NTD
Konflik berlanjut di Ukraina timur. Militer Ukraina menyatakan pada tanggal 12 September bahwa separatis pro-Rusia menggunakan artileri kaliber besar dan peluncur granat untuk melepaskan tembakan yang menewaskan 3 tentara dan 10 tentara lainnya terluka. Militer Ukraina menyatakan bahwa sebagian besar konflik terjadi di wilayah Donetsk di timur.
Militer Ukraina menyatakan bahwa militan pro-Rusia menggunakan artileri kaliber besar, peluncur granat, dan drone untuk menembaki benteng Ukraina dalam 24 jam terakhir.
Ukraina mengatakan sedikitnya 52 tentara tewas sejak awal tahun ini, dibandingkan dengan 50 tahun lalu. Separatis mengklaim bahwa mereka juga kehilangan lebih dari 30 tentara tahun ini.
Apakah Ukraina dan Rusia Mulai Meluncurkan Perang Total?
Radio Taiwan International melaporkan bahwa ketika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ditanya pada KTT Strategi Eropa Yalta pada tanggal 11 September apakah benar-benar mungkin untuk melakukan perang habis-habisan dengan Rusia, dia berkata: “Saya pikir itu mungkin.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan: “Ini adalah hal terburuk yang bisa terjadi, tapi sayangnya, ada kemungkinan seperti itu.”
Zelensky mengatakan bahwa hubungan Ukraina dengan Amerika Serikat telah membaik, tetapi permohonan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer NATO belum menerima jawaban yang jelas, dan hal ini disesalinya.
Zelensky mengatakan bahwa menolak untuk menerima Ukraina akan melemahkan kekuatan NATO dan memberikan kepada Rusia kesempatan.
Menurut laporan itu, jika Ukraina bergabung dengan NATO, itu pasti akan membuat marah pihak berwenang Moskow.
Awal tahun ini, intensifikasi pertempuran di Ukraina timur, ditambah dengan penumpukan pasukan secara besar-besaran Rusia di perbatasan, menyebabkan meningkatnya ketegangan antara Kiev dan Moskow.
Moskow menuduh Ukraina kehilangan minat dalam negosiasi damai, tetapi dorongan Zelensky untuk bertemu Putin di daerah konflik menjadi sia-sia.
Menurut sebuah laporan oleh Kantor Berita Satelit Rusia, Sekretaris Pers Presiden Rusia, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Kremlin menyesali klaim Zelensky tentang kemungkinan perang dengan Rusia.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden meyakinkan kepada Zelensky yang berkunjung pada 1 September bahwa Amerika Serikat dengan tegas menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, menolak agresi Rusia, dan memberikan bantuan 60 juta dolar AS untuk dana keamanan baru kepada otoritas Kiev dalam menghadapi ancaman Rusia. (hui)