Selain fungsi pemantauan, komunis Tiongkok juga tampaknya berencana untuk mengekspor digital renminbi ke dunia. Pada bulan Mei 2020, jurnal ‘China Economic Weekly’ mengutip artikel Huang Qifan melaporkan bahwa nilai digital renminbi selain menggantikan mata uang kertas tradisional M0, tetapi juga dapat dimanfaatkan dalam pembentukan sistem clearing digital untuk perdagangan internasional di masa depan. Selanjutnya juga menjadi dasar untuk pembentukan tatanan ekonomi baru di jaringan Internet.
Pakar : Bertujuan untuk memperkuat kekuasaan dalam negeri dan memantau rakyat
Raymond, seorang pakar keuangan dan IT kepada media ‘Epoch Times’ mengatakan, bahwa menyangkut rumor yang beredar tentang perluasan digital renminbi ke luar negeri, dari sudut pandang teknis keuangan dan moneter saat ini, jelas belum dimungkinkan. Ia berkata : “Tetapi cukup efektif untuk memantau masyarakat dalam negeri, mengekstraksi kekayaan pejabat yang korup dan mengontrol peredaran mata uang fisik renminbi di pasar”.
Raymond lebih lanjut mengatakan bahwa, sebenarnya komunis Tiongkok tidak akan mencapai hasil ekspansi ekonomi ke luar melalui digital renminbi, meskipun gencar mendorongnya, sebaliknya hanya memperkuat pemantauan keuangan domestik.
Sesungguhnya, komunis Tiongkok cuma ingin mengkonsolidasikan kekuatan domestik daripada ekspansi eksternal. Dari perspektif IT, mustahil bagi digital renminbi untuk berkembang ke luar negeri, karena pemerintah Eropa dan Amerika Serikat tidak akan terhubung dengannya.
Para bankir : Setara dengan penukaran voucher
Bankir senior Hongkong Wu Mingde dalam acara ‘Pihak Berwenang Mendorong Mata Uang Digital, Membentuk Ekonomi “Monopoli” Dalam Negeri’ di saluran YouTube pada 11 Agustus menunjukkan bahwa, yang berbeda dari Alipay dan WeChat Pay adalah Alipay, WeChat Pay dan lainnya itu seperti ‘Octopus’ di Hongkong. Transaksi baru berhasil dilakukan setelah kedua belah pihak setuju. Dan, dana di dalamnya tetap menjadi milik warga, dan warga bisa bebas mengontrol. Namun, digital renminbi berbeda, kelak akan dikendalikan oleh pemerintah pusat.
Ia juga mencontohkan, jika ekonomi suatu daerah relatif terbelakang, maka Bank Sentral Tiongkok dapat melonggarkan uang beredar ke daerah tersebut, sekaligus mempermudah kontrol dana yang hanya dapat digunakan di daerah yang relatif terbelakang secara ekonomi ini melalui digital renminbi.
Dengan kata lain, di masa mendatang, komunis Tiongkok dapat menerapkan ekonomi terencana dan pengendalian ekonomi sesuai dengan kondisi ekonomi di berbagai daerah.
Ia menambahkan, ini juga berarti bahwa renminbi telah menjadi setara dengan voucher dan menjadi alat pemerintah ini untuk mengontrol konsumsi masyarakat. Misalnya, pemerintah menetapkan bahwa kode digital renminbi tertentu untuk jenis bahan tertentu, dengan demikian bank sentral dapat melalui digital renminbi untuk mengontrol jenis. Bahkan, jumlah tertentu bagi konsumsi masyarakat sesuai dengan kode yang mengontrol mata uang digital.
Netizen Gary memposting tulisannya yang berbunyi : Apakah keinginan komunis Tiongkok mendorong pemberlakuan mata uang digital ada hubungannya dengan pemulihan sistem penjatahan ? Uang tunai tidak dibatasi dalam penggunaannya. Anda dapat memakainya untuk membeli makanan, daging, atau alkohol dan sebagainya. Namun, mata uang digital dapat membatasi orang berbelanja barang tertentu. Hal ini setara dengan menerapkan sistem penjatahan walau terselubung. Selain itu, lebih fleksibel, aman dan efisien, dan sama sekali tidak ada masalah dalam menukar kupon beras dengan telur.