MELBOURNE, Australia — Anggota Parlemen Victoria, Bernie Finn, telah meminta jaksa agung bekerja sama dengan pemerintah federal untuk menghentikan praktik perdagangan organ manusia.
Dalam pidato di hadapan Parlemen Victoria pada 21 Februari, Finn, anggota Partai Liberal yang juga merupakan bagian dari Dewan Legislatif Victoria, mengatakan bahwa 3 dari 12 rekomendasi dalam laporan oleh Sub-Komite Hak Asasi Manusia menyarakankan untuk melakukan penyelidikan tentang Perdagangan Organ Manusia dan Wisata Transplantasi Organ yang barangkali telah diterapkan di Victoria.
“Ini mungkin tidak tampak seperti masalah negara sama sekali, tetapi sebenarnya hal itu benar-benar memburuhkan keterlibatan negara … dari 12 rekomendasi yang dibuat oleh subkomite, tiga di antaranya membutuhkan keterlibatan negara yang sangat kuat,” kata Finn.
Laporan tersebut berjudul “Compassion, Not Commerce: An inquiry into human organ trafficking and organ transplant tourism” (Belas Kasih, Bukan Perdagangan: Penyelidikan tentang Perdagangan Organ Manusia dan Wisata Transplantasi Organ), telah dirilis pada 3 Desember 2018 dan mempertimbangkan apakah undang-undang perdagangan organ Australia harus diperluas untuk melarang warga negara bepergian ke luar negeri untuk transplantasi yang tidak etis, dan apakah Australia seharusnya ikut mendukung Konvensi Dewan Eropa Menentang Perdagangan Organ Manusia (Council of Europe Convention against Trafficking in Human Organs), yang berlaku 1 Maret 2018.
https://twitter.com/DAFOH_org/status/1098772543341846532
Finn menjabarkan tiga rekomendasi dari laporan tersebut.
Rekomendasi lima terkait dengan protokol pelaporan wajib oleh dokter yang merawat pasien yang diduga telah menerima transplantasi komersial.
Rekomendasi enam terkait dengan proses pidana, di bawah Konvensi Dewan Eropa menentang Perdagangan Manusia, menentang pengambilan organ manusia secara ilegal dari donor yang masih hidup atau sudah meninggal.
Rekomendasi 12, terkait dengan pameran jaringan tubuh manusia secara komersial di mana “dokumentasi yang dapat diverifikasi tentang persetujuan dari pendonor atau keluarga terdekatnya” harus ditunjukkan.
SUMBER ORGAN MANUSIA
Laporan tersebut memahami kekhawatiran-kekhawatiran para ahli bahwa organ-organ yang digunakan dalam transplantasi di Tiongkok diduga bersumber dari para tahanan politik, tahanan nurani, dan tahanan yang dieksekusi.
“Saya telah khawatir dan telah menyatakan menentang selama beberapa tahun, dan itu adalah praktik Pemerintah Tiongkok, untuk bertahan menggunakan pengambilan organ secara paksa, berikutnya perdagangan organ manusia, dan wisata organ,” kata Finn.
Selama penyelidikan yang dimulai pada tahun 2017, para ahli telah memberikan bukti tentang kasus-kasus penyalahgunaan transplantasi yang telah dilaporkan terjadi di Tiongkok serta di seluruh wilayah Asia-Pasifik.
SUBMISSION – Inquiry into Human Organ Trafficking and Organ Transplant Tourism – Australian Government Inquiry https://t.co/Ku2o9kPccv pic.twitter.com/oGkDaPk0MJ
— Stop Organ Harvesting (@StopOrganTheft) October 1, 2017
Komite mengatakan mereka tidak dalam posisi untuk memutuskan kebenaran tentang dugaan-dugaan terhadap rezim Tiongkok tetapi “cenderung menyimpulkan bahwa perdagangan organ telah terjadi di Tiongkok dan kemungkinan masih terus terjadi, meskipun pada skala yang lebih rendah.” Mengingat Kedutaan Besar membungkam tentang tuduhan-tuduhan tersebut, sub-komite merekomendasikan agar pemerintah Australia memantau dan mengungkapkan keprihatinan tentang praktik-praktik transplantasi Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Menurut investigasi mendalam oleh mantan Sekretaris Negara Kanada, David Kilgour, dan pengacara HAM, David Matas, Tiongkok telah mengambil organ dari para tahanan nurani dalam skala besar, terutama dari praktisi Falun Dafa, telah menghasilkan jutaan dolar dari bisnis tersebut yang menguntungkan para pejabat PKT. Falun Dafa, atau Falun Gong, adalah latihan meditasi spiritual tradisional yang banyak dianiaya di Tiongkok.
“Tanggungjawab itu berada di pihak-pihak berwenang Tiongkok untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tidak mengatur atau mengizinkan praktik pengambilan organ dari para tahanan yang dieksekusi tanpa sepengetahuan dan persetujuan pemilik organ tanpa paksaan. Dengan tidak adanya tindakan menunjukkan kebenaran seperti itu oleh otoritas Tiongkok, dunia berhak mempertanyakan pernyataan-pernyataan tegas tentang klaim-klaim yang bertentangan,” laporan Australia menyatakan.
LANGKAH AWAL PENTING UNTUK NEGARA VICTORIA
Juru bicara organisasi para dokter yang menentang pengambilan organ paksa, Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH), sebuah organisasi yang didirikan oleh dokter-dokter medis yang memberikan temuan-temuan obyektif tentang pengambilan organ secara tidak etis dan ilegal, Dr. Liza Lau, mengatakan bahwa pidato Finn di Parlemen Victoria adalah langkah pertama yang penting dalam menangani masalah pengambilan organ paksa oleh PKT.
“Kami memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa [praktik pengambilan organ paksa] oleh pemerintah Tiongkok masih terus terjadi, dan akan sangat penting bagi pemerintah negara untuk mengambil tindakan berdasarkan rekomendasi ringkasan yang baru-baru ini dikeluarkan dari sub komite hak asasi manusia.
“Saya merasa bahwa orang-orang yang tidak dapat berbicara untuk dirinya sendiri akhirnya akan mendapatkan suara dari orang-orang seperti Bernie Finn yang berbicara untuk mereka,” kata Lau.
Laporan itu juga merekomendasikan bahwa Australia seharusnya ikut mendukung Konvensi Dewan Eropa tersebut.
“Australia memiliki kewajiban untuk menunjukkan kepemimpinan sebagai yurisdiksi impor organ yang penting, dan sekarang memiliki kesempatan untuk melakukannya melalui aksesi (menjadi negara anggota) pada konvensi itu,” katanya.
Finn menyatakan bahwa bagian penting dari laporan tersebut harus dilakukan oleh negara.
“Jadi yang saya minta pada jaksa agung untuk dilakukan adalah bekerja sama dengan pemerintah federal dalam upayanya untuk memberantas transplantasi organ manusia, dan perdagangan organ manusia, dan memastikan bahwa Victoria memainkan perannya dalam menghentikan apa yang merupakan praktik yang menjijikkan dan tercela.” (ran)
Video pilihan: