EpochTimesId – Media Korea Selatan mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok di Dandong dan tempat lainnya kembali mempekerjakan tenaga asal Korea Utara. Akhir-akhir ini kian terasa bahwa sanksi yang diberlakukan oleh Tiongkok terhadap Korea Utara sudah jauh mengendur.
Media Korea Selatan ‘Dong-A Ilbo’ mengutip informasi di atas dan memberitakannya pada 3 April 2018. Sejak bulan lalu, pemerintah Tiongkok menghentikan proses pemulangan tenaga kerja asal Korea Utara sebagaimana yang ditetapkan dalam resolusi atau sanksi PBB.
Pemerintah Tiongkok bahkan mengeluarkan pengumuman yang meminta jajarannya untuk sementara waktu menahan diri untuk melakukan hal-hal yang menyakiti hati orang Korea Utara.
Laporan lain menunjukkan bahwa jumlah truk yang mondar-mandir antara Dandong dengan kota perbatasan di Korea Utara pada awal tahun ini hanya berkisar 20 sampai 30 buah. Namun, kini jumlahnya meningkat menjadi kira-kira 50 truk dalam satu hari.
Volume lalu lintas truk di dua tempat ini adalah salah satu indikator utama tingkat perdagangan Tiongkok-Korea Utara. Sebelum komunitas internasional menjatuhkan sanksi berat terhadap Korea Utara, jumlah truk bermuatan yang hilir mudik melalui Jembatan Sungai Yalu bisa mencapai 100 buah dalam satu hari.
Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2375 yang diadopsi pada bulan September tahun lalu berbunyi, “Negara-negara anggota tidak diperkenankan untuk mengeluarkan izin kerja baru kepada para pekerja luar negeri Korea Utara.”
Resolusi Dewan Keamanan No. 2397 yang diadopsi pada bulan Desember tahun lalu jugamengharuskan negara-negara anggota memulangkan pekerja asal Korea Utara ke negaranya dalam waktu 24 bulan.
Video Pilihan Erabaru Chanel :
Selain itu, pihak berwenang Beijing juga mengeluarkan perintah untuk memulangkan pekerja Korea Utara pada akhir tahun lalu.
Namun, baru-baru ini banyak indikasi bahwa pihak berwenang Tiongkok memperlambat pelaksanaan sanksinya terhadap DPRK.
Media Jepang ‘Sankei Shimbun’ mengutip ucapan seorang sumber asal Korea Utara yang berdagang di Dandong pada 4 April 2018. Dia menyampaikan bahwa, setelah kunjungan Kim Jong-un ke Beijing, para pedagang Korea Utara kembali berbondong-bondong datang ke kota Dandong untuk berdagang. Termasuk dirinya yang sampai waktu untuk istirahat pun, kini menjadi berkurang.
RFA mengungkapkan, pada 2 April 2018, Hwaryong si, sebuah kota kabupaten yang merupakan bagian dari daerah otonomi Yanbian, Tiongkok kedatangan lebih dari 400 orang tenaga kerja wanita asal Korea Utara.
Epoch Times pada 30 Maret 2018 juga mengungkapkan bahwa, beberapa rumah makan masakan Korea Utara di Dandong yang sebelumnya ditutup sudah kembali beroperasi.
Tiongkok adalah sekutu tradisional Korea Utara. Istilah persahabatan tradisional pun kembali dikedepankan dalam pertemuan Xi Jinping dengan Kim Jong-un bulan Maret lalu. Kedua kepala negara juga saling berjanji untuk mempererat tali persahabatan dan meningkatkan komunikasi.
Masyarakat internasional kini mulai khawatir jika Tiongkok melonggarkan sanksi, dan meninggalkan kesepakatan sanksi berat terhadap Korea Utara yang dipimpin Amerika Serikat.
‘Dong-A Ilbo’ dalam laporannya menyebutkan bahwa, pekan lalu pemerintahan Trump telah meminta pihak Tiongkok untuk berbagi informasi. Data yang diminta dapat membuktikan kinerja sanksi Beijing terhadap DPRK. (ET/Sinatra/waa)
Video Rekomendasi Erabaru Chanel :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA