Dorothy Li – The Epoch Times
Pihak berwenang di sebuah kota di barat daya Tiongkok mengatakan pada Rabu (10/11/2021) bahwa mereka melakukan 30.000 tes COVID-19 terhadap pengunjung di The New Century Global Center, sebuah pusat hiburan dan perbelanjaan raksasa di Chengdu, Sichuan, Tiongkok. Selain itu, menangkap kembali mereka yang mencoba melarikan diri dari lokasi tersebut. Pasalnya, kasus yang dikonfirmasi COVID-19 terkait dengan tempat tersebut.
Pengunjung ke Venue di kota Chengdu, Provinsi Sichuan memberikan hasil negatif pada 9 November, demikian laporan China Central Television (CCTV) pada Rabu 10 November 2021.
The New Century Global Center—tempat 6.096.000 meter persegi yang menampung banyak toko, kantor, dan universitas—berubah menjadi lokasi pengujian raksasa pada 8 November 2021. Semua pengunjung harus menjalani tes COVID-19 sebelum diizinkan meninggalkan tempat.
Pihak berwenang setempat mengaitkan pengujian massal dengan kebutuhan untuk menahan virus, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang anggota staf kepada Beijing Radio and Television Station (BRTS) yang didukung negara mengatakan bahwa, persyaratan itu dipicu setelah orang yang mungkin terinfeksi ditemukan mengunjungi lokasi tersebut pada 31 Oktober.
Tidak jelas berapa banyak orang yang terkena dampak pada Senin itu. Sebuah video yang diposting oleh BRTS menunjukkan antrian panjang bermil-mil menunggu tes usap hidung dan beberapa orang mencoba melarikan diri melalui semak-semak.
Mereka yang melarikan diri dari daerah yang dikendalikan sementara tanpa izin, ditemukan melalui layanan tracking dan tes, seperti yang dikatakan CCTV.
Chengdu, bersama dengan beberapa kota di Tiongkok lainnya, menggunakan Big Data untuk men-tracking setiap kontak erat yang potensial. Setidaknya 82.000 penduduk di kota itu menerima pesan yang mengatakan bahwa mereka adalah “pendamping dalam ruang dan waktu” dengan kasus yang dikonfirmasi mulai 3 November.
Istilah baru, “pendamping dalam ruang dan waktu,” berarti seseorang yang mana sinyal ponselnya terdeteksi di lokasi yang sama, berukuran 800 meter kali 800 meter, dengan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi selama lebih dari 10 menit dalam 14 hari terakhir. Jika orang atau kasus yang dikonfirmasi tinggal di kota selama lebih dari 30 jam, maka polisi Chengdu akan menemukan dan memberitahukan kepada orang tersebut untuk menjalani tes COVID-19 dua kali dalam tiga hari.
Hingga mereka menerima dua hasil negatif, mereka tak akan diizinkan untuk keluar rumah dan akan menemukan kode kesehatan mereka berubah menjadi kuning jika mereka pergi ke luar rumah. Kode hijau pada aplikasi tracking kesehatan yang diamanatkan negara, sangat penting untuk menggunakan transportasi umum dan mengakses toko.
Pada Senin (8/11/2021) komisi kesehatan mengatakan mereka telah menyertakan test COVID-19 lebih dari 9 juta penduduk dalam waktu lima hari.
Tes COVID-19 skala besar di Kota Chengdu, dilakukan beberapa hari setelah kasus positif yang menutup Shanghai Disneyland. Seorang wanita yang mengunjungi taman hiburan itu pada 30 Oktober dinyatakan positif COVID-19, ketika dia kembali ke Hangzhou sehari setelahnya. Kemudian sekitar 34.000 tamu yang berkunjung harus menunggu berjam-jam untuk menjalani tes COVID-19.
“Saya tidak pernah berpikir bahwa antrian terpanjang di Disneyland adalah untuk tes PCR,” kata seorang pengunjung di Weibo yang mirip Twitter saat kembang api meledak di atas kepala mereka.
Rezim Tiongkok menanggapi dengan cepat dan agresif terkait gelombang infeksi baru, dengan memberlakukan lockdown regional, pembatasan perjalanan, dan tes COVID-19 secara massal. Akan tetapi, varian Delta yang sangat menular masih menyebar ke 20 provinsi, termasuk ibu kota Beijing. (asr)
Reuters berkontribusi dalam laporan ini