Qiao
Sebuah varian baru dari virus Komunis Tiongkok (COVID-19) menyebar dengan cepat di Inggris, menyebabkan kepanikan lokal. Lebih dari 40 negara telah memutuskan lalu lintas udara dan darat dengan Inggris.
Meskipun para ahli sudah meyakinkan bahwa varian baru dari virus Komunis Tiongkok (COVID-19) yang ditemukan di Inggris tidak lebih mematikan, peningkatan infektivitas 70%, berarti bahwa virus tersebut menyebar lebih cepat dan jumlah kematian akan meningkat. Dan, 62% dari semua kasus yang dikonfirmasi di London pada bulan Desember terinfeksi dengan varian baru ini.
The Epoch Times merujuk pada virus corona, yang menyebabkan penyakit COVID-19, sebagai virus Komunis Tiongkok karena sensor berita dan kesalahan manajemen dari Partai Komunis Tiongkok, sehingga memungkinkan virus itu menyebar ke seluruh Tiongkok dan menciptakan pandemi global.Â
Mulai Minggu 20 Desember 2020, 30 juta orang di London dan tenggara Inggris menjadi sasaran pengendalian yang paling ketat. Kegiatan kumpul keluarga untuk merayakan natal terpaksa dibatalkan, namun makanan natal di banyak supermarket masih terus diborong pembeli. Meski rak susu dan daging sudah ludes diborong, masih terjadi antrean panjang di luar supermarket.
Dalam waktu 48 jam sejak tengah malam pada hari Minggu 20 Desember, Prancis sepenuhnya melarang masuknya penerbangan, kereta api, dan feri dari Inggris Raya, Sehingga jalur perdagangan utama antara Inggris dan benua Eropa terputus.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melakukan panggilan darurat dengan Presiden Prancis Macron, berharap untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.
Beberapa supermarket di Inggris mulai khawatir jika lalu lintas barang dengan Prancis terus terganggu. Pasalnya, akan mempengaruhi pasokan makanan selama liburan di Inggris.
Selain Prancis, lebih dari 40 negara, termasuk Belgia, Jerman, Swiss, Italia, Kanada, dan Rusia, semuanya dengan cepat mengeluarkan larangan untuk memblokir masuknya orang-orang dari Inggris.
Meskipun Amerika Serikat belum mengeluarkan larangan, mereka telah mengambil tindakan pencegahan. Laporan menyebutkan, mulai Selasa 22 Desember 2020, penumpang penerbangan British Airways harus menyerahkan formulir yang dinyatakan negatif untuk virus Komunis Tiongkok sebelum naik ke pesawat sebelum mereka tiba di New York.
Seorang Wisatawan Inggris bernama Candice kepada NTD mengatakan London sekarang berada dibawah langkah-langkah pengendalian tingkat keempat, tetapi perjalanannya baik-baik saja. Ia tidak diperiksa untuk perjalanan ini. Ia sudah memesan tiket penerbangan beberapa minggu lalu.
Otoritas Hong Kong mengumumkan pada hari Senin 21 Desember 2020, bahwa mereka akan melarang semua penerbangan dari Inggris mulai Selasa tengah malam, menjadi kota Asia pertama yang mengeluarkan larangan penerbangan untuk Inggris.
Pada Senin 21 Desember 2020, pasar saham sebagian besar negara Eropa menunjukkan tren penurunan karena “kepanikan” virus varian baru itu. Indeks S&P 500 AS dan Nasdaq ditutup pada saat yang bersamaan. Nilai tukar antara pound Inggris dan dolar AS dan euro jatuh ke level terendah 10 hari, dan dolar AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari seminggu karena investor berusaha membeli dolar AS. (hui)
Video Rekomendasi :