Theepochtimes.com- Pada tanggal 1 Februari 2020, Kementerian Kesehatan Masyarakat Negara Bagian Massachusetts, AS, mengumumkan kasus pertama virus Komunis Tiongkok atau coornavirus yang dipastikan di Massachusetts.
Pasiennya adalah seorang mahasiswa dari Universitas Boston Massachusetts yang kembali dari kota Wuhan, pusat wabah di Tiongkok.
Mahasiswa internasional itu berusia 20-an, tiba di Boston pada tanggal 28 Januari. Ia mencari pengobatan setelah mengembangkan gejala virus. Ia dinyatakan positif terinfeksi virus itu pada tanggal 31 Januari. Ia menjadi pasien kedelapan yang dipastikan di Amerika Serikat.
Baru pada tanggal 2 Maret Massachusetts menemukan kasus infeksi kedua.
Sejak itu, virus Komunis Tiongkok menyebar dengan cepat di Massachusetts. Lebih dari 66.263 orang dinyatakan positif, dan lebih dari 3.846 orang meninggal dunia akibat virus itu pada tanggal 3 Mei 2020, menurut data resmi.
Universitas Boston Massachusetts telah berpartisipasi dalam upaya rezim Tiongkok untuk mengerahkannya Kekuasaan lunak di luar negeri melalui Institut Konfusius.
Institut Konfusius menghadapi peningkatan pengawasan secara global atas perannya dalam menyensor kebebasan bicara di kampus dan membantu operasi mata-mata Beijing. Dalam beberapa bulan terakhir, Institut Konfusius di seluruh Amerika Serikat ditutup satu demi satu.
Para pejabat negara bagian Massachusetts dengan demikian telah mengizinkan pengaruh rezim Komunis Tiongkok untuk menyusup ke dalam sistem pendidikan setempat melalui perdagangan dan pertukaran kebudayaan.
Institut Konfusius : Propaganda Front Universitas Boston Massachusetts mendirikan Institut Konfusius pertama di Massachusetts pada tahun 2006, yang membuka jalan bagi lebih banyak cabang untuk dibuka di seluruh Massachusetts. Itu adalah Institut Konfusius keenam di Amerika Serikat.
Seperti sebagian besar Institut Konfusius di dunia, program pendidikan yang didanai Tiongkok fokus pada proyek-proyek kebudayaan, melatih guru bahasa Mandarin, dan menyediakan kursus bahasa Mandarin. Institut Konfusius juga mengorganisir ratusan mahasiswa perguruan tinggi dan siswa sekolah menengah umum untuk belajar di daratan Tiongkok.
Institut Konfusius di Universitas Boston Massachusetts juga menarik minat orang yang tertarik pada Konfusianisme dengan menawarkan kuliah subjek tersebut, seperti kursus berjudul “Konfusianisme global di abad ke-21.”
Film dokumenter “Atas Nama Konfusius” mengungkapkan bahwa calon guru bahasa Mandarin untuk Institut Konfusius harus lulus ulasan dan investigasi latar belakang pihak berwenang Komunis Tiongkok. Kesepakatan kerja secara jelas menyatakan para calon guru seharusnya tidak mendukung atau memiliki pandangan positif terhadap Falun Gong, praktik spiritual yang dianiaya dan ditindas secara kejam di Tiongkok sejak tahun 1999 silam.
Instruktur yang disewa oleh Institut Konfusius juga dilarang membahas topik yang dianggap sensitif oleh rezim Komunis Tiongkok, seperti Pembantaian Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, Tibet, dan Taiwan. Program Institut Konfusius juga mengajarkan lagu-lagu propaganda komunis di ruang kelas.
Setelah Institut Konfusius di Universitas Boston Massachusetts didirikan, pada tahun 2014, Institut Konfusius didirikan di Universitas Tufts.
Program pendidikan lainnya yang diluncurkan oleh Beijing juga diterapkan di seluruh Amerika Serikat.
Pada tahun 2017, di bawah kepemimpinan Institut Konfusius di Universitas Boston Massachusetts, sekolah menengah umum negeri Cambridge Rindge dan Sekolah Latin mengadakan upacara pembukaan untuk Kelas Konfusius, Institut Konfusius versi sekolah menengah umum.
Institut Konfusius di Universitas Boston Massachusetts juga bekerja sama dengan konsulat Tiongkok di Boston untuk mengadakan “Jembatan Tiongkok,” sebuah program pertukaran bahasa dan kegiatan lainnya, sambil mempromosikan gagasan belajar bahasa Mandarin “untuk mempromosikan persahabatan Tiongkok-Amerika Serikat.”
Sejak tahun 2018, pemerintah Amerika Serikat terus mengawasi Institut Konfusius atas keprihatinan keamanan.
Pada bulan Maret tahun itu, Tibet Action Institute mengadakan pemutaran film dokumenter “Atas Nama Konfusius” di Boston. Karena mahasiswa dan fakultas di Universitas Boston Massachusetts menjadi kritis terhadap Institut Konfusius, tekanan yang memuncak mendorong Universitas Boston Massachusetts untuk membubarkan Institut Konfusius pada bulan Januari 2019. Cambridge Rindge dan Sekolah Latin juga memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan Kelas Konfusius.
Meskipun Universitas Boston Massachusetts dan Institut Konfusius tampaknya telah putus hubungan, Universitas Boston Massachusetts masih memelihara hubungan dengan lembaga-lembaga Tiongkok.
Universitas Boston Massachusetts memperbarui nota kesepahaman dengan Universitas Renmin di Beijing terakhir tahun lalu.
Skema Penipuan Visa
Pada bulan September 2019, seorang warganegara Tiongkok, Liu Zhongsan, ditangkap dan dituntut oleh jaksa federal karena secara curang memperoleh visa Amerika Serikat untuk pegawai pemerintah Tiongkok, dengan tujuan membantu upaya Beijing untuk merekrut bakat di Amerika Serikat dan memajukan tujuan Tiongkok.
Dari tahun 2017 hingga September 2019, Liu Zhongsan bekerja untuk Asosiasi Tiongkok untuk Pertukaran Personil Internasional yang berkantor di New York sebagai kepala perwakilan.
Menurut pengaduan pengadilan, Asosiasi Tiongkok untuk Pertukaran Personil Internasional adalah badan pemerintah Tiongkok yang merekrut ilmuwan, akademisi, insinyur, dan pakar lainnya di Amerika Serikat yang dapat membantu kebutuhan pengembangan teknologi dan ekonomi Beijing.
Asosiasi Tiongkok untuk Pertukaran Personil Internasional, badan pemerintah Tiongkok di luar negeri, berada di bawah kendali Administrasi Negara Urusan Luar Negeri, yang merupakan departemen di dalam Dewan Negara mirip-kabinet di Tiongkok.
Menurut laporan bulan September 2019 oleh Boston Globe, Liu Zhongsan diduga menghubungi setidaknya tujuh universitas Amerika Serikat untuk mensponsori visa “sarjana Tiongkok.”
Saat “para sarjana” ini datang ke Amerika Serikat, mereka tidak terlibat dalam penelitian, tetapi merekrut bakat ilmiah dan teknologi untuk Partai Komunis Tiongkok.
Pada tahun 2018, Liu Zhongsan berusaha membawa pejabat pemerintah Partai Komunis Tiongkok ke Amerika Serikat dan menghubungi beberapa universitas, termasuk Universitas Boston Massachusetts.
Boston Globe melaporkan bahwa Sun Baifeng, mantan kepala Institut Konfusius di Universitas Boston Massachusetts, masih bekerja di Universitas Boston Massachusetts serta tertarik untuk bekerja sama dengan Liu Zhongsan dalam skema penipuan visanya.
Sejak FBI atau Biro Investigasi Federal menyelidiki kasus ini, Universitas Boston Massachusetts menempatkan Sun Baifeng pada cuti berbayar, menurut laporan Boston Globe.
Menurut dokumen pengadilan, pada bulan Januari 2018, Liu Zhongsan menghubungi Sun Baifeng, yang mengatakan akan “sangat mudah bagi kami” untuk mendapatkan visa di Universitas Boston Massachusetts. “Jika ia meletakkan file di sini, kami tidak peduli apakah ia ada di sini secara langsung, selama ia ada di sini datang untuk berpartisipasi saat ada acara,” kata Sun Baifeng, menurut dokumen itu.
“Kasus ini telah menimbulkan pertanyaan serius mengenai pengawasan Universitas Boston Massachusetts terhadapnya program sarjana dan mahasiswa internasional,” tulis laporan itu.
Boston Globe juga memperoleh salinan laporan internal Universitas Boston Massachusetts tahun 2018, yang menyatakan bahwa Universitas Boston Massachusetts tidak memiliki mekanisme yang cukup untuk melakukan tinjauan dan melacak para sarjana tamu, yang dapat mengakibatkan pelanggaran peraturan imigrasi Universitas Boston Massachusetts.
Selama tahun akademik 2017-2018, Universitas Boston Massachusetts menerima hampir 300 sarjana visa J-1, banyak mereka dari Tiongkok, menurut laporan itu.
Pejabat Mendukung Hubungan Massachusetts dengan Komunis Tiongkok
Di bawah mantan gubernur Deval Patrick, pemerintahan negara bagian Massachusetts mempromosikan hubungan dengan rezim Tiongkok.
Selama misi perdagangan ke Tiongkok pada bulan Desember 2007, Deval Patrick menekankan Massachusetts dan Tiongkok memiliki “hubungan perdagangan khusus” yang lebih luas dari dua abad.
Di bawah penerus Deval Patrick, Charlie Baker, Massachusetts mengejar ikatan ekonomi lebih lanjut dengan Tiongkok.
Pada bulan Oktober 2016, badan legislatif Massachusetts menjadi tuan rumah acara “Hari Tiongkok” pertama di Aula Besar DPR Massachusetts. Perwakilan Massachusetts Patricia Haddad adalah pembicara tamu dan ia mengatakan upaya harus dilakukan untuk mempromosikan hubungan antara Massachusetts dengan Tiongkok, “dari bioteknologi, sains dan teknologi, perawatan kesehatan hingga energi … semua ini adalah penting untuk kemajuan Massachusetts dan Tiongkok.”
Selanjutnya, acara “Hari Tiongkok” diadakan setiap tahun untuk memperkuat hubungan antara Massachusetts dengan Tiongkok.
Perusahaan BUMN Tiongkok, China Railway Rolling Stock Corporation memenangkan kontrak pada tahun 2014 untuk membangun mobil subway baru untuk Massachusetts Bay Transportation Authority, sistem transportasi umum Boston. China Railway Rolling Stock Corporation juga memiliki pabrik kereta api yang berlokasi di Springfield.
Di tengah kekhawatiran bahwa Beijing dapat mengeksploitasi kesepakatan semacam itu untuk menyusup ke infrastruktur Amerika Serikat yang kritis, beberapa anggota parlemen memperkenalkan R-U-U pada bulan Agustus 2019 yang melarang kesepakatan di masa depan dengan badan “negara ekonomi non-pasar.”
Sejak tahun lalu, produksi mobil kereta bawah tanah Orange Line baru ditunda setidaknya dua kali, karena masalah produksi dan kebijakan agar tetap berada di rumah karena pandemi.
Melihat kembali ke bulan Januari tahun ini, tidak menyebabkan banyak gangguan di Massachusetts saat seorang pria dari Wuhan tiba di Boston, selaku virus carrier. Pejabat di Massachusetts mengulangi penilaian Beijing dan Organisasi Kesehatan Dunia yang keliru mengenai potensi virus untuk menyebar. Namun sebulan kemudian, epidemi meningkat sehingga menewaskan ribuan penduduk Massachusetts.
Virus Komunis Tiongkok mengikuti jalur yang ditetapkan oleh rezim Tiongkok — yang berfungsi sebagai peringatan bagi mereka yang ingin berurusan dengan Komunis Tiongkok.
Keterangan Gambar: Siswa berjalan melewati spanduk yang mempromosikan debat presiden pertama yang akan diadakan di Universitas Massachusetts-Boston, di Boston, Mass., Pada 3 Oktober 2000. (Darren McCollester / Newsmakers)
(Vivi/asr)