Spygate: Inside Story di Balik Dugaan Berkomplot untuk Menjatuhkan Trump

Oleh Jeff Carlson – The Epochtimes

28 Maret 2019 Diperbarui: 29 Maret 2019

Upaya para pejabat tinggi di CIA, FBI, Departemen Kehakiman, dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk membuktikan bahwa Presiden Donald Trump berkolusi dengan Rusia adalah puncak dari bias dan politisasi selama bertahun-tahun di bawah pemerintahan Barack Obama.

Komunitas intelijen dan lembaga pemerintah lainnya menciptakan lingkungan untuk menghalangi penyelidikan terhadap Hillary Clinton dan sengaja dibuat pengejaran tanpa henti terhadap narasi kolusi Donald Trump dengan Rusia.

Media bersedia dan terlibat dalam menyebarkan kebocoran yang tidak berdasarkan fakta sebagai upaya mempromosikan narasi kolusi Donald Trump dengan Rusia.

Skandal Spygate juga menimbulkan pertanyaan yang lebih besar: Apakah pemilu Amerika Serikat 2016 memang merupakan suatu penyimpangan, atau merupakan gejala dari dekade korupsi institusi politik?

Artikel ini dibangun berdasarkan puluhan kesaksian dari Kongres Amerika Serikat, dokumen pengadilan, dan penelitian lain untuk memberi pandangan yang mendalam terhadap tindakan para pejabat pemerintahan Barack Obama dalam skandal Spygate.

Untuk memahami penyalahgunaan kekuasaan ini, sebaiknya kita kembali ke bulan Juli 2011, saat Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Michael Horowitz diangkat.

Sejak awal, Michael Horowitz mendapati tugasnya dihambat oleh Jaksa Agung Eric Holder, yang membatasi hak Inspektur Jenderal untuk memiliki akses yang tidak terhalang untuk mendapatkan informasi. Eric Holder menggunakan taktik ini untuk menunda penyelidikan Michael Horowitz terhadap operasi sengatan yang gagal yang dikenal sebagai Operasi Cepat dan Geram.

“Kami mendapat akses ke informasi hingga tahun 2010 di semua kategori ini. Tidak ada hukum yang berubah pada tahun 2010. Tidak ada kebijakan yang diubah… Itu hanyalah keputusan oleh Kantor Penasihat Umum pada tahun 2010 bahwa mereka memandang, sekarang, hukum secara berbeda. Dan sebagai hasilnya, mereka tidak akan memberi informasi tersebut kepada kami,” kata Michael Horowitz kepada anggota Kongres pada bulan Februari 2015.

Pada 5 Agustus 2014, Michael Horowitz dan Inspektur Jenderal lainnya telah mengirim surat ke Kongres Amerika Serikat untuk meminta akses tanpa hambatan ke semua rekam jejak. Wakil Jaksa Agung Sally Yates merespons pada tanggal 20 Juli 2015, dengan memorandum 58 halaman, berjudul “Memorandum untuk Sally Quillian Yates, Wakil Jaksa Agung,” yang ditulis oleh Karl R. Thompson, wakil asisten utama Jaksa Agung dari Kantor Penasehat Hukum.

Pada tanggal 20 Juli 2015, opini tersebut dikritik secara luas. Tetapi opini tersebut mencapai tujuannya. Opini tersebut membatasi pengawasan Inspektur Jenderal Michael Horowitz untuk memperluas pengumpulan semua informasi di bawah Judul III — termasuk komunikasi dan surat keamanan nasional yang dihambat. (Khususnya, The New York Times mengungkapkan bahwa surat-surat keamanan nasional digunakan dalam pengawasan kampanye presiden Trump 2016).

Sebagai tanggapan terhadap opini tersebut, pada 3 Agustus 2015, Inspektur Jenderal Michael Horowitz mengirim sepucuk surat kepada Kongres Amerika Serikat. Surat tersebut tidak hanya ditandatangani oleh Michael Horowitz, namun juga ditandatangani oleh semua Inspektur Jenderal lainnya yang masih menjabat:

“Pembacaan yang membatasi opini Kantor Penasehat Hukum terhadap UU Inspektur Jenderal merupakan potensi tantangan serius bagi otoritas setiap Inspektur Jenderal dan kemampuan kita bersama untuk melakukan pekerjaan kita secara menyeluruh, mandiri, dan tepat waktu. Kekhawatiran kami adalah bahwa, sebagai hasil dari opini Kantor Penasehat Hukum, agensi selain Departemen Kehakiman, juga dapat menahan catatan penting dari Inspektur Jenderal, yang berdampak buruk pada pekerjaan mereka.

Michael Horowitz terus mendorong Kongres Amerika Serikat untuk mengakses pengawasan dan mendorong pengesahan UU Pemberdayaan Umum Inspektur Jenderal. Michael Horowitz pada akhirnya akan memenangkan pertarungannya, namun jika Presiden Barack Obama sudah tidak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Pada tanggal 16 Desember 2016, Barack Obama akhirnya menandatangani pengesahan UU Pemberdayaan Umum Inspektur Jenderal.

Dengan latar belakang pengawasan minimal inilah Spygate terjadi.

Ironisnya, penyelidikan email server Hillary Clinton, yang dikenal sebagai “Ujian Tengah Tahun,” berasal dari pengungkapan yang terkandung dalam memo pada tanggal 29 Juni 2015, yang dikirim oleh Inspektur Jenderal untuk Departemen Luar Negeri dan Komunitas Intelijen kepada Patrick F. Kennedy, yang saat itu menjabat sebagai wakil menteri untuk manajemen.

Memo Inspektur Jenderal tersebut mencakup penilaian bahwa akun email Hillary Clinton berisi ratusan email rahasia, meskipun Hillary Clinton mengklaim bahwa tidak ada informasi rahasia yang ada di servernya.

Pada tanggal 6 Juli 2015, Inspektur Jenderal untuk Komunitas Intelijen membuat rujukan kepada FBI, yang mengakibatkan resminya dibuka penyelidikan terhadap server email Hillary Clinton oleh pejabat FBI bernama Randall Coleman dan Charles Kable pada tanggal 10 Juli 2015.

Tim yang Dipilih Sendiri

Pada saat itu, Peter Strzok adalah asisten agen khusus yang bertugas di Kantor Lapangan FBI Washington. Asisten direktur yang bertanggung jawab di Kantor Lapangan FBI Washington selama periode ini adalah Andrew McCabe, posisi yang diembannya sejak tanggal 14 September 2014.

Pada tanggal 30 Juli 2015, dalam beberapa minggu sejak pembukaan penyelidikan FBI terhadap Hillary Clinton, Andrew McCabe tiba-tiba dipromosikan ke posisi No. 3 di FBI. Dengan jabatan wakil direktur asosiasi yang baru, Andrew McCabe dipindahkan dari Kantor Lapangan FBI Washington ke markas FBI, dan mulailah ia langsung terlibat dalam penyelidikan terhadap Hillary Clinton.

Peter Strzok akan segera menyusul Andrew McCabe. Kurang dari sebulan setelah Andrew McCabe dipindahkan, markas FBI menjangkau ke Kantor Lapangan FBI Washington dan mengatakan bahwa membutuhkan staf dan sumber daya yang lebih besar “berdasarkan apa yang mereka lihat, berdasarkan pada beberapa langkah investigasi yang sedang dipertimbangkan,” kata Peter Strzok kepada simpatisan Kongres dalam sidang tertutup pada tanggal 27 Juni 2018.

Peter Strzok adalah salah satu agen FBI yang dipilih, dan pada akhir Agustus 2015, ia ditugaskan ke dalam tim Ujian Tengah Tahun dan dipindahkan ke markas FBI. Peter Strzok, dalam komentarnya kepada anggota parlemen, mengakui bahwa tim investigasi yang baru dibentuk sebagian besar terdiri dari personil yang dipilih sendiri oleh Kantor Lapangan FBI Washington dan markas FBI.

Dimulai pada bulan Oktober 2015 dan berlanjut hingga awal 2016, Direktur FBI James Comey membuat serangkaian penugasan penting yang menghasilkan pergantian total eselon atas tim FBI yang bekerja untuk menyelidiki server email Hillary Clinton:

* 12 Oktober 2015: Louis Bladel dipindahkan ke Kantor Lapangan FBI New York.
* 1 Desember 2015: Randall Coleman, asisten direktur Kontra-Intelijen, ditunjuk sebagai asisten direktur eksekutif Cabang Pidana, Dunia Maya, Respons, dan Layanan Cabang, dan digantikan oleh Bill Priestap.
9 Desember 2015: Charles “Sandy” Kable dipindahkan ke Kantor Lapangan FBI Washington.
1 Februari 2016: Mark Giuliano pensiun sebagai wakil direktur FBI dan digantikan oleh Andrew McCabe.
11 Februari 2016: John Giacalone pensiun sebagai asisten direktur eksekutif dan digantikan oleh Michael Steinbach.
2 Maret 2016: Gerald Roberts, Jr dipindahkan ke Kantor Lapangan FBI Washington.

James Comey adalah satu-satunya pejabat senior kepemimpinan FBI yang diketahui tetap terlibat sepanjang penyelidikan terhadap server email Clinton. Andrew McCabe memiliki masa jabatan terpanjang kedua di kepemimpinan FBI.

Pada tanggal 29 Januari 2016, James Comey menunjuk Andrew McCabe sebagai wakil direktur FBI, menggantikan Mark Giuliano yang pensiun, dan Andrew McCabe mengambil posisi nomor. 2 di FBI, setelah memegang posisi No. 3 di FBI hanya selama enam bulan.

Pada saat inilah pengacara FBI Lisa Page ditugaskan sebagai penasihat khusus Andrew McCabe. Ini bukan pertama kalinya Lisa Page bekerja langsung untuk Andrew McCabe. James Baker, mantan penasihat umum FBI, mengatakan kepada penyelidik Kongres Amerika Serikat bahwa Lisa Page telah bekerja untuk Andrew McCabe di berbagai waktu sepanjang karier Andrew McCabe, terakhir pada tahun 2013.

Pada awal 2016, tiga peserta dalam pertemuan “polis asuransi” yang terkenal — Andrew McCabe, Peter Strzok, dan Lisa Page — kini hadir di FBI.

Pada bulan Januari 2016, Bill Priestap ditunjuk sebagai kepala Divisi Kontra-Intelijen FBI, menggantikan Randall Coleman dan mewarisi tugas untuk menyelidiki server email Hillary Clinton yang masih dalam proses.

Menurut Bill Priestap, Randall Coleman telah “membuat mekanisme pelaporan di mana para pemimpin tim itu harus melapor langsung kepadanya, bukan melalui rantai komando yang normal” dalam penyelidikan terhadap server email Hillary Clinton. Bill Priestap, yang mengatakan bahwa ia tidak tahu mengapa Randall Coleman “mengatur rantai komando secara demikian,” sehingga Bill Priestap memutuskan untuk mempertahankan melapor melalui rantai komando yang normal saat ia menggantikan posisi Randall Coleman pada Januari 2016.

Struktur baru ini menghasilkan beberapa jalur pelaporan yang tidak biasa di luar rantai komando yang normal. Peter Strzok, yang biasanya tidak berada di bawah pengawasan Bill Priestap, kini harus melapor langsung kepada Bill Priestap.

Seperti yang dijelaskan Bill Priestap, tim yang terlibat dalam penyelidikan terhadap server email Hillary Clinton terdiri dari tiga elemen yang berbeda tetapi saling terkait: tim utama, tim penyaring, dan tim kepemimpinan senior.

Tim utama adalah tim kecil, hanya terdiri dari Peter Strzok, analis FBI Jonathan Moffa. Pemimpin tim penyaring Rick Mains dan pengacara FBI Sally Moyer. Rick Mains bersama dengan Sally Moyer melapor kepada Peter Strzok dan Jonathan Moffa, yang pada gilirannya akan memberikan pengarahan kepada Bill Priestap.

Di bawah Peter Strzok dan Jonathan Moffa ada tim “penyaring” investigasi sehari-hari yang beranggotakan sekitar 15 agen FBI dan analis yang diawasi oleh Rick Mains, agen khusus pengawas.

Tim kepemimpinan senior lebih fleksibel, terdiri dari pejabat FBI tingkat tinggi yang memberikan pengarahan dan informasi terbaru kepada James Comey dan/atau Andrew McCabe. Selain Bill Priestap, Peter Strzok, dan Jonathan Moffa, peserta yang sering hadir termasuk Sally Moyer, Lisa Page, Wakil Penasihat Umum Trisha Anderson, kepala staf Jim Rybicki, dan Penasihat Umum James Baker.

Sementara unsur-unsur tim investigasi sehari-hari adalah berbeda untuk investigasi server email Hillary Clinton dengan investigasi kolusi Trump dengan Rusia, anggota tim utama tetap sama untuk kedua kasus tersebut — seperti halnya jalur komunikasi antara FBI dengan Departemen Kehakiman. Menurut kesaksian Lisa Page, John Carlin, yang menjalankan Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman, menerima pengarahan mengenai kedua penyelidikan tersebut langsung dari Andrew McCabe.