Li Yun – NTDTV
Komite Investigasi Senat Amerika Serikat mengadakan audiens atau sidang dengar pendapat pada Rabu, 20 November 2019 waktu setempat. Sarjana dari sejumlah lembaga penelitian federal ditemukan terlibat dalam “Program Seribu Talenta.”
Di Institut Kesehatan Nasional atau National Institutes of Health (NIH) saja, lebih dari 140 sarjana diselidiki oleh FBI. Sub-komite Senat Amerika Serikat mengungkapkan dalam laporan terbarunya bahwa “Program Seribu Talenta” komunis Tiongkok merekrut lebih dari 7.000 ilmuwan dan pakar bekerja di Amerika Serikat.
Program Rekrutmen Seribu Talenta adalah program yang didirikan oleh pemerintah pusat Tiongkok pada 2008 untuk merekrut ilmuwan dan talenta dari luar negeri.
“Voice of America” melaporkan pada Rabu 20 November 2019 bahwa Sub-Komite Permanen Senat Amerika Serikat tentang Investigasi mengadakan sidang dengar pendapat pada 19 November 2019, untuk “memastikan bahwa lembaga-lembaga penelitian Amerika Serikat tidak disusupi oleh program talenta Tiongkok.”
Dalam persidangan tersebut, perwakilan dari beberapa lembaga penelitian federal utama di Amerika Serikat mengakui bahwa lembaga mereka menemukan adanya sarjana yang berpartisipasi dalam “Program Seribu Talenta” dari program pengenalan bakat komunis Tiongkok di luar negeri.
Seorang perwakilan dari Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat mengungkapkan, bahwa saat ini, lebih dari 140 sarjana di institut tersebut diselidiki Biro Investigasi Federal-FBI terkait integritas akademik atau pengaruh asing. Namun para sarjana yang diselidiki karena pelanggaran hukum atau pelanggaran peraturan hanya sebagian kecil.
John Brown, asisten direktur kontra intelijen FBI, mengatakan bahwa sejak tahun lalu, FBI secara bertahap meningkatkan penangkapan dan penuntutan para sarjana terkait “Program Seribu Talenta”. FBI juga membentuk tim anti-mata-mata di 56 kantor biro, dan meningkatkan kontak dengan universitas atau perguruan tinggi dan perusahaan.
Senator Amerika Serikat mengatakan bahwa melalui “Program Seribu Talenta”, komunis Tiongkok menggunakan uang Amerika untuk mengembangkan ekonomi dan militernya.
Sub-Komite Permanen Senat Amerika Serikat tentang Investigasi merilis laporan setebal 105 halaman pada 18 November 2019. Laporan itu menyebutkan bahwa sejak akhir 1990-an, komunis Tiongkok menggelontorkan dana pengeluaran untuk gaji, dana penelitian, ruang laboratorium dan insentif lainnya untuk mendapatkan data laboratorium universitas Amerika Serikat. Di samping itu, Komunis Tiongkok juga berupaya mendapatkan data kekayaan intelektual dari lembaga penelitian lainnya, yang mana sebagian besar dari lembaga utama ini didanai oleh pemerintah Amerika Serikat.
Laporan itu mengatakan bahwa komunis Tiongkok menghabiskan 20 tahun untuk merekrut peneliti Amerika yang memiliki akses ke sains dan teknologi canggih Amerika Serikat.
Komunis Tiongkok secara total merekrut lebih dari 7.000 ilmuwan dan pakar bekerja di Amerika Serikat untuk membawa hasil penelitian dan teknologi ilmiah Amerika Serikat ke Tiongkok secara ilegal. Dan sebagai imbalannya, komunis Tiongkok memberi penghargaan atau bonus kepada para peneliti ini.
“Program Seribu Talenta” hanyalah salah satu dari 200 program “perekrutan talenta” dari komunis Tiongkok. Saat menerima bonus atau uang dari komunis Tiongkok, para ilmuwan ini juga menerima dana penelitian dari pemerintah Amerika Serikat.
Menurut laporan itu, hasil penelitian dengan dana ratusan miliar dolar dari para pembayar pajak Amerika Serikat itu pada akhirnya mendanai pengembangan sains dan teknologi komunis Tiongkok.
Akan tetapi agen-agen federal Amerika Serikat belum bisa sepenuhnya mengatasi ancaman dari proyek-proyek yang didanai oleh pemerintah komunis Tiongkok, yang secara sistematis menggunakan hasil penelitian Amerika Serikat untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan militer komunis Tiongkok sendiri.
Laporan itu mengkritik Kementerian Energi, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Luar Negeri. Disebutkan bahwa Kementerian Energi telah mengidentifikasi ratusan anggota staf Kementerian yang terlibat dalam “Program Seribu Talenta.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri tidak “melacak rencana perekrutan talenta komunis Tiongkok dan jarang menolak pengajuan visa (kurang dari 5%) untuk warga Tiongkok yang berpotensi terkait erat dengan pencurian kekayaan intelektual.”
Sedangkan Kementerian Perdagangan juga telah menyetujui sejumlah besar warga Tiongkok untuk terlibat dalam penelitian teknologi sensitif. Subkomite tersebut telah menyelidiki 2.000 orang dan menemukan 20 diantaranya terlibat dalam program rekrutmen talenta. Lebih dari 150 orang dikaitkan dengan universitas dengan latar belakang militer Komunis Tiongkok, dan lebih dari 60 orang terkait dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.
Media komunis Tiongkok juga mengakui bahwa sejak pemerintah Tiongkok menyetujui penerapan “Program Seribu Talenta” pada akhir tahun 2008, dan hingga pada tahun 2017, lebih dari 7.000 sarjana telah berpartisipasi dalam program tersebut.
National Institutes of Health (NIH) atau Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat sebelumnya pada akhir tahun 2018 telah mengungkapkan, bahwa sejumlah kecil peneliti asing yang dipekerjakan di Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat dan lembaga federal Amerika secara pribadi menerima pendanaan dari Tiongkok dan secara ilegal mengalihkan hak kekayaan intelektual Amerika Serikat.
John Brown, asisten direktur kontra intelijen FBI, mengatakan dalam kesaksiannya bahwa FBI mulai meningkatkan penangkapan dan penuntutan para sarjana terkait “Program Seribu Talenta” tahun lalu. Karena alasan itu, pemerintah Tiongkok telah menghapus informasi terkait “Program Seribu Talenta”, termasuk daftar ilmuwan yang berpartisipasi dalam program ini.
Brown mengungkapkan bahwa 56 kantor FBI di seluruh Amerika Serikat telah membentuk tim anti-spionase dan memperkuat kontak dekat dengan universitas dan perusahaan lokal agar menyadari akan risiko dari program talenta komunis Tiongkok. (jon)
FOTO : Komite Investigasi Senat AS mengadakan audiens atau sidang dengar pendapat pada Rabu, 20 November waktu setempat. Sarjana dari sejumlah lembaga penelitian federal ditemukan terlibat dalam “Program Seribu Talenta.” (VOA)