Eric Bess
Ada saat-saat dalam hidup ketika kita dipanggil untuk menyelesaikan tugas yang sangat berat. Kita menjadi gugup, berkeringat, gemetar, tetapi sering kali kita berusaha sebaik mungkin untuk menyembunyikan rasa gugup itu dan menyelesaikan tugas meskipun ada ketakutan.
Apa yang dikatakan oleh ketakutan tentang kita? Bagaimana kita bisa menjadi berani ketika ditarik ke dalam petualangan yang luar biasa? Saya memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini saat saya membaca kisah Ilya Muromets.
Ilya Muromets
Ilya Muromets adalah pahlawan hebat dalam cerita rakyat Rusia.Dia adalah seorang bogatyr Rusia, yang mirip dengan seorang ksatria. Dia melakukan banyak petualangan dan tidak takut dalam pelayanannya kepada orang-orang disekitarnya.
Legenda mengatakan bahwa Ilya terlahir lumpuh. Dia tidak bisa berjalan sampai dia berusia 33 tahun. Saat itulah sekelompok pria memasuki rumahnya, memberitahukan bahwa dia akan menjadi bogatyr, dan memberinya ramuan yang terbuat dari madu. Obat mujarab memungkinkan dia untuk berjalan, dan dia memulai perjalanannya sebagai kesatria dari dan untuk Rusia.
Menjelang akhir hidupnya, setelah banyak petualangan, dia memutuskan untuk menunggang kudanya melewati tanah yang dia cintai. Dalam perjalanannya, dia sampai pada perempatan tiga arah.
Jalan pertama menuju kematian, yang kedua menikah, dan yang ketiga menuju kekayaan.
Tanpa rasa takut, Ilya mengambil jalan pertama. Dia tiba di sebuah istana yang ditempati oleh perampok, di mana dia bertarung dan berhasil mengalahkan mereka. Kemudian dia kembali ke persimpangan jalan itu dan mengubah rambu sehingga sesama pelancong akan tahu bahwa jalan pertama sekarang aman.
Ilya kemudian membangun sebuah katedral, menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang biarawan, dan meninggal dengan tangan kanannya membuat tanda salib.
‘Ksatria di Persimpangan Jalan’
Viktor Vasnetsov (1848 – 1926) adalah seorang pelukis, perancang, dan arsitek Rusia. Banyak lukisan- nya berfokus pada cerita rakyat dan mitologi Rusia. Dia dengan hati- hati mencoba menghidupkan apa yang mungkin merupakan dongeng apokrif seolah-olah itu adalah peristiwa nyata, dan lukisannya sangat populer di Rusia.
Dalam lukisan “Knight at the Crossroads”, Viktor menafsirkan kisah Ilya, yang adalah seorang biarawan, meskipun sebagian besar hidupnya diselimuti misteri. Viktor mendorong mata kita untuk bergerak ke seluruh komposisi. Kita mulai dengan titik fokus utama pada Ilya dengan baju besi lengkap yang duduk di atas kudanya. Dia juga memiliki perisai, anak panah, dan tombak panjang. Tombak mengarah ke tengkorak di tanah.
Di belakang tulang belulang adalah titik fokus sekunder, sebuah batu berukir yang bertulis- kan: “Jika Anda terus maju, tidak akan ada kehidupan; tidak ada jalan ke depan bagi dia yang berjalan melewatinya, berjalan lewat, atau terbang lewat.”
Tanah di sekitar Ilya memang tandus, dan matahari tampaknya terbenam; satu-satunya kehidupan di sana — selain Ilya dan kudanya— adalah burung gagak. Seekor burung gagak yang sedang terbang, mengarahkan paruhnya ke Ilya, jadi kita bisa bergerak ke seluruh komposisi lagi.
Mengambil jalan yang lebih sulit
Viktor menggambarkan saat Ilya membuat keputusan untuk mengambil jalan yang jarang di- lalui. Ilya rela mengambil jalan yang sulit.
Tanda di awal perjalanannya meyakinkannya bahwa dia tidak akan kembali hidup-hidup dan kematian mengelilinginya, tetapi Ilya tetap tidak terpengaruh. Apa yang mendorong keberanian jenis ini? Untuk mengungkap wawasan tentang pertanyaan ini, perlu juga untuk bertanya yang lain: Mengapa Ilya rela mengambil jalan yang menjamin kematian?
Dia bisa menjadi pencari sensasi, hanya ingin tahu, atau skeptis, karena tipe kepribadian ini juga, secara teoritis, akan mengambil jalan yang sulit ini, semua karena alasan yang berbeda.
Apa yang Ilya lakukan setelah dia mengambil jalan yang terkutuk dan mengalahkan para perampok yang memberi tahu kita mengapa dia mungkin mengambil jalan itu sejak awal: Dia kembali ke tanda di persimpangan jalan dan mengubahnya untuk memberi tahu sesama pelancong bahwa jalan tersebut sekarang aman.
Ilya tertarik dengan keamanan rakyat di negerinya Mungkin matahari dalam lukisan itu tidak terbenam di Ilya, tapi pada para perampok yang akan melukai rekan senegara Ilya. Ilya tidak mencoba-coba petualangan berbahaya ini dan berpetualang demi kehormatannya sendiri; tapi dia menanggungnya untuk orang lain.
Mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang lain menjadikan Ilya representasi simbolis dari etika, dan sebagai etika ia secara komposisi diposisikan lebih tinggi dari tulang belulang, representasi dari apa yang mengganggu negerinya.
Tombak Ilya mengarah ke tulang belulang bukan seolah olah itu adalah takdirnya tetapi seolah-olah itu adalah konsekuensi bagi mereka yang dengan egois akan menyakiti orang lain. Pada akhirnya, yang benar-benar etis selalu diangkat dan mengalahkan apa yang merugikan secara egois.
Untuk menjawab pertanyaan kita di atas: Saya pikir Ilya rela mengambil jalan terkutuk karena dia ingin semua area tanahnya aman bagi penghuninya, jadi karena itu sikap tidak mementingkan diri sendiri yang mendorong keberaniannya.
Kemampuan kita untuk mengakses sikap tidak mementingkan diri sendiri tampaknya bertepatan dengan perasaan spiritualitas kita sendiri. Akhirnya saya menemukan pertanyaan ini: Bagaimana kita bisa mengakses keegoisan kita sendiri dan mendorong keberanian yang membawa keamanan dan kedamaian bagi komunitas kita? (yun)
Seni memiliki kemampuan luar biasa untuk menunjukkan apa yang tidak bisa dilihat sehingga kita dapat bertanya, “Apa artinya ini bagi saya dan semua orang yang melihatnya?” “Bagaimana hal itu memengaruhi masa lalu dan bagaimana hal itu memengaruhi masa depan?” “Apa yang dipetik dari pengalaman manusia?” Ini adalah beberapa pertanyaan yang kami jelajahi dalam serial kami Melihat ke Dalam: Apa yang ditawarkan kesenian tradisional pada hati
Keterangan Foto : “Knight at the Crossroads,” 1882, oleh Viktor Vasnetsov. Minyak di atas Kanvas, 65,7 inci kali 117,7 inci. Russian Museum. (Domain publik)
