SHANGHAI – Sebuah penerbangan Sichuan Airlines melakukan pendaratan darurat di kota Chengdu, Tiongkok barat daya, pada 14 Mei setelah kaca depan di sisi kanan kokpit lepas, kata otoritas penerbangan Tiongkok.
Tidak ada penumpang yang terluka dalam insiden tersebut tetapi pilot yang duduk tepat di kursi dekat kaca tersebut, yang biasanya petugas pertama, menderita goresan dan keseleo pinggang, Administrasi Penerbangan Sipil Administrasi Wilayah Barat Tiongkok (CAAC) mengatakan di situs webnya.
Seorang anggota awak kabin juga terluka saat pendaratan, tambahnya, tanpa memberikan rincian tentang apa yang menyebabkan kaca depan tersebut tanggal.
Penerbangan tersebut, Sichuan Airlines 3U8633, meninggalkan kota Chongqing, Tiongkok tengah, pada 14 Mei pagi menuju ibukota Tibet, Lhasa, kata pihak berwenang.
Menurut situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24, pesawat tersebut adalah Airbus A319. Seorang juru bicara Airbus mengatakan bahwa produsen pesawat akan menyediakan semua dukungan yang diperlukan atas permintaan oleh CAAC dan Sichuan Airlines.
Sichuan Airlines mengatakan di akun resmi Weibo bahwa penerbangan telah mengalami “kegagalan mekanis” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Dikatakan bahwa mereka telah mengalihkan penumpang penerbangan ke pesawat lain untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Lhasa.
Gambar yang diterbitkan oleh koran yang dikelola pemerintah, Chengdu Economic Daily, menunjukkan pesawat tersebut telah kehilangan salah satu jendela kokpit dan kerusakan pada kontrol-kontrol kokpitnya.
Sichuan Airlines, sebuah maskapai penerbangan regional yang berkantor pusat di Chengdu, beroperasi sebagian besar penerbangan domestik tetapi juga terbang secara internasional ke negara-negara lain seperti Jepang, Kanada, dan Republik Ceko.
Insiden yang melibatkan kaca depan retak terjadi secara teratur karena kejadian seperti burung atau sambaran petir tetapi yang melibatkan seluruh kaca depan hingga lepas jarang terjadi.
Pada tahun 1990, salah satu pilot pesawat British Airways Flight 5390 tertiup sebagian keluar dari jendela kabin setelah kaca depannya meledak pada ketinggian 23.000 kaki. Dia selamat dari insiden tersebut, yang terjadi pada jet BAC-111.
Sebuah mesin di Southwest 737 pada bulan April robek sebagian dalam penerbangan dan memecahkan jendela kabin, menewaskan seorang penumpang wanita dalam kecelakaan penumpang maskapai penerbangan AS pertama sejak 2009. Pada 3 Mei, penerbangan Southwest Airlines lain melakukan pendaratan darurat setelah panel jendela kabin retak dalam penerbangan. (ran)
ErabaruNews