Yan Dan
Baru-baru ini CEO Huawei yakni Ren Zhengfei diwawancara oleh BBC. Saat ditanya oleh wartawan, Ren Zhengfei berusaha membela Huawei “tidak akan melakukan kegiatan mata-mata apa pun”, tapi akibatnya semakin dijelaskan justru semakin gelap gulita.
Pertama, menanggapi “upaya AS membujuk Inggris agar melarang jaringan komunikasi 5G Huawei masuk ke Inggris”, Ren Zhengfei menyatakan, “Amerika tidak mungkin menghancurkan kami, dunia juga tidak akan dapat meninggalkan kami, karena kami lebih canggih.”
Sebelumnya, ketika Huawei diboikot oleh banyak negara, Ren juga pernah mengatakan, “Keyakinan kami adalah produk kami lebih baik daripada orang lain, ini membuat pelanggan tidak bisa menolak untuk membeli produk kami, di seluruh dunia produsen yang bisa menghasilkan 5G sangat sedikit, Huawei menghasilkan yang terbaik, produsen yang bisa membuat gelombang mikro sangat sedikit, dan Huawei adalah yang paling canggih. Mampu mengkombinasikan BTS 5G dengan teknologi gelombang mikro yang paling canggih menjadi sebuah BTS, di dunia ini hanya ada satu perusahaan yang mampu melakukannya, yaitu Huawei.”
Pernyataan tersebut sepertinya sangat indah didengar, tapi telah melanggar suatu prinsip umum yang sangat sederhana, yakni orang yang benar-benar hebat tidak akan pernah membanggakan dirinya sendiri. Seperti halnya seluruh dunia tahu bahwa teknologi Amerika saat ini tidak tertandingi negara mana pun. Namun perusahaan teknologi tinggi AS tidak pernah berkoar-koar tentang fakta ini.
Bahkan bagi sebuah rumah makan kecil pun seperti itu, “aroma masakan yang harum tidak akan tertutupi lorong yang dalam”, masakan yang enak sama sekali tidak perlu digembar-bemborkan. Intinya, sebuah perusahaan yang tidak takut ‘dihancurkan’ AS dan diandalkan oleh seluruh dunia, tidak akan sesumbar seperti itu. Karena kata-kata pencitraan seperti itu, hanya akan merefleksikan dirinya sendiri yang hampa dan goyah.
Kedua, ketika wartawan BBC mengemukakan soal “kemungkinan adanya larangan dari Inggris”, Ren Zhengfei tidak titdak lagi bicara soal teknologi “yang lebih canggih” milik Huawei, tapi berubah berbicara soal uang. Tapi saat itu justru seharusnya dibicarakan, karena larangan itu adalah ditujukan terhadap teknologi 5G dari Huawei.
Setiap kali topik pembicaraan berubah arah, tetap dikatakan “Huawei tidak akan menarik keluar investasinya dari Inggris, kami akan terus berinvestasi di Inggris” ; “Kami akan berinvestasi lebih banyak di Inggris, karena jika AS tidak mempercayai kami, maka kami akan mengalihkan investasi kami dari AS dalam skala lebih besar ke Inggris.”
Sebelum sikap Inggris belum jelas, Ren Zhengfei begitu keras berteriak “akan berinvestasi di Inggris”, memberi kesan seolah-olah dengan uang bisa menyelesaikan segala hal. Perlu diketahui bahwa Inggris juga merupakan negara hukum, menyodorkan uang ke dalam saku orang yang berintegritas, sebaiknya hati-hati karena akan dituduh melakukan ‘suap’.
Terlepas apakah Inggris bisa disuap atau tidak, tapi jika Huawei berniat menyuap, itu cukup untuk membuktikan niatnya tidak baik. Dan kalau uang sudah bermain, maka seberapa ‘canggih’ pun teknologi itu, ‘tidak dipasangi alat mata-mata’ apa pun alasannya, itu semua hanya kebohongan semata.
Apalagi, investasi dilakukan karena ada keuntungan, selama tidak merugi, untuk apa menarik keluar investasinya? Mungkin saja malah bisa mendapat keuntungan dari pencucian uang, mengapa tidak dilakukan? Kuncinya adalah, apakah orang Inggris akan waspada terhadap Huawei sebagai pencuri. Kejahatan curi mencuri begitu kedapatan, maka tidak akan ada lagi kepercayaan, jika itu terjadi, jangankan memperluas 5G, bahkan kesempatan berinvestasi pun tidak akan ada lagi.
Pada akhirnya, saat diwawancara itu Ren Zhengfei bersikukuh, “Perusahaan kami selamanya tidak pernah melakukan kegiatan mata-mata. Jika kami melakukan hal semacam itu, saya akan menutup perusahaan ini”.
Prinsipnya masih tetap sama, sebagai negara hukum, tidak akan percaya begitu saja pada pernyataan indah yang sepihak itu, dan akan melihat kejahatan pelanggaran hokum apa yang dilakukannya. Di hadapan hukum, selalu berdasarkan fakta, semua pernyataan harus didukung bukti.
Dari perkataan Ren Zhengfei bahwa “kami tidak berisiko memicu kemarahan dan kebencian negara dan seluruh pengguna di seluruh dunia karena hal semacam ini”, aksi mata-mata dan pencurian rahasia oleh produk Huawei telah diboikot oleh semakin banyak negara di dunia, dan dicampakkan oleh seluruh dunia telah menjadi fakta.
Menghadapi kepungan dari seluruh dunia, pembelaan diri oleh Ren Zhengfei yang penuh kebohongan ini sama sekali tidak ada artinya, selain tidak mampu menyelamatkan putrinya Meng Wanzhou, juga tidak bisa menyelamatkan perusahaan Huawei.
Apa yang disampaikannya membuat orang merasa “pengakuannya secara tak langsung” adalah, Ren Zhengfei bahkan secara terbuka berbicara mewakili ‘pemerintah RRT’. Ia berkata, “Pemerintah RRT telah secara jelas menyatakan tidak memasangi chips mata-mata apa pun, kami juga tidak akan melaukan hal seperti itu.”
Pernyataan ini membuat kita merasa, perilaku perusahaan Huawei terkait erat dengan tindak tanduk pemerintah PKT, ini semakin membuat dunia menyadari, aksi mata-mata Huawei dan PKT telah diketahui oleh seluruh dunia. Jika bukan karena seluruh dunia telah tahu, bahwa ada dukungan PKT terhadap aksi pencurian Huawei yang telah ‘menyiapkan jalan keluar’ itu, mengapa CEO Ren Zhengfei harus susah payah membuat klarifikasi publik? Untuk apa PKT mengklarifikasi secara terbuka?
Di bawah perlindungan PKT, Huawei secara terang-terangan melakukan pelanggaran publik di Tiongkok, juga jarang orang yang protes. Namun di negara yang independent secara peradilan, bagaimana mungkin tanpa bukti yang kuat meminta seorang yang tak berdosa untuk dideportasi di bawah sorotan mata seluruh dunia? Menurut logika Ren Zhengfei, Amerika juga tidak perlu “berisiko membuat seluruh dunia membencinya”.
Dilihat dari situasi sekarang ini, walaupun Pusat keamanan Internet Nasional Inggris telah menyatakan “risiko apa pun yang akan timbul bila Huawei terlibat dalam proyek telekomunikasi Inggris akan dapat diatasi”, tapi itu tidak berarti perusahaan Inggris yang masing-masing memiliki hak operasional indepenenden itu akan menerima teknologi 5G dari Huawei.
Pemerintah Inggris mengatakan akan memeriksa teknologi Huawei pada bulan Maret hingga April mendatang, Ren Zhengfei langsung mengatakan ia ‘percaya pada Inggris’. Sikap yang memelas seperti itu membuktikan Huawei telah terkepung oleh dunia dan tidak berdaya lagi. (SUD/WHS/asr)