Kapal Perusak AS Berlayar ke 12 Mil dari Meiji Reef Laut Tiongkok Selatan

oleh Zhang Dun

Pada 23 Maret 2018 kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat melakukan pelayaran bebas diĀ  Laut Tiongkok Selatan.

Pejabat berwenang Tiongkok langsung menanggapi dengan mengumumkan lewat media mereka bahwa militer Tiongkok akan menyelenggarakan latihan militer rutin di tempat tersebut.

Reuters melaporkan bahwa seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kapal perusak Angkatan Laut AS USS Mustin pada 23 Maret melakukan pelayaran bebas di Laut Tiongkok Selatan, kapal memasuki perairan sedalam 12 mil dari pulau terumbu Meiji di Kepulauan Nansha untuk bermanuver.

Pada bulan Januari 2015, pihak berwenang Beijing mulai meningkatkan konstruksi pulau terumbu Meiji, membangun landasan pesawat terbang.

Pada bulan Juni tahun yang sama, luas pulau terumbu Meiji telah berubah menjadi sebesar 5,52 kilometer persegi, menjadikannya sebagai pulau terbesar di Kepulauan Nansha, Laut Tiongkok Selatan.

Tiongkok, Taiwan, Filipina, Vietnam semuanya mengklaim memiliki kedaulatan atas pulau terumbu Meiji, namun pulau ini dikendalikan oleh Tiongkok dan merupakan wilayah administratif Provinsi Hainan.

Sebelumnya, sebuah wadah pemikir AS menggunakan foto satelit mengatakan bahwa di pulau terumbu Meiji tersembunyi gudang penyimpanan amunisi bawah tanah, hanggar pesawat, tempat penampungan rudal, dan radar array.

Amerika Serikat menuduh Tiongkok mereklamasi pulau dan terumbu karang demi membangun fasilitas militer di Laut Tiongkok Selatan. Amerika Serikat prihatin bahwa terumbu karang dan fasilitas militer buatan ini dapat mengganggu kebebasan pelayaran di wilayah laut strategis ini.

Reuters mencoba menghubungi Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok untuk meminta komentar tentang masuknya kapal perang AS ke wilayah perairan Meiji. Namun, tidak ada tanggapan yang diberikan.

Pada 23 Maret, juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Ren Guoqiang menanggapi dengan mengatakan bahwa 2 kapal fregat ‘Huang Shan’ dan ‘Liupanshui’ telah mendeteksi dan segera mengeluarkan peringatan untuk pengusiran.

Pada hari yang sama, militer Tiongkok melaporkan bahwa Angkatan Laut Tiongkok akan mengadakan latihan praktis di Laut Tiongkok Selatan. Namun, latihan tersebut adalah bagian dari latihan rutin tahunan dan tidak diarahkan ke negara lain.

Tindakan militer AS bertepatan dengan hari kedua penandatanganan perintah presiden AS. Surat perintah presiden itu bermaksud untuk memberlakukan tarif hukuman sebesar 60 miliar dollar AS terhadap komoditas yang diimpor dari Tiongkok. Namun, penerapan formal akan menunggu hingga daftar perpajakan diumumkan, diikuti dengan periode konsultasi yang maksimum lamanya adalah 30 hari.

Trump usai menandatangan perintah itu mengatakan, pihak Tiongkok selama ini mencuri hak kekayaan intelektual milik AS, membuat AS mengalami defisit perdagangan yang di luar kendali. Trump berjanji tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. Dan perintah yang ia tandatangani hari ini hanyalah salah satu dari banyak tindakan lainnya.

“Kami mengalami defisit perdagangan yang jumlahnya mencapai 500 miliar dollar AS. SebagianĀ  orang mengatakan bahwa 375 miliar dollar, tetapi tidak peduli angka mana yang dipakai, tak satu pun negara lain di dunia ini yang dapat menandinginya dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah”

Pada hari yang sama, pemerintah Tiongkok juga mengumumkan pengenaan tarif produk buah, daging babi, anggur, dan pipa baja yang diimpor dari Amerika Serikat senilai 3 miliar dollar AS. (Sinatra/asr)

FOKUS DUNIA

NEWS