Komunis Tiongkok Percepat Debut Ekonomi Terencana dengan Mata Uang Digital Renminbi

Komentar : Tidak realistis untuk mempromosikan secara internasional

Komentator Wen Zhao menyatakan dalam saluran YouTube-nya pada 18 Agustus 2020, bahwa salah satu motivasi komunis Tiongkok untuk mengembangkan mata uang digital adalah untuk melewati sistem transfer bank internasional berbasis dolar AS, tetapi mata uang adalah simbol kredibilitas dan kedaulatan di dunia internasional.

Mata uang yang dijamin oleh kekuatan ekonomi dan politik sebuah negara. Sama seperti mata uang digital terenkripsi Venezuela, Mata uang digitel “petrocoin” Venezuela itu tidak ada negara yang bersedia menggunakannya. Oleh karena itu, tidak realistis untuk mempromosikan digital renminbi secara internasional.

Wen Zhao juga menunjukkan bahwa digital renminbi akan membawa dua resiko besar bagi masyarakat Tiongkok. Pertama adalah mata uang digital mengikat informasi identitas warga negara untuk memudahkan pemantauan, sekaligus menjadi sarana bagi mereka yang berkuasa untuk menguras atau merampas kekayaan. Kedua, penerbitan uang kertas tetap menimbulkan biaya seperti kertas cetak, tinta, dan tenaga kerja. Sedangkan mata uang digital dapat dikeluarkan tanpa biaya, yaitu memasuki era inflasi tanpa biaya. Jika terjadi hiperinflasi, maka akan sangat merusak mata pencaharian masyarakat.

Sikap internasional : Mata uang digital tidak diperlukan

Bank Sentral Tiongkok tidak sendirian dalam pengembangan mata uang digital, banyak bank sentral besar di seluruh dunia sedang mempelajarinya. Pada bulan Maret 2018, Bank for International Settlements menyatakan dalam sebuah laporan, bahwa bank sentral harus secara serius mempertimbangkan potensi risiko dan efek limpahan sebelum menerbitkan cryptocurrency.

Laporan tersebut juga menyebutkan, bahwa hal tersebut dapat berdampak pada simpanan masyarakat yang merupakan sumber pembiayaan utama bank umum. Dengan demikian, akan memengaruhi stabilitas keuangan pada saat pasar sedang dalam tekanan. Laporan tersebut juga menekankan, tidak ada bukti bahwa, dibandingkan dengan alat bank sentral yang ada, mata uang digital memungkinkan bank sentral untuk menerapkan kebijakan moneter dengan lebih baik.

Beberapa hari lalu, British Broadcasting Corporation (BBC) melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Jepang Norihiro Nakayama pada bulan Februari tahun ini mengatakan, bahwa Bank of Japan berharap dapat bekerja sama dengan Federal Reserve dan bank sentral lainnya untuk meneliti mata uang digital. Ia juga menunjukkan bahwa mata uang digital Tiongkok menimbulkan tantangan bagi sistem mata uang cadangan global saat ini.

Federal Reserve mengumumkan pada 14 Agustus, bahwa mereka sedang menguji dan mengembangkan mata uang digital yang setara dengan uang tunai. Tetapi, Gubernur The Fed Lael Brainard menekankan bahwa bank sentral tidak memiliki rencana untuk mengeluarkan mata uang digital dolar AS. Selain itu, sedang berupaya mempelajari mata uang digital global dan dampak mata uang digital bank sentral.

Pada 12 November 2019, mantan Ketua the Federal Alan Greenspan dalam Forum ‘Outlook Ekonomi Tahunan ke-17’ yang diselenggarakan Caijing, mengatakan bahwa sebagai bank sentral, tidak perlu menerbitkan mata uang digital. yang perlu diberikan oleh bank sentral adalah sovereign rating. (sin)

Video Rekomendasi :