oleh Xia Yu
Ekspedisi pencarian bangkai kapal induk AS yang dipimpin oleh Paul Allen, pendiri Microsoft dan miliarder AS pada (05/03/2018)mengumumkan bahwa kapal induk Amerika Serikat Lexington (USS Lixington) yang tenggelam akibat terkena bom kapal perang Jepang dalam Perang Dunia II telah ditemukan di dasar laut yang berjarak 500 mil dari pantai Benua Australia.
CNN mengutip pernyataan Allan memberitakan bahwa kapal tersebut merupakan salah satu kapal induk AS yang paling awal dibangun.
Kapal ini memiliki nama lain yaitu Lady Lex. Dalam pertempuran laut di Coral Sea pada tahun-tahun awal Perang Pasifik, kapal induk ini mengalami gempuran hebat dari kapal perang Jepang sehingga tenggelam.
Pada Minggu lalu, Petrel, perlengkapan eksplorasi dasar laut yang dibawa serta dalam kapal ekspedisi Alien berhasil menemukan bangkai kapal induk tersebut berada di dasar sekitar 2 mil dari permukaan laut dengan kondisi yang masih terjaga baik.
USS. Lexington bersama 216 orang awak kapalnya dan 35 buah pesawat tempur yang dibawa tenggelam dalam pertempuran laut dengan Jepang di Coral Sea pada bulan Mei 1942.
Sebuah pernyataan, Allen mengatakan : Merupakan sebuah kehormatan bagi kita semua untuk memuji kapal Lexington milik AS tersebut beserta seluruh awak kapal pemberani yang telah menunaikan tugas di atas kapal ini. Sebagai seorang warga AS kita semua berterima kasih kepada mereka yang pernah melayani (negara) dan orang-orang yang masih melayani negara, juga keberanian, ketekunan dan pengorbanan mereka.”
Kapal induk Lexington dan armadanya bersama dengan kapal induk USS Yorktown CV-10 pada waktu itu sedang dalam konfrontasi dengan tiga buah kapal induk Jepang dengan tujuan menghalau kapal Jepang menyerang New Guinea dan Australia.
Allen mengatakan bahwa pertempuran itu terjadi sebulan sebelum Pertempuran Midway yang meletus pada 4 Juni 1942. Angkatan Laut AS berhasil menghentikan bahkan memukul mundur serangan angkatan laut Jepang di atol Midway. Dan kekalahan Jepang di pertempuran laut Midway tersebut akhirnya menjadi titik balik dalam Perang Pasifik.
“Perang di Carol Sea selain bertujuan untuk menghentikan serangan pasukan Jepang, tapi juga merupakan pertama kalinya dalam sejarah Angkatan Laut AS berperang dengan kapal Jepang dalam kondisi tidak terlihat satu sama lain,” kata Allen.
Sebelum USS. Lexington tenggelam oleh gempuran torpedo Jepang, Kapal perang AS berhasil menyelamatkan 2,000 orang awak kapal.
Komandan Pasifik AS, Laksamana Harry B. Harris mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan sebagai putra dari survivor kapal induk USS Lexington, dirinya mengucapkan selamat kepada Paul Allen dan segenap krunya atas penemuan kapal induk yang telah tenggelam 76 tahun lalu dalam pertempuran di Laut Karang.
“Kami mengagumi keberanian dan pengorbanan dari seluruh awak kapal yang bertugas di atas ‘Lady Lex’ serta semua orang Amerika yang ikut bertempur dalam Perang Dunia II,” katanya.
Harry B. Harris dalam wawancaranya dengan Fox News mengatakan : ‘Ini adalah warisan kita bahwa kekuatan angkatan laut kita berasal dari orang-orang yang pernah bertugas sebelumnya. Kekuatan angkatan laut kita berasal dari orang-orang yang sekarang sedang dalam dinas, dan inilah kita. Tidak ada orang yang meragukan para pejuang hari ini yang siap bertarung dan menang malam ini.”
Harris saat ini menjabat sebagai komandan dari 375.000 pasukan Angkatan Laut AS, bertanggung jawab atas area seluas 100 juta mil persegi.
Dia menambahkan: “Bersama-sama dengan pasukan sekutu, teman dan mitra kami membangun suatu nilai yang sama, Amerika Serikat berkomitmen untuk mempertahankan wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, membawa keamanan dan kemakmuran ekonomi bagi semua orang di wilayah penting ini”
Kapal induk Lexington yang tenggelam tersebut adalah kapal induk pertama dari kapal induk seri/kelas Lexington, ia adalah dan kapal induk AS yang kedua. Kapal tersebut memiliki dek untuk landasan pesawat tempur dengan panjang 880 kaki dan lebar 85 sampai 90 kaki. (Sinatra/asr)