oleh Fang Xiao
Cepatnya penyebaran virus flu babi Afrika di Tiongkok menyebabkan negara tetangga mulai khawatir.
Baru-baru ini pemerintah Malaysia mengumumkan larangan untuk mengimpor produk daging babi mentah atau beku dari 6 negara termasuk Tiongkok.
Pemerintah Malaysia pada 7 September mengumumkan bahwa untuk menghindari penyebaran virus flu babi Afrika (ASF) di Malaysia, pemerintah memberlakukan larangan impor produk daging babi dari 6 negara termasuk Tiongkok.
Flu babi Afrika sekarang sedang menyebar di Rusia, Polandia, Hongaria, Moldova, Ukraina dan Tiongkok.
Sim Tze Tzin, Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia mengatakan, pemerintah melarang impor produk daging babi dan babi mentah dari negara-negara tersebut.
Setiap tahunnya Malaysia mengimpor sekitar 25.000 ton daging babi dari Jerman, Tiongkok, Spanyol, Vietnam dan lainnya.
Virus flu babi Afrika telah ditemukan di provinsi Liaoning, Henan, Anhui, Jiangsu dan Zhejiang, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa prihatin jika pemerintah Tiongkok tidak secepatnya mengatasi epidemi tersebut, khawatir akan membahayakan Korea Selatan dan negara-negara ASEAN.
Sim Tze Tzin mengatakan, meskipun flu babi Afrika tidak terjadi di Malaysia, tetapi pemerintah pusat meminta pemerintah negara bagian untuk bekerja sama dengan para peternak babi untuk membuat langkah-langkah pencegahan. Memastikan virus tidak masuk ke Malaysia.
Ye Chaochong, penasihat teknis Federasi Perunggasan Malaysia, mengimbau mereka yang melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk tidak mengunjungi peternakan babi setempat jika mereka berkunjung ke 5 provinsi tempat epidemi terjadi, yaitu Liaoning, Henan, Anhui, Jiangsu dan Zhejiang. Pada saat yang sama, jangan membawa oleh-oleh makanan berupa produk dari daging babi.
Menurut laporan Yonhap pada 5 September, pejabat karantina dari bandara Incheon dan Jeju Korea Selatan masing-masing pada 20 dan 26 Agustus Selatan dari bagasi bawaan 2 orang wisatawan asal Tiongkok makanan daging babi yang mengandung virus ASF.
Menurut Kementerian Pertanian dan Makanan Korea, jenis virus yang ditemukan itu sama dengan virus ASF yang sekarang sedang menyebar luas di Tiongkok.
Sejak awal bulan Agustus lalu, laporan media resmi Tiongkok menyebutkan bahwa 13 kasus wabah flu babi Afrika telah ditemukan di 6 propinsi Tiongkok, yakni Liaoning, Henan, Jiangsu, Zhejiang, Anhui dan Helongjiang. yang terbanyak terjadi di Anhui.
Yang dikhawatirkan dunia adalah Tiongkok berusaha untuk menyembunyikan informasi yang benar tentang epidemi tersebut, selain itu juga khawatir jika penyebaran yang terus meluas hingga membahayakan dunia.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB mengadakan pertemuan darurat pada 5 September untuk mencegah epidemi menyebar dari Tiongkok ke negara-negara tetangga.
Awal tahun ini, FAO mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa jika flu babi Afrika menyebar ke Tiongkok, itu bisa memiliki konsekuensi merusak bagi keamanan pangan, dan bisa menyebar lebih jauh ke Asia Tenggara.
Bao Tong, mantan Sekretaris Ketua Partai Komunis Tiongkok Zhao Ziyang dalam wawancaranya di Radio Free Asia pada tanggal 6 September mengatakan PKT menutupi atau tidak memberikan informasi lebih lanjut kepada publik tentang perkembangan epidemi flu babi Afrika di Tiongkok karena takut kehilangan muka, takut diusut, takut dimintai tanggung jawab, takut mengganggu stabilitas nasional.
“Malahan kecemasan yang lebih besar dan rasa tanggung jawab muncul dari pemerintahan negara tetangga Tiongkok dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB,” katanya. (Sin/asr)
Video Rekomendasi :