Pengacara Senior dari Catholic Charities : Stop Pengambilan Paksa Organ oleh PKT

Epochtimes.id- Seorang pengacara senior dari Catholic Charities of Washington, Amerika Serikat, David Cleveland, menyampaikan dukungannya dalam acara peringatan 19 tahun Anti-Penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong di Washington DC. pada 19 Juli 2018.

Berikut pidato dukungannya penghetnian penganiayaan terhadap Falun Gong :

“Nama saya David Cleveland, saya adalah seorang Kristen, di sini saya ingin berbicara tentang transplantasi hati di Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat, jika seorang pasien butuh transplantasi organ hati, ia harus terlebih dahulu mengajukan keinginan kemudian menunggu. Karena ada sekitar 14.000 orang pasien di Amerika Serikat sedang menunggu transplantasi hati, sedangkan rumah sakit hanya dapat melakukan sekitar 7.000 kali tindak transplantasi hati setiap tahunnya, sehingga banyak pasien yang meninggal dunia dalam masa penantian.

Sesungguhnya, hal yang sama juga terjadi di Korea Selatan, nama-nama pasien yang menanti giliran transplantasi hati juga tercantum dalam daftar tunggu, mereka juga harus menunggu selama bertahun-tahun, dan banyak pasien yang meninggal dunia di masa tersebut. Namun, banyak orang tahu sekarang bahwa ada sejumlah pasien warga Korea yang tidak sabar menunggu lalu pergi ke Tiongkok untuk melakukan operasi transplantasi hati.

Seorang reporter stasiun TV Korea Selatan ‘TV Chosun’ berangkat ke Tiongkok bersama rombongan pasien yang hendak melakukan transplantasi hati pada bulan Nopember 2017 untuk melakukan wawancara rahasia.

Sesampainya di sebuah rumah sakit, ia bertemu dengan seorang staf medis rumah sakit tersebut yang etnis Korea. Staf tersebut mengatakan kepada reporter yang berpura-pura jadi keluarga pasien : “Kami dapat menemukan organ yang cocok bagi kalian. Hanya membutuhkan waktu menunggu kira-kira 2 hari atau satu hingga dua minggu. Jika kalian  bersedia membayar lebih mahal, proses pencocokan organ akan lebih cepat”

Kemudian reporter tersebut bertemu dengan beberapa orang Korea di rumah sakit yang sama. Salah satu dari mereka berkata di depan kamera : “Saya datang dua hari yang lalu. Saya masih menunggu. Mereka memberi tahu saya bahwa saya perlu menunggu selama dua minggu”

Setelah kembali ke Korea Selatan, reporter menemui seorang dokter Korea yang memperkenalkan pasien ke rumah sakit di Tiongkok.

Ketika wartawan bertanya kepada dokter : “Apakah Anda tahu dari mana sumber organ yang ditransplantasikan kepada pasien oleh rumah sakit di Tiongkok ?” dokter tidak menjawab pertanyaan ini. Tetapi dokter lain berkata : “Ya, saya mendengar bahwa organ-organ ini berasal dari tahanan di Tiongkok, tapi yang lebih jelas lagi saya tidak tahu” Jika Anda ingin mengetahui rincian wawancara ini, Anda dapat mengikutinya melalui menyaksikan acara di KBS.

Apakah masyarakat Tionghoa benar-benar mendukung transplantasi organ ? Sebenarnya, budaya Tionghoa sangat menentang donasi organ. Di Tiongkok, pada dasarnya tidak ada orang yang mau menyumbangkan organ mereka sendiri.

Kami tahu bahwa ada jutaan orang dipenjara oleh pemerintah Tiongkok, dan para dokter yang melakukan transplantasi organ hanya menguji golongan darah dari sekelompok terpidana dalam penjara : Yaitu golongan darah dari para praktisi Falun Gong.

Pihak penjara juga ingin memiliki data golongan darah mereka. Dengan demikian, ketika rumah sakit menerima permintaan organ, maka pihak penjara dapat dengan cepat menemukan organ dari orang yang bergolongan darah sesuai permintaan.

Jadi apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikan kejahatan ini?

Beberapa minggu yang lalu, Negara Bagian Missouri mengeluarkan resolusi yang berisis tuntutan terhadap PKT untuk segera menghentikan kejahatan pengambilan organ dan meminta Presiden Trump untuk menyelidiki kejahatan pengambilan organ di daratan Tiongkok. Sementara itu Negara Bagian Arizona juga mengeluarkan resolusi serupa minggu yang lalu.

Kita semua yang berpartisipasi dalam acara peringatan 19 tahun Anti-Penganiayaan PKT terhadap Falun Gong di Washington DC juga dapat meminta kota dan negara bagian yang kalian masing-masing tinggal untuk meloloskan resolusi terhadap pengambilan organ paksa  dan meminta perguruan tinggi kedokteran setempat untuk menghentikan pelatihan dokter transplantasi organ dari daratan Tiongkok.

Kami juga dapat meminta otoritas berwenang untuk mengganti nama jalan di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Washington DC ini menjadi Lapangan Falun Gong (Falun Gong Square) sebagai dukungan terhadap perjuangan para praktisi Falun Gong.” (Sin/asr)