ETIndonesia-Sebagai wujud untuk menepati janji dan menghormati mendiang pacarnya, seorang pria bernama Sakchai Suppantamat dari Thailand rela berjalan sejauh 1.541 kilometer, untuk memungkinkan abu mendiang pacarnya itu dapat ditabur di atas Doi Inthanon, yaitu gunung dan puncak tertinggi di Thailand.
Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Sakchai bertemu dengan tiga orang teman setia yang akan membantu menyelesaikan misinya.
Sakchai Suppantamat, 39 tahun berasal dari wilayah Udon Thani, belum pernah menginjakkan kaki di Doi Inthanon. Namun, setelah mendengar tentang keindahan puncak tertinggi tersebut, Sakchai berjanji dengan pacarnya untuk membawanya bepergian ke tempat itu apabila mereka mampu mengumpulkan uang yang cukup.
Sayangnya sebelum janji itu terealisasi, pacar Sakchai meninggal pada Oktober 2016, dan meskipun Sachai tidak mampu membayar ongkos transportasi ke Doi Inthanon, dia tidak pernah mengurungkan niat dan impiannya bepergian untuk memenuhi janji kepada mendiang pacarnya.
Sakchai memiliki alasan khusus yang dapat dijelaskan kepada semua orang yang ditemuinya selama perjalanannya ke Doi Inthanon dengan berjalan kaki.
Sachai mengatakan bahwa dia memulai perjalanan epik ini dari daerah selatan wilayah Trang sejak Januari tahun lalu. Sekarang Sachai telah tiba di Chiang Mai.
Ya, Sakchai Suppantamat telah melakukan perjalanan dengan misi dan tujuannya selama satu setengah tahun. Perjalanan yang agak jauh.
Sakchai dilaporkan akan berkemah di mana saja dalam perjalanan untuk bersantai di malam hari. Tidak masalah apakah di pinggir jalan, di kuil atau di kuburan. Bagi orang-orang yang Sakchai temui di sepanjang jalan, mereka yang bersimpati dan terkesan dengan semangatnya akan memberinya makanan dan minuman.
Selama perjalanan, Sakchai beruntung telah bertemu dengan tiga teman yang setia – dua anjing dan anak kucing yang secara tidak langsung telah menjadi mengawal dan temannya.
Sakchai bertemu dengan anjing pertama bernama ‘Krachow’ di Provinsi Samut Prakan. Kemudian ‘Namo’ mengikutinya dari Phitsanulok, dan seekor anak kucing hitam ditemukan oleh Sakchai ketika ditinggalkan di trotoar, lalu Sakchai memutuskan untuk merawatnya.
Ketika Sakchai ditanya tentang mantan pacarnya, air matanya tiba-tiba mengalir. Dia berkata,: “Saya dan pacar saya tidak pernah berpisah. Kami bekerja bersama dan beristirahat dan bersantai bersama. Mungkin suatu hari, saya bisa menghentikan kesedihan ini. “
Sackhai berkata,: “Saya tidak tahu apakah cinta bisa diukur. Saya selalu memikirkannya sepanjang perjalanan ini. Mungkin ini adalah cara untuk menghargai memori dan kehadirannya dalam hidupku. “
Sakchai dengan tulus dan jujur mengungkapkan perasaannya dengan mengatakan, : “Apa yang saya tahu, saya ingin melakukan semua ini untuk orang yang saya cintai.”
Perjalanan yang sangat panjang untuk kasih sayang dan cinta yang paling mengesankan. Semoga Sakchai Suppantamat akan mencapai tujuan dengan aman dan akan menyelesaikan misi dan berjanji untuk menabur abu dari mendiang pacarnya dari atas Doi Inthanon.(yant)
Sumber: erabaru.my
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.