Dua Pesawat AS Tabrakan dan Jatuh di Laut Jepang, 5 Tentara Hilang

Epochtimes.id- Seorang Marinir AS tewas dan tim penyelamat sedang mencari lima lainnya yang hilang setelah dua pesawat Korps Marinir bertabrakan di udara dan jatuh di laut lepas pantai Jepang.

Insiden terjadi saat latihan pengisian bahan bakar seperti dikatakan seorang pejabat dikutip Reuters pada 6 Desember.

Pejabat Jepang dan Amerika mengatakan sejauh ini telah menemukan dua dari tujuh Marinir yang berada di dalam pesawat yakni jet tempur F / A-18 Hornet dan Hercules KC-130.

Kecelakaan mematikan adalah yang terbaru dalam serangkaian kecelakaan penerbangan militer AS di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Insiden ini menuai kritik dari Kongres Amerika Serikat atas keselamatan penerbangan.

Presiden AS Donald Trump menyatakan terima kasih kepada Jepang atas bantuannya yang cepat dengan upaya pencarian dan penyelamatan.

“Doa saya bersama anggota kru @USMC (Korps Marinir AS) yang terlibat dalam tabrakan udara di lepas pantai Jepang,” demikian cuitan Trump.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 2.00 pagi waktu setempat di Jepang sekitar 320 km (200 mil) dari pantai Jepang. Korps Marinir mengatakan pesawat melakukan pelatihan rutin pada saat itu, termasuk pelatihan pengisian bahan bakar.

Militer AS tidak berspekulasi tentang penyebab tabrakan tersebut.

“Insiden ini disesalkan, tetapi fokus kami saat ini adalah pada pencarian dan penyelamatan,” kata Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya pada konferensi pers.

“Jepang akan merespon dengan tepat setelah rincian insiden itu terungkap,” ujarnya.

Pesawat patroli dan pengawasan AL-AS P-8A membantu dalam upaya pencarian dan penyelamatan bersama dengan pihak berwenang Jepang. Korps Marinir,menambahkan bahwa insiden itu sedang diselidiki.

Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang komptenesi militer sebagaimana diungkapkan oleh Menhan AS Jim Mattis.

Pemimpin kongres menyebut kecelakaan sebagai krisis dan menyalahkan operasi tempur yang berkelanjutan, modernisasi yang tertunda, kurangnya pelatihan, dan peralatan yang menua.

Tahun lalu, 16 anggota tewas setelah kecelakaan pesawat transportasi militer di pedesaan Mississippi.

Penyelidikan militer mengatakan penyebab utama kecelakaan itu adalah bilah baling-baling yang masuk ke badan pesawat.

Penyelidikan menambahkan bahwa baling-baling pesawat tidak menerima perawatan yang baik.

Pada Agustus 2017, Korps Marinir AS memerintahkan skuadron pesawatnya untuk menangguhkan operasi penerbangan selama 24 jam sebagai langkah meninjau keselamatan pesawat.

Kecelakaan militer AS adalah topik sensitif di Jepang, terutama bagi penduduk di prefektur selatan Okinawa, rumah bagi sebagian besar kehadiran AS di negara tersebut.

Serangkaian pendaratan darurat dan bagian-bagian yang jatuh dari pesawat militer AS telah memicu kekhawatiran atas keamanan. (asr)

Oleh Idrees Ali & Phil Stewart/Reuters/The Epochtimes

FOKUS DUNIA

NEWS