1. Ambisi Partai Komunis Tiongkok untuk Menggantikan Posisi Amerika Serikat dan Menguasai Dunia
a. Partai Komunis Tiongkok Selalu Bertujuan untuk Menguasai Dunia
Partai Komunis Tiongkok tidak puas hanya menjadi kekuatan regional. Partai Komunis Tiongkok ingin mengendalikan dunia. Hal ini ditentukan oleh karakteristik tirani Partai Komunis Tiongkok.
Sesuai sifatnya, Partai Komunis menentang surga, bumi, dan tradisi; Partai Komunis menggunakan kekerasan untuk menghancurkan “dunia lama” dan bertujuan untuk menghancurkan semua negara, bangsa, dan kelas dengan tujuan pura-pura “membebaskan semua umat manusia.”
Misi Partai Komunis yang tidak pernah berubah adalah salah satu ekspansi terus-menerus sampai dunia disatukan di bawah ideologi komunis. Doktrin dan praktik Partai Komunis berdasarkan definisi kaum globalis.
Tetapi karena kebudayaan tradisional dulunya adalah sangat kuat, maka komunisme terkadang harus mengadopsi pendekatan bertahap dan berputar-putar. Di Uni Soviet, Joseph Stalin mengklaim perlunya “sosialisme di satu negara”; baru-baru ini, Partai Komunis telah mengadopsi “sosialisme dengan karakteristik Tiongkok.”
Berbeda dengan partai politik di negara demokrasi Barat yang berbagi kekuasaan atau memegang kekuasaan secara bergiliran, Partai Komunis Tiongkok memiliki otoritas yang tidak terbantahkan. Partai Komunis Tiongkok menetapkan tujuan strategisnya dengan ruang lingkup dekade atau abad.
Beberapa tahun setelah memantapkan dirinya pada tahun 1949, Partai Komunis Tiongkok meluncurkan slogan “melampaui Inggris dan mengejar Amerika Serikat,” yang mengedepankan Lompatan Jauh ke Depan. Kemudian, karena situasi domestik dan internasional yang tidak menguntungkan, Partai Komunis Tiongkok bersikap rendah hati selama beberapa dekade.
Setelah pembantaian Lapangan Tiananmen, komunitas internasional memboikot rezim Tiongkok. Sebagai tanggapan, Partai Komunis Tiongkok mengevaluasi situasi dan menyimpulkan bahwa Partai Komunis Tiongkok masih tidak dapat bersaing secara langsung dengan Amerika Serikat.
Oleh karena itu, Partai Komunis Tiongkok mengambil jalan untuk menyembunyikan kekuatannya dan menunggu waktunya, daripada mencoba untuk memimpin di panggung internasional.
Hal ini bukan karena Partai Komunis Tiongkok telah mengubah tujuannya, tetapi karena Partai Komunis Tiongkok mengadopsi strategi yang berbeda, berdasarkan keadaan saat itu, dalam perjuangannya untuk akhirnya mendirikan hegemoni dunia.
Dapat dikatakan bahwa hantu komunisme menggunakan tipuan strategi Tiongkok kuno “secara terbuka memperbaiki jalan papan sementara diam-diam maju melalui rute Chencang yang tersembunyi.” Negara adidaya komunis pertama adalah Uni Soviet, tetapi peran utamanya berakhir adalah untuk membantu kebangkitan dan kematangan rezim komunis Tiongkok.
b. Menguasai Dunia Ingin Mengalahkan Amerika Serikat
Sejak Perang Dunia I, Amerika Serikat telah menjadi negara paling kuat di dunia, melayani untuk menjaga ketertiban internasional. Setiap negara yang ingin membatalkan pernyataan ini harus menjatuhkan Amerika Serikat, jadi dalam hal pertimbangan strategis Partai Komunis Tiongkok secara keseluruhan, Amerika adalah musuh utama Partai Komunis Tiongkok. Hal ini telah menjadi kasus selama beberapa dekade, dan Partai Komunis Tiongkok tidak pernah berhenti mempersiapkan serangan habis-habisan terhadap Amerika Serikat.
Dalam buku Maraton Ratusan-Tahun: Strategi Rahasia Tiongkok untuk Menggantikan Posisi Amerika Serikat sebagai Kekuatan Super Global, Michael Pillsbury menulis bahwa Tiongkok memiliki strategi jangka panjang untuk menumbangkan tatanan ekonomi dan politik dunia yang dipimpin Amerika Serikat dan menggantikannya dengan komunisme pada tahun 2049, peringatan seratus tahun kebangkitan Partai Komunis di Tiongkok. Michael Pillsbury mencatat bahwa dalam serial TV Silent Contest, yang diproduksi oleh Universitas Pertahanan Nasional Tiongkok, ambisi untuk bersaing dengan Amerika Serikat dituangkan dengan jelas: Proses Partai Komunis Tiongkok mewujudkan “alasan besar” untuk menguasai dunia “pasti akan berjalan menuju keausan dan perjuangan konstan terhadap sistem hegemonik Amerika Serikat,” dan “Partai Komunis Tiongkok adalah kontes seratus tahun, tidak boleh digeser oleh kehendak manusia.”[2]
Strategi global Partai Komunis Tiongkok berpusat pada upaya melawan Amerika Serikat. Arthur Waldron, seorang profesor di Universitas Pennsylvania dan seorang ahli mengenai Tiongkok, menyatakan pada sidang Senat tahun 2004 bahwa Tentara Pembebasan Rakyat milik Tiongkok adalah satu-satunya tentara di dunia yang didedikasikan untuk operasi anti-Amerika Serikat. [3] Faktanya, terlepas dari Tentara Pembebasan Rakyat, sebagian besar hubungan diplomatik dan kegiatan internasional Partai Komunis Tiongkok menjadikan Amerika Serikat sebagai sasaran langsung atau tidak langsungnya.
c. Partai Komunis Tiongkok Memiliki Strategi Multi-Cabang untuk Menumbangkan dan Menguasai Amerika Serikat
Partai Komunis Tiongkok telah mengambil pendekatan komprehensif untuk berhasil dalam usahanya untuk menguasai dunia. Dalam ideologi, Partai Komunis Tiongkok bersaing dengan Amerika Serikat dan negara lain di mana hadir kebebasan dan demokrasi. Partai Komunis Tiongkok menggunakan transfer teknologi secara paksa dan pencurian kekayaan intelektual untuk menutup kesenjangan teknologinya dan meningkatkan kepercayaan ekonominya.
Secara militer, Partai Komunis Tiongkok secara diam-diam terlibat dalam persaingan dengan Amerika Serikat melalui perang asimetris dan “tidak dibatasi” di tempat-tempat seperti Laut Tiongkok Selatan. Partai Komunis Tiongkok mendukung Korea Utara, Iran, dan rezim jahat lainnya untuk menghalangi Amerika Serikat dan NATO.
Dalam diplomasi, rezim Partai Komunis Tiongkok telah mempromosikan “strategi luar biasa” dan rencana “One Belt, One Road.” Partai Komunis Tiongkok dengan cepat memperluas pengaruh internasionalnya kepada negara-negara tetangga, serta negara-negara di Eropa, Afrika, Oseania, dan Amerika Latin, dalam upaya membangun koalisi internasional, mengembangkan lingkup yang dipimpin oleh Tiongkok, dan mengisolasi Amerika Serikat.
Partai Komunis Tiongkok memiliki banyak metode untuk mencapai tujuan ini. Partai Komunis Tiongkok mendirikan Organisasi Kerja sama Shanghai pada tahun 1996, Bank Investasi Infrastruktur Asia pada tahun 2015, dan kerja sama “16 + 1” dengan negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur pada tahun 2012.
Partai Komunis Tiongkok bekerja sama dengan
tekun sebagai bagian dari lima negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) dan dengan penuh semangat mempromosikan mata uangnya ke masyarakat internasionalisasi. Partai Komunis Tiongkok berupaya mengendalikan formulasi standar industri (seperti yang digunakan untuk jaringan seluler 5G yang diusulkan) dan untuk menguasai wacana masyarakat.
Rezim Partai Komunis Tiongkok telah mengambil keuntungan dari demokrasi dan kebebasan pers yang ada di Amerika Serikat dan negara Barat lainnya untuk melakukan operasi United Front, menyebarkan propaganda, dan terlibat dalam spionase. Ini adalah upaya untuk memanipulasi Amerika Serikat sebanyak mungkin dan memaksakan perubahan tanpa darah dari dalam.
Dengan menggunakan siasat ini, agen Partai Komunis Tiongkok menyuap pejabat pemerintah, anggota kongres, diplomat, dan pensiunan perwira militer Amerika Serikat.
Partai Komunis Tiongkok menggunakan kepentingan ekonomi untuk memandu kaum kapitalis Amerika Serikat melobi kaum komunis Tiongkok dan memengaruhi kebijakan Amerika Serikat mengenai Tiongkok. Hal ini memaksa perusahaan teknologi-tinggi untuk bekerja sama dengan sensor internet Partai Komunis Tiongkok dan Great Firewall, memaksa dan memberi insentif kepada banyak komunitas Tionghoa perantauan untuk menjadi kolumnis kelima, dan menyusup ke dalam pemikir Barat dan departemen akademik.
Partai Komunis Tiongkok memanipulasi lembaga-lembaga ini untuk melakukan sensor-diri pada topik-topik sensitif, secara efektif mengadopsi pendirian Partai Komunis. Perusahaan-perusahaan Tiongkok, yang dikendalikan atau dipengaruhi oleh Partai Komunis Tiongkok, telah banyak berinvestasi di Hollywood.
Sementara mengembangkan pengaruhnya di berbagai negara untuk menyelimuti dan menahan Amerika Serikat di satu sisi, di sisi lain, Partai Komunis Tiongkok membangun benteng-benteng tersembunyi di tanah Amerika Serikat sehingga dapat merusak Amerika Serikat dari dalam. Partai Komunis Tiongkok telah membangun jaringan agen yang luas dan telah memupuk perpecahan di masyarakat Amerika Serikat, yang merupakan ancaman internal yang serius.
d. Partai Komunis Tiongkok Menghasut Kebencian Anti-Amerika Serikat Guna Bersiap untuk Perang dengan Amerika Serikat
Ideologi Partai Komunis Tiongkok dilaksanakan dengan cara membenci. Patriotisme yang dipromosikannya mencakup membenci Jepang, membenci Taiwan, membenci orang Tibet, membenci etnis minoritas Xinjiang, membenci umat beragama, membenci pembangkang, dan yang terpenting, membenci Amerika Serikat.
Ada ungkapan di kalangan netizen Tiongkok: “Untuk masalah kecil, salahkan Jepang, dan untuk yang besar, salahkan Amerika Serikat.” Ini berarti bahwa dengan menghasut kebencian terhadap musuh asing, Partai Komunis Tiongkok membantu meredakan kemarahan masyarakat selama krisis.
Sebelum kaum komunis Tiongkok merebut kekuasaan, mereka berulang kali memuji Amerika Serikat atas persahabatannya dengan Tiongkok dan sistem demokrasi Amerika Serikat. Namun, setelah membentuk rezimnya, Partai Komunis Tiongkok segera mengambil keuntungan dari penderitaan yang dialami Tiongkok dalam sejarah modern, serta keinginan rakyat untuk memiliki bangsa yang kuat. Partai Komunis Tiongkok melukis dirinya sebagai penyelamat Tiongkok dengan cara memicu kebencian terhadap Amerika Serikat dan negara asing lainnya.
Faktanya, Partai Komunis Tiongkok tidak peduli terhadap kehidupan dan kematian rakyat Tiongkok, juga tidak peduli dengan integritas teritorial Tiongkok atau pembangunan jangka panjang berkelanjutan negara Tiongkok. Adalah tidak mungkin menggambarkan kejahatan mengenai bagaimana Partai Komunis Tiongkok telah menganiaya rakyat Tiongkok, mengkhianati kedaulatan Tiongkok, menghancurkan moralitas dan kebudayaan tradisional Tiongkok, serta menyia-nyiakan masa depan Tiongkok.
Dengan menghasut kebencian terhadap negara-negara asing, tujuan Partai Komunis Tiongkok adalah, pertama, melukis dirinya sendiri sebagai penyelamat untuk melegitimasi aturan brutalnya; kedua, menggunakan sentimen nasionalis untuk mengalihkan perhatian masyarakat di saat krisis; ketiga, untuk membangun dukungan bagi ambisi ekspansionis dan skema dasar Partai Komunis Tiongkok sebagai sarana untuk “memperbaiki” penghinaan zaman modern; dan keempat, menggunakan kebencian untuk menciptakan kesiapsiagaan psikologis yang dibutuhkan untuk perang di masa depan dan untuk membuat rakyat menjadi tidak berperasaan untuk melakukan kebiadaban.
Partai Komunis Tiongkok telah mengindoktrinasi generasi muda supaya membenci Amerika Serikat untuk menggunakannya sebagai alat dalam upaya untuk menggantikan Amerika Serikat dan menguasai dunia. Ketika saatnya tiba, Partai Komunis Tiongkok bermaksud menggunakan pemuda Tiongkok untuk menyusup ke Amerika Serikat dan negara-negara demokrasi sekutunya dalam berbagai mode, berpartisipasi dalam konflik bersenjata habis-habisan, mengobarkan perang tanpa batas, dan, jika perlu muncul, mengorbankan dirinya dalam bencana nuklir.
Reaksi gembira dari masyarakat Tiongkok setelah serangan teroris pada 11 September mengindikasikan bahwa Partai Komunis Tiongkok membuat kemajuan yang baik melalui propagandanya. Di forum-forum politik dan militer besar Tiongkok, orang biasanya melihat sentimen seperti “Tiongkok dan Amerika Serikat harus berperang” – indikasi lain dari keberhasilan Partai Komunis Tiongkok dalam mendidik rakyat Tiongkok untuk membenci Amerika Serikat. Ini adalah mobilisasi perang jangka panjang, bertahap, yang sengaja direncanakan dan dilakukan secara sistematis oleh Partai Komunis Tiongkok.
Propaganda kebencian Partai Komunis Tiongkok tidak terbatas pada perbatasan Tiongkok. Secara internasional, Partai Komunis Tiongkok secara eksplisit atau terang-terangan mendukung rezim jahat dan organisasi teroris untuk memerangi Amerika Serikat, memberikan mereka bantuan keuangan, senjata dan peralatan, kontribusi teoretis, pelatihan taktis, dan dukungan masyarakat. Partai Komunis Tiongkok telah menjadi kepala poros negara-negara anti-Amerika Serikat dan dengan arogan mengarahkan kekuatan global anti-Amerikanisme.