Bab XVIII – Ambisi Global Partai Komunis Tiongkok-Bagian I (Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita)

Roh komunisme tak lenyap dengan disintegrasi Partai Komunis di Eropa Timur

The Epoch Times menerbitkan serial khusus terjemahan dari buku baru Berbahasa Tionghoa berjudul Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita, oleh tim editorial Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis.

Daftar ISI

Pengantar

1. Ambisi Partai Komunis Tiongkok untuk Menggantikan Posisi Amerika Serikat dan Menguasai Dunia

a. Partai Komunis Tiongkok Selalu Bertujuan untuk Menguasai Dunia
b. Menguasai Dunia Ingin Mengalahkan Amerika Serikat
c. Partai Komunis Tiongkok Memiliki Strategi Multi-Cabang untuk Menumbangkan dan Menguasai Amerika Serikat
d. Partai Komunis Tiongkok Menghasut Kebencian Anti-Amerika Serikat Guna Bersiap untuk Perang dengan Amerika Serikat
e. Partai Komunis Tiongkok Tidak Lagi Menyembunyikan Niatnya untuk Hubungan Tiongkok-Amerika Serikat.

2. Strategi Komunis Tiongkok untuk Menguasai Dunia

a. Inisiatif One Belt, One Road’ Adalah Perluasan Teritorial yang Berkedok Globalisasi
b. Strategi Batas Luar-Yang Besar Partai Komunis Tiongkok Bertujuan untuk Menyingkirkan Amerika Serikat Dari Wilayah Asia-Pasifik
c. ‘Divide and Conquer’ (Strategi Pemecahan Masalah Besar dengan Membagi Masalah Besar Tersebur Menjadi Masalah-Masalah Kecil yang Langsung Dapat Diatasi) di Eropa Berfungsi untuk Membuat Perpecahan Dengan Amerika Serikat
d. Partai Komunis Tiongkok Mengekspor ‘Model Tiongkok’ ke Koloni Afrika
e. Maju Ke Amerika Latin, Merambah di Halaman Belakang Amerika Serikat

Referensi

Pengantar

Awal abad kedua puluh menyaksikan komunis Soviet dengan kejam merebut kekuasaan di Rusia. Keberhasilan revolusi ini, pada gilirannya, membuka jalan bagi aktor utama roh komunisme: Partai Komunis Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok didirikan pada tahun 1921 oleh agen Komunis Internasional cabang Timur Jauh. Selama beberapa dekade berikutnya, Uni Soviet memainkan peran utama di panggung dunia, berhadapan dengan kubu demokrasi Barat dalam Perang Dingin. Orang Barat menganggap Uni Soviet dan rezim komunis satelitnya di Eropa Timur sebagai musuh komunis yang tipikal. Sementara itu, Partai Komunis Tiongkok memiliki banyak waktu untuk membangun dan mematangkan rezimnya.

Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, meninggalkan rezim Partai Komunis Tiongkok sendirian di panggung dunia. Kaum komunis Tiongkok mengambil pendekatan baru, tidak melakukan konfrontasi, membujuk seluruh dunia untuk terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis ala Partai Komunis Tiongkok sambil mempertahankan sistem politik totaliternya. Oleh karena itu, banyak sarjana, pengusaha, dan politisi Barat tidak menganggap Partai Komunis Tiongkok sebagai partai komunis, tetapi lebih menganggapnya sebagai suatu varian.

Hal ini tidak dapat jauh dari kebenaran. Partai Komunis Tiongkok telah membawa karakteristik ideologi komunis yang menentukan — penipuan, kedengkian, dan perjuangan — ke puncak, menciptakan sebuah rezim yang menggunakan metode intrik politik yang paling jahat, berbahaya dan tersamar yang dikembangkan selama ribuan tahun dalam sejarah manusia. Partai Komunis Tiongkok menggoda manusia dengan memberi keuntungan, mengendalikan manusia dengan kekuatan, dan menipu manusia dengan kebohongan. Partai Komunis Tiongkok telah mengembangkan teknik iblisnya sampai ke titik penguasaan.

Tiongkok adalah rumah bagi lima ribu tahun sejarah dan warisan tradisional yang indah, yang telah membuat tanah kuno tersebut serta rakyatnya menghormati dan mengagumi seluruh dunia. Partai Komunis Tiongkok telah memanfaatkan sentimen positif ini. Setelah merebut kekuasaan dan menawan rakyat Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok mengacaukan konsep negara Tiongkok dengan konsep rezim Partai Komunis Tiongkok. Partai Komunis Tiongkok mempresentasikan ambisinya di bawah penyamaran “kebangkitan damai” Tiongkok, sehingga menyulitkan komunitas internasional untuk memahami motif sebenarnya.
Tetapi sifat dasar Partai Komunis Tiongkok tidak pernah berubah. Strategi keterlibatan ekonomi Partai Komunis Tiongkok adalah dengan menggunakan “nutrisi tubuh kapitalis” untuk memperkuat tubuh sosialisnya sendiri, untuk menstabilkan pemerintahannya, dan untuk mewujudkan ambisinya, daripada untuk memungkinkan Tiongkok menyaksikan kemakmuran dan kekuatan yang sesungguhnya. [1] Dalam praktiknya, metode-metode Partai Komunis Tiongkok mengabaikan etika dasar dan nilai-nilai universal.

Negara-negara yang didirikan oleh umat manusia hadir ada atas dasar kebijaksanaan dan keyakinan para pendiri negara tersebut pada Ilahi. Masyarakat manusia harus mengikuti standar perilaku yang ditetapkan oleh Pencipta: Untuk mempertahankan karakter moral yang tinggi, melindungi hak atas kepemilikan pribadi, dan mematuhi nilai-nilai universal. Perkembangan ekonomi masyarakat normal perlu didukung oleh standar moral yang sesuai.

Tetapi negara-Partai Komunis Tiongkok telah mengikuti jalan yang sangat berlawanan, menciptakan kekejian ekonomi yang meningkat pesat yang telah mendorong kemerosotan moral yang parah. Motivasi roh jahat untuk mengatur “keajaiban ekonomi” Tiongkok adalah sederhana: Tanpa kekuatan ekonomi, rezim Partai Komunis Tiongkok tidak akan memiliki pengaruh persuasif yang dapat digunakan untuk mendikte persyaratannya kepada dunia. Pengaturan ini tidak dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi Tiongkok atau rakyat Tiongkok, tetapi untuk bermain pada ibadat orang akan uang dan kekayaan sehingga dunia akan bersekutu dengan Partai Komunis Tiongkok dalam kerja sama ekonomi dan urusan internasional.

Secara internal, Partai Komunis berkuasa melalui tirani dan aspek sistem kapitalis yang paling kejam. Partai Komunis menghargai kejahatan dan menghukum yang baik, membuat individu terburuk menjadi masyarakat yang paling sukses. Kebijakan-kebijakan Partai Komunis memperbesar sisi jahat dari sifat manusia, menggunakan ateisme untuk menciptakan keadaan kemerosotan total di mana manusia tidak memiliki keraguan moral.

Ketika beroperasi di luar negeri, rezim Komunis Tiongkok menganjurkan ideologi “karakteristik Tiongkok,” yang berarti komunisme, dan menawarkan insentif ekonomi yang kuat sebagai daya tarik untuk membuat manusia di dunia bebas menurunkan kesiagaannya, sehingga manusia tersebut meninggalkan prinsip-prinsip moral, dan menutup mata terhadap pelanggaran besar hak asasi manusia yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok dan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap agama. Banyak politisi dan perusahaan di negara-negara Barat telah mengkhianati nilai-nilai dirinya sendiri dan berkompromi demi menyongsong keuntungan, dengan cara menyelaraskan diri dengan praktik-praktik Partai Komunis Tiongkok.

Negara-negara Barat berharap mereka dapat membantu Komunis Tiongkok melakukan transformasi damai, tetapi walaaupun Tiongkok memang telah mengalami tingkat modernisasi dan westernisasi yang dangkal, Partai Komunis Tiongkok tidak pernah mengubah sifat dasarnya. Selama beberapa dekade terakhir, hasil praktis keterlibatan negara-negara Barat telah menyaksikan Partai Komunis Tiongkok berhasil dan secara damai merusak kewajiban moral Amerika Serikat dan merusak kehendak masyarakat.

Partai Komunis Tiongkok adalah lengan utama komunisme dan oleh karena itu Partai Komunis Tiongkok merupakan ancaman terbesar di dunia. Tujuan roh komunisme dalam memperkuat kekuatan global Partai Komunis Tiongkok adalah untuk menyebarkan racun Partai Komunis Tiongkok ke seluruh penjuru bumi dan pada akhirnya membuat manusia mengkhianati tradisi dan Tuhan.

Bahkan jika skema Partai Komunis Tiongkok untuk dominasi dunia tidak secara langsung berhasil, Partai Komunis Tiongkok masih akan mencapai tujuan yang mendasarinya: Untuk memisahkan manusia dari nilai-nilai moralnya.
Partai Komunis Tiongkok melakukan hal ini dengan menggoda manusia melalui kepentingan ekonomi, memanipulasi manusia melalui perangkap uang, menyusup ke sistem politik manusia, mengintimidasi manusia melalui kekuatan militer, dan membingungkan manusia dengan propaganda Partai Komunis Tiongkok.

Menghadapi bahaya besar seperti itu, kita harus hati-hati memeriksa ambisi, strategi, taktik, dan tujuan rezim Partai Komunis Tiongkok.