Jepang akan Menempatkan Pasukan Rudal di Pulau Ishigaki, Okinawa untuk Melawan Beijing

oleh Xia Yu

Media Jepang ‘Yomiuri Shimbun’ melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Jepang berencana untuk menempatkan pasukan rudal yang terdiri dari 500 hingga 600 orang di Pulau Ishigaki di Prefektur Okinawa pada akhir tahun fiskal 2022 untuk melawan angkatan laut komunis Tiongkok yang sering aktif di rantai pulau pertama. 

Menurut ‘Guam Daily Post’, rencana itu akan menambah jumlah total pulau dengan pasukan rudal di rantai pulau barat daya menjadi empat, termasuk pulau utama Okinawa. Tahun fiskal di Jepang dihitung dari 1 April hingga 31 Maret tahun berikutnya.

Menurut informasi yang diberikan sumber, bahwa salah satu unit baru akan mengoperasikan rudal permukaan-ke-kapal dan permukaan-ke-udara, dan yang lainnya akan menangani respons awal jika terjadi bencana besar atau serangan bersenjata. 

Pasukan tersebut rencana akan ditempatkan di sebuah lapangan golf di pulau itu yang jauh dari daerah perkotaan Kota Ishigaki, dan akan dilengkapi pula dengan gedung militer, gudang amunisi, dan tempat latihan.

Pemerintah Jepang akan memasukkan biaya yang terkait dengan penempatan pasukan rudal dalam anggaran untuk tahun fiskal 2022.

Kepulauan Barat Daya memiliki panjang sekitar 1.200 kilometer, yang hampir sama panjangnya dengan seluruh Jepang, dan terletak di “rantai pulau pertama” yang mengarah ke Filipina. 

Pemerintah komunis Tiongkok telah merumuskan strategi militer yang disebut Anti-Access Area Denial (A2AD) untuk mencegah pasukan Amerika memasuki rute ini. Komunis Tiongkok belakangan ini meningkatkan aktivitas militernya di perairan ini, termasuk kapal induk Liaoning yang acap kali melewati Selat Miyako.

Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan Jepang telah memperkuat kemampuan pertahanan di Kepulauan Barat Daya. Jika Pulau Ishigaki termasuk dalam daftar pertahanan, pasukan rudal akan dikerahkan di empat pulau : Amami Oshima (termasuk Kota Amami) di Prefektur Kagoshima, Okinawa dan Miyakojima.

Selain pasukan rudal, Kementerian Pertahanan Jepang juga berencana untuk mengerahkan kekuatan perang elektronik di Pulau Yonaguni (Kota Yonaguni) di Prefektur Okinawa pada akhir tahun fiskal 2023 dan mendirikan pangkalan Pasukan Bela Diri di Pulau Mahair (Kota Iriomote) di Prefektur Kagoshima. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Kepulauan Barat Daya.

Pada 16 Juli, Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menyatakan bahwa, Pasukan Bela Diri Jepang akan menempatkan jet tempur siluman F-35B paling canggih di barat daya Prefektur Miyazaki untuk memperkuat pertahanan di sekitar Kepulauan Nansei (Kepulauan Ryukyu). Keputusan tersebut dibuat ketika komunis Tiongkok sering melakukan kegiatan militer di dekat Kepulauan Diaoyu (Kepulauan Senkaku).

Selain itu, Pasukan Bela Diri Jepang juga sedang mengubah kapal perusak kelas Izumo, menjadi kapal induk jet baru yang memungkinkan Jepang lebih mudah dalam mengirim pesawat tempurnya ke Kepulauan Nanxi.

Pada April tahun ini, sumber dari Kementerian Pertahanan mengatakan kepada media ‘Yomiuri Shimbun’, bahwa pemerintah telah memposisikan F-35B sebagai “kartu truf untuk pertahanan pulau-pulau terpencil”, karena pemerintahan komunis Tiongkok terus meningkatkan persenjataannya.

Baru-baru ini, Jepang terus menaruh perhatian terhadap kemungkinan komunis Tiongkok menyerang Taiwan. Pemerintah Jepang juga telah membuat pernyataan dalam acara-acara baik formal maupun informal, yang secara langsung menghubungkan kelanjutan demokrasi Taiwan dengan keamanan nasional Jepang sendiri.

Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso secara terbuka menyatakan pada awal bulan lalu, bahwa jika pemerintah komunis Tiongkok menyerang Taiwan, Jepang akan memperlakukan situasi ini sebagai ancaman langsung, karena Okinawa akan menjadi target berikutnya, dan Jepang harus menggunakan hak pertahanan dirinya untuk bersama-sama dengan Amerika Serikat mempertahankan Taiwan. (sin)