EpochTimesId – Militer Rusia menggelar dan menyiagakan rudal anti-kapal-laut di Samudera Arktik, dekat kutub utara Bumi. Rudal anti-kapal itu disiagakan agar, jika dibutuhkan, kekuatan nuklir dapat segara diperintahkan untuk melindungi klaimnya di wilayah kaya sumber daya alam dengan kekuatan militer.
Video yang dirilis oleh kementerian pertahanan negara itu pada 26 September 2018, waktu setempat menunjukkan, rangkaian ujicoba peluncuran misil P-800 Onyx supersonik. Lokasi gelar senjata, dan ujicoba senjata, serta latihan militer itu merupakan bagian dari kompleks pertahanan pantai Bastion Rusia.
Kementerian itu mengatakan peluncuran itu merupakan bagian dari latihan taktis oleh Armada Utara Angkatan Laut Rusia.
Seorang juru bicara Armada Utara Angkatan Laut mengatakan kepada Interfax bahwa sistem rudal telah dikirim ke pangkalan militer di Pulau Kotelny, di timur Siberia, untuk ambil bagian dalam latihan.
“Penembakan roket akan diluncurkan pada target jarak jauh yang menyimulasikan sekelompok kapal musuh di permukaan laut,” kata juru bicara itu seperti dikutip Interfax.
Ketertarikan Moskow pada Kutub Utara berasal dari penemuan cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar yang belum dimanfaatkan di kawasan ini. Selain itu juga adanya keinginan Moskow untuk mengamankan akses ke Northern Sea Route (NSR).
“Masa depan Rusia terletak di Arktik,” kata Malte Humpert, seorang rekan senior di Arctic Institute, The Economist melaporkan. “Ini akan menjadi koridor penting untuk mengekstrak dan mengangkut sumber daya ke Asia dan Eropa.”
Penyebaran rudal itu dilakukan hanya beberapa hari sebelum kedatangan Venta Maersk di kota pelabuhan St. Petersburg. Sebuah kapal yang diperkuat secara khusus, yang merupakan kapal kontainer pertama di dunia yang menjelajah ke Arktik, Rusia.
Pelayaran perdana dari kapal Rusia itu, dilaporkan sebagai uji coba untuk menentukan kelayakan NSR sebagai rute pelayaran. Ini sekaligus menjadi pertanda meningkatnya minat Rusia pada Kutub Utara.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani sebuah doktrin militer baru yang mulai berlaku pada tahun 2014. Doktrin itu mempercayakan tugas baru pada pasukan bersenjata Rusia untuk mempertahankan kepentingan strategis negara di samudera Arktik (kutub utara), menurut Times Moskow.
Rekaman yang baru-baru ini dirilis menunjukkan sebuah rudal Onyx, yang dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 3.186 km/jam, menembaki target di udara. Rudal sonik itu kemudian meluncur di atas laut menuju sasaran tiruan, yang dirancang untuk mensimulasikan sekelompok kapal musuh di permukaan laut.
Sebuah peluncur Bastion dapat membawa dua rudal anti-kapal Onyx, yang dapat menghantam target sejauh 300 kilometer dari lokasi peluncuran, RT melaporkan.
Wakil Perdana Menteri Rusia, Yuri Borisov, mengatakan pada Rabu, 26 September 2018, bahwa senjata baru Rusia menunjukkan bahwa negara itu “harus diperhitungkan,” menurut kantor berita yang dikelola negara, TASS.
“Upaya-upaya ini telah menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa Rusia adalah sesuatu yang harus diperhitungkan,” kata Borisov.
Pernyataan itu mengacu pada serangkaian senjata baru yang dipresentasikan oleh Putin pada bulan Maret tahun ini.
“Secara halus, seluruh dunia meremehkan industri Rusia, industri pertahanan Rusia, dan semua pencapaian kami. Mereka mengatakan bahwa semuanya berkarat, roket mereka (rusia) tidak sanggup terbang.”
“Kami memiliki beberapa awal yang sangat baik, dan sampai batas tertentu, kami adalah trend-setter,” kata Borisov, menurut TASS. (TOM OZIMEK/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA