EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menggelar pertemuan dengan para Jenderal pemimpin dewan keamanan nasional guna membahas opsi militer terhadap Korea Utara, Selasa (10/10/2017) waktu setempat.
Gedung Putih dalam pernyataan tertulis mengatakan Presiden diberi beberapa opsi militer guna melawan rezim Korea Utara.
“Pembahasan dan diskusi difokuskan pada berbagai pilihan untuk menanggapi setiap bentuk agresi Korea Utara atau, jika perlu, untuk mencegah Korea Utara mengancam Amerika Serikat dan sekutunya dengan senjata nuklir,” kata pernyataan Gedung Putih tersebut.
Sekretaris Pertahanan AS, Jenderal James Mattis dan Ketua Gabungan Kepala Staf, Jenderal Joseph Dunford mempresentasikan opsi-opsi yang ada dalam pertemuan tersebut. Sehari sebelumnya, James Mattis mengatakan bahwa tentara harus selalu siap dalam skenario perang dengan Korea Utara.
“Saat ini merupakan usaha yang dipimpin secara diplomatis, dengan sanksi ekonomi kita berusaha untuk mengubah Korea Utara dari jalur ini,” kata Mattis pada pertemuan tahunan Asosiasi Angkatan Darat Amerika Serikat, Senin (9/10/2017) waktu setempat atau Selasa waktu Indonesia.
Namun, Mattis menekankan pentingnya bagi awak militer AS untuk selalu siap sedia menghadapi konflik dan perang jika terpaksa dilakukan.
“Hanya ada satu hal yang bisa dilakukan tentara AS (perang) dan kita harus selalu siap untuk itu. Itu untuk memastikan bahwa kita memiliki pilihan militer, bahwa Presiden kita dapat menggunakan keahlian kita jika dibutuhkan,” imbuh Mattis.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Mark Milley menanggapi pernyataan Mattis dengan positif. Dia menegaskan bahwa tentara Amerika telah ditugaskan untuk mempersiapkan perang dengan Korea Utara.
“Sekretaris Mattis kemarin baru-baru ini dengan jelas menugaskan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk siap. Kata-katanya dipilih dengan cermat. Jadi tugas nomor 1 kita, tidak ada yang lain, selalu siap siaga. Kesiapan untuk apa? Adalah kesiapan untuk perang,” sambungnya.
Korea Utara telah meningkatkan ancaman terhadap Amerika Serikat dan sekutunya dalam beberapa bulan terakhir. Bulan lalu Menteri Luar Negeri Korea Utara mengatakan bahwa negaranya bisa sewaktu-waktu menembak jatuh pesawat AS yang melintas pada wilayah udara internasional di kawasan semenanjung Korea.
Awal bulan ini media pemerintah Korea Utara menyampaikan ancaman terhadap Jepang dan Korea Selatan dengan nuklir.
Trump sendiri telah mengkritik upaya diplomatik oleh pemerintah AS sebelum dirinya. Dia mengatakan bahwa mereka tidak dapat menghentikan tindakan Korut dalam program nuklir dengan misi diplomatik.
Trump mengatakan hanya satu cara yang akan bekerja ketika menyangkut rezim tersebut, yaitu dengan perang. Walau demikian, Trump menolak klaim bahwa AS sedang memicu Perang Dunia III. Pernyataan itu disampaikan saat berbicara kepada wartawan menjelang pertemuan dengan Henry Kissinger pada hari Selasa kemarin.
“Kami berada di jalur yang salah sebelumnya. Yang harus Anda lakukan adalah melihat-lihat. Jika Anda melihat selama 25 tahun terakhir melalui banyak hal yang administrasi, kami berada di jalan menuju masalah yang sangat besar. Masalah seperti ini, di dunia ini belum pernah terjadi,” kata Trump.
Korea Utara meningkatkan pengembangan program nuklirnya setelah Kim Jong Un berkuasa pada 2011. Mereka bahkan mengklaim program nuklir mereka hampir berhasil. (waa)