Epochtimes.id- Pemindaian radar baru telah memberikan bukti konklusif bahwa tidak ada ruang tersembunyi di dalam ruang pemakaman Raja Tutankhamun.
Penelitian ini membawa akhir yang mengecewakan pada tahun-tahun ekspektasi atas prospek tersebut.
Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, Mostafa Waziri kepada Al-Ahram, Minggu (06/04/2018) mengatakan tim Italia melakukan penelitian ekstensif dengan radar penembus tanah yang menunjukkan bahwa makam itu tidak mengandung tembok pembatasan buatan manusia seperti yang diduga sebelumnya.
Francesco Porcelli dari Polytechnic University of Turin mempresentasikan temuan pada konferensi internasional di Kairo.
Pada 2015, ahli Mesir Kuno Nicholas Reeves mengusulkan, setelah analisis pemindaian laser definisi tinggi, bahwa makam Ratu Nefertiti bisa disembunyikan di balik lukisan dinding di ruang pemakaman ibu raja yang terkenal itu.
Penemuan ini memicu perhatian besar dan sejumlah pejabat mendukung teori tersebut tetapi kemudian membatahnya.
Kementerian itu mengatakan dua pemindaian sebelumnya oleh para ilmuwan Jepang dan Amerika telah terbukti tidak meyakinkan, tetapi menegaskan bahwa data radar terbaru yang menembus permukaan tanah ini menutup pada makam yang memiliki rahasia tersembunyi semacam itu.
“Disimpulkan, dengan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi, kata Dr Porcelli, hipotesis mengenai keberadaan ruang tersembunyi atau koridor yang berdekatan dengan makam Tutankhamun tidak didukung oleh data GPR,” katanya dalam pernyataannya.
Kementerian itu secara bertahap memindahkan barang-barang milik Raja Tut ke sebuah museum baru di luar Kairo dekat Piramida Giza untuk menjalani restorasi sebelum dipajang.
Pengalihan barang-barang yang tak ternilai telah menjadi masalah yang sangat sensitif.
Pada tahun 2014 janggut yang melekat pada topeng emas raja Mesir kuno itu secara tidak sengaja terlempar dan dengan cepat disambung kembali dengan senyawa lem epoksi, memicu kegemparan di kalangan arkeolog.
Konferensi Tutankhamun Internasional ke empat di Kairo, yang mana tempat Porcelli mempresentasikan temuan ini dihadiri oleh berbagai ahli Mesir dan arkeolog dari seluruh dunia.
Selama konferensi, Menteri Purbakala Mesir, Khaled al-Anani mengatakan bahwa tahap pertama dari museum baru, termasuk aula Raja Tut, akan selesai pada akhir tahun ini.
Museum ini menampung lebih dari 43.200 lebih artefak termasuk 4.500 milik Raja Tut. Pembukaannya direncanakan pada 2022 silam. (asr)
Sumber : Al-Ahram, 9news.com