oleh Li Hong
Seorang musisi Bangladesh berusia 31 tahun bernama Ali tahun lalu oleh dokter didiagnosis menderita gangguan dystonia lokal tahun lalu, hal mana menyebabkan jari tangan kirinya gagal berfungsi dengan sempurna. Jadi ia pergi ke India untuk mencari saran medis.
Selama bedah otak berlangsung Ali masih mampu memantau pergerakan jari-jarinya, dia bermain gitar untuk memungkinkan ahli bedah memantau aktivitas jarinya. Ali terjaga saat bermain gitar padahal pembedahan sedang berlangsung.
Taskin Ibna Ali menderita gangguan distonia lokal yang memang langka. Hal tersebut menyebabkan jari-jarinya mendadak kram saat bermain gitar. Gangguan ini juga dikenal sebagai gangguan distonia musisi.
Pada awalnya, Ali pikir itu karena latihan bermain gitar yang berlebihan, tapi setelah beberapa kali mencoba, ia menemukan itu terjadi hanya ketika bermain gitar, karir musik juga menjadi terpngaruh akibatnya. Karena itu Ali memutuskan untuk pergi ke India untuk pengobatannya.
Menjelang pembedahaan, dokter meminta persetujuan Ali mengenai operasi dalam keadaan ia sadar, dan terus memainkan gitar selama pembedahan berlangsung dengan maksud untuk menguji kelenturan jari jemari Ali.
Dokter mengatakan : “Karena gejala hanya muncul ketika pasien memainkan gitar, pasien perlu tetap terjaga dan bermain gitar selama operasi agar dokter lebih akurat dalam menguji reaksi saraf”
Beruntung pembedahan mencapai sukses, dan aktivitas jari-jarinya benar-benar pulih. Ali terkejut juga dengan hasil pembedahannya. Ia mengatakan : “Ketika mencapai (pembakaran) keenam, jari-jari saya sudah bisa bergerak bebas, terutama setelah operasi selesai, jari-jari saya telah kembali ke keadaan seperti semula.
Menurut Dokter Ahli Saraf Sanjiv CC bahwa gangguan tersebut memang langka terjadi, kira-kira hanya 1 % dari musisi yang terserang. Penyembuhannya dengan metode perawatan obat cukup sulit didapatkan hasilnya kecuali memilih pembedahan. (Sinatra/asr)