Home Blog Page 70

Terungkap Rencana Baru PKT Menggencarkan Kampanye Penindasan Terhadap Falun Gong di Luar Negeri Mulai Memanipulasi Pemerintah, Media Hingga Influencer

The Epoch Times

Partai Komunis Tiongkok (PKT) sedang mengintensifkan kampanye penindasan transnasionalnya terhadap Falun Gong, terutama di Amerika Serikat, menurut tiga orang whistleblowers yang memiliki akses ke informasi internal rezim tersebut.

Strategi baru Beijing melibatkan manipulasi influencer media sosial dan media Barat untuk menyebarkan misinformasi dan tuduhan palsu, dengan tujuan menyebarkan pertikaian publik serta memicu respon penegakan hukum AS terhadap para praktisi disiplin spiritual tersebut, yang mana telah dianiaya secara brutal oleh PKT selama beberapa dekade.

Sementara para pembangkang Tiongkok di Amerika Serikat telah lama menjadi sasaran PKT, kampanye terbaru tampaknya belum pernah terjadi sebelumnya dalam skala dan kecanggihannya, bahkan “tren ke wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya,” menurut laporan 7 Agustus oleh Falun Dafa Information Center  (FDIC), sebuah lembaga nirlaba yang mendokumentasikan penganiayaan PKT.

“Rezim Tiongkok telah membuat keputusan strategis dengan meningkatkan penganiayaan terhadap Falun Gong di seluruh dunia, memperluas propaganda, disinformasi, dan kegiatan penindasan transnasionalnya untuk menargetkan Falun Gong secara lebih agresif di luar Tiongkok, dan terutama di Amerika Serikat,” tulis laporan tersebut.

“Ini tampaknya merupakan tujuan akhir PKT untuk akhirnya membinasakan Falun Gong,” lanjut isi laporan. 

Para agen PKT diperintahkan untuk memberikan informasi “berbahaya” dan “negatif” tentang Falun Gong kepada outlet media AS serta influencer media sosial, menurut para whistleblower. 

Praktisi Falun Gong mengambil bagian dalam acara mengheningkan cipta untuk mengenang para praktisi Falun Gong yang meninggal dunia selama 25 tahun penganiayaan yang sedang berlangsung oleh Partai Komunis Tiongkok di Tiongkok, di National Mall di Washington pada 11 Juli 2024. (Madalina Vasiliu / The Epoch Times)

Landasan dari kampanye ini adalah untuk membuat jenis tuduhan yang kemungkinan besar akan memicu penyelidikan oleh pemerintah AS, menurut informasi yang diberikan oleh para whistleblowers.

Upaya sebelumnya berakhir dengan dua orang pria Tiongkok yang mengaku bersalah atas penyuapan dan bertindak sebagai agen ilegal Tiongkok. Keduanya menjalankan sebuah komplotan di mana mereka menawarkan 50.000 dolar AS kepada seseorang yang mereka yakini sebagai pejabat IRS, Dinas Pajak AS, sebagai imbalan untuk membuka audit terhadap sebuah organisasi yang berbasis di New York yang dijalankan oleh para praktisi Falun Gong. Pejabat tersebut sebenarnya adalah agen FBI yang menyamar.

Menurut catatan para whistleblower dari pertemuan  Juni yang diadakan oleh Kementerian Keamanan Publik Tiongkok di tingkat provinsi, rezim tersebut berusaha  “memobilisasi agen-agen rahasia untuk menciptakan dan meningkatkan konflik internal Falun Gong, untuk memperluas tanpa henti kekuatan, kedalaman, dan jangkauan [influencer media sosial yang menyasar Falun Gong].”

“Mereka harus menarik perhatian terus menerus dari seluruh masyarakat Amerika Serikat, dan memaksa pemerintah AS untuk menyerang di semua lini, melenyapkan kekuatan Falun Gong,” demikian bunyi catatan tersebut.

Delegasi militer dalam sebuah sesi Kongres Rakyat Nasional, di Beijing, dalam sebuah foto arsip. (Frederic J. Brown / AFP via Getty Images)

Dua set catatan, yang diberikan secara terpisah oleh dua orang whistleblowers dan ditinjau oleh The Epoch Times, merinci pertemuan pada Juni tersebut. Satu set catatan juga mengungkapkan informasi dari pertemuan kementerian sebelumnya.

Sementara itu, para pejabat PKT diberi wewenang untuk “mengaktifkan” agen-agen mereka yang tertanam di dalam komunitas Falun Gong untuk membangkitkan penentangan dan protes terhadap pemerintah AS dan kemudian “menciptakan beberapa insiden” selama protes, untuk memprovokasi pihak berwenang AS, menurut catatan pertemuan  Juni tersebut.

“Itu adalah perkembangan yang mengkhawatirkan,” kata Bradley Thayer, seorang rekan senior di the Center for Security Policy, ahli penilaian strategis Tiongkok, dan kontributor untuk The Epoch Times.

“Anda harus khawatir apakah pemerintah AS memiliki kemampuan untuk menyaringnya.”

Catatan whistleblower dari laporan internal Juni oleh China CITIC Foundation for Reform and Development Studies mengungkapkan bahwa rezim tersebut bertujuan untuk “memobilisasi sumber daya media pemerintah pusat, wadah pemikir universitas, dan sumber daya unit lainnya [untuk] secara aktif membagikan informasi yang memfitnah tentang Falun Gong kepada media di luar negeri.”

The CITIC foundation adalah bagian dari CITIC Group, salah satu konglomerat milik negara terbesar di Tiongkok dengan kepemilikan substansial di luar negeri, yang mengindikasikan bahwa serangan tersebut juga melibatkan berbagai entitas besar non-negara yang dikendalikan oleh PKT. Catatan tersebut diberikan kepada FDIC oleh salah satu whistleblowers dan ditinjau oleh The Epoch Times.

Menurut para whistleblower, anggota staf Kementerian Keamanan Publik diperintahkan untuk “memutuskan sepenuhnya saluran komunikasi antara Falun Gong domestik dan luar negeri” untuk mencegah informasi lebih lanjut tentang penganiayaan keluar dari Tiongkok.

Falun Gong, sebuah praktik mencakup latihan dengan gerakan yang lembut dan ajaran didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, diperkenalkan kepada publik di Tiongkok pada tahun 1992. Pada akhir dekade tersebut, diperkirakan 70 juta hingga 100 juta orang telah mempraktikkan ajaran ini.

Pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin, yang tidak toleran terhadap kelompok apa pun di luar kendali Partai, meluncurkan kampanye untuk “memberantas” Falun Gong pada tahun 1999.

Sejak saat itu, jutaan orang diseret ke penjara, kamp kerja paksa, dan pusat penahanan, menghadapi cuci otak dan penyiksaan dalam upaya memaksa mereka untuk menghentikan praktik tersebut, menurut laporan kelompok hak asasi manusia. Beberapa investigasi independen telah menyimpulkan bahwa PKT telah membunuh tahanan hati nurani untuk mendukung industri transplantasi organ yang menguntungkan, dengan praktisi Falun Gong menjadi sumber utama organ.

Para whistleblower memperingatkan bahwa PKT memiliki sejumlah besar agen tetapi tidak spesifik agen di dalam komunitas Falun Gong di luar negeri.

FDIC memperoleh kesaksian dari seorang praktisi Falun Gong dari Eropa yang ditahan tahun lalu ketika mengunjungi kerabat di Tiongkok. Saat ditahan, agen PKT mencoba meyakinkan orang tersebut untuk bekerja di sebuah entitas yang didirikan oleh praktisi Falun Gong di Eropa dan memata-matai demi PKT. Orang tersebut dijanjikan bayaran yang besar,  bahkan didorong untuk terus membuat komentar anti-PKT di media sosial demi menjaga penampilan. Ringkasan kesaksian tersebut telah ditinjau oleh The Epoch Times.

Rezim tersebut telah mendorong agen-agennya untuk “mengambil keuntungan dari pemilihan umum AS dan konflik antara kedua partai” untuk memajukan tujuannya, menurut catatan laporan CITIC.

FDIC mendesak masyarakat dan pemerintah AS untuk meneliti setiap klaim yang keterlaluan mengenai Falun Gong.

“Sangat mendesak dan penting bagi pemerintah AS dan masyarakat luas untuk menyadari bahwa sumber sebenarnya dari para komentator dan insiden yang tampaknya ‘independen’ kemungkinan besar adalah aparat keamanan Tiongkok,” kata FDIC.

Organisasi ini juga mendorong pemerintah AS untuk menegakkan hukum yang mewajibkan pendaftaran agen asing dan perusahaan media sosial “untuk mendeteksi dan membatasi penyebaran disinformasi PKT yang menargetkan Falun Gong.”

Gedung Capitol AS di Washington pada 8 April 2024. (Madalina Vasiliu/The Epoch Times)

Pemerintah AS semakin aktif dalam menentang penganiayaan PKT terhadap Falun Gong. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa agen PKT yang menargetkan para praktisi telah ditangkap; Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan beberapa pernyataan yang menyerukan kepada PKT untuk membebaskan para praktisi Falun Gong yang dipenjara.

Bahkan, pada Juni, DPR AS meloloskan Undang-Undang Perlindungan Falun Gong, sebuah Undang-Undang yang akan memberikan sanksi kepada orang asing yang terlibat dalam pengambilan organ secara paksa di Tiongkok. Sebuah UU Senat pendamping diperkenalkan pada Juli lalu.

Menargetkan Shen Yun

Sebagian besar informasi yang bocor menggambarkan strategi PKT untuk menyabotase Shen Yun Performing Arts, sebuah perusahaan tarian klasik Tiongkok berbasis di New York yang didirikan oleh para praktisi Falun Gong pada tahun 2006.

Shen Yun dipandang sebagai ancaman oleh rezim komunis karena menampilkan budaya Tiongkok yang tidak tercemar oleh pengaruh rezim, menurut FDIC.

Pertunjukan, “Flowing Sleeves,” dari program Shen Yun Performing Arts 2009. Rezim Tiongkok telah menargetkan perusahaan ini selama hampir dua dekade. (Shen Yun Performing Arts)

“Dengan sebuah pertunjukan tunggal, Shen Yun mendemonstrasikan keagungan budaya Tiongkok sebelum kebangkitan komunisme, dan dengan demikian, menawarkan sebuah visi tentang betapa indahnya Tiongkok tanpa PKT,” demikian bunyi laporan tersebut.

Beberapa tarian Shen Yun menggambarkan kisah-kisah zaman modern, seperti para praktisi Falun Gong yang menghadapi penganiayaan di Tiongkok.

Perusahaan ini telah menjadi kekuatan budaya utama, berkembang menjadi delapan ansambel tari, masing-masing dengan orkestranya sendiri, yang tampil di hadapan sekitar 1 juta penonton teater setiap tahunnya. The Epoch Times adalah sponsor media dari perusahaan ini.

Shen Yun telah menjadi target utama PKT, menurut Casey Fleming, kepala eksekutif BlackOps Partners dan ahli keamanan siber, risiko strategis, dan analisis risiko perusahaan.

“Kehadiran Shen Yun saja sudah mempermalukan PKT,” katanya kepada The Epoch Times.

Casey Fleming, kepala eksekutif di BlackOps Partners Corporation, berbicara pada konferensi Borderless Cyber di Washington pada 4 Oktober 2018. (Samira Bouaou / The Epoch Times)

Strategi baru PKT berfokus pada menciptakan tuduhan yang dapat memicu penyelidikan terhadap perusahaan seni pertunjukan oleh pemerintah AS, informasi whistleblower menunjukkan Shen Yun dipandang sebagai ancaman oleh rezim komunis karena menampilkan budaya Tiongkok yang tidak tercemar oleh pengaruh rezim, menurut FDIC.

“Dengan sebuah pertunjukan tunggal, Shen Yun mendemonstrasikan keagungan budaya Tiongkok sebelum kebangkitan komunisme, dan dengan demikian, menawarkan sebuah visi tentang betapa indahnya Tiongkok tanpa PKT,” demikian bunyi laporan tersebut.

Sarana untuk kampanye ini tampaknya adalah para influencer media sosial, terutama dua orang yang telah memproduksi dan mempromosikan konten anti-Falun Gong dan anti-Shen Yun di YouTube dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu dari mereka adalah mantan karyawan yang tinggal di Jepang dari sebuah media yang dikelola PKT. Yang lainnya adalah seorang imigran Tiongkok di Amerika Serikat yang telah membuat berbagai komentar mengancam terhadap personel Shen Yun dalam videonya.

Tahun lalu, FBI mengeluarkan peringatan kepada pejabat setempat di New York bahwa pria tersebut “berpotensi bersenjata dan berbahaya,” setelah dia terlihat di dekat pusat pelatihan Shen Yun. Saat ini dia menghadapi tuduhan atas kepemilikan senjata api ilegal.

Catatan whistleblower dari pertemuan  Juni menyatakan bahwa “semua pemerintah tingkat provinsi [harus] menyediakan sumber daya untuk mendukung sepenuhnya [kedua orang berpengaruh dan lainnya] untuk melawan Falun Gong.”

“Berikan semua informasi jahat tentang Falun Gong yang dikumpulkan oleh Kementerian Keamanan Publik secara internal,” kata catatan tersebut.

Kedua YouTuber tersebut telah mewawancarai beberapa mantan artis Shen Yun yang tidak puas yang dikeluarkan dari perusahaan karena melanggar kebijakan atau gagal membuat karya yang artistik, menurut laporan FDIC.

“Tampaknya mereka menyimpan dendam terhadap Shen Yun, orang-orang ini sering mencampurkan kebohongan terang-terangan dengan distorsi peristiwa atau orang yang sebenarnya untuk menciptakan gambaran menyesatkan tentang Shen Yun,” kata laporan FDIC.

FDIC mengatakan bahwa “hasil akhir dari cerita-cerita fantastis ini adalah sebuah narasi dirancang untuk menghasut penduduk AS untuk berbalik melawan Shen Yun dan Falun Gong.”

Upaya PKT untuk mempromosikan narasi palsu di antara media AS tampaknya telah menemui kesuksesan. Selama lebih dari setengah tahun, The New York Times telah memiliki dua reporter yang bekerja pada sebuah cerita yang tampaknya didasarkan pada klaim para seniman yang tidak puas, demikian The Epoch Times melaporkan pada  Maret.

(Ilustrasi oleh The Epoch Times, Samira Bouaou/The Epoch Times)

“Tampaknya ada tumpang tindih antara narasumber yang diwawancarai dengan [salah satu YouTuber] dan dengan reporter dari New York Times, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah pemberitaan surat kabar tersebut terpengaruh oleh kampanye fitnah yang didukung oleh PKT,” demikian bunyi laporan FDIC.

Telah terjadi peningkatan insiden yang menargetkan Shen Yun dalam beberapa bulan terakhir, FDIC mencatat, termasuk akun X yang menyamar sebagai anggota staf Shen Yun dan membuat “pernyataan yang keterlaluan.”

“Akun-akun tersebut telah dihapus oleh perusahaan media sosial setelah ada keluhan yang diajukan, namun hal ini menunjukkan adanya kampanye yang lebih besar untuk memanipulasi opini publik secara online, terutama di kalangan penutur bahasa Mandarin,” kata laporan tersebut.

Upaya Sebelumnya

FDIC sebelumnya telah mendokumentasikan lebih dari 100 upaya PKT untuk menyabotase Shen Yun, yang paling sering dilakukan dengan mengintimadasi gedung teater atau pejabat pemerintah agar membatalkan pertunjukan perusahaan di bawah ancaman membahayakan hubungan dengan Tiongkok.

Ada juga beberapa kejadian di mana ban bus tur Shen Yun disayat sedemikian rupa sehingga ban tersebut akan meletus di tengah jalan. Beberapa insiden masuk tanpa izin dan pengrusakan properti di kampus perusahaan di bagian utara New York telah dilaporkan. Anggota keluarga artis Shen Yun di Tiongkok telah dianiaya.

Departemen Kepolisian Costa Mesa merinci “sayatan sekitar 7 inci di dinding samping” ban pada bus tur Shen Yun, pada 15 Maret 2024. Ban tersebut dipotong sedemikian rupa sehingga tidak akan mengempis namun akan meledak ketika dikendarai di jalan bebas hambatan. (Courtesy of Shen Yun security)

Dua agen PKT yang mencoba menyuap agen FBI yang menyamar sebagai pejabat IRS pada Mei lalu juga berusaha menggunakan gugatan lingkungan yang menargetkan fasilitas latihan dan sekolah Shen Yun untuk “menghambat” pertumbuhan mereka, menurut dokumen pengadilan.

Sementara itu, seorang warga Amerika Serikat yang memiliki hubungan bisnis dengan Tiongkok telah mengajukan tuntutan hukum yang tidak beralasan terhadap Shen Yun dalam beberapa tahun terakhir.

Pada  Maret, kampus Shen Yun serta tempat-tempat yang menyelenggarakan pertunjukannya di Amerika Serikat dan Taiwan menjadi sasaran serangkaian ancaman bom melalui email dan ancaman penembakan massal.

Penari Shen Yun berlatih tarian klasik Tiongkok secara rutin di fasilitas mereka di Orange County, N.Y., dalam foto file ini. (Courtesy of Shen Yun)

Metadata email, yang diperoleh oleh The Epoch Times, menunjukkan bahwa beberapa ancaman berasal dari akun sungguhan di Kementerian Kehakiman Taiwan. Dengan demikian, pelakunya pasti telah mendapatkan akses ke akun-akun tersebut, seperti melalui peretasan, atau memalsukannya untuk menciptakan tampilan email resmi, kata beberapa ahli keamanan siber kepada The Epoch Times.

“Ini akan menjadi masalah besar bagi seseorang yang hanya memiliki masalah dengan Shen Yun,” kata Fleming.

Setelah memeriksa metadata bersama timnya, ia menyimpulkan bahwa PKT kemungkinan besar adalah pelakunya, meskipun ia memperingatkan bahwa atribusi definitif memerlukan proses yang teliti dan bisa memakan waktu berbulan-bulan.

“Dari permukaan, Anda harus melihat siapa yang paling diuntungkan, siapa yang memiliki konflik terbesar, dan  kemungkinan besar adalah PKT,” katanya.

Gary Miliefsky, seorang spesialis keamanan siber dan salah satu anggota pendiri Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, menyuarakan pendapat serupa.

“Jika berjalan seperti bebek, berbunyi seperti bebek, dan terlihat seperti bebek, mungkin itu adalah bebek,” katanya melalui email. “Saya tidak ingin terlibat dalam politik internasional, tetapi jelas sumbernya bukan di Taiwan.”

Hacker Tiongkok Menyamar sebagai TSMC untuk Menargetkan Perusahaan Chip di Asia

Epoch Times

Sebuah laporan terbaru dari perusahaan intelijen ancaman siber global EclecticIQ yang berbasis di Belanda menemukan bahwa hacker yang didukung oleh negara Tiongkok menyamar sebagai perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) untuk mengirimkan email phishing kepada perusahaan semikonduktor di Taiwan, Hong Kong, dan Singapura.

Begitu penerima membuka dokumen phishing tersebut, komputer mereka akan menjalankan program jahat bernama HyperBro (backdoor), yang kemudian digunakan sebagai jalur untuk menginstal perangkat lunak simulasi serangan komersial dan alat exploitasi lanjutan lainnya.

Laporan yang dirilis pada Kamis (5 Oktober 2024) ini mengungkapkan bahwa email phishing tersebut bertujuan untuk menyebarkan Cobalt Strike beacon. Sebelumnya, beberapa kelompok hacker Advanced Persistent Threat (APT) telah menggunakan alat Cobalt Strike untuk infiltrasi. Cobalt Strike adalah sebuah kerangka kerja serangan pasca-eksploitasi berbasis Java yang dapat digunakan lintas platform untuk kolaborasi tim.

Menurut laporan tersebut, HyperBro akan mengeksekusi file vfhost.exe melalui aplikasi dari perusahaan keamanan siber CyberArk, menggunakan teknik side-loading DLL (DLL Side-loading), kemudian menjalankan komponen Beacon dari Cobalt Strike di memori (In-memory).

Setelah menganalisis komponen Beacon tersebut, para peneliti menemukan bahwa hacker menggunakan alat pengunduh berbahaya yang belum pernah diungkapkan sebelumnya untuk melakukan infiltrasi.

Alat ini menggunakan modul PowerShell dan BitsTransfer bawaan Windows untuk mendapatkan program jahat dari server enkripsi/dekripsi Cobra DocGuard milik perusahaan Tiongkok yang telah diretas, yaitu EsafeNet. Setelah program jahat tersebut diinstal dan dijalankan, sebuah program implantasi bernama ChargeWeapon yang ditulis dalam bahasa Go akan disebarkan melalui pengunduh tersebut, memungkinkan hacker untuk memperoleh informasi dari komputer korban.

Peneliti EclecticIQ, Arda Büyükkaya, dalam analisisnya pada hari Kamis mengatakan, “ChargeWeapon dirancang untuk mendapatkan akses jarak jauh dan mengirimkan informasi perangkat serta jaringan dari host yang terinfeksi ke server (Command and Control) yang dikendalikan oleh penyerang.”

Hacker Tiongkok juga menggunakan file executable mcods.exe yang ditandatangani oleh perusahaan keamanan siber McAfee, menggunakan teknik DLL side-loading untuk menjalankan kode Cobalt Strike. Alamat IP server C2 yang dihubungkan oleh kode Shell ini identik dengan HyperBro.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa hacker Tiongkok telah merancang berbagai metode untuk menyusup ke target yang diinginkan.

Perusahaan keamanan siber asal Belanda ini menyimpulkan bahwa aktivitas ini terkait dengan hacker yang didukung oleh negara Tiongkok, dan kelompok hacker yang menggunakan metode ini hampir sepenuhnya adalah kelompok yang dikenal sebagai Lucky Mouse (juga dikenal sebagai APT27, Budworm, dan Emissary Panda).

Dalam rantai serangan yang tercatat oleh EclecticIQ, setelah HyperBro dieksekusi, sebuah file PDF bertema TSMC akan ditampilkan.

Büyükkaya menjelaskan, “Dengan menyajikan tampilan PDF yang terlihat normal sementara di latar belakang perangkat lunak jahat berjalan secara diam-diam, peluang kecurigaan korban dapat diminimalkan.”

Sebuah laporan dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang dirilis pada September lalu menyatakan bahwa Beijing menimbulkan “ancaman spionase siber yang luas dan umum” terhadap Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa Tiongkok mencuri rahasia teknologi dan melakukan kegiatan pengawasan untuk mendapatkan keuntungan strategis.

Departemen Pertahanan menyatakan, “Republik Rakyat Tiongkok menggunakan metode siber untuk melakukan spionase, pencurian, dan infiltrasi yang berlangsung lama terhadap jaringan pertahanan kritis dan infrastruktur penting Amerika Serikat, terutama pangkalan industri pertahanan (DIB).” (Jhon)

Kewaspadaan Barat terhadap Infiltrasi Partai Komunis Tiongkok, Mahasiswa Tiongkok di Eropa Terjebak di Tengah

Li Yun, Wang Yanqiao, dan wartawan khusus Luo Ya

Infiltrasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke negara-negara Barat semakin memicu kewaspadaan dan pencegahan dari negara-negara Barat. Beberapa universitas di Eropa mulai memberlakukan pembatasan terhadap mahasiswa Tiongkok dan akademisi yang mengambil jurusan “Engineering”. Di saat yang sama, beberapa mahasiswa Tiongkok yang mempelajari “sastra Barat” menghadapi penolakan dari PKT ketika mereka kembali ke negara asalnya.

Belakangan ini, Rektor Universitas Teknologi Eindhoven (Eindhoven University of Technology) di Belanda, Robert-Jan Smits, mengungkapkan bahwa Duta Besar Amerika Serikat untuk Belanda menanyakan kepadanya mengapa ada begitu banyak mahasiswa Tiongkok di universitas tersebut dan memperingatkan bahwa pihak universitas perlu “berhati-hati terhadap mahasiswa Tiongkok.”

Universitas Teknologi Eindhoven berjarak kurang dari 8 kilometer dari kantor pusat global pemasok peralatan pembuatan chip paling canggih di dunia, ASML, dan kedua  pihak memiliki kerja sama penelitian yang erat. Belanda berada di pusat perang teknologi antara PKT dan Amerika Serikat. Awal tahun lalu, Belanda dan Jepang mengikuti jejak Amerika Serikat dengan melarang ekspor beberapa peralatan paling canggih ke Tiongkok.

Pada  April tahun lalu, Reuters mengungkapkan bahwa sejumlah universitas di Belanda mulai menolak menerima mahasiswa Tiongkok yang mendapatkan beasiswa dari Dewan Beasiswa China Scholarship Council (CSC) PKT. 

Dr. Zhong Zhizhong, peneliti di Institut Keamanan Nasional Taiwan, berkomentar, “Ini pada dasarnya mencerminkan bahwa perang teknologi antara Eropa dan Tiongkok sedang berlangsung.”

Dr. Wang Zhisheng  mengatakan, “Karena Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir telah membatasi banyak mahasiswa Tiongkok dan akademisi terkait, PKT telah memindahkan mahasiswa dan akademisi terkait ke Eropa.”

Menurut siaran pers di situs web organisasi internasionalisasi pendidikan Belanda, Nuffic, pada tahun akademik 2023-2024, jumlah mahasiswa Tiongkok meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 6.207 orang, peningkatan terbesar dalam 20 tahun terakhir.

Dr. Wang Zhisheng berpendapat, “Saya percaya bahwa Eropa juga tidak ingin mengulangi kesalahan Amerika Serikat, yaitu menerima mahasiswa Tiongkok tetapi malah memberikan kesempatan bagi PKT untuk mencuri rahasia teknologi canggih terkait, dan kemudian menggunakan teknologi tersebut untuk melawan negara-negara Eropa dan Amerika lainnya.”

Namun, universitas-universitas di Eropa dan Amerika Serikat tidak membatasi mahasiswa Tiongkok yang mempelajari humaniora dan ilmu sosial. Namun, beberapa mahasiswa Tiongkok menemukan bahwa PKT menunjukkan sikap waspada dan penolakan terhadap materi yang mereka pelajari. (Hui)

Wanita yang Koma Selama 20 Tahun Mengucapkan Kalimat ‘Kasar’ Setelah Dia Melihat Sahabatnya untuk Pertama Kalinya

EtIndonesia. Sarah Scantlin telah koma selama 20 tahun ketika dia secara ajaib terbangun suatu hari dan mulai berbicara dalam keajaiban medis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kembali pada tahun 1984, Scantlin menjalani kehidupan seperti remaja berusia 18 tahun lainnya — pergi keluar dengan teman-teman, tertawa, dan bersekolah.

Semua ini terjadi sampai suatu malam, ketika seorang pengemudi mabuk menabraknya secara tragis.

Hal ini menyebabkan kerusakan sumsum tulang belakang dan cedera kepala serius yang membuatnya koma yang parah.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS, ayah Sarah, James Scantlin mengingat bagaimana dia diberi tahu bahwa putrinya ‘telah tiada’.

Biasanya orang yang koma akan mulai sadar setelah beberapa minggu, jadi seiring berjalannya waktu, keluarganya semakin pasrah dengan nasib tragis bahwa mereka tidak akan pernah berbicara dengan putri mereka lagi.

Jadi ketika Scantlin mulai berbicara suatu hari, para dokter benar-benar tercengang.

Salah satu orang pertama yang mengunjungi Scantlin setelah dia bangun adalah sahabatnya Lori Shockley, yang telah melakukan perjalanan tiga jam untuk mengunjunginya di rumah sakit sejak dia koma 20 tahun sebelumnya.

Setelah bertemu Scantlin di kelas 6, keduanya tumbuh menjadi sahabat karib, dengan hubungan yang sangat dekat seperti saudara perempuan.

Perjalanan yang biasanya muram untuk mengunjungi Scantlin sama sekali tidak seperti itu. Pada hari dia bertemu kembali dengan sahabatnya, dengan gembira dia berjalan ke ruangan tempat Scantlin menunggu dengan komentar pertama yang sangat ‘kasar’.

Setelah melihat kegembiraan di wajah Scantlin saat melihat sahabatnya, Shockley memeluknya erat-erat dan bertanya: “Apa kabarku hari ini?”

Scantlin menjawab: “Kamu sudah tua.”

Sambil tertawa, Shockley menjawab: “Benarkah?! Karena itu akan membuatmu tua juga, Sarah.”

Scantlin terakhir kali bertemu Shockley saat berusia 18 tahun, jadi keterkejutannya saat melihat temannya tiba-tiba 20 tahun lebih tua tentu saja wajar.

Setelah 20 tahun koma, sayangnya Scantlin tidak memiliki kemampuan yang sama seperti sebelum kecelakaan. Sendi-sendinya kejang dan bicaranya tidak jelas karena otot-ototnya tidak digunakan begitu lama.

Meskipun kemampuan fisiknya berubah, Shockley mengatakan : “Sarah yang bersama kita hari ini sangat mirip dengan Sarah yang bersama kita 20 tahun lalu.”

Dalam momen yang mengharukan, Shockley bertanya kepada Scantlin: “Siapa sahabatmu?” Scantlin hanya menjawab: “Kamu.”

Sejak bangun dari koma, Scantlin mengalami peningkatan bicara yang lambat namun pasti dan dalam klip yang luar biasa terlihat menyanyikan ‘Selamat Ulang Tahun’ untuk ayahnya untuk pertama kalinya dalam 22 tahun.

Sayangnya, Scantlin meninggal pada bulan Mei 2016 karena masalah pernapasan dan tekanan darah yang menurun, tetapi kisahnya yang luar biasa tetap menjadi inspirasi. (yn)

Sumber: uniladtech

Direkomendasikan Mahasiswa, Peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh untuk Memimpin Pemerintahan Sementara

oleh Li Lan, New Tang Dynasty TV New York

Setelah mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang telah memerintah selama 15 tahun, mengundurkan diri dan melarikan diri, Bangladesh membentuk pemerintahan sementara yang dipimpin oleh ekonom terkenal, Muhammad Yunus, seorang lawan kuat Hasina yang juga penerima Nobel Perdamaian. Yunus, yang berusia 84 tahun, dikenal karena mendirikan sebuah bank yang memberikan pinjaman kepada masyarakat miskin.

Pada 8 Agustus, Muhammad Yunus dilantik sebagai pemimpin pemerintahan sementara Bangladesh, disaksikan oleh Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin Chuppu. Yunus adalah seorang kritikus tajam terhadap mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina. Dia dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 2006 karena mendirikan Grameen Bank, yang memberikan pinjaman mikro kepada orang miskin tanpa jaminan.

Pada hari yang sama, Yunus baru saja kembali ke Dhaka, ibu kota Bangladesh, setelah sebelumnya berada di Paris, Prancis, untuk perawatan kesehatan.

Dalam pidato penerimaan jabatannya, Yunus, yang diminta untuk memimpin dalam situasi krisis, menyerukan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan kekerasan tetapi untuk bersiap dan membangun kembali negara.

Pemilihan Yunus sebagai pemimpin pemerintahan sementara terjadi setelah Sheikh Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri. Penunjukan ini merupakan hasil diskusi antara militer, pemimpin sipil, dan pemimpin mahasiswa yang terlibat dalam protes. Mahasiswa yang menentang kebijakan elit Hasina sangat mendukung Yunus.

Mahasiswa Bangladesh Abu Sayed berkata: “Generasi muda telah menghidupkan kembali negara ini. Kami berharap dia (Yunus) dapat melangkah lebih jauh dan membangun kembali negara kita.”

Pada Juli, Bangladesh mengalami protes besar-besaran karena distribusi pekerjaan pemerintah yang tidak adil. Polisi yang dikerahkan oleh Hasina menindak tegas protes tersebut, yang mengakibatkan sekitar 300 orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Karena militer menahan diri dari kekerasan, para pengunjuk rasa akhirnya berhasil memasuki kediaman resmi perdana menteri. Di bawah tekanan, Hasina mengundurkan diri pada 5 Agustus dan melarikan diri ke India.

Saat ini, pemerintah India menolak berkomentar mengenai apakah Hasina akan menetap di negara tersebut.

Para mahasiswa pengunjuk rasa di Bangladesh berharap agar negara segera kembali stabil.

Saat ini, situasi di Dhaka telah kembali tenang dan tampaknya tidak ada kekerasan baru yang terjadi.

Presiden Chuppu telah mengumumkan pembubaran parlemen untuk mempersiapkan pemilu baru. (Hui)

Situasi Regional Memburuk, Israel Setuju Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza pada 15 Agustus

NTD

Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel telah setuju untuk melanjutkan negosiasi perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza pada 15 Agustus di Doha atau Kairo, atas permintaan mediator dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.

Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu, memicu konflik yang telah berlangsung selama 10 bulan. Setelah gencatan senjata singkat selama seminggu pada November tahun lalu, mediator dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir berupaya keras untuk mencapai gencatan senjata kedua.

Pada 8 Agustus, para pemimpin dari ketiga negara tersebut mengeluarkan pernyataan bersama, mengundang kedua pihak yang berkonflik untuk melanjutkan negosiasi pada 15 Agustus  ini, “untuk menyelesaikan semua perbedaan yang tersisa dan segera melaksanakan perjanjian.”

Mereka mengatakan bahwa kerangka perjanjian sudah disiapkan, hanya tinggal merampungkan detail pelaksanaannya. Para mediator sudah siap “mengajukan solusi transisi akhir” untuk menyelesaikan masalah yang tersisa.

Kantor Netanyahu pada 8 Agustus malam mengatakan bahwa Israel akan mengirim tim negosiasi pada 15 Agustus ke lokasi yang disepakati untuk menetapkan detail pelaksanaan perjanjian. Seorang pejabat tinggi pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa perjanjian tersebut kemungkinan tidak akan ditandatangani pada 15 Agustus, “masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” namun Israel “sangat bersedia” untuk melanjutkan negosiasi. Pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu membantah anggapan bahwa Netanyahu menunda perjanjian tersebut.

Setelah pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada 31 Juli lalu, Yahya Sinwar ditunjuk sebagai pemimpin baru. Dilaporkan bahwa Sinwar adalah otak di balik serangan ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang menyebabkan kekhawatiran bahwa negosiasi yang sudah sulit ini akan menjadi lebih rumit.

Setelah kelompok militan melancarkan gelombang serangan roket baru terhadap Israel, militer Israel beberapa hari terakhir telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada warga Palestina di beberapa daerah di Gaza, sebagai persiapan untuk serangan balasan terhadap serangan roket tersebut. (Jhon)

Gadis Berusia 15 Tahun yang Berswafoto di Atap Gedung Bersama Teman-temannya Tewas Tersengat Kabel Listrik

EtIndonesia. Video mengerikan menunjukkan kerumunan orang menyaksikan seorang gadis berusia 15 tahun jatuh dari atap gedung di Guatemala — setelah dia tersengat oleh kabel listrik saat menari dan berswafoto dengan teman-temannya.

Débora Rebeca Xi Artola, 15 tahun, terlihat berada di atap gedung di La Tinta pada hari Kamis lalu bersama tiga orang temannya, setidaknya satu di antaranya sedang mengambil gambar, kata El Heraldo tentang sebuah video yang diambil oleh penduduk setempat yang khawatir.

Kelompok tersebut sedang berlatih gerakan tari di atas gedung dua lantai tersebut ketika Artola menabrak kabel listrik bertegangan tinggi, dengan sengatan listrik ribuan volt yang kemungkinan besar langsung membunuhnya, kata media tersebut.

Rekaman lain yang direkam dari bawah menunjukkan penonton yang ketakutan bergegas menuju gedung tersebut saat tubuh gadis tersebut awalnya tersangkut di kabel, dikelilingi oleh asap.

Rekaman lain yang direkam dari bawah memperlihatkan para penonton yang ketakutan berlarian ke arah gedung saat tubuh gadis itu awalnya tergeletak di kabel, dikelilingi asap.

Ibu Débora Rebeca yang patah hati, Andrea Xi, membagikan penghormatan kepada putrinya di Facebook yang menyertakan potret gadis yang berseri-seri itu saat pesta ulang tahunnya yang ke-50 pada bulan Maret.

“Aku mencintaimu selamanya. Putriku,” tulis salah satu unggahan.

“Cinta pertama dan cinta sejatiku,” imbuh unggahan lainnya.

Insiden itu kini sedang diselidiki sementara pihak berwenang berupaya memastikan bahwa tragedi mengerikan itu tidak disengaja. (yn)

Sumber: nypost

Microsoft: Hacker Iran Berusaha Mendapatkan Informasi Terkait Pemilu AS

Fenghua Zhao – Epoch Times

Pada 9 Agustus 2024, the “Microsoft Threat Analysis Center” dalam sebuah laporan mengungkapkan bahwa hacker yang terkait dengan pemerintah Iran berusaha meretas akun seorang “pejabat tinggi” pemerintah daerah dalam kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat. Hacker ini terdeteksi mencoba meretas akun pejabat tinggi kampanye presiden AS. Pejabat senior intelijen AS baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Iran berusaha mengganggu pemilu AS tahun 2024.

Menurut laporan dari Reuters, sebelum laporan Microsoft dirilis, Pejabat senior intelijen AS menyatakan bahwa Iran telah meningkatkan penggunaan akun media sosial rahasia untuk memanipulasi hubungan politik di dalam masyarakat Amerika dan mengganggu pemilihan presiden AS  November 2024 mendatang.

Peneliti dari Microsoft menyebutkan bahwa sebuah kelompok hacker yang dikelola oleh departemen intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengirimkan email phishing kepada seorang pejabat tinggi dalam kampanye presiden AS. Sementara itu, kelompok lain yang diduga terkait dengan IRGC berhasil meretas akun pejabat pemerintah daerah di AS, meskipun akun tersebut hanya memiliki akses terbatas.

Laporan tersebut mengatakan bahwa upaya ini merupakan bagian dari usaha yang lebih luas oleh organisasi terkait Iran untuk mendapatkan informasi tentang pemilu AS. Akun karyawan pemerintah daerah tersebut diretas pada  Mei, yang merupakan bagian dari serangan “password spraying,” di mana hacker mencoba banyak akun dengan menggunakan kata sandi umum atau yang bocor hingga mereka berhasil meretas salah satu akun.

Laporan itu juga menambahkan bahwa hacker tidak dapat mengakses akun lain melalui peretasan ini, dan Microsoft telah memberitahu pengguna yang menjadi target serangan.

Peneliti juga menemukan bahwa organisasi lain dari Iran telah meluncurkan dua situs berita tersembunyi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mengambil konten dari situs berita resmi, dengan target pembaca yang memiliki pandangan politik yang berlawanan di Amerika Serikat. Dua situs tersebut diberi nama “Nio Thinker” (situs sayap kiri) dan “Savannah Time” (situs konservatif).

Kedua situs ini memiliki halaman “Tentang Kami” dengan format yang serupa dan tidak mencantumkan informasi kontak apapun.

Menurut laporan dari Bloomberg, FBI menyatakan bahwa agen Iran pernah menyamar sebagai anggota organisasi sayap kanan “Proud Boys” pada tahun 2020 untuk melakukan intimidasi terhadap pemilih, yang menyebabkan dua pria dikenai gugatan.

Pejabat keamanan siber Amerika Serikat menyatakan bahwa pada tahun yang sama, hacker Iran meretas situs web pemerintah kota AS yang digunakan untuk mengumumkan hasil pemilihan, tetapi serangan tersebut berhasil dihentikan sebelum aktivitas jahat dilakukan.

Pada Juli lalu, pejabat intelijen AS memperingatkan bahwa Tiongkok, Rusia, dan Iran sedang merekrut orang-orang di AS untuk melakukan propaganda politik guna mengganggu pemilihan presiden AS.

Sementara pada 7 Agustus 2024, Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa enam hacker Iran telah didakwa karena meretas sistem kontrol perusahaan utilitas di Amerika Serikat. (Jhon)

Wanita Malaysia Senang dengan Lengan dan Kaki Palsu Barunya Setelah Kehilangan Anggota Tubuh Karena Infeksi

EtIndonesia. Lin Ailing telah diberi kesempatan kedua dalam hidup, berkat lengan palsu barunya yang disponsori oleh sebuah organisasi amal.

Wanita Malaysia berusia 37 tahun, yang bekerja di Singapura sebagai ahli kecantikan, kehilangan keempat anggota tubuhnya karena sepsis akibat infeksi bakteri tahun lalu, demikian dilaporkan Shin Min Daily News pada bulan Juni.

Dia telah menghabiskan tabungannya sekitar 300.000 dolar untuk biaya pengobatan dan tidak mampu membeli lengan palsu. Saat itu, dia membayar kaki palsunya secara mencicil.

Kisah Lin menyentuh hati banyak orang, termasuk beberapa orang yang mengulurkan tangan untuk berdonasi kepadanya.

Hal ini juga menarik perhatian wakil ketua Lions Prostheses Centre, Chia Lai Soon, yang mengatakan bahwa badan amal tersebut akan mensponsori biaya 9.000 dolar untuk lengan prostetik Lin, serta biaya 17.500 dolar untuk kaki prostetiknya yang telah dibayarnya sendiri.

Menurut laporan Shin Min pada hari Kamis (8 Agustus), Lin menerima lengan prostetiknya minggu lalu. Dia berseri-seri saat berjalan maju mundur di sepanjang koridor, dengan gembira memamerkan anggota tubuh bagian atasnya yang baru.

Dia mengatakan kepada harian Chinese Evening bahwa dia senang dipasangi lengan prostetik dan masih berusaha membiasakan diri, karena setiap lengan beratnya sekitar 1,2 kg.

Lin saat ini dapat mengambil minuman kemasan dengan tangan barunya yang dapat mengepal dan membuka.

“Mengoperasikannya membutuhkan otot punggung dan lengan, dan saya belum memiliki banyak kekuatan, jadi saya perlu lebih banyak berlatih,” katanya.

“Saya ingin menguasainya, dan kembali bekerja lagi.”

Selama dua bulan terakhir, Lin juga berlatih berjalan dengan kaki palsu dan kini bisa berjalan sekitar satu jam.

“Berjalan dalam waktu lama masih melelahkan, dan terkadang saya memerlukan kursi roda untuk bergerak,” jelas wanita yang diamputasi itu.

Namun, dia juga mendapat banyak dorongan dari para tetangganya, yang katanya akan menyemangatinya setiap kali mereka melihatnya di luar. (yn)

Sumber: asiaone

Piramida Mesir Dibangun Menggunakan Mesin yang Sangat Canggih, Menurut Penelitian Baru

EtIndonesia. Piramida Besar Mesir telah menjadi sumber keajaiban dan misteri selama berabad-abad.

Namun, penelitian terbaru telah mengungkap rahasia yang memukau tentang bagaimana piramida itu dibuat, dan bagaimana hal ini melibatkan penggunaan air yang mengesankan.

Sekarang, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa setidaknya satu dari bangunan besar itu dibangun menggunakan peralatan yang jauh lebih canggih daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Makalah tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE pada tanggal 5 Agustus, menyatakan bahwa Piramida Bertingkat Djoser yang ikonik berusia 4.500 tahun didirikan dengan bantuan sistem pengangkat hidrolik yang unik.

Di masa lalu, para ahli percaya bahwa Piramida Bertingkat kemungkinan besar dibangun menggunakan jaringan landai dan tuas.

Namun, analisis terbaru, yang dipimpin oleh Xavier Landreau dari Institut Paleoteknik CEA Prancis, menunjukkan bahwa orang Mesir Kuno menyalurkan kanal di dekatnya untuk menggerakkan pengangkat beban.

Penelitian ini menunjukkan bahwa air dapat mengalir ke dua poros, yang terletak di piramida itu sendiri, yang digunakan untuk membantu menaikkan dan menurunkan pelampung yang digunakan untuk membawa balok-balok batu yang berat.

“Orang Mesir kuno terkenal karena kepeloporan dan penguasaan mereka terhadap hidrolika melalui kanal untuk keperluan irigasi dan tongkang untuk mengangkut batu-batu besar,” tulis para peneliti.

“Pekerjaan ini membuka jalur penelitian baru: penggunaan gaya hidrolik untuk mendirikan bangunan-bangunan besar yang dibangun oleh Firaun.”

Piramida Bertingkat, diyakini dibangun sekitar tahun 2680 SM sebagai kompleks pemakaman untuk firaun Dinasti Ketiga Djoser. Namun, metode konstruksinya yang tepat selalu tidak jelas.

Landreau dan rekan-rekannya berpendapat bahwa bangunan di dekatnya yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan, yang dikenal sebagai kandang Gisr el-Mudir, sebenarnya adalah “bendungan pemeriksaan” yang digunakan untuk menampung air dan sedimen.

Mereka juga menduga bahwa serangkaian kompartemen yang digali ke dalam tanah tepat di luar piramida mungkin berfungsi sebagai fasilitas pengolahan air. Hal ini akan memungkinkan sedimen mengendap saat air melewati setiap kompartemen berikutnya.

Dari sana, setelah mengalir ke poros piramida itu sendiri, air bertekanan akan mengapungkan batu-batu bangunan menuju tingkat atas struktur melalui poros internal, dalam proses yang dikenal sebagai konstruksi “gunung berapi”.

Namun, sementara penulis merasa yakin bahwa “arsitektur internal Piramida Berundak konsisten dengan perangkat elevasi hidrolik yang belum pernah dilaporkan sebelumnya,” mereka mengakui bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan.

Mereka sekarang bertujuan untuk menetapkan bagaimana air mungkin mengalir melalui poros, serta berapa banyak air yang tersedia di daerah sekitarnya ribuan tahun yang lalu.

Namun, mereka mencatat bahwa sementara struktur lain, termasuk jalan landai, mungkin juga digunakan untuk membantu mendirikan piramida, sistem pengangkat hidrolik dapat digunakan untuk mendukung proses pembangunan ketika ada cukup air.

Mereka menekankan bahwa penelitian mereka, yang dilakukan bersama dengan “beberapa laboratorium nasional”, telah menghasilkan “penemuan bendungan, fasilitas pengolahan air, dan lift hidrolik, yang memungkinkan pembangunan Piramida Bertingkat Saqqara.” Mereka menyimpulkan: “Pekerjaan ini membuka jalur penelitian baru bagi komunitas ilmiah: penggunaan tenaga hidrolik untuk membangun piramida Mesir.” (yn)

Sumber: indy100

Penyintas dari Pengambilan Hati dan Paru-Paru Secara Paksa di Penjara Tiongkok Buka Suara

Cheng Peiming dianiaya karena keyakinannya pada Falun Gong, menceritakan kekejaman yang dialaminya. Cheng dan beberapa praktisi Falun Gong lainnya di penjara saling berjanji: siapa pun di antara mereka yang berhasil keluar hidup-hidup akan menceritakan kepada dunia apa yang terjadi di sana

Eva Fu – The Epoch Times

WASHINGTON – Seorang pria yang mana sebagian hatinya diambil secara paksa oleh rezim partai komunis Tiongkok (PKT) angkat bicara setelah berhasil melarikan diri dari negara tersebut, dan menarik perhatian pada skema pembunuhan massal demi keuntungan yang dikenal sebagai pengambilan paksa organ tubuh oleh Beijing.

Cheng Peiming, seorang praktisi Falun Gong yang akan berusia 59 tahun pada bulan ini, dalam sebuah acara press pada 9 Agustus, mengenang kembali enam sipir penjara yang membiusnya di sebuah rumah sakit di Tiongkok, di luar keinginannya sendiri, ketika ia ditahan di sebuah penjara di timur laut Tiongkok karena keyakinannya.

Hari itu adalah 16 November 2004. Ketika ia terbangun tiga hari kemudian, katanya, kaki kanannya dibelenggu di ranjang rumah sakit. Satu lengannya menerima terapi intravena dan selang-selang di kaki, dada, dan melalui hidung.

Dia mulai batuk-batuk tanpa henti dan merasakan sakit dan mati rasa di sekitar tulang rusuk kirinya.

Hanya setelah melarikan diri ke Amerika Serikat pada tahun 2020 dan melakukan serangkaian tes medis, ia mengonfirmasi ketakutan terburuknya: sebagian dari hatinya telah hilang, bersama dengan sebagian paru-parunya. Selama pidatonya, dia melepas bajunya dan memperlihatkan bekas luka sepanjang sekitar 14 inci di sekitar sisi kiri dadanya.

Cheng Peiming, seorang praktisi Falun Gong yang sebagian hati dan paru-parunya diambil secara paksa di Tiongkok, menunjukkan bekas lukanya setelah konferensi pers di Washington pada 9 Agustus 2024. (Madalina Vasiliu / The Epoch Times)

Sampai hari ini, lengan kiri dan tulang rusuknya terasa sakit saat hari hujan atau saat dia kelelahan. 

Pada acara tersebut, penyelenggara membagikan tiga asesmen dari dokter transplantasi medis yang mengatakan bahwa bagian organ yang hilang dari Cheng hanya bisa disebabkan oleh pengambilan organ secara paksa.

Cheng, yang sebagian besar tanpa ekspresi, pada satu titik meremas matanya dengan keras saat air matanya jatuh berlinang.

“Saya sangat beruntung bisa selamat,” katanya kepada The Epoch Times.

Ada makna yang lebih dalam dari hal ini di luar kelangsungan hidup pribadinya: dia adalah bukti nyata dari pola penganiayaan dan perlakuan kejam yang disetujui oleh negara.

“Sekarang sebagian besar orang-orang ini sudah meninggal, mereka tidak dapat berbicara,” ujar Robert Destro, mantan asisten menteri luar negeri AS untuk demokrasi, hak asasi manusia, dan tenaga kerja, yang memfasilitasi penyelamatannya, mengatakan kepada The Epoch Times.

Robert Destro, mantan asisten menteri luar negeri untuk Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Tenaga Kerja, berbicara dalam sebuah konferensi pers di Washington pada 9 Agustus 2024. (Madalina Vasiliu / The Epoch Times)

Falun Gong, sebuah latihan meditasi yang berpusat pada tiga nilai – Sejati, Baik, dan Sabar – telah lama menghadapi ancaman pengambilan organ tubuh secara paksa sebagai bagian dari kampanye habis-habisan rezim Tiongkok untuk memberantas keyakinan tersebut.

Bukti-bukti penganiayaan sistematis pertama kali muncul dua tahun setelah operasi paksa Cheng, pada tahun 2006, dengan para whistleblower mendekati The Epoch Times dengan laporan tentang pembunuhan para tahanan hati nurani,  praktisi Falun Gong  yang terjadi di berbagai fasilitas rahasia Tiongkok.

Seiring dengan terus bermunculannya para saksi, keprihatinan atas masalah ini semakin meningkat, dengan Amerika Serikat menyerukan kepada Tiongkok agar membuka pintunya untuk pengawasan internasional, dan DPR AS meloloskan RUU yang disebut Undang-Undang Perlindungan Falun Gong, yang juga diperkenalkan oleh Senat, untuk mengekang penganiayaan tersebut.

Masih belum jelas mengapa para penganiaya Cheng hanya mengambil sebagian organ tubuhnya dan membiarkannya bertahan hidup pada tahun 2004.

Wendy Rogers, ketua The International Coalition to End Transplant Abuse in China (ETAC), mencatat bahwa jaringan hati semacam itu dapat digunakan pada pasien anak-anak, sementara David Matas, seorang pengacara hak asasi manusia yang telah melakukan penelitian investigasi secara ekstensif tentang masalah ini, menunjukkan bahwa rumah sakit mungkin sedang bereksperimen atau melatih para dokter untuk melakukan hal tersebut – langkah awal rumah sakit untuk “masuk ke dalam bisnis ini” demi mendapatkan keuntungan yang sangat besar, ungkapnya pada The Epoch Times.

David Matas, seorang pengacara hak asasi manusia Kanada yang memenangkan penghargaan dan anggota Ordo Kanada serta dewan direktur Pusat Internasional untuk Hak Asasi Manusia dan Pembangunan Demokratis yang berbasis di Toronto, berbicara dalam sebuah konferensi pers di Washington pada 9 Agustus 2024. (Madalina Vasiliu / The Epoch Times)

Tempat sayatannya juga tidak biasa: alih-alih sayatan perut yang biasa dilakukan dalam operasi transplantasi organ, para dokter memilih untuk membuat sayatan di antara tulang rusuknya. Pihak penyelenggara kegiatan pers mencatat bahwa langkah tersebut, meskipun tidak umum, memungkinkan akses yang lebih luas ke organ-organ di dada dan perut.

Terlepas dari itu, para penyelenggara dan advokat hak asasi manusia mengatakan bahwa prosedur bedah yang dipaksakan dan kurangnya transparansi mengenai hal tersebut menunjukkan kebrutalan rezim, dan perlunya investigasi secara terbuka dan transparan.

“Pada akhirnya, tanggung jawab tidak berada di tangan Cheng untuk mengatakan apa yang terjadi padanya. Tanggung jawab ada di tangan pemerintah Tiongkok,” kata Matas pada acara tersebut.

Cheng Peiming, dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena keyakinannya, menjalani masa hukuman di Penjara Daqing di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, ketika menjalani operasi tanpa persetujuan.

Selama dua tahun berikutnya, Cheng menderita sesak napas. Pada Februari 2006, dia memulai aksi mogok makan sebagai protes atas siksaan baru yang dialaminya, menurut laporan di Minghui.org, sebuah situs web yang didedikasikan untuk melacak kasus penganiayaan secara langsung. Penjara memberikan infus dan membawanya ke Rumah Sakit Longnan Daqing pada 2 Maret, dengan memborgolnya ke tiang ranjang.

Dalam keadaan lemah dan diawasi oleh penjaga penjara, Cheng mendengar para penjaga berbicara dengan saudara perempuannya, yang datang untuk menjenguknya, kata Cheng kepada The Epoch Times. Penjaga itu secara keliru mengklaim bahwa Cheng telah menelan pisau dan memerlukan operasi berisiko tinggi. Kemudian, seorang dokter berbaju putih datang dan menekan dadanya serta perutnya, menyatakan bahwa mereka akan melakukan operasi pada hari berikutnya.

Cheng mengira itulah akhir dari hidupnya. Namun, ada kesempatan yang muncul. Pada dini hari berikutnya, dua penjaga yang mengawasinya tertidur sebelum memborgolnya. Dia berhasil melarikan diri melalui pintu darurat kebakaran.

Hanya beberapa hari sebelum Cheng membaca tentang masalah pengambilan organ secara paksa di Minghui.org. Dia “gemetar seluruh tubuh” memikirkan apa yang mungkin terjadi padanya, katanya dalam wawancara tersebut. Dia tidak berani melepas pakaian untuk tidur selama dua bulan berikutnya, berjaga-jaga jika dia harus melarikan diri lagi.

Polisi Tiongkok menawarkan hadiah sebesar 50.000 yuan, sekitar Rp 100 juta pada saat itu, untuk menangkap Cheng. Dia hidup dalam persembunyian hingga akhirnya melarikan diri ke Thailand pada tahun 2015.

Beberapa aktivis hak asasi manusia juga menyatakan dukungan mereka untuk Cheng.

Katrina Lantos Swett, presiden Lantos Foundation for Human Rights and Justice, memuji keberanian Cheng untuk bersuara. Dia mengatakan bahwa organisasinya telah berbicara dengan Cheng sebelumnya dan menemukan kisahnya “sangat mengganggu.”

“Mereka memberikan bukti lebih lanjut tentang pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan yang terjadi di Tiongkok dalam bentuk pengambilan organ paksa,” katanya. “Pelanggaran hak asasi manusia yang luar biasa ini terus berlanjut meskipun pemerintah Tiongkok mengklaim sebaliknya.”

Eric Patterson, kepala Victims of Communism Memorial Foundation, juga menyatakan bahwa kasus ini menyoroti “kebutuhan mendesak untuk menangani kekejaman medis yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok.”

Dalam acara tersebut, Cheng mengatakan bahwa dia tidak hanya berbicara untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk banyak orang yang masih berisiko mengalami penyiksaan di Tiongkok.

Dia menyebutkan bahwa selama ditahan, Cheng dan beberapa praktisi Falun Gong lainnya saling berjanji: siapa pun di antara mereka yang berhasil keluar hidup-hidup akan menceritakan kepada dunia apa yang terjadi di sana. (asr)

Kucing yang Menggemaskan Menjadi ‘Mama Bebek’

EtIndonesia. Percaya atau tidak, Kikig, anak kucing British Shorthair yang berbulu halus, baru saja mendapat promosi yang tak terduga: dari kucing menjadi ibu yang berbulu. Anehnya, dia sekarang menjadi ibu bebek yang dituju untuk dua anak bebek yang menggemaskan!

Klip video terbaru yang diunggah oleh pemiliknya memperlihatkan pahlawan bermata biru kita bersantai dengan mewah di keranjang merah mudanya yang cantik, menantikan tidur siang yang tenang. Tapi tunggu, dia ditemani! Pertama, satu anak bebek kecil melompat masuk, lalu yang lain.

Yang kedua, bola bulu yang malu-malu, butuh sedikit usaha tetapi akhirnya mau berpelukan. Bersama-sama, mereka mendefinisikan ulang “tujuan berpelukan”. Kikig, yang menerima peran barunya, merawat anak bebek pertama.

Anak-anak berbulu ini tidak hanya mencari kehangatan. Mereka mencari sentuhan lembut dari ibu kucing mereka. Kikig bahkan merawat anak-anak bebek itu seolah-olah mereka adalah anaknya dan memeluk mereka saat dia tertidur.

Saat ketiganya yang nyaman itu hanyut ke alam mimpi, ikatan yang tak terbantahkan pun terjalin. Anda lihat, cinta bukan tentang yang sejenis. Cinta itu tentang dengkuran, suara, dan sentuhan kecil di antaranya. Pemandangan yang menyentuh itu berbicara banyak.

Sifat Kikig yang penuh perhatian dan kepercayaan yang tak tergoyahkan dari anak-anak bebek itu melukiskan gambaran yang mengharukan. Ketiganya tampak seperti keluarga yang sempurna dan sangat cocok bersama. Ini adalah salah satu hal termanis yang akan Anda temukan daring saat ini.

Hei, jangan lupa bagikan dengan teman-teman Anda karena cinta antarspesies yang murni adalah kisah yang paling menyenangkan yang kita semua butuhkan saat ini.(yn)

Sumber: madlyodd.com

Indonesia Liftlifetravel dalam Trip and Adventure Khusus Pelancong Wanita

0

Surabaya – Belakangan trend trip yang khusus diperuntukkan untuk para wanita semakin banyak peminatnya. Wanita semakin berupaya untuk menegaskan kemandirian dan otonomi mereka. Bepergian sendirian memungkinkan mereka dalam menentukan pilihan sendiri dan membangun kepercayaan diri. Pengaruh media sosial seperti Instagram yang menyoroti petualangan pelancong wanita solo, menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya. Kemudian juga faktor keamanan, banyak destinasi menjadi lebih aman dan ramah untuk wisatawan wanita solo, dengan infrastruktur yang lebih baik dan kesadaran akan keselamatan.

Indonesia yang sangat terkenal dengan kekayaan, keindahan alam dan keramahan penduduk sangat menarik peminat pelancong wanita solo. Banyak penyedia trip wanita diantaranya Liftlifetravel mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan memperkenalkan penggabungan destinasi religi, adventure dan culture.

“Selama 10 hari para pelancong wanita diantaranya dari Amerika dan Canada akan diberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Mereka akan diajak untuk melihat Jakarta dahulu, supaya mereka mendapat gambaran mengenai Ibu Kota. Karena mereka berasal dari berbagai kota di America dan Canada, sehingga Jakarta kita jadikan sebagai titik temu. Setelah mereka berkumpul di Jakarta, kita ajak mereka terbang ke Yogyakarta,” terang Cornelia Nathalie, Country Leader Indonesia Liftlifetravel.

Di Yogjakarta mereka akan diperkenalkan membajak sawah, menanam padi, membuat batik dan bermain gamelan. Mereka akan tinggal di rumah penduduk. Amany Fuentes, salah satu pelancong dari Amerika menyampaikan bahwa dia sangat menyukai alam Indonesia, terutama ketika tinggal di desa. Dia merasakan seperti di desa tempat neneknya tinggal di Mexico, dimana terdengar ayam berkokok dipagi hari, suara air di sungai dan hijaunya pemandangan padi di sawah.

Selama di Yogyakarta mereka juga mengikuti rafting mengitari sungai Elo yang indah, berkunjung di Candi Borobudur sebagai salah satu warisan budaya oleh Unesco, dan melihat Underground Mosque dan Kesultanan Yogjakarta. Setelah 2 hari mereka di Yogjakarta, mereka menuju ke Banyuwangi dengan kereta. Ijen adalah salah satu gunung api yang terkenal indah, itulah mengapa mereka ingin melihat bluefire secara langsung. Setelah dari Banyuwangi mereka berkunjung ke Bali dengan ferry. Perjalanan ini sangat menarik bagi mereka, karena mereka dapat merasakan seluruh moda transportasi yang ada di Indonesia, dari pesawat, kereta api, ferry, angkutan desa, sepeda dan dokar.

Di Bali mereka melakukan Snorkeling di Amed, Melukat di Pura Tirta Empul, mengunjungi Monkey Forest dan surfing di Kuta. Mereka sangat antusias mengikuti upacara dan tatacara Melukat. Karena sifat trip ini adalah adventure maka kita di awal kita sudah mengadakan perjanjian dengan mereka bahwa ini bukan perjalanan wisata dimana akan tinggal di hotel berbintang, tetapi akan tinggal di rumah penduduk atau homestay, dan wajib membawa backpack, jadi bukan kopor. Pengalaman pertama menggunakan toilet jongkok merupakan hal yang tidak terlupakan untuk mereka.

Yang menarik dari trip ini adalah karena semua adalah wanita dan mereka berasal dari berbagai kota dan tidak mengenal satu sama lain. Setiap pagi kita adakan inspiration dimana mereka akan menyebutkan kata inspirasi yang saling menguatkan. Dan malam hari diadakan reflection ucapan terima kasih atas apa yang kita dapatkan hari ini. Seperti contohnya ada salah satu traveler yang sakit memiliki alergi kelapa. Seluruh tubuhnya akan merah dan gatal apabila terkena kelapa. Driver yang membawa rombongan sangat sigap membawanya dengan sepeda motor untuk diberikan pertolongan terdekat. Malam itu dia berterima kasih atas pengalaman dan driver yang membantunya.(mel)

Peringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia PrimeBiz Hotel Surabaya Adakan Lomba Makan Nasi Goreng Super Pedas

0

Surabaya — Sebagai warga Negara Republik Indonesia kita semua turut merayakan hari Kemerdekaan Indonesia. Untuk memperingatinya, PrimeBiz Hotel Surabaya mengadakan Lomba Makan Nasi Goreng Jancuk atau dikenal sebagai #ManganCuk yang selalu hadir setiap tahunnya dan selalu dinantikan oleh warga Surabaya dan sekitarnya.

Para peserta yang mengikuti lomba diwajibkan untuk mengikuti dresscode yang sudah ditentukan. Peserta lomba #ManganCuk terdiri dari beberapa grup yang setiap grupnya terdiri dari empat peserta yang akan bersaing untuk menyantap Nasi Goreng Jancuk yang terkenal dengan rasa pedasnya yang ekstrem dan pemenangnya merupakan grup yang dapat menghabiskan paling cepat. Dan akan dipilih group yang memiliki penampilan kostum terbaik. Acara ini tidak hanya menguji ketahanan para peserta terhadap rasa pedas, tetapi juga kekompakan dan kerjasama dalam tim.

Tujuan dari diadakannya lomba #Mangancuk ini adalah untuk mempererat solidaritas antar tim, sportivitas, serta menumbuhkan semangat kebersamaan. Selain itu, lomba ini juga menjadi sarana promosi kuliner khas Surabaya yang dikenal dengan rasa dan kekhasan bumbunya. Nasi Goreng Jancuk merupakan kuliner khas Surabaya yang terkenal dengan cita rasa pedasnya yang menggigit. Kombinasi bumbu rempah yang kaya akan rasa dan level kepedasan yang tinggi menjadikan nasi goreng ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta. Dengan Slogan “Ingat! Anda belum sampai Surabaya jika belum makan Nasi Goreng Jancuk” yang hanya ada di PrimeBiz Hotel Surabaya.

Lomba #Mangancuk ini juga merupakan bentuk silahturahmi, antara PrimeBiz Hotel Surabaya dengan perwakilan masyarakat Surabaya yaitu dengan mengundang Kelurahan Gayungan dan Kepala Kecamatan Gayungan sebagai juri lomba #ManganCuk yang berasal.

Mohamad Yusak Anshori, General Manager PrimeBiz Hotel Surabaya, mengatakan, “Kami sangat antusias untuk mengadakan Lomba #ManganCuk ini. Selain untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 79, kami berharap acara ini dapat menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan bagi semua peserta dan pengunjung yang menyaksikan. Nasi Goreng Jancuk yang terkenal dengan kepedasannya pasti akan memberikan tantangan tersendiri, dan kami tidak sabar untuk melihat semangat kompetitif dari setiap grup.” PrimeBiz Hotel Surabaya akan selalu mengusung konsep Indonesia diantaranya dengan menyajikan makanan khas Surabaya untuk para tamu.(mel)

Ledakan Besar di Terminal Kontainer Ningbo, Zhejiang, Tiongkok, Api Membumbung Tinggi, Jumlah Korban Belum Diketahui

0

NTD

Insiden Ledakan Ningbo pada  9 Agustus sore menjadi perbincangan hangat di dunia maya di daratan Tiongkok. Informasi menunjukkan bahwa ledakan terjadi di Terminal Kontainer Tahap Ketiga Ningbo. Berdasarkan penilaian awal, ledakan berasal dari kontainer di atas kapal, tetapi jumlah korban belum diketahui.

Video yang dipublikasikan oleh netizen menunjukkan bahwa setelah ledakan, api membumbung tinggi ke udara dan daerah sekitarnya dipenuhi dengan asap tebal.

Seorang pedagang di sekitar lokasi ledakan mengatakan kepada media daratan, “Qingfengxia”, “Saya sedang duduk di dalam rumah ketika ledakan terjadi, saya terkejut. Saya tidak melihat lokasi ledakan di luar. Sepertinya ledakan terjadi di dalam pelabuhan, di tempat penyimpanan kontainer.”

Ada netizen yang berkomentar, “Penyebab ledakan adalah bahan berbahaya yang dikirim dari Shanghai ke Ningbo, kapal tersebut adalah YM MOBILITY V.079W, bahan berbahaya kategori 5.2, di jalur AG2 Timur Tengah. Kontainer pendingin lupa dicolokkan listrik.”

Netizen lain mengatakan, “Menyebutkan tidak ada korban  tidak masuk akal.” “Tadi agen pengiriman barang memberi tahu saya, barang saya hampir semuanya habis terbakar.”

Seorang wartawan dari South China Express News mencoba menghubungi Ningbo Port sebagai seorang investor. Perwakilan terkait mengonfirmasi bahwa ledakan itu benar terjadi, dan terminal tersebut milik anak perusahaan mereka. Namun, karena kejadian ini terjadi secara tiba-tiba, perusahaan belum memiliki informasi secara rinci dan saat ini masih dalam tahapan investigasi.

Departemen Manajemen Darurat setempat mengatakan bahwa mereka sedang memverifikasi informasi terkait.

Situs web resmi Ningbo Zhoushan Port Co., Ltd menunjukkan bahwa Ningbo Zhoushan Port Co., Ltd, sebagai entitas pengoperasian pelabuhan di pesisir Zhejiang, bertanggung jawab atas pengelolaan operasional pelabuhan Ningbo Zhoushan, pelabuhan Wenzhou, pelabuhan Jiaxing, pelabuhan Taizhou, dan pelabuhan darat Yiwu. Cakupan bisnis utamanya meliputi layanan bongkar muat untuk kontainer, bijih besi, minyak mentah, batu bara, bahan cair, barang curah, dan lainnya. (Hui)