ETIndonesia – Pentagon merilis sebuah video pada tanggal 20 Juni 2019, yang menunjukkan sebuah pesawat tak berawak Amerika Serikat jatuh ke air. Drone AS itu jatuh setelah ditembak oleh militer Iran, dalam insiden yang digambarkan sebagai ‘serangan tidak beralasan’.
Dalam rekaman itu, jejak asap terlihat ketika drone milik Angkatan Laut AS, RQ-4 jatuh di ‘perairan internasional’. Dia terkena rudal yang ditembakkan dari daratan oleh Garda Revolusi Islam Iran. Rudal itu ditembakkan dari Goruk, Iran, menurut Letnan Jenderal Joseph Guastella, Komandan Komando Pusat Angkatan Udara AS. Baik Iran dan Amerika Serikat, mengkonfirmasi bahwa penembakan itu terjadi pada 19 Juni 2019.
Iran membela tindakannya, dengan mengatakan bahwa pesawat tak berawak sedang dalam misi mata-mata atas wilayahnya. Akan tetapi, Pentagon membalas bahwa pesawat itu berada di wilayah udara internasional.
“Ini adalah serangan tidak beralasan terhadap aset pengawasan AS yang tidak melanggar wilayah udara Iran kapan pun selama misinya,” kata Guastella dalam sebuah pernyataan. “Serangan ini adalah upaya untuk mengganggu kemampuan kami untuk memantau daerah tersebut menyusul ancaman baru-baru ini terhadap pelayaran internasional dan aliran perdagangan bebas.”
Guastella menambahkan bahwa pada saat itu pesawat beroperasi pada ketinggian tinggi sekitar 34 kilometer (sekitar 21,1 mil) dari titik tanah terdekat di pantai Iran.”
Sekitar 15 jam setelah mengudara, pesawat ditembak jatuh. Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, “Iran membuat kesalahan yang sangat besar!”
Trump kemudian mengulangi komentarnya kepada wartawan di Gedung Putih setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau pada 20 Juni 2019 waktu setempat. “Drone ini berada di perairan internasional, sangat jelas. Kami memiliki semuanya (bukti) didokumentasikan secara ilmiah bukan hanya kata-kata. Dan mereka membuat kesalahan yang sangat buruk.”
“Saya merasa itu adalah kesalahan yang dilakukan oleh seseorang yang seharusnya tidak melakukan apa yang mereka lakukan,” tambah Trump.
Belum jelas apakah jatuhnya drone akan memicu dampak militer dari Amerika Serikat. Baik Trump dan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei sebelumnya mengatakan mereka tidak menginginkan perang.
Insiden ini mengikuti ketegangan baru-baru ini antara kedua negara setelah Amerika Serikat menuduh Iran bertanggungjawab atas serangan 13 Juni 2019, terhadap sepasang tanker minyak di Teluk Oman. Pemerintahan Trump telah menyajikan bukti video yang tampaknya melibatkan Teheran dalam serangan itu, sementara Iran membantah memiliki peran apa pun.
Selain itu, rezim Iran mengumumkan pada 17 Juni bahwa mereka akan melanggar batas yang disepakati secara internasional pada stok uranium yang diperkaya rendah setelah 10 hari. Rezim Islam menambahkan bahwa Iran hanya akan tetap dalam kesepakatan nuklir, jika para pihak Eropa dalam perjanjian akan membantu rezim untuk menghindari sanksi ekonomi yang ketat dari AS. (JANITA KAN dan Petr Svab/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
Simak Juga :