oleh Chen Juncun
Radio Free Asia mengutip ucapan sumber terpercaya melaporkan bahwa seorang wanita Korea Utara yang sebelumnya bekerja di Rusia, ditangkap polisi Rusia dalam kereta api jurusan Moskow – Pyongyang karena membawa serta sebuah pistol tanpa ijin.
Radio Free Asia mengutip ucapan sumber asal Hamgyongbuk do melaporkan, pistol itu sebenarnya sudah ditemukan sebelum kereta meninggalkan Moskow, karena polisi Rusia mencatat bahwa jumlah tas milik pekerja Korea Utara yang dipulangkan berbeda antara jumlah tas yang dinaikkan ke dalam kereta api dengan yang tercantum dalam daftar. Setelah pemeriksaan yang lebih teliti, sebuah pistol ditemukan.
Polisi kemudian menurunkan lagi kopor-kopor itu dan diperiksa ulang lewat mesin X-ray yang akhirnya menemukan sebuah pistol dalam kopor milik seorang wanita.
Wanita tersebut langsung ditangkap, meskipun ia berusaha untuk mengelak dengan mengatakan tidak tahu menahu ikhwal pistol tersebut. Ia mengklaim bahwa kopor itu milik seorang pria yang ia kenal yang dititipkan kepadanya untuk dibawa pulang ke Pyongyang.
Sumber tersebut menyebutkan, karena pekerja yang dipulangkan pada hari itu cukup banyak sehingga kurang teliti dalam pemeriksaan isi kopor. Karena itu kopor yang berisis pistol tanpa dilengkapi ijin itu sempat sudah naik kereta.
Peristiwa tersebut membuat pihak Rusia meningkatkan pengawasan demi menjaga keamanan, sebut sumber tersebut.
Sumber asal Hamgyongbuk do tersebut memberikan konfirmasi kepada Radio Free Asia bahwa gara-gara insiden itu, otoritas Rusia jadi lebih mengintensifkan inspeksi terhadap barang bawaan penumpang kereta api yang menuju Korea Utara. Karena itu kenyamanan penumpang jadi terganggu.
Sumber tersebut menambahkan bahwa kereta api jurusan Moskow – Pyongyang pp beroperasi 7 kali dalam sebulan. Pekerja Korea Utara biasanya menggunakan kereta tersebut untuk pulang dari Rusia ke Korea Utara.
Karena sanksi ekonomi, perdagangan antar Tiongkok dengan Korea Utara menurun cukup drastis, sehingga pihak militer Korea Utara menaruh perhatian cukup besar pada perdagangan antara negara dengan Rusia.
Namun, ketatnya pemeriksaan di jalur kereta api Rusia juga dapat memperlambat perdagangan antara kedua negara itu. (Sinatra/asr)