Bisakah Satu Bawang Bombai Sehari Dapat Menghindari Dokter?

JOSEPH MERCOLA

Bawang bombai memiliki sejarah panjang dalam penggunaan sebagai obat. Banyak ahli percaya bahwa bawang bombay pertama kali muncul di Asia Tengah. Sebagian besar setuju bahwa sayuran umbi ini telah dibudidayakan selama hampir 5.000 tahun dan mungkin merupakan salah satu tanaman budidaya pertama karena mudah ditanam dan diangkut, serta memiliki umur simpan yang lama.

Gaius Plinius Secundus (23/24-79 Masehi), disebut Pliny the Elder, membuat katalog bagaimana orang Romawi menggunakan bawang bombai di Pompeii sebelum dimusnahkan oleh letusan Gunung Vesuvius. Dokumennya menunjukkan bahwa bawang digunakan untuk membantu tidur, menyembuhkan sakit gigi dan sariawan, dan mengatasi masalah penglihatan. Yang lain telah mendo- kumentasikan penggunaannya dalam pengobatan sakit kepala dan penyakit jantung.

Pada Abad Pertengahan, bawang bombai digunakan untuk membantu meredakan sakit kepala, rambut rontok, dan membantu membayar uang sewa. Para peziarah pertama membawa mereka dengan kapal Mayflower ke Amerika untuk dibudidayakan, di mana mereka menjadi salah satu produk pertama yang dibawa ke pasar di New England.

Sepertinya banyak manfaat kesehatan yang didapat dari mengonsumsi bawang bombai. Satu bawang bombai kecil hanya mengandung 28 kalori, 6,5 gram karbohidrat, dan 1,1 gram serat total. Juga mengandung:

•Kalsium, 16,1 mg
•Magnesium, 7 mg
•Kalium, 102 mg
•Vitamin C, 5,18 mg
•Kolin, 4,27 mg

Bawang bombay juga sangat kaya akan polifenol yang bermanfaat. Kelompok senyawa tumbuhan ini berperan penting dalam pencegahan dan pengurangan penyakit diabetes, kanker, dan penyakit kardiovaskular. Dalam perbandingan kapasitas polifenol dan antioksidan antara bawang merah (besar) dan bombai, peneliti menemukan lapisan terluar bawang memiliki jumlah polifenol dan flavonoid tertinggi.

Lapisan terluar kedua jenis bawang tersebut juga memiliki aktivitas antioksidan tertinggi. Namun secara keseluruhan, bawang merah besar memiliki aktivitas anti-oksidan yang lebih baik, dengan jumlah polifenol dan flavonoid total yang lebih tinggi yang dikaitkan dengan aktivitas antioksidan. Bawang bombai memiliki lebih dari 25 jenis flavonoid yang membantu mencegah kerusakan sel yang berkontribusi pada penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Selain kandungan kalsium yang meningkatkan kekuatan tulang, bawang bombai juga dapat meredakan stres oksidatif, yang pada gilirannya mengurangi pengeroposan tulang dan membantu mencegah osteoporosis. Bawang juga merupakan sumber vitamin A dan K yang baik, serta vitamin C yang membantu melindungi kulit Anda dari sinar ultraviolet. Selain itu, vitamin C juga membantu tubuh Anda menghasilkan kolagen, penopang struktural untuk kulit dan rambut Anda.

Senyawa Prebiotik Memiliki Banyak Manfaat

Prebiotik adalah serat yang tidak dapat dicerna yang membantu menutrisi bakteri menguntungkan dalam tubuh Anda. Pada gilirannya, bakteri ini membantu pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi, serta memainkan peran penting dalam fungsi sistem kekebalan Anda. Salah satu prebiotik ini adalah inulin, suatu bentuk serat makanan yang larut dalam air yang ditemukan dalam bawang.

Inulin ditemukan di ribuan spesies tanaman, tetapi sebagian besar ahli setuju bahwa akar chicory adalah sumber terkaya yang dapat mencapai 20 g inulin per100 g beratnya. Artichoke Yerusalem, bawang putih, asparagus, dan bawang bombai mentah juga merupakan sumber penting, dengan kandungan hingga 19 g untuk artichoke Yerusalem dan bawang Bombay mentah kandungannya 5 hingga 9 g Usus Anda akan ternutrisi dengan jumlah serat yang cukup, karena membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengurangi sembelit. Dalam satu penelitian, yang mengonsumsi inulin mengalami buang air besar dengan konsistensi tinja yang lebih baik. Studi lain menunjukkan orang dewasa tua mengalami pencernaan yang lebih baik dengan sedikit mengalami sembelit.

Selain menutrisi bakteri yang menguntungkan dalam mikrobioma usus, inulin juga meningkatkan penurunan berat badan dan mengurangi sel lemak hati pada orang yang predia betik.

Karena inulin tidak berwarna, memiliki rasa netral, dan sangat mudah larut, maka produsen menambahkannya ke produk makanan untuk membantu meningkatkan kandungan serat makanan olahan. Dalam tinjauan studi inulin yang diterbitkan di U.S. PHArMACist, data menunjukkan inulin juga memiliki efek pada penyerapan mineral dan efek potensial pada tingkat lipid. Lipid adalah blok pembangun utama sel, tetapi memiliki terlalu banyak lemak dapat menyebabkan penyakit jantung.

Beberapa penelitian menunjukkan inulin membantu meningkatkan penyerapan kalsium, yang sangat bermanfaat pada bawang karena juga merupakan sumber kalsium yang kaya. Secara keseluruhan, data tentang efek pada lipid dicampur karena sebagian besar penelitian memiliki sedikit peserta. Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa serat larut memang menurunkan kadar lemak.

Dalam sebuah penelitian terhadap wanita yang menderita diabetes tipe 2, para peneliti menemukan mereka yang menggunakan inulin memiliki kontrol glikemik yang lebih baik. Tampaknya juga makanan kaya flavonoid seperti bawang dapat membantu menghambat pertumbuhan H. pylori, sejenis bakteri yang bertanggung jawab atas sebagian besar tukak.

Sayuran Allium Berhubungan dengan Pencegahan Kanker

Bawang bombai adalah anggota keluarga allium, yang juga termasuk bawang putih, bawang prei, bawang merah, dan daun bawang.

Sayuran allium populer di berbagai hidangan di seluruh dunia dan beberapa studi epidemiologi telah menemukan hubungan antara orang yang mengonsumsi sayuran allium dalam jumlah besar dan penurunan risiko kanker, terutama di saluran pencernaan.

Mayoritas studi ini berasal dari penelitian mekanistik atau studi yang “dirancang untuk memahami proses biologis atau perilaku, patofisiologi suatu penyakit, atau mekanisme tindakan intervensi”.

Beberapa di antaranya adalah uji klinis yang meng- evaluasi mekanisme senyawa sulfur dalam sayuran allium terhadap bioaktivasi karsinogen dan aktivitas an- timikroba. Dalam tinjauan literatur yang diterbitkan dalam Cancer Prevention Research, para peneliti menemukan: “Sayuran allium dan komponennya memiliki efek pada setiap tahap karsinogenesis dan memengaruhi banyak proses biologis yang mengubah risiko kanker.”

Pada awal 2019, sebuah penelitian yang diterbitkan di AsiA-PACific JourNAl of CliniCAl Oncology mengungkapkan hasil analisis terhadap 833 pasien kanker kolorektal yang dicocokkan dengan jumlah kontrol sehat yang sama. Data demografi dan makanan dikumpulkan menggunakan wawancara.

Setelah analisis, para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang makan sayuran allium dalam jumlah tinggi memiliki risiko 79 persen lebih rendah terkena kanker kolorektal. Dr. Zhi Li, dari Rumah Sakit Pertama Universitas Kedokteran Tiongkok, adalah penulis senior, yang mengomentari hasil dengan mengatakan:

“Perlu dicatat bahwa dalam penelitian kami, tampaknya ada tren: semakin banyak jumlah sayuran allium, semakin baik perlindungannya. Secara umum, temuan ini menjelaskan pencegahan utama kanker kolorektal melalui intervensi gaya hidup, yang membutuhkan eksplorasi lebih dalam.”

Angela Lemond, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, setuju bahwa bawang bombai adalah salah satu sumber flavonoid makanan terkaya dan senyawa ini memiliki efek antioksidan.

Makanan yang tinggi antioksidan dan asam amino memungkinkan tubuh Anda berfungsi secara optimal.

Antioksidan membantu mencegah kerusakan dan kanker. Asam amino adalah blok bangunan dasar untuk protein, dan protein digunakan di hampir semua fungsi vital dalam tubuh.”

Quercetin Terhubung dengan Tekanan Darah dan Fungsi Kekebalan Tubuh

Quercetin adalah flavonoid antioksidan lain yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam bawang dan terkait dengan beberapa manfaat kesehatan. Para peneliti di Korea telah menemukan beberapa bawang bombai menyimpan quercetin di lapisan luar dan lainnya memiliki konsentrasi lebih tinggi di lapisan dalam.

Bawang merah (besar) dan bawang bombai chartreuse memiliki kadar paling tinggi di lapisan luar, sedangkan bawang bombai kuning memiliki kadar quercetin tertinggi di lapisan dalam. Dalam penelitian di Korea, data menunjukkan bawang bombai kuning memiliki quercetin total lebih banyak daripada bawang merah besar, dan bawang bombai chartreuse memiliki level tertinggi secara keseluruhan.

Bawang bombai yang paling umum berwarna merah, kuning, dan putih, sedangkan chartreuse adalah genotipe genetik yang relatif langka. Ada dua kelas utama flavonoid dalam bawang bombai; antosianin yang bertanggung jawab atas warna bawang merah, dan quercetin yang bertanggung jawab atas bawang bombai kuning dan warna kulit cokelat varietas lain.

Dalam satu tinjauan literatur, para peneliti di Italia mengevaluasi aktivitas anti-obesitas dari bawang bombai dan pengaruhnya terhadap komorbiditas terkait. Analisis mengungkapkan penelitian yang menunjukkan “ekstrak kulit bawang bombai yang kaya quercetin” dapat menghambat pembentukan sel lemak di laboratorium dan model hewan.

Selain itu, mereka menemukan ekstrak bawang bombai mentah dapat mengurangi gula darah pada hewan percobaan setelah 24 jam dan berpotensi untuk regenerasi sel beta pankreas. Manfaatnya diperluas untuk pasien yang kelebihan berat badan dan obesitas dengan tekanan darah tinggi yang menggunakan konsentrasi quercetin yang diekstrak dari kulit bawang bombai.

Dalam studi ini, sekelompok peserta meminum tiga kapsul setiap hari, dan meskipun tidak ada perbedaan dalam pengukuran tekanan darah pada kelompok total, tekanan darah berkurang secara signifikan pada subkelompok peserta yang memiliki tekanan darah tinggi.

Seperti yang telah saya tulis sebelumnya, quercetin yang dikombinasikan dengan vitamin C memiliki efek yang kuat pada sistem kekebalan Anda dan secara khusus membantu mencegah COVID-19. Karena 1 cangkir bawang bombai cincang mengandung 13,11 persen dari jumlah vitamin C harian yang Anda rekomendasikan, bawang bombay adalah tambahan yang sehat untuk asupan nutrisi harian Anda. Manfaat bagi sistem kekebalan Anda sangat luas menurut tinjauan penelitian yang diterbitkan pada 2016 di Molecules.

“Quercetin dikenal dengan aktivitas antioksidannya dalam pembersihan radikal dan sifat anti alergi yang ditandai dengan stimulasi sistem kekebalan, aktivitas antivirus, penghambatan pelepasan histamin, penurunan sitokin prinflamasi, pembentukan leukotrien, dan menekan produksi interleukin IL-4.

“Dapat meningkatkan keseimbangan Th1/Th2, dan menahan pembentukan antibodi Ige spesifik antigen. Ia juga efektif dalam penghambatan enzim seperti lipoksigenase, eosinofil, dan peroksidase dan penekanan mediator inflamasi,” catat ulasan tersebut.

Cara Memetik, Mengupas, dan Menyimpan Bawang Bombai

Baik Anda memanen sendiri dari kebun atau memilih bawang di pasar, pilihlah yang kering dan keras. Begitu mereka mencapai akhir umur simpannya yang panjang, dagingnya mulai menjadi lembut dan lembab. Bawang bombai harus memiliki sedikit atau tidak ada aroma sebelum Anda mulai memotongnya.

Saat Anda mengupas bawang bombai, singkirkan sedikit kulit dari lapisan luarnya. Seperti banyak sayuran lainnya, lapisan luarnya mengandung antioksidan, yang paling baik digunakan untuk makanan dan bukan di sampah atau tumpukan kompos

Sifat kimiawi bawang yang membuatnya gurih, sama dengan yang memicu air mata saat Anda mengupas dan memotong. Ini adalah senyawa belerang yang digunakan tanaman dalam perang kimia melawan predator. Saat Anda mengiris bawang,
ia menghasilkan gas berbasis sulfur. Ini bereaksi dengan air mata Anda dan membentuk iritasi biasa yang dipicu oleh substrat asam sulfenat.

Untuk mengurangi efeknya, cobalah menjaga jarak sehingga gas yang dilepaskan akan sirna menyebar sebelum mencapai wajah Anda. Atau juga bisa mencoba memotong bawang bombai di depan kipas angin yang meniup jauh gas itu dari Anda.

Coba dinginkan bawang bombai selama 30 menit dan biarkan akarnya tetap utuh saat Anda memotong dan mengupasnya. Menurut National Onion Association, akarnya memiliki konsentrasi sulfur tertinggi.

Bawang harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik. Alih-alih menggunakan kantong plastik, pertimbangkan untuk membungkusnya dengan tissu kertas sebelum dimasukkan ke dalam lemari es. Semakin manis bawang bombay maka kandungan airnya semakin tinggi, yang berarti bawang bombay manis memiliki umur simpan yang lebih pendek dibanding jenis bawang bombay lainnya.

Jika mempelajari tentang manfaat kesehatan dari makan bawang telah menginspirasi Anda untuk memasukkannya kedalam perencanaan makan Anda, maka Anda akan ingin melihat Panduan Asosiasi Bawang Nasional untuk membantu memilih berbagai jenis bawang, rasanya, dan cara terbaik untuk disajikan. Anda juga akan menemukan ini dan informasi kesehatan lainnya tentang bawang di Mercola.com. (ajg)

Dr Joseph Mercola, pendiri situs Mercola.com. Seorang dokter osteopati, penulis buku terlaris, dan penerima banyak penghargaan di bidang kesehatan alami, visi utamanya adalah mengubah paradigma kesehatan modern dengan menyediakan sumber daya berharga untuk membantu orang agar dapat mengendalikan kesehaan mereka. Artikel ini pertama kali tayang di Mercola.com

https://www.youtube.com/watch?v=C4E8W5lyw3M