FDA Amerika Serikat Percepat Evaluasi Remdesivir Sebagai Obat Pertolongan Darurat Virus Corona

ET, oleh Liang Yan

Pabrikan yang memproduksi Remdesivir adalah Gilead Sciences Inc. Amerika Serikat.

Steven Hahn seperti dikutip oleh Bloomberg mengatakan : “Kami telah menekankan kecepatan ketika bekerja sama dengan Gilead, pada waktu yang sama kami juga berupaya untuk mengevaluasi lebih jauh berbagai data yang ada. Ini adalah ketentuan dari peraturan yang memerlukan pertimbangan dari berbagai segi. Kami perlu meninjau data lengkap untuk memastikan bahwa Remdesivir memang efektif bagi pasien tertentu”.

Anthony Fauci, Direktur American Institute of Allergy and Infectious Diseases dan kepala ahli penyakit menular, berbagi hasil percobaan awal dengan pemakaian Remdesivir pada hari Rabu 29 April lalu. 

Menurut Anthony Fauci obat tersebut memainkan peran penting dalam menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus komunis Tiongkok. Obat dapat mempersingkat waktu penyembuhan dari biasanya yang 15 hari menjadi 11 hari. Fauci menekankan bahwa data itu cukup menggembirakan.

Lalu  apakah obat tersebut akan digunakan untuk pertolongan darurat terhadap pasien ? Keputusannya akan dibuat dalam waktu dekat.

Steven Hahn tidak mengungkapkan kapan Remdesivir dipasarkan, tetapi ia mengatakan bahwa Food and Drus Administration (FDA) atau  Badan Pengawasan Obat dan Makanan  Amerika Serikat sedang mempertimbangkan beberapa saluran agar pasien dapat menggunakan obat ini.

Selain memutuskan apakah pasien kritis dapat atau tidak menggunakan obat ini, FDA juga dapat melakukan penelitian yang lebih luas tentang obat sambil menyetujui obat untuk penggunaan klinis dan memungkinkan pasien untuk meminumnya.

Bulan lalu, FDA menyetujui 2 macam obat untuk mengatasi penyakit malaria, yakni hydroxychloroquine (HCQ) dan chloroquine untuk perawatan darurat. Ini adalah satu-satunya obat darurat yang disetujui oleh FDA untuk mengatasi virus komunis Tiongkok. 

Dalam uji klinis sebelumnya, beberapa pasien menunjukkan hasil membaik secara signifikan setelah meminumnya, meskipun yang lain menunjukkan hasil yang tidak baik. 

Pekan lalu, FDA mengeluarkan peringatan terhadap kedua obat ini yang dicurigai dapat merusak fungsi jantung.

Keterangan Gambar: Menunjukkan markas besar Gilead Sciences di California. (Josh Edelson/AFP/Getty Images)

sin/rp 

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=h4i_7gBg0rk