Implikasi Lebih Luas
Penyitaan ini menandai eskalasi besar dalam penegakan sanksi energi terhadap Rusia, dan menjadi preseden bagi negara-negara Uni Eropa lainnya untuk mengambil tindakan serupa. Hal ini juga menunjukkan bahwa perang energi global—yang selama ini berjalan di balik layar diplomasi—semakin mengemuka ke permukaan.
Dengan penangkapan kapal ini, Jerman mengirim pesan bahwa mereka siap menggunakan kekuatan hukum dan maritim untuk menghentikan ‘jalur gelap’ distribusi energi Rusia, bahkan ketika konflik Ukraina masih terus berlangsung. (jhn/yn)
Babak Baru dalam Nasib Rusia-Ukraina? Impian Zelenskyy untuk Bergabung dengan NATO Pupus, Ukraina di Ambang Perubahan
EtIndonesia. Pada 21 Maret, Steve Witkoff, utusan khusus untuk Ukraina dan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden AS, Donald Trump, mengungkapkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara garis besar telah mengakui bahwa Ukraina tidak dapat bergabung dengan NATO. Selain itu, Zelenskyy juga menyetujui untuk menggelar pemilu nasional yang sempat tertunda akibat konflik Rusia-Ukraina.
Pada hari yang sama, Trump mengatakan bahwa gencatan senjata penuh antara Rusia dan Ukraina akan segera tercapai, dan dia akan berdiskusi langsung dengan Zelenskyy terkait pembagian wilayah, termasuk wilayah timur dan selatan Ukraina yang kini dikuasai Rusia serta Semenanjung Krimea.
Dijadwalkan pada 24 Maret mendatang di Riyadh, Arab Saudi, kedua pihak—dengan mediasi Amerika Serikat—akan menggelar pembicaraan tentang perjanjian gencatan senjata parsial, yang mencakup isu-isu penting seperti energi, jalur kereta api, fasilitas pelabuhan, dan keamanan pelayaran di Laut Hitam.
Zelenskyy Terima Realita: Ukraina Tak Jadi Anggota NATO
Mengutip Reuters, seorang pejabat tinggi Pemerintah AS mengungkapkan bahwa pada 19 Maret, Trump berbicara dengan Zelenskyy selama satu jam melalui sambungan telepon. Dalam pembicaraan tersebut, mereka menyinggung perjanjian tambang dan mineral baru antara AS dan Ukraina, meski isu Krimea tidak dibahas secara langsung.
Zelenskyy sendiri menyampaikan bahwa Trump sempat menanyakan pandangannya mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, namun tidak membahas soal kepemilikan resminya.
Dalam kunjungannya ke Norwegia pada 20 Maret, Zelenskyy menjawab pertanyaan media dengan tegas mengatakan: “Semua pembangkit listrik tenaga nuklir yang berada di wilayah Ukraina adalah milik negara dan milik rakyat Ukraina. Jika kepemilikan pembangkit listrik Zaporizhzhia berpindah tangan, hal itu tidak hanya ilegal, tetapi juga akan mengganggu kelancaran operasionalnya.”
Sementara itu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mempercepat kerja sama dalam sektor logam tanah jarang dengan Ukraina dan mengatakan bahwa progresnya berjalan lancar. Dia juga menyampaikan optimismenya terhadap komunikasi terakhirnya dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina, dengan keyakinan bahwa gencatan senjata bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Kunci Damai: Ukraina Harus Melepas Cita-cita Menjadi Anggota NATO
Steve Witkoff menegaskan bahwa jika kesepakatan damai tercapai, maka Ukraina harus melepaskan aspirasinya untuk menjadi anggota NATO. Menurutnya, Zelenskyy dan para penasihat utamanya telah menerima kenyataan ini.
Perlu diketahui, Ukraina seharusnya menggelar pemilihan umum nasional pada tahun 2024, namun tertunda akibat status darurat militer. Trump sebelumnya mengecam Zelenskyy sebagai “diktator yang belum pernah dipilih melalui pemilu”.
Di sisi lain, negara-negara besar Eropa kini tengah menyusun rencana jangka menengah dan panjang (5–10 tahun) untuk mengambil alih peran pertahanan yang selama ini dijalankan Amerika, jika pada akhirnya AS benar-benar keluar dari NATO di masa mendatang.
Situasi di Medan Tempur: Rusia Unggul, Ukraina Tertekan
Di medan pertempuran, Rusia dilaporkan berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah Oblast Kursk, dengan pasukan Ukraina mengalami kekacauan saat melakukan penarikan mundur.
Seorang prajurit Ukraina, Artem Kariakin, mengatakan kepada BBC bahwa perintah mundur datang terlambat, yang menyebabkan pasukan kehilangan koordinasi. Meskipun drone Rusia melakukan serangan, evakuasi pasukan Ukraina tetap dilakukan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa dalam proses mundur, militer Ukraina meledakkan fasilitas gas alam Suja. Sementara itu, pada 20 Maret, drone Ukraina juga disebut menyerang fasilitas minyak Rusia, yang menurut Moskow melanggar kesepakatan penghentian serangan terhadap infrastruktur energi kedua pihak.
Namun, militer Ukraina membantah tuduhan tersebut, menyebut bahwa serangan itu adalah operasi yang dilakukan Rusia sendiri untuk menciptakan narasi propaganda. Ukraina menuduh ini adalah bagian dari kampanye disinformasi Moskow.
Penutup: Babak Baru dalam Konflik Rusia-Ukraina?
Isyarat bahwa Ukraina siap mundur dari aspirasi NATO, bersamaan dengan pembicaraan gencatan senjata dan pengaturan ulang wilayah, menandai pergeseran besar dalam dinamika konflik Rusia-Ukraina.
Jika kesepakatan tercapai dalam pertemuan di Riyadh pada 24 Maret, ini bisa menjadi langkah awal menuju stabilitas, meskipun dengan harga mahal berupa pengorbanan wilayah dan ambisi geopolitik.
Apakah ini tanda bahwa impian lama Ukraina akan tergusur oleh kenyataan baru geopolitik dunia? Atau, justru menjadi momen kebangkitan diplomasi global?
Jawabannya mungkin akan terungkap dalam beberapa pekan ke depan.(jhn/yn)
[Misteri Belum Terpecahkan] Personel Militer Ini di Luar Dugaan Menerima Informasi Misterius, Tanpa Sengaja Menyentuh UFO
Fu Yao
Pada 26 Desember 1980 pukul 03.00 dini hari, sebuah cahaya yang menyilaukan muncul di Hutan Rendlesham, Suffolk, Inggris. Prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat John Burroughs dan Sersan Penerbang Jim Penniston dari Angkatan Udara Amerika Serikat tidak menyangka jika cahaya ini bakal mengubah hidup mereka, karena mereka akan mengalami salah satu insiden UFO paling terkenal di Inggris, yakni Insiden Hutan Rendlesham.
Menyentuh UFO
Lokasi Hutan Rendlesham memang agak Istimewa, karena terdapat dua pangkalan angkatan udara di dekatnya. Satunya adalah Pangkalan Angkatan Udara Woodbridge yang pada saat itu digunakan oleh militer AS, dan yang lainnya adalah Pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Bentwaters.
Kabarnya ada rumor yang menyebutkan bahwa di kedua pangkalan itu tersimpan bahan nuklir, sehingga begitu terjadi perubahan dinamis di dekat Pangkalan Udara Woodbridge, meskipun hanya sedikit saja akan langsung menarik perhatian militer AS, karena saat itu sedang terjadi Perang Dingin, dan situasi antara dua kubu utama yakni AS dan Uni Soviet sedang tegang-tegangnya dan nyaris pecah konflik.
Pada saat itu, Prajurit AU-AS John Burroughs dan Sersan Mayor Bud Steffens sedang berpatroli di dekat gerbang timur pangkalan. Tugas semacam itu sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan militer mereka, tetapi mereka masih saja merasakan sesuatu yang aneh. Saat itu, atmosfernya seakan-akan dipenuhi oleh listrik statis, yang membuat mereka merasa tidak begitu nyaman.
Tiba-tiba, seberkas cahaya muncul di langit dan jatuh ke Hutan Rendlesham tidak jauh dari pangkalan, setelah itu diikuti oleh cahaya lainnya yang berkedip-kedip dalam berbagai warna: merah, kuning, biru, dan hijau, yang berubah-ubah secara konstan. Apakah itu berasal dari pesawat yang jatuh? Tetapi mengapa tidak terdengar suara benturan sebelumnya, dan mengapa sekelilingnya begitu sunyi? Karena bingung mereka jadi sedikit gugup. Bagaimanapun, saat itu sedang terjadi Perang Dingin, dan tidak seorang pun tahu apakah ini adalah ulah Uni Soviet. Karena kehati-hatian, mereka memutuskan untuk tidak menggunakan komunikasi radio yang tidak dienkripsi, tetapi memilih pergi ke pos penjagaan untuk melaporkan situasi tersebut.

Setelah menerima laporan tersebut, kapten penerbangan yang bertugas di Pangkalan Angkatan Udara Woodbridge, Sersan Jim Beniston, bergegas ke TKP bersama penerbang lainnya, Edward Cabansag. Mereka semua menduga bahwa itu adalah sebuah pesawat yang jatuh, jadi mereka menghubungi dua pangkalan angkatan udara terdekat dan Bandara Heathrow untuk menanyakan apakah mereka telah menerima laporan tentang kejadian kecelakaan pesawat, tetapi tidak ada tanda-tanda pesawat hilang di mana pun. Namun, 15 menit sebelum UFO yang memancarkan cahaya tersebut jatuh ke dalam hutan sempat tertangkap oleh radar. Lokasi terakhir dari UFO tersebut adalah di atas udara Pangkalan Woodbridge, lalu menghilang dari radar. Jadi, Jim Beniston dan rekannya mengikuti instruksi yang diberikan atasan dan masuk ke dalam hutan dengan berjalan kaki untuk mencermati secara lebih dekat.
Akan tetapi, begitu mereka melangkah keluar jalan raya menuju jalan setapak hutan, peralatan komunikasi mulai tidak berfungsi normal, seolah-olah ada pengacau atau hal lain yang mengganggu frekuensi. Radio masih berfungsi, tetapi jangkauan komunikasinya sangat pendek, dan tidak dapat digunakan lebih dari beberapa kaki.
Saat itu, mereka mendengar suara aneh dari hewan-hewan ladang di dekatnya, juga suara hewan-hewan liar di hutan yang terdengar seperti sedang panik. Padahal saat itu baru pukul 3 atau 4 dini hari. Apa yang terjadi dengan hewan-hewan itu? Jim Beniston di kemudian hari menuturkan, bahwa meski dirinya telah bertugas di pangkalan itu selama beberapa waktu, tetapi selama ini tidak pernah mendengar suara-suara aneh seperti itu, yang membuat bulu kuduknya berdiri.
Beberapa orang memilih menunggu lebih banyak orang tiba untuk bersama-sama masuk ke dalam hutan, tetapi Beniston dan Burroughs memutuskan untuk langsung mendatangi agar tidak membuang waktu.
Tidak lama setelah berjalan, keduanya sampai di sebuah ruang terbuka yang tidak besar. Dalam sekejap, cahaya yang sangat menyilaukan muncul di depan mereka, sampai tanpa sadar mereka menutup mata dengan kedua tangan. Butuh waktu lama bagi mereka untuk melihat lebih jelas dari mana datangnya cahaya itu, yang ternyata berasal dari sebuah kendaraan terbang.
Itu adalah sebuah kendaraan terbang berbentuk segitiga yang memiliki tinggi sekitar 3 meter dan lebar 3 meter, tidak terlihat dengan jelas apakah memiliki roda pendaratan. Beniston berjalan mendekat dengan rasa ingin tahu, ia menemukan bahwa kulit luar kendaraan terbang itu tampaknya terbuat dari kaca hitam buram tetapi licin. Dia memperhatikan bahwa ada beberapa simbol pada kulit luar kendaraan itu yang tampak seperti hieroglif kuno.
Saat Beniston semakin mendekat ke kendaraan terbang itu, ia merasakan udara dipenuhi dengan listrik statis. Bahkan kulitnya pun terasa seperti tersengat arus listrik. Dia ragu sejenak, lalu mengulurkan tangan untuk meraba kendaraan itu. Dia merasakan permukaan kulit luar kendaraan halus dan hangat, sementara hieroglifnya terasa kasar seperti amplas.
Tepat saat Beniston hendak mencermati lebih lanjut, kendaraan terbang segitiga itu tiba-tiba memancarkan cahaya yang lebih kuat dan mulai perlahan-lahan naik ke udara. Beniston melihat cahaya putih datang dari dalam kabin kendaraan, sementara di bagian atas kendaraan memancarkan sinar denyut kuat (Intense Pulsed Light) kemerahan, dan cahaya biru di bagian dasar. Kendaraan itu terbang makin tinggi dan makin tinggi, tetapi seluruh prosesnya tidak mengeluarkan suara. Keduanya lalu menuju tempat pendaratan kendaraan tersebut tetapi tidak menemukan jejak signifikan lainnya kecuali sebagian permukaan tanahnya yang mengalami deformasi.
Dalam perjalanan balik ke pangkalan, Jim Beniston merasa bahwa kejadian beberapa menit lalu merupakan sebuah pengalaman aneh yang belum pernah dijumpai dalam hidupnya. Sedangkan bagi Burroughs, yang terus mengikuti Beniston, tampak sedikit bingung. Bagaimana mungkin itu hanya beberapa menit? Jelas itu hanya beberapa detik. Aneh sekali. Namun hal-hal yang lebih aneh lagi masih akan menyusul.
Ketika mereka berdua berjalan keluar dari hutan dan tiba di jalan raya, mereka menjumpai Edward Cabansag dan beberapa prajurit lainnya, sekelompok orang yang tampak sedang panik. Setelah melihat mereka, seseorang melaporkan ke Pangkalan Angkatan Udara Woodbridge lewat alat komunikasi dengan mengatakan bahwa Beniston dan Burroughs telah ditemukan sehingga tim pencarian dan penyelamatan yang terbentuk sudah dapat dibubarkan. Beniston dan Burroughs sedikit bingung mendengar pembentukan tim SAR untuk mencari dirinya dan Burroughs. Apa yang telah terjadi? Mereka hanya pergi sebentar saja, karena mereka begitu dekat dengan UFO sehingga alat komunikasi mereka hanya selama beberapa menit saja tidak berfungsi.
Namun bagi yang lain, ceritanya benar-benar berbeda. Menurut mereka, 45 menit telah berlalu sejak Beniston dan Burroughs hilang dalam hutan. Sebuah benda bercahaya yang melayang di atas puncak pohon untuk beberapa saat kemudian menghilang seketika!
Sekitar pukul 5 pagi itu, wakil komandan Pangkalan AU Woodbridge, Letnan Kolonel Charles I. Halt (41) yang sempat dibuat cemas juga ikut datang ke TKP untuk meninjau. Pada saat itu ia sedikit kesal karena banyak orang di sana yang perhatiannya teralihkan oleh hal konyol itu, karena memang ia masih menepis anggapan bahwa UFO itu eksis di dunia.
Tak lama kemudian ia meninggalkan tempat usai memerintahkan seseorang untuk mencatatkan kejadian tersebut dalam logbook. Meskipun Letnan Kolonel Hart menganggap insiden UFO itu cerita konyol, tetapi pada pagi harinya, hampir semua orang di pangkalan telah mengetahui bahwa UFO telah mendarat di dekat sana.
Siang harinya, sekelompok orang kembali ke lokasi untuk melakukan pengukuran dan mengambil foto. Mereka menemukan tiga pola segitiga di tanah. Saat itu musim dingin dan tanahnya keras setelah membeku. Sehingga dapat dipastikan benda yang menyebabkan permukaan tanahnya mengalami deformasi itu pasti cukup berat. Setelah diperiksa lebih teliti, mereka juga menemukan tanda-tanda terbakar dan patahan dahan dari pohon-pohon di dekatnya.
Penampakan kedua
Penyelidikan tidak menemukan hal-hal yang spesifik, sehingga pada 26 dan 27 Desember dapat berlalu dalam suasana yang relatif damai dan menyenangkan. Bagaimanapun, Natal baru saja lewat, dan pangkalan menyiapkan makan malam penghargaan akhir tahun untuk bersantai dan dinikmati semua personel yang telah bergotong royong dan bekerja keras selama 1 tahun penuh.
Namun, UFO tampaknya tidak berpikir demikian. Selama makan malam berlangsung, seorang anggota staf yang bertugas melaporkan kepada Letnan Kolonel Hart bahwa benda aneh itu datang lagi.
Maka, Letnan Kolonel I Halt pun memimpin tim untuk menyelidiki jauh ke dalam hutan. Mereka membawa berbagai peralatan, bahkan penghitung Geiger untuk mengukur radiasi. Letnan Kolonel Halt memiliki kebiasaan membawa perekam mikro, dan ia menggunakannya untuk merekam seluruh proses investigasi secara langsung. Rekaman berikut adalah suara asli yang direkam oleh Letnan Kolonel Halt. Mari kita simak:
“Kami berada sekitar 150 meter dari lokasi kejadian. Segala sesuatu di sekitarnya kembali tenang dalam waktu singkat. Tidak diragukan lagi bahwa ada semacam cahaya aneh yang berkedip di sini.”
Tim investigasi menemukan lagi 3 lekukan di tanah. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, seharusnya di sinilah UFO mendarat. Namun yang mengejutkan semua orang adalah, dari lekukan tanah tersebut terdeteksi adanya radiasi.
“Lewat 7 kali tes di sepanjang garis tengah kami menemukan ledakan kecil yang tampaknya terjadi di sini, dan alat deteksi kami menunjukkan nilai radiasi yang sangat tinggi. Apakah itu titik pusatnya? Betul sekali. Itu adalah satu-satunya bagian tengah yang berbentuk besar”.
Mereka juga menemukan fenomena aneh pada pepohonan di sekitar lokasi kejadian. Bukan saja pohon-pohon di sekitarnya menjadi lebih muda warnanya, tetapi tanda-tanda unik seperti kerusakan pada batang pohonnya juga muncul.
“Semua lekukan itu terlihat seperti disebabkan oleh distorsi benda saat mendarat. Sepertinya ada sesuatu benda yang ditempatkan dan berputar di sana. Aneh sekali. Hai, ini Ari, apa yang terjadi? Aneh sekali.”
Seperti dugaan semua orang, pohon-pohon itu pun terkena radiasi. Gambar yang diambil lewat kamera termografis menunjukkan bahwa udara di area sekitar pendaratan, termasuk pepohonannya lebih panas dibandingkan dengan tempat lain.
Pada pukul 2 dini hari, orang-orang dalam kelompok itu juga mendengar raungan aneh dari binatang seperti yang didengar dan dituturkan oleh Jim Penniston ketika kendaraan terbang itu muncul. Selain itu secara bersamaan mereka juga melihat pancaran cahaya aneh.
“Kami mendengar suara-suara sangat aneh yang berasal dari para hewan ternak. Mereka sangat aktif dan membuat banyak suara gaduh. Saya baru saja melihat seberkas cahaya di sana. Di mana? Tepat di sana. Saya juga melihatnya. Tetapi apa itu? Maaf pimpinan, kami tidak berani memastikan”.
Sebuah benda bercahaya melayang di atas puncak pohon lalu bergerak zig-zag menerobos hutan. Kali ini, Letnan Kolonel Charles I. Halt menyaksikan sendiri fenomena aneh ini, dan ia memutuskan untuk menyelidikinya secara menyeluruh, jadi ia memimpin timnya untuk ketat mengikutinya dari belakang. Dan alat perekamnya mendapatkan serangkaian fenomena aneh. UFO aneh ini tampaknya tertarik terhadap Letnan Kolonel I. Halt dan para rekan satu timnya.
“Aneh. Sepertinya UFO itu sedang terbang ke arah ini. Ia lebih terang dari sebelumnya. Lagi mengarah ke sini. Pasti sedang mengarah ke mari, ia sedang menembak. Tidak diragukan lagi. Ini sangat aneh”.
“Kami melihat pancaran cahaya aneh di langit, ada tiga atau lima pancaran, dan kami melihat kilatan cahaya seperti lampu sorot, jadi jelas ada sesuatu yang tidak biasa”.
Semua orang dapat mendengar dengan jelas suara seruan Letnan Kolonel I. Halt dari rekaman, setelah seberkas cahaya dari udara itu menghantam tanah. Ia datang dari arah selatan. ia datang ke arah kita sekarang. Ini sangat luar biasa. Tampak seperti seberkas cahaya yang disorot ke tanah. Ini benar-benar luar biasa.
UFO itu berputar-putar di udara seolah sedang memindai sesuatu. Setelah itu, perekam milik Letnan Kolonel Halt tidak merekam apa pun lagi karena pita rekamannya habis, sementara UFO itu kembali menghilang dalam sekejap, juga sama seperti saat pertama kali muncul.
Dengan adanya kesaksian dari Letnan Kolonel I. Halt dan yang lainnya, pemerintah Inggris segera turun tangan melakukan penyelidikan. Mereka memeriksa saksi mata dan penduduk sekitar serta meninjau laporan polisi setempat. Tetapi pemerintah Inggris memilih untuk tetap bungkam, tidak merilis informasi apa pun tentang kejadian tersebut setelah beberapa proses awal. Mereka tidak menyangkal keberadaan UFO, namun juga tidak mengonfirmasinya. Mereka tampaknya telah memutuskan untuk membiarkan semuanya terlupakan seiring berjalannya waktu………
Akan tetapi, semua personel yang berada di Pangkalan AU Woodbridge malah menerima peringatan: ‘Dilarang membicarakan apa pun yang telah disaksikan.’ Hmm, ini memang agak mencurigakan.
Sebagian orang yang tidak percaya UFO dalam menanggapi “Insiden Hutan Rendlesham” mengatakan bahwa apa yang dilihat para prajurit itu kemungkinan besar hanyalah cahaya yang terpancar dari mercusuar Orfordness di kejauhan. Tetapi pernyataan ini tidak dapat meyakinkan mereka, karena Mercusuar Orfordness bukanlah bangunan baru. Katakanlah jika para perwira dan prajurit di pangkalan itu tidak familiar dengan cahaya mercusuar itu, juga tidak mungkin tidak tahu sama sekali, apalagi cahaya tersebut sempat menggemparkan. Selain itu, beberapa saksi mata dengan tegas menyatakan bahwa mereka melihat cahaya mercusuar dan cahaya UFO berada di sana pada saat yang sama, dan tidak sulit untuk membedakan cahayanya.
Steve Longero, seorang pensiunan tentara yang berada di lokasi penampakan UFO, kemudian memecah keheningan yang telah berlangsung selama lebih dari 3 dekade lamanya, dan menjelaskan apa yang dilihatnya. Ia mengatakan bahwa jika dilihat dari cara UFO itu melayang di udara dan menghilang seketika, hal itu menunjukkan bahwa objek terbang tersebut bukan berasal dari Bumi.
Ketika ditanya apakah cahaya yang dilihatnya adalah cahaya dari mercusuar, Steve Longero dengan tersenyum menjawab: “Saya rasa bukan”. Ia menjelaskan bahwa kecuali mercusuar tersebut bisa bergerak, dan bisa mengapung di udara. Lagi pula objek bercahaya itu berada sangat dekat dengan para perwira dan prajurit yang hadir di sana. ” Dan saat kami mendekati cahaya itu, cahaya itu tampaknya juga mendekat ke kami, setelah terbang ke depan lalu terbang mundur sedikit, objek itu tiba-tiba menghilang, persis seperti adegan dalam film fiksi ilmiah ‘Star Trek’.
Dampak dari penampakan UFO
Beberapa bulan setelah insiden tersebut, baik John Burroughs dan Jim Penniston dan lainnya mulai mengalami masalah kesehatan. Penglihatan John Burroughs mulai menurun, ia mengalami gangguan pada tenggorokannya, dan menderita penyakit jantung. Bertahun-tahun kemudian, seorang spesialis memberi tahu Burroughs bahwa gejalanya itu sering terjadi pada orang yang terpapar oleh radiasi tingkat tinggi. Saat itu, Burroughs baru teringat apa yang telah ia alami di Hutan Rendlesham.
Dia mencoba meminta catatan medisnya dari Angkatan Udara AS, tetapi permintaannya ditolak. Pada waktu itu, ia telah pensiun dari ketentaraan selama bertahun-tahun. Malahan selama beberapa waktu, militer AS menolak mengakui bahwa Burroughs pernah bertugas di Pangkalan AU Woodbridge.
Semua informasi tentang dirinya dianggap sangat rahasia. Dokter kemudian menentukan bahwa cedera Burroughs disebabkan oleh radiasi elektromagnetik non-ionisasi pita lebar. Jadi, militer tidak punya pilihan selain mengakui situasi tersebut secara terbuka. Pemerintah AS akhirnya juga mengakui bahwa para tentara tersebut menderita masalah kesehatan serius, dan beberapa dari mereka bahkan dinyatakan sebagai pasien disabilitas medis. Namun, banyak catatan medis Burroughs yang tetap dirahasiakan hingga hari ini.
Kondisi kesehatan Jim Penniston bahkan lebih janggal. Sejak ia mengamati UFO dari jarak dekat dan menyentuh badan pesawat dengan tangannya sendiri, ia merasa ada sesuatu yang salah. Dia akan merasa pusing, tidak kuat berdiri, dan di depan matanya sering muncul serangkaian angka 0 dan 1. Ia tidak tahu apa arti angka-angka itu, dan ia juga tidak yakin apakah dia sedang berhalusinasi. Tetapi angka-angka itu tampak jelas, jadi ia mulai mencatatnya dalam buku.
Ketika Penniston selesai mencatat semua angka itu, ia baru merasa kondisinya membaik, lalu menyimpan buku catatannya. Dan selama 30 tahun berikutnya, ia tidak lagi memikirkan hal itu. Ia benar-benar lupa mencatat semua angka nol dan satu tersebut hingga tahun 2010.
Saat itu, ia diwawancarai tentang “Insiden Hutan Rendlesham”. Selama wawancara, ia mengeluarkan buku catatannya untuk menunjukkan simbol-simbol yang pernah ia lihat di bagian luar pesawat UFO. Ketika ia membolak-balik buku catatannya, ia menemukan halaman yang ada catatan nomor. Saat itu ia tiba-tiba teringat bahwa dia masih menyimpan informasi yang disampaikan oleh UFO. Karena angka 0 dan 1 ini terlihat sangat mirip dengan kode biner komputer, maka mereka berencana mencari pakar komputer untuk membantu menguraikannya.
Untuk memastikan agar penafsiran itu tidak terpengaruh, maka mereka menyembunyikan semua informasi yang melatarbelakangi dan hanya menyebutkan sejumlah angka untuk melihat apakah memiliki arti.
Penafsiran para ahli ternyata telah mengejutkan semua orang.
Apakah informasi yang berasal dari masa depan?
Informasi biner tersebut berbunyi: “Eksplorasi umat manusia terus berlanjut demi kemajuan planet ini. Mata dari mata kalian. Tahun dimulai: 8100.”
Selain kalimat tersebut, kode biner juga memuat serangkaian koordinat bumi, termasuk Piramida Besar Giza di Mesir, Garis Nazca di Peru, Kuil Apollo di Yunani, Gunung Red Rock di Arizona, Amerika Serikat, dan (Gunung) Tai Shan di Tiongkok. Bahkan ada koordinat yang menunjuk ke pulau misterius, Hy-Brasil.
Jika Anda mencari Pulau Hy-Brasil di Google Maps sekarang, Anda akan menemukan bahwa koordinatnya adalah lautan luas. Menurut pelaut Eropa ratusan tahun lalu, itu adalah pulau hantu misterius dengan peradaban maju yang hanya terlihat satu hari setiap 7 tahun. Namanya berasal dari kata “Breasal”, yang berarti “raja tertinggi dunia” dalam bahasa Celtic.
Pendek kata, tempat-tempat yang diberikan dalam informasi Penniston semuanya penuh misteri dan kekuatan spiritual, serta bahkan diyakini sebagai gerbang ruang dan waktu.
Karena informasi ini memberikan sebuah angka tahun, yakni 8100, banyak ahli UFO percaya bahwa UFO dalam “Insiden Hutan Rendlesham” mungkin bukan dari planet asing, tetapi dari Bumi, dari Bumi di masa mendatang. Jadi mengapa mereka melakukan perjalanan kembali ke masa kita dari masa depan yang jauh?
Secara umum, ada dua dugaan utama. Pertama adalah untuk mencari atau menemukan kembali gen purba. Kehidupan di masa depan, karena beberapa alasan mungkin seperti penyuntingan gen atau polusi akibat perkembangan industri, sehingga menimbulkan masalah genetik yang tidak dapat diperbaiki, yang akhirnya mengancam kehidupan seluruh populasi.
Oleh karenanya dipandang perlu kembali ke masa lalu untuk mencari gen kuno dan asli yang belum dimodifikasi oleh manusia. Sedangkan alasan lainnya adalah untuk memantau pengembangan senjata nuklir manusia dan menghindari kehancuran bumi, sehingga UFO sering ditemukan di tempat-tempat di mana senjata nuklir disimpan.
Akan tetapi, tidak satu pun dari kedua dugaan tersebut yang terkonfirmasi. Hingga saat ini, “Insiden Hutan Rendlesham” masih menjadi misteri yang belum terpecahkan, dan baik para pendukung maupun penentang teori UFO, masing-masing masih terus mencari bukti-bukti yang mendukung pendapat mereka sendiri. Lantas bagaimana pendapat Anda tentang hal ini? (sin/whs)
Trump Menunjukkan Berita Palsu dari The New York Times: Perang Melawan PKT akan Dirahasiakan
EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (21 Maret) memberikan tanggapan tegas terhadap isu perang antara AS dan Partai Komunis Tiongkok. Ia menyatakan bahwa tidak akan ada pihak yang dapat melihat rencana perang potensial terhadap Partai Komunis Tiongkok (PKT). Trump juga mengecam media seperti The New York Times yang melaporkan berita tersebut.
“Presiden Trump pada hari Jumat menyebut media seperti The New York Times yang melaporkan bahwa miliarder Elon Musk akan mengunjungi Pentagon untuk membahas strategi perang AS-Tiongkok sebagai berita palsu. Trump menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan siapa pun melihat rencana perang potensial terhadap PKT, serta menyatakan bahwa jika perang benar-benar terjadi, AS sudah sepenuhnya siap,” demikian reporter Tao Ming dari Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump: “Kami tidak menginginkan perang dengan PKT, tetapi jika hal itu benar-benar terjadi, saya bisa memberitahu Anda bahwa kami telah sepenuhnya siap untuk menghadapinya. Namun, saya tidak ingin siapa pun melihat rencana-rencana tersebut.”
Sebelumnya, The New York Times melaporkan bahwa Pentagon berencana memberi Musk pengarahan rahasia tentang strategi perang, termasuk langkah-langkah yang akan diambil dalam konflik antara AS dan PKT. Hal ini menunjukkan bahwa peran Musk dalam kebijakan pemerintahan Trump semakin besar.
Menanggapi laporan ini, Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengatakan: “Tidak ada pembicaraan tentang rencana perang dalam pertemuan itu. Tidak ada rencana perang melawan PKT yang dibahas, dan tidak ada rencana rahasia apa pun. Itu bukanlah topik yang kami bicarakan di Pentagon. Berita ini hanya upaya untuk merusak hubungan antara Pentagon dan Musk.”
Trump juga secara khusus mengecam The New York Times atas penyebaran berita palsu.
Presiden AS Donald Trump: “The New York Times adalah institusi yang korup, karena menurut saya mereka sengaja… Mereka tahu bahwa laporan ini adalah kebohongan, dan tidak ada orang yang akan mempercayainya.”
Selain itu, Trump mengecam serangan terbaru terhadap showroom Tesla, menyebut para pelaku sebagai “teroris.”
Ia menegaskan bahwa serangan ini adalah bentuk protes terhadap CEO Tesla, Elon Musk, dan menyatakan bahwa pemerintahannya mungkin akan meminta FBI untuk menyelidiki insiden tersebut.
Reporter: “Trump juga menyatakan bahwa ia akan berdiskusi dengan Sekretaris Jenderal PKT, Xi Jinping, mengenai tarif perdagangan, namun ia tidak mengungkapkan waktu spesifik untuk pertemuan tersebut. Ia juga menekankan bahwa terdapat defisit perdagangan yang besar antara AS dan Tiongkok.”
Dilaporkan oleh Tao Ming dan Yixin, New Tang Dynasty Television, Gedung Putih, AS.
Rusia Gunakan Taktik Baru Serang Odesa, Stasiun Gas Alam Dibom – Rusia dan Ukraina Saling Menyalahkan
Militer Ukraina pada Jumat (21 Maret) melaporkan bahwa Rusia melancarkan serangan dengan 214 drone ke berbagai wilayah di Ukraina pada Kamis malam, dengan kota Odesa di Laut Hitam mengalami kerusakan parah. Para pakar militer menyebut bahwa Rusia menggunakan taktik serangan baru dalam serangan kali ini.
EtIndonesia. Pejabat Ukraina mengkonfirmasi bahwa pada Kamis (20 Maret) malam, Odesa mengalami salah satu serangan drone terbesar dalam tiga tahun perang. Rusia menyerang kota tersebut dalam beberapa gelombang, melukai tiga remaja, merusak infrastruktur, perumahan, serta toko-toko, dan menyebabkan banyak kebakaran.
Ina, pemilik bengkel mobil di Odesa: “Kami tidak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa berdiri di sana dan melihat semuanya terbakar.”
Para ahli militer mengungkapkan bahwa Rusia menggunakan drone kamikaze Shahed-136, yang dapat terbang lebih dari dua kilometer di udara. Selain itu, Rusia menerapkan taktik serangan baru yang membuat sistem pertahanan udara Ukraina semakin sulit melakukan intersepsi.
Analis militer Oleksandr Kovalenko: “Saat drone mendekati target, mereka mulai menukik dengan kecepatan tinggi. Kecepatan saat menukik bisa mencapai 80–90 meter per detik.”
Saat serangan udara terjadi, Presiden Ceko Petr Pavel kebetulan sedang berada di Odesa untuk bertemu dengan pejabat setempat. Pavel, yang dikenal sebagai pendukung Ukraina, bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat dan menyatakan bahwa Ceko bersedia mempertimbangkan untuk bergabung dalam aliansi sukarela yang dipimpin Inggris guna membantu mengamankan Ukraina pasca-gencatan senjata.
Ketika ditanya apakah PBB bisa menjadi opsi penjaga perdamaian di Ukraina, Zelenskyy menjawab dengan tegas: “Terus terang, PBB tidak akan melindungi kami dari pendudukan atau mencegah Putin kembali. Kami tidak menganggap PBB sebagai pengganti pasukan militer atau jaminan keamanan.”
Stasiun Gas di Rusia Terbakar, Rusia dan Ukraina Saling Menyalahkan
Sementara itu, pada Jumat, terjadi kebakaran hebat di stasiun pengukuran gas alam Sudzha, yang terletak di wilayah Kursk, Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina telah menembaki fasilitas tersebut dan melanggar perjanjian gencatan senjata sementara. Namun, militer Ukraina membantah tuduhan itu dan justru menuding Rusia sebagai dalang di balik serangan tersebut. Ukraina mengecamnya sebagai bagian dari “kampanye fitnah” Rusia.
Baru-baru ini, dengan mediasi AS, Ukraina dan Rusia secara prinsip telah menyetujui sebagian gencatan senjata. Namun, dengan meningkatnya eskalasi konflik, harapan akan gencatan senjata penuh semakin tipis, dan kedua belah pihak tampaknya memiliki interpretasi berbeda mengenai isi perjanjian.
Gedung Putih menyatakan bahwa gencatan senjata selama 30 hari ini mencakup perlindungan terhadap infrastruktur energi dan fasilitas penting lainnya. Namun, Rusia mengklaim bahwa mereka hanya akan berhenti menyerang infrastruktur energi, sementara Ukraina berharap agar jalur kereta api, pelabuhan, dan infrastruktur sipil lainnya juga dilindungi.
Pada Senin (24 Maret), pejabat AS akan bertemu dengan perwakilan Rusia dan Ukraina di Arab Saudi untuk membahas perjanjian damai. Presiden AS Donald Trump optimistis bahwa perang ini akan segera berakhir dan menyatakan bahwa perjanjian gencatan senjata penuh kemungkinan akan mencakup pembagian wilayah.
Presiden AS Donald Trump: “Saya percaya kita akan segera mencapai gencatan senjata penuh, lalu kita akan menandatangani perjanjian. Kami sedang merundingkan perjanjian ini, termasuk mengenai pembagian wilayah.”
Dilaporkan oleh Yi Jing, New Tang Dynasty Television
Militer Sudan Rebut Kembali Istana Presiden, Kelompok Lawan Balas dengan Serangan Drone
EtIndonesia. Pada 21 Maret 2025, militer Sudan berhasil mengalahkan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) dan merebut kembali Istana Presiden di Khartoum. Namun, RSF membalas dengan serangan drone yang menewaskan beberapa jurnalis dan tentara.
Menurut sumber militer, saat siaran langsung di stasiun televisi nasional yang menayangkan perayaan para tentara di dalam Istana Presiden di tepi Sungai Nil Biru, drone kamikaze menyerang, menewaskan tiga staf media serta sejumlah tentara.
Seorang sumber anonim mengatakan bahwa saat para jurnalis sedang meliput kemenangan militer dalam merebut kembali Istana Republik, RSF melancarkan serangan udara menggunakan drone.
Menteri Penerangan Sudan, Khalid al-Aiser, mengonfirmasi bahwa seorang produser TV nasional, juru kamera, dan sopir tewas dalam serangan tersebut.
Dalam pernyataan di Telegram, RSF mengklaim telah meluncurkan “Operasi Kilat” di sekitar Istana Presiden, menewaskan lebih dari 89 tentara Sudan dan menghancurkan beberapa kendaraan militer.
RSF menegaskan bahwa “pertempuran untuk merebut kembali Istana Republik belum berakhir”, dan pasukan mereka masih berada di sekitar lokasi tersebut.
Meskipun pertempuran ini belum memberi kendali penuh kepada militer Sudan atas Khartoum, setidaknya mereka telah memperoleh keunggulan dalam konflik yang telah berlangsung selama dua tahun. Namun, berbagai wilayah lain di Sudan masih terpecah belah oleh perang.
Konflik antara kedua pihak dimulai pada 15 April 2023, ketika banyak wilayah Khartoum dengan cepat jatuh ke tangan RSF.
Dalam hampir dua tahun, perang ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat lebih dari 12 juta orang mengungsi, termasuk lebih dari separuh penduduk Khartoum sebelum perang. Situasi ini disebut oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, sebagai “krisis kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi di Afrika”.
Setelah mengalami banyak kekalahan, militer Sudan melancarkan serangan balik di wilayah tengah Sudan pada akhir tahun lalu, dan situasi perang mulai berubah.
Menurut Alan Boswell, Direktur International Crisis Group untuk Tanduk Afrika, kemenangan militer Sudan dalam merebut Istana Presiden merupakan pukulan besar bagi RSF serta kemenangan simbolis yang sangat penting bagi tentara Sudan.
Ia menyebut momen ini sebagai “titik balik dalam perang”, di mana RSF sulit mengklaim bahwa ini hanya “penarikan taktis” atau menganggapnya sebagai kekalahan kecil.
Lebih lanjut, Boswell menambahkan bahwa jika militer Sudan berhasil merebut kembali Khartoum, mereka akan menghadapi keputusan besar: apakah akan melanjutkan perang atau memulai negosiasi damai untuk mengakhiri konflik ini. (Hui)
Sumber : NTDTV.com
Netanyahu Copot Bos Intelijen Shin Bet, Israel Kembali Melancarkan Serangan Udara ke Hamas
Pada Jumat (21 Maret), kabinet Israel memutuskan untuk mencopot kepala Badan Keamanan Israel (Shin Bet) Ronen Bar dari jabatannya. Sementara itu, pihak Mesir disebut menyatakan kesiapan untuk menerima 500.000 pengungsi dari Gaza. Berikut adalah perkembangan terbaru di Timur Tengah.
EtIndonesia. Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa kabinet Israel pada Jumat pagi memutuskan untuk memberhentikan Ronen Bar dari jabatannya sebagai kepala Dinas Keamanan Nasional. Perdana Menteri disebut “tidak pernah mempercayai” Bar, dan rasa ketidakpercayaan itu semakin meningkat seiring waktu. Keputusan ini akan berlaku mulai 10 April.
Sementara itu, pada pekan ini, Israel melancarkan serangan udara terhadap Hamas, yang menewaskan pemimpin pemerintahan Hamas di Gaza serta beberapa pejabat tinggi lainnya. Menurut laporan Reuters, serangan udara ini bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas di Gaza serta menjadi indikasi bahwa Israel mungkin akan melancarkan serangan besar-besaran yang baru.
Hamas pada hari Jumat mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan proposal Amerika Serikat untuk memulihkan gencatan senjata di Gaza. Sementara itu, Israel meningkatkan operasi militernya di wilayah tersebut untuk menekan Hamas agar membebaskan sisa sandera Israel.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan dukungan penuh terhadap serangan baru Israel dan bulan lalu mengusulkan agar seluruh warga Palestina di Gaza dipindahkan ke negara lain, sementara Amerika Serikat akan mengambil alih wilayah tersebut dan melakukan rekonstruksi.
Sementara itu, menurut laporan media Lebanon, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menyatakan bahwa Mesir bersedia menerima 500.000 pengungsi dari Gaza dan menempatkan mereka di kota-kota tertentu di bagian utara Semenanjung Sinai.
Selain itu, militer AS baru-baru ini merilis video yang mengonfirmasi bahwa mereka telah menggunakan roket berpemandu laser untuk mencegat drone yang diluncurkan oleh kelompok bersenjata Houthi. Sebelumnya, jet tempur F-16V yang ditempatkan di Timur Tengah juga telah menggunakan roket berpemandu presisi ini untuk mencegat drone. (Hui)
Dilaporkan oleh Liu Jiajia, New Tang Dynasty Television, Amerika Serikat.
Tiongkok Melakukan Perluasan Rumah Duka Besar-Besaran, Kuburan Baru di Pedesaan Melonjak
Sejak musim dingin tahun lalu, pandemi terus menyebar di berbagai wilayah di Tiongkok. Banyak warga melaporkan bahwa semakin banyak orang lanjut usia yang meninggal dunia secara mendadak. Saat menghadiri pemakaman kerabat dan teman, mereka menemukan bahwa rumah duka mengalami ekspansi besar-besaran dan jumlah kuburan baru di pedesaan meningkat drastis
EtIndonesia. Beberapa warga mengungkapkan bahwa sejak musim dingin, banyak orang lanjut usia yang meninggal dunia dengan mendadak. Namun demikian, pihak berwenang menyembunyikan informasi mengenai pandemi. Bahkan, media dalam negeri tidak melaporkannya sama sekali.
“Banyak yang terkena flu, dan banyak yang meninggal di usia 40 hingga 70 tahun. Penyakit yang paling sering menjadi penyebabnya adalah masalah paru-paru serta penyakit kardiovaskular. Jika memiliki penyakit bawaan, sulit bertahan. Banyak orang tua dari teman-teman saya yang meninggal dunia. Kami baru saja membangun rumah duka yang sangat besar, ukurannya lima hingga delapan kali lebih besar dari rumah duka sebelumnya,” kata warga Baotou, Mongolia Dalam, Liu (nama disamarkan) yang disiarkan NTD, Sabtu (22/3/2025).
Seorang warga di Dujiangyan, Sichuan, Zhang (nama disamarkan) juga mengungkapkan bahwa rumah duka di wilayahnya terus mengalami perluasan.
Zhang: “Setelah gempa bumi Sichuan 2008, rumah duka di sini runtuh. Meskipun populasi Dujiangyan kurang dari satu juta orang, rumah duka yang baru dibangun sangat besar, termasuk area parkir yang luas. Ayah saya baru saja meninggal satu bulan lalu. Saat proses kremasi, saya melihat bahwa rumah duka tersebut baru saja diperluas lagi, dengan kapasitas yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, tidak terjadi antrian panjang seperti di rumah duka di wilayah Tiongkok utara dan timur laut.”
Ia juga menyebut bahwa banyak orang yang mengalami gejala seperti flu berat, termasuk demam rendah, nyeri tubuh, muntah, diare, sakit tenggorokan, serta suara serak—gejala yang mirip dengan COVID-19. Banyak dari mereka meninggal mendadak akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di usia 40 hingga 50 tahun.
Warga di Tai’an, Shandong, Shi (nama disamarkan) juga mengkonfirmasi bahwa dalam beberapa tahun terakhir, jumlah orang yang meninggal mendadak selama musim Tahun Baru Imlek meningkat drastis.
Shi: “Beberapa teman saya yang berusia 50-an dan 60-an meninggal mendadak akibat serangan jantung. Mereka terkena penyakit tiba-tiba, dan dalam hitungan menit atau jam tidak dapat diselamatkan. Sepupu saya yang berusia 58 tahun meninggal dalam waktu kurang dari lima hari, tanpa diagnosis penyakit yang jelas. Ibu saya baru saja meninggal akibat stroke. Saat saya mengendarai mobil melewati desa untuk pemakamannya, saya melihat jumlah makam baru di pinggir jalan jauh lebih banyak dari sebelumnya.”
Pada 28 Agustus 2023, Epoch Times menerbitkan laporan khusus yang mengutip ajaran pendiri Falun Gong, Li Hongzhi, yang menyatakan bahwa pandemi COVID-19 terutama ditujukan kepada Partai Komunis Tiongkok (PKT) serta orang-orang yang mengikuti, mendukung, atau bekerja untuk PKT.
Beliau mengajarkan bahwa cara terbaik untuk menghindari wabah adalah dengan “Tiga Pengunduran Diri” (keluar dari PKT, Liga Pemuda Komunis, dan Pionir Muda), serta dengan tulus mengucapkan “Falun Dafa Hao, Zhen Shan Ren Hao” (“Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik”).
Ketiga warga yang diwawancarai dalam laporan ini t menyatakan bahwa mereka telah mengundurkan diri dari keanggotaan PKT dan mengingat sembilan karakter tersebut dalam hati, inilah yang membuat mereka tetap sehat dan selamat. (hui)
Dilaporkan oleh wartawan New Tang Dynasty Television, Xiong Bin dan Chen Jianming
Demo Besar-besaran Menolak Penangkapan Wali Kota Istanbul Meletus di Turkiye, Aparat Tangkap 53 Demonstran
Ekrem Imamoglu, rival terkemuka Presiden Recep Tayyip Erdogan, ditangkap pada Rabu atas tuduhan korupsi.
EtIndonesia. Aparat Turkiye menahan 53 orang di tengah tindakan keras terhadap aksi protes setelah penahanan seorang rival utama Presiden Recep Tayyip Erdogan. Penangkapan tersebut dibenarkan oleh kementerian dalam negeri Turkiye pada Jumat 21 Maret 2025.
Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan 16 petugas polisi terluka dalam protes yang pecah di kampus-kampus universitas, markas kota Istanbul, dan tempat lain pada Kamis.
Pemerintah di Ankara juga memperingatkan terhadap seruan “ilegal” dari Partai Rakyat Republik (CHP) oposisi utama untuk protes jalanan lebih lanjut atas penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu, setelah ribuan orang berdemonstrasi di seluruh Turki selama dua hari terakhir.
Imamoglu, rival utama Erdogan, ditahan pada Rabu dan menghadapi tuduhan termasuk memanfaatkan posisinya untuk keuntungan finansial, alokasi kontrak pemerintah yang tidak tepat, dan membantu kelompok teroris terlarang.
CHP mengutuk penahanan dan dakwaan wali kota sebagai bermotif politik dan mendesak orang-orang untuk berdemonstrasi secara sah.
Para pemimpin Eropa juga mengecam penahanan tersebut sebagai kemunduran demokrasi.
Kanselir Jerman yang akan segera lengser, Olaf Scholz, menyatakan keprihatinannya atas penahanan Imamoglu dengan mengatakan sebagai “pertanda yang sangat buruk” bagi hubungan Turkiye dengan Uni Eropa.
Scholz mengatakan “menyedihkan bagi demokrasi di Turkiye, tetapi tentu juga menyedihkan bagi hubungan antara Eropa dan Turkiye.”
“Kita hanya bisa menyerukan agar ini segera diakhiri dan agar oposisi dan pemerintah berdiri dalam persaingan satu sama lain, dan bukan oposisi yang dibawa ke pengadilan,” katanya.
Jerman adalah rumah bagi komunitas Turki terbesar di luar Turkiye.
Yerlikaya dan Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc mengkritik seruan tindakan dari pemimpin CHP Ozgur Ozel sebagai “tidak bertanggung jawab” di tengah larangan empat hari terhadap pertemuan publik yang mereka tetapkan.
“Hak untuk berkumpul dan berdemonstrasi adalah hak dasar. Namun, seruan jalanan yang dibuat berdasarkan penyelidikan yudisial yang sedang berlangsung adalah melanggar hukum dan tidak dapat diterima,” kata Tunc dalam sebuah posting di platform media sosial X.
Tunc mengatakan ruang sidang adalah tempat untuk menanggapi proses hukum dan mengimbau untuk tenang, menambahkan bahwa “peradilan yang independen dan tidak memihak” sedang mengevaluasi kasus tersebut.
Dia juga memperingatkan agar tidak mengaitkan Erdogan dengan penahanan Imamoglu, mengatakan, “Tidak pantas dan tidak sopan untuk mengaitkan penyelidikan yang dimulai oleh peradilan dengan presiden kami yang terhormat,” menurut Türkiye Today.
Demonstrasi terjadi pada hari Kamis di seluruh negeri, dengan polisi membarikade beberapa jalan utama di kota-kota.
Polisi memblokir sekelompok pemuda yang mencoba menerobos barikade untuk berbaris menuju Lapangan Taksim di pusat kota Istanbul dan menggunakan semprotan merica untuk membubarkan mereka.
Di ibu kota Ankara, polisi mengerahkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan protes di Universitas Teknik Timur Tengah yang bergengsi di kota itu.
Aksi demonstrasi juga meletus di kota Adana dan Izmir.
Erdogan menolak kritik CHP sebagai “sandiwara” dan “slogan” yang dirancang untuk mengalihkan perhatian.
Berbicara pada rapat umum utama Istanbul pada Kamis malam, Ozel menjawab: “Hei Erdogan, kamu paling takut pada jalanan. Kami sekarang berada di jalanan, di alun-alun. Teruslah takut.”
“Sementara kamu menahan orang yang kami pilih dalam tahanan, kami tidak akan duduk di rumah,” katanya di depan ribuan pendukung.
“Tuan Tayyip, kamu takut dan kamu bertanya, ‘Apakah kamu memanggil orang-orang ke jalanan? Apakah kamu memanggil orang-orang ke alun-alun?’ Ya. Saya tidak mengisi alun-alun atau jalanan ini, kamu yang melakukannya.”
Wali Kota Ankara Mansur Yavas, tokoh oposisi populer lainnya, bergabung dengan rapat umum tersebut, menyerukan semua partai oposisi untuk bergabung melawan “ketidakadilan.”
Sejak Imamoglu ditahan, banyak pendukung menyerukan tindakan yang lebih terorganisir dari CHP, yang membuat pernyataan Ozel menjadi peningkatan tekanan yang signifikan pada rezim Erdogan.
Penahanan terhadap Imamoglu (54) wali kota Istanbul dua periode, dilakukan ketika CHP akan mengumumkan dia sebagai calon presidennya pada hari Minggu.
Ia menyerukan anggota non-partai untuk memilihnya di kotak suara di seluruh negeri, sebagai tanda perlawanan publik terhadap Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) miliknya.
Tidak ada pemilihan presiden yang dijadwalkan hingga tahun 2028, tetapi Erdogan memegang jabatannya sejak tahun 2014, dapat menyerukan kepadanya lebih awal untuk menghindari mencapai batas dua periode jika dia memutuskan untuk mencalonkan diri lagi.
Sebelum menjadi presiden, pemimpin AKP berusia 71 tahun tersebut sudah menjadi perdana menteri negara anggota NATO itu selama 11 tahun.
Penahanan Imamoglu mengakhiri tindakan keras hukum terhadap tokoh-tokoh oposisi yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan dan dilabeli sebagai upaya untuk menyabotase prospek elektoral politisi saingan dan membungkam perbedaan pendapat.
AKP menolak tuduhan ini.
Ankara secara dramatis membatasi pembangkangan sipil sejak protes Taman Gezi 2013 terhadap Erdogan memicu tindakan keras negara yang kejam.
Dalam sebuah wawancara pada Kamis, Ozel mengatakan kepada Reuters bahwa partainya akan melawan tetapi tidak mengganggu ketertiban umum.
Dia berjanji untuk melawan upaya potensial oleh pihak berwenang untuk mengusir dia dan pejabat CHP dari markas kota, tempat mereka tinggal sejak penahanan Imamoglu.
Partai akan menolak penggantian Imamoglu yang tidak adil, katanya.
Seorang yang ditunjuk pemerintah dapat menggantikan wali kota jika dia secara resmi ditangkap dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari penyelidikan yang mendakwanya membantu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turkiye dan sekutunya di Barat.
Penahanannya terjadi sehari setelah sebuah universitas membatalkan gelarnya, jika ditegakkan, akan menghalangi dia untuk mencalonkan diri sebagai presiden di bawah aturan konstitusi yang mengharuskan kandidat untuk memegang gelar empat tahun.
Reuters dan The Associated Press berkontribusi pada laporan ini
Sumber : Theepochtimes.com
Berita Palsu The New York Times, Trump Tegaskan Tak Berbagi Rencana Potensi Perang Terhadap Tiongkok dengan Elon Musk
Trump mengutip hubungan bisnis CEO Tesla dengan Tiongkok yang mana dapat memengaruhinya.
EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 21 Maret membantah laporan media mengenai rencana pengarahan untuk CEO Tesla, Elon Musk, terkait kemungkinan konflik militer dengan Tiongkok. Trump mengatakan bahwa dia tidak akan menunjukkan informasi intelijen tersebut kepada Musk atau siapa pun.
Musk menghadiri pertemuan pagi di Pentagon yang berlangsung sekitar 80 menit. The New York Times mengutip klaim dua pejabat AS anonim yang menyatakan bahwa Musk akan menerima pengarahan rahasia dengan pejabat militer senior mengenai rencana AS dalam perang melawan Tiongkok. Namun, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth dan Musk membantah laporan tersebut.
Pada hari Jumat, Trump menyebut laporan itu sebagai “berita palsu.”
“Saya tidak ingin menunjukkannya kepada siapa pun,” katanya kepada wartawan di Ruang Oval. “Kami tidak ingin terjadi perang dengan Tiongkok, tetapi saya bisa katakan bahwa jika itu terjadi, kami sangat siap menghadapinya.
“Tetapi saya tidak ingin menunjukkannya kepada siapa pun, apalagi kepada seorang pebisnis yang sangat membantu kita.
“Elon memiliki bisnis di Tiongkok, dan dia mungkin rentan terhadap hal itu.”
Trump mengatakan bahwa dia segera menelepon kepala stafnya, Susie Wiles, dan Hegseth setelah melihat laporan berita tersebut untuk memeriksa kebenarannya. Keduanya menggambarkan berita tersebut sebagai “konyol.”
“Elon berada di sana hari ini untuk membahas biaya,” kata Trump, merujuk pada peran Musk dalam memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan, atau DOGE.
Hegseth, yang berdiri di samping Trump, menggemakan pernyataan presiden. Dia mengatakan bahwa laporan tersebut bertujuan untuk “melemahkan hubungan Pentagon dengan Elon Musk,” yang dia sebut sebagai “patriot” dan “inovator.”
“Elon Musk menyediakan banyak kemampuan yang diandalkan oleh pemerintah dan militer kita, dan saya bersyukur atas hal itu,” kata menteri pertahanan kepada wartawan dalam pengarahan bersama.
“Kami menyambutnya di Pentagon hari ini untuk membahas DOGE, efisiensi, dan inovasi. Itu adalah percakapan informal yang hebat.
“Tidak ada rencana perang, tidak ada rencana perang dengan China. Tidak ada rencana rahasia.”
Kepemilikan bisnis Musk di Tiongkok menjadi sorotan di tengah inisiatif pemangkasan biaya pemerintah AS, yang membawa perubahan besar pada pemerintahan federal.
Perusahaan kendaraan listrik Musk, Tesla, memiliki dua pabrik di Tiongkok, yang juga merupakan pasar terbesar kedua bagi perusahaan tersebut. Dalam percakapan daring dengan dua anggota Kongres pada 2023, Musk pernah menyebut dirinya “semacam pro-Tiongkok.”
Musk tiba di Pentagon pada hari Jumat dengan iring-iringan kendaraan. Saat meninggalkan pertemuan, ia bercanda dengan Hegseth dan mengatakan bahwa pembicaraan berjalan baik.
Di platform media sosialnya, X, pada Jumat dini hari, Musk menyatakan bahwa dia menantikan “penuntutan terhadap mereka di Pentagon yang membocorkan informasi palsu yang bersifat jahat” kepada The New York Times, seraya menambahkan: “Mereka akan ditemukan.”