Viral! Video Bocah Laki-laki Menangis dan Terlantar di Perbatasan, Kebijakan Perbatasan Biden Berada di Bawah Tekanan

Jinshi – NTD

Agen Patroli Perbatasan AS baru-baru ini, merekam video di mana seorang anak laki-laki yang berkeliaran di perbatasan belantara sendirian, datang ke mobil patroli dan menangis. Ia berharap mendapatkan bantuan. Bocah itu ditemukan dekat Caliche La Grulla, Texas, pada Kamis 1 April 2021. 

Anak laki-laki kecil yang ditinggalkan di perbatasan: “Bisakah Anda membantu saya?”

Bocah itu memberi tahu tim patroli dalam bahasa Spanyol, bahwa dia dan sekelompok orang melintasi perbatasan ke Amerika Serikat dan bermalam di hutan belantara. Ketika dia bangun, dia menemukan bahwa semua orang di sekitarnya telah pergi.

Petugas patroli: “Apakah Ibu atau Ayah tidak menemani Anda?”

Anak laki-laki yang terlantar di perbatasan itu berkata : “Tidak. Saya datang dengan rombongan, tetapi pada akhirnya mereka meninggalkan saya dan saya datang kesini untuk meminta bantuan.”

Anak laki-laki terlantar di perbatasan kemudian mengatakan : “Seseorang mungkin merampok atau menculik saya. Saya takut.”

Anak laki-laki kecil ini hanyalah sebagian kecil dari 19.000 anak yang ditempatkan di tempat penampungan di perbatasan AS. Baru-baru ini, imigran di bawah umur tanpa pendamping telah meroket di sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Pemerintah Biden tidak dapat menanganinya. Bahkan, menggunakan kamp militer dan pusat konvensi untuk menempatkan mereka.

Minggu lalu, sebuah video juga menunjukkan bahwa sepasang gadis Ekuador, hanya berusia 3 dan 5 tahun, dilempar ke Amerika Serikat dari tembok perbatasan AS-Meksiko setinggi 4 meter. 

William Gheen, president of the Americans for Legal Immigration -PAC- : “Jika Anda muncul di perbatasan tanpa membawa anak, kemungkinan besar Anda akan dideportasi. Tetapi, jika Anda membawa anak, kemungkinan besar Anda akan diterima dan pada akhirnya masuk ke Amerika Serikat. Mengerikan Ya, kami mendengar bahwa penculikan anak-anak di Amerika Tengah dan Selatan sedang meningkat, karena anak-anak ini sekarang sangat berharga. “

Data terbaru menunjukkan bahwa, lebih dari 170.000 imigran ilegal ditangkap di perbatasan pada Maret, rekor tertinggi dalam sebulan dalam 20 tahun. Di antara mereka, anak-anak tanpa pendamping masuk ke Amerika Serikat, rata-rata 500 orang per hari. Krisis imigrasi telah menurunkan peringkat persetujuan Presiden AS Biden.

Navien Vaswani dari keturunan India-Amerika mengatakan,pemerintahan Biden tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Tidak ada hukum yang berlaku, tidak ada kerangka kerja, itulah mengapa ia tidak mendukung Biden. 

Dalam menghadapi krisis, tersiar kabar bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan pembangunan tembok perbatasan. Namun demikian, juru bicara Gedung Putih Psaki mengklarifikasi pada hari Selasa 6 April, bahwa pihak berwenang tidak mempertimbangkan untuk membangun kembali tembok. Akan tetapi, memperbaiki tembok yang ada. Setelah Biden berkuasa, dia berhenti membangun tembok di perbatasan selatan selama era Trump.

Matthew Behrs, seorang penduduk Wisconsin, AS mengatakan, Pemerintahan Trump sebelumnya menjadikan keamanan nasional sebagai prioritas, dan ini adalah salah satu kekhawatiran terbesar bagi dirinya. Dalam pemerintahan saat ini, ia tidak melihat rasa urgensi dan keamanan seperti itu. Hingga membuat Orang-orang begitu cemas.

Meroketnya imigrasi ilegal di perbatasan tidak diragukan lagi merupakan masalah besar yang dihadapi pemerintahan Biden. Dua minggu lalu, Biden menunjuk Wakil Presiden Harris untuk bertanggung jawab menyelesaikan masalah perbatasan. 

Namun demikian, sejauh ini, Harris belum mengunjungi perbatasan tersebut atau bahkan mengadakan pertemuan. Faktanya, pemerintahan Biden belum mengakui terjadinya krisis imigrasi di perbatasan selatan. ” (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS