EpochTimesId – Tommy Robinson, seorang wartawan Inggris dan mantan pemimpin Liga Pertahanan Inggris (EDL) dijatuhi hukuman penjara selama 13 bulan. Robinson dijatuhi hukuman 10 bulan karena penghinaan pengadilan dan tiga bulan berikutnya karena melanggar ketentuan dalam kasus pelanggaran penghinaan pengadilan sebelumnya.
Pria berusia 35 tahun itu ditangkap Jumat (25/5/2018) pekan lalu, di luar Pengadilan Leeds Crown. Dia ditangkap karena merekam para anggota geng anak-anak yang masuk ke pengadilan untuk diadili. Rekaman video, yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan Robinson dikepung dan ditangkap oleh polisi.
https://twitter.com/ASJBaloch/status/999962938780897280
Robinson, adalah seorang jurnalis warga dan aktivis anti kekerasan seksual terhadap anak. Dia secara terbuka menentang ancaman ekstremisme dan terorisme Islam selama hampir sepuluh tahun terakhir.
Belakangan ini, Inggris memang dihantam skandal kekerasan seksual terhadap anak-anak. Pelakunya adalah anggota geng-geng berandal, yang sebagian besar anggotanya adalah pria Muslim.
Kasus yang paling terkenal, yang dikenal sebagai skandal eksploitasi anak Rotherham, menemukan bahwa diperkirakan 1.400 anak disiksa di kota Yorkshire Selatan antara 1997 dan 2013, menurut laporan pemerintah tahun 2014.
Laporan itu menemukan bahwa mayoritas pelaku adalah pria Muslim yang menargetkan anak perempuan berusia antara 12 hingga 16 tahun. Skandal ini telah digambarkan sebagai salah satu yang terbesar dan terburuk dalam sejarah Inggris.
Penangkapan Robinson memicu protes besar-besaran di luar Downing Street oleh pendukung kebebasan berbicara yang menyerukan pembebasan sang Aktivis. Tampaknya ada ribuan orang yang hadir.
https://twitter.com/1BJDJ/status/1000392965922029568
Sementara itu, petisi Change.org baru-baru ini menyerukan pembebasannya dengan cepat memperoleh lebih dari 470.000 tanda tangan pada saat artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris.
“Tommy Robinson telah ditangkap dan dipenjara karena melaporkan geng grooming Muslim,” petisi menyatakan. “Pekerjaan yang dia pilih untuk dilakukan tanpa memperhatikan keselamatannya sendiri, memberi tahu publik tentang semua kesalahan yang dilakukan atas nama Allah.”
Di media sosial, protes terus berlanjut, karena pengguna menggunakan hashtag #FreeTommy untuk meningkatkan kesadaran. Pawai di seluruh Inggris juga telah dijadwalkan.
Penangkapan ini memicu perhatian dunia, karena ratusan warga di Australia juga berkumpul untuk melakukan protes di luar Kedutaan Besar Inggris di negara itu. Banyak yang memegang tanda #FreeTommy di Sydney dan Melbourne. Peristiwa serupa terjadi di Kanada juga.
Outside British Consulate in Calgary, Alberta #freetommy #FreeTommyRobbinson pic.twitter.com/CSctUEZqt1
— Shadow (@ShadowKomet) May 28, 2018
LSM yang turut didirikan oleh Robinson tahun lalu, EDL, menentang penyebaran ‘Islam militan’ di Inggris. Menurut situs web grup tersebut, mereka membela ‘kebebasan berbicara’ dan ‘kebebasan berbicara dalam hukum’.
“Kegiatan kami damai. Kami berkomitmen untuk tidak melakukan kekerasan,” kata situs web tersebut. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA