Pemecah Masalah
Meskipun penyerangan dari komunitas intelijen dan pejabat peninggalan dari pemerintahan Obama berkelanjutan, Trump tidak sepenuhnya tanpa sekutu.
Dana Boente, salah satu jaksa penuntut federal tertinggi di Amerika Serikat, bertugas dalam serangkaian peran penting yang membawa perubahan dalam pemerintahan Trump. Dana Boente, yang tetap menjadi pengacara Amerika Serikat untuk Distrik Timur Virginia hingga awal 2018, secara bersamaan menjabat sebagai Jaksa Agung setelah Sally Yates dipecat. Dana Boente, yang secara khusus ditunjuk oleh Trump, tidak secara langsung berada di garis suksesi yang sebelumnya telah ditetapkan di bawah perintah eksekutif yang tidak biasa dari pemerintahan Barack Obama.
Setelah Jeff Sessions diangkat sebagai Jaksa Agung, Dana Boente selanjutnya menjabat sebagai wakil Jaksa Agung sampai Rod Rosenstein diangkat sebagai wakil Jaksa Agung pada tanggal 25 April 2017. Dana Boente kemudian menjadi penjabat kepala Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman pada tanggal 28 April 2017, menyusul pengunduran diri Mary McCord secara tiba-tiba.
Dana Boente diangkat sebagai penasihat umum FBI pada tanggal 23 Januari 2018, menggantikan James Baker, yang diturunkan jabatannya dan kemudian dipindahkan. James Baker saat ini menjadi subjek investigasi kebocoran kriminal. Dana Boente tetap dalam posisinya sebagai penasihat umum FBI.
Pada tanggal 31 Maret 2017, administrasi Trump meminta 46 pengacara peninggalan pemerintahan Barack Obama untuk mengundurkan diri, namun Trump menolak menerima pengunduran diri dari tiga orang pengacara, yaitu — Dana Boente, Rod Rosenstein, dan John Huber.
Seperti yang dicatat oleh Jeff Sessions dalam surat tanggal 29 Maret 2018, kepada ketua Kongres Chuck Grassley, Bob Goodlatte, dan Trey Gowdy, John W. Huber ditugaskan oleh Jeff Sessions untuk memimpin tim penuntut hukum dan saat ini bekerja dengan Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman Michael Horowitz:
“Saya sudah mengarahkan jaksa senior federal untuk mengevaluasi isu-isu tertentu yang sebelumnya diangkat oleh Komite. … Secara khusus, saya meminta pengacara Amerika Serikat John W. Huber untuk memimpin upaya ini.”
Persaingan antara John Carlin dengan Laksamana Mike Rogers
Aplikasi FISA untuk memata-matai Carter Page telah menjadi subjek perhatian media yang bermakna, tetapi ada elemen lain dalam kisah tersebut, meskipun sebagian besar diabaikan, yang sebenarnya sama pentingnya, di mana melibatkan perlombaan secara diam-diam antara Direktur Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat saat itu, Laksamana Mike Rogers dengan kepala Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman, John Carlin.
Setelah tanggal 9 Maret 2016, penemuan bahwa kontraktor luar untuk FBI telah mengakses data FISA mentah setidaknya sejak tahun 2015, Laksamana Mike Rogers mengarahkan Kantor Kepatuhan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat untuk melakukan “tinjauan dasar kepatuhan terkait dengan Bagian 702” di beberapa titik di awal April 2016 (Kesaksian Senat & halaman 83–84 mengenai putusan pengadilan).
Pada tanggal 18 April 2016, Laksamana Mike Rogers bergerak secara agresif dalam menanggapi pengungkapan tersebut. Tiba-tiba ia menutup semua akses kontraktor luar FBI. Pada titik ini, baik FBI maupun Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman menjadi sadar akan tinjauan kepatuhan Laksamana Rogers. Mereka mungkin sudah tahu sebelumnya, tetapi mereka tentu sadar setelah akses kontraktor luar FBI ditutup.
Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman melakukan pengawasan terhadap penggunaan agen otoritas Bagian 702. Divisi Keamanan Nasional dan Kantor Direktur Intelijen Nasional bersama-sama melakukan tinjauan terhadap kegiatan Bagian 702 badan-badan intelijen setiap 60 hari. Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman — dengan pemberitahuan kepada Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman dan Kantor Direktur Intelijen Nasional — diharuskan untuk melaporkan setiap insiden ketidakpatuhan atau kesalahan agen ke pengadilan FISA.
Alih-alih mengeluarkan perintah pengadilan individual, Jaksa Agung dan Direktur Intelijen Nasional diharuskan oleh Bagian 702 untuk memberikan Pengadilan Pengawasan Intelijen Asing dengan sertifikasi tahunan yang menentukan kategori informasi intelijen asing yang berwenang untuk diperoleh pemerintah, sesuai dengan Bagian 702.
Jaksa Agung dan Direktur Intelijen Nasional juga harus menyatakan bahwa lembaga Komunitas Intelijen akan mengikuti prosedur penargetan dan prosedur minimalisasi yang disetujui oleh Pengadilan Pengawasan Intelijen Asing sebagai bagian dari sertifikasi.
John Carlin mengajukan sertifikasi Bagian 702 untuk tahun 2016 yang diusulkan pemerintah pada tanggal 26 September 2016. John Carlin tahu status umum tinjauan kepatuhan yang dilakukan oleh Laksamana Mike Rogers. Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman adalah bagian dari tinjauan tersebut. JohnCarlin gagal mengungkapkan laporan kritis pada tanggal 7 Januari 2016, yang dilaporkan oleh Inspektur Jenderal Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat dan terkait penyalahgunaan FISA ke pengadilan FISA dalam sertifikasi Bagian 702 untuk tahun 2016 tersebut. John Carlin juga gagal mengungkapkan ulasan kepatuhan yang sedang dilakukan oleh Laksamana Mike Rogers dalam sertifikasi Bagian 702 untuk tahun 2016 tersebut.
Pada tanggal 27 September 2016, sehari setelah mengajukan sertifikasi tahunan, John Carlin mengumumkan pengunduran dirinya, yang berlaku efektif pada tanggal 15 Oktober 2016.
Pada 4 Oktober 2016, sidang tindak lanjut standar diadakan (Halaman 19), yang dihadiri oleh John Carlin. Sekali lagi, ia tidak mengungkap penyalahgunaan FISA atau masalah terkait lainnya. Kurangnya pengungkapan ini akan dicatat oleh pengadilan dalam keputusan pada bulan April 2017:
“Kegagalan pemerintah untuk mengungkapkan ulasan Inspektur Jenderal dan OCO pada sidang tanggal 4 Oktober 2016 [dianggap] karena kelembagaan ‘kurang terbuka.”
Pada tanggal 15 Oktober 2016, John Carlin secara resmi meninggalkan Divisi Keamanan Nasional.
Pada tanggal 20 Oktober 2016, Laksamana Mike Rogers diberi pengarahan oleh petugas kepatuhan Divisi Keamanan Nasional mengenai temuan dari audit kepatuhan 702 Divisi Keamanan Nasional. Audit telah menemukan sejumlah besar masalah, termasuk banyak pelanggaran “mengenai permintaan” (kesaksian Senat).
Laksamana Mike Rogers menutup semua aktivitas “mengenai permintaan” pada tanggal 21 Oktober 2016. “Mengenai permintaan” sangat mengkhawatirkan, karena terjadi ketika sasarannya bukanlah si pengirim atau penerima komunikasi yang dikumpulkan; alih-alih, “permintaan” target, seperti alamat email, dilewatkan di antara dua komunikan lainnya.
Pada hari yang sama, Departemen Kehakiman dan FBI mencari dan menerima surat perintah FISA Judul I untuk penasihat kampanye Trump, Carter Page. Pada titik ini, pengadilan FISA masih tidak mengetahui adanya pelanggaran Bagian 702.
Pada tanggal 24 Oktober 2016, Laksamana Mike Rogers secara lisan memberitahu pengadilan FISA mengenai temuannya:
“Pada tanggal 24 Oktober 2016, pemerintah secara lisan memberitahu Pengadilan atas ketidakpatuhan yang bermakna terhadap prosedur minimalisasi Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat yang melibatkan permintaan data yang diperoleh Bagian 702 dengan menggunakan pengidentifikasi warnegara Amerika Serikat. Lingkup penuh praktik permintaan yang tidak patuh belum pernah diungkapkan sebelumnya ke Pengadilan.”
Laksamana Mike Rogers muncul secara resmi sebelum pengadilan FISA pada tanggal 26 Oktober 2016, dan mempresentasikan temuan auditnya yang tertulis:
“Dua hari kemudian, pada hari Pengadilan jika tidak harus menyelesaikan peninjauan sertifikasi dan prosedur, pemerintah membuat pengajuan tertulis mengenai masalah kepatuhan … dan Pengadilan mengadakan sidang untuk mengatasinya.”
“Pemerintah melaporkan bahwa Inspektur Jenderal Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat dan OCO sedang melakukan tinjauan lain yang mencakup periode waktu yang berbeda, dengan hasil awal yang menunjukkan bahwa masalah itu tersebar luas selama semua periode yang sedang ditinjau.”
Pengadilan FISA tidak mengetahui adanya pelanggaran “permintaan” FISA sampai mereka diajukan ke pengadilan oleh Direktur Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat saat itu, yaitu Laksamana Mike Rogers.
John Carlin tidak mengungkapkan apa yang diketahuinnya mengenai penyalahgunaan FISA dalam sertifikasi Bagian 702 tahunan, tampaknya untuk menghindari timbulnya kecurigaan di pengadilan FISA sebelum menerima surat perintah FISA untuk memata-matai Carter Page.
FBI dan Divisi Keamanan Nasional saling berlomba dalam penyelidikan Laksamana Mike Rogers terhadap mendapatkan surat perintah FISA untuk Carter Page.
Penyalahgunaan FISA & FISC
Laksamana Mike Rogers mempresentasikan temuannya langsung kepada hakim ketua pengadilan FISA, Rosemary Collyer. Rosemary Collyer dan Laksamana Mike Rogers akan bekerja bersama selama enam bulan ke depan, menangani masalah yang telah diungkap Laksamana Mike Rogers.
Adalah Rosemary Collyer yang menulis putusan pengadilan FISA pada tanggal 26 April 2017 di seluruh episode tersebut. Adalah Rosemary Collyer juga yang menandatangani surat perintah FISA asli untuk memata-matai Carter Page pada tanggal 21 Oktober 2016, sebelum diberitahu mengenai banyak masalah oleh Laksamana Mike Rogers.
Litani pelanggaran yang dijelaskan pada tanggal 26 April 2017, putusan itu mengejutkan dan merinci penggunaan kontraktor swasta oleh FBI sehubungan dengan data Bagian 702. Rosemary Collyer menyebutnya sebagai “masalah Amandemen Keempat yang sangat serius.” FBI secara khusus dipilih oleh pengadilan beberapa kali dalam putusannya:
“Akses tidak patut yang sebelumnya diberikan kontraktor telah dihentikan. Pengadilan tetap prihatin dengan pengabaian FBI yang tampaknya mengabaikan aturan minimalisasi dan apakah FBI mungkin terlibat dalam pengungkapan serupa informasi Bagian 702 mentah yang belum dilaporkan.”
Laksamana Mike Rogers memberitahu Rosemary Collyer mengenai pelanggaran FISA yang sedang berlangsung oleh FBI dan Divisi Keamanan Nasional hanya tiga hari setelah Rosemary Collyer secara pribadi menandatangani surat perintah FISA untuk memata-matai Carter Page.
Hampir setiap pejabat FBI dan Divisi Keamanan Nasional yang terlibat dalam kasus aplikasi FISA untuk memata-matai Carter Page yang asli nantinya akan disingkirkan — baik melalui pemecatan atau pengunduran diri. (Vivi/asr)