Chen Jun-cun – Epochtimes.com
Dalam sebuah pidatonya, Rabu 30 Oktober 2019, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dengan nada keras menegaskan, bahwa Partai Komunis Tiongkok menimbulkan tantangan bagi Amerika Serikat dan dunia. Amerika Serikat harus menghadapinya. Dalam pidatonya, ia dengan jelas menjabarkan konsep yang tidak sama antara Tiongkok dan Komunis Tiongkok.
Pompei menyampaikan pandangannya terkait Tiongkok saat menerima penghargaan Herman Kahn Awards 2019 di Institut Hudson Washington, DC, Amerika Serikat.
Dalam pidatonya, Pompeo menyebutkan bahwa Amerika Serikat selama ini menghargai persahabatan dengan segenap rakyat Tiongkok hingga detik ini, tetapi secara konsep tidak sama antara pemerintah Tiongkok dan rakyat Tiongkok.
Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat telah cukup bersabar selama beberapa dekade demi menjaga persahabatan dengan Tiongkok dan menormalkan hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Amerika Serikat tidak akan ragu untuk mengorbankan pandangannya, demokrasi dan keamanan Barat, dan menangani dengan sikap hati-hati hubungan dengan sekutu jangka panjang, Taiwan.
Namun, komunis Tiongkok justeru menggunakan berbagai cara menantang Amerika Serikat dan dunia untuk mendapatkan dominasi global. Amerika Serikat harus menghadapi tantangan ini bersama.
Menurut Pompeo, sudah tidak realistis lagi untuk mengabaikan perbedaan mendasar antara kedua sistem Amerika Serikat dengan Tiongkok, dan dampak dari perbedaan-perbedaan itu pada keamanan nasional Amerika Serikat.
“Hari ini, kami akhirnya menyadari sejauh mana Partai Komunis memusuhi Amerika Serikat dan nilai-nilai kami … Kami memiliki persepsi ini karena kepemimpinan Presiden Trump,” kata Pompeo.
Selama ini, komunis Tiongkok mencampuradukkan perbedaan antara komunis Tiongkok dan Tiongkok serta rakyat Tiongkok.
Cui Tiankai, duta besar Komunis Tiongkok untuk Amerika Serikat dikritik keras atas cuitannya di Twitter pada 29 Oktober 2019 lalu, bahwa Komunis Tiongkok dan rakyat Tiongkok sulit dibedakan. Semakin banyak orang sekarang menyadari perbedaan antara komunis Tiongkok dan Tiongkok, termasuk politisi Amerika.
Selain menyerang Komunis Tiongkok karena menginjak-injak hak asasi manusia, mengekang kebebasan berbicara, memperluas skala militer, mengancam negara-negara tetangga, dan memaksa perusahaan Amerika Serikat untuk transfer teknologi, Pompeo juga menuduh komunis Tiongkok terlibat dalam kegiatan ekonomi yang tidak adil. Sementara Trump sedang membalikkan semua ketidakadilan ini.
Adapun mengenai hubungan perdagangan Amerika Serikat dengan Tiongkok, Pompeo mengatakan: “Fase pertama dari perjanjian perdagangan adalah langkah pertama yang hebat. Kami tidak hanya membawa kembali keadilan ke hubungan ekonomi kami, kami juga akan membuktikan bisa mencapai kesepakatan bersama.”
Pompeo menyatakan Amerika Serikat dan Tiongkok akan menandatangani fase pertama dari perjanjian perdagangan, dan Pompeo optimis tentang hal itu.
“Kami ingin memastikan bahwa hubungan ekonomi kami itu adil, setara dan seimbang. Saya pikir ini akan menunjukkan bahwa kami memiliki posisi yang sama, dan pemerintahan Trump akan bekerja tanpa lelah untuk menemukan landasan bersama sedapat mungkin,” kata Pompeo.
Dalam pidato penutupnya, Pompeo mengatakan dengan jelas:
“Kami berharap melihat Tiongkok yang makmur dan memperlakukan rakyat dan tetangganya secara damai.”
“Kami ingin melihat Tiongkok yang berkembang maju yang komunitas bisnisnya melakukan bisnis dengan dunia berdasarkan prinsip timbal balik yang kita semua ketahui dan pahami.”
“Kami ingin melihat Tiongkok yang bebas dan memungkinkan rakyatnya menunjukkan talenta mereka.”
“Kami ingin melihat Tiongkok yang menghormati hak asasi manusia rakyatnya, seperti yang dijamin oleh konstitusi.”
“Tapi yang paling penting adalah sebagai orang Amerika, kami berhubungan dengan Tiongkok sesuai dengan kondisi, bukan berdasarkan seperti apa yang kita harapkan. Inilah kuncinya.” (jon)