oleh Xia Yu
Pada 22 – 23 Agustus, utusan perdagangan dari Amerika Serikat dan Tiongkok akan memulai negosiasi perdagangan putaran keempat.
Para pejabat AS dan Tiongkok mengatakan utusan kedua negara sedang dalam perundingan untuk mengatur jadwal dan agenda KTT Presiden Trump dengan Xi Jinping pada bulan November mendatang untuk mengakhiri kebuntuan perdagangan yang terjadi.
Saat ini, perang dagang AS-Tiongkok telah berkobar, kedua belah pihak saling menarifi komoditas impor senilai USD. 34 miliar, dan sudah dijadwalkan pada 23 Agustus komoditas lainnya senilai USD. 16 miliar juga akan dinaikkan tarif impornya sebesar 25 %. Bahkan Amerika Serikat juga telah mempersiapkan untuk menaikkan tarif 25 % atas barang impor dari Tiongkok senilai USD. 200 miliar.
Pihak AS dan Tiongkok pada Kamis (16/08/2018) mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pembicaraan perdagangan tingkat menengah di Washington minggu depan. The Wall Street Journal pada 17 Agustus memberitakan, pembicaraan akan membuka jalan bagi kemungkinan KTT pada bulan November.
Wang Shouwen, Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok akan memimpin sembilan anggota terbang ke Amerika Serikat untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat AS yang akan dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan AS David Malpass.
Para pejabat mengatakan pembicaraan itu bertujuan untuk mencari solusi bagi para pihak untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dan dapat melakukan lebih banyak putaran negosiasi dalam beberapa bulan mendatang.
Xi Jinping telah menginstruksikan deputi agar segera menstabilkan hubungan bilateral
Pembicaraan kali ini juga menunjukkan kepada  Beijing yang mengambil tindakan inisiatif untuk memulihkan hubungan dengan pihak berwenang Washington. Hubungan AS-Tiongkok menjadi tegang setelah Trump mulai mengenakan kenaikan tarif atas komoditas impor dari Tiongkok. Administrasi Trump menyatakan bahwa tarif dirancang untuk menghukum pelanggaran hak kekayaan intelektual dan pencurian teknologi oleh pihak Tiongkok.
AS menaikkan tarif dan Tiongkok membalas juga dengan kenaikan tarif telah menyebabkan mata uang Renminbi terpukul dan pasar saham Tiongkok hancur.
Penasehat pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa Xi Jinping telah menginstruksikan para deputinya untuk melakukan upaya demi menstabilkan hubungan dengan AS sesegera mungkin.
Banyak pejabat dan ahli dari PKT telah mengatakan bahwa konflik perdagangan yang berkepanjangan dengan Washington dapat merusak ekonomi Tiongkok yang baru dibentuk kembali.
Pada saat yang sama para pejabat AS mengatakan bahwa ekonomi AS yang kuat sedang memberikan pengaruhnya yang besar kepada pemerintahan Trump dalam posisi negosiasi.
“Saya percaya bahwa investor sedang beralih dari daratan Tiongkok, karena mereka tidak suka dengan ekonomi (Tiongkok), mereka datang ke Amerika karena mereka suka perekonomian kita”, Kata Larry Kudlow, Penasihat ekonomi Gedung Putih kepada Kabinet dalam pertemuannya pada hari Rabu. “Sekarang, ekonomi (Tiongkok) mereka tampaknya terus buruk.”
Bulan November ada 2 KTT Trump – Xi Jinping
Para pejabat kedua negara mengatakan Trump dan Xi Jinping memiliki 2 kesempatan pertemuan pada pertengahan November, yakni KTT APEC dan forum yang melibatkan 21 negara ekonomi dunia, dan kemudian pada akhir November Pertemuan kedua KTT Pemimpin G20 yang diadakan di Buenos Aires, Argentina.
Utusan perunding sering menemukan bahwa pertemuan antara kedua pemimpin tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari perang dagang terjadi tanpa terkendali.
Pemimpin kedua negara sering bertemu dalam acara-acara KTT yang disebutkan di atas, tetapi bulan lalu, ketika menghadiri pertemuan Menkeu G-20 Steven Mnuchin tidak melakukan pertemuan resmi dengan menteri keuangan Tiongkok.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak menanggapi permintaan komentar dari Wall Street Journal. Kementerian Keuangan AS menolak memberikan komentar sebelum pembicaraan utusan AS-Tiongkok minggu depan.
Pihak Tiongkok belum ajukan solusi penyelesaian keluhan AS atas pencurian hak intelektual dan pengalihan paksa teknologi AS
Pekan depan, ketika para perunding bertemu utusan perdagangan AS akan mengadakan sidang dengar pendapat terbuka mengenai rencana menaikkan tarif komoditas Tiongkok senilai USD. 200 miliar. PKT juga mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pembalasan.
Di Beijing, para pejabat senior Partai Komunis Tiongkok terus mengadakan pertemuan dengan para eksekutif perusahaan AS dalam beberapa hari terakhir, mencoba untuk membuat mereka melobi pemerintah Trump untuk membatalkan tarif.
Situs lembaga antitrust pada hari Jumat memberitakan bahwa, Zhang Mao, Direktur Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (State Administration for Market Regulation, SAMR) Tiongkok bertemu dengan Craig Allen, Presiden AS-China Business Council dan sejumlah perwakilan dari perusahaan-perusahaan AS di Tiongkok.
Selama pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok pada bulan Mei lalu di Beijing, negosiator AS telah mengajukan 8 poin tuntutan kepada pihak Tiongkok, termasuk meminta Tiongkok untuk mengurangi surplus dari perdagangan dengan AS sebesar USD, 200 miliar, menghapus kebijakan industri Tiongkok dan memastikan bahwa Tiongkok tidak akan keberatan kepada Amerika Serikat untuk menggugat Beijing di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan sebagainya. Namun pihak Tiongkok tidak pernah secara substansial memenuhi permintaan tersebut.
Kementerian Keuangan AS telah mengembangkan daftar yang lebih akurat dari tuntutan, termasuk pengurangan subsidi negara, menghilangkan perilaku kelebihan kapasitas baja, aluminium dan industri lainnya, menghentikan pengalihan paksa teknologi milik perusahaan-perusahaan AS di Tiongkok, membeli lebih banyak barang dan jasa AS dan membiarkan nilai mata uang Renminbi terapresiasi.
Kementerian Keuangan AS dan para pemimpin Dewan Ekonomi Nasional yang dipimpin oleh Larry Kudlow lebih cenderung untuk mengikuti pandangan Wall Street dan pebisnis AS, berharap pertemuan dapat secepatnya mencapai kesepakatan.
Namun, Kantor Perwakilan Dagang AS yang bertanggung jawab untuk tarif lebih menginginkan hasil dari pungutan pajak tambahan dapat dijadikan kekuatan dalam tawar menawar antara Amerika Serikat dengan Tiongkok sebelum bulan Oktober nanti.
Kantor Perwakilan Perdagangan AS menyatakan bahwa Beijing tidak melakukan upaya yang dapat diandalkan untuk menangani keluhan AS tentang menghentikan pencurian kekayaan intelektual dan pengalihan paksa teknologi AS.
Para pejabat AS mengatakan perwakilan perdagangan Robert Lighthizer percaya bahwa tekanan yang dilakukan AS kepada Beijing akan memaksa perusahaan-perusahaan asing lainnya untuk hengkang dari Tiongkok untuk melemahkan kemampuan Tiongkok komunis mengembangkan teknologi baru. (Sin/asr)