EpochTimesId – Pejabat kontra terorisme Belanda mengaku mulai mewaspadai meningkatnya serangan teror dari milisi ISIS yang kabur dari Timur Tengah. Mereka mendapat laporan intelijen bahwa ada konsensus luas kalau ISIS masih memiliki jaringan yang cukup di Eropa, terutama dalam waktu dekat.
“Kami punya pendapat yang sama. Kekalahan militer, kehancuran kekhalifahan mereka di Irak dan Suriah, bukan berarti bahwa organisasi teroris ISIS telah dikalahkan,” kata Koordinator Kontraterorisme Nasional Belanda, Dick Schoof, seperti dikutip dari VOA, Kamis (26/10/2017).
Schoof menambahkan bahwa kekhawatiran utamanya adalah bahwa hilangnya wilayah di Irak dan Suriah belum memiliki dampak besar pada kemampuan organisasi terror itu.
ISIS masih memiliki aset untuk berkomunikasi dengan sel-sel rahasia mereka di Eropa. Demikian juga dengan para calon anggota yang sedang dalam proses perekrutan.
Kelompok teroris yang membesar karena gabungan kelompok-kelompok kecil dalam beberapa tahun terakhir itu juga dilaporkan menjalin kerjasama dan peningkatan hubungan dengan sindikat kejahatan internasional yang terorganisir. Kondisi itu dinilai sangat mengkhawatirkan karena bertambahnya dukungan ekonomi bagi para teroris.
Schoof melanjutkan, bebasnya Raqqa dari tangan ISIS tidak membuat pejabat anti-teror negara-negara Eropa bisa bernapas lega. Mereka bahkan saling memperingatkan bahwa unit komunikasi dan perencanaan kelompok teror tersebut tetap sangat aktif.
Jatuhnya Ibu Kota ISIS di Suriah awal bulan ini telah diklaim sebagai pukulan telak terhadap kelompok tersebut. Presiden AS Donald Trump bahkan menyebutnya sebagai sebuah terobosan penting. (waa)