Diserang dan Dibantai Teroris di Masjid Sufi Mesir, Korban Dibunuh Mencapai 305 Jiwa

Epochtimes.id- Setidaknya 305 jamaah Shalat Jumat tewas dan 128 lainnya luka-luka saat shalat Jumat di sebuah masjid di Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11/2017) waktu setempat.

Media Mesir Al-Ahram menulis orang-orang bersenjata berafiliasi dengan kelompok teroris Daesh atau ISIS menjadikan serangan teroris di Masjid sufi ini sebagai paling mematikan di Mesir.

Para korban korban yang tewas sedang menunaikan shalat Jumat di Masjid Al-Rawdah di kota Bir Al-Abd, Sinai Utara, Mesir.

Jaksa Agung Mesir dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2017) menyebutkan Korban tewas dalam serangan tersebut termasuk 27 orang anak-anak.

Kelompok sufi yang beraliran spiritual ini menjadi target teroris bukan pertamakalinya di Mesir.

Pada Januari 2017, media online yang berafiliasi dengan Daesh atau ISIS Rumiyah merilis sebuah wawancara dengan seorang tokoh kelompok teror Ansar Beit Al-Maqdis, yang menggambarkan desa Al-Rawdah sebagai pusat sufi. Kelompok ini juga menambahkan bahwa mereka memerangi sufisme di Sinai Utara.

Pada akhir 2016, Ansar Beit Al-Maqdis mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tokoh Sufi tertua di Sinai Soliman El-Harez serta penghancuran dua tempat peribadatan kaum sufi.

Kelompok Daesh atau ISIS selalu menyerang paham Sufisme. Masjid Al-Rawdah dibangun oleh El-Jaririyah, salah satu ordo sufi terbesar di Sinai.

Paham sufisme digambarkan sebagai langkah pencapaian rohani melibatkan bentuk ibadah spiritual. Para penganut aliran ini menempuhnya dengan cara kontemplasi, asketisme bahkan menolak kesenangan dunia.

Penyerangan ini menuai kecaman dari berbagai pimpinan negara di seluruh dunia. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut serangan bom dan penembakan di Sinai Utara ini sebagai ‘serangan teroris pengecut dan mengerikan.’

Sebagai balasan, Militer Mesir mengatakan pihaknya telah melakukan serangan udara dan penggerebekan semalam terhadap mereka yang bertanggung jawab atas di masjid Sinai Utara. (asr)

Sumber : Al-Ahram/Reuters